Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS DIGITAL MARKETING SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN

PROPERTI

(Pembahasan Jurnal Internasional mengenai Kemampuan Smart Digital Marketing


untuk Pengembangan Properti Berkelanjutan: Kasus Malaysia)

Di susun Oleh :
Meysia Aurilia Idris 2001026104

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdullillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan inayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis
Digital Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Properti (Pembahasan Jurnal Internasional
mengenai Kemampuan Smart Digital Marketing untuk Pengembangan Properti
Berkelanjutan: Kasus Malaysia)” dengan tepat pada waktunya. Makalah ini di susun dan
dibuat berdasarkan mater-materi yang ada bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mahasiswa dalam belajar serta dapat memahami nilai-nilai dasar yang
dikembangkan dalam berpikir dan bertindak

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan serta kesalahan baik dalam penulisan dan penyusunannya. Untuk itu
di harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas makalah
ini.

Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Senin, 26 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Digital Marketing........................................................................................................6
2.2 Strategi Pemasaran......................................................................................................7
2.3 Perusahaan Properti.....................................................................................................8
2.4 Smart Digital Marketing Capabilities for Sustainable Property Development: A Case
of Malaysia.............................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era baru digital marketing telah masuk ke dalam praktik kehidupan masyarakat
modern. Pasar-pasar baru dan produsen-produsen baru telah tercipta dengan
menggunakan internet. Pemanfaatan internet membuat jaringan masyarakat dunia
tersatukan dalam apa yang disebut satu kampung global. Dengan pengguna yang makin
luas dan global meliputi berbagai bangsa di seluruh dunia, setiap masyarakat telah
menjadi obyek pasar bagi para produsen sekaligus menjadi pelaku pasar itu sendiri.

Strategi pemasaran online kini telah disadari sebagai sebuah keniscayaan


(keharusan), karena strategi online menghubungkan ke berbagai segmen pasar di
berbagai kota baik nasional, regional, maupun internasional. Dengan itu perusahaan-
perusahaan perlu mulai fokus pada pemasaran secara online guna menjangkau pasarpasar
terjauh. Adanya kesadaran fenomena disrupsi yang menuntut inovasiinovasi sehingga
digital marketing harus menjadi bagian integral dari rencana pengembangan ke depan.
Perubahan-perubahan dunia menuntut sebuah perusahaan melakukan inovasi-inovasi
yang perlu agar tetap bertahan dari gempuran inovasi-inovasi perusahaan lain, terutama
perusahaan yang sejenis. Tidak terkecuali bagi perusahaan properti untuk menerapkan
digital marketing dalam melakukan bisnisnya.

Perkembangan bisnis properti yang terjadi tidak lepas dari pertumbuhan


penduduk itu sendiri. Sebagaimana yang telah diketahui, jumlah penduduk akan semakin
meningkat. Semakin padatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya
kebutuhan akan perumahan, hal ini mendorong para pengembang perumahan (properti)
untuk mendirikan alternatif solusi perumahan yang layak dan terjangkau.

Saat ini masyarakat sebagai konsumen dihadapkan pada berbagai jenis pilihan,
tipe serta tingkat harga perumahan yang ditawarkan oleh developer. Hal ini karena
banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang penjualan perumahan yang
menawarkan produk dengan kelebihannya masing-masing. Dengan banyak bermunculan
industri perumahan dipasar mengakibatkan timbulnya persaingan yang sangat ketat. Oleh
karena itu perusahaan yang ingin hidup dan berkembang harus memperhatikan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi serta memuaskan kebutuhan konsumen.

1
Dengan semakin ketatnya persaingan dan semakin selektifnya konsumen dalam
memilih produk yang tersedia di pasar, perusahaan perlu pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai kecendrungan perkembangan pasar persaingan dan keunggulan
bersaing yang dimiliki perusahaan. Pasar yang berubah dengan cepat dan berbagai
hambatan persaingan membutuhkan keterampilan para eksekutif dalam menetapkan
teknik atau cara pemasaran produk perumahan secara strategis. Untuk memasarkan suatu
produk, perusahaan harus mempunyai rencana dan strategi guna pencapaian tujuan yang
dikehendaki. Dalam proses pencapaian tujuan tersebut perusahaan dapat menerapkan
berbagai kebijakan yang tidak terlepas dari potensi yang dimiliki dari setiap komponen
pemasaran, salah satunya memasukan teknologi dalam strategi pemasaran yang di
milikinya, yaitu digital marketing.

