Anda di halaman 1dari 25

Pemanfaatan Media Social Sebagai Upaya Memprosikan Produk

Dimasa Pandemi Covid 19


(Studi Pada Toko Batik Apollo Di Sumenep)

Usulan Penelitian Untuk Proposal Skripsi

Oleh :
ABU DARUS
NPM : 718212500

Progam Studi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WIRARAJA
2020

i
Pemanfaatan Media Social Sebagai Upaya Memprosikan Produk
Dimasa Pandemi Covid 19
(Studi Pada Toko Batik Apollo Di Sumenep)

Usulan Penelitian Untuk Proposal Skripsi


Program Studi : Manajemen

Diajukan Oleh :
ABU DARUS
NPM : 718212500

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WIRARAJA
2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal ini. Penulisan
proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk tugas
Metode Penelitian Bisnis Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Wiraraja. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari Dosen pengajar, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
proposal skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan proposal ini.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak Ahmad Ghufrony, SE., MM selaku Dosen pengajar Mata Kuliah
Metode Penelitian Bisnis Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis.
Akhirnya, penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin

Sumenep, 12 November 2020

ABU DARUS

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 4
1.5 Fokus Penelitian...................................................................................... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi.................................................................................................... 9
2.1.1 Strategi Secara Umum.................................................................... 6
2.1.2 Pengertian Pemasaran.................................................................... 6
2.1.3 Pengertian Penjualan...................................................................... 6
2.1.4 Strategi Pemasaran Social Media Marketing................................. 7
2.1.5 Bauran Promosi.............................................................................. 8
2.1.6 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).............................. 10
2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................... 10
2.3 Rancangan Isi.......................................................................................... 13

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................... 14
3.2 Waktu Penelitian................................................................................... 14
3.3 Jenis dan Sumber Data.......................................................................... 14
3.4 Informan................................................................................................ 15
3.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 15
3.6 Teknik Analisis Data............................................................................. 17
3.7 Keabsahan Data..................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi covid 19 secara global membuat sector memiliki dampak

besar sgala aspek dan sector didalam masyarakat terutama pada sector

ekonomi yang cukup mencekik biasanya yang begitu terdaampak bisnis

secara micro dan menengah. Hanya segelintir pelaku umkm yang bias

bertahan di tengah lesunya ekonomi nasional akibat pandemi covid 19.

Sebagian umkm menutup usahanya karena tidak laku, sedangkan

pemilik umkm yang bertahan harus mengubah strategi dan memikirkan cara

agar tetap bertahan di masa pandemi, salah satunya dengan memanfaatkan

media social sebagai ajang promosi umkm. Selama masa pandemic ini,

lembaga survei kantar melaporkan penggunaan ig dan fb mengalami

peningkatan sebesar 40% selain itu crunch melakukan survei bahwa

penggunaan whatsapp terjadi lonjakan 51% difsekrisis corona.Seseorang

pasti memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan media social.

Sekedar untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu

perkembangan sesuatu, untuk berbagi informasi maupun unttuk mengikuti

salah satu yang menjadi ternd saatb ini yaitu menggunakan media social

sebaagaai bentuk eksistensi diri.

Bagi orang-orang yang ingin diakui eksistensinya oleh masyarakat

luas melalui media social biasanya kan menggunakan media social yang

bersifat terbuka sepert Instagram, facebook, line, atau twitter. Karena

melalui media social disinilah tempat kita bias secara bebas dan terbuka

1
2

dalam berinteraksi. Sehingga benyakny update status serta postingan yang

kita miliki adalah salah satu bentuk jika kita ingin dikenal secara luas.

Media social juga dapat mempunyai tujuh fungsi potensial dalam

bisnis yaitu mengidentifikasi pelanggannya. Mengadakan komunikasi

timbal balik, membagikan informasi untuk dapat mengetahui obyek yang

disukai pelanggan, kehadiran pelanggan, hubungan antar pelanggan

berdasarkan lokasi dan pola interksi, reputasi perusahaan dimata pelanggan

dan membentuk kelompok antar pelanggan. Distribusi yang didukung oleh

teknologi pun mampu meningkatkan kuantitas produk untuk sampai ke

tangan konsumen.

