Anda di halaman 1dari 30

STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI E-COMMERCE

DENGAN METODE SWOT


Studi Kasus PT Martina Berto Tbk

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

I Nyoman Subratha, SE., MM

OLEH :

Ni Made Aryanti Sriwahyuni

1615644027 / D4 VII B

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BALI

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih-Nya

sehingga peneliti berhasil menyusun Proposal Penelitian ‘Strategi Pengembangan

Teknologi E-Commerce Dengan Metode SWOT Studi Kasus PT Martina Berto

Tbk’ dengan baik.

Proposal ini diajukan demi menyelesaikan salah satu tugas mata kulian manajemen

strategi bisnis dan pengimplementasian pengetahuan yang telah diajarkan

khususnya pada analisa SWOT.

Meskipun peneliti sangat berharap agar proposal ini dapat menjadi rujukan

penelitian, peneliti tetap menyadari bahwa pengetahuan peneliti terbatas, sehingga

peneliti tetap mengharapkan masukan serta kritik dan saran yang membangun dari

pembaca untuk proposal ini demi terlaksananya penelitian dengan baik, sehingga

tujuan diadakannya penelitian ini juga bisa tercapai.

Peneliti

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7
A. Landasan Teori ....................................................................................... 7
1. Definisi E-commerce ....................................................................... 7
2. Klasifikasi Model Bisnis E-commerce ............................................ 7
3. Mekanisme E-commerce dalam Dunia Bisnis ................................. 8
4. Teknologi yang Diperlukan dalam E-commerce ........................... 10
5. Definisi Analisis SWOT ................................................................ 11
6. Strategi bisnis E-commerce ........................................................... 13
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 14
C. Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................................ 16
D. Kerangka Konseptual ........................................................................... 18
BAB III METODE PENLITIAN ....................................................................... 19
A. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 19
B. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 20
C. Prosedur Penentuan Sampel ................................................................. 22
D. Teknik Analisis ..................................................................................... 23
Lampiran I (Daftar Pertanyaan Kuisioner) ..................................................... 25
Lampiran II (Daftar Pertanyaan Wawancara) ................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi tidak pernah berhenti berkembang dan kerap membantu manusia

memenuhi kebutuhan, baik dalam skala kecil maupun besar. Teknologi

memudahkan manusia untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan menghemat

waktu dan tenaga, tidak terkecuali dalam masalah berbelanja. Berbelanja online

merupakan salah satu dampak dari kemajuan teknologi revolusi industri 4.0.

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan munculnya IOT (internet of things) yang

mana seluruh perangkat terhubungan dengan AI (Internet artifial intelligent) (AI)

yang mampu mengantikan perannya dengan robot. Setiap revolusi industri mampu

menghasikan langkah dan pergerakaan ekonomi yang cukup tinggi karena

prosesnya yang semakin efektif dan efisien.

Mobilitas manuasia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu

menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai dengan permintaan

konsumen. Salah satu layanan yang disediakan ialah layanan e-commerce. Shimet

al. (2000) dalam Suyanto (2013) mendefinisikan e-commerce (electronic

commerce) sebagai konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual-beli

barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau www. Menurut Turban dkk

(2008) e-commerce merupakan jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi

melalui jaringan informasi termasuk internet. Sedangkan menurut Kalakota dan

Whinston (2010) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut:

1
2

1. Perspektif komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman informasi,

produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer

atau sarana elektronik lainnya.

2. Perspektif proses bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju

otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.

3. Perspektif layanan : e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi

keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service

cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.

4. Perspektif online : e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk

dan informasi di internet dan jasa online lainnya.

Penggunaan e-commerce pada saat ini merupakan syarat bagi sebuah

organisasi atau perusahaan, agar perusahaan itu dapat bersaing secara global. Salah

satu perusahaan tersebut ialah PT Martina Berto, Tbk. PT Martina Berto Tbk

umumnya dikenal sebagai perusahaan manufaktur yang memproduksi kosmetik

padat, semi padat, cair, serta beberapa jamu khusus kecantikan. Adapun produk dari

PT Martina Berto Tbk diantaranya Sari Ayu Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha

