Disusun Oleh:
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan judul Pelatihan
Pemasaran Produk Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Digital.
Terimakasih kepada segala sumber yang telah memberikan informasi, petunjuk kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penulisan masih memerlukan penyempurnaan, baik materi, tata bahasa
maupun teknik penulisan. Untuk itu, sangat diharapkan saran maupun kritikan yang bersifat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.3 Tujuan Program..................................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
2.1 Pemberdayaan.....................................................................................................................4
2.2 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)....................................................................6
2.3 E-commerce..........................................................................................................................7
III. METODE PROGRAM PEMBERDAYAAN.......................................................................10
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................................................10
3.2 Populasi dan Sampel...........................................................................................................10
3.3 Teknik Pengambilan Data..................................................................................................10
3.3 Teknik analisis Data...........................................................................................................11
3.5 Program Pemberdayaan....................................................................................................11
ii
I. PENDAHULUAN
sangat bermanfaat untuk kegiatan penjualan karena selain jangkauan penjualanya yang lebih
luas, kegiatan operasional dan promosi dapat lebih singkat untuk dilaukan.
Lesung Provinsi Riau mengenai digital marketing sangatlah rendah. Jika dilihat dari produk
yang dijual produk-produk tersebut bisa menjadi unggulan dari daerah tersebut. Permaslahan
lainya juga terjadi selama pandemi covid-19, hasil penjualan yang diperoleh UMKM
menurun. Hal ini menginspirasi saya untuk menyampaikan sosialisasi dan memberikan
pelatihan mengenai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini. Jika pelaku UMKM
paham akan pentingnya digital marketing bagi usaha yang mereka jalankan, diharapkan
mereka akan termotivasi untuk menggunakan digital marketing sebagai sarana komunikasi
dan promosi bagi usahanya seterusnya, serta dapat mempraktikkannya secara langsung
dengan memanfaatkan media sosial dan internet sehingga produk yang dijual lebih dikenal
Menurut Stelzner (2012), media sosial berpotensi untuk membantu pelaku bisnis UMKM
aplikasi berbasis internet yang menciptakan fondasi ideologi dan teknologi dari Web 2.0 yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content (Stockdale, Ahmed, &
Scheepers, 2012). Aplikasi media sosial tersedia mulai dari pesan instan hingga situs jejaring
sosial yang menawarkan pengguna untuk berinteraksi, berhubungan, dan berkomunikasi satu
sama lain. Aplikasi ini bermaksud untuk menginisiasi dan mengedarkan informasi online
tentang pengalaman pengguna dalam mengonsumsi produk atau merek, dengan tujuan utama
1
meraih minat masyarakat. Dalam konteks bisnis, people engagement dapat mengarah kepada
penciptaan profit.
terdiri dari sosialisasi strategi digital marketing dalam bentuk pemanfaatan media sosial
sangatlah penting karena dapat memberi pengetahuan kepada para pelaku UMKM mengenai
cara maupun tahapan dalam memperluas jaringan konsumen melalui pemanfaatan media
sosial dalam memasarkan produknya sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing bagi
UMKM itu sendiri. Apalagi dalam era pandemi Covid-19 saat ini menuju perubahan perilaku
pemasaran dari konvensional ke digital menanjak namun tidak diimbangi oleh keberadaan
pelaku UMKM yang menggunakan digital marketing. Padahal UMKM dipercaya mampu
menjadi harapan bagi UMKM untuk berkembang menjadi pusat kekuatan ekonomi. UMKM
dapat menggunakan media sosial sebagai sarana digital marketing. Selain biaya yang murah
dan tidak perlunya memiliki keahlian khusus dalam melakukan inisiasi awal, media sosial
informasi dan komunikasi ini. Jika pelaku UMKM paham akan pentingnya digital marketing
bagi usaha yang mereka jalankan, diharapkan mereka akan termotivasi untuk menggunakan
digital marketing sebagai sarana komunikasi dan promosi bagi usahanya seterusnya, serta
dapat mempraktikkannya secara langsung dengan memanfaatkan media sosial dan internet.
2
I.2 Rumusan Masalah
Di era modern ini pemasaran online bukanlah sesuatu yang asing. Pemasaran online
sangat bermanfaat untuk kegiatan penjualan karena selain jangkauan penjualanya yang lebih
luas, kegiatan operasional dan promosi dapat lebih singkat untuk dilaukan.
Pangkalan Lesung Provinsi Riau mengenai digital marketing sangatlah rendah. Jika dilihat
dari produk yang dijual produk-produk tersebut bisa menjadi unggulan dari daerah tersebut.
