Anda di halaman 1dari 24

Proposal Penelitian

“ Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Penjualan Pada Toko


Swalayan Berkah Jaya “

(Studi Kasus Toko Swalayan Berkah Jaya di Pagutan Barat)

Oleh :

Laela Safira

NIM : A1C018085

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mataram

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................... i

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1............................................................................................................................... Latar
Belakang.............................................................................................................. 1
1.2............................................................................................................................... Rumu
san Masalah.......................................................................................................... 3
..............................................................................................................................
1.3............................................................................................................................... Tujua
n Makalah............................................................................................................. 3
1.4............................................................................................................................... Manfa
at Penelitian.......................................................................................................... 3

BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................... 4


2.1............................................................................................................................... Landa
san Teori............................................................................................................... 4
2.1.1. Sistem......................................................................................................... 4
2.1.2. Informasi.................................................................................................... 6
2.1.3. Akuntansi................................................................................................... 6
2.1.4. Sistem Informasi Akuntansi....................................................................... 7
2.15. Prosedur dalam sistem informasi akuntansi penjualan............................... 9
2.1.6. Minimarket atau Toko swalayan................................................................ 10
2.2............................................................................................................................... Peneli
tian Terdahulu...................................................................................................... 13
2.3............................................................................................................................... Keran
gka Penelitian....................................................................................................... 15
..............................................................................................................................

BAB III. METODEOLOGI PENELITIAN...................................................................... 17

i
3.1 Pendekatan Penelitian......................................................................................... 17
3.2 Jenis dan Sumber Data........................................................................................ 17
3.3 Lokasi Penelitian ................................................................................................ 18
3.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................. 18
3.5 Teknik Analisis Data........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 20

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin Pesatnya Perkembangan globalisasi mempengaruhi lingkungan usaha ditempat


perusahaan beroperasi, menyebabkan kegiatan operasinya menjadi semakin luas dan kompleks.
Semakin pesatnya Perkembangan globalisasi mengakibatkan persaingan usaha yang semakin
ketat. Untuk menjadi Unggul, perusahaan harus memiliki manajemen yang baik sehingga tujuan
utama perusahaan dapat tercapai, yaitu mencapai laba yang maksimal secara efektif, efisien dan
ekonomis.

Sistem Informasi Akuntansi adalah bagian terpenting dan sangat besar perannya dalam
perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang terorganisir dengan baik serta didukung oleh
pelaku sistem yang kompeten tentunya akan dapat mengontrol serta mengawasi perusahaan yang
baik. Sistem informasi pada perusahaan merupakan suatu alat yang sangat membantu kelancaran
tugas dan cara yang mudah dalam menginput data persediaan perusahaan, karena sistem
informasi akan membantu pengawasan dan pengambilan keputusan – keputusan untuk
menjalankan perusahaan..

Peran SIA dalam proses bisnis sangat penting, karena informasi yang dihasilkan sangat
diperlukan oleh pihak manajemen maupun para pengguna luar di luar manajemen perusahaan.
Mayoritas berbagai bisnis supermarket maupun mini market yang telah menggunakan pencatatan
secara komputerisasi lebih mampu bersaing dengan para persaingnya. Hal itu dikarenakan
fasilitas CPU serta fasilitas pendukung lainnya seperti mesin kasir, barcode scenner, printer dan
lain sebagainya tersebut sangat membantu perusahaan dalam menjalankan aktivitas
operasionalnya.

Didalam dunia perdagangan masa kini, semakin ketat persaingan antar perusahaan untuk
memasarkan produknya. Diantaranya cara – cara penjualan yang dilakukan perusahaan yaitu
secara tunai dan kredit. Semakin ketatnya persaingan didunia usaha menuntut setiap perusahaan
melakukan peningkatan kinerja guna mempertahankan kelangsungan perusahaan dan
memperoleh peningkatan pertumbuhan dimasa – masa yang akan datang. Banyak cara yang

1
dilakuakan perusahaan untuk meningkatkan penjualannya seperti melakukan promosi, melayani
konsumen dengan baik dan ramah, menyediakan barang – barang dagangan yang dibutuhkan
konsumen dan dengan kualitas baik.