Tilaar, Biokos Martha Tilaar, Mirabella, Biokos, dan Rudi Hadisuwarno

Cosmestics. Beberapa produk Martha Tilaar dengan kualitas terbaik telah dipercaya

sejak tahun 1977 hingga sekarang. Channel distribusi ke pasar modern maupun

pasar konvensional dilakukan melalui departemen Trade Marketing yang ditata

secara khusus untuk melengkapi fungsi Consumer Marketing. Dari tahun ke tahun

pertumbuhan pasar modern selalu lebih tinggi dari pasar konvensional, sehingga

kontribusinya makin meningkat dari tahun yang lalu sekitar 47,4% menjadi sekitar
3

49,6% pada tahun ini. Pertumbuhan ini tentu harus disikapi dengan cermat karena

pasar modern mempunyai gaya manajemen yang berbeda dengan pasar

konvensional, dan juga biayanya lebih tinggi dengan adanya Trading Terms yang

ditinjau setiap tahun. Sedangkan gerai yang aktif melakukan pembelian ulang

kepada Perseroan turun dari 12.742 gerai pada tahun lalu menjadi 11.108 gerai.

Berdasarkan fenomena peningkatan pasar modern dan kelesuan pembelian ulang

gerai atau pasar konvensional, maka Perseroan telah me-launch gerai e-commerce

tersendiri yang disebut Marta Tilaar Shop. Martha Tilaar Shop dengan alamat

website http://marthatilaarshop.com/ diharapkan mampu mengatasi fenomena dan

meningkatkan penjualan produk.

Industri kosmetik di Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk dapat

berkembang serta merambah pasar luar negeri. Hal ini sangat memungkinkan

karena pada dasarnya beberapa bahan baku kosmetik diekspor oleh Indonesia. Hal

yang tersebut pula yang melatarbelakangi Ny. Martha Tilaar untuk memproduksi

kosmetik asli buatan Indonesia. Berdasarkan apa yang selama ini telah berjalan,

maka model usaha e-commerce yang dapat diterapkan oleh PT Martina Berto, Tbk

adalah sebagai berikut :

1. Sebagai manufacturing yaitu PT Martina Berto Tbk sebagai penghasil

produk/jasa bertransaksi dengan pembelinya secara langsung sehingga

memotong jalur distribusi yang umumnya bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi dan layanan kepada pelanggan.


4

2. Sebagai merchant yaitu usaha yang menjual produk secara grosir atau eceran

dengan memanfaatkan internet sebagai sarana interaksi transaksi yang terjadi

berdasarkan harga terdaftar (list price).

3. Advertising yaitu pengembangan dari model usaha tradisional penyiaran

berupa website yang menyediakan konten dan jasa yang dipadukan dengan

pesan-pesan komersial (iklan) dalam berbagai bentuk (banner)

Dampak positif yang dominan dibandingkan dampak negatifnya serta model

usaha e-commerce yang dapat diterapkan, maka peneliti merasa perlu menganalisis

manajemen strategi bisnis dengan tujuan menetapkan dan meningkatkan efektivitas

penjualan e-commerce. Analisa dilakukan dengan menganalisis faktor apa saja

yang mempengaruhinya baik dari segi pelanggan maupun perusahaan demi

pemanfaatan e-commerce yang utuh.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada sub bab sebelumnya,

maka rumusan masalah pada penelitian ini ialah :

1. Apa yang harus dilakukan oleh PT Martina Berto Tbk dengan strategi

pengembangan e-commerce demi pemanfaatan e-commerce yang utuh?

2. Apa yang harus dilakukan oleh PT Martina Berto Tbk apabila ditinjau dari

kesiapan infrastruktur bertransaksi di internet oleh pelanggan demi

pemanfaatan e-commerce yang utuh?

3. Apa yang harus dilakukan oleh PT Martina Berto Tbk apabila ditinjau dari

strength, weakness, opportunity, threat perusahaan demi pemanfaatan e-

commerce yang utuh?