Maka dari itu pemilik umkm dapat lebih gencar melakukan online

promotion di media social. Selain memanfaatkan momentum langkah

promosi di media social jauh lebih murah dan tepat sasaran, media sosial

memiliki pengaruh yang sangat besar di masa pandemi ini dikarenakan

masyarakat lebih cepat meneriman informasi dari internet dengan akses

tersebut yang mudsh dan cepat para pelaku umkm lebih berani

mempromosikan produknya dengan sangat luas, tidak ada batasan waktu

serta wilayah hingga menjadikan media pemasaran yang efektif selama

masa pandemi covid berlangsung jumlah pengguna media social terus

meningkat dengan diterapkannya kebijakan jaga jarak fisik yang mebuat

masyarakat melakukan secara online oleh. Karena itu media sosial menjadi

sebagai alat untuk mengembangkan dan mengoptimalkan usaha-usaha yang

dijalan para pelaku umkm.


3

Memang dalam menggunakan media social dapat bermanfaat pada

proses dan promosi dan jual beli yang dilakukan umkm untuk memasarkan

produknya dan dapat meminimalisir biaya. Namun masih banyak pula para

pelaku umkm yang kurang mengerti dalam pemanfaatan media social untuk

memasarkan bisnisnya. Selain itu era globalisasi sekarang dikenal dengan

era ekonomi digital dalam artian sudah ditandai dengan penerapan teknologi

informasi yang dibutuhkan yaaitu dengan model pemasaran produk umkm

melalui media social seperi facebook, Instagram, whatsapp ,dll untuk usaha

micro kecil dan menengah pengenalan serta penyuluhan system pemasaaran

digital atau online dianggap lebih praktis mudah dan cepat dibandigkan

sitem pemasaran manual agar omset penjualan dapatn meningkat.

Dari latar belakang diatas, penulis ingin melakukan penelitian dengan

judul “Pemanfaatan media social sebagai upaya memprosikan produk

dimasa pandemi covid 19 (studi pada toko batik apollo di sumenep)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang di angkat

dalam penelitian ini adalah bagaimana memprosikan produk umkm produk

batik Apollo di masa pandemi covid 19?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui cara

promosi produk di media social yang dilakukan toko batik Apollo selama

masa pademi covid 19.


4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan mengetahui cara atau

strategi yang digunakan oleh toko batik Apollo dalam

mempromosikan produknya di media social pada masa pandemi

covid-19.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat

bagi peneliti sebagai pengembangan potensi sumber daya diri dan

meningkatkan pengetahuan tentang manajemen pemasaran.

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

media evaluasi dan mampu memberikan masukan positif bagi

perusahaan Toko Batik Apollo untuk meningkatkan serta

memperbaiki faktor permsalahan dalam memilih strategi pemasran.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi bahan penelitian dan bahan kajian penelitian

lainnya mengenai strategi pemasaran social media marketing dalam

meningkatkan penjualan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian tidak terlalu menyimpang dari tujuan awal

perencanaan penelitian, maka dari itu perluas dan batasan yang harus dikaji

peneliti nantinya, yaitu: penelitian hanya difokuskan pada jenis usaha


5

dagang yaitu pada penjualan baju batik Apollo di Kabupaten Sumenep,

danjenis media sosial yang akan digunakan sebagai bahan penelitian yaitu

whatsapp, facebook, dan instagram.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Menurut Sedarmayanti (2014:02), Strategi dibagi 2 macam :

2.1.1. Strategi Secara Umum

Strategi adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan

cara/upaya bagaimana agar tujuan dapat dicapai.

2.1.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kesegala kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

memuaskan pelanggan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial (Idri, 2010:265). Bauran pemasaran (marketing mix) adalah

kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan

untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran

pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut “Empat

P”, yaitu : Produk , Harga , Tempat , dan Promosi.

2.1.3 Pengertian Penjualan

Pengertian penjualan secara umum (Mulyadi, 2008:202 dalam

Mikhael Ferdika, Heri Kuswara, 2017:176) penjualan merupakan

kegiatan yang dikukan oleh penjual dalam menjual barang dan jasa

dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi

tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau

6
7

pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke

pembeli.