Dengan adanya suatu sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai akan dapat
menyajikan informasi akuntansi penjualan yang efektif yang diperlukan oleh pemilik usaha
untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi yang diterapkan harus dapat menciptakan suatu
pengendalian intern penjualan yang baik atas adanya aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Adapun tujuan dari sistem informasi akuntansi penjualan ini adalah untuk membuat
pengandalian yang kuat dalam situasi dimana tidak ada satu bagianpun yang mampu
menyelesaikan transaksi tanpa melibatkan tanggungjawab orang lain.

Masalah dapat terjadi walaupun sebuah perusahaan sudah menggunakan sistem informasi
akuntansi. Salah satunya masalah yang terjadi pada Toko Swalayan Berkah Jaya (Minimarket)
adalah penyampaian informasi yang terkomputerisasi dan sumber daya manusia yang ada kurang
kompeten dalam mengoperasikan sistem informasi yang ada. Kesalahan juga dapat terjadi di
sistem persediaan barang dagang seperti jumlah fisik persediaan barang dagang yang sudah ada
didalam sistem computer dan perhitungan penjualan barang dagang.

Di Toko Swalayan Berkah jaya sistem informasi akuntansi adalah sebuah sitem yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan
informasi yang diperlukan oleh pembuat keputusan. Sistem informasi akuntansi sangat penting
perannya didalam perusahaan dagang seperti “Minimarket” atau Toko Swalayan Berkah jaya
karena sistem informasi akuntansi akan memudahkan bagi perusahaan dan pelanggan untuk
melakukan proses pembelian, dan pembayaran barang. Dalam Proposal Penelitian ini penulis
khusus membahas tentang Penjualan Barang Dagang yang ada di Toko Swalayan Berkah Jaya.
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif.

Mengingat pentingnya sistem informasi Akuntansi sebagai sarana untuk menciptakan


pengawasan dalam perusahaan, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul. “Penerapan
Sistem Informasi Akuntansi penjualan Pada Toko Berkah Jaya di Pagutan Barat”

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti membuat rumusan masalahnya sebagai berikut:

“Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada Toko Swalayan Baerkah
Jaya”?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian yang dilakuan oleh penulis
bertujuan untuk mengetahui :

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi
penjualan pada Toko Swalayan Berkah Jaya
2. Bagi penulis, berguna untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pemahaman
yang lebih baik terutama mengenai sistem informasi akuntansi penjualan yang dibahas

1.4 Manfaat Penelitian

a. Untuk Penulis

Penelitian ini diharapkan penulis menjadi syarat untuk memenuhi Tugas UTS penulisan
Proposal penelitian. Dan dengan penulisan Proposal penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis, bagi pembaca dan para pihak
yang berkepentingan.

b. Untuk Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau menjadi salah satu sumber
informasi bagi yang membutuhkan dan bagi yang ingin mendalami tentang sistem informasi
Akuntansi pada Minimarket / Toko Swalayan.

c. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat
bagi pembaca dan menambah wawasan bagi pihak pihak yang membutuhkan

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sistem

Pengertian sistem

Menurut James A Hall Kata “sistem” secara sederhana menjelaskan sistem adalah
sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk mencapai
tujuan umum. Definisi diatas sejalan dengan pendapat marshall B Romney dan Paul John
Stienbart yang menyatakan bahwa sistem adalah suatu rangkaian dari dua atau lebih komponen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Romney dan Paul sistem hampir selalu
dibuat dari beberapa subsistem yang lebih kecil, suatu subsistem melakuakan suatu fungsi
khusus penting untuk mendukung sistem yang lebih besar. Mulyadi dalam bukunya sistem
akuntansi menjelaskan bahwa sistem adalah sekelompok nsure yang erat berhubungan satu
dengan lainnya yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan.

Bila mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, ditemukan bahwa pengertian sistem
sebagai berikut :

a. sekelompok bagian (alat dan sebagainya) yang bekerja bersama untuk melakuakan suatu
maksud.

b. sekelompok dari pendapat, peristiwa, kepercayaan dan sebagainya yang disusun dan diatur
baik – baik. Misalnya sistem filsafat.

c. Cara (Metode) yang teratur untuk melakukan sesuatu misalnya : sistem Pengajaran bahasa.

Dalam hal ini yang berhubungan dengan sistem informasi yang paling sesuai adalah
pengertian pada butir (a) diatas. Dengan demikian, sistem dapat didefinisikan sebagai
sekelompok bagian – bagian yang terjalin erat untuk mencapai tujuan tertentu.