5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian

ini ialah:

1. Menganalisis dan memberikan rekomendasi tindakan kepada PT Martina

Berto mengenai strategi pengembangan e-commerce Martha Tilaar Shop

2. Menganalisis dan memberikan rekomendasi tindakan kepada PT Martina

Berto mengenai kesiapan infrastruktur bertransaksi diinternet oleh pelanggan

Martha Tilaar Shop

3. Menganalisis dan memberikan rekomendasi tindakan kepada PT Martina

Berto berdasarkan strength, weakness, opportunity, threat e-commerce

Martha Tilaar Shop

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

a. Merupakan kesempatan yang berharga untuk mendalami masalah dan teori

serta tolak ukur yang digunakan dalam menganalisis keefektifan e-commerce pada

PT Martina Berto Tbk

b. Melatih kemampuan yang dimiliki dengan melakukan analisis strategi

pengembangan e-commerce, kesiapan bertransaksi di internet oleh pelanggan, serta

SWOT e-commerce

c. Merupakan salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen

Strategi Bisnis
6

2. Bagi Jurusan Akuntansi

a. Sebagai sarana pemikiran dalam rangka memperkaya dan mengembangkan

ilmu pengetahuan, khususnya bidang akuntansi

b. Sebagai sarana pemikiran untuk mengevaluasi sejauh mana kurikulum yang

ada telah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi objektif lapangan kerja.

3. Bagi Politeknik Negeri Bali

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan referensi bagi peneliti

lainnya

4. Bagi PT Martina Berto Tbk

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat digunakan dalam

meningkatkan keefektifan e-commerce PT Martina Berto Tbk sehingga dapat

meningkatkan penjualan dan mewujudkan manajemen strategi bisnis e-commerce

yang utuh.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi E-commerce

Ada beberapa sebutan lain untuk e-commerce yaitu Internet Commerce atau

Ecom atau e-commerce atau Immerce yang mana pada dasarnya semua sebutan di

atas mempunyai makna yang sama. Istilah-istilah tersebut berarti membeli atau

menjual secara elektronik dan kegiatan ini dilakukan pada jaringan internet. E-

commerce juga dapat berarti pemasangan iklan, penjualan dan dukungan dan

pelayanan yang terbaik menggunakan sebuah web shop (toko pada web) 24 jam

sehari bagi seluruh pelanggannya.

Electronic Commerce (EC) adalah mengambarkan proses pembelian,

penjualan, transfer atau pertukaran barang dan atau informasi melalui jaringan

komputer termasuk internet.

2. Klasifikasi Model Bisnis E-commerce

Klasifikasi e-commerce menurut pola interaksi atau Transaksi :

a. Consumer-to-business (C2B) adalah model e-commerce dimana individu

menggunakan Internet untuk menjual produk atau jasa kepada perusahaan

atau individu, atau untuk mencari penjual atas produk atau jasa yang

diperlukannya

b. Business-to-consumer (B2C) : transaksi e-commerce terjadi antara

perusahaan/bisnis dengan konsumen individual.

7
8

c. Business-to-business (B2B) : transaksi e- Commerce yang dapat terjadi antara

dua organisasi diantara aktifitas lainnya, yang meliputi pembelian,

pengadaan, pengendalian inventori, penjualan, pembayaran, pelayanan serta

dukungan.

d. Peer-to-Peer (P2P) : transaksi e-commerce yang mencakup transaksi antara

beberapa atau lebih konsumen. Pertukaran tersebut dapat meliputi

keterlibatan 3 bagian konsumen.

3. Mekanisme E-commerce dalam Dunia Bisnis

e-commerce sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan perdagangan atau

bisnis selama ini dijalankan secara konvensional. Yang membedakannya adalah

dilibatkannya teknologi komputer dan telekomunikasi secara intensif sebagai

sarana untuk melakukan dua hal utama, yaitu (Kosiur, 1997):

a. Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama

oleh para pelaku bisnis dan konsumen; dan


9

b. Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke

seluruh komponen bisnis yang membutuhkan.

Dari beragam jenis aplikasi e-commerce yang ada, secara prinsip mekanisme

kerjanya kurang lebih sama, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (customers) di dunia maya

(arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan internet). Pertama adalah

melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait

melalui website-nya (Online Ads). Kedua adalah mencari data atau informasi

tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang

(jual beli) yang akan dilakukan.