2.1.4 Strategi Pemasaran Social Media Marketing

a. Pengertian Social Media Marketing

Menurut Gunelius, (2011:10) social media marketing merupakan

suatu bentuk pemasaran untuk memberikan promosi dengan

menggunakan alat dari web sosial. Beberapa elemen yang

digunakan dalam kesuksesan penggunaan media sosial dalam

pemasaran yaitu content creation, content sharing, connecting, dan

community building. Content creation berkaitan dengan isi dari

media sosial tersebut dan harus dibuat secara menarik; content

sharing berkaitan dengan pembagian konten kepada masyarakat lain;

connecting berkaitan dengan jejaring sosial yang bisa digunakan

sebagai media promosi; dan community building digunakan untuk

membangun komunitas melalui internet. .

b. Beberapa Elemen Yang digunakan dalam Kesuksesan Pengguna

Media Sosial

Content creation, content sharing, connecting, dan community

building. Content creation berkaitan dengan isi dari media sosial

tersebut dan harus dibuat secara menarik; content sharing berkaitan

dengan pembagian konten kepada masyarakat lain; connecting

berkaitan dengan jejaring sosial yang bisa digunakan sebagai media

promosi; dan community building digunakan untuk membangun

komunitas.
8

2.1.5 Bauran Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong, (2012:62)Promosi adalah suatu

unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar

tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan,

penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun pubilkasi. Kotler dan

Armstrong (2012:408) mendefinisikan bauran promosi (promotion mix)

sebagai perpaduan spesifik alat-alat promosi yang digunakan

perusahaan untuk mengkomunikasikan value ke customer secara

persuasif dan membangun customer relationships. Bauran promosi

(promotional mix) terdiri dari 8 model dirangkum dari buku Kotler dan

Keller (2012:498-501) ; Kotler dan Armstrong (2012:408), yaitu:

1. Iklan/ Advertising merupakan semua bentuk terbayar dari persentasi

nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang

jelas melalui media cetak (koran dan majalah), media penyiaran

(radio dan televisi), media jaringan (telepon, kabel, satellite,

wireless), dan media elektronik (rekaman suara, rekaman video, CD-

ROM, halaman website), dan media pameran (billboard, papan

petunjuk, dan poster).

2. Promosi Penjualan/Sales Promotion, merupakan berbagai insentif

jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk

atau jasa termasuk promosi konsumen (seperti sampel, kupon, dan

premi), promosi perdagangan (iklan dan tunjangan), dan bisnis dan

promosi tenaga penjualan (kontes untuk reputasi penjualan).

3. Acara dan Pengalaman/ Even and Experiences merupakan kegiatan


9

dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk

menciptakan interaksi harian atau merek khusus-terkait interaksi

dengan konsumen, termasuk seni olahraga, hiburan, dan

menyebabkan acara atau kegiatan menjadi kurang formal.

4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas/ Public Relations and Publicity

merupakan berbagai program yang diarahkan secara internal kepada

karyawan dari perusahaan atau konsumen luar, perusahaan lain,

pemerintah, dan media untuk mempromosikan , membangun

hubungan antar perusahaan dengan publik , melindungi dan

membangun citra perusahaan atau produk komunikasi individu yang

positif.

5. Penjualan Personal/ Personal Selling, merupakan interaksi tatap

muka yang dilakukan oleh tenaga penjualan perusahaan dengan satu

atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan pertemuan

penjualan, presentasi pribadi, menjawab pertanyaan, pengadaan

pesanan, membuat penjualan, dan hubungan pelanggan.

6. Pemasaran Langsung/ Direct Marketing merupakan penggunaan

surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi

atau berhubungan secara langsung dengan meminta respon atau

tanggapan dan melakukan dialog dari pelanggan dan prospek

tertentu.

7. Pemasaran Interaktif/ Interactive Online Marketing adalah kegiatan

dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau

prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan


10

kesadaranmemperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan

jasa.

8. Pemasaran dari mulut ke mulut/ Word of Mouth Marketing,

merupakan komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar

masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman

membeli atau menggunakan produk atau jasa.