4
Karakteristik atau sifat sifat sistem

a. Komponen sistem
Sistem terdiri dari komponen – komponen yang saling berintraksi dan dapat berupa suatu
subsistem atau bagian bagian daru suatu sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat dari
sistem yang menjalankan suatu fungsi – fungsi tertentu dari mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
b. Batas Sistem
Bata sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan Luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem
operasi
d. Penghubung Sistem
Penghubung Sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem
lainnya
e. Masukan Sistem (input)
Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal
f. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah input menjadi
output
g. Keluaran Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan sistem dan mengklasifikasikan
masukan menjadi keluaran
h. Sasaran atau Tujuan
Suatu sistem akan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sistem
sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.

2.1.2 Informasi

5
Pengertian Informasi

Informasi adalah pesan (Ucapan atau ekspresi) atau kumpula pesan yang terdiri dari order
sekuens dari symbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau sekumpulan pesan. Hal
ini dapat dicatat sebagai tanda tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi
adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk
spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari
data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara
angka – angka didalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya
makna dan manfaat.

Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto kualitas informasi dapat dinilai dari tiga hal yang sangat
dominan yaitu :

1. Akurat, akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak
menyesatkan. Informasi harus akurat karena sumber informasi sampai ke penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut
2. Tepat pada waktunya, tepat waktu berarti informasi yang disampaikan kepenerima tidak
terlambat, karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan
3. Relevan, relevan berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang dengan yang lainnya berbeda.

2.1.3 Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi


yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga
pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan
aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa Bisnis”

Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti

6
pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi
dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasikan, diringkas,
diinterpretasikan dan dikomunikasikan.

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk
mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak
internal (manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli, pemasok, pemerintah, kreditur,
dan sebagainya)

Krismiaji (2010 : 4) mengemukakan bahwa : “sistem informasi akuntansi adalah sebuah


sistem yang memproses data dan transaksi guna manghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”. Dalam suatu perusahaan,
penerapan sistem informasi akuntansi memiliki hubungan dengan sistem – sistem yang lebih
besar maupun lebih kecil.

Sistem informasi akuntansi penjualan menurut susanto (2001 : 30) adalah : “sistem
informasi akuntansi penjualan tunai adalah kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat,
metode dan semuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi
penjualan yang berguna bagi pihak – pihak yang membutuhkannya”.

Tujuan sistem Informasi Akuntansi

Menurut James A. Hall (2009:21), adapun tujuan dari sistem informasi akuntansi yaitu
sebagai berikut :

1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen administrasi mengacu pada


tanggungjawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik sumber daya perusahaan.
Sistem informsai akuntansi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya
ke pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan
lain yang diwajibkan. Secara internal pihak manajemen menerima informasi pelayanan
dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

7
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi akuntansi
memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tanggungjawab pengambilan keputusan tersebut.
3. Mendukung operasional harian perusahaan, sistem informasi akuntansi menyediakan
informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka melaksanakan
pekerjaan hariannya dengan cara yang efisien dan efektif.
Menurut krismiaji (2010:23), tujuan pokok sistem informasi akuntansi adalah sebagai
berikut :
“mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis secara efektif dan
efisien, menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan, melakukan
pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi telah dicatat dan diproses
secara akurat, serta untuk melindungi data tersebut dan aktiva lain yang dimiliki oleh
perusahaan.”
Peranan sistem Informasi Akuntansi
Merancang sistem informasi akuntansi yang tepat dapat memberikan nilai tambah yang
optimal bagi organisasi. Tujuan merancang sistem akuntansi tersebut dapat menghasilkan hal hal
sebagai berikut :
1) Jika sistem prosedur kerja ditata tepat maka produk yang dihasilkan lebih efisien, melalui
sistem informasi akuntansi dapat dibuat sistem operasional prosedur sehingga tidak ada
pekerjaan yang menyimpang dan memudahkan pengendalian produksi oleh manajer.
2) Sebuah pekerjaan yang dilakukan terencana sesuai prosedur dapat meningkatkan
efisiensi. Perancangan sistem informasi akuntansi yang baik dapat membantu
memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses
3) Informasi yang diterima dengan tepat waktu dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan. Melalui sistem informasi akuntansi dapat dihasilkan informasi yang akurat
sehingga pengambilan keputusan dengan informasi tepat waktu dapat meningkatkan
kinerja organisasi.
4) Merancang sistem informasi akuntansi secara baik dan utuh akan mempermudah proses
alih pengetahuan dan pengalaman, terutama pada tingkat operator dan desainer. Semua
aktivitas yang muncul dari penalaran pengetahuan akan meningkatkan keunggulan
organisasi

