Anda di halaman 1dari 19

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL BAGI PENGEMBANGAN

PEMASARAN UMKM
(STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA PEDAGANG BAKSO DI
SURABAYA)
MATA KULIAH METODELOGI PENELITIAN

Nama Kelompok :

1. Winda Mahira (21080574005)


2. Vika Faizatul Hidayah (21080574008)
3. Irfan Zidny Hakim (21080574055)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

PRODI S1 MANAJEMEN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan proposal ini tepat waktu yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari
penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada tugas metodelogi penelitian
jurusan manajemen. Selain itu, proposal ini juga bertujuam untuk menambah wawasan
tentang pemanfaatan media sosial bagi pengembangan pemasaran UMKM bagi para pembaca
dan penulis.

Kami mengucapkan terimaksih kepada dosen metodelogi penelitian sekalu dosen


pembimbing pada tugas kali ini karena telah membantu proses pengerjaan dan menyelesaikan
proposal ini. Kepada orang tua yang relah membantu dan memberi pengertian dalam
melaksanakan tugas ini. Untuk anggota kelompok yang berpartisipasi dalam pengerjaan tugas
kali ini dan kepada teman-teman yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini. Kami menyadari,
proposal yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, mohon berikan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal ini

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Fokus Dan Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................. 3
2.1 Temuan Studi Sebelumnya ................................................................................. 3
2.2 Landasan Teori ................................................................................................... 4
2.2.1 Sosial Media ................................................................................................. 4
2.2.2 Marketing Online ......................................................................................... 5
2.2.3 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ............................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 7
3.1 Jenis Studi Kasus ................................................................................................ 8
3.2 Unit Analisis ........................................................................................................ 8
3.2.1 Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................... 8
3.2.2 Jenis Data ..................................................................................................... 8
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 9
3.4 Rencana Uji Keabsahan Dan Kredibilitas Data................................................. 9
3.4.1 Credibility..................................................................................................... 9
3.4.2 Transferability ............................................................................................11
3.4.3 Confirmability .............................................................................................11
3.5 Teknik Analisis Data ..........................................................................................11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................15
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................................16
(DOKUMENTASI ATAU FOTO ATAU HASIL WAWANCARA) ..............................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era digital seperti saat ini, media sosial telah menjadi suatu kebutuhan
bagi masyarakat dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Selain itu, media
sosial juga memiliki potensi besar sebagai alat pemasaran bagi usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM). UMKM memainkan peranan penting dalam perekonomian
Indonesia, namun masih banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam
memasarkan produk atau jasa mereka. Pemanfaatan media sosial sebagai alat
pemasaran dapat membantu UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan
penjualan. Namun, masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan media sosial
dengan optimal sebagai alat pemasaran. Banyak UMKM yang belum memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam mengelola media sosial, serta masih
minimnya dukungan dan akses informasi yang memadai.
Menghadapi mekanisme pasar yang makin terbuka dan kompetitif, penguasaan
pasar merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing. Terlebih dengan semakin
banyaknya masyarakat yang memanfaatkan internet dan semakin mudah serta
murahnya koneksi internet, UMKM dituntut untuk melakukan perubahan guna
meningkatkan daya saingnya agar dapat terus berjalan dan berkembang. Salah satunya
adalah dengan cara menggunakan teknologi informasi (TI). Penggunaan TI dapat
meningkatkan transformasi bisnis melalui kecepatan, ketepatan dan efisiensi
pertukaran informasi dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, peran teknologi
diperlukan dalam mendorong keberhasilan perusahaan untuk memperluas akses pasar
melalui pemanfaatan teknologi informasi berbasis web yang dapat digunakan sebagai
media komunikasi pemasaran modern. Pemasaran merupakan kegiatan yang penting
bagi setiap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar dan
meningkatkan penjualan produk atau jasa. Dalam era digital, media sosial menjadi alat
yang efektif bagi UMKM untuk mempromosikan produk atau jasa mereka kepada
konsumen potensial. Dalam konteks pedagang bakso di Surabaya, pemanfaatan media
sosial dapat membantu meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk bakso
kepada konsumen baru.

