DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Esti Hendradi, M.Si, PhD, Apt.
DISUSUN OLEH:
Kelompok V Golongan Senin Pagi
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
LAPORAN PRAKTIKUM
SEDIAAN LIKUIDA
KELOMPOK V – Senin Pagi
PARACETAMOL SIRUP
Anggota kelompok :
1
Daftar Isi
1. BAB I …..…………………………………………………………………….………….3
- Pendahuluan………………………………………………………………..……..…3
- Tinjauan Mengenai Bahan Aktif…………………………………………..………..4
- Tinjauan Farmakologis………………………………………………..…………….5
2. BAB II Perhitungan Dosis…………………………………………………..………….7
3. BAB III Persyaratan Umum…………………………………………………...……….9
4. BAB IV Spesifikasi Sediaan…………………………………………………….…….10
5. BAB V Formula Referensi……………………………………………………….……11
6. BAB VI Bahan Tambahan…………………………………………………………….13
- Dapar……………………………………………………………………………….13
- Pengawet……………………………………………………………………………13
- Pelarut………………………………………………………………………………14
- Perasa……………………………………………………………………………....16
- Pemanis…………………………………………………………………………….17
- Pewarna…………………………………………………………………………….18
7. BAB VII Rancangan Formula………………………………………………………...19
- Perhitunggan Kelarutan, Konstanta Dielektrika dan ADI…………………...…..21
- Skema Pembuatan…………………………………………………………………27
- Cara Kerja………………………………………………………………………….37
8. BAB VIII Perhitungan Tanggal Kadaluarsa……………………….…………………41
9. BAB IX Rancangan Brosur dan Kemasan……………………………………………42
10. BAB X Evaluasi Sediaan………………………………………………..……………43
11. BAB XI Pembahasan………………………………………………………….………48
12. Kesimpulan……………………………………………………………………………50
13. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………51
2
BAB I
PENDAHULUAN
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut, misal : terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau campuran
pelarut yang saling campur. Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk
pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven-air. Larutan oral
adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral mengandung satu atau lebih zat
dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau
campuran kosolven-air. Larutan oral dapat diformulasikan untuk diberikan langsung
secara oal kepada pasien atau dalam bentuk lebih pekat yang harus diencerkan lebih dulu
sebelum diberikan (Farmakope Indonesia Edisi IV, hal 15).
3
TINJAUAN MENGENAI BAHAN AKTIF SIRUP PARACETAMOL
4
TINJAUAN FARMAKOLOGIS PARACETAMOL
5
Harap berhati-hati pada penderita
gangguan ginjal, gangguan hati,
malnutrisi dan dehidrasi.
Pemberian dosisi untuk anak-anak
kurang untuk glukonidasi obat
harus sesuai dengan umur
dibandingkan orang dewasa.
Bila terjadi alergi atau overdosis
segera hubungi dokter.
Sumber:
Martindale 36th Ed. P.108
Brunton Laurence, dkk. 2007. Goodman &Gilman Manual of Pharmacology and
Therapeuti. p.445-446
6
BAB II
PERHITUNGAN DOSIS
Dipilih dosis 60mg / 0,6mL karena lebih efisien dan lebih mudah digunakan
bagi pasien. Selain itu juga disesuaikan dengan pipet ukur sediaan yang
disediakan.
Dosis pemakaian
Bayi usia 0 bulan - 1 tahun : 31,8 mg – 120 mg
Anak usia 0 bulan - 3 bulan : 31,8 mg – 54,4 mg
Anak usia 3 bulan - 1 tahun : 60 mg – 120 mg
Setiap 0,6 ml mengandung 60 mg paracetamol (60 mg/0,6 ml)
7
Untuk Usia 3 bulan – 1 tahun : (0,6 – 1,2 mL)
1 hari : (0,6 – 1,2 mL) pipet x 4 = (2,4 – 4,8 mL) / hari
3 hari : (2,4 – 4,8 mL) x 3 = (7,2 – 14,4 mL)
- Dosis minimum
- Dosis maksimum
8
BAB III
PERSYARATAN UMUM
9
BAB IV
SPESIFIKASI SEDIAAN
10
BAB V
FORMULA REFRENSI
BAB V
Acetaminophen Drops (Handbook of Pharmaceutical Manufacturing FormulasiPENYUSUNAN
vol. 3 page 62) FORMULA
SEDIAAN
Bill of Materials
Scale (mg/mL) Item Material Name Qty/L (g)
739,00 1 Propylene glycol 739,00
90,00 2 Acetaminophen 90,00
17,50 3 Saccharin sodium 17,50
8,75 4 Sodium chloride 8,75
0,05 5 FD&C red dye No. 40a 0,05
2,50 6 Purified water, USP 2,50
2,00 7 Wild cherry artificial flavor 2,00
65,00 8 Alcohol (ethanol; 190 proof; Nonbeverage), USP 65,00
QS 9 Deionized purified water, USP QS
Cara Pembuatan :
1. Masukkan 739 g propilen glikol dalam wadah dan mulai dipanaskan dengan adukan
lemah.
2. Larutkan zat warna dalam 2,5 ml aqua dan tambahkan ke (1).
3. Tambahkan acetaminophen, saccharin album dan sodium chloride.
4. Atur suhu 60°C-65°C dengan adukan sedang sampai semua bahan terlarut
5. Atur suhu 30°C dengan adukan lemah.
6. Larutkan flavor dengan alkohol dan masukan ke wadah (5) dengan adukan lemah.
7. Tambahkan aqua ad 1 L, campur dengan adukan sedang hingga homogen.
8. Saring dengan saringan ukuran 8 milipore.
= 41,06
11
12
BAB VI
BAHAN TAMBAHAN
a. Dapar
N BAHAN KETERANGAN
O
1 Dapar Fosfat
Na2HPO4 pH larutan Jenuh : 7.5
pH larutan 1% : 9.1
Konstanta ionisasi:
pKa1 = 2.25 pada suhu 25oC
pKa2 = 7.20 pada suhu 25oC
pKa3 = 12.38 pada suhu 25oC
Kelarutan : Sangat larut dalam air, lebih larut dalam air
panas atau air mendidih. Tidak larut dalam etanol
Inkompatibilitas : alkaloid, antipyrine, kloralhidrat, kalsium
glukonat, dan ciprofloxacin
Alasan terpilih :
Dapar fosfat tidak inkompatibel dengan bahan aktif dan bahan tambahan yang digunakan pada
formula selain itu pKa dapar yang mendekati pH stabil dari paracetamol.
