Disusun Oleh :
Dwi Ari Hidayanti 1807062047
Serley Wulandari Deja 1807062072
Irda Lestari 1807062085
Nurzainura 1807062086
Seri Sellia 1807062097
Gurit Timur Pratiwi 1807062111
Disusun Oleh :
Dwi Ari Hidayanti 1807062047
Serley Wulandari Deja 1807062072
Irda Lestari 1807062085
Nurzainura 1807062086
Seri Sellia 1807062097
Gurit Timur Pratiwi 1807062111
1
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui Oleh:
Prof. Dr. Dyah Aryani P, M.Si., Ph.D.,Apt. Irma Risdiana, MPH., Apt.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum w.w.
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikah rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Shalawat dan salam kepada suri tauladan
Rasulullah SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan. PKPA ini
telah dilaksanakan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pada tanggal
01 April 2019 sampai 25 Mei 2019.
Kami menyadari bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan PKPA dapat terjadi
karena adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
izinkan kami mengucapkan terimakasih banyak kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan dan juga sebagai dosen pembimbing
Rumah Sakit Muhammadiyah Gamping, yang telah menyempatkan waktunya
untuk memberikan pengarahan dan pembekalan serta membantu dalam
penyusunan dalam laporan ini.
2. Dr. rer.nat. Endang Darmawan, M.Si., Apt selaku Ketua Program Studi
Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
3. dr. H. Ahmad Faesol, Sp.Rad., M.Kes selaku Direktur RS PKU
Muhammadiyah Gamping yang telah memberi kami kesempatan untuk
melaksanakan PKPA di RS PKU Muhammadiyah Gamping .
4. dr. Hj. Ekorini Listyawari, MMR selaku Kepala Bagian Pendidikan dan
Pelatihan Farmasi RS PKU Muhammadiyah Gamping atas segala fasilitas
dan kemudahan yang diberikan kepada kami.
5. Irma Risdiana, MPH., Apt selaku Manajer Instalasi Farmasi Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping dan pembimbing kami selama di rumah sakit
yang telah memberikan bimbingan, pengetahuan, wawasan, petunjuk, saran
3
dan nasehat serta arahan selama penulis melaksanakan PKPA di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping.
6. Seluruh Apoteker RS PKU Muhammadiyah atas bimbingannya selama kami
PKPA.
7. Seluruh Tenaga Teknis Kefarmasian, Karyawan Instalasi Farmasi, serta staff
dan karyawan PKU Muhammadiyah Gamping atas kesabaran dan kerja
samanya dalam membimbing kami.
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas bantuan dan
dukungan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung
selama pelaksanaan PKPA di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Kami
menyadari bahwa tiada gading yang tak retak begitupula kami yang masih
memiliki banyak kelemahan, sehingga kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak sangat kami terima. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi seluruh pembaca. Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Yogyakarta, 25 Mei 2019
Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Kompetensi Farmasi di Rumah Sakit............................................................2
C. Tujuan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Rumah Sakit..................3
D. Pelaksananan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA).................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
A. Rumah Sakit..................................................................................................5
B. Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit..............................................................7
C. Instalasi Farmasi di Rumah Sakit................................................................14
BAB III TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT................................................15
A. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuam Rumah Sakit...........................................15
B. Struktur Organisasi.....................................................................................18
C. Akreditasi Rumah Sakit..............................................................................19
D. Komite Medik.............................................................................................19
E. Panitia Farmasi dan Terapi RS PKU Muhammadiyah Gamping................20
F. Instalasi Farmasi Rumah Sakit....................................................................21
BAB IV KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN.........................................23
A. Administrasi Farmasi Rumah Sakit............................................................23
B. Unit Produksi Devisi Farmasi.....................................................................24
C. Gudang Farmasi..........................................................................................24
D. Depo Farmasi Rawat Jalan..........................................................................37
E. Depo Farmasi Rawat Inap...........................................................................44
F. Depo Farmasi Rawat Darurat......................................................................47
G. Depo Farmasi Rawat Intensif......................................................................48
H. Depo Farmasi Bedah Sentral.......................................................................49
I. Farmasi Klinik.............................................................................................50
J. Pelayanan Informasi Obat...........................................................................59
K. Central Sterilization Supply Departement (CSSD)....................................60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................70
A. Kesimpulan.................................................................................................70
B. Saran............................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................71
LAMPIRAN..........................................................................................................73
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
AA : Asisten Apoteker
7
ABC : Always, Better, Control
ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
ABU : Anti Bisa Ular
AC : Ante Coenam
ACEI : Angiotensin Converting Enzyme
ACH : Air Change Our
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
AP : Asesmen Pasien
APK : Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan
ARB : Angiotensin Receptor Blocker
AU : Average Usage
B3 : Bahan Beracun dan Berbahaya
BUMN : Badan Umum Milik Negara
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
CA : Current Average
CKD : Chronic Kidney Disease
CPOB : Cara Pembuatan Obat yang Baik
CPPT : Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
CSSD : Central Sterilization Supply Department
DALIN : Pelayanan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
DM : Diabetes Mellitus
DO : Delivery Order
DRP : Drug Related Problem
ED : Expired Date
EOQ : Economic Order Quantity
EPO : Evaluasi Penggunaan Obat
ESO : Efek Samping Obat
FEFO : First Expired date First Out
FIFO : First In First Out
Fornas : Formularium Nasional
8
GEA : Gastroenteritis
GGK : Gagal Ginjal Kronik
GMP : Good Manufacturing Product
HAM : High-alert medication
HIV : Human Immunodeficiency Virus
HPK : Hak Pasien dan Keluarga
IAI : Ikatan Apoteker Indonesia
IBS : Instalasi Bedah Sentral
ICU : Intensive Care Unit
IFRS : Instalasi Farmasi Rumah Sakit
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IM : Intra Muscular
IP : Individual Prescribing
IPAL : Instalasi Pengelolaan Air Limbah
ISK : Infeksi Saluran Kemih
IV : Intra Venous
JCI : Joint Commision International
JNC : Joint National Committee
KARS : Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KBY : Kamar Bayi
KIE : Komunikasi, Informasi dan Edukasi
KIP : Kartu Instruksi Pengobatan
KPRS : Komisi Penyuluhan Rumah Sakit
KPS : Kualifikasi dan Pendidikan Staf
KTD : Kejadian Tidak Diharapkan
LASA : Look A Like Sound A Like
LT : Lead Time
MDGs : Millenium Development
MESO : Monitoring Efek Sampng Obat
MFK : Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
MKI : Manajemen Komunikasi dan Informasi
9
MPO : Manajemen dan Penggunaan Obat
MSDS : Material Safety Data Sheet
NORUM : Nama Obat Rupa Mirip
NSAID : Non Steroid Anti Inflammatory Drugs
ODD : One Daily Dose
OK : Operating Kamer
OOT : Obat-Obat Tertentu
PAB : Pelayanan Anestesi dan Bedah
PBF : Pedagang Besar Farmasi
PC : Post Coenam
PFT : Panitia Farmasi dan Terapi
PIO : Pelayanan Informasi Obat
PKU : Pembina Kesejahteraan Umat
PMK : Peraturan Menteri Kesehatan
PMKP : Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
PKOD : Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
PKPA : Praktek Kerja Profesi Apoteker
PKRS : Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PO : Purchasing Order
PP : Pelayanan Pasien
PP : Peraturan Pemerintah
PPI : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PPI : Proton Pump Inhibitor
PPK : Pendidikan Pasien dan Keluarga
PTO : Pemantauan Terapi Obat
PU : Pekerjaan Umum
QA : Quallity Asurance
RI : Republik Indonesia
RO : Reverse Osmosis
ROP : Reorder Point
ROTD : Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
10
RS : Rumah Sakit
SDM : Sumber Daya Manusia
SK : Surat Keputusan
SKP : Sasaran Keselamatan Pasien
SMF : Staf Medis Fungsional
SP : Surat Pesanan
SPO : Standar Prosedur Oeprasional
SS : Safety Stock
TA : Tinggal Ambil
TB : Tuberkolosis
TDD : Tidak Dapat Diterapkan
THT : Telinga Hidung Tenggorokan
TKP : Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan
TP : Tercapai Penuh
TS : Tercapai Sebagian
TT : Tidak Tercapai
TTK : Tenaga Teknis Kefarmasian
UDD : Unit Dose Dispensing
UTI : Urinary Tract Infection
UU : Undang-Undang
VEN : Vital, Esensial, Non-Esensial
VK : Verlos Kamer
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (Undang-Undang RI No 36, 2009).
1
yangterjadi yang disebut dengan manajemen risiko. Apoteker bertanggung jawab
terhadap pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai di Rumah Sakit
2
2
7. Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan standar
yang berlaku.
1. Kegiatan pra-PKPA
CSSD, Drug Evaluation Use dan Manajemen Pendukung (SIM dan SDM).