1
Melalui media sosial, pedagang bakso dapat membangun citra merek dan
menjalin hubungan dengan pelanggan. Pedagang bakso juga dapat memanfaatkan
fitur-fitur yang disediakan oleh platform media sosial, seperti iklan berbayar dan
promosi produk. Selain itu, grup WhatsApp dapat digunakan sebagai alat untuk
menerima pesanan dari pelanggan dan memudahkan proses transaksi. Namun, dalam
memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran, pedagang bakso juga perlu
memperhatikan beberapa hal seperti mengoptimalkan konten yang dibagikan, menjaga
interaksi dengan pelanggan, serta memantau feedback dari pelanggan. Pedagang bakso
juga perlu memperhatikan kualitas produk dan layanan yang diberikan agar dapat
mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan
media sosial bagi pengembangan pemasaran UMKM pedagang bakso di Surabaya.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai strategi pemasaran
yang efektif bagi pedagang bakso dalam memanfaatkan media sosial, serta
memberikan masukan bagi pengembangan pemasaran UMKM pedagang bakso di
masa depan.
1.2 Fokus Dan Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media sosial terhadap penjualan produk UMKM


pedagang bakso di Surabaya?
2. Bagaimana UMKM pedagang bakso di Surabaya memanfaatkan media sosial sebagai
strategi pemasaran?
3. Bagaimana saran dan rekomendasi untuk pengembangan pemasaran UMKM pedagang
bakso di Surabaya melalui pemanfaatan media sosial?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis pengaruh penggunaan media sosial terhadap penjualan produk UMKM


pedagang bakso di Surabaya.
2. Menganalisis bagaimana UMKM pedagang bakso di Surabaya memanfaatkan media
sosial sebagai strategi pemasaran.
3. Memberikan saran dan rekomendasi untuk pengembangan pemasaran UMKM pedagang
bakso di Surabaya melalui pemanfaatan media sosial.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Temuan Studi Sebelumnya


1. Strategi UMKM berjuang di tengah pandemi covid-19 (studi kasus pada UMKM
Rentjana Coffee Roastery) oleh Mayang Elsa Nabila, Devi Natalia, Najwa Tasya
Fitriyani (2019). Hasil: Untuk mempertahankan kelangsungan usaha kecil (UMKM)
pemanfaatan internet dan media sosial merupakan strategi yang sangat tepat di
tengah pandemi covid-19 ini. Namun demikian penggunaan teknologi juga
membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan di bidang teknologi informasi
2. Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor) oleh
Ratnasari, Rini Dewi. Hasil: Penerapan SWOT pada Ali Baba restaurant
memberikan dampak dapat bersaingnya Ali Baba restaurant dengan restoran lokal
yang ada di Bogor.
3. Social media and its implications for viral marketing by Rohan Miller and Natalie
Lammas. Hasil: Media sosial Web 2.0 adalah media yang berpotensi kuat untuk
menemukan konsumen utama pemberi pengaruh, melibatkan mereka, dan
menghasilkan pendukung merek. Namun, secara berurutan untuk membangun
kampanye viral dan mendorong WOM online, kepercayaan harus dibangun dan
kemudian diperkuat untuk mengatasi keengganan di pihak calon konsumen.
4. Social Media Marketing and Advertising by Yogesh K. Dwivedi, Kawaljeet Kaur
Kapoor, Hsin Chen. Hasil: Para ahli strategi SMM harus menghasilkan secara sadar
konten relevansi yang tampak menarik bagi audiens target, dapat diterima, dan benar
menjaga hubungan yang sehat dan setia dengan audiens mereka. Sebagian besar dari
71 diekstraksi penelitian terlihat mengacu pada Facebook, Twitter, YouTube, dan
LinkedIn sebagai situs yang paling banyak digunakan untuk menjangkau audiens.
5. A Critical Review of Digital Marketing by Dr. Madhu Bala and Mr. Deepak
Verma (2018). Hasil: Bisnis benar-benar dapat memperoleh manfaat dari Pemasaran
Digital seperti pengoptimalan mesin telusur (SEO), pemasaran mesin pencari (SEM),
pemasaran konten, pemasaran influencer, otomatisasi konten, pemasaran e-niaga,
pemasaran kampanye, dan pemasaran media sosial, media sosial pengoptimalan,
pemasaran langsung email, iklan bergambar, buku elektronik, cakram optik, dan
permainan, dan menjadi semakin umum dalam kemajuan teknologi kita. Hal ini
ditunjukkan bahwa kita semua terhubung melalui whatsapp dan facebook dan
meningkatnya penggunaan media sosial menciptakan peluang baru bagi pemasar
digital untuk menarik pelanggan melalui platform digital. Efektivitas Internet
pemasaran sehubungan dengan bisnis yang berbeda dapat dianalisis.