8
2.1.5 Prosedur dalam sistem informasi akuntansi penjualan

Prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi penjualan tunai menurut mulayadi
(2010 : 469) diantaranya :

a. Prosedur order penjualan, dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima pesanan dari
pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan
pembayaran harga barang ke fungsi kas untuk memungkinkan fungsi gedung dan fungsi
pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli
b. Prosedur penerimaan kas, dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga
barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk
memeungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya
c. Prosodur pencatatan penjualan tunai, dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan
pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan
kas.disamping itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang
dijual dalam kartu persediaan
d. Prosedur penyetoran kas kebank, pengendalian internal terhadap kas mengharuskan
penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam
prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank
dalam jumlah penuh.
e. Sistem penerimaan kas dari sistem informasi akuntansi penjualan tunai, terdapat prosedur
yakni : penerimaan kas dari over the counter sale, yaitu pembeli datang sendiri ke
perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli. Dan perusahaan
menerima uang tunai, cek pribadi atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit
card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli.

Sistem Penjualan
Tujuan sistem penjualan adalah sebagai berikut :
1. Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
2. Memastikan bahwa perusahaan menjual kepada konsumen yang memang layak
3. Memastikan bahwa konsumen menerima kiriman produk dan jasa tepat waktu, sesuai
yang dijanjikan

9
4. Menagih tepat waktu dan akurat, sehingga perputaran kas lebih cepat
5. Mencatat dan mengelompokkan transaksi keuangan secara cepat dan tepat dan akurat (ke
dalam jurnal maupun ke dalam buku besar)
6. Memastikan keamanan asset perusahaan (barang dagangan maupun kas dari penjualan)
Salah satu tujuan sistem informasi adalah menghasilkan laporan yang berguna bagi
manajemen untuk pengambilan keputusan. Output atau laporan yang dapat dihasilkan dari sistem
penjualan antara lain.
1. Order Konsumen yang belum terpenuhi
2. Jurnal Penjualan (daftar faktur penjualan, urut nomor faktur)
3. Daftar pengiriman barang urut per tanggal kirim
4. Jurnal Penerimaan kas (daftar remittance advice atau kuitansi, tersaji urut nomor)
5. Daftar memo kredit
6. Penjualan per lini produk tertentu

Database untuk sistem penjualan

Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam
computer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)
untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data,
struktur, dan juga batasan – batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang
sangat penting dalam sistem informasi dimasa basis data merupakan gudang penyimpanan data
yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghindari duplikasi
data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data dan juga update yang rumit.

2.1.6 Minimarket atau swalayan

Minimarket atau swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-
hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa inggris itu artinya adalah pasar yang
besar. Barang yang dijual biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari – hari. Seperti bahan
makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.
Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam “toko Swalayan” atau yang menjual
segala macam barang dan makanan. Perbedaannya disini biasanya minimarket menerapkan
sebuah sistem mesir kasir point of sale untuk penjualnya. Namun tidak selengkap dan sebesar