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
5
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
6
6
dapat menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga
yang terjangkau dan sesuai standar mutu. Proses pengadaan dapat
dilakukan melalui beberapa proses, yaitu Pembelian, Produksi Sediaan
Farmasi, dan Sumbangan/Dropping/Hibah (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2016).
4. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis,
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan, dan harga yang tertera dalam
kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Semua
dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan dengan baik
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
5. Penyimpanan
Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan
persyaratan kefarmasian, meliputi stabilitas dan keamanan, sanitasi,
cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Metode penyimpanan dapat
dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan jenis Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Penyimpanan
untuk bahan – bahan yang memiliki penampilan dan penamaan yang mirip
Look Alike Sound Alike (LASA) tidak ditempatkan berdekatan dan harus
diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan
pengambilan obat (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
6. Pendistribusian
Pendistribusian adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP dari tempat
penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin
mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Sistem distribusi di unit pelayanan
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1) Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)
10
nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter; tanggal resep; ruangan/unit asal
resep), farmasetik (nama, bentuk, dan kekuatan sediaan obat; dosis dan
jumlah; stabilitas; aturan dan cara penggunaan), dan klinis (ketepatan
indikasi, dosis, dan waktu penggunaan obat, duplikasi pengobatan, alergi
dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), kontraindikasi, interaksi
obat). Bila adanya masalah terkait obat harus dikonsultasikan kepada
dokter penulis resep (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
b. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
Penelusuran riwayat penggunaan obat merupakan proses untuk mendapatkan
informasi mengenai seluruh obat/sediaan farmasi lain yang pernah dan sedang
digunakan oleh pasien. Riwayat penggunaan obat pasien dapat diperoleh dari
proses wawancara atau dari data rekam medik/pencatatan penggunaan obat pasien
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
c. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi Obat adalah suatu proses membandingkan antara instruksi
pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Kegiatan ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya kesalahan obat (medication error) seperti obat
tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi
obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini, dan komprehensif yang
dilakukan oleh dokter, apoteker, perawat, dan profesi kesehatan lainnya
serta pasien dan pihak di luar Rumah Sakit (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2016).
e. Konseling
Konseling obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran
terkait terapi obat dari Apoteker sebagai konselor kepada pasien atau
keluarganya. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan hasil terapi,
meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD),
13
a. Dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar : sebagaimana firman Allah SWT
yang berbunyi, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah
dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali
Imran 104)
c. Perwujudan Iman dan amal shaleh. Sebagaimana firman Allah SWT yang
berbunyi, “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
kelak (Allah) yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang
(dalam hati mereka).” (QS Maryam : 96)
d. Sebagai tugas sosial : sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi, “Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
15
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan
bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”
(QS Al Maaidah : 2).
16
16
B. Struktur Organisasi
D. Komite Medik
DIREKTUR
SEKRETARIS SEKRETARIS
dr. H Adi PELAKSANA
Sihono,Sp.B Mei Rizki Dini
Prastiwi,AMK
Sub Komite Kredensial Sub komite Mutu Profesi Sub komite Etik &
Ketua : dr. H M Ketua : dr. Kuncahyo Profesi
Ariffudin,Sp,OT Kamal,Sp.OT Ketua : dr. Ardorisye Saptaty
Sekretaris : dr. Dimas Sekretaris : dr. Masykur Fornia,Sp.P
Muhammad Akbar Rahmad Sekretaris : dr. Eka Yoga
20
SPV. Pelayanan
SPV. Logistik Farmasi
Farmasi
Koordinator Koordinator
Pelayanan Farmasi Pelayanan Farmasi
Rawat Jalan Rawat Inap
Pelaksana Pelaksana
Monitoring Pelayanan Pelaksana Pelaksana
Floor Stock Gudang Pelayanan Farmasi Pelayanan Farmasi
Farmasi Rawat Jalan Rawat Inap
22
23
jam sibuk (10.00-13.00 WIB) sistem sering mengalami eror sehingga dapat
memperlama waktu pelayanan.
24
24
C. Gudang Farmasi
tersebut, stabilitas obat dalam penyimpanan dan laporan klinisi terkait dengan
efektifitas obat tersebut. Sedangkan untuk obat yang very slow moving, non
esensial dan tidak memenuhi syarat ataupun obat-obat yang tidak digunakan
(death stock) setelah waktu 3 bulan maka akan diingatkan kepada dokter-dokter
terkait yang menggunakan obat tersebut. Daftar obat yang dapat dikeluarkan dari
formularium rumah sakit apabila memenuhi kreteria selama 3 bulan setelah
evaluasi obat tersebut tetap tidak/kurang digunakan, jika ada keputusan
pemerintah untuk menarik obat tersebut dari peredaran, pihak produsen beserta
jajarannya melakukan pelanggaran etika dalam memasarkan obat di RS PKU
Muhammadiyah Gamping dan usulan dari dokter yang praktek di rumah sakit
dengan mempertimbangkan berbagai faktor maka dengan kriteria tersebut obat
akan dikeluarkan dari formularium.
Penerapan obat dengan sistem formularium harus selalu dilakukan evaluasi
kepatuhan peresepan obat formularium setiap bulan, untuk mengetahui tingkat
kepatuhan dan pola peresepan obat di Rumah Sakit. Jika ada obat non
formularium yang diresepkan harus mendapatkan persetujuan dari supervisor
farmasi dengan mempertimbangkan alasan penggunaannya. Unit Farmasi
melakukan pencatan obat non formularium yang diresepkan dan memberikan
laporan kepada PFT RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Pada kegiatan PKPA mahasiswa melakukan evaluasi kesesuaian peresepan
obat rawat jalan pada bulan April – Mei 2019 dengan formularium rumah sakit.
Hal ini bertujuan untuk melihat kepatuhan dokter dalam meresepkan obat sesuai
formularium rumah sakit dan menilai serta melihat apakah obat yang dipilih sudah
masuk kedalam formularium. Hasil yang didapatkan, rata-rata persentase
kepatuhan formularium ≥ 90% sehingga dapat disimpulkan bahwa dokter di RS
PKU Muhamadiyah Gamping memiliki persen kepatuhan yang tinggi dan
ppemilihan obat untuk formularium sudah baik.
2. Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode konsumsi
dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Perencanaan di
RS PKU Muhammadiyah Gamping mempertimbangkan; Formularium Rumah
27
EOQ= √
2 Ds
H
Keterangan:
Q : Jumlah optimum unit per pesanan
D : Jumlah permintaan suatu periode
S : Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H : Biaya penyimpanan per unit per tahun
Menentukkan EOQ dilakukan dengan melihat jumlah permintaan pada suatu
periode, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Jumlah permintaan telah
dihitung pada analisis ABC, biaya pesan yang dikeluarkan oleh RS PKU
Muhammadiyah Gamping sebesar Rp 9000,00, sedangkan biaya penyimpanan
sebesar 15% dari harga per item.
28
Dari beberapa faktor tersebut diatas, maka reorder point dapat dicari dengan
rumus berikut ini:
ROP=(dxL)+ SS
ROP digunakan untuk menentukan waktu pemesanan yang ideal untuk setiap
jenis obat.
Keterangan:
ROP : Reorder Point
d : Permintaan harian
L : Lead time (waktu tunggu)
SS : Persediaan pengaman (safety stock/buffer stock)
Waktu pemesanan di RS PKU Muhammadiyah Gamping dilakukan setiap
bulan, dan dilakukan berdasarkan kebutuhan saja, yaitu dilihat dari jumlah stok
yang masih tersedia di gudang farmasi.
Pada kegiatan PKPA dalam stase perencanaan dilakukan analisis dengan
menggunakan metode ABC VEN untuk sediaan Injeksi. Hasil analisis tersebut
dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada data tersebut didapatkan untuk
pengelompokan obat drop periode Januari, Februari dan Maret tahun 2019
kategori ABC yaitu untuk obat dengan kategori A berjumlah 18 item, kategori B
berjumlah 14 item dan kategori C berjumlah 43 item. Sedangkan pada analisis
VEN didapatkan obat masuk ke dalam kategori Vital 18 item dan Essensial ada 57
item. Berdasarkan hasil diskusi dengan apoteker penanggung jawab stase
perencanaan. Dalam era BPJS ini, perencanaan menggunakan metode ABC, VEN,
29
untuk selanjutnya diserah terimakan kepada petugas logistik farmasi segera pada
saat jam dan hari kerja logistik farmasi.
Prosedur atau standar operasional prosedur penerimaan di RS PKU
Muhammadiyah Gamping berfungsi untuk menjadi acuan dan juga sebagai
standar yang baku dalam melakukan setiap kegiatan penerimaan barang baik obat,
alkes maupun sediaan farmasi habis pakai.
