Oleh:
Sheila Meitania Utami, M.Si., Apt
1
POKOK BAHASAN
2
PEDOMAN STABILITAS ICH
INTERNATIONAL
ICH CONFERENCE ON
HARMONISATION US,
EU, JP
3
Uji Stabilitas Menurut ICH
Panduan stabilitas yang sudah finalisasi dan diadopsi
Kode Panduan Finalisasi Diterima Diterima Publikasi
ICH CPMP (EU) MHW (JP) dlm
Federal
Register
(US)
Q1A Stability testing of Okt 1993 Des 1993 April 1994 Sep 1994
a new drug
substance and
product
Q1B Photostab. testing Nop 1996 Des 1996 Mei 1997 Mei 1997
of a new drug
substance and
product
Q1C Stability testing for Nop 1996 Des 1996 Mei 1997 Mei 1997
new dosage form
Q5C Stability of Nop 1995 Des 1995 Jan 1998 Jun 1996
biotechnological /
Biological product
4
Kode Uji Stabilitas
5
Photostability (Sumber Cahaya)
7
Contoh Hasil Uji Stabilitas dan Evaluasi usul waktu simpan
Kondisi Kriteria Uji Kriteria Uji Kimia Kriteria *Uji Perkiraan waktu
Penyimpanan Organoleptik Mikrobiologi jika simpan Zona iklim II
danFisikokimia diperlukan**
3 bulan 40oC/75% Dalam batas Penguraian 5% Penguraian >12%
spesifikasi 1 tahun
12 bulan25oC/60% Idem Penguraian4% Penguraian 4%
8
Alat Uji
9
Pengujian Stabilitas
PENGUJIAN
• Bahan aktif : 2 fase yaitu degradasi stres dan uji konfirmasi
• Sediaan farmasi : produk diekspose penuh, produk dalam kemasan primer,
dan produk dalam kemasan dipasarkan
CARA PENGUJIAN tanpa memperhatikan pengaruh cahaya
10
Penggunaan Studi Stabilitas
Tujuan Uji Dipercepat Uji real time
Pengembangan formulasi
dan sistem Yes No
pengemasan/penutup
Pengembangan dan
dossier : penentuan shelf-
life dan kondisi Yes Yes
penyimpanan
Dossier : mewujudkan
klaim shelf-life No Yes
Jaminan mutu dan kontrol
kualitas : verifikasi bahwaa
tdk ada perubahan
formulasi atau proses Yes Yes
manufaktur yang dapat
mempengaruhi stabilitas
obat secara bertentangan
11
Rekomendasi dokumen WHO
Produk yang akan dipasarkan global, uji menurut zona iklim IV
(hot and humid)
Uji dipercepat?
14
Tipe, ukuran dan jumlah batch (2)
15
Tipe, jenis sumber kemasan dan penutup
16
Orientasi penyimpanan kemasan selama pengujian
17
Orientasi penyimpanan kemasan selama pengujian
18
Titik waktu pengujian
Umumnya setiap 3 bulan (1st year), setiap 6 bulan (2nd year), dan setiap
tahun setelah ditentukan/diajukan nilai shelf life-nya.
Accelerated storage condition, minimal 3 titik uji, mencakup titik awal dan
akhir uji, misal. 0, 3, and 6 bulan, dari 6 bulan uji yang direkomendasikan.