b. Pengawet
No Nama Bahan Karakteristik
Pengawet
1 Methyl Paraben Pemerian : kristal tidak bewarna, tidak berbau
Incompatibility : kemampuan sebagai pengawet
dapat berkurang dengan adanya surfactan non toxic,
juga incompatibel dengan tragakan, dan bentonit
ADI : 10mg/kgBB
Kelarutan :
Glicerin = 1:60
Propylene glycol = 1:5
Air = 1:400
BJ : 1.352 g/cm^3
PH stabil : 3 – 6, hingga 4 tahun di suhu kamar,
pada ph < 7 dapat terjadi hidrolisis
Rentang pemakaian : 0.015 – 0.2
2 Asam Benzoat Pemerian : kristal atau serbuk putih, tidak bewarna.
Tidak berasa, dan tidak berbau atau dengn sedikit
karakteristik seperti bau benzena.
13
Kelarutan : kelarutannya meningkat dengan
penambahan asam sitrat atau Na.Asetat pada
larutannya.
Inkompatibilitas : mengalami reaksi asam organik,
seperti dengan katalis atau Na.Asetat pada
larutannya.
ADI : 5 mg/kg
BJ : 1.311 g/cm^3
Viskositas : -
Rentang pemakaian : 0.01 – 0.1%
3 Propilenglykol Pemerian : Cairan warna bening kental, praktis
tidak berbau, manis
Kelarotan : dapat bercampur dengan eter,
aseton,dan kloroform
Incompatibilitas : zat pengoksidasi seperti KmnO4
ADI : 25 mg/kgBB
BJ : 1.038 g/ cm^3
Viskositas : 58.1 mPas at 20C
Rentang pemakaian : 10 – 25 % (kosolven),
10 – 30% (pengawet)
c. Pelarut
No Nama Bahan Karakteristik
Pelarut
1 Propilen Glikol a. Pemerian: cairan bening, tidak berwarna, viskos,
(HPE 6th ed., Hal. tidak berbau, rasa manis
592-593) b. Kategori efek: pengawet sediaan obat (antimikroba
(Rowe, Raymond preservative), kosolven, desinfektan
C. et al, 2009) c. Kelarutan: Larut dalam aseton, kloroform, etanol
(95%), gliserin, air; Larut 1:6 bagian ether, tidak
larutdalam minyak alami tapi larut dalam minyak
essensial
d. Inkompaktibilitas: inkompatibel dengan reagen
pengoksidasi seperti KMnO4 (Kalium
Permanganat)
e. Densitas: 1,038 g/cm3
f. Viskositas: 58,1 mPas (58,1 cP) (20°C)
g. Konsentrasi penggunaan: 10-25% (larutan oral)
sebagai pelarut atau kosolven; 15-30% (sebagai
pengawet)
h. ADI: 25 mg/Kg BB
i. Stabilitas: wadah tertutup rapat
j. pH : 5,8
k. Lethal Dose: 22 gram /Kg BB
2 Gliserin a. Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna, tidak
(HPE 6th ed., Hal. berbau, viskos, higroskopik, rasa manis (0,6 kali
283-285) lebih manis dari sukrosa)
(Rowe, Raymond b. Kategori efek: pengawet (antimikroba
14
C. et al, 2009) preservative), kosolven, pemanis
c. Kelarutan: larut dalam etanol (95%), methanol, dan
air; sedikit larut aseton, larut dalam 1:500 bagian
ether, 1:11 bagian etil asetat; praktis tidak larut
minyak, benzena dan kloroform
d. Inkompatibilitas: dapat meledak bila dicampur
dengan reagen pengoksidasi kuat seperti CrO3,
KClO3, atau KMnO4. Bila terkontaminasi dengan
besi dapat menyebabkan warna gliserin menjadi
gelap
e. Densitas: 1,2620 g/cm3
f. ADI: 1,0-1,5 g/Kg BB
g. Konsentrasi penggunaan: < 20% (sebagai
pengawet)
h. Stabilitas: wadah kedap udara
i. pH : 7
j. Lethal Dose: 4,42 g/Kg BB
3 Polietilen Glikol a. Pemerian: Merupakan polimer dari etil oksida dan
(PEG) air; PEG dengan nilai antara 200-600 adalah cair;
400 nilai 1000 ke atas adalah padatan. PEG 200-600
(HPE 6th ed., Hal. berupa cairan bening, tidak berwarna, atau sedikit
517-520) kekuningan, cairan kental, bau khas lemah, dan rasa
(Rowe, Raymond sedikit pahit membakar.
C. et al, 2009) b. Kategori efek: solven atau pelarut
c. Kelarutan: semua nilai PEG larut dalam air dan
larut dalam berbagai komposisi lainnya (setelah
pelelehan bila dibutuhkan); PEG cair larut dalam
aseto, alcohol benzena, gliserin, dan glikol.
d. Inkompatibilitas: cairan dan padatan PEG dapat
mengalami aktivitas oksidasi karena adanya
pengotor oksida, dan mungkin tidak kompatibel
dengan beberapa zat pewarna.