3
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sosial Media
Pemanfaatan internet dewasa ini juga telah demikian berkembang
pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah social media, di mana
social media merupakan sebuah media sosialisasi dan interaksi, dapat dilihat
dan dikunjungi oleh setiap orang yang berisikan berbagai informasi mengenai
produk dan lain sebagainya. Keberadaan media social merupakan sebuah
media pemasaran yang paling mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh
perusahaan, hal ini pula yang menjadi daya tarik bagi para pelaku UMKM
untuk menjadikannya sebagai media promosi yang handal melalui
website/blog yang menampilkan profil usaha, selain sebagai alat pemasaran
interaktif, pelayanan dan membangun komunikasi dengan konsumen serta
menjadikannya alat menjual dan membeli secara online.
Terdapat beberapa penelitian yang mengkaji pemanfaatan media
sosial bagi pengembangan pemasaran UMKM. Dalam penelitian oleh
Ratnawati dan Nurhasanah (2019), ditemukan bahwa pemanfaatan media
sosial sebagai alat pemasaran dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan
UMKM. Penelitian ini dilakukan terhadap UMKM di Jawa Timur dan
hasilnya menunjukkan bahwa media sosial seperti Instagram dan Facebook
efektif dalam meningkatkan brand awareness dan memperluas jangkauan
pasar. Penelitian lain oleh Maryani dan Hanifah (2020) menunjukkan bahwa
penggunaan media sosial dapat meningkatkan interaksi antara UMKM dan
pelanggan, serta memudahkan UMKM untuk melakukan promosi. Penelitian
ini dilakukan terhadap UMKM di Kota Surabaya dan hasilnya menunjukkan
bahwa media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp efektif
dalam meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Dalam konteks pedagang bakso di Surabaya, terdapat beberapa
UMKM pedagang bakso yang telah memanfaatkan media sosial untuk
pemasaran. Salah satunya adalah Bakso Bintoro yang aktif di media sosial
Instagram dan telah berhasil memperluas jangkauan pasar hingga luar kota
Surabaya. Bakso Bintoro juga memanfaatkan influencer dan endorsement
dari selebriti lokal untuk mempromosikan produknya di media sosial. Dari

4
tinjauan pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media sosial
sebagai alat pemasaran dapat memberikan manfaat yang besar bagi UMKM,
termasuk pedagang bakso di Surabaya. Media sosial dapat meningkatkan
brand awareness, memperluas jangkauan pasar, meningkatkan interaksi
dengan pelanggan, serta memudahkan dalam melakukan promosi. Oleh
karena itu, UMKM perlu memanfaatkan media sosial dengan optimal sebagai
alat pemasaran dan terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam
mengelola media sosial.
2.2.2 Marketing Online
Teknologi informasi khususnya internet sangat mempengaruhi dunia
marketing, bahkan pemanfaatan internet untuk marketing dianggap sebagai
trend setter. Semakin tingginya penggunaan internet berbanding lurus dengan
pemanfaatannya di dunia marketing, sehingga dikatakan bahwa marketing
online mulai populer sejalan dengan makin pupulernya penggunaan internet
(Lasmadiarta, 2011).
Terdapat beberapa penelitian yang mengkaji pemanfaatan marketing
online, termasuk pemanfaatan media sosial, bagi pengembangan pemasaran
UMKM. Dalam penelitian oleh Kurniawan et al. (2019), ditemukan bahwa
penggunaan marketing online dapat meningkatkan kinerja UMKM, terutama
dalam hal penjualan dan keuntungan. Penelitian ini dilakukan terhadap
UMKM di Kota Malang dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan
media sosial dan website efektif dalam mempromosikan produk dan
memperluas jangkauan pasar. Penelitian lain oleh Hidayati dan Yuliansyah
(2020) menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial sebagai alat
pemasaran dapat meningkatkan daya saing UMKM. Penelitian ini dilakukan
terhadap UMKM di Kota Bandung dan hasilnya menunjukkan bahwa media
sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp efektif dalam
meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas jangkauan pasar, dan
meningkatkan penjualan.

Dalam konteks pedagang bakso di Surabaya, penggunaan marketing


online dan media sosial telah menjadi strategi pemasaran yang umum

5
digunakan oleh UMKM pedagang bakso. Selain Bakso Bintoro, terdapat juga
beberapa UMKM lain yang aktif di media sosial seperti Bakso Doel, Bakso
Pak Gendut, dan Bakso Sehati. Dalam memanfaatkan media sosial, UMKM
pedagang bakso di Surabaya mempromosikan produk mereka melalui konten-
konten menarik, menawarkan promo-promo khusus, serta berinteraksi
langsung dengan pelanggan.

Dari tinjauan pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan


marketing online, termasuk pemanfaatan media sosial, dapat memberikan
manfaat yang besar bagi UMKM, termasuk pedagang bakso di Surabaya.
Media sosial dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas
jangkauan pasar, dan meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, UMKM perlu
memanfaatkan marketing online dengan optimal sebagai strategi pemasaran
dan terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola
media sosial dan website.