3) ICU : KCl 7,6%, MgSO4 40%, NaCl 3%, Natrium Bicarbonat tersimpan di
troli tersegel.
4) Kamar bayi : D 40%, Natrium Bicarbonat tersimpan di troli tersegel.
5) IGD : D 40%, MgSO4 40%, KCl 7,6% tersimpan di troli tersegel.
6) Hemodialisa : D 40%
g. Obat Emergensi
Obat emergensi disediakan sesuai standar di unit-unit pelayanan pasien dalam
kondisi aman, siap pakai, dan dapat diakses segera untuk memenuhi kebutuhan
emergensi.
Obat emergensi sesuai standar yang ditetapkan rumah sakit, di Ruang ICU,
Ruang Kamar Operasi, Ruang Bersalin/VK, Bangsal Zaitun, Wardah, Naim, Ar-
Royan, Al Kautsar, firdaus, KBY, dan IGD, Unit Haemodialisa, Unit Radiologi,
Unit Laboratorium di simpan di trolley emergency (suhu ruangan) yang memiliki
kunci dispossible bernomor yang bisa dipotong saat akan digunakan.
Digunakan hanya untuk emergensi dan setelah digunakan harus segera
diresepkan untuk diganti dengan obat yang baru dan dikunci dengan kunci yang
baru. Kemudian harus dicek secara berkala setiap satu bulan sekali meliputi aspek
ketepatan jumlah dan kondisi obat (kadaluarsa atau rusak).
h. Penyimpanan Vaksin
Vaksin disimpan di dalam lemari es dengan suhu 2–8 oC. Setiap hari suhu
lemari es dipantau secara berkala. Vaksin disimpan di logistik farmasi, unit
farmasi rawat inap, dan poliklinik secara aman di ruangan berkunci. Semua
persediaan vaksin di poliklinik diperiksa secara teratur setiap hari oleh farmasi
untuk memastikan kondisi penyimpanan yang tepat terpenuhi termasuk
temperatur dan keamanannya.
Secara keseluruhan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai di RS PKU Muhammadiyah Gamping sudah cukup baik
mengikuti PMK No. 72 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di
rumah sakit. Pada kegiatan PKPA dilakukan pemantauan suhu pada Gudang
Farmasi dan Ruang OK di RS PKU Muhammadiyah Gamping periode April dan
Mei 2019 dengan hasil yang memenuhi syarat sesuai dengan suhu penyimpanan
34
0
yang ditetapkan. Untuk suhu penyimpanan ruang 15-30 C dan untuk
penyimpanan kulkas yaitu 2-80C. (Lampiran 3).
5. Distribusi
Prosedur pelayanan perbekalan farmasi dari layanan logistik farmasi &
anfragh ruangan ke unit pelayanan di RS PKU Muhammadiyah Gamping yaitu:
a. Petugas unit pelayanan membuat permintaan perbekalan farmasi ke layanan
pengelolaan perbekalan farmasi dan anfragh ruangan dengan order mutasi di
komputer.
b. Petugas layanan logistik farmasi dan anfragh ruangan menyiapkan perbekalan
farmasi sesuai dengan permintaan unit yang bersangkutan.
c. Petugas layanan logistik farmasi dan anfragh ruangan mencatat pada kartu
stok setiap ada pengeluaran perbekalan farmasi dan menulis sisa stok pada
kolom yang tersedia.
d. Petugas layanan logistik farmasi dan anfragh ruangan lewat menu mutasi di
SIM RS memasukan data permintaan masing-masing unit sesuai dengan
jumlah yang diberikan dan kemudian diprint.
e. Petugas layanan logistik farmasi dan anfragh memberikan informasi ke unit
untuk mengambil perbekalan farmasi yang sudah disiapkan.
f. Petugas layanan logistik farmasi dan anfragh ruangan dan petugas dari unit
pelayanan yang meminta perbekalan farmasi melakukan serah terima
perbekalan farmasi di layanan logistik farmasi dan anfargh ruangan dengan
mencocokan nama dan jumlah perbekalan farmasi yang diminta dan yang
diberikan
g. Bukti print out mutasi perbekalan farmasi ke unit lain terdiri dari 2 rangkap
(Lembar 1 untuk arsip di unit logistik farmasi, dan lembar kedua untuk arsip
unit yang bersangkutan).
RS PKU Muhamadiyah Gamping menerapkan beberapa macam sistem
ditribusi yaitu:
a. Sistem Inividual Prescribing (IP)
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai berdasarkan Resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap melalui
35
Unit Farmasi. Untuk pasien rawat inap, yang diterapkan sistem resep perorangan
adalah bangsal Firdaus, Wardah, Zaitun, Ar-Royan, kamar bayi, dan ICU.
Depo farmasi rawat jalan merupakan salah satu unit penunjang pelayanan
kefarmasian yang dimiliki Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) RS PKU
38
Pengelolaan obat dan alat kesehatan di Depo Farmasi Rawat Jalan RS PKU
Muhammadiyah Gamping dimulai dari pencatatan sediaan farmasi yang
jumlahnya habis atau hampir habis oleh petugas pada shift pagi. Petugas akan
mencatat semua kebutuhan sediaan farmasi, baik obat maupun alat kesehatan pada
form permintaan obat. Setelah itu diserahkan kepada petugas gudang agar
permintaannya terpenuhi. Jumlah permintaan obat berdasarkan pada jumlah
minimal-maksimal stok obat di Depo Farmasi Rawat Jalan, namun jumlah
minimal-maksimal stok obat yang ada di rawat jalan sudah tidak sesuai lagi hal ini
disebabkan karena peningkatan jumlah pasien, sehingga petugas hanya
memperkirakan jumlah kebutuhan obat di rawat jalan. Oleh sebab itu perlu di
evaluasi kembali mengenai jumlah minimal maksimal obat yang ada di rawat
jalan.
Setelah menerima form yang berasal dari rawat jalan, petugas gudang akan
menyiapkan kebutuhan tersebut dan segera di antarkan ke bagian rawat jalan
kembali. Kemudian petugas gudang yang lain akan melakukan entry untuk
sediaan farmasi yang dipesan oleh bagian rawat jalan. Petugas yang berjaga akan
menandatangani bukti serah terima yang dibawa oleh petugas gudang.
Petugas gudang akan memberitahukan daftar permintaan obat yang tidak
terpenuhi dari rawat jalan beserta alasan (misalnya kekosongan/keterlambatan
datangnya obat). Kemudian Apoteker yang ada di rawat jalan akan memeriksa
stok obat yang tidak terpenuhi dari gudang, apakah masih bisa memenuhi
kebutuhan selama sehari atau tidak, jika jumlah sudah tidak mencukupi maka
akan mencari alternatif untuk mengatasinya, misalnya dengan TA (tinggal ambil),
obat yang kosong akan di catat di nota TA beserta jumlahnya dan nama pasien
beserta rekam medis kemudian pasien dimintai nomor hp dan memberikan nota
tersebut kepada pasien untuk nanti apabila obatnya sudah datang akan di telpon
dari pihak rumahsakit dan pasien datang beserta nota tersebut sebagai bukti
pengambilan obat dan nota tersebut terdapat dua dimana satunya disimpan sebagai
informasi untuk pihak rumahsakit. TA ini berlaku bagi pasien yang tetap
mengambil obat dari Rumah sakit sehingga di pertanyakan apakah pasien bersedia
menunggu untuk obat yang kosong.
41
Pelayanan farmasi pada Depo Farmasi rawat Inap sama halnya dengan rawat
jalan, yaitu tediri dari 3 shift, pelayanan pada depo rawat inap dilakukan oleh
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian sama seperti pada depo rawat jalan.
1. Distribusi obat di rawat inap
Sistem distribusi obat untuk pasien rawat inap di RS PKU Muhammdiyah
Gamping menggunakan lembar resep. Distribusi obat kepada pasien di RS PKU
Muhammadiyah Gamping menggunakan beberapa sistem distribusi yaitu System
Unit Dose Dispensing (UDD), Sistem Individual Prescription, dan Sistem Floor
Stock.
a) Sistem Unit Dose Dispensing (UDD)
Unit Dose Dispensing (UDD) merupakan kegiatan distribusi obat untuk pasien
rawat inap yang dilakukan pada Unit Rawat Inap yang mana obat yang sudah
disiapkan oleh unit rawat inap, akan diambil oleh perawat dari bangsal yang
terkait kemudian diserahkan kepada pasien. Unit Dose Dispensing (UDD) yaitu
sistem distribusi obat kepada pasien dalam satuan unit terkecil untuk sekali
45
minum dimana obat disiapkan, diberikan dan digunakan dalam unit dosis tunggal
siap pakai selama 24 jam. Kecuali untuk hari sabtu obat disiapkan untuk
persediaan 2 hari, karena hari minggu libur dan tidak dilakukan UDD.