10

4. Teknologi yang Diperlukan dalam E-commerce

Pengembangan teknologi e-commerce memerlukan satu set keterpaduan

aplikasi yang meliputi :

a. Katalog Online

Katalog online digunakan untuk memberikan informasi kepada pelanggan

atau calon pelanggan potensial untuk mendapatkan informasi yang lengkap dari

suatu produk.

b. Transaksi Online

Transaksi Online adalah sebuah fasilitas yang disediakan oleh suatu situs e-

commerce kepada pelanggan untuk dapat melakukan pembelian atau order barang

secara online lewat media internet, transaksi online ini dibagi menjadi dua bagian

yaitu ;

1) Shopping Cart

Sopphing Cart software merupakan sistem yang digunakan agar calon

pembeli dapat membeli barang-barang yang ditawarkan melalui katalog online

2) Online Payment

Menyediakan layanan pembayaran secara online dari transaksi yang sudah

terjadi, online payment ini membutuhkan dua komponen yaitu ; [2]

a) Payment Gateway

Payment Gateway biasanya dimiliki oleh acquirer (institusi finansial tertentu

yang mendukung merchant dengan menyediakan service untuk

memproses transasksi). Payment gateway merupakan sistem yang menyediakan

service online e-commerce kepada pasar. Diperlukan oleh acquirer untuk


11

mendukung berlangsungnnya proses otorisasi dan memonitor proses transaksi yang

sedang berlangsung.

b) Certification Authority

Merupakan komponen infrastruktur yang menandai public key milik card

holder, merchant dan atau acquirer manapun payment gatewaynya. [2]

c. Status Order

Diperlukan pelanggan yang telah melakukan transaksi online untuk

mengetahui sampai dimana transaksi yang sudah dilakukan telah diproses oleh

penyedia situs e-commerce. Penyedia layanan e-commerce dapat memberitahukan

status order transaksi yang dilakukan oleh pelanggan melalui SMS atau e-mail.

5. Definisi Analisis SWOT

SWOT analisis bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif strategi

yang secara intuitif dirasakan feasible dan sesuai untuk dilaksanakan. Semua

alternatif strategi harus dikaitkan dengan sasaran yang telah disepakati dan tertulis

pada matrik SWOT.

a. Strength (Kekuatan)

Kekuatan (Strength) adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-

keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau

ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang

memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat

terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan

pembeli-pemasok dan faktor- faktor lain yang berkaitan dengan faktor internal

perusahaan.
12

b. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat efektif

perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen,

keterampilan, pemasaran dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan

internal perusahaan.

c. Opportunity (Kesempatan)

Peluang (Opportunities) adalah situasi penting yang menguntungkan dalaam

lingkungan perusahaan . Kecenderungan – kecenderungan penting yang merupakan

salah satu sumber peluang adalah identifikasi segmen pasar yang tadinya

terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi,

serta membaiknya hubungan pembeli yang dapat memberikan peluang bagi

perusahaan. Umumnya terdiri dari faktor eksternal perusahaan

d. Threat (Ancaman)

Ancaman (Threat) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi

sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya

pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawarkan pembeli,

perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman

keberhasilan suatu perusahaan.


13

6. Strategi bisnis E-commerce

Memahami keberadaan e-commerce dalam kerangka bisnis perusahaan

bukanlah merupakan suatu hal yang mudah. Vince Barabba dari General Motors

mengatakan bahwa diperlukan suatu kemampuan berfikir secara lateral (outside the

box) untuk dapat memahami karakteristik dan peluang-peluang bisnis yang

ditawarkan oleh e-commerce.

Kemampuan untuk melakukan “learning” harus dimiliki oleh segenap

stakeholders perusahaan, lebih dari hanya sekedar “knowing” mengenai

perkembangan teknologi informasi. Berawal dari analisa klasik SWOT (Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dipadu dengan berfikir secara lateral,

pemilik dan pengelola bisnis harus dapat menemukan berbagai peluang bisnis yang

“mungkin” dimanfaatkan dengan kehadiran teknologi internet dan e-commerce.


14

Prinsip pokok yang harus dijalani di dalam fase ini adalah suatu pemahaman

mengenai apa yang dapat dan mungkin dilakukan e-commerce untuk peningkatan

kinerja bisnis perusahaan di berbagai aspek.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38). Sesuai dengan

judul penelitian yang dipilih penulis, maka penulis mengelompokkan variabel yang

digunakan dalam penelitian ini menjadi variabel dependen (Y) dan variabel

independen (X). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

a. Strategi Pengembangan Teknologi E-commerce

Memahami keberadaan e-commerce dalam kerangka bisnis perusahaan

bukanlah merupakan suatu hal yang mudah. Vince Barabba dari General Motors

mengatakan bahwa diperlukan suatu kemampuan berfikir secara lateral (outside the

box) untuk dapat memahami karakteristik dan peluang-peluang bisnis yang

ditawarkan oleh e-commerce.