2.2.3 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


Definisi yang berkaitan dengan UKM (Usaha Kecil Menengah)
tersebut adalah: Ketentuan Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha
Kecil dan kemudian dilaksanakan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan, di mana pengertian UKM adalah
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995
sebagai berikut: 1) Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini, 2)
Usaha Menengah dan Usaha Besar adalah kegiatan ekonomi yang
mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar
dari kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) pengertian UMKM adalah:

i. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau


badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
6
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

ii. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdirisendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

iii. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang
ini.

Berdasarkan UU No 20 tahun 2008 di atas jelas menunjukan perbedaan yang


cukup besar baik dari segi asset ataupun omzet antara usaha mikro dengan
kecil dan usaha kecil dengan menengah. Namun yang jelas secara
keseluruhan UMKM berperan dalam pembangunan perekonomian nasional,
hal ini sesuai juga dengan UU No 20 Tahun 2008 Bab II pasal yang berbunyi:

“ usaha mikro kecil dan menengah bertujuan menumbuhkan dan


mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian
nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan “.

BAB III

METODE PENELITIAN

7
3.1 Jenis Studi Kasus
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni suatu teknik yang
menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan
memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti
pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang
keadaan sebenarnya (Kriyantono, 2007). Menurut Moleong (2010) dengan
menggunakan metode deskriptif berarti peneliti menganalisa data yang dikumpulkan
dapat berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data tersebut mungkin
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi,
catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya

3.2 Unit Analisis

3.2.1 Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah pedangan bakso di kota Surabaya,
adapun kriteria dari informan dalam penelitian ini adalah :
1) Informan merupakan pedagang bakso di kota Surabaya
2) Informan memahami media sosial
3) Informan Aktif dan mampu dalam menggunakan media sosial
b. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah segala bentuk pemanfaatan media
sosial yangdilakukan oleh informan dalam memasarkan produk bakso
3.2.2 Jenis Data
1. Data primer
Data yang akan dikumpulkan oleh peneliti berdasarkan informasi
yang didapatkan saat bertemu langsung dengan informan. Data primer
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap subjek penelitian

2. Data sekunder
Data sekunder didapatkan dari hasil studi pustaka, referensi, jurnal,
artikel, majalah, internet dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk

8
menjadi data pendukung yang berkaitan dengan penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara dokumentasi,
observasi, dan wawancara.
No Data yang dibutuhkan Metode pengumpulan data Sumber
1 Dokumentasi Dengan dokumentasi saat Subjek internal
mendatangi para umkm (anggota
pedagang bakso Surabaya dan kelompok) dan
saat diskusi anggota eksternal (umkm
menjadikan bukti lebih pedagang bakso
autentik. Surabaya)
2 Observasi Dalam observasi bisa Umkm pedagang
mengetahui secara langsung bakso Surabaya
keadaan dan situasi para
umkm pedagang bakso
Surabaya
3 Wawancara Metode ini digunakan untuk Umkm pedagang
mengetahui atau menanyakan bakso Surabaya
lebih jelas serta detail
mengenai sesuatu yang
berkaitan dengan para umkm
pedagang bakso Surabaya

3.4 Rencana Uji Keabsahan Dan Kredibilitas Data


Pengujian keabsahan data diperlukan untuk membuktikan kebenaran data yang
didapat selama melakukan penelitian. Berikut adalah uji keabsahan data kualitatif:
3.4.1 Credibility
Credibility (uji kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil
penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan
tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan. Dalam penelitian
kualitatif, uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
dapat dilakukan dengan berbagai cara, anatara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member
check. Namun, dalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa cara yang
dilakukan untuk menguji kepercayaan data hasil penelitian sebagai berikut:
a. Perpanjangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas/
kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti
kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan
sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.
Perpanjangan pengamatan berarti hubungan antara peneliti dengan
9
sumber akan semakin terjalin, semakin akrab, semakin terbuka, saling
timbul, kepercayaan, sehingga informasi yang diperoleh semakin
banyak dan lengkap.
Perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah
diperoleh. Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan
benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali
ke lapangan data yang telah diperoleh sudah dapat dipertanggung
jawabkan/benar berarti kredibel, maka perpanjangan pengamatan perlu
diakhiri
b. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas terdiri dari triangulasi
sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Jenis triangulasi
dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.
1) Triangulasi sumber
Digunakan untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui
berbagai sumber. Sumber yang akan diwawancarai pada
UMKM Tas yang ada di Tanggulangin Sidoarjo adalah bagian
Internal Audit dan General Manajer Marketing. Data yang telah
diperoleh, dianalisis peneliti untuk mengambil kesimpulan dan
dilakukan member check (kesepakatan).
2) Triangulasi teknik
Digunakan untuk menguji kredibilitas data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang
diperoleh dari wawancara dicek melalui dokumen yang
diperoleh wawancara dengan narasumber UMK M Tas
yang ada di Tanggulangin Sidoarjo dan observasi kepada
masyarakat sekitar yang telah mengetahui kegiatan yang telah
dijalani selama bertahun-tahun tersebut.
c. Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi digunakan untuk data pendukung untuk
membuktikan temuan data yang diperoleh. Hasil wawancara didukung
dengan adanya rekaman wawancara, foto dan dokumen dari kegiatan
kewirausahaan dalam membangun & menumbuhkan perekonomian
UMKM Tas yang ada di Tanggulangin Sidoarjo.
d. Mengadakan Membercheck