10
sebuah supermarket. Berbeda dengan toko klontong, minimarket menerapkan sistem swalayan,
dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak – rak minimarket dan
membayarnya ke di meja kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang. Sebuah
minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah supermarket, minimarket/Toko swalayan
bukannya ada yang hingga 24 jam. Minimarket yang ada diindonesia contohnya Alfamart,
Gmart, Indomaret dan banyak minimarket yang dikelola sendiri atau secara individu perorangan
atau sering disebut dengan minimarket mandiri.
Persyaratan mendirikan Toko Swalayan
Untuk mendirikan toko swalayan yang ideal, harus dipenuhi beberapa syarat yang disebut
dengan singkatan “ 8 P “
8 P yang dimaksud adalah :
1. Place (Tempat), syarat yang harus dipenuhi dalam mendirikan too atau minimarket
adalah lokasi atau tempat yang tepat. Maksudnya agar konsumen atau pasar sasaran bisa
dengan mudah menjangkau lokasi tersebut, baik menggunakan kendaraan umum,
kendaraan pribadi maupun berjalan kaki,.
2. People (orang/karyawan), syarat kedua yang harus dipenuhi yaitu berkaitan dengan
sumber daya manusia (SDM). SDM yang yang kompeten sangat diperlukan untuk dapat
mengelola Toko Swalayan
3. Product (Produk), Produk yang dijual di toko harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen, dan memastikan bahwa stock atau ketersediaan barang tersebut
dapat terpenuhi.
4. Price (Harga), harga yang tepat tidak berarti harus murah atau mahal, ukuran tepat bisa
diartikan bahwa konsumen merasa puas dengan uang yang dikeluarkan karena ia
memperoleh manfaat sesuai dengan nilai yang dikorbankan agar mendapatkan barang
(produk) tersebut
5. Promotion (Promosi), konsumen memerlukan informasi bahwa produk yang dijual ditoko
terbut telah teredia, promosi dapat dilakukan dengan menempel poster dijalan – jalan
yang menuju Toko Swalayan tersebut
6. Profesional, berpikir, bersikap dan bertindak profrsional sangat diperlukan dalam dunia
bisnis. Begitu juga dengan bisnis ritel seseorang dikatakan professional jka paham benar
dengan apa yang menjadi tugas / kewajibannya serta terampil dala mengelolanya.

11
7. Parkimg (Parkir), ketersediaan tempat parker yang memadai sangat diperlukan. Tempat
parker bukanlah sarana pelengkap dalam persyaratan manajemen minimarket, tetapi salah
satu dari 8 P yang disyaratkan.
8. Power ( Kekuatan ), kekuatan `lingkungan sangat penting diperhatikan, minimarket
merupakan sistem yang terbuka. Oleh karena itu kekuatan lingkungan sangat
berkontribusi dalam keberhasilan dan kegagalan atas keberadaan minimarket. Ada
beberapa kekuatan lingkungan yang dimaksud diantaranya pelanggan, pemasok, pesaing,
pemerintah, masyarakat.

12
2.2 Penelitian Terdahulu

Beriku ini adalah hasi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. Disajikan dalam
bentuk tabel 1.1 berikut ini :

Peneltian Yang Relevan


No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
1 Vinsensius Evaluasi Sistem Informasi 1. Sistem informasi penjualan tunai
Cici Mone Akuntansi Penjualan Tunai Studi yang dilaksanakan berjalan dengan
Kasus di Minimarket KOPMA lancar
UNY
2 Siti Lailatul Analisis Sistem Informasi 1. Sistem informasi akuntansi
Zahroh Akuntansi dan Sistem Pengendalian persediaan dilakukan dengan
Internal Siklus Persediaan pada secara terkomputerisasi
UD. Sumber Rejo Malang
3. Narinda Via Pengaruh Penerapan Sistem 1. ABC Swalayan telah
Nurjanah Informasi Akuntansi Penjualan menerapkan sistem penjualan yang
Terhadap Peningkatan cukup baik
Pengendalian Intern Penjualan Pada 2. pelaksanaan pengendalian intern
ABC Swalayan Banjarsari penjualan pada ABC Swalayan
sudah baik
3. Pengaruh penerapan sistem
informasi akuntansi penjualan
terhadap pengendalian intern
penjualan terletak pada kategori
tinggi, bersifat positif dan
signifikan.
3 Ivana Lenka Analisis dan Perancangan Sistem 1. Hasil analisis dan rancangan
Informasi Akuntansi Penjualan, sistem yang telah ditetapkan
Piutang Dagang dan Penerimaan mampu menciptakan pengendalian
Kas pada PT Cakra Supra Aditya internal perusahaan, membagi
tugas dan wewenang bagian /

13
departemen yang ada serta
memberikan informasi dan laporan
yang cepat dan jelas kepada
manajemen untuk kepentingan
pengambilan keputusan
4 Catur Sistem Informasi Akutansi Pada 1. Sistem informasi akuntansi pad
Pamungkas Minimarket Omi-Giri Mart Omi-Giri Mart belum terlaksana
Merinda Hadi dengan baik
Saputri 2. Sumber daya manusia harus
ditingkatkan agar dapat menyusun
laporan keuangan penjualan secara
tepat agar tidak adanya manipulasi
data

2.3 kerangka Penelitian

14
Perkembangan Minimarket pribadi/Toko swalayan yang semakin meningkat serta
kebutuhan konsumen yang terus bertambah, menuntut pihak Pengelola minimarket untuk
menyediakan barang dagangan yang semakin lengkap. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem
informasi akuntansi dan ditunjang oleh sistem pengendalian intern yang memadai.