15

Kemampuan untuk melakukan “learning” harus dimiliki oleh segenap

stakeholders perusahaan, lebih dari hanya sekedar “knowing” mengenai

perkembangan teknologi informasi. Berawal dari analisa SWOT (Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dipadu dengan berfikir secara lateral,

pemilik dan pengelola bisnis harus dapat menemukan berbagai peluang bisnis yang

“mungkin” dimanfaatkan dengan kehadiran teknologi internet dan e-commerce.

Prinsip pokok yang harus dijalani di dalam fase ini adalah suatu pemahaman

mengenai apa yang dapat dan mungkin dilakukan e-commerce untuk peningkatan

kinerja bisnis perusahaan di berbagai aspek.

2. Variabel Independen (X)

Variabel bebas atau independen pada penelitian ini ialah analisis Strength

Weakness Opportunities dan Threats penggunaan e-commerce pada PT Martina

Berto. Kekuatan dan kelemahan dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan

sedangkan peluang dan ancaman dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan.

Keempat faktor ini diharapkan akan membentuk strategi pengembangan yang dapat

meningkatkan penjualan produk Martha Tilaar seiring pesatnya perkembangan

zaman.

Jenis Variabel Indikator Skala


Strategi Pengembangan Selisih Penjualan Rasio
(𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2018−𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2017)
E-commerce = x 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2017
(Variabel Dependen)
Analisis SWOT Matriks Strategi SWOT (OW , OS ,
(Variabel Independen) TW, TS )
16

C. Hasil Penelitian Sebelumnya

Adapun penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai acuan pada penelitian

ini adalah:

Dalam penelitian Joko Sutrisno (2016) yang melakukan penelitian mengenai

Strategi Pengembangan Teknologi E-commerce Dengan Metode Swot : Studi

Kasus: PT. Chingmix Berhan Sejahtera, berdasarkan hasil analisa dan pemetaan

pada matrik SWOT yang sudah didapat dan hasil pengukuran dengan metode

modus pada statistik deskriptif serta dipadukan dengan hasil identifikasi strategi

dan keinginan dari owner, maka strategi pengembangan yang dipilih dari Matriks

Strategi SWOT untuk mengembangkan teknologi e-commerce PT. Chingmix

Berhan Sejahtera adalah strategi Opportunity Weakness dan Opportunity Strength.

Dengan melakukan kedua hasil pemetaan matriks tersebut diharapkan PT Chingmix

Berhan Sejahtera dapat semakin mengefektifkan model bisnis e-commercenya.

Dalam penelitian Galih Setiyo Budhi (2016) yang melakukan penelitian

mengenai Analisis Sistem E-commerce Pada Perusahan Jual-Beli Online Lazada

Indonesia, berdasarkan hasil analisa tujuan dari penulisan penelitian ini adalah

untuk menganalisis mengenai sistem e-commerce pada situs belanjan online

terbesar di Indonesia yaitu Lazada.co.id. Analisis meliputi, kelebihan dan

kekurangan dari Lazada Indonesia serta analisis SWOT pada situs tersebut. Hasil

analisis menunjukan bahwa Lazada Indonesia mampu menjadi perusahaan belanja

online terbesar di Indonesia dengan berbagai kelebihan pelayanan maupun jaminan

keamanan transaksi. Namun, Lazada juga masih memliki beberapa kelemahan,

diantara mengenai security system, dengan masih banyaknya konsumen yang


17

mengalami penipuan. Perusahaan lazada Indonesia menggunakan strategi iovation,

bargaining power of consumer dan bargaining power of suppliers untuk menjadikan

perusahaan belanja online terbesar di Indonesia.