e. Densitas: 1,11-1,14 g/cm3 (25° C)
f. Viskositas: 105-130 mPas (cP)
g. ADI: 10 mg/Kg BB
h. Stabilitas: wadah kedap udara
i. pH : 6,1
j. Lethal dose: 28,9 g/Kg BB
4 Alkohol a. Pemerian: cairan tidak berwarna, jernih, mudah
(HPE 6th ed., Hal menguap, mudah terbakar
17-18) b. Kategori efek: pengawet, pelarut
(Rowe, Raymond c. Kelarutan: larut dalam kloroform, ether, gliserin,
C. et al, 2009) dan air
d. Inkompatibilitas: etanol dapat bereaksi keras
dengan bahan yang memiliki sifat pengoksida pada
suasana asam, dan dengan alkali bisa menyebabkan
perubahan warna gelap
e. Konsentrasi penggunaan: ≥10% (sebagai pengawet)
dan variabel (untuk pelarut dalam sediaan cair oral)
f. Keterangan: kurang aman apabila digunakan untuk
15
sediaan obat yang ditujukan untuk bayi
g. Lethal dose: 3,45 g/Kg BB
Kesimpulan: Pelarut yang terpilih adalah propilenglikol, gliserin, dan PEG 400. Ditinjau
dari sifat fisikokimia dari keempat pelarut. Alkohol tidak dipilih karena kurang aman
untuk bayi. Sedangkan ketiga pelarut lainnya aman untuk bayi dan dapat digunakan
sebagai pelarut dan pengawet.
d. Perasa
NO BAHAN KETERANGAN
1 Fructose Pemerian: Kristal tidak bewarna atau putih, tidak berbau,
rasanya sangat manis
Kelarutan : Etanol(95%) 1 : 15; methanol 1 : 14 ; Air 1: 0.3
Inkompatibilitas : Asam/ basa kuat; dalam bentuk aldehid
akan bereaksi dengan asam amino, peptide dan protein
BM: 180.16
Ph : 5.35
e. Pemanis
f. N BAHAN KETERANGAN
O
1 Sakarin Na Pemerian: Serbuk hablur putih, tidak berbau atau agak
aromatic, sangat manis
Kelarutan : Larut dalam 1.5 bagian air dan dalam 50 bagian
16
etanol (95%). Larut dalam 3.5 bagian propilenglikol
Inkompatibilitas : Asam/ basa kuat; dalam bentuk aldehid
akan bereaksi dengan asam amino, peptide dan protein
ADI : 2.5 mg/kg BB ;
Rentang pemakaian : 0.047%-0.257 % (oral syrup)
: 0.075%-0.6% (aqueous
solution)
BJ :0.96 g/Ml (84% saccharin sodium(
Dipilih Sakarin Na karena diinginkan pemanis yang mampu menutupi rasa pahit parasetamol,
dan sakarin Na kemanisannya 300x lebih manis dari sukrosa dan kelarutan sakarin Na yang
tinggi pada air dan propilenglikol
g. Pewarna
NO BAHAN KETERANGAN
17
1. FD & C RED Bentuk: larutan, serbuk.
#3 Warna: pink – merah.
Bau: tidak berbau.
Komposisi: -
Kelarutan: Larut dalam air, propilen glikol dan etanol.
Stabilitas: Stabil dalam panas dan cahaya.tidak terhadap
asam.
Inkompatibilitas: oksidator dan reduktor
Nama lain: Eritrosin.
Rentang Ph: 6,0 – 9,0
Penggunaan Utama: pewarna makanan.
2. FD & C Red Bentuk: larutan, serbuk
# 40 Warna: Peach – Merah keorenan.
Bau: tidak berbau.
Komposisi:
Kelarutan: Larut dalam air, propilen glikol dan etanol
Stabilitas: Stabil dalam panas, cahaya dan asam.
Inkompatibilitas: -
Nama lain: Allura red ac , food red 17, CJ16035
Rentang Ph: 2-14
Penggunaan Utama: pewarna makanan.
18
BAB VII
RANCANGAN FORMULA
FORMULA I
Nama Bahan Fungsi % v/v Jumlah (15 ml) Jumlah (60 ml)
Kosolven &
Propilenglikol 30 % 4,5 ml 18 ml
Pengawet
PEG Kosolven 45 % 6,75 ml 27 ml
FORMULA 2
Nama Bahan Fungsi % v/v Jumlah (15 ml) Jumlah (60 ml)
19
FORMULA 3
Nama bahan fungsi % Jumlah(15mL) Jumlah (60
mL)
Paracetamol Bahan Aktif 10% 1,5 g 6 gram
Propilen glikol Kosolven 24% 3,6 ml 14,4 gram
Pengawet
Gliserin kosolven 11% 1,65 ml 6,6 mL
PEG 400 Kosolven 34% 5,1 ml 20,4 mL
Na sakarin Pemanis 0,1% 0,015 g 0,06 gram
Tartazine Pewarna 0,1% 0,015 g 0,06 gram
Orange essence Perasa 0,5% 0,075 ml 0,3 mL
Na2HPO4.12H2O Dapar 0,3% 3 ml 12 mL
Aquadest solven 20% 0,045 g 0,18 gram
FORMULA 4
Nama Bahan Fungsi % v/v Jumlah (15 ml) Jumlah (60 ml)
Kosolven &
Propilenglikol 43,3 % 6,495 ml 26 ml
Pengawet
PEG Kosolven 50 % 7,5 ml 30 ml
20
PERHITUNGAN KELARUTAN, KONSTANTA DIELETIKA DAN ADI
FORMULA 1
A. Perhitungan kelarutan parasetamol dalam Pelarut
30 45
1. Propilenglikol = x 15 = 4,5 ml - Kelarutan parasetamol = = 0,5 gram
100 9
45 6,15
2. Jumlah PEG = x 15 = 6,75 ml - Kelarutan parasetamol = =
100 5
1,35 gram
13,383 2,01
