Anda di halaman 1dari 40

PENGARUH DIGITAL MARKETING UNTUK PENINGKATAN VOLUME

PENJUALAN PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


KONVEKSI DRACO VENDOR
Mata Kuliah Proyek Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Ir. Budi Praptono, M. M

Disusun oleh:
Dimas Trianto
1201172446
TI-41-GABKWU

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI

UNIVERSITAS TELKOM

2020
ABSTRAK

i
ABSTRACT

ii
KATA PENGANTAR

iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................................................i

ABSTRACT.......................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................vi

DAFTAR TABEL..........................................................................................................................vii

DAFTAR SIMBOL.......................................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

I.1. Latar Belakang...................................................................................................................1

I.2. Perumusan Masalah...........................................................................................................3

I.3. Pertanyaan Penelitian.........................................................................................................3

I.4. Tujuan Penelitian...............................................................................................................3

I.5. Batasan Penelitian..............................................................................................................4

I.6. Manfaat Penelitian.............................................................................................................4

I.7. Sistematika Penulisan........................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................6

II.1. Landasan Teori...................................................................................................................6


II.1.1. Pemasaran.......................................................................................................................6
II.1.2. Digital marketing...........................................................................................................6
II.1.3. Volume Penjualan...........................................................................................................9
II.1.4. Media Sosial.................................................................................................................11

II.2. Penelitian Terdahulu........................................................................................................13

II.3. Kerangka Pemikiran.........................................................................................................15

II.4. Hipotesis..........................................................................................................................15

BAB III METODELOGI PENELITIAN.......................................................................................16

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.........................................................17

iv
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN...................................................................................18

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................20

v
DAFTAR GAMBAR

vi
DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR BAGAN

viii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Era globalisasi yang di tandai dengan perkembangan teknologi termasuk teknologi
internet (interconected network) dimana setiap orang dapat berkomunikasi dan
menyampaikan informasi tidak terhalang oleh tempat dan waktu serta penyampainnya dapat
dilakukan dengan mudah (Online). Di Indonesia sendiri perkembangan internet dan
penggunannya terus bertambah dari tahun ketahun walupun jika dibandingkan dengan negara
lain masih ketinggalan. Perkembangan teknologi informasi sangat berkembang pesat.
Berbagai kegiatan bisnis kecil sampai besar memanfaatkan perkembangan ini untuk
menjalankan usahanya. Banyaknya competitor menjadi pertimbangan bagi para pengusaha
untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Strategi pemasaran dan media yang tepat
digunakan untuk bisa meraih pasar yang dituju sehingga volume penjualan selalu meningkat
dan profit. Digital marketing adalah salah satu media pemasaran yang saat ini sedang
banyak diminati oleh masyarakat untuk medukung berbagai kegiatan yang dilakukan.
Mereka sedikit demi sedikit mulai meninggalkan model pemasaran konvesional/tradisional
beralih ke pemasaran moderen yaitu digital marketing. Dengan digital marketing, transaksi
dapat dilakukan setiap waktu/real time dan bisa mengglobal atau mendunia, seseorang juga
dapat melihat berbagai barang melalui internet, sebagian besar informasi mengenai berbagai
produk sudah tersedia di internet, kemudahan dalam pemesanan dan kemampuan konsumen
dalam membandingkan satu produk dengan produk lainnya (Kotler & Keller, 2008).
Dengan jumlah pengguna social media berbasis chat ini yang banyak dan semakin hari
semakin bertambah membuka peluang bagi UMKM untuk mengembangkan pasarnya dalam
genggaman smartphone. Berbagai kegiatan bisnis kecil sampai besar memanfaatkan
perkembangan ini untuk menjalankan usahanya. Banyaknya kompetitor menjadi
pertimbangan bagi para pengusaha untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Strategi
pemasaran dan media yang tepat digunakan untuk bisa meraih pasar yang dituju sehingga
volume penjualan selalu meningkat dan profit. Hal ini disebabkan oleh sangat mudahnya
untuk mengakses informasi melalui media sosial (medsos) dan semakin tingginya tingkat
persaingan antar UMKM yang membuat berubah-ubahnya strategi pemasaran setiap saat yang
sulit untuk diprediksi. Dikarenakan Lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan internet di
seluruh dunia, yaitu sekitar 40% dari populasi dunia, 67% dari semua pengguna internet
secara global menggunakan media sosial. Kenyataan ini memicu para UMKM untuk terus
berhati-hati dalam bertindak dan memilih strategi yang tepat serta selalu berusaha

1
menampilkan kreatifitas dan inovasi pada setiap strategi promosi yang digunakan sehingga
dapat menarik respon pembelian dari konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal yang
dapat dilakukan UMKM dalam menampilkan kreatifitas dan inovasi pada strategi promosi
yang digunakannya adalah dengan melakukan inovasi pada cara mereka mengekspos
produknya untuk meningkatkan volume penjualan.
Fenomena internet dan jejaring sosial di Indonesia saat ini dimanfaatkan dengan
munculnya berbagai peluang bisnis. Salah satu diantaranya yaitu internet sebagai Advertising
Tool yang memiliki tujuan untuk mempromosikan dan menjual produk menggunakan iklan
melalui internet dengan media sosial yang telah berkembang untuk melakukan kegiatan jual
beli serta memberikan informasi suatu brand yang biasa disebut E-commerce (Arifin,
2003:101). Alasan jejaring sosial sangat tepat untuk dijadikan media dalam menjalankan
bisins yaitu biaya yang dikeluarkan lebih murah, jangkauan pasarnya tanpa batas jarak dan
waktu, dapat menjalin hubungan baik dengan pelanggan, pelanggan aktif, memberikan
feedback, dan segala bentuk informasi dapat tersebar luas secara cepat. Penetrasi internet ini
pula mengubah pola berbelanja masyarakat Indonesia sebagai pasar primadona bagi para
pelaku e-commerce.

