Kemampuan mengalir serbuk : 1.Berpengaruh thd keseragaman bobot pada proses pembuatan tablet/kapsul. 2.Proses mixing : homogenitas campuran
MUATAN LISTRIK BENTUK PARTIKEL BOBOT JENIS PARTIKEL POLIDISPERSI, POLIMORFISME SERBUK KADAR AIR dll
VOLUME TUANG & KETUK DAYA MENGALIR, JENIS ALIRAN KOMPRESIBILITAS dll
1.Gaya friksi 2.Gaya tegangan permukaan 3.Gaya mekanik karena bentuk partikel yang tidak beraturan 4.Gaya elektrostatik 5.Gaya kohesi atau van der waals
1. UKURAN PARTUKEL DAN DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL PERBEDAAN UKURAN PARTIKEL BERPENGARUH PADA GAYA YG BEKERJA PD PARTIKEL TSB. PARTIKEL HALUS < 100 m : gaya listrik statis dan gaya kohesi partikel > 1000 m, gaya gravitasi
2. Faktor bentuk dan morfologi permukaan bentuk partikel mempengaruhi gaya friksi antar partikel serbuk jika bentuk partikel serbuk semakin tidak beraturan maka daya alirnya semakin rendah.
3. Kelembaban
Kelembaban mempengaruhi kemampuan mengalir serbuk secara signifikan melalui peningkatan daya rentang serbuk melalui pembentukan jembatan cair.
4. Gaya kohesi
jika gaya kohesi antar partikel ssemakin besar , maka aliran serbuk akan semakin buruk karena kecendrungan partikel untuk berikatan satu sama lainnya
GLIDANTS: BAHAN EKSIPIENT YANG DIGUNAKAN MENINGKATKAN SIFAT ALIRAN SERBUK DAN GRANUL.
UNTUK
Glidants yang sering digunakan : Silikon dioksida kolloidal (aerosil), talkum dan amilum. Beberapa teori yang menjelaskan mekanisme kerja glidants : Penyebaran muatan statis permukaan partikel induk Distribusi glidants pada pertikel induk Adsorpsi gas dan uap atau kelembaban dan mencegah adsorpsinya pada permukaan partikel induk Pemisahan partikel secara fisika dan reduksi gaya van der Waals Mengurangi gaya gesek/friksi antar partikel dan antar permukaan
Efek glidants terhadap kemampuan mengalir serbuk tergantung pada banyak faktor : Afinitas fisika-kimia terhadap serbuk Ukuran partikel dan bentuk rata-rata Konsentrasi glidants Derajat pencampuran Kandungan lembab
Partikel glidants sebaiknya jauh lebih kecil dibandingkan partikel serbuk induk untuk melapisi secara utuh, melicinkan bentuk yg tak beraturan, dan mengurangi gaya gesek dan adhesif yang bekerja diantaranya
Jika partikel glidants dianggap berbentuk sferis dengan radius (r) dan secara seragam menempel pada partikel induk yang juga dianggap berbentuk sferis dengan radius (R ), maka aliran yang optimal terjadi bila campuran tersebut mangandung glidants dengan konsentrasi :
= 2 r (R + r) 2 100/ R3 3 (% w/w)
Kecepatan aliran serbuk dpt dinyatakan : satuan bobot (gram) atau volume (ml) per satuan waktu. Juga dpt dinyatakan dalam satuan waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah berat atau volume tertentu.
2. Sudut Baring Bila serbuk dibiarkan mengalir diatas permukaan yang rata, maka terbentuk gundukan atau tumpukan serbuk setelah terjadi kesetimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya friksi antar partikel.
Bahan yang tidak kohesif dan mudah mengalir akan menyebar membentuk gundukan yang rendah
Sudut Baring (angle of repose) : sudut yang terbentuk antara permukaan gundukan serbuk dengan bidang horizontal.
Ada dus tipe sudut baring : Sudut penuangan (poured angle) : yaitu sudut yang diukur pada tumpukan yang dituang secara bebas diatas permukaan yang rata. Sudut pengosongan (drained angle) : sudut yang diukur pada permukaan yang berbentuk kerucut didalam wadah yg dasarnya rata, setelah serbuk tersebut dikeluarkan melalui lubang.
Pengukuran sudut baring dapat dilakukan secara sederhana : dengan menghitung jari-jari lingkaran bagian bawah gundukan serbuk ( R ) dan tinggi gundukan (H). Angle of repose ditung berdasarkan :
Tan = H / R
Selain sudut baring juga ada : A.Sudut luncur (angle of slide ), berguna untuk merancang hopper B.Sudut spatula
Carr melaporkan bahwa semakin banyak penyusutan volume suatu bahan (bulk serbuk) saat dimampatkan pada uji compaction/ tapped bulk density maka semakin buruk sifat alirannya.
P --- A / P x 100
Aliran
Sangat baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Sangat buruk sekali
Faktor Hausner
Perbandingan antara density mampat dengan bulk density
H =
P/A