PERSETUJUAN PEMASOK
2
PRINSIP
o TUJUAN
• Inspeksi Diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua
aspek produksi dan pengawasan mutu industri farmasi
memenuhi ketentuan Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB)
• Program Inspeksi Diri dirancang untuk mendeteksi
kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan menetapkan
Tindakan Perbaikan yang diperlukan
o Pelaksanaan
• Inspeksi Diri dilakukan secara rutin dan, disamping itu,
pada situasi khusus, misalnya dalam hal terjadi penarikan
kembali obat jadi atau terjadi penolakan yang berulang
o PELAKSANA
• Inspeksi Diri dilakukan secara independen dan rinci oleh
petugas yang kompeten dari perusahaan
3
TIM INSPEKSI DIRI
❖ Terdiri dari 3 (tiga) anggota yang berpengalaman
dalam bidangnya masing-masing dan memahami
CPOB
5
ASPEK UNTUK INSPEKSI DIRI
o Sistem Mutu
o Personalia
o Bangunan, Peralatan, Sistem Penunjang termasuk fasilitas untuk
personil; Perawatan bangunan, peralatan dan Sistem Penunjang
o Warehousing: bahan awal, bahan pengemas dan obat jadi
o Pengolahan dan pengawasan selama proses
o Pengawasan Mutu
o Dokumentasi
o Sanitasi dan Higiene
o Program Validasi dan re-validasi
o Kalibrasi Alat atau sistem pengukuran
o Prosedur Penarikan kembali Obat Jadi
o Penanganan Keluhan
o Pengawasan Label
o Hasil Inspeksi Diri sebelumnya dan Tindakan Perbaikan
6
LAPORAN INSPEKSI DIRI dan TINDAK LANJUT
o LAPORAN
Dibuat setelah Inspeksi Diri selesai dilaksanakan, yang mencakup:
• Hasil Inspeksi Diri
• Evaluasi serta kesimpulan
• Saran, tindakan perbaikan
o TINDAK LANJUT
• Manajemen mengevaluasi laporan Inspeksi Diri dan Tindakan
Perbaikan – CAPA (Corrective Action Preventive Action = Tindakan
Perbaikan, Tindakan Pencegahan)
• Harus dibuat Program Tindak Lanjut yang efektif
7
Tahapan dalam melakukan persiapan
inspeksi diri adalah sebagai berikut:
• Menjadwalkan waktu dan area yang akan dilakukan
inpeksi diri;
• Menentukan tim yang akan melakukan inspeksi diri;
• Persiapkan observasi yang akan dilakukan dan siapkan
laporan observasi;
• Distribusikan laporan ke kepala departemen atau kepala
manager mutu (pemastian mutu)
• Manager pemastian mutu menyiapkan kesimpulan
laporan dan juga menemukan dan merencanakan cara
untuk mengatasi masalah secara efektif.
8
Hal yang harus diperhatikan dalam inspeksi
diri:
• Rapat pembukaan / diskusi diperlukan sebelum inspeksi untuk
membahas agenda dan cakupan inspeksi.
• Komunikasi terbuka antara auditor dan auditee harus dijaga.
• Pengamatan audit harus didasarkan pada bukti objektif, seperti
pengamatan langsung terhadap proses yang sedang berjalan,
wawancara personil atau evaluasi data yang tercatat.
• Jika selama inspeksi ketidaksesuaian kritis diamati, tindakan segera
harus dilakukan.
• Pada akhir inspeksi, melalui pertemuan penutup / penutupan,
Auditor menyampaikan observasi dan rekomendasi dari area yang
diaudit
9
Hal yang harus diperhatikan dalam
pelaporan inspeksi diri:
• Auditor menyiapkan laporan inspeksi diri dalam waktu
satu bulan setelah isnpeksi
• Pengamatan audit bersifat objektif, adil dan seimbang,
perekam secara memadai dan mudah dipahami.
Referensi dibuat untuk dokumen yang mendasarinya, jika
ada.
• Pengamatan harus diklasifikasikan menjadi “kritis,” major
“dan” minor “
10
TEMUAN INSPEKSI DIRI
o KRITERIA
Temuan Inspeksi Diri, terbagi atas:
• Kritis (C)
• Major (Ma)
• Minor (mi)
o PENJELASAN
• Kritis (C) : Bila Auditee tidak melaksanakan / menerapkan CPOB
sebagaimana ditentukan dalam CPOB
• Major (Ma) : Bila penerapan CPOB oleh Auditee belum sesuai
(menyimpang) dengan ketentuan yang ada dalam CPOB dan
ketidaksesuaian yang ditemukan dapat segera diperbaiki.
• Minor (mi) : Bila diperlukan peningkatan atas penerapan CPOB yang
dilaksanakan oleh Auditee
11
TEMUAN INSPEKSI DIRI
o TINDAK LANJUT
• Dilakukan terhadap temuan C, Ma dan mi
• Setelah batas waktu yang disepakati maka Auditor akan memverifikasi
tindak lanjut yang dilakukan Auditee.
• Temuan yang telah diverifikasi sesuai → ditutup (closed)
Temuan yang belum ditindaklanjuti atau sudah ditindaklanjuti tetapi
belum sesuai → masih terbuka
12
Keputusan akhir laporan dipersiapkan oleh
kepala manager mutu (pemastian mutu)
didistribusikan kepada departemen lain
sebagai berikut:
• Direktur utama
• Manajer produksi
• Manajer Quality Control
• Kepala departemen
departemen engineering
13
• Laporan akhir yang dibuat QA tidak hanya
mencakup kesalahan atau kekurangan
dalam area / sistem tertentu, tetapi juga
mencantumkan tindakan perbaikan yang
perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
secara efektif dalam kerangka waktu yang
diberikan untuk memperbaiki, dan
menjaga kualitas di dalam area / sistem.
14
CAPA (Corrective and preventive
actions) Inspeksi Diri
Tindakan Korektif (CA) : mengoreksi non conformity (NC)
dan penyimpangan yang terjadi maupun yang terdeteksi
• Kaji dan tetapkan masalah atau NC
• Cari penyebab NC
• Siapkan rencana tindakan untuk mengatasi masalah (dan
mencegah keberulangan)
• Laksanakan rencana diatas
• Evaluasi efektivitas tindakan yang terjadi
15
Tindakan preventif (PA) : mencegah
keterulangan atau terjadinya NC dan
penyimpangan yang potensial bermasalah
• Identifikasi masalah atau NC potensial
• Cari penyebab masalah potensial
• Siapkan rencana tindakan untuk
mencegah keberulangan
• Laksanakan rencana diatas
• Kaji tindakan yang diambil dan
efektivitasnya dalam pencegahan masalah
16
7 langkah proses :
1. Identifikasi : tetapkan masalah secara jelas
2. Evaluasi : hitung besar/luas masalah dan
dampaknya
3. Investigasi : buat rencana investigasi thd.masalah
4. Analisis : lakukan analisis yang seksama
5. Rencana tindakan : susun daftar tindakan yang
akan dilakukan.
6. Implementasi : laksanakan tindakan yang
direncanakan
7. Tindak lanjut : verifikasi dan nilai efektifnya.
17
AUDIT MUTU
18
AUDIT dan PERSETUJUAN PEMASOK