3. Jumlah Air = x 15 = 2,01 ml - Kelarutan parasetamol = =
100 70
0,29 gram
Jumlah parasetamol yang bisa terlarut = (0,5 + 1,35 + 0,29) gram = 2,14 gram
C. Perhitungan ADI
1. Propilenglikol
ADI = 25 mg/kgBB
BJ = 1,308 g/cm3
30
% Propilenglikol yang digunakan (15 ml) = x 15 x 1,038 = 4,671 gram
100
30
% Propilenglikol yang digunakan (60 ml) = x 60 x1,038 = 18,684 gram
100
Pemakaian dalam sehari
4,671
0-3 bulan = 4 (0,3 – 0,6) x = (0,3737 – 0,7474) gram
15
% ADI = (470,06 – 549,56) %
Melebihi ADI tetapi tidak melebihi Letal Dose
4,671
3-12 bulan = 4 (0,6 – 1,2) x = (0,7474 – 0,4949) gram
15
% ADI = (549,56 – 599,12) %
2. PEG 400
ADI = 10 mg/kgBB
BJ = 1,14 g/cm3
21
3-12 bulan = 10 (5,44 – 9,98) = (54,4 – 99,8) mg
Lethal Dose = 28,9 g/kgBB
45
% PEG yang digunakan = x 15 x 1,14 = 7,695 gram
100
Pemakaian dalam sehari
7,695
0-3 bulan = 4 (0,3 – 0,6) x = (0,6156 – 0,2312) gram
15
% ADI = (1935,8 – 2263,2) %
7,695
3-12 bulan = 4 (0,6 – 1,2) x = (1,2312 – 2,4624) gram
15
% ADI = (2263,2 – 2467,3) %
3. Sakarin-Na
ADI = 2,5 mg/kgBB
BJ = 0,8 g/cm3
0,4
% yang digunakan = x 15 x 0,8 = 0,048 gram
100
Pemakaian dalam sehari
0,048
0-3 bulan = 4 (7,95 – 13,6) x = (0,108 – 0,1740) gram
15
% ADI = (1358,49 – 1279,41) %
Melebihi ADI, tetapi tidak melebihi lethal dose
0,048
3-12 bulan = 4 (13,6 – 24,95) x = (0,1740 – 0,3149) gram
15
% ADI = (1279,41 – 1281,16) %
# Penggunaan
Propilenglikol, PEG 400, dan Sakarin-Na melebihi ADI tetapi tidak melebihi lethal dose
masih bisa digunakan, karena penggunaannya tidak dipakai untuk sehari-hari
FORMULA 2
= 27.75
Perhitungan Kelarutan
22
Polietilenglikol = 1/5 X 5.25 = 1.05g
Gliserin = 1/40 X 1.76 = 0.044g
Air = 1/70 X 1.6 = 0.023g
Total Paracetamol yang dapat larut : 0.5g + 1.05g + 0.044g + 0.023g = 1.617 g
Perhitungan ADI
Sehari = (0,3 – 0,6 ml) x x 4 x 1,038 = (0,3737 – 0,7474) gram = (373,7 – 747,4) mg
- BB 6 bulan – 12 bulan = 5,44 – 9,98 Kg → ADI = 136 – 249,5 mg
Sehari = (0,6 – 1,2 ml) x x 4 x 1,038 = (0,7474 – 1,49472) gram = (747,4 – 1494,72)
mg
Kesimpulan: melebihi ADI (tidak apa-apa karena tidak melebihi lethal dose dan tidak digunakan
untuk penggunaan sehari-hari)
2. Polietilenglikol (ADI = 10 mg/Kg BB)
BJ = 1,14 gram/cm3
- BB 0 bulan – 3 bulan = 3,18 – 5,44 Kg → ADI = 31,8 – 54,4 mg
Sehari = (0,3 – 0,6 ml) x x 4 x 1,14 = (0,4788 – 0,9576) gram = (478,8 – 957,6) mg
- BB 6 bulan – 12 bulan = 5,44 – 9,98 Kg → ADI = 54,4 – 99,8 mg
Sehari = (0,6 – 1,2 ml) x x 4 x 1,14 = (0,9576 – 1,9512) gram = (957,6 – 1951,2)
mg
Kesimpulan: melebihi ADI (tidak apa-apa karena tidak melebihi lethal dose dan tidak digunakan
untuk penggunaan sehari-hari)
3. Gliserin (ADI = 1,0-1,5 gram/Kg BB)
BJ = 1,2620 gram/cm3
- BB 0 bulan – 3 bulan = 3,18 – 5,44 Kg → ADI = 4,77 – 8,16 gram
23
Kesimpulan: tidak melebihi ADI
FORMULA 3
Σsistem : 35,44
( 78,5 x 20 ) + ( 32 x 24 ) +(42,5 x 11)
Σ formula : = 38,72
100
20 15
1. air : x =0,043 g
100 70
24 15
2. propilen glikol : x =0,4 g
100 9
11 15
3. PEG 400 : x =1,02 g
100 5
11 15
4. Gliserin : x =0,041 g
100 42
Paracetamol yang dapat larut dalam pelarut adalah 1,504 gram, sehingga seluruh
parasetamol dapat larut dalam kosolven.
Perhitungan ADI
1. Gliserin 1,5mg/kgBB BB : 0-3 bulan ( 3,18-5,44) BJ: 1,2620
0-3 bulan : (0,3-0,6) x 4 x 1,65/15x1,2620 = (0,1162-0,2324) g
3-12 bulan : (0,6-1,2) x 4 x 1,65/15x1,2620 = (0,2324-0,4648) g
Sedangkan ADI
0-3 bulan : 1,5mg/kgBB x (3,18-5,44) = (4,77-8,16) mg
3-12 bulan : 1,5mg/kgBB x (5,44-9,98)= (8,16-14,97) mg
Keterangan : Melebihi ADI, tidak apa – apa digunakan karena konsumsi bahan ini tidak
untuk setiap hari.
2. Propilen Glikol
ADI : 10mg/kgBB BJ: 1,14
0-3 bulan : (0,3-0,6) x 4 x 5,1/15x1,14 = (0,4651-0,9302) g
3-12 bulan : (0,6-1,2) x 4 x 5,1/15x1,14 = (0,9302-1,8604) g
Sedangkan ADI
0-3 bulan: 10 x (3,8-5,44) = (31,8-54,4) mg
3-12 bulan: 10 x (5,44-9,98) = (54,4-99,8)mg
Keterangan : Melebihi ADI, tidak apa – apa digunakan karena konsumsi bahan ini tidak
untuk setiap hari.