19
Titik waktu pengujian (2)
20
Titik waktu pengujian (3)
21
Titik waktu pengujian (4)
22
Rancangan pengambilan sampel
23
Kondisi penyimpanan
24
Parameter Pengujian
• Penentuan kadar
• Sifat organoleptik
• Sifat fisika
• Sifat kimia
• Sifat biologi/mikrobiologi
• Spesifik: disolusi sediaan padat
25
Metode Pengujian
27
Kriteria Penerimaan
28
Kiat Memperoleh Data Handal
Dokumentasi yang valid: protokol uji harus tertulis secara
detail bergantung pada bahan aktif, bentuk sediaan dan
kondisi pengujian yang bervariasi (stabilitas senyawa, bentuk
sediaan dan kemasan serta penutup kemasan)
30
POKOK BAHASAN
31
PEDOMAN STABILITAS ASEAN
Rancangan Uji Stabilitas
Isi hampir sama dengan pedoman stabilitas ICH
40 3 5 3,9 7,6 1
40 3 3 2,4 4,8 7,1 2
40 6 5 2,0 4,0 6,0 2
40 6 3 1,2 2,4 3,6 >=3
33
Validasi Proses Produksi
Validasi = pembuktian (documented by evidence)
34
Spesifikasi
Spesifikasi adalah standar normal di daftar pengujian, acuan prosedur
analitis, & kriteria penerimaan yang disetujui, termasuk konsep kriteria
penerimaan yang berbeda untuk rilis produk maupun spesifikasi shelf-life.
2. Kapsul
Cangkang kapsul gelatin keras dievaluasi tampilan (termasuk kehalusan produk),
warna, bau kandungan, kadar produk degradasi, kelarutan, kelembaban dan
kandungan mikroba.
Pengujian kapsul gelatin lunak mencakup penampilan, warna, dan bau dari isi, uji,
produk degradasi, pelarutan, konten mikroba, pH, kebocoran, dan pembentukan
agregat.
Selain itu, media inkubasi harus diperiksa (as duplo, kontrol (-) ) berdasar jumlah
endapan dan kekeruhan.
36
Validasi Sediaan (2)
3. Emulsi
Evaluasi meliputi tampilan (termasuk pemisahan fasa), warna, bau, kadar, produk
dekomposisi, pH, viskositas, microbial limits, preservative content, & rataan
ukuran serta distribusi globul terdispersi.
WHO : uji juga dilakukan pada suhu yg lebih rendah (siklus freeze-thaw <0 oC, -10
o
C sampai -20 oC, dan kondisi pendinginan 2-8 oC + expose terhadap cahaya.
37
Validasi Sediaan (3)
5. serbuk rekonstitusi
Evaluasi : tampilan, warna, bau, uji kadar,
produk dekomposisi, kelembaban dan waktu
rekonstitusi
38
Validasi Sediaan (4)
7. Metered-dose Inhalations and Nasal Aerosols
Inhalasi dosis-terpantau dan sediaan aerosol hidung, dievaluasi tampilan,
warna, rasa, uji kadar, produk degradasi, uji co-solvent (jika ada),
keseragaman kandungan, frekuensi/jumlah pengobatan aktual yang ada
pada label penggunaan di setiap wadah sesuai nilai keseragaman
kandungan, distribusi ukuran partikel aerodinamis, evaluasi mikroskopis,
kadar air, laju kebocoran, batas mikroba dan kekuatan semprot (valve
delivery).
8. Suppositories
Suppositories should be evaluated for appearance, colour, assay,
degradation products, particle size, softening range, dissolution (at 37oC)
and microbial limits.
39
Validasi Sediaan (5)
9. Transdermal Patches
Stability studies for devices applied directly to the skin for the purpose of
continuously infusing a drug substance into the dermis through the
epidermis should be examined for appearance, assay, degradation
products, in-vitro release rates, leakage, microbial limits/sterility, peel and
adhesive forces, and the drug release rate.
40
Evaluation
Quantitative chemical attributes (e.g. assay, degradation products,
preservative content) for a drug product can be assumed to follow zero
order kinetics during long-term storage. Data for these attributes are
therefore amenable to linear regression
Where the long-term data and accelerated data for an attribute show
little or no change over time and little or no variability, it may be apparent
that the drug product will remain well within its acceptance criterion for
that attribute during the proposed shelf-life.
43
Protocol of Stability Study (example)
1. Purpose
To evaluate stability of product due to the scaling up from the Research
and Development to the Manufacturing Site.
2. Test Design
The product is packed in PVC blister and will be stored according to
storage condition or mentioned in manufacturing instruction
2.1. Test Material
Push-through foil Alufoil of 20 micron thickness, heat-seal lacquered, PVC
layered (8 g/m2), hard temper, bright side finish silver-tinted.