Keuntungan dari sistem Unit Dose Dispensing (UDD) dibanding sistem
distribusi obat yang lain adalah dapat memperkecil terjadinya kesalahan
pengobatan. Sistem UDD dapat membantu dokter dalam meningkatkan
keberhasilan pengobatan, dimana apoteker berperan aktif dalam memantau dan
mengevaluasi terapi pasien. Adapun keuntungan dari penerapan sistem UDD
yaitu:
a. Penurunan kejadian medication error
b. Penurunan total biaya terkait pengobatan
c. Peningkatan kontrol obat secara keseluruhan dan pemantauan penggunaan
obat terlarang
d. Tagihan terkait obat terlarang lebih ketat
e. Pengurangan persediaan obat-obatan yang berada di area ruang perawatan
pasien
f. Resep dapat dikaji oleh farmasis
g. Farmasis dapat melakukan Therapeutic Drug Monitor
h. Farmasis mendapat profil pengobatan pasien dengan lengkap
i. Efisiensi ruang perawatan dalam penyimpanan obat
j. Meniadakan obat berlebih dan menghindari kerusakan obat
k. Menciptakan sistem pengawasan ganda, yaitu oleh farmasis ketika membaca
resep sebelum dan sesudah menyiapkan obat, serta perawat ketika membaca
formulir instruksi obat sebelum memberikan obat kepada pasien, hal ini akan
mengurangi kesalahan pengobatan
l. Pasien hanya membayar obat yang telah dipakai
Sistem UDD yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gamping meliputi 2 bangsal yaitu: bangsal al-kautsar dan bangsal naim,
sedangkan untuk bangsal lainnya masih menggunakan sistem resep perorangan
(individual prescription). Alasan belum digunakannya sistem UDD di semua
46
k. Apabila ada obat dan atau alkes yang belum terlayani, maka petugas farmasi
menginformasikan kepada pera;wat dan membuat copy resep
l. Petugas farmasi yang menyerahkan obat dan atau alkes serta perawat yang
menerima harus mencocokkan jenis dan jumlahnya
m. Apabila sudah sesuai, perawat menulis di “Buku Catatan Pengambilan Obat”
Peran apoteker di depo farmasi rawat inap selain melakukan telaah resep juga
melakukan penyerahan dan edukasi penggunaan obat ketika pasien sudah
diperbolehkan pulang oleh dokter, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
pasien paham mengenai obat, mulai dari dosis, aturan pakai dan cara
penggunaanya, kemudian untuk memastikan juga bahwa tidak terdapat DRP pada
obat yang diresepkan untuk dibawa pulang oleh pasien.
Pada kegiatan PKPA difarmasi rawat inap, kami melakukan kegiatan ODD
yaitu bentuk modifikasi dari UDD, dimana pemberian obat pasien untuk
penggunaan 1 hari.
2. Sistem Tata Ruang dan Alur Pelayanan Resep
Tata ruang di Unit Farmasi Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Gamping
antara ruang administrasi, ruang peracikan dan penyimpanan obat dan alat
kesehatan masih menjadi satu tempat. Perbekalan farmasi diletakkan dan disusun
berdasarkan alat-alat kesehatan, bentuk sediaan, farmakologi obat, alfabetis, obat-
obat high alert, dan suhu (untuk obat-obatan yang harus disimpan pada suhu
dingin yaitu 2-80C, suhu kamar yaitu 15-300C, dan sejuk yaitu 8-150C). Tata ruang
di Unit Farmasi Rawat Inap sudah sesuai karena untuk administrasi, peracikan,
dan penyimpanan terletak dibagian yang berbeda meskipun di ruang yang sama.
Sedangkan untuk penempatan perbekalan farmasi juga sudah sesuai karena
penempatan/penyimpannnya sudah dibedakan berdasarkan alat-alat kesehatan,
bentuk sediaan, farmakologi obat, alfabetis, obat-obat high alert diberi label
khusus, dan pengaturan suhu.
48
Layanan Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu bagian dari rumah sakit
yang mandiri, dengan staf khusus, dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan
untuk observasi, perawatan dan terapi pasien pasien yang menderita penyakit
akut, cedera atau penyulit penyulit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel.
ICU menyediakan kemampuan dan sarana prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik,
perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan keadaan
tersebut.
Jenis Layanan yang diberikan :
1. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit penyakit akut yang
mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian
2. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus
melakukan tindakan yang segera diperlukan guna untuk kelangsungan hidup
3. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi
yang ditimbulkan oleh penyakit
4. Memberikan bantuan psikologis pada pasien dan keluarga yang
kehidupannya tergantung pada obat, alat dan mesin
Fasilitas :
o Tempat tidur khusus ICU
o Alat pengukur tekanan darah
o Pulse oxymetri
o EKG
o Alat pengukur tekanan vena sentral
o Alat pengukur suhu
o Alat penghisap (suction) sentral
o Alat ventilasi manual dan alat penunjangnya
o Peralatan akses vaskuler
o Ventilator
50
o Oksigen sentral
o Lampu untuk melakukan tindakan
o Defebrilator dan alat pacu jantung
o Peralatan drain toraks
o Emergency trolley yang berisi alat dan obat untuk keadaan emergency :
Airway, laringoskop, ambu bag, O2, adrenalin dan lain lain
o Infus pump dan syiringe pump
(PKU Muhamadiyah Gamping, 2019)
farmasi, jenis, bentuk sediaan dan jumlah barang yang diterima dari gudang pusat
dengan jumlah yang dipesan oleh IBS. Apabila telah sesuai, penambahan stok
barang di IBS akan diproses melalui sistem komputerisasi yang ada. Obat yang
tersedia di IBS sebagian besar adalah obat anestesi dan obat life saving.
Pada PKPA di ruang bedah sentral kegiatan yang dilakukan hanya berupa
pengamatan saja. ketersediaan obat sudah lengkap dimana setiap hari AA
membuat paket berdasarkan jenis operasi (cesar,usus buntu) dan mengecek
ketersediaan obat. Pada ruang bedah sentral masih memiliki kelemahan
diantaranya SDM yang masih kurang sehingga monitoring suhu tidak dilakukan
dengan baik. Selain itu, ukuran ruangan yang tidak memadai sehingga penataan
obat kurang optimal serta tidak ada SDM yang berjaga pada shift sore karena
SDM yang hanya satu orang saja, jika ada perawat yang mengambil obat tidak
ditulis di kartu stok.
I. Farmasi Klinik
Review / telaah resep dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya permasalahan baik administrasi, klinik maupun farmasetik. Hal ini
bertujuan untuk terwujudnya patient safety. Review resep rutin yang dilakukan
oleh Apoteker maupun TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping sebelum obat diserahkan kepada
pasien. Kegiatan ini dilakukan untuk menganilisis adanya masalah terkait obat,
bila ditemukan masalah terkait obat, harus dikonsultasikan kepada dokter penulis
resep. Review / telaah resep meliputi kesesuaian sebagai berikut :
a. Administrasi
1) Nama dan SIP dokter
2) Tanggal penulisan resep
3) Tanda tangan/paraf dokter
4) Nama, alamat, umur dan berat badan pasien (untuk pasien anak)
b. Farmasetik
1) Bentuk sediaan
2) Cara penggunaan
3) Frekuensi
4) Potensi
c. Klinis
1) Tepat obat
2) Tepat dosis
3) Tepat rute
4) Toepat waktu
5) Duplikasi obat
6) Alergi
7) Interaksi obat
8) Skrining Resep
Skrining atau telaah resep sangat penting dilakukan untuk menemukan ada
atau tidaknya DRP’s dalam suatu resep obat. Pada stase ini setiap mahasiswa
melakukan telaah resep masing-masing 20 resep selama seminggu, kegiatan ini
tujuannya yaitu untuk melatih mahasiswa dalam menemukan DRP’s. RS PKU
Muhammadiyah Gamping telah menerapkan sistem electronic (e-prescribing)
sehingga memudahkan dalam membaca resep obat.
Kriteria pemilihan resep yang akan ditelaah harus memenuhi syarat yaitu
resep yang ditulis dokter berisikan lebih dari 5 jenis obat dengan kategori 5 pasien
DM, 7 pasien Cardiology, 8 pasien Neurology. Kemudian dilakukan telaah resep
yang meliputi kejelasan tulisan dokter, tepat pasien, tepat indikasi, tepat dosis,
53
tepat rute dan bentuk sediaan, tepat waktu dan frekuensi, duplikasi, alergi,
interaksi obat, kontraindikasi, dan kesesuaian dengan formularium.