2.1.6 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan bisnis

perdagangan yang menyangkut pada kegiatan berwirausaha. UMKM

dapat dikelola oleh perorangan atau juga badan usaha yang dalam hal

ini termasuk kriteria usaha dalam lingkup kecil maupun lingkup mikro.

Menurut Rahmawati (2016:73) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) Merupakan Suatu Kelompok Usaha dengan peluang besar

dan terbukti sangat mempengaruhi peningkatan perekonomian negara.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam studi literatur ini, peneliti mencantumkan beberapa penelitian yang

pernah dilakukan oleh beberapa pihak, sebagai bahan rujukan dalam

mengembangkan materi yang ada dalam penelitian yang dibuat oleh peneliti.

diantaranya adalah :

a. Bayu Bagas hapsoro, Palupiningdyah, Achmad Slamet (2018) dengan judul

“Peran Digital Marketing sebagai Upaya Peningkatan Omset Penjualan

Bagi Klaster UMKM di Kota Semarang”, dimana pelaksanaan kegiatan

pengabdian berjalan dengan lancar dan sesuai dengan program yang


11

direncanakan. Terdiri dari tahapan survei pendahuluan, pelatihan dengan

dua materidan tahapan evaluasi. Dan terjadi peningkatan pemahaman

mengenai materi resolusi konflik yang dibuktikan dengan lebih dari 70%

pesertan mengerti akan materi yang disampaikan. Hal ini terlihat, selama

kegiatan diskusi, peserta terlihat antusias bersedia berpartisipasi. Di sisi

lain peserta juga kesulitan dalam mengungkapkan ide, saran atau

permasalahan yang kerap dialami. Misalnya, seperti pemasaran yang masih

tradisional, produk yang dihasilkan tidak sebercirikhas daerah setempat,

dan disertai dengan kemasan dan merek yang lebih menarik di pasar luas.

b. Rusdiono (2019)dengan judul “Peran Media Sosial Sebagai Upaya

Pemasaran Bisnis Online Shop Pada Online shop Antler MakeUp

@antler.makeup ”, Internet yang merupakan salah satu penemuan mutakhir

era glonalisasi dibidang teknologi informasi sangat menguntungkan semua

manusia di seluruh dunia untuk berbagi informasi dan berkomunikasi,

termasuk berbagai informasi produk atau jasa yang dijual. Di zaman yang

sudah sangat berkembang ini pemasaran tidak hanya dilakukan dengan

memasang iklan ditelevisi, radio maupun media cetak, pemasaran bisnis

online dilakukan dengan menggunakan new media yakni melalui jejaring

sosial atau media sosial salah satunya yang sedang marak digunakan oleh

banyak media sosial kini adalah instagram, karena memiliki banyak fitur

dan dapat lebih banyak menarik peminat untuk online shop tersebut.

c. Kurnia Khafidatur Rafiah, Desty Hapsari Kirana ”Analisis Adopsi Media

Sosial Sebagai Sarana Pemasaran Digital Bagi UMKM Makanan dan

Minuman di Jatinegara”, dimana Fitur Instagram for business diklaim


12

mapu memaksimalkan pemasaran maupun promosi produk yang dimiliki

olehn pelaku usaha. Fitur yang menyediakan berbagai layanan yang

memudahkan konsumen dan pemilik usaha dalam berinteraksi, serta

memudahkan pemilik usaha dalam menganalisis pasar ini mampu menjadi

salah satu media pemasaran barbasis online yang dapat digunakan secara

gratis tetapi masih ada kendala.


13

2.3 Rancangan Isi

Latar Belakang
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana mempromosikan produk yang
dilakukan Toko Batik Apollo selama masa pandemi Covid-19.

Judul Penelitian
Pemanfaatan Media Social Sebagai Upaya Memprosikan Produk
Dimasa Pandemi Covid 19 (Studi Pada Toko Batik Apollo Di Sumenep)

Rumusan Masalah
Bagaimana memprosikan produk umkm produk batik Apollo di masa
pandemi covid 19?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui alternatif yang paling efektif dari perbandingan
strategi pemasaran world of mouth dan social media marketing di era
revolusi industry 4.0 (Studi pada CV Ervina Saronggi Sumenep).