Permaslahan lainya juga terjadi selama pandemi covid-19, hasil penjualan yang diperoleh
UMKM menurun. Hal ini menginspirasi saya untuk menyampaikan sosialisasi dan
memberikan pelatihan mengenai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini. Jika
pelaku UMKM paham akan pentingnya digital marketing bagi usaha yang mereka jalankan,
diharapkan mereka akan termotivasi untuk menggunakan digital marketing sebagai sarana
komunikasi dan promosi bagi usahanya seterusnya, serta dapat mempraktikkannya secara
langsung dengan memanfaatkan media sosial dan internet sehingga produk yang dijual lebih
Pelatihan ini berguna untuk membangun kesadaran dan pemahaman mengenai digital
marketing dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat dan mengelola akun
media sosial. Selain itu pelaku UMKM harus menumbuhkan keberanian untuk mencoba hal
yang baru, berlaku profesional, dan sabar menunggu hasil sambil terus berkreasi. Materi yang
disampaikan disesuaikan dengan kemampuan para peserta, serta adanya evaluasi lanjutan
setelah kegiatan guna mengetahui apakah materi yang disampaikan betul-betul dipraktikkan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pemberdayaan
Menurut Kartasasmita inti dari pemberdayaan adalah meliputi tiga hal yaitu
potensi masyarakat berkembang (enabling). Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak
ada masyarakat yang sama sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki
daya, akan tetapi kadang-kadang merekantidak menyadari atau daya tersebut belum di
ketahui secata eksplisit. Oleh karena itu daya harus digali dan kemudian di kembangkan. Jika
asumsi ini berkembang maka pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya, dengan
cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta
inisiatif masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan, untuk dapat berpartisipasi dan
berperan aktif sebagai subyek atau pelaku maupun sebagai penerima manfaat dalam
merupakan kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam
masyarakat, termasuk individu yang mengalami kemiskinan. Sebagai tujuan akhir dari
kelompok lemah dan rentan sehingga mereka punya kemampuan untuk (1) memenuhi
kebutuhan dasarnya sehingga mereka mampu untuk terbebas dari kebutuhan dasar, (2)
meningkatkan pendapatan dan memperoleh barang dan jasa yang di butuhkan, (3)
4
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang dapat mempengaruhi bagi
mereka. Sebagai tujuan menurut Suharto, maka pemberdayaan merujuk pada keadaan atau
hasil yang ingin di capai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyakat yang berdaya,
memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
suatu usaha yang dilakukan oleh pelaku pemberdayaan sebagai bentuk meningkatkan
kapasitas dan kemandirian individu maupun kelompok dalam masyarakat. Selain itu
masyarakat juga dapat berpartisipasi dan berperan aktif dalam pelaksanaan pemberdayaan
karena masyarakat diberi kekuasaan penuh untuk menentukan apa yang mereka inginkan dan
mampu bertanggung jawab dengan apa yang telah mereka pilih untuk jalan hidupnya.
empowerment and sustainable. Maka, pemberdayaan bisa dikatakan sebagai suatu proses
untuk menjadikan masyarakat menjadi lebih terberdaya atau lebih berkemampuan untuk
pemberian daya atau kekuatan terhadap perilaku dan potensi baik individu maupun
sendiri atas dasar partisipasi yang bertujuan agar masyarakat berinisiatif melaksanakan
5
II.2 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
`UMKM adalah un,it usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi. Pada prinsipnya pembedaan antara
usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, usaha besar umumnya didasarkan pada nilai aset
awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau jumlah pekerja
tetap. Namun, definisi UMKM berdasarkan tiga alat ukur ini berbeda menurut negara. Oleh
karena itu memang sulit membandingkan pentingnya atau peran UMKM antar negara.
Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam Bab 1 (Ketentuan Umum), pasal 1 dari UU tersebut,
dinyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang-perorangan dan badan
usaha perorangan yang memenuhi usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang-
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha mikro atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
telah diatur dalam UU tersebut. Sedangkan usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orangperorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro, usaha kecil atau
usaha besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.
Diakui bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting
berkembang, tetapi juga dinegara-negara maju. Di negara maju UMKM sangat penting, tidak
6
hanya karena kelompok usahanya tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja
dibandingkan usaha besar, tetapi juga kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan
produk domestik bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontribusinya dari usaha besar.
2.3 E-commerce
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputerisasi menyebabkan terjadinya
perubahan kultur dalam kehidupan sehari-hari. dalam era yang sudah sangat maju ini media
elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis.
Hampir semua perusahaan modern dewasa ini menggunakan media internet untuk
memasarkan produk maupun jasa layanan mereka. Ekonomi digital menyebar melintasi batas
internasional, khususnya model bisnis antara penyedia jasa e-commerce dengan individu
pembeli telah menunjukkan peningkatan yang signifikan (Kumar et al, 2013; Alshehri et al,
2012).
E-commerce didefinisikan Kumar et al, 2013) sebagai transaksi ekonomi saat pembeli
dan penjual bersama-sama melalui media elektronik dari internet membentuk kontrak
perjanjian mengenai harga dan pengiriman barang atau jasa tertentu dan menyelesaikan
transaksi melalui pengiriman dan pembayaran barang atau jasa sesuai kontrak. Kumbhar
(2011) mendefinisikan e-commerce sebagai penggunaan internet dan Web dalam melakukan
transaksi bisnis dan e-commerce secara digital mampu mempermudah transaksi komersial
antar organisasi dan antara organisasi dengan individu. (Hsu, 2010; Bacon, 1997).
7
pemasarannya. Apalagi, dengan berkembangnya sistem telekomunikasi dan komputerisasi
saat ini, tentu sangatmenunjang kelancaran proses e-commerce ini. (Chakraborty et al, 2014).
Memahami akan arti penting dari e-commerce maka perusahaan yang menggunakan
media internet untuk memasarkan produk atau jasa layanan perusahaan harus memperhatikan
beberapa aspek atau dimensi dalam e-commerce. Qteishat et al (2014) dalam penelitiannya
mengelompokkan dimensi e-commerce dalam Service Quality of e-ticketing technique
menjadi empat dimensi, yaitu:
c. Data security berhubungan dengan jaminan keamanan data pribadi konsumen selama
berhubungan bisnis dengan perusahaan
Prinsip pembayaran e-commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata,
hanya saja internet berfungsi sebagai POS (Point Of Sale) yang dapat dengan mudah diakses
melalui sebuah komputer dan semuanya serba digital serta didesain serba elektronik.11 Cara
yang paling umum dalam melakukan pembayaran terhadap produk atau jasa yang dibelinya
adalah membayar langsung dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara tunai.
Menurut Charles dalam Nurcahyo dkk (2017), Perdagangan elektronik atau yang
disebut juga E-Commerce E-commerce berguna dalam mengurangi administrasi dan waktu
siklus proses bisnis,dan meningkatkan hubungan dengan kedua mitra bisnis dan pelanggan.
Pengertian dari E-Commerce adalah menggunakan internet dan komputer dengan browser
web untuk mengenalkan, menawarkan, membeli dan menjual produk. Seiring dalam
perkembangan dunia bisnis saat ini E-Commerce merupakan suatu kebutuhan untuk
meningkatkan serta memenangkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk. Pada
proses penggunaan E-Commerce kegiatan jual beli maupun pemasaran lebih efisien dimana
penggunaan E-Commerce tersebut akan memperlihatkan adanya kemudahan bertransaksi,
pengurangan biaya dan mempercepat proses transaksi.
8
Pengertian dari E-Commerce adalah menggunakan internet dan komputer dengan
browser web untuk mengenalkan, menawarkan, membeli dan menjual produk. Manfaat
dengan penerapan E-Commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah pasar
internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara dengan adanya
teknologi digital. Biaya operasional dapat ditekan sedikit mungkin. Mempercepat waktu
pemrosesan dan mengurangi resiko human error. Mengurangi penggunaan kertas dalam
berbagai aktifitas pengerjaan mulai dari mendesain, memproduksi, pengiriman,
pendistribusian hingga marketing.
9
III. METODE PROGRAM PEMBERDAYAAN
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan watu
yang kita tentukan. Populasi dalam program pemberdayaan ini adalah seluruh pelaku UMKM
di Kelurahan Bukit Gajah yang bersedia mengikuti kegiatan pelatihan.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota popul,asi. Subset ini
diambil ,karena dalam banyak kasus tida mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi oleh
karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel.
Pengambilan sampel dari populasi adalah satu sampel untuk dijadikan contoh bagi para pserta
pelatihan.
1. Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperkuan tersebut.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
10
3.4 Teknik analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis menurut pendekatan deskriktif kualitatif, yaitu
menganalisis data dengan menggambarkan data yang telah Analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data, dikumpulkan harus berkaitan dengan obyek yang diteliti.
berkut:
.
1 20 September 2021 Bertemu dengan Mengetahui kendala
mengalami
penurunan
pendapatan akibat
pandemi covid-19.
2. 22 September 2021 Survey Pelaku Mendata pelaku
melakukan
penjualan atau
pemasaran Online
dan tertarik
11
melakukan
penjualan online
serta mengundang
pelaku UMKM
untuk ikut
bergabung pelatihan.
3. 24 September 2021 Survey lokasi Mencari tempat
Kantor Lurah
Kelurahan Bukit
Gajah.
4. 27 September 2021 Pelatihan Kegiatan pelatihan
ini berupa
pemberian materi
serta pemberian
contoh pemasaran
online. Pelatihan
dilakukan dengan
pelaku UMKM
sebagai contoh
untuk pemasaran
12
DAFTAR PUSTAKA
13