10
Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh
data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi
data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh
dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang
dimaksud sumber data atau informan.
3.4.2 Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat
diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil.
Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat
diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat
bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam
konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer
masih dapat dipertanggungjawabkan.
3.4.3 Confirmability
Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji confirmability
penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah
disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability
berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah
dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian
yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
confirmability. Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda
antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya
pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat
dipertanggungjawabkan.
Di dalam uji ini nantinya peneliti akan menguji kembali data yang
didapat tentang kewirausahaan dalam membangun & menumbuhkan
perekonomian UMKM Tas yang ada di Tanggulangin Sidoarjo. Prastowo
(2012: 276) menjelaskan bahwa ada empat teknik untuk melaksanakan uji
konfirmabilitas, yaitu: 1) meningkatkan ketekunan, 2) triangulasi sumber, 3)
diskusi teman sejawat, 4) menggunakan bahan referensi.
3.5 Teknik Analisis Data
Proses analisis di dalam peneliatian kualitatif sering merupakan bagian paling sulit.
Menurut H.B Sutopo (2002) yang mengutip pendapat Miles & Huberman (1984): “
terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami olehpeneliti yaitu (1)
reduksi data, (2) display data, (3) pengambilan keputusan atau verifikasi.
1) Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan
proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang tersedia.

11
Menurut HB Sutopo (2002), “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang
mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak
penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat
dilakukan”.
2) Sajian Data
Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi, deskripsi
dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada
rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian
data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan
menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada obyek
penelitian.
3) Verifikasi / Penarikan Simpulan
Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu
kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan masih bersifat sementara,
kemudian meningkat sampai pada tahap kesimpulan yang mantap, yaitu
pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses
analisa data.

12
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan


media sosial dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan pemasaran UMKM
pedagang bakso di Surabaya. Dengan memanfaatkan media sosial, UMKM dapat
meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas jangkauan pasar, serta
meningkatkan penjualan. Namun, penggunaan media sosial juga memiliki tantangan
dan UMKM perlu memanfaatkannya secara bijak dan profesional. Oleh karena itu,
beberapa saran yang dapat diberikan kepada UMKM pedagang bakso di Surabaya dan
UMKM lainnya adalah:
1. Meningkatkan kualitas produk dan layanan agar tetap bersaing di pasar.
2. Mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai strategi pemasaran
dengan cara membuat konten-konten menarik, menawarkan promo-promo
khusus, serta berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui fitur-fitur
yang disediakan oleh media sosial.
3. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola media
sosial dan website agar dapat memanfaatkannya dengan optimal sebagai
strategi pemasaran.
4. Mencari dukungan dan bimbingan dari pemerintah dan lembaga-lembaga
13
terkait untuk meningkatkan kinerja pemasaran mereka dan bersaing di era
digital.
Dengan mengikuti saran-saran tersebut, diharapkan UMKM pedagang bakso
di Surabaya dan UMKM lainnya dapat memanfaatkan media sosial secara optimal
sebagai strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kinerja bisnis merek.

14
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya
Bakti, Bandung.

H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS Press, Surakarta

Heni, A. 2008. Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog. Andi,


Yogyakarta

Kotler, P., Gary A. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2. PT Erlangga, Jakarta


Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua

Belas), Cetakan Ketiga, PT. Indeks, Jakarta

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta, Kencana

Lasmadiarta, M., 2011. Extreme Facebook Marketing for Giant Profits. Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Lexy J, Moleong. 2004. Metedologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya,


Bandung

Lexy J., Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya,


Bandung

Lexy J., Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). PT Remaja
Rosdakarya, Bandung

Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Cakra Ilmu,


Yogyakarta

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

(DOKUMENTASI ATAU FOTO ATAU HASIL WAWANCARA)

16

Anda mungkin juga menyukai