Forming foil PVC foil of 250 micron thickness.
44
Protocol of Stability Study (example) (2)
45
Protocol of Stability Study (example) (3)
The samples are taken out of the storage prior to the planned testing date,
and kept at 5oC until the time for analysis.
The analytical work should be concluded not later than 4 weeks after the
samples have been out of storage.
The testing procedure is: No. XXXX.and the parameters to be tested are as
follows:
a. Physical test
- appearance - average weight
- dissolution - disintegration time - hardness - friability - water content
b. Content : Paracetamol
c. Degradation Product : p-aminophenol
46
Protocol of Stability Study (example) (4)
47
Protocol of Stability Study (example) (5)
48
Protocol of Stability Study (example) (6)
4. Report Content :
1. Responsibility
2. Summary
3. Objective
4. Test Material
5. Composition
6. Packaging
7. Storage condition and testing materials (Schedule)
8. Analytical Procedures
9. Reference Standard
10. Results
10.1. Physical Stability
10.2. Chemical Stability
10.2.1. Stability under real time storage condition
10.2.2. Stability under accelerated storage condition
11. Discussion/Conclusion
12. Test result in tabular form 49
Protocol of Stability Study (example) (7)
50
Protocol of Stability Study (example) (8)
ANALYTICAL PROCEDURES
The stability tests on Paracetamol were performed according to
the control tests of USP.
In the course of the stability testing the main emphasis was put on
the stability relevant test items as listed below:
51
Protocol of Stability Study (example) (9)
RESULTS
Physical Stability
The physical stability of Paracetamol tablet 500 mg proved to be unchanged after storage up
to 60 months at 30oC/75% RH and after 6 months under accelerated conditions at 40oC/75%
RH. The result obtained for the test item’s "appearance" was not changed significantly.
Chemical Stability
Stability under Real time Conditions
Storage for up to 60 months at 30oC/75% RH had no significant effect on the chemical
stability of the drug product. With regard to test item "Organic Impurity" only slight
changes were observed. The p-aminophenol concentration was below 0.005%. The
content of paracetamol did not change significantly after storage under real time
conditions compared to initial assay of the batches.
Stability under Accelerated Conditions
Storage under accelerated conditions for 6 months did not effect the chemical stability.
The content of paracetamol was not significantly changed compared to the initial value of
the batches.
52
Protocol of Stability Study (example) (10)
53
Protocol of Stability Study (example) (11)
CONCLUSIONS
Storage under real time testing conditions causes insignificant change of
assay results of paracetamol. Significant changes in physical and chemical
stabilities were not observed. Since the long-term data and accelerated
data show little or no change over time and little variability, a statistical
analysis is considered unneecessary.
Shelf-life:
Based on the result data the shelf-life has been established for five years.
Storage Directions:
The product can be labelled with ”Store below 30oC”
54
POKOK BAHASAN
55
Uji stabilitas sediaan menurut (Cara
Pembuatan Obat yang Baik) CPOB
56
Adapun poin-poin uji stabilitas menurut CPOB yaitu :
1
2
57
Adapun poin-poin uji stabilitas menurut CPOB
yaitu (2) :
4
5
6
7
58
Adapun poin-poin uji stabilitas menurut CPOB yaitu
(3) :
88
Data hendaklah tersedia untuk konsentrasi radioaktif
tertinggi yang akan digunakan untuk rekonstitusi.
59
POKOK BAHASAN
60
METODE PENGUJIAN STABILITAS
Pengertian dan Tujuan
Pengerti ●
Kemampuan zat obat atau produk obat untuk tetap di dalam
spesifikasi yang dibentuk untuk menjaga identitas, kekuatan,
kualitas dan kemurnian dalam batasan yang ditetapkan
an
sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan.
●
Untuk menentukan umur simpan serta membuktikan
61
5 tipe kestabilan obat, diantaranya:
1. Stabilitasmikrobiologi
2.
3. kimia
4. Stabilitas
Stabilitasfisika
farmakolo gi
(mempertahankan
(meliputi
mempertahankan
sifat kimia
1. Stabilitas
Stabilitas fisik, stabilitas
sterilitas atau
(tidak
2.