Pada tulisan ini di bahas mengenai bagaimana Malaysia menyadari pentingnya


penerapan digital marketing dalam penerapan strategi pemasaran perusahaan properti.
Dengan itu di buat tulisan dengan judul “Analisis Digital Marketing Sebagai Strategi
Pemasaran Properti (Pembahasan Jurnal Internasional Mengenai Kemampuan Smart
Digital Marketing Untuk Pengembangan Properti Berkelanjutan: Kasus Malaysia)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Digital Marketing?
2. Apa itu Strategi Pemasaran?
3. Apa itu Perusahaan Properti?
4. Bagaimana Kemampuan Smart Digital Marketing Untuk Pengembangan Properti
Berkelanjutan di Malaysia?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apa itu Digital Marketing.
2. Untuk mengetahui apa itu Strategi Pemasaran.
3. Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Properti.
4. Untuk memberikan pembahasan bagaimana Kemampuan Smart Digital
Marketing Untuk Pengembangan Properti Berkelanjutan di Malaysia.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Digital Marketing
Digital marketing merupakan kegiatan dibidang pemasaran yang memanfaatkan
platform yang ada di internet dalam menjangkau para target konsumen, selain itu digital
marketing diartikan sebagai pemasaran produk atau jasa melalui internet. Digital
marketing merupakan pemasaran dengan pemanfaatan teknologi digital. Peran digital
marketing menjadi hal penting sesuai perkembangan teknologi digital dan
mengembangkan rencana untuk menarik pelanggan serta mengarahkannnya pada
perpaduan antara komunikasi elektronik maupun konvensional (Chaffey, 2015).

Strategi pelaku bisnis dengan memanfaatkan digital marketing terutama melalui


media sosial dapat memberikan bagaimana cara dan langkah memperbanyak jaringan
konsumen dalam memasarkan produknya sehingga pelaku bisnis dapat meningkatkan
keunggulan pesaingnya. Dalam pelaksanaan digital marketing pelaku bisnis harus
mengkaji berbagai teknik komunikasi digital yang merupakan bagian dari strategi
komunikasi bisnis online yang bertujuan untuk melaksanakan perencanaan pemasaran
secara digital oleh suatu perusahaan. Saluran media digital merupakan salah satu teknik
komunikasi digital yang dimanfaatkan perusahaan untuk mempromosikan produk
melalui media internet melalui situs web dengan tujuan untuk menarik dan
mempengaruhi pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian. Adapun saluran media
digital diantaranya (Chaffey, 2015) :

1. Search engine marketing (SEM), pemanfaatan iklan online yang ada dihalaman
hasil mesin pencari berguna untuk membantu pengunjung menemukan website
produk pasar yang ditawarkan.
2. Online PR, mengoptimalkan sebutan dan interaksi yang menguntungkan produk
dan situs web perusahaan dengan menggunakan media sosial atau blog yang
sedang dikunjungi oleh calon pelanggan.
3. Online partnerships, menciptakan serta mengelola pengaturan dalam jangka
waktu yang lama untuk mempromosikan layanan online suatu perusahaan yang
berada disitus web pihak ketiga atau melalui komunikasi email

3
4. Interactive advertising, penggunaan iklan berbasis online seperti spanduk dan
iklan multimedia untuk mencapai kesadaran merek dan mendorong clickthrough (
melalui klik dari audiens) kesitus target.
5. Opt-In email marketing, penggunaan daftar internal untuk aktivitas dan
mempertahankan pelanggan. Cara ini menambah daftar kontak dalam email
marketing melalui konsumen yang sudah melakukan registrasi yang telah
disetujui dan mengetahui bahwa konsumen akan mndapatkan email rutin yang
berisi iklan pemasar.
6. Sosial media marketing, ialah kategori penting dalam pemasaran digital yang
melibatkan dan mendorong komunikasi pelanggan disitus perusahaan yang
dimiliki atau munculnya media sosial lainnya seperti facebook, twitter, instagram,
youtube, situs penerbit, blog dan forum.

2.2 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata
lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan danaturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan
dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta
analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.

Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar
yang di jadikan target oleh perusahaan. Definisi strategi pemasaran adalah strategi
pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dengan harapan
agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 2001). Merancang strategi
pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing.
Perusahaan membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan
oleh produk, harga, promosi dan distribusi (marketing mix) terhadap pesaing dekatnya.