Gambar I.1-1 Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2016


(Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
Menurut data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII)
seperti pada Gambar I.1-1 menyatakan bahwa lebih dari setengah penduduk di Indonesia telah
terhubung ke internet. Survei yang dilakukan pada tahun 2016 itu memperlihatkan bahwa
132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Sedangkan total penduduk Indonesia
secara keseluruhan sebesar 256,2 juta jiwa. Dari 132,7 Orang pengguna internet di Indonesia
terlihat 86,3 Juta orang dari pulau jawa. Jika dilihat dari Konten yang sering di kunjungi 62%
atau 82,2 juta orang adalah aktivitas Online Shop di ikuti 34,2% Bisnis Personal dan media

2
sosial yang paling banyak digunakan saat ini 54% atau 71,6 % Pengguna Facebook dan
diurutan kedua Instagram 15% atau 19,9 Juta pengguna. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
terjadi kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada tahun 2014. Survei
yang dilakukan oleh APJII pada 2014 hanya sekitar 88 juta pengguna internet. Peningkatan
jumlah pengguna internet di Indonesia ini disebabkan oleh berkembangnya infrastruktur dan
kemudahan masyarakat untuk mendapatkan gadget. Sehingga hal ini dapat menjadi peluang
bagi UMKM untuk menggunakan teknologi informasi sebagai media dalam mengembangkan
pasarnya.
Berbagai kegiatan bisnis kecil sampai besar memanfaatkan perkembangan ini untuk
menjalankan usahanya. Banyaknya competitor menjadi pertimbangan bagi para pengusaha
untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Strategi pemasaran dan media yang tepat
digunakan 2 untuk bisa meraih pasar yang dituju sehingga volume penjualan selalu meningkat
dan profit. Digital Marketing adalah salah satu media pemasaran yang saat ini sedang banyak
diminati oleh masyarakat untuk medukung berbagai kegiatan yang dilakukan. Mereka sedikit
demi sedikit mulai meninggalkan model pemasaran konvesional/tradisional beralih ke
pemasaran modern yaitu digital marketing. Dengan digital marketing komunikasi dan
transaksi dapat dilakukan setiap waktu/real time dan bisa mengglobal atau mendunia.
E-commerce adalah sistem penjualan yang berkembang setelah ditemukan Internet.
Sistem pemasaran atau penjualan seperti ini bisa menjangkau seluruh dunia pada saat yang
bersamaan tanpa harus mendirikan kantor cabang di semua negara. Selain itu juga bisa
dilakukan 24 jam tanpa berhenti. Dengan hanya melalui unit komputer yang terhubung ke
Internet, perusahaan dapat memasarkan produk-produknya. (Arifin, 2003: 101). Seiring
dengan perubahan perilaku masyarakat yang lebih menaruh perhatian pada internet menjadi
tantangan bagi UKM dalam memasarkan produk secara online. Konsumen lebih aktif mencari
apa yang diinginkan menggunakan media online, karena dapat mengakses berbagai informasi
lebih mudah dari sebelumnya. Adapun melalui digital marketing, semua pemilik usaha tidak
melulu harus mempromosikan produk secara gamblang. Pada intinya, digital marketing
mampu mencakup kemampuan untuk melakukan banyak hal yang bisa menjangkau
konsumen.
Draco Vendor menjadi salah satu UMKM tekstil dan pakaian jadi di Jawa Timur yang
menyediakan jasa konveksi untuk mengolah dan memproduksi pakaian dari bahan baku
hingga menjadi pakaian jadi. Draco Vendor menyikapi perubahan dan perkembangan
teknologi terutama internet dengan melihat kebutuhan dan permintaan konsumennya. Dalam

3
usaha memenangkan persaingan, Draco Vendor masih melakukan pemasaran menggunakan
pemasaran tradisional yang artinya pemasarannya hanya dilakukan dari mulut ke mulut
konsumen dan hanya disekitar wilayah tersebut. Oleh karena itu, diperlukannya inovasi dan
pembaruan terhadap sistem strategi pemasaran yang dilakukan oleh Draco Vendor dengan
memaksimalkan konsep digital marketing.
Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH DIGITAL MARKETING UNTUK
PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) KONVEKSI DRACO VENDOR”.

I.2. Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis akan mencoba merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut.
Dengan semakin berkembangnya UMKM pada bidang konveks dan semakin majunya
teknologi maka akan berdampak juga terhadap persaingan antar UMKM. Banyak cara yang
dilakukan para pelaku bisnis untuk meningkatkan volume penjualan, dengan cara melakukan
digital marketing. Dikarenakan konsep digital marketing sangat efektif dalam mempengaruhi
konsumen untuk tertarik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.
Beberapa studi terkait menjelaskan bahwa masalah strategi pemasaran umumnya masih
menggunakan cara yang tradisional. Dikarenakan scope penelitian yang terbatas dan faktor-
faktor yang menjadi pertimbangan dari penelitian terdahulu dalam memilih faktor-faktor yang
mempengaruhi penerapan digital marketing dalam hal peningkatan volume penjualan. Maka
dari itu diperlukannya penelitian lebih lanjut untuk mengenai hal ini.

I.3. Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan paparan masalah yang tercantum pada poin sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang terjadi pada Draco Vendor adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan digital marketing pada Draco Vendor akan memberikan
pengaruh terhadap peningkatan volume penjualan secara signifikan?
2. Bagaimana pengaruh social media yang digunakan oleh Draco Vendor dapat
mempengaruhi peningkatan volume penjualan?

