Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan cara membuat larutan seri baku pembanding 2-70 ug/mL?

Tentukan persamaan
kurvanya
2. Apakah kurva tersebut dapat digunakan utk dasar penentuan kadar ? Jelaskan
3. Menurut anda apakah titik sampling sudah memadai standar BPOM untuk studi
farmakokinetik ?
4. Hitung konsentrasi sulfametoksazol pada setiap titik sampling baik pada sampel uji maupun
pembanding
5. Tentukan parameter farmakokinetik nya
6. Bandingkan parameter farmakokinetik uji dan pembandingnya
7. Apakah produk uji BE thdp produk pembandingnya ?

Jawaban :

1. Cara membuat larutan seri baku pembanding


a. 2 µg/mL
V1.N1=V2.N2
V1. 500 µg/mL = 1000 µl. 2 µg/mL
V1= 4 µl
Dipipet 4 µl larutan, add 996 µl plasma

b. 8 µg/mL
V1.N1=V2.N2
V1. 500 µg/mL = 1000 µl. 8 µg/mL
V1= 16 µl
Dipipet 16 µl larutan, add 984 µl plasma

c. 10 µg/mL
V1.N1=V2.N2
V1. 500 µg/mL = 1000 µl. 10 µg/mL
V1= 20 µl
Dipipet 20 µl larutan, add 980 µl plasma
d. 40 µg/mL
V1.N1=V2.N2
V1. 500 µg/mL = 1000 µl. 40 µg/mL
V1= 80 µl
Dipipet 80 µl larutan, add 920 µl plasma

e. 45 µg/mL
V1.N1=V2.N2
V1. 500 µg/mL = 1000 µl. 45 µg/mL
V1= 90 µl
Dipipet 90 µl larutan, add 910 µl plasma

f. 70 µg/mL
V1.N1=V2.N2
V1. 500 µg/mL = 1000 µl. 70 µg/mL
V1= 140 µl
Dipipet 140 µl larutan, add 860 µl plasma
Pembuatan larutan baku :
- Dipipet larutan stok sulfametoksazol sebanyak volume yang sudah dihitung sesuai kadar
yang dibutuhkan
- Larutan stok dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian di ad kan 1 ml menggunakan
plasma darah
- Larutan dihomogenkan menggunakan vortex
2. Persamaan Kurva (excel)
Seri I : y = 0,0509 + 0,011x; R²=1
Seri II : y = 0,0485 + 0,011x; R²=1
Seri III : y = 0,0491 + 0,011x; R²=1
Seri IV : y = 0,0489 + 0,011x; R²=1
Seri V : y = 0,0488 + 0,011x; R²=1
3. Kurva bisa digunakan ? Kurva bisa digunakan untuk penentuan kadar, hal ini dikarenakan
nilai a mendekati 0, b mendekati nol dan R² = 0
4. Titik sampling yang digunakan pada percobaan adalah t0; 0,5; 2; 3,5; 4; 6; 8; 10; 12 jam (9
sampel), hal ini belum memenuhi standar BPOM. Sesuai standar BPOM (Perka BPOM RI
Nomor : HK.00.05.3.1818; h.20) pengambilan waktu sampling pada umumnya adalah 12 – 18
sampel, yaitu :
 Pada waktu sebelum pemberian obat (t0) : 1 sampel
 Sebelum Cmax : 2 – 3 sampel ( fase absorbsi )
 Disekitar Cmax : 4 – 6 sampel ( fase distribusi & metabolisme )
 Setelah Cmax : 5 – 8 sampel ( minimal 3 X t1/2) (fase eliminasi)
5.
6. Parameter Farmakokinetik:

 Cmax
 Tmax
 T1/2
 AUC0-t
 AUC0-inf
Keterangan:
 Kadar puncak (Cmax) merupakan kadar senyawa bioaktif tertinggi yang
terukur dalam darah/serum/plasma. Nilai ini merupakan resultante
proses absorpsi, distribusi dan eliminasi dengan pengertian bahwa pada
saat kadar mencapai puncak, proses-proses absorpsi, distribusi dan
eliminasi berada dalam keadaan seimbang.
 Tmax adalah waktu mencapai kadar puncak.
 T1/2 adalah waktu paruh dalam plasma.
 AUC0-t menggambarkan jumlah obat yang terukur dalam darah pada
rentang waktu tertentu.
 AUC0-inf menggambarkan jumlah obat yang terukur dalam darah pada
waktu nol sampai tak hingga.

Anda mungkin juga menyukai