3. Sakarin Na
ADI 2,5 mg/kgBB BJ=0,8 g/ml
0-3 bulan: (0,3-0,6) x 4 x 0,015/15x0,8 = (9,6x10-4-1,92x10-3) mg
3-12 bulan : (0,6-1,2) x 4 x 0,015/15x0,8 = (1,92x10-3 – 3,84x10-3) mg
24
Sedangkan ADI
0-3 bulan : 2,5x(3,18-5,44) = (7,95-13,6)mg
3-12 bulan : 2,5x (5,44-9,98)= (13,6-27,2) mg
FORMULA 4
Jumlah parasetamol yang bisa terlarut = (0,722 + 1,5) gram = 2,22 gram
∑ sistem=¿¿
( 32 x 43,3 % )+ (13,6 x 50 % )
=
100
= 20,656 %
Perhitungan ADI
1. Propilenglikol
ADI = 25 mg/kgBB
BJ = 1,308 g/cm3
43,3
% Propilenglikol yang digunakan (15 ml) = x 15 x 1,038 = 6,7418 gram
100
43,3
% Propilenglikol yang digunakan (60 ml) = x 60 x1,038 = 26,9672 gram
100
Pemakaian dalam sehari
6,7418
0-3 bulan = 4 (0,3 – 0,6) x = (0,5393 – 1,0787) gram
15
% ADI = (678,36 – 793,16) %
Melebihi ADI tetapi tidak melebihi Letal Dose
6,7418
3-12 bulan = 4 (0,6 – 1,2) x = (1,0787 – 2,1574) gram
15
% ADI = (793,16 – 865,90) %
25
2. PEG 400
ADI = 10 mg/kgBB
BJ = 1,14 g/cm3
50
% PEG yang digunakan = x 15 x 1,14 = 8,55 gram
100
Pemakaian dalam sehari
8,55
0-3 bulan = 4 (0,3 – 0,6) x = (0,684 – 1,368) gram
15
% ADI = (2150,94 – 2514,70) %
8,55
3-12 bulan = 4 (0,6 – 1,2) x = (1,368 – 2,736) gram
15
% ADI = (2514,70 – 2741,48) %
4. Sakarin-Na
ADI = 2,5 mg/kgBB
BJ = 0,8 g/cm3
0,4
% Sakarin Na yang digunakan = x 15 x 0,8 = 0,048 gram
100
Pemakaian dalam sehari
0,048
0-3 bulan = 4 (7,95 – 13,6) x = (0,108 – 0,1740) gram
15
% ADI = (1358,49 – 1279,41) %
Melebihi ADI, tetapi tidak melebihi lethal dose
0,048
3-12 bulan = 4 (13,6 – 24,95) x = (0,1740 – 0,3149) gram
15
% ADI = (1279,41 – 1281,16) %
# Penggunaan
Propilenglikol, PEG 400, dan Sakarin-Na melebihi ADI tetapi tidak melebihi lethal dose
masih bisa digunakan, karena penggunaannya tidak dipakai untuk sehari-hari
26
SKEMA PEMBUATAN
FORMULA 1
BAGAN ALIR FORMULA 1 ((METODE 1)
Tambahkan aquadest 1 ml
Aduk ad homogen
27
Aduk ad homogen
28
BAGAN ALIR FORMULA 1 (METODE 3)
+ Propilenglikol 4,5ml
29
FORMULA 2
FORMULA II - METODE I
Tambah Aquadest 1 ml
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
+ NaH2PO4.2H20 0,06 mL
(tetes demi tetes)
30
FORMULA II - METODE II
1,05 gram larutkan 0,5 gram larutkan dalam 0,36 gram larutkan
dalam PEG 400 4,5 mL propilenglikol dalam 1,8 mL gliserin
Campur ad homogen
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
Masukkan botol
31
FORMULA II - METODE III
Tambah aquadest 1 mL
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
32
FORMULA 3
Metode 1
Tambah Aquadest 1 ml
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
+ Na2HPO4.12H20 0,045 mg
(larutkan dalam air) (tetes
demi tetes)
33
Metode 2
1,02 gram larutkan 0,4 gram larutkan dalam 0,0,41 gram larutkan
dalam PEG 400 4,5 mL propilenglikol dalam 1,8 mL gliserin
Campur ad homogen
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
Masukkan botol
34
Metode 3
Tambah aquadest 1 mL
Aduk ad homogen
Aduk ad homogen
35
FORMULA 4
Menimbang propilenglikol 26 ml
gram
36
CARA KERJA
FORMULA 1
METODE 1
1. Ambil propilenglikol
2. Ambil PEG 400
3. Ambil air
4. (1)+(2)+(3) -> aduk ad homogeny
5. Timbang parasetamol 1,5g -> gerus ad halus
6. (4) + (5) -> aduk ad larut dan homogeny
7. Timbang sakarin Na 0,048g -> gerus ad halus
8. Larutkan (7) dalam 0,5ml aquadest
9. (6) + (8) -> aduk ad homogen
10. Timbang 0,178gram NaH2PO4.2H2O
11. Larutkan (10) dalam 1 ml aquadest, aduk ad larut dan homogen
12. (9) + (11) -> aduk ad larut dan homogen
13. Timbang orange essence 0,0045g
14. Larutkan (13) -> + (12) aduk ad larut dan homogen
15. Tambahkan air ad 15ml -> kocok ad homogeny
METODE 2
37
FORMULA 2
a. Metode I
1. Menimbang paracetamol 1,5 gram. Gerus ad halus
2. Mengambil PG 4,5 mL
3. Mengambil PEG 400 5,25 mL
4. Mengambil Gliserin 1,76 mL
5. (2) + (3) + (4) aduk ad homogen
6. (5) + (1) aduk ad larut dan homogen
7. Menambahkan 1 mL aquadest, aduk ad homogen
8. Larutkan Na-Sakarin 0,075 gram dalam 0,5 mL air
9. (7) + (8) campur ad homogen