Penulisan resep diangngap sudah sangat baik, karena system penulisan
resep di RS PKU muhammadiyah gamping telah mengunakan system computer
pada beberapa poli. Hal ini sangat bermanfaat dan mempermudah tenaga teknis
kefarmasian, selain itu system peresepan dengan computer dapat mengurangi
terjadinya kesalahan dalam pembacaan yang dapat menimbulkan dampak yang
lebih besar seperti kesalahan dalam pemberian obat. Sehingga jika di hitung
dengan persentasi obat terbaca memiliki nilai 100% . Untuk hasil tepat obat, tepat
indikasi, tepat rute pemberian dan tepat waktu pemberian diketahui 100% telah
sesuai. Pada duplikasi obat didapatkan 100% tidak ada obat yang duplikasi.
Untuk alergi obat didapatkan presentase 100% tidak ada pasien yang alergi
terhadap obat yang diresepkan. pada kontraindikasi, tidak ada obat yang
dikontraindikasikan pada pasien yang bersangkutan yang masuk dalam resep
tersebut persentase kesesuaiannya mencapai 100%. Telaah resep pada dosis terapi
menunjukan semua obat telah tepat dosis dengan persentase 100 %. Pada
kesesuaian formularium didapatkan persentasi 98% peresepan yang sudah sesuai,
hal ini dikeranakan masih ada beberapa resep yang diresepkan tidak masuk
dalam formularium RS PKU Muhammadiyah Gamping.
2) Rekonsiliasi Obat
Kegiatan rekonsiliasi obat di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Gamping merupakan tahap awal sebelum dilakukan visite dengan mengumpulkan
data pasien meliputi nama obat, asal obat, kekuatan / dosis, frekuensi penggunaan,
cara pemberian / rute, penggunaan terakhir obat, riwayat alergi pasien, untuk data
riwayat alergi dicatat efek yang terjadi, serta tingkat keparahan. Data riwayat
penggunaan obat didapatkan dari wawancara langsung dengan pasien atau
keluarga pasien dan bisa juga dilakukan dengan melihat daftar riwayat
penggunaan obat / pengobatan pasien didalam rekam medik. Tahapan selanjutnya
dilakukan komparasi yaitu apoteker membandingkan data obat yang pernah,
sedang, dan akan digunakan. Apabila terapi yang di berikan dokter kepada pasien
54
tidak sesuai maka Apoteker konfirmasi kepada Dokter. Data obat yang dapat
digunakan tidak lebih dari 3 bulan. Semua obat yang digunakan pasien baik resep
maupun obat bebas termasuk herbal harus dilakukan proses rekonsiliasi.
Pada kegiatan PKPA, Rekonsiliasi obat dilakukan di Instalasi rawat inap di
bangsal Al-Kautsar, Ar-royan, dan Az-Zahra,dan At-tin . Pasien yang
direkonsiliasi adalah pasien yang baru dirawat atau pasien yang maksimal telah
dirawat 1 x 24 jam. Data yang terdapat pada formulir rekonsiliasi meliputi
nama/nomor rekam medik, umur, tanggal/jam rekonsiliasi, alergi, nama obat,
potensi, frekuensi, cara pemberian, penggunaan terakhir, tindak lanjut dan
perubahan aturan pakai.
Sebelum memulai rekonsiliasi obat, dilakukan pencarian nama pasien baru
di data profil pasien yang ada di Instalasi Farmasi Rawat Inap, secara otomatis
didapatkan nama pasien, nomor rekam medis, bangsal, umur, bed, tanggal masuk,
dpjp, dan anamnesa. Selanjutnya mengunjungi pasien di bangsal dan melakukan
rekonsiliasi obat. Pengambilan data rekonsiliasi obat dilakukan dengan cara
wawancara langsung kepada pasien atau keluarga pasien. Jadwal rekonsiliasi
menyesuaikan kondisi pasien dan kondisi pelayanan di Instalasi Rawat Inap.
Obat-obat yang perlu diperhatikan penggunaannya dalam rekonsiliasi obat
yakni obat yang rutin digunakan oleh pasien, obat yang didapatkan pasien dari
pelayanan kesehatan sebelumnya, dan obat yang digunakan oleh pasien dalam
seminggu terakhir sebelum masuk RS meliputi obat herbal, suplemen / vitamin,
obat bebas dan sebagainya. Selain melihat dan membandingkan riwayat
penggunaan obat pasien dengan pengobatan yang diperoleh saat ini, rekonsiliasi
obat juga berguna untuk melihat apakah pasien memiliki alergi terhadap suatu
obat. Daftar pasien yang telah direkonsiliasi dapat dilihat pada tabel rekonsiliasi
obat pada lampiran 6.
Berdasarkan hasil rekonsiliasi yang dilakukan, beberapa pasien tidak
mengkonsumsi obat sebelum menjalani perawatan di rumah sakit. Sebagian
mendapatkan obat dari faskes sebelumnya, untuk pasien yang masih memiliki sisa
obat dari faskes sebelumnya maka akan di informasikan kepada dokter
penanggung jawab apakah obat masih dapat dilanjutkan atau tidak, apakah ada
55
perubahan dosis atau aturan minum. Hambatan pada saat melakukan rekonsiliasi
obat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping yaitu pasien atau keluarga
pasien tidak mengingat nama obat, dosis / potensi sehingga proses rekonsiliasi
obat tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.
Selain melihat dan membandingkan riwayat penggunaan obat pasien dengan
pengobatan yang diperoleh saat ini, rekonsiliasi obat juga berguna untuk melihat
apakah pasien memiliki alergi terhadap suatu obat. Berdasarkan pada tabel
rekonsiliasi obat (terlampir), dapat diperoleh informasi bahwa kebanyakan pasien
yang dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping sudah menggunakan
obat sebelumnya baik penggunaan obat yang rutin digunakan seperti obat
antidiabetes, antihipertensi maupun obat lainnya. Apabila di temukan pasien yang
membawa obat dari rumah , maka obat di tarik dan di beritahukan ke pada
Apoteker yang sedang bertugas dan selanjutnya Apoteker akan menghubungi
dokter penanggung jawab untuk memutuskan obat di teruskan atau di hentikan.
3) Pemantauan Terapi Obat Pasien (PTO)
Kegiatan PTO dilakukan dengan memonitoring terapi obat pada pasien. Pasien
yang akan dipantau terapinya adalah pasien yang baru dirawat inap di RS PKU
Muhammadiyah Gamping minimal 3 x 24 jam. Kegiatan PTO yang dilakukan
mahasiswa PKPA minimal 3 hari pasien dirawat di RS PKU Muhammadiyah
Gamping. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi
masalah terkait obat yang digunakan oleh pasien (drug related problem / DRP)
yang meliputi indikasi, pilihan terapi, dosis interaksi, efek samping / ADR,
ketidakpatuhan (incompliance, patient adherence) dan inkompatibilitas.
rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat pemantauan serta tindak lanjut.
Pemantauan terapi obat di RS PKU Muhammadiyah Gamping belum
dilakukan pada semua pasien. Apoteker melakukan PTO pada pasien tertentu
diantaranya : pasien dengan penyakit kronis dan polifarmasi, pasien dengan resiko
tinggi terjadinya DRP serta pasien yang direkomendasikan dokter atau perawat.
Hal ini disebabkan karena kurangnya SDM untuk melaksanakan PTO.
4) Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
56
6) Visite
Di RS PKU Muhammadiyah Gamping, kegiatan visite belum dilakukan secara
rutin dikarenakan keterbatasan SDM Apoteker. Kegiatan visite dilakukan jika ada
permintaan dari pasien, perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Kegiatan visite di
RS PKU Muhammadiyah Gamping masih dilakukan secara mandiri belum bisa
dilaksanakan bersamaan dengan dokter dan perawat karena jadwal visite dokter
yang berbeda-beda.
7) Aseptik Dispensing
59
belum stainless steel serta belum ada monitoring rutin aliran udara,tekanan,
temperature dan kelembapan.
8) Drug Use Evaluation (DUE)
Drug Use Evaluation atau biasa juga dikenal dengan Evaluasi Penggunaan
Obat (EPO) di rumah sakit adalah suatu proses jaminan mutu yang terstruktur,
dilaksanakan terus-menerus, dan diotorisasi rumah sakit, ditujukan untuk
memastikan bahwa obat-obatan digunakan dengan aman, tepat, dan efektif. Data
hasil Drug Use Evaluation (DUE) selama PKPA di RS PKU Muhammadiyah
Gamping Periode April-Mei 2019 dapat dilihat pada lampiran 9.
Alur Sterilisasi
Pengiriman alat kotor dan pengambilan alat / bahan steril ruangan rawat inap dan
rawat jalan dilakukan oleh petugas ruangan jam 07.00 – 09.00 WIB dan jam
12.30 – 14.00 WIB.