3. menyebabkan
fisika
mikrobiologi
4. Stabilitas
organoleptik,
mencegah farmakolo gi
pertumbuhan
kelarutan,
kimia/ketidak-campuran
(mempertahankan
(meliputi
mempertahankan
perubahan sifat
efekfisik, stabilitas
sterilitas
terapetik) atau
polimorfisme,
mikroorganisme),
(tidak
secara menyebabkan
kimia), kristalisasi, dll),
organoleptik,
mencegah pertumbuhan
kelarutan,
kimia/ketidak-campuran
perubahan efek
polimorfisme,
mikroorganisme), terapetik)
secara kimia),kristalisasi, dll),
5.
St
abi
lita
s
to
ksi
kol
ogi
(ti
da
k
me
ny
ny
eb
ab
ka
n
n
pe
nin
gk
ata
ata
n
tok
sisi
tas
tas
sec
ara
sig
nifi
nifi
62
ka
n).
Jenis Metode Pengujian Stabilitas Obat
63
Uji Stabilitas Dipercepat
Pada uji stabilitas dipercepat, obat disimpan pada kondisi ekstrim di suatu lemari uji yang disebut climatic
chamber, obat dalam kemasan aslinya dipaparkan pada suhu 40 oC ± 2oC dan kelembaban nisbi 75% ± 5%,
kecuali untuk obat yang peka terhadap suhu dilakukan pada suhu ruangan (250C ± 20C) dengan kelembaban
nisbi ruangan 60% ± 5%.
Rentang waktu pengujian untuk uji stabilitas dipercepat dilakukan pada bulan
0, 1, 2, 3, dan 6. Biasanya pengujian pada bulan ke-6 hanya untuk senyawa obat
baru.
Pengujian dilakukan pada 3 batch kecuali jika bahan aktif sudah dikenal cukup
stabil. Batch harus representative mewakili proses manufaktur dan dibuat skala
pilot atau skala produksi penuh.
64
Analisis Stabilitas Dipercepat
1. 2. 3. 4.
Harga Harg Waktu
Ten k ak simpan
produk
tuk pada diplot dihitun
setiap kan
an suhu pada
g dari
tetapa
Ord dihitu suhu n laju
sesuai
e ng yang dengan
dari dikeh derajat
Rea gradi enda pengur
ksi en ki aian.
65
Uji Stabilitas Jangka Panjang
Pada uji stabilitas jangka panjang, obat dipaparkan pada suhu 25 oC ±20oC dan kelembaban nisbi 60%
±5%, kecuali untuk obat yang peka terhadap suhu dilakukan pada suhu rendah (50C ± 20C)
Pengujian dengan rentang waktu pengujian pada bulan 0, 3, 9, 12, 18, 24,36, 48, dan 60, Biasanya pengujian
dilakukan sampai bulan ke-36, tetapi apabila masih memenuhi syarat pengujian harus diteruskan sampai bulan ke-
60.
Pada bulan-bulan tertentu, obat yang disimpan dalam lemari climatic chamber (pada uji stabilitas dipercepat)
maupun pada uji stabilitas jangka panjang, akan diuji kualitas fisika, kimia maupun mikrobiologinya.
Data hasil pengujian tersebut akan diolah secara statistika, sampai akhirnya kita menemukan tanggal kadaluarsa
(masa edar) secara kuantitatif, dan tanggal tersebutlah yang akan dijadikan patokan kadaluarsa obat yang nantinya
harus dicantumkan dalam kemasan obat.
66
Faktor Yang Mempengaruhi Stabilitas
Bahan Baku:
Faktor Utama
Faktor Lingkungan Ukuran partikel,
Temperatur yang tidak sesuai pH, kelarutan,
Cahaya Ketercampuran anion dan kation,
Kelembaban Kekuatan larutan ionik,
Oksigen Bahan tambahan kimia
Karbondioksida. Bahan pengikat molekular dan
difusi bahan tambahan.
67
Referensi
Asean guideline on stability study of drug
product