10. (9) + Orange essense 0,075 mL aduk ad homogen
11. Cek pH dengan pH meter
12. (11) + 0,055 mL Na2HPO4.12H2O dan 0,06 mL NaH2PO4.2H2O
(tetes demi tetes)
b. Metode II
1. Menimbang paracetamol 1,5 gram
2. Melarutkan 1,05 gram paracetamol dalam 5,25 mL PEG 400
3. Melarutkan 0,5 gram paracetamol dalam 4, 5 mL Propilenglikol
4. Melarutkan 0,31 gram paracetamol dalam 1,76 mL Gliserin
5. (2) + (3) + (4) aduk ad homogen
6. Larutkan Na-Sakarin 0,075 gram dalam 0,5 mL air
7. (5) + (6) campur, aduk ad homogen
8. Menambahkan 0,055 mL Na2HPO4.12H2O dan 0,06 mL NaH2PO4.2H2O
9. (8) + Orange essense 0,075 mL aduk ad homogen
10. Cek pH dengan pH meter dan sesuaikan dengan pH yang diinginkan
11. Masukkan ke dalam botol
c. Metode III
1. Menimbang 1,5 gram paracetamol + 5,25 mL PEG 400, aduk ad larut dan homogen
2. Menambahkan Propilenglikol 4,5 mL aduk ad homogen & larut
3. (2) + 1,76 mL Gliserin aduk ad larut dan homogen
4. (3) + aquadest 1 mL aduk ad homogen
5. (4) + Na-Sakarin 0,075 gram dalam 0,5 mL air
6. (8) + Orange essense 0,075 mL aduk ad homogen
7. Cek pH dengan pH meter
8. Menambahkan 0,055 mL Na2HPO4.12H2O dan 0,06 mL NaH2PO4.2H2O
(tetes demi tetes sambil diaduk dan dicek pH)
38
FORMULA 3
a. Metode I
1) Menimbang paracetamol 1,5 gram. Gerus ad halus
2) Mengambil PG 3,6 mL
3) Mengambil PEG 400 5,1 mL
4) Mengambil Gliserin 1,65 mL
5) (2) + (3) + (4) aduk ad homogen
6) (5) + (1) aduk ad larut dan homogen
7) Menambahkan 1 mL aquadest, aduk ad homogen
8) Larutkan Na-Sakarin 0,015 gram dalam 0,5 mL air
9) (7) + (8) campur ad homogen
10) (9) + Orange essense 0,075 mL aduk ad homogen
11) Cek pH dengan pH meter
12) (11) + 0,045 mL Na2HPO4.12H2O (tetes demi tetes)
b. Metode II
1) Menimbang paracetamol 1,5 gram
2) Melarutkan 1,02 gram paracetamol dalam 5,1 mL PEG 400
3) Melarutkan 0,4 gram paracetamol dalam 3,6 mL Propilenglikol
4) Melarutkan 0,041 gram paracetamol dalam 1,65 mL Gliserin
5) (2) + (3) + (4) aduk ad homogen
6) Larutkan Na-Sakarin 0,015 gram dalam 0,5 mL air
7) (5) + (6) campur, aduk ad homogen
8) Menambahkan 0,045 mL Na2HPO4.12H2O
9) (8) + Orange essense 0,075 mL aduk ad homogen
10) Cek pH dengan pH meter dan sesuaikan dengan pH yang diinginkan
11) Masukkan ke dalam botol
c. Metode III
1) Menimbang 1,5 gram paracetamol + 5,1 mL PEG 400, aduk ad larut dan homogen
2) Menambahkan Propilenglikol 3,6 mL aduk ad homogen & larut
3) (2) + 1,65 mL Gliserin aduk ad larut dan homogen
4) (3) + aquadest 1 mL aduk ad homogen
5) (4) + Na-Sakarin 0,015 gram dalam 0,5 mL air
6) (8) + Orange essense 0,075 mL aduk ad homogen
7) Cek pH dengan pH meter
8) Menambahkan 0,45 mL Na2HPO4.12H2O (tetes demi tetes sambil diaduk dan dicek pH)
9) Masukkan ke dalam botol
39
FORMULA 4
1. Menimbang 6 gram parasetamol.
2. Mengukur PEG 400 sebanyak 30 ml.
3. Melarutkan (1) ke dalam (2) ad homogen.
4. Menimbang propilenglikol 26 ml.
5. Menambahkan propilen glikol 18 ml ke dalam (3). Aduk ad parasetamol larut.
6. Menimbang Sakarin Na sebanyak 240 mg. Larutkan dalam sisa propilenglikol
sebanyak 8 ml.
7. Menimbang strawberry essence 0,05 gram dalam gelas arloji.
8. Tambahkan (6) dan (7) ke dalam (5). Aduk ad semua bahan terlarut dan homogen.
9. Cek pH sediaan. Masukkan larutan dalam botol kaca.
40
BAB VIII
PERHITUNGAN TANGGAL KADALUARSA
Waktu paruh (t1/2) Parasetamol dalam larutan dengan pH = 6 adalah 21,8 tahun
Perhitungan konstanta kecepatan reaksi
Log k = x log
Log k = x log
Log k = x log
Log k = x log 2
Log k = 0,0318
Log k = x log
0,0318 = x log
Jadi, waktu kadaluarsa sediaan parasetamol adalah 3 tahun 3 bulan terhitung dari
tanggal produksi.
41
BAB IX
RANCANGAN BROSUR DAN KEMASAN
Kemasan Primer
Kemasan Skunder
42
BAB X
EVALUASI SEDIAAN
1. Uji Organoleptis
Aspek yang diamati:
- Warna
- Rasa
- Bau
Prosedur:
- Menggunakan 20 responden yang diberikan sampel sediaan.
- Responden diminta untuk memberikan nilai pada warna, rasa dan bau sediaan.
- Nilai diberi skala antara 1-5 dengan keterangan:
Warna: 1 = tidak berwarna, 2 = lemah, 3 = cukup, 4 = terang, 5 = sangat terang
Rasa: 1 = pahit, 2 = agak pahit, 3 = cukup, 4 = manis, 5 = sangat manis
Bau: 1 = tidak berbau, 2 = lemah, 3 = cukup, 4 = kuat, 5 = sangat kuat
Hasil:
Grafik:
16
14
12
10
8 15
6 13 Warna
Rasa
4 7 7
5 5 Bau
2
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Nilai 1 Nilai 2 Niali 3 Nilai 4 Nilai 5
K
esimpulan:
- Warna: cukup.
- Rasa:pahit, untuk perbaikan sediaan jumlah pemanis diperbanyak atau pemanis
diganti dengan yang memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi.
43
- Bau: tidak berbau, untuk perbaikan sediaan jumlah essence diperbanyak.
2. Penetapan pH
Alat: pH meter
Prosedur:
- Bakukan pH meter terlebih dahulu pada suhu tertentu.
- Setelah baku, bilas elektrode dan sel beberapa kali dengan larutan uji.
- Isi sel dengan sedikit larutan uji pada suhu yang sama dengan pembakuan.
- Baca harga pH.
Hasil:
Replikasi pH
1 7,18
2 7,30
3 7,30
Rata-rata 7,26 ± 0,069
Ksimpulan:
- pH tidak stabil, diluar rentang 6,00 ± 0,50, kemungkinan dikarenakan pada
formulanya yang tidak menggunakan dapar.
3. Penetapan Densitas
Alat: Piknometer
Prosedur:
- Kalibrasi piknometer dengan menetapkan bobot piknometer kosong dan volumenya
menggunakan air bersuhu ±25oC.
- Masukkan larutan uji ke dalam piknometer, atur suhu hingga 25 oC, buang kelebihan
larutan uji, lalu timbang.
- Kurangkan berat piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah diisi larutan
uji.
Hasil:
- Volume piknometer = 24,756 cm3
Replikasi (gram)
1 2 3
Berat piknometer + sediaan 60,637 60,663 60,620
Berat piknometer kosong 33,324 33,326 33,370
Berat sediaan 27,313 27,337 27,250
- Perhitungan bobot jenis
44
= = =
=1,1033 =1,1043 =1,1007 =
g/cm3 g/cm3 g/cm3 1,1028 ± 1,858x10-3 g/cm3
4. Uji Viskositas
Alat: Viskometer Ostwald
Prosedur:
- Isi tabung dengan sejumlah tertentu larutan uji, atur suhu 20o ± 0,1oC.
- Atur meniskus larutan dalam kapiler hingga garis graduasi teratas dengan bantuan
tekanan atau penghisapan.
- Buka kedua tabung pengisi dan kapiler agar cairan dapat mengalir turun ke wadah
melawan tekanan atmosfir.
- Catat waktu (detik) yang diperlukan larutan uji untuk mengalir turun dari batas atas
hingga batas bawah dalam tabung kapiler.
- Lakukan perlakuan yang sama terhadap larutan pembanding.
Hasil:
Repliasi (detik)
Jenis cairan
1 2 3
Sediaan Paracetamol drops 47,5 53,5 59,2
Propilen glikol 25,9 26,3 26,4
- Perhitungan viskositas
- Kv = x 100% = 10,0269%
Kesimpulan: viskositas sediaan berada jauh dari viskositas target yang mendekati
viskositas propilen glikol yaitu 58,1 mPas
5. Uji Kejernihan
Prosedur:
45
- Dilakukan dengan menggunakan tabung reaksi alas datar diameter 15 mm hingga 25
mm, tidak berwarna, transparan, dan terbuat dari kaca netral.
- Masukkan ke dalam dua tabung reaksi masing-masing larutan uji dari suspensi
padanan yang sesuai secukupnya.
- Bandingkan kedua isi tabung setelah 5 menit pembuatan suspensi padanan, dengan
latar belakang hitam.
- Pengamatan dilakukan di bawah cahaya yang terdifusi, tegak lurus ke arah bawah
tabung.
- Difusi cahaya harus sedemikian rupa sehingga suspensi padanan I dapat langsung
dibedakan dari air dan dari suspensi padanan II
Hasil: jernih
6. Penetapan Kadar
Alat: Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Prosedur:
- Gunakan fase gerak air-metanol (3:1) yang sudah disaring.
- Timbang sejumlah parasetamol BPFI, larutan dalam fase gerak hingga kadar ± 0,01
mg per ml. Gunakan sebagai larutan baku.
- Pipet sejumlah volume setara dengan ± 500 mg sediaan, masukkan ke labu ukur 250
ml, encerkan dengan fase gerak tepat tanda.
- Pipet 5 ml dari labu ukur sebelumnya (250 ml), masukkan ke labu ukur 250 ml,
encerkan dengan fase gerak tepat tanda.
- Pipet 25 ml dari labu ukur sebelumnya (250 ml kedua), masukkan ke labu ukur 100
ml, encerkan dengan fase gerak tepat tanda.
- Saring larutan tersebut dengan penyaring dengan porositas 0,5 μm atau lebih halus,
buang 10 ml filtrat pertama. Gunakan sebagai larutan uji.
- Gunakan KCKT dengan detektor 245 nm dan kolom: 3,5 mm x 30 cm berisi bahan
pengisi L1, laju alir ± 1,5 ml per menit
- Suntikkan larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak.
- Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (±10μl) larutan baku dan larutan uji
ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama.