65
Tujuan dibuatnya alur kerja CSSD ini yaitu agar pekerjaan dapat berjalan
efektif dan efisien, dapat menghindari terjadinya kontaminasi silang, jarak yang
ditempuh pekerja lebih simpel dan tidak bolak balik, serta memudahkan dalam
pemantauan. Alur Kerja yang dilakukan di CSSD adalah sebagai berikut :
Pencucian
Pengeringan
Packing
Labelling
Sterilisasi
Penyimpanan
Gambar 15 Skema Alur Kerja CSSD
Kegiatan PKPA pada CSSD, kami membantu dalam proses sterilasasi,
seperti : melipat baju, kasa, mengelap alat yang sudah di cuci, melakukan packing
dan indikator pada alat yang akan disterilisasi. Menurut pengamatan kami,
ruangan untuk CSSD yang baru sudah baik dibanding dengan ruangan CSSD
yang lama dalam segi persyaratan, namun jumlah SDM masih kurang optimal
sehingga seorang pegawai dapat melakukan semua tahap CSSD yang dapat
menyebabkan tingkat kontaminasi dan kesalahan kurang diminimalisir.
K. Sanitasi
66
Karbon (menjernihkan air dan mengurangi bau karat), dan Manganese Filter
(menurunkan kadar Mangan).
L. Laboratorium
Pelayanan Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan medik
Rumah Sakit. Laboratorium memberikan pelayanan pemeriksaan specimen klinik
untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Jenis layanan yang bisa diberikan oleh RS PKU Muhammadiyah
Gamping ialah :
1. Pelayanan 24 Jam.
dari luar.
M. Rekam Medis
70
Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas, anamnesa, diagnosis, pengobatan, tindakan, dan pelayanan penunjang
yang diberikan kepada pasien selama mendapat pelayanan di unit rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat, serta catatan yang juga harus dijaga
kerahasiaannya dan merupakan sumber informasi tentang pasien yang datang
berobat kerumah sakit (Ismaniar, 2015). Pengelolaan rekam medis dilakukan oleh
instalasi rekam medis, pengelolahan tersebut meliputi penyusunan, analisis,
pengodean, indeks, dan pelaporan. Jenis rekam medis yang digunakan di RS PKU
Muhammadiyah Gamping, yaitu rekam medis konvensional dan elektronik. Jenis
konvensional merupakan jenis yang masih banyak dipergunakan di setiap rumah
sakit seperti pencatatan secara langsung oleh tenaga kesehatan. Sedangkan jenis
elektronik merupakan sistem pencatatan informasi dengan menggunakan peralatan
yang modern seperti komputer atau alat elektronik lainnya.
Program yang digunakan rumah sakit bernama MY HOSPITAL, selain
digunakan untuk kelengkapan rekam medis, terdapat kelengkapan fitur lain seperti
administrasi, billing, kefarmasian, dokumentasi keperawatan, dan pelaporan.
Kegiatan PKPA yang dilakukan di unit rekam medis berupa melengkapi data
pasien, kami dapat meminjam rekam medis konvensional di unit rekam medis
dikarenakan pengisian rekam medis elektronik masih kurang optimal, seperti
pengisian data kurang lengkap dan sistem yang eror. Berikut tahap kami
meminjam rekam medis konvensional
B. Saran
70
mahasiswa PKPA untuk meningkatkan kolaborasi dengan teman sejawat
dan antar tenaga kesehatan.
3. Mengadakan diskusi rutin pada stase rawat inap dengan tenaga kesehatan
lain.
71
DAFTAR PUSTAKA
71
72
Depkes RI, 2015, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.77 Tahun
2015tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.34 Tahun
2017 tentang Akreditas Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
IAI, 2011, Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, Pengurus Ikatan Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia, Jakarta.
Pujianti, N. 2010. Dampak Penerapan Sistem Unit Dose Dispesing (UDD)
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Jogja International Hospital
(JIH). Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
RS PKU Muhammadiyah Gamping, 2019, Layanan diakses tanggal 25 Mei 2019
dari http://www.pkugamping.com/
Rumah Sakit PKU Muhamdiyah Gamping layanan Intensif Care Unit (ICU).
Diperoleh 25 Mei 2019 dari https: //www.pku gamping.com
Siregar, C.J.P. 2004. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan. Hal 136. EGC:
Jakarta
Siregar. CH. J.P. dan Amalia L. 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan.
25-49. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
LAMPIRAN
73
74
Kesesuaian
Tujuan Kesesuaian Kesesuaian ED Kondisi Diskon +
Nama Obat dan Keterangan Kesimpulan
Pengiriman Jumlah (<2th) Barang Harga
Kekuatan
No Tanggal
Tidak Tidak
Tidak Tidak Tidak
Sesuai Sesua Sesuai Sesuai Sesua Sesuai Sesuai
Sesuai Sesuai Sesuai
i i
16-4-
1 √ √ √ √ Baik 4135555 √
2019
16-4-
2 √ √ √ √ Baik 1782000 √
2019
16-4-
3 √ √ √ √ Baik 6771600 √
2019
16-4-
4 √ √ √ √ Baik 821205 √
2019
Dalam SP minta 5
16-4- box Pregnacare
5 √ √ √ √ Baik 1177000 √
2019 yang datang
hanya 1 box
18-4-
6 √ √ √ √ Baik 2809080 √
2019
78
Total Skoring 32 28
Kesesuaian Jenis 4 100 %
Kesesuaian Jumlah Skor 4 : 100% sesuai 4 100%
Skor 3 : 50-99% sesuai
Kesesuaian Harga/diskon Skor 2 : 25-49% sesuai 4 100%
Skor 1 : 0-24% sesuai
Kesesuaian waktu kadaluarsa 4 100%
Enseval Putera
Kesesuaian Suhu Pengiriman 4 100%
Mega Trading
2. Skor 4 : < 4 jam
Skor 3 : 4-6 jam
Lead Time 1 1 Hari
PO Skor 2 : 6-24 jam
Tgl. 15/04/2019 Skor 1 : >24 jam
Skor 4 : TOP > 30 hari
Skor 3 : TOP 21-30 hari
Jatuh Tempo 3 30 hari
Skor 2 : TOP 11-20 hari
Skor 1 : TOP < 11 hari
Informasi Kekosongan
Skor 4 : ada informasi tertulis
ada informasi tertulis
Skor 3 : ada informasi telepon
4
Skor 2 : ada informasi dari salesman
Skor 1 : tidak ada informasi
Total skoring 32 28
3. Kesesuaian Jenis 4 100%
Mensa Bina Sukses
Kesesuaian Jumlah Skor 4 : 100% sesuai 4 100%
PO Skor 3 : 50-99% sesuai
Tgl. 16/04/2019 Kesesuaian Harga/diskon Skor 2 : 25-49% sesuai 4 100%
Skor 1 : 0-24% sesuai
Kesesuaian waktu kadaluarsa 4 100%
Kesesuaian Suhu Pengiriman 4 100%
Skor 4 : < 4 jam
Skor 3 : 4-6 jam
Lead Time 4 2-3 Jam
Skor 2 : 6-24 jam
Skor 1 : >24 jam
Jatuh Tempo Skor 4 : TOP > 30 hari 3 30 hari
Skor 3 : TOP 21-30 hari
Skor 2 : TOP 11-20 hari
Skor 1 : TOP < 11 hari
79
Total Skoring 32 30
Kesesuaian Jenis 4 100 %
Kesesuaian Jumlah Skor 4 : 100% sesuai 3 50%
Skor 3 : 50-99% sesuai
Kesesuaian Harga/diskon Skor 2 : 25-49% sesuai 4 100%
Skor 1 : 0-24% sesuai
Kesesuaian waktu kadaluarsa 4 100%
Dos Ni Roha Kesesuaian Suhu Pengiriman 4 100%
5 Corporation Skor 4 : < 4 jam
PO Skor 3 : 4-6 jam
Tgl. 16/04/2019 Lead Time 4 1-2 Jam
Skor 2 : 6-24 jam
Skor 1 : >24 jam
Skor 4 : TOP > 30 hari
Skor 3 : TOP 21-30 hari
Jatuh Tempo 3 30 hari
Skor 2 : TOP 11-20 hari
Skor 1 : TOP < 11 hari
Informasi Kekosongan
Skor 4 : ada informasi tertulis ada informasi dari
Skor 3 : ada informasi telepon salesman
2
Skor 2 : ada informasi dari salesman
Skor 1 : tidak ada informasi
Total skoring 32 28
6. Sapta Saritama Kesesuaian Jenis 4 100%
PO Kesesuaian Jumlah Skor 4 : 100% sesuai 4 100%
Tgl. 18/04/2019 Skor 3 : 50-99% sesuai
Kesesuaian Harga/diskon Skor 2 : 25-49% sesuai 4 100%
Skor 1 : 0-24% sesuai
Kesesuaian waktu kadaluarsa 4 100%
Kesesuaian Suhu Pengiriman 4 100%
Skor 4 : < 4 jam
Skor 3 : 4-6 jam
Lead Time 4 3-4 Jam
Skor 2 : 6-24 jam
Skor 1 : >24 jam
Jatuh Tempo Skor 4 : TOP > 30 hari 3 21 hari
Skor 3 : TOP 21-30 hari
80
Persentase:
Persentase < 60% : Buruk
Persentase 60-70% : Cukup
Persentase 70-80% : Cukup Baik
Persentase 80-90% : Baik
Persentase 90-100% : Sangat Baik
28
Enseval Putera Mega ×100 =87 .5
Trading 32 Baik
2.
31
Mensa Bina Sukses ×100 =96 . 87 Sangat Baik
3. 32
30
×100 =93. 75 Sangat Baik
4. United Dico Sitas 32
28
Dos Ni Roha ×100 =87 .5 Baik
5. Corporation 32
31
Sapta Saritama ×100 =96 . 87 Sangat Baik
6. 32
15/4/1
1 24°C 76% 25°C 62% 6°C 59% - -
9
16/4/1
2 25°C 75% 24°C 67% 7°C 64% - -
9
18/4/1
3 25°C 75% 25% 75% 6°C 58% -
9
19/4/1
4 - - - - - - - -
9
20/4/1
5 24°C 74% 25°C 75% 7°C 56% - -
9
2. Kamar Operasi
Ruangan Kulkas
No Tgl 12.00 24.00 12.00 24.00
T RH T RH T RH T RH
1 11/4/19 20°C 61% 20°C 61% 2°C 61% 2°C 61%
12/4/1
2 20°C 60% 20°C 60% 4°C 60% 4°C 60%
9
13/4/1
3 20°C 62% 20°C 62% 3°C 62% 3°C 62%
9
14/4/1
4 20°C 62% 20°C 62% 3°C 62% 3°C 62%
9
15/4/1
5 20°C 62% 20°C 62% 3°C 62% 3°C 62%
9
82
1 1791234 9:13 9:38 9:39 9:40 0:26 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
2 1791239 9:15 9:41 9:41 9:42 0:26 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
3 1791252 9:18 9:44 9:44 9:47 0:26 0:03 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
4 1791264 9:35 9:50 9:50 9:54 0:15 0:04 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
5 1791353 9:45 10:34 10:34 10:35 0:49 0:01 BPJS (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI TIDAK SESUAI
6 1791527 11:30 11:46 11:46 11:47 0:16 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
7 1791285 9:34 10:28 10:28 10:29 0:54 0:01 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
8 1791244 9:23 10:12 10:13 10:15 0:50 0:02 BPJS (RACIK) SESUAI SESUAI
9 1791245 9:16 10:12 10:12 10:13 0:56 0:01 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
29/04/2019
10 1791220 9:17 9:26 9:26 9:29 0:09 0:03 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
11 1791222 9:19 9:29 9:29 9:30 0:10 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
12 1791263 9:30 9:54 9:54 9:56 0:24 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
13 1791325 10:13 10:24 10:24 10:26 0:11 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
14 1791314 9:57 10:23 10:23 10:24 0:26 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
15 1791301 9:53 9:59 9:59 10:01 0:06 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
16 1791425 10:51 11:02 11:02 11:04 0:11 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
17 1791504 11:18 11:38 11:38 11:40 0:20 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
18 1791256 9:33 10:16 10:16 10:19 0:43 0:03 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
30/04/2019
19 1793466 14:13 15:25 15:25 15:27 1:12 0:02 BPJS (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
20 1793467 14:14 15:27 15:27 15:29 1:13 0:02 BPJS (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
21 1793428 14:16 15:28 15:28 15:29 1:12 0:01 BPJS (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI TIDAK SESUAI
22 1782818 8:38 8:45 8:45 8:46 0:07 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
83
23 1792897 9:27 9:33 9:33 9:34 0:06 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
24 1792869 9:14 9:25 9:25 9:25 0:11 0:00 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
25 1792895 9:21 9:26 9:26 9:27 0:05 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
26 1793512 14:30 14:56 14:56 14:57 0:26 0:01 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
27 1782813 8:32 9:01 9:01 9:01 0:29 0:00 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
28 1792817 8:34 9:01 9:01 9:02 0:27 0:01 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
29 1792838 8:45 9:18 9:18 9:19 0:33 0:01 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
30 1793431 14:11 14:48 14:48 14:51 0:37 0:03 UMUM (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
31 1793512 14:20 14:54 14:54 14:55 0:34 0:01 UMUM (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI TIDAK SESUAI
32 1792845 8:56 9:14 9:14 9:14 0:18 0:00 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
33 1792770 8:10 8:19 8:19 8:21 0:09 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
34 1792874 9:19 9:22 9:22 9:23 0:03 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
35 1792786 8:15 8:26 9:00 9:01 0:45 0:35 UMUM (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
36 1792821 8:40 8:50 8:50 8:51 0:10 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
37 1792902 9:28 9:33 9:33 9:34 0:05 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
38 1792831 8:48 9:36 9:36 9:38 0:48 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
39 1793474 14:44 15:36 15:36 15:38 0:52 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
40 1793656 15:39 16:11 16:11 16:13 0:32 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
41 1792860 9:12 9:34 9:34 9:36 0:22 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
02/05/2019
42 1795042 8:29 8:40 8:40 8:42 0:11 0:02 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
43 1795046 8:30 8:42 8:42 8:44 0:12 0:02 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
44 1795053 8:33 8:43 8:43 8:45 0:10 0:02 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
45 1795205 9:42 10:28 10:28 10:29 0:46 0:01 BPJS (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI TIDAK SESUAI
46 1795209 9:44 10:30 10:30 10:31 0:46 0:01 BPJS (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI TIDAK SESUAI
47 1795277 10:16 11:00 11:00 11:03 0:44 0:03 BPJS (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
48 1795285 10:19 10:42 10:42 10:45 0:23 0:03 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
84
49 1795598 13:13 13:40 13:40 13:41 0:27 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
50 1795311 10:28 10:59 10:59 11:02 0:31 0:03 BPJS (RACIK) SESUAI SESUAI
51 5 12:09 12:49 12:49 12:52 0:40 0:03 BPJS (RACIK) SESUAI SESUAI
52 1795596 13:13 13:53 13:53 13:54 0:40 0:01 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
53 1795973 17:15 17:41 17:41 17:44 0:26 0:03 BPJS (RACIK) SESUAI SESUAI
54 1795143 9:18 9:27 9:27 9:30 0:09 0:03 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
55 1795049 8:31 8:49 8:49 8:52 0:18 0:03 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
56 179258 10:09 10:22 10:22 10:25 0:13 0:03 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
57 1795285 10:19 10:42 10:42 10:45 0:23 0:03 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
58 1795181 9:49 9:59 9:59 10:00 0:10 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
59 1795680 14:02 14:24 14:24 14:25 0:22 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
60 1795746 14:35 14:54 14:54 14:56 0:19 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
61 1795756 14:40 14:46 14:46 14:48 0:06 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
62 1795315 10:30 10:57 10:57 10:59 0:27 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
63 1795305 10:15 10:53 10:53 10:56 0:38 0:03 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
64 179538 10:09 11:45 11:45 11:47 1:36 0:02 UMUM (RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
65 1795587 13:18 13:41 13:41 13:44 0:23 0:03 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
03/05/2019
66 1796614 9:08 9:11 9:12 9:13 0:04 0:02 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
67 1796619 9:11 9:13 9:14 9:14 0:03 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
68 1796590 9:04 9:09 9:09 9:10 0:05 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
69 1796636 9:20 9:24 9:24 9:26 0:04 0:02 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
70 1797183 14:11 14:36 14:36 14:36 0:25 0:00 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
71 1797186 14:11 14:37 14:37 14:38 0:26 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
72 1797191 14:12 14:38 14:38 14:39 0:26 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
73 1797195 14:15 14:39 14:39 14:40 0:24 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
74 1797196 14:16 14:40 14:40 14:40 0:24 0:00 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
85
75 1797248 14:36 14:55 14:55 14:57 0:19 0:02 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
76 179263 14:49 15:09 15:09 15:10 0:20 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
77 1797233 14:21 14:51 14:51 14:53 0:30 0:02 BPJS (RACIK) SESUAI SESUAI
78 1797204 14:19 14:43 14:43 14:44 0:24 0:01 BPJS (RACIK) SESUAI TIDAK SESUAI
79 1797258 14:37 14:58 14:58 15:00 0:21 0:02 BPJS (RACIK) SESUAI SESUAI
80 1796622 9:13 9:17 9:17 9:18 0:04 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
81 1796623 9:14 9:19 9:19 9:21 0:05 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
82 1796547 8:27 8:38 8:38 8:39 0:11 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
83 1796565 8:41 8:54 8:54 9:01 0:13 0:07 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
84 1797165 14:00 14:08 14:08 14:09 0:08 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
85 1797166 14:02 14:09 14:09 14:09 0:07 0:00 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
86 1797171 14:08 14:27 14:27 14:29 0:19 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
87 1797185 14:17 14:29 14:29 14:32 0:12 0:03 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
88 1796784 10:50 11:10 11:10 11:12 0:20 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
89 1797176 14:23 15:00 15:00 15:02 0:37 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
90 1797162 13:58 14:20 14:20 14:23 0:22 0:03 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
91 1797222 14:21 14:43 14:43 14:45 0:22 0:02 UMUM (RACIKAN) SESUAI SESUAI
92 1798050 9:02 9:14 9:14 9:17 0:12 0:03 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
93 1798052 9:04 9:17 9:17 9:18 0:13 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
94 1798053 9:07 9:18 9:18 9:19 0:11 0:01 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
95 1798068 9:26 9:30 9:30 9:33 0:04 0:03 BPJS (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
04/05/2019
96 1798251 10:48 11:07 11:07 11:09 0:19 0:02 BPJS (RACIK) SESUAI SESUAI
97 1798103 9:50 10:12 10:12 10:15 0:22 0:03 UMUM (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
98 1798107 9:52 10:13 10:13 10:15 0:21 0:02 UMUM (NON RACIKAN) TIDAK SESUAI SESUAI
99 1798127 10:02 10:15 10:15 10:16 0:13 0:01 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI TIDAK SESUAI
100 1798045 9:00 9:12 9:12 9:14 0:12 0:02 UMUM (NON RACIKAN) SESUAI SESUAI
86
Info
Dispensing time
00.19.00 00.02.00
Rata-rata non Racikan
00.33.00 00.01.00
Rata-rata Racikan
Jumlah Resep Non-Racikan sesuai Standar Dispensing
Time 58 82,85%
Jumlah Resep Non-Racikan Tidak sesuai Standar
Dispensing Time 12 17,14%
Jumlah Resep Non-Racikan Sesuai Standar Info Time 34 48,57%
Jumlah Resep Non-Racikan Tidak Sesuai Standar Info Time 36 51,42%
Jumlah Resep Racikan Sesuai Standar Dispensing Time 29 96,66%
Jumlah Resep Racikan Tidak Sesuai Standar Dispensing
Time 1 3,33%
Jumlah Resep Racikan Sesuai Standar Info Time 22 73,33%
Jumlah Resep Racikan Tidak Sesuai Standar Info Time 8 26,66%
87
KETERANGAN
Jumlah resep non racik = 70; Jumlah resep Racik = 30 dari tanggal 29 April - 4
Mei 2019.