Teknik Analisis Data


Untuk mengetahui cara promosi produk di media social yang dilakukan
toko batik Apollo selama masa pademi covid 19.

Harapan
Peneliti berharap agar pihak perusahaan Toko Batik Apollo mengetahui
strategi paling efektif dalam meningkatkan penjualan menggunakan
media sosial selama era pandemi Covid-19.

Gambar 2.5 Rancangan Isi


Sumber data : diolah oleh Peneliti
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni jenis

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif sehingga proses

pengumpulan datanya dengan menggunakan gambaran-gambaran dan data

yang dapat memberikan informasi tentang marketing media sosial dalam

meningkatkan penjualan di Toko Batik Apollo, dimana hal tersebut sesuai

dengan tujuan penelitian ini.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Toko Batik Apollo beralamat di Jalan

Trunojoyo Pajagalan Kabupaten Sumenep. Penelitian ini akan di lakukan

tanggal 01 Oktober 2020 sampai dengan 31 Januari 2021.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam menyelesaikan

penelitian ada dua yaitu data dokumenter (documentary data) dan Data

Subjek (self-repot data). Data dokumenter yang berupa arsip yang

memuat data yang berkaitan dengan penelitian. Data Subjek merupakan

data berupa opini, sikap, pengalaman, atau karasteristik seseorang yang

menjadi subjek penelitian.

14
15

3.3.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dengan bentuk kualitatif yang diperoleh secara langsung dari hasil

wawancara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaankepada informan

kunci dan informan pendukung seputar strategi pemasaran marketing

media sosial pada Toko Batik Apollo. Setelah mendapat jawaban dari

kedua informan, peneliti akan mencatat, merekam, dan dokumentasi

keseluruhan selama berlangsungnya proses wawancara dengan tujuan

peneliti mampu mendapatkan data secara detail.

3.4 Informan

Informan utama dalam penelitian ini adalah pemilik Toko Batik

Apollo,informan kunci adalah karyawan pemasaran, dan informan pendukung

dalam penelitian ini adalah konsumen di Toko Batik Apollo. Teknik

pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling (sengaja). Dimana responden yang digunakan yakni 10 konsumen.

Total responden pada penelitian ini adalah sebanyak 15 orang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penulis mencari dan mengumpulkan informasi sebelum menganalisis

masalah dan pembahasan. Informasi tersebut harus relevan dengan apa yang

menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mencari dan

mengumpulkan informasi dengan cara:


16

3.3.1. Observasi

Dalam peneletian ini, peneliti turun langsung ke lapangan untuk

mengumpulkan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan

secara langsung ke objek penelitian yaitu Toko Batik Apollo. Dengan

terjun langsung ke lapangan maka dikumpulkan data-data langsung dari

sumber data terkait marketing sosial media dalam meningkatkan

penjualan.

3.3.2. Wawancara

Wawancara merupakan proses komunikasi yang menentukan

dalam proses penelitian ini. Dengan melakukan wawancara, data yang

diperoleh akan lebih mendalam karena mampu menggali pemikiran atas

pendapat secara detail. Dalam penelitian ini, penulis melakukan

wawancara dengan ketiga informan yang dianggap berkaitan dengan

penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi

mendalam. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan cara wawancara terbuka serta tidak terstruktur. Peneliti

akan bertanya seputar bagaimana permasalahan yang terjadi pada

pemasaran di Toko Batik Apollo.

3.3.3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu berupa data atau catatan

penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga

diperoleh data yang lengkap. Dalam dokumentasi ini digunakan sebagai

pendukung dan pembuktian terkait suatu keterangan, penjelasan atau


17

argumen. Dokumentasi ini juga dimaksudkan untuk dijadikan bahan

triangulasi untuk mengecek keabsahan data. Dokumentasi yang akan

dilakukan oleh penulis yaitu berupa foto, rekaman, dan dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, metode yang digunakan dalam skripsi ini

adalah :

3.6.1 SWOT

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif, SWOT merupakan salah

satu identifikasi secara sistematis agar dapat menentukan strategi

perusahaan.

Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Faktor Internal

1. Kekuatan (strength)
2. Kelemahan (weakness)
b. Faktor Ekternal

1. Kesempatan/ Peluang (opportunities)

2. Ancaman (threaths) Alternatif strategi yang dihasilkan minimal 4

buah strategi sebagai hasil dari analisis matrik SWOT. strategi yang

dihasilkan adalah sebagai berikut : Strategi SO , Strategi ST Strategi

WO, dan Strategi WT.


18

Gambar3.5

Diagram Analisis SWOT

PELUANG

Kuadran III (Opportunity) Kuadran I

KELEMAHAN KEKUATAN

(Weakness) (Strenghts)

Kuadran IV Kuadran II

Ancaman

(Threats)
Sumber : Fredy Rangkuti (2009)

Rekomendasi :

a. Kuadran I: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy)

b. Kuadran II : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan untuk mengatasi ancaman dengan cara

strategi diversifikasi (produk/jasa)

c. Kuadran III : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan

internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question

Mark pada BGC matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah


19

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat

merebut peluang pasar yang lebih.

d. Kuadran IV : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut sebagai ancaman dan kelemahan internal. Metode

atau alat analisis dalam menyusun tentang faktor-faktor strategi

perusahaan adalah SWOT, yang dianggap mampu untuk

menggambarkan secara pasti suatu peluang dan ancaman eksternal

yang dihadapi oleh perusahaan harus menyesuaikan dengan kekuatan

serta kelemahan yang dimiliki perusahaan supaya nantinya dapat

meminimalkan resiko yang terjadi. Dalam matrik ini menghasilkan

empat alternative untuk menunjang tujuan perusahaan serta sebagai

alat analisis untuk mengetahui berkembang dan majunya perusahaan.

3.6.2 Induktif

Menyajikan fakta yang terjadi di lapangan diperoleh dari riset

dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan kemudian diambil

kesimpulan yang bersifat umum. Pada teknik analisis induktif diperoleh

berdasarkan hasil riset atau observasi sementara penelitian, dan

kemudian di tarik kesimpulan yang masih bersifat umum, atau analisis

sementara.

3.6.3 Deskriptif Analitif

Pembahasan yang dimulai dengan mendeskripsikan data-data

mengenai penjual dan pembeli barang online serta transaksi jual beli

yang diperoleh, kemudian dianalisis dalam perspektif penigkatan


20

penjualan. Pada teknik analisis deskriptif analitis ini, diperoleh data

berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan, kemudian di analisis

seluruhnya menjadi analisis kesimpulan atau jawaban penelitian yang

dilakukan.

3.7 Uji Keabsahan Data

Menurut Moleong (2016) dalam Yusnia, (2018)untuk menetapkan

keabsahan data maka diperlukan adanya teknik pemeriksaan,adata yang

dikumpulkan diklarifikasi sesuai dengan tujuan peneliti untuk dilakukan

pengecekan kebenaran melalui teknik triangulasi. Moleong (2016:330)

mengemukakan bahwa triangulasi dengan sumber berarti membandingkan

serta mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda pada penelitian kualitatif. Untuk itu

peneliti akan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

dengan informan, membandingkan apa yang dikatakan didepan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan atas apa yang dikatakan

orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya

sepanjang waktu serta membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan

pandangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler dan Keller.(2007). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta.


Indeks.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012).Principles of marketing: global edition (14th
ed.). New Jersey, US: Pearson Education, Inc.
Mileva, L., & Fauzi DH, A. (2018). Pengaruh Social Media Marketing Terhadap
Keputusan Pembelian (Survei Online pada Mahasiswa Sarjana Jurusan
Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya yang Membeli Starbucks Menggunakan LINE).
Jurnal Administrasi Bisnis, 58(1), 181-189.
Lalu Edy Hermawan, Handry Sudiartha Athar, (2018)Pengembangan Model
Social Media Marketing Dan Keputusan Berkunjung: Sebuah Pendekatan
Konseptual
Yusnia, Y. (2018). IMPLEMENTASI GOOD VILLAGE GOVERNANCE DALAM
MENDUKUNG TERWUJUDNYA DESA MANDIRI (Studi Pada Desa
Paberasan Sumenep). Universitas Wiraraja Sumenep.

21

Anda mungkin juga menyukai