Dalam penelitian Dhanar Intan Surya Saputra dan Agatha Frintyas Adnan

(2017) yang melakukan penelitian mengenai Analisis Dan Rekomendasi Strategi

E-commerce Pada Usaha Kecil Menengah Batik Sokaraja, diperoleh hasil

penelitian ini dilakukan di Batik Anto Djamil Sokaraja guna mengetahui bagaimana

proses bisnis yang terjadi, serta perencanaan strategi e-commerce dengan

penggolongan model bisnis e-commerce berdasarkan sifat transaksinya pada B2C

(Business to Customer). Peneliti menganalisis faktor ekternal dan internal

menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats),

sedangkan Balanced Scorecard (BSC) digunakan untuk membantu perusahaan

dalam merumuskan dan merencanakaan strategi usaha yang tepat. Hasil analisa

matriks SWOT dalam strategi bisnis maupun strategi SI/TI dijalankan untuk

mendukung proses bisnis dan melacarkan implementasi E-commerce. Hasil analisa

BSC digunakan untuk menilai kekuatan internal dari semua prespektif yang ada di

BSC. Hasil analisa menghasilkan 3 (tiga) aplikasi yang termasuk dalam kategori

strategi dan rekomendasi yaitu E-commerce, High Potensial CRM dan key

operational adalah kasir online dan offline.


18

D. Kerangka Konseptual

Berikut gambar kerangka konseptual pada penelitian ini, adalah :

Analisis SWOT Strategi Pengembangan


e-commerce PT Martina
(X1)
Berto (Y)
BAB III

METODE PENLITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2016) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

atau data kualitatif yang diangkakan atau scoring. Data kuantitatif yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data penjualan PT Martina Berto Tahun 2017-2018 baik

penjualan konvensional maupun penjualan e-commerce

b. Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2016) data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,

kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto. Data kualitatif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah berdirinya, struktur organisasi, SOP

e-commerce PT Martina Berto

2. Sumber Data

a. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2016) data sekunder adalah sumber data yang yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

lewat dokumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

beserta catatannya untuk pasar konvensional dan e-commerce PT Martina Berto

Tahun 2017-2018

19
20

b. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat peneliti dari sumber pertama baik

individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuesioner yang

biasa dilakukan oleh peneliti. Peneliti menyebarkan kuesioner yang telah

disediakan oleh peneliti. Kuesioner tersebut di design dengan menggunakan skala

likert digunakan untuk mengetahui kesiapan infrastruktur bertransaksi dengan

internet oleh pelanggan. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan

pihak manajemen untuk menentukan IFAS dan EFAS PT Martina Berto Tbk

sehingga matriks SWOT dapat ditentukan. Dalam penelitian ini yang menjadi data

primer adalah data yang berkaitan dengan IFAS EFAS dan hasil kuisioner.

B. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1. Prosedur Angket / Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.

Kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebagai instrumen penelitian, metode yang

digunakan adalah dengan kuesioner tertutup.

Instrument kuesioner harus diukur validitas dan reabilitas datanya sehingga

penelitian tersebut menghasilkan data yang valid dan reliable. Instrumen yang valid

berarti instrument tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur, sedangkan instrument yang reliable adalah instrumen yang

apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
21

menghasilkan data yang sama pula. Instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian ini dengan menggunakan skala likert 5 poin. Jawaban responden

berupa pilihan dari lima alternatif yang ada, yaitu :

a. SS : Sangat Setuju

b. S : Setuju

c. N : Netral

d. TS : Tidak Setuju

e. STS : Sangat Tidak Setuju

Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut :

a. SS :5

b. S :4

c. N :3

d. TS :2

e. STS :1

2. Metode Wawancara

Merupakan teknik pengambilan data di mana peneliti langsung berdialog

dengan responden untuk menggali informasi dari responden. Pada dasarnya

terdapat dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara bebas

tidak terstruktur. Wawancara terstrukur yaitu jenis wawancara yang disusun secara

terperinci. Wawancara tidak terstruktur yaitu jenis wawancara yang hanya memuat

garis besar yang akan ditanyakan.


22

Peneliti akan melakukan wawancara kepada pihak manajemen PT Martina Berto

Tbk untuk mendapatkan data SWOT tertentu, terutama apabila data yang diperoleh

melalui metode dokumentasi ada yang belum jelas.

C. Prosedur Penentuan Sampel

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-

benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek

yang menjadi perhatian. Sedangkan sampel adalah suatu bagian dari populasi

tertentu yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk

pengambilan sampel adalah sampel acak (probabilitas sampling) yaitu metode

pemilihan sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama.

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam teknik pengambilan sampel peneliti

menggunakan teknik probabilitas sampling (sampel acak) karena analisis SWOT

dilakukan oleh manajemen dengan pembagian sesuai strength, weakness,

opportunity, dan threats. Pengambilan sampel diperoleh berdasarkan rumus slovin.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua manajemen e-commerce di PT Martina

Berton Tbk sebanyak 30 orang. Menurut Slovin untuk menentukan besarnya sampel

dicari dengan rumus:


23

Untuk memudahkan peneliti dalam pengolahan data maka peneliti

membulatkan sampel dari 23,07 menjadi 23 sampel.