1. Rumus dispensing time = jam info resep diberikan – jam resep datang
2. Rumus info time = jam pasien pulang - jam info resep diberikan
3. Standar dispensing time = *Nonracikan = 10-30 menit
*Racikan = 30-60 menit
4. Standar info time = ≥ 2 menit
5. S =Sesuai, TS = Tidak Sesuai
JumlahObat Terlayani
Pelayanan Resep= x 100
Jumlah Obat Dalam Sehari
lanjut stop
1 Tn. AW 045593 Amlodipin - √ Dihentikan
Metformin
2 Tn. PHN 193649 Amlodipin 10 mg - √ Dihentikan
3 Tn. AT 193710 Amlodipin5 mg - √ Dihentikan
4 Tn. S 159572 Captopril 25 mg - √ Dihentikan
5 Tn. AB 74903 Tidak ada - - -
6 Tn. K 99451 - - - -
7 Tn. P 165793 Omeprazole 20 mg - √ Dihentikan
Buscopan
Metoklorpropamid
Lacto B
8 Ny.ES 193684 Metformin - √ Dihentikan
Glibenklamid
9 Ny. S 079343 Tablet tambah darah - √ Dihentikan
Penghenti Mens
Kalk
10 Tn. ES 152699 Allopurinol 300 mg - √ Dihentikan
Antalgin 500 mg
Asam folat
Levofloxasin 250 mg
11 Tn. B 184519 Tidak ada - - -
12 Tn AW 045593 Tidak ada - - -
13 Ny M 191255 Tidak ada - - -
14 Ny Y 166217 Tidak ada - - -
15 Tn NAP 092902 Na diklofenak 50mg √ - Dilanjutka
Hufaneuron n
Novagesic 500 mg
Dexamethason
0,5mg
Ranitidin
16 Tn MS 185494 Acetylsistein 20 mg - √ Dihentikan
Vit B komplek
Parasetamol 500 mg
17 Tn SHM 049632 Tidak ada - - -
18 Tn WM 193806 Tidak ada - - -
19 Ny Paerah 47355
20 Tn ED 192490 Tidak ada - - -
21 An FAS 174269 Tidak ada - - -
Efek
Nama Skor
No MR samping Rekomendasi Apoteker
Paien Naranjo
Timbul
1 K 0994xx
2 Tn. S 1595xx
3 Tn AT 1937xx
Tn
4 1936xx - - -
PHN
Tn
5 0929xx - - -
NAP
7 Tn B 1845xx - - -
8 Tn SK 049xx - - -
9 Tn WM 1938xx - - -
10 Tn. B 1845xx - - -
Tn.
11 1835xx - - -
KW
12 Tn.D 1937xx - - -
13 Tn.K 1939xx - - -
KARTU KONSELING
INSTALASI FARMASI -RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
Unit II : Jln Wates Km 5,5 Gamping Sleman Yogyakarta 55294
Telp (0275)6499704 Fax (0274) 6499727
KONSULTASI OBAT
Tgl Konseling : 9/4/2019 Apoteker : Seri Sellia
IDENTITAS PASIEN PATIENT HISTORY
Nama/No.RM : SDN Riwayat Penyakit : -
Alamat : Notoprajan NG II Riwayat Alergi :-
Nomor telephone/HP : - Riwayat Pengobatan : paracetamol,praxion
Umur : -
Pasien lama/baru*) L/P
Obat baru/refill*)
Drug related problem : -
Obat baru :
Pengetahuan pasien mengenai obat kurang/tidak ada
Ada masalah yang potensial terjadi yaitu ……………
Obat refill :
Ada masalah ketidak patuhan
Ada efek samping yang timbul
Ada masalah dengan efektifitas terapi
Ada masalah yang potensial terjadi, yaitu :.....
Diskusi untuk mencegah atau memecahkan problem dan tindakan edukasi
yang diperlukan
Memberi konseling mengenai indikasi dari masing-masing obat
Menjelaskan terkait cara penggunaan tarivid otic
Diskusi penutup
Memastikan pasien mengerti apa yang sudah dijelaskan
Memberi semangat kepada pasien dan berdoa semoga pasiennya cepat
sembuh
Diskusi follow-up
.menyarankan konsulatsi kedoketer jika terjadi keluhan pada pasien
Usia: 16 tahun
BB : - Utama :
Abses scortum
No. RM: 1836XX
Biaya : Sekunder : -
INHEALTH
SILVER
Alamat : Sewon,
Bantul
96
Hari ke- 1 2 3 4 5
Tanggal 7/5/2019 8/5/2019 9/5/2019 10/5/2019 11/5/2019
Diagnosis Abses scorltum Abses scorltum Abses scorltum Abses scorltum Abses scorltum
Nyeri
Kondisi umum
AL : 9710
Pemeriksaan penunjang: Hb : 13,9
- Laboratorium At : 400
(DL,UL,FL, CRP) HMT : 30,6
- Foto Thorax PPT : 9,3
- Lain-lain APPT : 39,3
HbsAg : Non reaktive
Pemeriksaan mikrobiologi
(kultur)
Antibiotika & Regimen Inj cefizox 1gr/12 Inj cefizox 1gr/12 Inj cefizox Inj cefizox 1gr/12 Inj cefizox 1gr/12 jam
dosis : jam pada jam 17.30 jam Pkl 08.00 dan 1gr/12 jam Pkl jam Pkl 08.00 dan Pkl 08.00
(profilaksis) 20.00 08.00 dan 20.00 20.00
E=Empiris
D=Definitive
P=Profilaksis
97
KATEGORI GYSSEN
Kategori III A
Pemberian antibiotik
terlalu lama/pendek
Kategori III b
Pemberian antibiotik
terlalu singkat
Kategori II a
98
Dosis pemberian
antibiotik tidak tepat
Kategori II B
Interval pemberian
tidak tepat
Kategori II C
Tidak tepat rute
pemberian
Kategori I
Waktu
pemberian/timeing
tidak tepat
Kategori 0
Penggunaan tepat
GENTAMYCIN Parentera
80 MG INJ
0 0 0,24 4344 0
l
HYPOBHAC INJ Parentera 0
100
0 0 0,35 4344 0
l
STREPTOMYCI Parentera
N 1 GR
0 0 1 4344 0
l
232,722433
TOTAL 23843,75 10.491
2
101