- Hitung jumlah dalam mg parasetamol dalam tiap ml larutan oral dengan rumus:
50000 ( )( )
ket:
C = kadar parasetamol BPFI/larutan baku (mg/ml)
V = volume larutan uji
ru = respons puncak larutan uji
rs = respons pucak larutan baku
46
Hasil: uji tidak dilakukan
7. Keseragaman Sediaan
Keseragaman kandungan:
- Lakukan penetapan kadar pada sejumlah tertentu larutan uji yang sudah dikocok dan
dipindahkan dari masing-masing wadah dalam kondisi penggunaan normal dan
nyatakan hasil sebagai dosis terbagi. Hitung nilai penerimaan dengan rumus:
NP = | M – X | + ks
ket:
X = rata-rata masing-masing kandungan
k = konstanta penerimaan, untuk n = 10 maka k = 2,4; untuk n = 30 maka k =2,0
s = simpangan baku sampel
M = Nilai rujukan yang tergantung pada persen bahan aktif pada sediaan (Lihat pada
tabel 2 FI V hal 1528)
Hasil: uji tidak dilakukan
47
BAB XI
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan larutan berbentuk drop (tetes) dengan
bahan aktif berupa paracetamol. Konsumen yang dituju adalah bayi berusia 0 bulan -1 tahun,
karena dengan pemberian drop akan lebih akseptabel untuk bayi yang cenderung kesulitan dalam
meminum obat berbentuk tablet atau kapsul. Sediaan ini kami buat dalam dosis 60 mg dalam 0,6
mL. Karena kemasan terkecil yang kami kehendaki sebesar 15 mL dan ditujukan untuk
pemakaian 3 hari dan aturan pakai 4 kali sehari, sehingga anak usia 0-3 bulan dapat
mengkonsumsi sebesar 0,3-0,6 mL dan usia 3-12 bulan 0,6-1,2 mL tiap kali minum.
Sediaan ini dibuat dalam bentuk drop dengan penambahan pelarut campuran (kosolven),
dikarenakan kelarutan paracetamol di dalam air sebesar 1: 70 bagian sedangkan volume sediaan
yang kita tentukan adalah 15 ml untuk melarutkan 1,5 gram paracetamol. Sehingga kelompok
kami menggunakan pelarut campuran propilen glikol dan polietileglikol (PEG) untuk
meningkatkan kelarutan dari paracetamol. Pemilihan pelarut campur ini dikarenakan kelarutan
paracetamol dalam propilen glikol sebesar 1:9 dan kelarutan dalam PEG sebesar 1:5
Untuk pembuatan drop kali ini, PH spesifikasi yang kami tentukan adalah 6 ± 0,5. Hal ini
dikarenakan PH stabilitas paracetamol adalah 6. Untuk mendapatkan pH yang sesuai spesifikasi
pada 3 formula yang kami buat menggunakan dapar fosfat. Akan tetapi pada formula ke 4 kami
tidak menambahkan dapar dan air dikarenakan pada formula 4 digunakan sebagai pembanding
pH dengan formula yang lainnya. Setelah melakukan percobaan pada keempat formula tersebut,
didapati bahwa formula 4 yang mendekati spesifikasi yang kami tentukan, sedangkan pada
formula 2 ketika ditambahkan dapar, mengalami rekristalisasi dan sulit untuk dilarutkan kembali
serta formula 1 dan formula 3 ketika ditambahkan dapar, pH sediaan tidak sesuai dengan
spesifikasi dan ketika dilakukan adjustment pH, terjadi rekristalisasi, sehingga kami memilih
formula 4 untuk di scale up sebanyak 300ml.
Dua minggu kemudian, kami melakukan evaluasi terhadap sediaan yang telah kami scale
up. Diantaranya adalah :
1. Organoleptis
Setelah di rata- rata hasil kuisioner pada responden, rasa sediaan kami cukup pahit,
warna cukup terang, dan tidak berbau. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi
organoleptis sediaan kami kurang sesuai dengan spesifikasi. Dikarenakan saat scale
up kami kurang memperhitungkan jumlah essence yang digunakan.
3. Viskositas
Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan didapatkan rata – rata viskositas sediaan
kami sebesar 125,7302 ± 12,6069 mPas, Namun untuk viskositas cairan pembanding
yakni propilenglykol adalah 58,1 mPas. sehingga viskositas sediaan kami melebihi
dengan spesifikasi yang diinginkan. Namun hasil viskositas yang kami dapatkan
masih dapat digunakan untuk sediaan drop.
48
4. PH
Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan didapatkan rata – rata PH sediaan kami
sebesar 7,26 ± 0,069. Sedangkan spesifikasi yang kita tentukan adalah 6.0 ± 0.5,
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa dari segi PH sediaan kami tidak sesuai dengan
spesifikasi. Dikarenakan sediaan yang kami scale up tidak menggunakan dapar.
Sehingga ph nya tidak stabil dalam penyimpanan.
5. Uji kejernihan
Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan didapatkan sediaan kami sangat jernih
karena saat di berikan cahaya seluruh cahaya dapat diteruskan
49
KESIMPULAN
1. Sifat organoleptis sediaan untuk warna memenuhi spesifikasi,sedangkan untuk rasa pahit
dan bau kurang kuat.
2. pH sediaan adalah 7,26 ± 0,069sehingga dapat disimpulkan sediaan tidak memenuhi
spesifikasi.
3. Berat jenis sediaan diperoleh hasil ,1028 ± 1,858x10-3 g/cm
4. Viskositas sediaan 125,7302 ± 12,6069 mPas sedangkan berdasarkan spesifikasi sediaan
dipersyaratkan bahwa viskositas sediaan sama dengan gliserin yaitu 58,1 mPas, sehingga
dapat disimpulkan bahwa sediaan tidak memenuhi spesifikasi, tetapi masih aseptabel
berdasarkan pengamatan secara visual
5. Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan didapatkan sediaan kami sangat jernih karena
saat di berikan cahaya seluruh cahaya dapat diteruskan
50
Daftar Pustaka
American Hospital Formulary Services. 2005. AHFS Drug Information USA: AHFS
Inc.
Brunton Laurence, et al. 2007. Goodman and Gilman Manual of Pharmacology and
Therapeutic. Jakarta, Buku Kedoterann EGC.
Lund, Walter, et al. 1994. The Pharmaceutical Codex 12th Edition. London : The
Pharmaceutical Press
Rowe, R.C, et al. 2003. Handbook of Pharmaceutical Exipient, 6th edition. The
Pharmaceutical Press : London
The Unites States Pharmacopeia. The Natiional Formulary 32. Vol I. United States
Pharmacopeia Convention Inc : Washington DC
51