D. Teknik Analisis

Teknik analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah

hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan memperoleh data berdasarkan

indikator, membandingkan data penjualan Tahun 2017-Tahun 2018,

membandingkan matriks strategi SWOT Tahun 2017-Tahun 2018 e-commerce PT

Martina Berto Tbk, dan Uji Validitas Reabilitas

1. Uji Perbandingan Data Historis

Indikator yang telah dijelaskan pada definisi operasional variabel akan

ditemukan terlebih dahulu hasilnya kemudia dibandingkan untuk mengetahui

apakah e-commerce Martha Tilaar berjalan dengan efektif dan efisien yang

tercermin salah satunya dari tingkat penjualan e-commerce. Hal tersebut berlaku

untuk kedua variabel

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji Validitas

Data dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Butir-butir

pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap faktor terkait. Uji validitas

dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat suatu test atau pengujian melakukan

fungsi ukurannya. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid apabila instrument

tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai
24

dengan yang diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka

dilakukan uji validitas terhadap butir-butir kuesioner. Tinggi rendah validitas suatu

angket atau kuesioner dihitung dengan menggunakan metode Pearson‟s Product

Moment Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item pertanyaan

dengan skor total.

Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan critical value pada tabel ini nilai r

dengan taraf signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada. Apabila hasil perhitungan

korelasi produk moment lebih besar dari critical value, maka instrumen ini

dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item kurang dari critical value, maka

instrumen ini dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu

alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk menghitung reabilitas

dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach Alpha. Instrumen untuk

mengukur masing-masing variabel dikatakan reliable jika memiliki Croanbach

Alph lebih besar dari 0,6068.


25

Lampiran I (Daftar Pertanyaan Kuisioner)

SS S N TS STS
SWOT sangat berpengaruh dalam
pengembangan strategi e-commerce
e-commerce sangat meningkatkan penjualan di
zaman modern
e-commerce telah disesuaikan dengan target
pasar dan infrastruktur pelanggan telah siap
26

Lampiran II (Daftar Pertanyaan Wawancara)

1. Apakah dalam melaksanakan penyusunan strategi bisnis perusahaan telah

mempertimbangkan Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats?

2. Risiko apa saja yang terjadi secara berulang dan merugikan perusahaan

khususnya pada sistem e-commerce perusahaan?

3. Apakah terdapat pemeliharaan berkala dan peningkatan fasilitas terhadap

sistem e-commerce perusahaan?

4. Apakah terdapat hambatan dari pihak eksternal seperti target pasar e-

commerce tidak memiliki infrastruktur yang memadai dalam menggunakan

e-commerce itu sendiri?

5. Apakah perusahaan telah memanfaatkan seluruh peluang seperti

banner/poster yang menarik mata serta promosi potongan harga pada

pembelanjaan demi membangun kebiasaan pelanggan menggunakan e-

commerce?
27

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Frityas dkk. 2017. Analisis Dan Rekomendasi Strategi E-Commerce Pada

Usaha Kecil Menengah Batik Sokaraja : Jurnal Sistem Informasi

Budhi, Setiyo Galih. 2016. Analisis Sistem E-Commerce Pada Perusahan Jual-Beli

Online Lazada Indonesia : Jurnal Elektronik, Informasi, Pengetahuan

Vokasional Tahun 2016

Kalakota dan Whinston. 2010. Frontiers Of Electronic Commerce. Massachusetts:

Addison-Wesley Publilshing Company Inc

Subratha, Nyoman dkk. 2010. Buku Ajar Manajemen Strategi Bisnis. Badung :

Politeknik Negeri Bali

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Edisi

Keduapuluh Tiga. Bandung: CV Alfabeta.

Sutrisno, Joko. 2016. Strategi Pengembangan Teknologi E-Commerce Dengan

Metode Swot : Studi Kasus: PT. Chingmix Berhan Sejahtera : Jurnal

Akuntansi 2 Januari 2016

Suyanto, M. 2013. Strategi Periklanan pada E- Commerce Perusahaan Top Dunia.

Yogyakarta : Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai