Anda di halaman 1dari 9

LEMBARAN KERJA MAHASISWA

MATA KULIAH FARMASI INDUSTRI


PROGRAM PENDIDIKAN APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UIVERSITAS ANDALAS
Dosen : Syofyan, S.S.i, M.Farm, Apt
Pokok Bahasan: R & D
Topik 4 : Kajian Metode Analisis, Uji Stabilitas dan Uji BE

Nama
No Urut Absen
Kelompok
Pertemuan ke
Hari/Tanggal

IDENTITAS MAHASISWA DAN TUGAS


Dhita Aulia Sari Junaidi, S.Farm
25
B
4
Senin/ 16 Maret 2015

KASUS

Kelompok B
PT Andalas Farma, Tbk sedang merencanakan produk baru
berupa obat copy
(jenis branded generic) dengan bahan aktifnya Propranolol HCl.
Untuk itu, bagian R&D melakukan kajian yaitu pengembangan
metode analisis, uji stabilitas dan uji Bioekovalen. Sebagai
apoteker di bagian R&D tersebut, saudara melaksanakan tugas di
atas sesuai bidang masing-masing, yaitu Membuat protokol uji
stabilitas sediaan dalam kemasan tablet Propranolol HCl.

KEY WORDS/TERMINOLOGI FARMASI

1. Tablet adalah Sediaan padat yang mengandung bahan obat


dengan atau tanpa bahan pengisi. berdasarkan metoda
pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa (FI ed IV).
2. Bagian
Pengawasan
Mutu
adalah
bagian
yang
bertanggungjawab dalam menvalidasi setiap prosedur
penetapan kadar, spesifikasi bahan baku, setiap produk
ruahan, produk antara dan produk jadi serta validasi
terhadap setiap instrumen.
3. Bagian R&D adalah bagian yang bertanggungjawab dalam
proses penelitian dan pengembangan formula-formula
setiap sediaan atau penemuan bentuk-bentuk sediaan baru
di suatu industri farmasi.
4. Formulator adalah personil yang mencari dan menemukan
formula zat aktif dan zat.
5. Propanolol HCl merupakan zat aktif dengan pemerian;
serbuk hablur, putih, atau hampir putih, tidak berbau, rasa
pahit. Kelarutan; larut dalam air dan dalam etanol, sukar
larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam eter (FI IV,
1995).
6. Stabilitas obat merupakan kemampuan suatu produk untuk
mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama
dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas,
kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan yang
ditetapkan
sepanjang
periode
penyimpanan
dan
penggunaan (shelf-life).
7. Expiration date adalah waktu yang tertera pada kemasan
yang menunjukkan batas waktu diperbolehkannya obat
tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan.
8. Shelf-life (waktu simpan) merupakan periode penggunaan
dan penyimpanan yaitu waktu dimana suatu produk tetap

memenuhi spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya


yang sesuai dengan kondisi penjualan dipasar.
9. Uji stabilitas ini bertujuan untuk membuktikan bagaimana
mutu zat aktif atau produk obat dengan seiring berubahnya
waktu, dibawah pengaruh faktor lingkungan seperti
temperatur, kelembaban, dan cahaya

RUMUSAN KASUS

Bagaimana membuat protokol uji stabilitas sediaan dalam


kemasan tablet Propranolol HCl?
Identifikasi Masalah
A. Uji Dipercepat
1.
2.
3.
4.

Alat dan kondisi uji (suhu dan kelembaban)


Jumlah sampel uji
Metode uji
Analisis data dan perhitungan umur simpan obat (buat
contoh ilustrasinya)

B. Uji on going/real time


1.
2.
3.
4.
D

1 Alat dan kondisi uji (suhu dan kelembaban)


2 Jumlah sampel uji
3 Metode uji
4 Analisis data dan perhitungan umur simpan obat
(buat contoh ilustrasinya)

PROTOKOL UJI STABILITAS


A. Uji Dipercepat

Panduan Uji Stabilitas Yang Sudah Difinalisasi Dan Diadopsi


Kod Panduan
Finalisa Diterim
Diterima
e
si ICH
a CPMP
MHW
(EU)
(JP)
Q1A

Stability testing
of a new drug
substance and
product

Okt 1993 Des 1993 April


1994

Publikasi
dlm Federal
Register
(US)
Sep 1994

Q1B

Q1C

Q5C

Photostab.
testing of a new
drug substance
and product
Stability testing
for new dosage
form
Stability of
biotechnological /
Biological product

Nop
1996

Des 1996 Mei 1997

Mei 1997

Nop
1996

Des 1996 Mei 1997

Mei 1997

Nop
1995

Des 1995 Jan 1998

Jun 1996

A. Uji Dipercepat
1 Alat dan kondisi uji (suhu dan kelembaban)
1.a. Q1A (Stability testing of a new drug substance and product)
Uji Dipercepat (6 bulan)
40oC 2oC , RH 75 % 5%
Kriteria untuk Bahan aktif, kondisi antara
30oC 2oC , RH 60 % 5%
Kriteria untuk Sediaan , kondisi antara
30oC 2oC , RH 60 % 5%

Perubahan Bermakna pada Uji Stabilitas Dipercepat


Kehilangan 5% potensi dari kadar awal suatu batch
Bila hasil urai > nilai batas spesifikasi
Produk melewati batas pH-nya
Disolusi melewati batas spesifikasi untuk 12 tablet/kapsul
Gagal memenuhi spesifikasi penampilan dan sifat fisika
seperti
:
perubahan
warna,
pemisahan
fasa,
resuspensibilitas, caking, pengerasan, dsb.
Menurut WHO uji stabilitas Q1A tidak bisa digunakan secara
universal karena tidak memperhatikan kondisi iklim ekstrim
diberbagai negara.
1.b. Q1B (photostability testing)
Pengujian bahan berkhasiat
2 fase, yaitu degradasi stress dan uji konfirmasi
Pengujian produk formulasi diluar kemasan primer (expose
penuh)

Pengujian sediaan jadi dalam kemasan primer jika ada


gejala ketidakstabilan tehadap cahaya
Pengujian sediaan jadi dalam kemasan yang dipasarkan

Sumber Cahaya
Cahaya yang sama dengan D65 (outdoor daylight) atau
ID63 (indoor indirect daylight) : emisi standar (lampu
fluoresensi buatan daylight, kombinasi uv dan visible);
xenon atau lampu metal (halida) dgn filter glass : 320 nm
Expose terhadap kedua lampu : lampu fluoresensi putih
dan fluoresensi uv dekat dari 320 400 nm, energi maks
350 370 nm dan output ~ 320 360 nm dan pada 360
400 nm
1.c. Rekomendasi WHO: uji dipercepat 40oC 2oC , RH 75 %
5% (3 bulan) atau disarankan 6 bulan periode, bilamana zat aktif
tidak stabil atau untuk produk yang data stabilitasnya terbatas.
Alternatif: tidak lebih dari 15oC diatas suhu penyimpanan jangka
panjang dan kondisi lembab yang relevan. Uji hasil degradasi
dengan TLC/HPLC, sedang zat tidak terurai dengan analisis semi
kuantitatif.
Solusi :
1. Alat dan kondisi uji (suhu dan kelembaban)
Pengujian stabilitas dipercepat menggunakan alat Climatic
Chamber untuk menjaga agar suhu ekstrim dan kelembaban
nisbi terkendali.
Kondisi uji penyimpanan uji dipercepat : sesuai suhu
Suhu : 400C 20C
Kelembaban : 75% 5%
2. Jumlah sampel uji
Pengujian dilakukan pada 3 batch kecuali jika bahan aktif
sudah dikenal cukup stabil dapat <3 batch. Batch harus
representatif mewakili proses manufaktur dan dibuat skala
pilot atau skala produksi penuh.
Rancangan pengambilan sampel : 2 kontener yang mewakili
batch secara keseluruhan diambil secara acak. Setiap
kontener diambil dari daerah pengisian atau pengemasan.

3. Metode uji
Untuk produk baru biasanya pengujian dilakukan pada suhu
ekstrim yang dikendalikan (400C 20C ) dengan kelembaban
nisbi ruangan 65% 5%.
Kecuali untuk obat yang peka terhadap suhu dilakukan pada
suhu ruangan (250C20C) dengan kelembaban nisbi ruangan
60%5%.
Rentang waktu pengujian untuk uji stabilitas dipercepat
dilakukan pada bulan 0,1,2,3, dan 6. Biasanya pengujian pada
bulan ke-6 hanya untuk senyawa obat baru.
4. Analisis data dan perhitungan umur simpan obat (buat contoh
ilustrasinya)
Analisis data hasil evaluasi dari :
a. Stabilitas fisika
Mempertahankan sifat fisika awal termasuk penampilan,
kesesuaian, keseragaman (warna, rasa, bau).
b. Stabilitas kimia
Setiap zat aktif mempertahankan keutuhan kimiawi (Ph,
kadar).
c. Stabilitas mikrobiologi
Bebas dari cemaran atau resisten terhadap pertumbuhan
mikroba.
d. Stabilitas terapi
Efek terapi tidak berubah selama usia guna (shelf life)
sediaan.
e. Stabilitas toksikologi
Tidak terjadi peningkatan bermakna toksik dalam usia
guna.
Perhitungan umur simpan obat :
No.

Waktu (bulan)

Kadar (%)

Log kadar

1.

99

1,9956

2.

97

1,9867

3.

96

1,9822

4.

94

1,9731

5.

91

1,9590

Orde reaksi nol ( t vs Kadar)


Persamaan regresi Y= A+Bx
Y= 98,5471 - 1,3113x
A = 98,5471
B = -1,3113
r = -0,9899
Orde satu (t vs Log kadar)
Persamaan regresi Y= 1,9937 6,0113X10-3x
A = 1,9937
B = -6,0113X10-3
r = -0,9914
log Ct = log Co k1
2,303

.t

Y = 1,9937 - 6,0113X10-3 x
-k1 = - 6,0113X10-3
2,303
k1 = 0,0138
Jadi, Umur simpan obat (t 95%) :
log 95 = log100 0,0138 . t95
2,303
1,9777 = 2 5,9921X10-3 . t95
5,9921X10-3 . t95 = 0,0223
t95 = 0,0223
5,9921X10-3
t95 = 3,7215 bulan ~ 4 bulan

B. Uji on going/real time


1. Alat dan kondisi uji (suhu dan kelembaban)
Kondisi uji penyimpanan untuk uji on going : ditempat terbuka
dengan ventilasi cukup.
Suhu : 300C 20C

Kelembaban : 60% 5% atau 65% 5%


2. Jumlah sampel uji
Pengujian dilakukan pada 2-3 batch.
3 Metode uji
Untuk produk baru biasanya pengujian dilakukan pada suhu
kamar yang dikendalikan (300C 20C ) dengan kelembaban
nisbi ruangan 75% 5%.Kecuali untuk obat yang peka
terhadap suhu dilakukan pada suhu rendah (50C 20C).
Dengan rentang waktu pengujian pada bulan 0,3,6,9, 12, 18,
24, 36, 48, dan 60.
Biasanya pengujian dilakukan sampai bulan ke-36, tetapi
apabila masih memenuhi syarat pengujian harus diteruskan
sampai bulan ke-60.
4 Analisis data dan perhitungan umur simpan obat (buat contoh
ilustrasinya)
Analisis data hasil evaluasi dari :
a. Stabilitas fisika
b. Stabilitas kimia
c. Stabilitas mikrobiologi
d. Stabilitas terapi
e. Stabilitas toksikologi
Perhitungan umur simpan obat :
No.

Waktu (bulan)

Kadar (%)

Log kadar

1.

99

1,9956

2.

97

1,9867

3.

96

1,9822

4.

94

1,9731

5.

12

91

1,9590

Orde reaksi nol ( t vs Kadar)


Persamaan regresi Y= A+Bx
Y= 99,2 0,6333x
A = 99,2
B = -0,6333
r = -0,9851

Orde satu (t vs Log kadar)


Persamaan regresi Y= 1,9966 2,8933 X 10-3x
A = 1,9966
B = -2,8933X10-3
r = -0,9832
log Ct = log Co k1
2,303

.t

Y = 1,9966 - 2,8933 X 10-3x


-k1 = -2,8933 X 10-3
2,303
k1 = 6,6632X10-3
Jadi, Umur simpan obat (t 95%) :
log 95 = log100 6,6632X10-3. t95
2,303
1,9777 = 2 2,8932X10-3 . t95
2,8932X10-3 . t95 = 0,0223
t95 = 0,0223
2,8932X10-3
t95 = 7,707 bulan ~ 8 bulan

Anda mungkin juga menyukai