Menurut Radiosunu (2001), strategi pemasaran didasarkan atas lima konsep


strategi berikut:

4
1. Segmentasi pasar dimana tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang
mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang berbeda-beda.
Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu
perusahaan harus mengkelompokkelompokkan pasar yang bersifat heterogen ke
dalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen
2. Market positioning dimana perusahaan tak mungkin dapat menguasai pasar
keseluruhan. Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola spesifik
pemusatan pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada
perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain
perusahaan harus memilih segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan
laba yang paling besar.
3. Targeting adalah strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan sasaran
penjualan.
4. Marketing mix strategy merupakan kumpulan variabel-variabel yang dapat
digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-
variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah variabelvariabel yang
berhubungan dengan product, place, promotion dan price (4P). dan kepuasan
pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, promosi dan distribusi
(marketing mix) terhadap pesaing dekatnya.

2.3 Perusahaan Properti


Kata properti berasal dari bahasa inggris “property” yang berarti sesuatu yang
dapat dimiliki seseorang. Di Indonesia, istilah properti identik dengan real estate, rumah,
tanah, ruko, gedung, atau gudang. Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia
pengertian mengenai industri Real Estate tercantum dalam PDMN No.5 Tahun 1974
yang mengatur tentang industri Real Estate. Dalam peraturan ini pengertian industri Real
Estate adalah perusahaan properti yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan,
serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri
pariwisata.

Dalam Pemendagri No.3 Tahun 1987 disebutkan bahwa real estate yang
selanjutnya disebut perusahaan adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang
usahanya bergerak dalam bidang pembangunan perumahan dan pemukiman yang
dilengkapi dengan fasilitas sosial, fasilitas umum, dan prasarana lingkungan yang
diperlukan oleh masyarakat penghuni lingkungan pemukiman disekitarnya.

5
Properti biasanya digunakan dalam hubungan dengan kesatuan hak, termasuk
kontrol atas penggunaan properti, hak atas segala keuntungan dari properti, suatu hak
untuk mengalihkan atau menjual properti, dan hak untuk memiliki secara eksklusif.
Sistem hukum tersebut berkembang guna memberikan perlindungan terhadap suatu
transaksi, sengketa kekuasaan, hak guna pengalihan, pemanfaatan, dan pembagian
properti. Salah satu wujud perlindungan tersebut adalah adanya sistem kontrak atau
perjanjian/akta. Hukum dengan tegas menjamin hak-hak tersebut. Sementara untuk
menghakimi dan melaksanakan penerapannya digunakan sistem hukum sebagai
sarananya.

2.4 Smart Digital Marketing Capabilities for Sustainable Property Development: A


Case of Malaysia
Pasar properti Malaysia saat ini berada pada tahap awal pertumbuhan yang
menjanjikan yang menarik investasi asing yang cukup besar di sektor real estat dan
pengembangan propertinya. Tetapi pasar properti Malaysia telah merosot sejak awal
dekade terakhir. Stok perumahan saat ini sebagian besar tidak terjual, membuat para
pengembang memikirkan kembali potensi investasi mereka di sektor ini. Selanjutnya,
Malaysia berkomitmen untuk pembangunan berkelanjutan dan telah menetapkan
Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Malaysia untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan di negara tersebut.

Hal ini menuntut sektor properti yang lebih efisien, berkelanjutan, dan transparan
untuk membantu pemerintah mewujudkan impian pembangunan berkelanjutan ini.
Namun, saat ini, sistem yang diadopsi oleh pengembang properti tidak terdigitalisasi dan
terintegrasi, dan mungkin bukan pendekatan yang paling sesuai untuk mencapai tujuan
terkait. Dengan demikian, penelitian ini menyelidiki pemanfaatan alat pemasaran digital
cerdas dan tingkat penggunaannya dalam konteks pengembangan properti Malaysia
untuk membantu industri lokal mengembangkan dan mengadopsi strategi pemasaran
digital cerdas.

Pentingnya pemasaran digital dalam menarik calon pembeli lokal dan asing.
Strategi pemasaran digital saat ini yang digunakan oleh perusahaan pengembang properti
di Malaysia terutama berfokus pada fungsi pemasaran, tingkat popularitas, dan kesulitan
dalam menerapkan teknologi terkait. Dalam hal fungsi dan penggunaan pemasaran
digital dalam konteks Malaysia, hubungan antara perusahaan pengembang properti dan

6
strategi bisnis internet mereka. Penulis berpendapat bahwa perusahaan pengembangan
properti tertentu di Malaysia telah menyadari pentingnya pemasaran digital yang cerdas.
Oleh karena itu, mereka berfokus pada atribut seperti mesin pencari produk, berita
perusahaan, dan informasi layanan keuangan untuk mencapai bisnis properti yang cerdas
dan berkelanjutan.

Perusahaan pengembangan properti Malaysia yang berfokus pada pengembangan


properti ritel menganggap bahwa teknologi akan memberi mereka kesempatan untuk
bersaing di pasar yang lebih terbuka. Dengan pencarian properti online di industri
pengembangan properti Malaysia dan menyoroti bahwa realitas virtual harus tersedia
bagi pembeli untuk melihat properti masing-masing. Ini dapat membantu dalam menarik
lebih banyak pelanggan atau mempertahankan pelanggan yang sudah ada, sehingga
membuat bisnis menjadi cerdas dan berkelanjutan.

Kuesioner online dirancang untuk menguji dan menganalisis model dan kerangka
kerja yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan metode penelitian yang
komprehensif, analisis dilakukan, dan hasilnya disajikan. Ini termasuk profil responden,
pendapat tentang faktor-faktor pemasaran digital cerdas, berbagai jenis situs web agen
real estat yang digunakan oleh perusahaan pengembang properti pintar, kompetensi,
keterampilan, dan kesenjangan pemasaran digital cerdas, dan strategi berkelanjutan
untuk meningkatkan digital pemasaran di industri pengembangan properti.

Responden dibagi menjadi tiga kelompok umur dengan usia inklusi minimal 20
tahun, domain ini. Dalam hal profil perusahaan, responden berasal dari perusahaan dari
semua ukuran, termasuk organisasi publik dan swasta. Responden (62,7%) berasal dari
perusahaan yang berbasis di kota Penang. Hal ini terkait dengan banyaknya responden
dari Asia Green Development yang merupakan perusahaan pengembang properti yang
berbasis di Penang. Secara keseluruhan, penelitian ini menargetkan dua kota utama
Malaysia—Penang dan Kuala Lumpur karena kedua kota ini merupakan kota real estate
utama di Malaysia. Selain itu, kota-kota utama tersebut menyediakan lebih banyak
sumber daya dan menarik lebih banyak investasi untuk mendorong organisasi
pengembangan properti berjuang untuk kecerdasan dan keberlanjutan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tertinggi adalah kemampuan untuk


memperoleh lebih banyak informasi pelanggan, mudah digunakan, berguna untuk
digunakan, dan digunakan untuk tujuan branding. Di sisi lain, biaya rendah, akuisisi

7
pelanggan, dan perubahan perilaku pelanggan adalah beberapa faktor yang peringkatnya
lebih rendah. Keuntungan relatif bagi pengguna dan kemudahan penggunaan teknologi
memiliki efek positif pada penerimaan dan penggunaan selanjutnya dari teknologi digital
pintar. Demikian pula, pengurangan biaya bukanlah faktor berpengaruh yang
mempengaruhi penggunaan teknologi digital. Ini karena perusahaan pengembang
properti Malaysia berharap dapat dengan mudah memperoleh informasi pelanggan secara
real-time dan menciptakan serta mengkomunikasikan nilai kepada pelanggan secara
lebih efektif dengan merek perusahaan, sehingga tidak terlalu mempedulikan biaya.

Menurut model keberhasilan sistem informasi, tiga jenis kualitas bertanggung


jawab atas keberhasilan setiap sistem informasi-layanan, informasi, dan kualitas sistem,
secara kolektif dikenal sebagai SISQual. Dengan demikian, dalam studi saat ini,
indikator kecerdasan situs web dibagi menjadi SISQual digital sebagai Digital Service
Quality (DSQ), Digital Information Quality (DIQ), dan Digital System Quality (DSYQ).
Dalam hal dari peringkat rata-rata indikator kecerdasan situs web real estat, peringkat
pada indikator-indikator ini yang disukai oleh perusahaan pengembang properti
berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh dari Skala Likert.