Dalam Minimarket/Toko Swalayan, fungsi pembeli memegang peranan yang penting.


Karena fungsi pembeli bertanggungjawab untuk: menentukan kuantitas barang yang akan dibeli
secara tepat, menentukan waktu penerimaan barang yang tepat, dan menentukan rekanan
pemasok barang yang tepat. Apabila barang dagangan yang dibeli terlalu sedikit dan tidak tepat
waktu dapat menghambat kegiatan penjualan dalam toko swalayan karena tidak tersedianya
barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal ini akan mengurangi kepuasan dan kepercayaan
konsumen terhadap toko swalayan tersebut. Jika pembelian barang dagan terlalu banyak, maka
dapat menimbulkan resiko seperti penumpukan barang digudang, dan kerusakan karena lamanya
penyimpanan. Karena itu Toko Swalayan memerlukan suatu sistem yang tepat, cepat dan
terkontrol dalam pelaksanaan pembelian dan penjualan barang dagang yang dibutuhkan.

Sistem informasi penjualan yang diterapkan dala suatu perusahaan dapat dikatakan memadai
apabila ditunjang dengan adanya nsure yang lainnya dari pengendalian intern penjulan itu
sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh La Midjan dan Susanto, bahwa
tujuan sistem informasi akuntansi adlah untuk :

1. Meningkatkan informasi, yaitu informasi yang tepat guna, relevan, lengkap dan
terpervaya
2. Meningkatkan sistem internal cek atau sistem pengendalian intern, yaitu sistem
pengendalian yang diperlukan untuk mengamankan harta perusahaan
3. Dapat menekan biaya biaya tata usaha, ini berarti biaya usaha untuk sistem

Pada dasarnya penyusunan sistem informasi akuntansi adalah untuk memperlancar segala
proses kegiatan yang ada dalam perusahaan melalui penyediaan barang yang tepat guna dan tepat
waktu, menciptakan pengendalian intern untuk mengamankan harta perusahaan, mengecek
kendala data akuntansi, dan mendorong efisiensi.

15
Kerangka Penelitian yang disajikan dalam gambar 5.1 berikut ini :

Perusahaan

Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Pengendalian Internal

Laba Perusahaan

Gambar 5.1 Kerangka Penelitian

BAB III

16
METODEOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitia yang digunakan penulis adalah pendekatan yang bersifat kualitatif
dan merupakan penelitian lapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (Persepektif objektif)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Selai itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar belakan penelitian dan sebagai bahan pembahasan
hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian
kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari
teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang diguna dan
data yang dihasilkan dalam bentuk angka. Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak
dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu
“Teori”.

Dalam pendekatan penelitian ini saya mengambil data berupa data persediaan barang
dagang dan menganalisis sistem informasi akuntansi di Toko Swalayan Berkah Jaya. Saya
menganalisis data tersebut untuk menetukan apakah sistem informasi akuntansi dalam
pengelolaan persediaan barang dagang di Toko Swalayan Berkah Jaya sudah Baik atau Belum.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Sumber data
yang digunkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun Penjelasannya
sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari sumber aslinya atau sumber
yang langsung bersentuhan dengan objek penelitian.Data primer yang kemudian dikasifikasikan
menurut bentuk tanggapan atau respon yaitu diklasifikasikan sebagai data lisan (verbal) karena
data yang diperoleh berasal langsung dari informan melalui wawancara. Pada penelitian ini data
diperoleh dari wawancara langsung kepada pihak yang terkait di Toko Swalayan Berkah Jaya.

17
Data penelitian ini diperoleh dari catatan – catatan atau dokumen – dokumen di Toko Swalayan
Berkah Jaya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat oleh peneliti dalam melakukan penelitian secara
tidak langsung atau dari sumber kedua seperti, buku, jurnal atau sumber sumber lainnya.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakuakan di Toko Swalayan Berkah Jaya yang berlokasi di jalan batu
bolong, pagutan barat kecamatan mataram. Objek penelitian ini adalah mengenai sistem
informasi akuntansi penjualan toko swalayan tersebut

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dalam organisasi yang berkaitan dengan
sistem akuntansi penjualan tunai, sementara kegiatan yang diamati adalah prosedur yang
dilakukan dan pengendalian intern yang dilakukan sistem informasi akuntansi penjualan
tunai.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang
mengajukan pertanyaan atau melakukan Tanya jawab secara lisan kepada subyek
peneliti, mengenai sistem informasi akuntansi penjualan, baik fungsi – fungsi yang
berkaitan, prosedur yang dipakai dan lain sebagainya
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik penumpulan data dan mempelajari data yang
hendak diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara melihat catatan, dokumentasi
pengolahan data,dan formulir mengenai kegiatan organisasi yang berkaitan dengan sistem
informasi akuntansi penjualan.

3.5 Teknik Analisis Data

18
1. Tahap Pengumpulan Data
Yaitu data yang dikumpulkan berasal dari wawancara dan dokumentasi atau
pengumpulan data melalui instrument pengumpulan data.
2. Reduksi data
Reduksi data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah analisis yang
menajam, menggolongkan, mengarahkan, memisahkan yang tidak perlu dan
mengorganisir data mengenai persedian barang dagang di Toko Swalayan Berkah Jaya
3. Penyajian data
Mengumpulkan semua data yang terkait dengan laporan pemjualan barang dagang
di Toko Swalayan Berkah Jaya yang meliputi Pembelian, Penjualan, Pemesanan barang
persedian dan lain sebagainya.
4. Penarikan Kesimpulan
Semua data yang terkait dengan persedian barang dagang di Toko Swalayan
Berkah Jaya diolah, Maka peneliti melakukan penarikan kesimpulan Tentang pengelolaan
penjualan barang dagang

DAFTAR PUSTAKA

19
Krismiaji. 2002. “sistem informasi akuntansi” (Yogyakarta : Akedemi Manajemen dan
Perusahaan YKPN,)
Mulyadi. 2001. “Sistem Akuntansi” (Jakarta : Salemba)
Ardana, Cenik & Lukman Hendro. 2016. “Sistem informasi akuntansi” (Jakarta :mitra wacana
media)
Jigiyanto. 2005. “Analisis dan Desain istem informasi pendekatan tersetruktur. Teori dan
praktik aplikasi bisnis, Yogyakarta : Andi offset

http://elsasulistyamif.blogspot.com/2015/04/klasifikasi-sistem-informasi-dan.html/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/informasi

Soemarso S R, 2002 “Pengantar Akuntansi” (Jakarta: Salemba Empat, Edisi Kelima).

Caturida. 2002. “Peran Akuntan Dalam Sistem Informasi Akuntansi” (Jakarta: Media
Akuntansi,)

Ivana Lenka. 2010. “Analisis Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan,


Piutang Dagang, Dan Penerimaan Kas Pada PT. Cakra Supra Aditia”. Fakultas
Ekonomi. Universitas Bina Nusantara.

http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/pengertian-akuntansi-.html

Joseph W. Wikinson. 1993. Sistem Akunting dan Informasi, (Jakarta: Binarupa Aksara), h. 3-4.

Widjajanto, Nugroho. Sistem Informasi Akuntansi, (Jakarta: Erlangga, 2001)

A Diana & L Setiawati. 2011. “sistem informasi akuntansi: perancangan, proses dan
penerapan” (yogyakarta: andi,). h. 53

Narinda Via Nurjannah. 2013. “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Terhadap Penngkatan Pengendalian Intern Penjualan Perusahaan Pada ABC Swalayan
Banjarsari”. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Akuntansi. Universitas Galuh
Ciamis..

20
Zahroh, Siti Lailatul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal
Siklus Persediaan pada UD. Sumber Rejo Malang”. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam
Negeri Malang.

Ismatul Choirina. 2017. “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Barang Dagangan Pada
Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri “Mekar”. Fakultas Ekonomi. Universitas
Nusantara PGRI Kediri.

Saputri, Merinda Hadi, Catur Pamungkas. 2013. “Sistem Informasi Akuntansi Pada Mini Market
Omi-Giti Mart”. Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.

http://ilmumadya.blogspot.com/2014/02/manajemen-toko-swalayan.html?m=1

21

Anda mungkin juga menyukai