4
I.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang tercantum diatas, maka tujuan tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan digital marketing pada Draco Vendor untuk
memberikan peningkatan volume penjualan secara signifikan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh social media yang digunakan oleh Draco
Vendor dapat meningkatkan volume penjualan.
I.5. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pembatasan ruang lingkup yang dimaksudkan
agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah dan terpadu sehingga uraian dapat lebih
dipusatkan pada permasalahan yang terjadi. Berikut batasan masalah tersebut meliputi:
1. Dalam penelitian ini, penulis membahas mengenai penerapan digital marketing
pada Draco Vendor untuk meningkatkan volume penjualan. Pengambilan data
dilakukan di Jl. Khr. Abbas II No.62, Buduran, Kec. Buduran, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur 61252.
2. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempengaruhi peningkatan volume
penjualan pada UMKM. Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi tentang
social media yang digunakan untuk dapat memberikan pengaruh terhadap
peningkatan volume penjualan UMKM. Dan juga penulis hanya berfokus pada
pengaruh digital marketing untuk meningkatkan volume penjualan pada UMKM.
I.6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini mampu menambah wawasan dan pengetahuan baik
bagi peneliti maupun masyarakat terutama mengenai tentang penerapan digital
marketing mampu meningkatkan volume penjualan pada UMKM.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan kontribusi dalam menambah
wawasan dan pengetahuan tentang digital marketing terhadap peningkatan volume
penjualan.
3. Manfaat Penulis
Diharapkan pada saat melakukan penelitian ini agar mempraktekkan teori-teori dan
ilmu yang didapatkan pada perkuliahan dan juga menambah wawasan serta
pengalaman dalam menganalisis suatu masalah.

5
I.7. Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi uraian mengenai gambaran umum objek penelitian (profil singkat usaha),
latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula
hasil-hasil penelitian terdahulu dan juga berisikan kerangka berpikir dan hipotesis serta model
analaisis yang digunakan untuk melakukan penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap merumuskan
masalah penelitian, merumuskan hipotesis, dan mengembangkan model penelitian,
mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, menyusun kuesioner
penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, melakukan uji instrumen,
merancang analisis pengolahan data.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab ini menjelaskan mengenai langkah yang dilakukan dalam penggumpulan dan pengolahan
data untuk memperkuat analisis permasalahan yang ditemukan
Bab V Analisis

Pada bab ini dilakukan analisis hasil dari bab sebelumnya. Apabila bab sebelumnya adalah
mengenai pengumpulan dan pengolahan data, maka bab ini membahas mengenai apa yang
dapat diketahui dan dihasilkan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data. Secara
keseluruhan bab ini membahas secara mendetail mengenai hasil dari penelitian dan
refleksinya terhadap tujuan penelitian.
Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta jawaban dari
pertanyaan penelitian yang disajikan di pendahuluan. Saran penelitian dikemukakan pada bab
ini untuk penelitian selanjutnya

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Landasan Teori
II.1.1. Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan
mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Pemasaran ini mencakup
pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke konsumen atau perusahaan lain.
Definisi pemasaran sendiri adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial (Stanton:2001). Sedangkan menurut Kotler (1987: 8),
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Secara
sederhananya pemasaran lebih diidentikan dengan proses pengenalan produk atau layanan
kepada konsumen yang potensial. Aspek-aspek untuk pemasaran ini meliputi periklanan,
public relation, promosi, distribusi, penjualan, dan pelayanan konsumen.
Dari uraian definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan
usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada
usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang
diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus
dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang
baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan
produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan,
harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan
untuk memperoleh laba.
II.1.2. Digital marketing
II.1.2.1. Pengertian
Digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau
produk menggunakan media digital atau internet. Menurut Ridwan Sanjaya & Josua
Tarigan (2009) Digital marketing adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang
menggunakan berbagai media. Sebagai contoh yaitu blog, website, e-mail, adwords,
dan berbagai macam jaringan media sosial. Sedangkan pengertian digital marketing
menurut Urban (2004:2) adalah menggunakan internet dan teknologi informasi untuk

7
memperluas dan meningkatkan fungsi marketing tradisional. Definisi ini
berkonsentrasi pada seluruh marketing tradisional. Kita juga dapat menyatakan bahwa
pendapat seperti “interactive marketing”, one-to-one marketing dan “e-marketing”
erat kaitannya dengan “digital marketing”.
Digital marketing dapat didefinisikan sebagai kegiatan marketing termasuk
branding yang menggunakan berbagai media berbasis web (Sanjaya & Tarigan, 2009).
E-Marketing atau digital marketing diartikan sebagai penggunaan teknologi digital
untuk mencapai tujuan pemasaran serta upaya pengembangan atau penyesuaian
konsep pemasaran itu sendiri, dapat berkomunikasi dalam cakupan global, dan
mengubah cara perusahaan melakukan bisnis dengan pelanggan (Ali, 2013). Salah satu
bentuk marketing digital dengan menggunakan media elektronik atau internet adalah
internet marketing (e-marketing). E-Marketing merupakan suatu proses pemasaran
yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik, khususnya internet. Peran
strategi digital marketing dapat menjadi hal yang penting dalam mengikuti
perkembangan teknologi digital dan mengembangkan rencana untuk menarik
konsumen dan mengarahkannya pada perpaduan antara komunikasi elektornik dan
komunikasi tradisional (Chaffey, Chadwick, Mayer, & Johnston, 2009).
Menurut Heidrick & Struggless (2009;1) perkembangan dari digital marketing
melalui web, telepon genggam, dan perangkat games, menawarkan akses baru
periklanan yang tidak digembor-gemborkan dan sangat berpengaruh. Jadi
mengapa para marketer di seluruh Asia tidak mengalihkan penggunaan budget
dari marketing tradisional seperti TV, radio, dan media cetak ke arah media
teknologi baru dan media yang lebih interaktif. Menurut Ridwan Sanjaya & Josua
Tarigan (2009:47). Tentu saja digital marketing bukan hanya berbicara tentang
marketing internet, melainkan digital marketing juga merupakan kegiatan marketing
termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog,
web site, e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial.
Jadi pada dasarnya digital marketing merupakan pemasaran yang menggunaan
platform digital yang berada di internet yang mana menggunakan alat seperti web,
social media, email, database, mobile / wirelees dan digital tv dalam meningkatkan
target konsumen dan serta 24 mengetahaui profile, perilaku, nilai produk, serta
loyalitas para pelanggan atau target konsumen. Sebelum melakukan kegiatan digital
marketing ada beberapa hal yang mesti di ketehaui, Basis utama pemasar dalam digital
marketing menurut zaki dan smitdev (2008) adalah “dengan menggunakan dan
8
memanfaaatkan Web, dengan tetap berorientasi pada prinsip pemasaan ( marketing )
konvensional yang harus menerapkan 3 hal yakni tujuan pemasaran, pasar sasaran, dan
produk atau jasa yang ditawarkan”(Hermawan, 2012:208 ). Pemasaran melalui digital
marketing tidak lepas dari basis utama pemasaran konvensional yang bertujuan dalam
pencapaian target konsumen serta produk yang akan dipasarkan kepada target
konsumen. kegiatan digital marketing dilakukan oleh pemasar terdapat manfaat
diperoleh sehingga banyak yang menggunakan media internet dalam pemasaran
Oleh karena itu digital marketing mempunyai tujuan yaitu menarik konsumen dan
calon konsumen secara tepat. penerimaan informasi melalui teknologi dan internet di
kalangan masyrakat sangatlah luas sehingga sangat memungkinkan bahwa kegiatan
pemasaran atau promosi suatu brand atau produk secara digital dijadikan pilihan
utama oleh kalangan perusahaan maupun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Akibatnya banyak persaingan antar kompetitor yang terjadi dengan banyak-banyak
membuat konten yang kreatif dan menarik para konsumen dan calon konsumen untuk
ditampilkan dalam akun media sosial.
II.1.2.2. Tujuan
Menurut (Meyliana, 2011) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisa Strategi E-
marketing dan Implementasinya pada Rental Company” mengatakan e-marketing
merupakan bagian dari e-commerce yang merupakan sistem perdagangan melalui
internet, dimana internet akan terus memberikan sifat yang up to date, maka
perusahaan dapat memberikan layanan informasi produk yang ditawarkan secara jelas
dan mudah. Hal ini yang kemudian berkembang dan menjadikan sebagian besar
digital marketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan seperti :
1. Meningkatkan pangsa pasar;
2. Meningkatkan jumlah komentar pada sebuah blog atau website;
3. Meningkatkan pendapatan penjualan;
4. Mengurangi biaya, misalnya biaya distribusi atau promosi;
5. Mencapai tujuan merek, seperti meningkatkan kesadaran merek;
6. Meningkatkan ukuran database;
7. Mencapai tujuan Customer Relationship Management, seperti meningkatkan
kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat referensi pelanggan;
8. Memperbaiki manajemen rantai suplai, seperti dengan meningkatkan koordinasi
anggota, menambahkan mitra, atau mengoptimalkan tingkat persediaan.
II.1.2.3. Manfaat
9
Pada tahun 2014, jumlah iklan yang sudah terpasang di internet sudah mengalahkan
iklan di televisi dan jaringan televisi. Iklan tradisional yang dulunya sangat memiliki
andil yang besar terhadap angka penjualan sebuah produk di perusahaan sudah
berkurang dampaknya, mengingat pemasaran digital multi-channel yang terus
meningkat sebanyak 137% ditambah dukungan kenaikan merek 500% yang
menggunakan pemasaran digital. Sebanyak 72% konsumen sudah terhubung dengan
merek pilihan mereka masing-masing dengan melalui beberapa macam channel
pemasaran digital yang ada. Oleh sebab itu, mayoritas pemilik usaha kecil dan
menengah (UKM) yang belum menerapkan pemasaran digital ini diharapkan sudah
mulai mempertimbangkan pemasaran secara digital. Karena pemasaran digital ini
telah banyak memberikan manfaat baik bagi pemilik usaha maupun konsumen.
Berikut beberapa manfaat pemasaran secara digital :
1. Dapat memudahkan untuk menghubungkan langsung dengan konsumen di
internet dan perangkat mobile;
2. Menghasilkan penjualan yang tinggi;
3. Efisiensi biaya yang lebih hemat;
4. Dapat membantu menghasilkan penghasilan yang tinggi;
5. Memberikan peluang untuk bersaing dengan kompetitor lainnya;
6. Memperisapkan untuk menuju era “Internet Of Things”.

II.1.2.4. Kelebihan dan Kekurangan


Pada era digital ini, perkembangan informasi sangatlah cepat diterima. Terlebih
pada media internet yang sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.
Oleh karena itu, pemasaran digital memanfaatkan array yang luas pada media seperti
contoh televisi, radio, perangkat mobile, hingga media sosial. Berikut merupakan
kelebihan digital marketing diantaranya yaitu:
1. Jangkauan konsumen yang sangat luas;
2. Mengkombinasikan sumber daya untuk memaksimalkan hasil yang didapat;
3. Memperkirakan jumlah dan spesifikasi jangkauan konsumen dan calon
konsumen;
4. Waktu pencapaian hasil relatif lebih cepat dan murah.
Dan berikut juga merupakan kekurangan dari digital marketing, yaitu:
1. Terlalu banyak pesaing;
2. Reputasi akan hancur ketika ada reaksi negatif dari konsumen;

10
3. Terlalu banyak bergantung terhadap perkembangan teknologi;
4. Tidak akan dilihat konsumen dan calon konsumen jika tidak menarik;
5. Konsep dari digital marketing mudah ditiru.

II.1.3. Volume Penjualan


II.1.3.1. Pengertian
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan yang diinginkan. Penjualan juga berarti proses kegiatan menjual, yaitu
dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan
konsumen (pembeli). Penjualan adalah sebagai kegiatan manusia yang
mengarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui
proses pertukaran (Assuari, 2004:5). Sedangkan menurut Swasta (2001:1)
“menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual
untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang
ditawarkan”.
Adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa
antara penjual dengan pembeli. Didalam perekonomian, seseorang yang menjual
sesuatu akan mendapatkan imbalan berupa uang. Dengan alat penukar berupa
uang, orang akan lebih mudah memenuhi segala keinginannya dan penjualan
menjadi lebih mudah dilakukan. Jarak yang jauh tidak menjadi masalah bagi
penjual. Secara sederhana, transaksi penjualan yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli dapat dilihat sebagai proses pertukaran.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa penjualan adalah aktivitas maupun
kegiatan yang dilakukan manusia yang saling menguntungkan satu sama lain,
dimana penjual menawarkan produk yang dimiliki pada konsumen sehingga
mampu menarik kecenderungan konsumen tersebut untuk sedia mengeluarkan
uang guna membeli suatu produk yang telah ditawarkan oleh penjual.
Sedangkan volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang
untuk jangka waktu tertentu yang didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang
baik (Kotler, 2000:68). Volume penjualan merupakan perolehan yang didapatkan
perusahaan dengan cara salesman yang telah berhasil menjual produk yang
dihasilkan. Berdasarkan dari target yang telah diperkirakan dengan realisasi yang
diraih merupakan cara perhitungan volume penjualan.
11
12
Volume penjualan dikemukakan oleh Freddy Rangkuti (2009:207) bahwa
volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi
fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang
menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit,
kilo, ton atau liter. Volume penjualan meruapakan jumlah total yang dihasilkan
dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan
perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan.
II.1.3.2. Tujuan Penjualan
Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba tertentu,
dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkan untuk jangka waktu
lama. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti
yang direncanakan. Dengan demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang
terjual selalu akan menghasilkan laba. Kemampuan perusahaan dalam menjual
produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila
perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Adapun Menurut Basu Swastha DH (2004 : 404) tujuan umum penjualan dalam
perusahaan yaitu:
a) Tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan total
atau meningkatkan penjualan produk- produk yang lebih
menguntungkan.
b) Tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yag
efektif melalui kunjungan penjualan regular dalam rangka menyediakan
informasi mengenai produk baru.
c) Menunjang pertumbuhan perusahaan

II.1.3.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan


Menurut Swastha (2001:22) “faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan
adalah sebagai berikut” :
1) Produk, desain produk adalah mereka diharuskan bekerja layaknya
“mata” di perusahaan dan secara konstan menyampaikan saran
perbaikan yang dibutuhkan desain produk. Itu adalah salah satu tugas
utama manajemen penjualan.
2) Harga, jumlah nominal uang atau dapat dengan alat tukar lainnya
sesuai dengan ketentuan dari produsen yang wajib dibayarkan oleh
13
pembeli (konsumen) guna memperoleh kebutuhannya. Salah satu cara
produsen guna dapat menarik minat pembeli agar bersedia membeli
dengan jumlah banyak adalah menetapkan harga pada produk yang
telah dihasilkan.
3) Penyaluran (Distribusi), penyaluran atau yang sering disebut dengan
distribusi merupakan pengiriman barang kepada beberapa orang atau ke
beberapa tempat. Semakin luas jangkauan penyaluran makan semakin
memengaruhi penjualan.
4) Promosi, kegiatan komunikasi oleh perusahaan untuk meningkatkan
volume penjualan. Berbagai maca promosi yang ada antara lain dengan
periklanan, pameran, demonsrasi, dan usaha lain yang bersifat
membujuk.
II.1.4. Media Sosial
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram misalnya, bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya
orang bisa mengakes media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatan
media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita
Di era new wave ini kian menuntut pemasar untuk berpikir ke arah pemasaran dengan
strategi low budget high impact. Kekuatan era ini mendorong pemasar, selain untuk
mendapatkan pelanggan baru, tetapi juga berinovasi untuk mempertahankan pelanggan
lama, apalagi yang berpotensi. Dengan Web 2.0, orang jadi lebih mudah mengekspresikan
dirinya melalui media sosial. Dari sinilah banyak pemasar kemudian mulai merambah
dunia social media untuk menarik dan mempertahankan pelanggannya karena media
pemasarannya menguntungkan bagi perusahaan yang low budget, namun dampaknya
sangat tinggi (Kodrat, 2009).
Media sosial didefinisikan sebagai sekelompok aplikasi berbasis internet yang
menciptakan fondasi ideologi dan teknologi dari Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user generated content (Stockdale, Ahmed, & Scheepers, 2012). Aplikasi
media sosial tersedia mulai dari pesan instan hingga situs jejaring sosial yang menawarkan
pengguna untuk berinteraksi, berhubungan, dan berkomunikasi satu sama lain. Aplikasi-
aplikasi ini bermaksud dengan tujuan utama meraih (engage) masyarakat. Dalam konteks
14
bisnis, people engagement dapat mengarah kepada penciptaan profit. Sedangkan menurut
Phillip Kotler dan Kevin Keller (2012: 568), media sosial adalah sarana bagi konsumen
untuk berbagi informasi teks, gambar, video dan audio dengan satu sama lain dan dengan
perusahaan dan sebaliknya.
Menurut Thoyibie (2010), social media adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh
orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan
untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan
khalayak umum. Dewasa ini, praktek pemasaran melalui social media mulai berkembang
dan digunakan sebagai alat pemasaran produk mempromosikan merek dan brand suatu
perusahaan.
Secara garis besar media sosial dapat dikatakan sebagai sebagai media online, di mana
para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet yang penggunanya dapat
berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial,
dan ruang dunia virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang canggih. Dalam
artikelnya berjudul “User of the World, United The Challenges and Opportunities of Social
Media” di Majalah Business Horizons (2010) halaman 69-68, Andreas M Kaplan dan
Michael Haenlein membuat klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial yang ada
berdasarkan ciri-ciri penggunaannya. Menurut mereka, pada dasarnya media sosial dapat
dibagi menjadi enam jenis, yaitu:
a) Proyek kolaborasi website, di mana penggunanya diizinkan untuk dapat
mengubah, menambah, atau pun membuang konten-konten yang termuat di
website tersebut, seperti Wikipedia.
b) Blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam mengungkapkan
suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, sampai kritikan
terhadap suatu hal, seperti Twitter.
c) Konten atau isi, di mana para user di website ini saling membagikan konten-
konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain-lain seperti
Youtube.
d) Situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi dengan cara
membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial sehingga dapat
terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya Facebook.
e) Virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat muncul dalam
wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian berinteraksi dengan orang

15
lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata, seperti online
game.
f) Virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang memberi
kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual untuk
berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh berbeda dengan
virtual game world, namun lebih bebas terkait dengan berbagai aspek kehidupan,
seperti Second Life
II.1.4.1. Instagram
Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta”, seperti kamera polaroid
yang dulu lebih dikenal dengan “foto instan” (Pengertian instagram, 2012,
dalam http://.id.wikipedia.org./wiki/instagram, diakses pada tanggal 04
Januari 2016). Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan
dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata
“telegram”, dimana cara kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi
kepada orang lain dengan cepat. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi
foto yang memungkinkan pengguna mengambil gambar atau video,
menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan dan efek foto, bahkan
memungkinkan pengguna membagikannya ke berbagai layanan jejaring
sosial.
Instagram memiliki lima menu utama yang semuanya terletak dibagian
bawah (Atmoko, 2012:28) yaitu sebagai berikut :
a) Home Page Home page adalah halaman utama yang menampilkan
(timeline) foto-foto terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara
melihat foto yaitu hanya dengan menggeser layar dari bawah ke atas
seperti saat scroll mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat
saat pengguna mengakses aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto
terbaru.
b) Comments Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur
komentar, fotofoto yang ada di Instagram dapat dikomentar di kolom
komentar. Caranya tekan ikon bertanda balon komentar di bawah foto,
kemudian ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan
setelah itu tekan tombol send.
c) Explore Explore merupakan tampilan dari foto-foto populer yang paling
banyak disukai para pengguna Instagram. Instagram menggunakan
16
algoritma rahasia untuk menentukan foto mana yang dimasukkan ke dalam
explore feed.
d) Profil Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi
pengguna, baik itu dari pengguna maupun sesama pengguna yang lainnya.
Halaman profil bisa diakses melalui ikon kartu nama di menu utama
bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah
diupload, jumlah follower dan jumlah following.
e) News Feed, merupakn Fitur yang menampilkan notifikasi terhadap
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh pengguna Instagram. News feed
memiliki dua jenis tab yaitu “Following” dan “News”. Tab “following”
menampilkan aktivitas terbaru pada user yang telah pengguna follow,
maka tab “news” menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para
pengguna Instagram terhadap foto pengguna, memberikan komentar atau
follow maka pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.
Menurut Atmoko, ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar foto yang
di unggah lebih mempunyai makna informasi, bagian-bagian tersebut yaitu :
1. Judul, judul atau caption foto bersifat untuk memperkuat karakter atau
pesan yang ingin disampaikan pada pengguna tersebut.
2. Hashtag, adalah sysmbol bertanda pagar (#), fitur pagar ini sangatlah
penting karena sangat memudahkan pengguna untuk menemukan foto-
foto di Instagram dengan hashtag tertentu.
3. Lokasi, adalah fitur yang menampilkan lokasi dimana pengguna
pengambilannya. Meski Instagram disebut layanan photo sharing, tetapi
Instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena pengguna bisa
berinteraksi dengan sesama pengguna.
Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Instagram, yaitu sebagai
berikut :
a. Follow, adalah pengikut. Dari pengguna Instagram pengguna satu agar
mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang menggunakan
Instagram.
b. Like, adalah suatu ikon dimana pengguna dapat menyukai gambar
ataupun foto pada Instagram, dengan cara menekan tombol like
dibagian bawah caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua,
dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.
17
c. Komentar Komentar adalah aktivitas dalam memberikan pikirannya
melalui katakata, pengguna bebas memberikan komentar apapun
terhadap foto, baik itu saran, pujian atau kritikan.
d. Mentions Fitur ini adalah untuk menambah pengguna lain, caranya
dengan menambah tanda arroba (@) dan memasukan akun instagram
dari pengguna tersebut
II.1.4.2. Facebook
Facebook menurut wikipedia berbahasa Indonesia adalah sebuah layanan
jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada 4 Februari 2004.
Facebook sebagian salah satu situs jejaring sosial yang popular, mempunyai
nilai tersendiri bagi para penggunanya. Facebook sendiri tercatat mengalami
kenaikan jumlah pengguna yang pesat semenjak awal didirikan. Hanya dalam
kurun waktu 8 tahun semenjak didirikan pada tahun 2004, facebook mencatat
835.525.280 pengguna di penjuru dunia. Angka ini berdasar laporan dalam
internet Worlds Stats, sebuah lembaga statistic indenpenden dari Miniwatss
Marketing Group (Internet Worlds Stats, Maret:2012).
Dengan menggunakan facebook pengguna dapat membuat profil pribadi,
dilengkapi foto, daftar ketertarikan pribadi, informasi kontak, dan informasi 2
pribadi lain. Pengguna dapat berkomunikasi dengan teman dan pengguna lain
melalui pesan pribadi atau umum dan fitur obrolan. Untuk mencegah keluhan
tentang privasi, facebook mengizikan pengguna mengatur privasi mereka dan
memilih siapa saja yang dapat melihat bagian-bagian tertentu dari profil
mereka. Situs web ini gratis untuk pengguna dan mengambil keuntungan
melalui iklan seperti iklan produk. Facebook membutuhkan nama pengguna
dan profil pribadi (jika ada) agar dapat diakses oleh setiap orang. Pengguna
dapat mengontrol siapa saja yang dapat melihat informasi yang mereka
bagikan, juga menemukannya melalui pencarian dengan memanfaatkan
pengaturan privasi. Menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar
pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbaharui
profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang
memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah,
perguruan tinggi atau karakteristik lainnya. Fitur-fitur yang terdapat pada
facebook sebernarnya tidak jauh berbeda dengan instagram, hanya terdapat
perbedaan karakteristik dari fitur-fitur kedua sosial media tersebut.
18
II.2. Penelitian Terdahulu
Terdapat penelitian terdahulu yang menjadi landasan untuk dilakukannya penelitian ini.

Tabel II.2-1 Jurnal Penelitian Terdahulu


NO Penulis Judul Penelitian Teknik Hasil Penelitian
Analisis Data
1. Mukhtar MODEL Naturalistik Dari hasil obeservasi di desa
Abdul PEMASARAN dengan Pamalayan ditemukan 117
Kader., S.E., DIGITAL pendekatan pengusaha 4 jenis sektor usaha
M.M MARKETING FB jenis data baru terdapat beberapa pengusaha
Ads dan EMAIL kualitatif. yang menggunakan media
MARKETING tersebut dengan alasan belum
DALAM mengetahui bahkan masih gaptek
MENINGKATKAN di tambah lagi ketidakpercayaan
VOLUME pada media tersebut. Ini di
PENJUALAN perkuat pada hasil penelitian
BAGI UMKM Budianto (2016) secara umum
dikabupaten Ciamis masih sangat
perlu penerapan digital marketing
oleh karena media tersebut hanya
digunakan sebagai konsumen
bahkan hanya sekedar bermain.
Dari berbagai media digital
marketing terdapat media yang
paling cocok untuk UMKM
terutama usaha mikro yaitu
enggament (Comment, Like,
share) dan Kunjungan Toko (Visit
Store) yang telah peneliti
gambarkan. Dimana dapat
mencapai ribuan bahkan jutaan
konsumen dengan biaya sangat
murah dan tertarget.
2. Ascharisa DIGITAL Kualitatif Strategi pemasaran yang

19
Mettasatya MARKETING deskriptif diterapkan oleh manajemen
Afrilia SEBAGAI Waroenk Ora Umum (WOU)
STRATEGI dapat dikatakan cukup stabil dan
KOMUNIKASI maksimal. Hal tersebut dapat
PEMASARAN dilihat dari tahap STP
“WAROENK ORA (Segmentation, Targeting, dan
UMUM” DALAM Positioning) yang diterapkan oleh
MENINGKATKAN pihak WOU. Selain itu, strategi
JUMLAH pemasaran WOU juga telah
KONSUMEN memanfaatkan media sosial
sebagai sarana dalam proses
digital marketing yang mereka
lakukan.
Media sosial dapat dikatakan
sebagai gerbang pembuka sebuah
usaha untuk meluncur di dunia
maya untuk menjangkau lebih
luas target market yang sulit
dijangkau dalam dunia nyata.
Efek kecepatan dalam penyebaran
informasi merupakan salah
keunggunalan yang dapat
diperoleh dengan memanfaatkan
media sosial. Tidak hanya itu, hal-
hal yang disampaikan melalui
media sosial juga memiliki
kekuatan yang „shareable‟ dengan
mudah. Bahkan feedback dari
khalayak juga dapat dengan
segera dilihat serta dianalisis
untuk kemajuan market yang
bersangkutan. Selain biaya yang
murah dan tidak perlu keahlian
khusus dalam melakukan inisiasi
20
awal, media sosial dianggap
mampu untuk secara langsung
meraih (engage) calon konsumen.
Oleh karena itu tidak heran bahwa
pelaku usaha justru lebih
menitikberatkan pemanfaatan
media sosial dibanding dengan
pengembangan media digital lain
seperti sebuah situs. Meski
demikian, ketepatan dalam
mengelola juga perlu
dipertimbangkan, sehingga pesan
dapat tepat sasaran dan sesuai
dengan tujuan awal.
3. Andi PENGARUH Regresi Linear Berdasarkan hasil penelitian maka
Hendrawan, MARKETING dapat disimpulakan bahwa
Hari DIGITAL terdapat pengaruh marketing
Sucahyowati, TERHADAP digital terhadap kinerja penjualan
Kristian KINERJA produk UMKM asti gauri di
Cahyandi, PENJUALAN Kecamatan Bantarsari Cilacap
Indriyani, PRODUK UMKM dengan persamaan regresi.
Atril ASTI GAURI DI Y = 2.619 X - 39.368
Rayendra KECAMATAN Dengan:
BANTARSARI Y = kinerja penjualan
CILACAP X = Digital Marketing
Disarankan untuk meningkatkan
penggunaan digital marketing
agar pemasaran produk dapat
meningkat sehingga target
penjualan tiap bulannya dapat
meningkat pula.
4. Theresia PENGARUH Kualitatif Dari hasil penelitian ini
Pradiani SISTEM Deskriptif menunjukkan bahwa ibi-ibu PKK
PEMASARAN mendapatkan peningkatan

21
DIGITAL pemesanan dari para konsumen
MARKETING setelah menggunakan social
TERHADAP media. Disamping itu komunikasi
PENINGKATAN juga efektif dan efisien karena
VOLUME bisa langsung berkomunikasi dan
PENJUALAN hemat. Kemudian mereka juga
HASIL INDUSTRI bisa mengembangkan bisnisnya
RUMAHAN lebih besar karena dapat
bertransaksi langsung dan
pembayaran juga bisa ditransfer,
selain itu mampu
mengembangkan bisnisnya
dengan para agen/distributor.
Berikut nya bahwa akibat sosial
media mengakibatkan terjadinya
peningkatan volume penjualan
Karena penilaian volume
penjualan berdasarkan hasil
wawancara dengan para ibu-ibu
PKK secara cross sectional,
sehingga dalam mengukur
peningkatan volume penjualan
sebelum dan sesudah
menggunakan social media
berdasarkan perkiraan hasil akhir
perbulan.
5. Andi IMPLEMENTASI Kuantitatif Implementasi pemasaran digital,
Sukandi, DIGITAL deskriptif dan serta tingkat kepuasan yang
Nunung Ayu MARKETING verifikatif dirasakan nasabah dan citra
Sofiati (Efi), UNTUK lembaga keuangan PT. BNI, yang
Yoyo MENINGKATKAN di wakili oleh 40 item pertanyaan.
Sudaryo KEPUASAN Berdasarkan dari data yang diolah
NASABAH DAN dengan mempergunakan analisis
BERDAMPAK korelasi rank spearman diperoleh

22
PADA CITRA nilai item dari data yang
LEMBAGA dipergunakan menghasilkan nilai
PERBANKAN PT. yang valid atau baik. hal ini
Bank Negara ditunjukkan dengan setiap item
Indonesia memiliki nilai korelasi dengan
(persero),Tbk signifikansi lebih kecil 0,05. Hasil
pengujian reliabilitas variabel
digital marketing, kepuasan
nasabah, dan citra
menunjunjukkan semua variabel
memilki reliabiltas yang baik atau
reliabel, hal ini ditunjukkan
dengan setiap variabel memiliki
nilia reliabilitas yang lebih besar
dari 0,7. Pelaksanaan kampanye
pemasaran digital yang mencakup
dimensi web engagement, sosial
engagement, cliktrough,
convertion rates dan duration
berpengaruh positif dan signifikan
secara parsial kepada tingkat
kepuasan yang dirasakan oleh
nasabah serta citra perusahaan
nasional perbankan PT. BNI.
Tingkat kepuasan yang dirasakan
konsumen perbankan berpengaruh
kepada Image lembaga keuangan
PT. BNI.
6. Fitri PENERAPAN Kualitatif Dari hasil penelitian ini diketahui
Rachmawati DIGITAL Deskriptif bahwa strategi pemasaran melalui
MARKETING digital marketing yang dilakukan
SEBAGAI oleh pelaku usaha yaitu
STRATEGI penyampaian positioing statement
KOMUNIKASI di setiap postingan Facebook dan

23
PEMASARAN Instagram serta menjalin
TERPADU hubungan dengan pelanggan
PRODUK USAHA secara fast respond di media
KECIL DAN sosisal. Kemudian kendala bagi
MENENGAH pelaku usaha digital marketing
(UMKM) adalah pengaruhnya langsung
PAHLAWAN pada komponen pemasaran yaitu
EKONOMI produk yang rentan rapuh bila
SURABAYA dilakukan pengiriman;
pembayaran transfer terkadang
sedikit lambat; mempengaruhi
jangkauan tempat produksi dan
distribusi produk yang kurang
strategis. Sedangkan manfaat
yang diperoleh adalah semakin
terkenalnya produk yang
berakibat meningkatnya
produktivitas penjualan dan
berdampak positif bagi
masyarakat sekitar untuk ikut
membantu proses produksi.

II.3. Kerangka Pemikiran


Digital marketing menurut Urban (2004:2) adalah menggunakan internet dan teknologi
informasi untuk memperluas dan meningkatkan fungsi marketing tradisional. Definisi ini
berkonsentrasi pada seluruh marketing tradisional. Kita juga dapat menyatakan bahwa
pendapat seperti “interactive marketing”, one-to-one marketing dan “e-marketing” erat
kaitannya dengan “digital marketing”.
Volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu
tertentu yang didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik (Kotler, 2000:68).
Volume penjualan merupakan perolehan yang didapatkan perusahaan dengan cara salesman
yang telah berhasil menjual produk yang dihasilkan. Berdasarkan dari target yang telah
diperkirakan dengan realisasi yang diraih merupakan cara perhitungan volume penjualan.

24
Media sosial didefinisikan sebagai sekelompok aplikasi berbasis internet yang
menciptakan fondasi ideologi dan teknologi dari Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user generated content (Stockdale, Ahmed, & Scheepers, 2012). Aplikasi
media sosial tersedia mulai dari pesan instan hingga situs jejaring sosial yang menawarkan
pengguna untuk berinteraksi, berhubungan, dan berkomunikasi satu sama lain. Aplikasi-
aplikasi ini bermaksud dengan tujuan utama meraih (engage) masyarakat.
Teori merupakan hal mutlak diperlukan dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenkan
teori berfungsi sebagai dasar untuk membuat unit analisis penelitian dan untuk menganalisis
serta menginterpretasi data – data penelitian. Kerangka berpikir dapat ditafsirkan sebagai
model konseptual untuk bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
diidentifikasi sebagai masalah penting (Uma Sekaran dalam Sugiyono, 2011: 60).
Berdasarkan konsep dan teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, berikut
ini akan dipaparkan variabel-variabel yang dituangkan kedalam kerangka pemikiran.

Bagan II.3-1 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan bagan II.3-1 diatas, diketahui bahwa digital marketing melalui social
media sebagai media perantara suatu perusahaan atau UMKM untuk memasarkan
produknya dapat mempengaruhi volume penjualan yang akan meningkatkan laba.
II.4. Hipotesis
Digital marketing seperti telah didefinisikan merupakan persepsi penilaian, yang berasal
dari suatu proses evaluasi dimana pelanggan membandingkan ekspektasinya dengan
pemasaran yang dipersepsikan akan diterima diatas, digital marketing juga dijelaskan
sebagai suatu bentuk tahap-tahap strategi pemasaran yang dikaitkan dengan model
penjualan, yang berasal dari perbandingan ekspektasi yang diharapkan dengan yang terjadi
sesuai kenyataannya sehingga terciptanya suatu transaksi antara penjual dan pembeli.
Berdasarkan argumentasi tersebut maka dapat diformulasikan hipotesis satu sebagai berikut:
Ho1 : Tidak ada Pengaruh yang signifikan antara digital marketing terhadap
peningkatan volume penjualan UMKM Draco Vendor

25
Ha1 : Ada pengaruh secara signifikan antara digital marketing terhadap
peningkatan volume penjualan pada UMKM Draco Vendor

Dapat dikatakan bahwa social media mempunyai alur informasi yang sangat cepat di era
modern. Banyak manfaat yang diperoleh ketika kita menggunakan social media dalam
kehidupan sehari-hari. Terutama untuk pelaku usaha yang ingin memasarkan produknya
melalui social media yang menjadi salah satu platform daripada digital marketing. Oleh
karena itu konsumen atau calon konsumen dengan mudah untuk mengetahui produk yang
dijual tanpa harus datang langsung ke toko ataupun offline store. Hanya dengan mengakses
social media konsumen dapat terhubung langsung dengan penjual. Berdasarkan argumentasi
tersebut maka diperoleh hipotesis dua sebagai berikut:
Ho2 : Tidak ada Pengaruh yang dihasilkan dari social media yang digunakan oleh
UMKM Draco Vendor terhadap peningkatan volume penjualan
Ha2 : Ada Pengaruh yang dihasilkan dari social media yang digunakan oleh UMKM
Draco Vendor terhadap peningkatan volume penjualan

26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Model Konseptual

III.2. Sistematika Pemecahan Masalah

27
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

28
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

29
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

30
DAFTAR PUSTAKA

31

Anda mungkin juga menyukai