Indikator dengan sarana tertinggi adalah kemudahan akses dan penggunaan,


fasilitas terdekat, fasilitas terdekat, dan kualitas informasi. Indikator-indikator ini
menarik pembeli dan unit dijual berdasarkan atribut seperti harga satuan kaki persegi,
lokasi pembangunan, fasilitas di sekitar lokasi, dan infrastruktur lokasi. Perusahaan
pengembang properti Malaysia dapat mengadopsi indikator kecerdasan situs web ini di
situs web milik perusahaan mereka untuk menarik dan selanjutnya, mempertahankan
lebih banyak pelanggan. Ini akan membantu organisasi untuk unggul dalam bisnis
mereka, mencapai kecerdasan dan keberlanjutan dalam bisnis mereka, dan bergerak
menuju sektor pengembangan properti yang cerdas dan berkelanjutan.

Dalam hal digitalisasi pengembangan properti Malaysia, sebagian besar


perusahaan tidak memperbarui teknologi digital mereka secara teratur atau mengadopsi
yang baru. Selanjutnya, 57% perusahaan pengembang properti Malaysia tidak memiliki
strategi pemasaran digital. Aspek organisasi dari 'kecerdasan digital' juga tidak ada,
karena sebagian besar perusahaan pengembang properti Malaysia berpendapat bahwa
pemasaran digital cerdas tidak selaras dengan struktur organisasi mereka. Penulis
menyatakan bahwa anggaran harus dialokasikan dan dipantau untuk teknologi pemasaran

8
digital cerdas yang memengaruhi pelanggan selama tahap 'evaluasi' dan 'advokasi' dari
perjalanan keputusan menuju pemanfaatan layanan, yang pada gilirannya, membuat
bisnis organisasi berkelanjutan.

Pengembang properti Malaysia dapat berinvestasi dalam gadget dan perangkat di


mana pelanggan dapat berinteraksi dengan gadget ini. Ini termasuk menyediakan
komputer tablet dan headset VR kepada konsumen untuk memvisualisasikan dan
memilih properti mereka, sehingga mencapai impian untuk mengubah sektor
pengembangan properti menjadi pengembangan properti yang cerdas dan berkelanjutan.
Selain itu, untuk memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan mitra lokal dan global,
perusahaan pengembangan properti Malaysia dapat memperkenalkan tur visual yang
imersif menggunakan video 360, pemindai 3D dan teknologi pemindaian, dan
georeferensi, di mana pelanggan tidak hanya dapat mengunjungi properti secara virtual
tetapi juga menikmati kemewahan memindahkan perabotan secara virtual untuk melihat
sekilas bagaimana rumah impian mereka akan terlihat. Visualisasi imersif seperti itu
dapat membawa lebih banyak bisnis ke sektor properti lokal serta menjaga bisnis tetap
berjalan dan berjalan sesuai zaman.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan bisnis properti yang terjadi tidak lepas dari pertumbuhan
penduduk itu sendiri. Saat ini masyarakat sebagai konsumen dihadapkan pada berbagai
jenis pilihan, tipe serta tingkat harga perumahan yang ditawarkan . Dengan banyak
bermunculan industri perumahan dipasar mengakibatkan timbulnya persaingan yang
sangat ketat. Pasar yang berubah dengan cepat dan berbagai hambatan persaingan
membutuhkan keterampilan para eksekutif dalam menetapkan teknik atau cara
pemasaran produk perumahan secara strategis.

Dalam proses pencapaian tujuan tersebut perusahaan dapat menerapkan berbagai


kebijakan yang tidak terlepas dari potensi yang dimiliki dari setiap komponen
pemasaran, salah satunya memasukan teknologi dalam strategi pemasaran yang di
milikinya, yaitu digital marketing. Dalam penelitian yang di lakukan malaysia,
penggunaan pemasaran digital dalam konteks Malaysia, hubungan antara perusahaan
pengembang properti dan strategi bisnis internet mereka.

Pengembang properti Malaysia dapat berinvestasi dalam gadget dan perangkat di


mana pelanggan dapat berinteraksi dengan gadget ini. Ini termasuk menyediakan
komputer tablet dan headset VR kepada konsumen untuk memvisualisasikan dan
memilih properti mereka, sehingga mencapai impian untuk mengubah sektor
pengembangan properti menjadi pengembangan properti yang cerdas dan berkelanjutan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Chaffey, D. (2015). Digital Business and E-Commerce Management. New York : Pearson.

Kotler, Amstrong. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Radiosunu. (2001). Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Analisis. Yogyakarta: BPFE.

Sheen Low et al. (2020). Smart Digital Marketing Capabilities for Sustainable Property
Development: A Case of Malaysia. Sustainability 2020, 12, 5402

Supriyadi, Amir. (2013). Free Property. Jakarta : Laskar Aksara.

Anda mungkin juga menyukai