Anda di halaman 1dari 7

1.

Subjective
Nama pasien : Ny. SWT
Umur/TTL : 60 tahun
BB/TB :-
Jenis kelamin : perempuan
No. Rekam Medis : 9105xx
Alamat : Munjul,Kutasari
Status jaminan :-
Tanggal MRS : 11-02- 2013
Tanggal KRS : 16-02- 2013
Riwayat MRS : Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, pusing kepala
Riwayat penyakit : HT (-)
Jantung (-)
Diagnosa : CHF, aritmia

2. Objektive
Parameter penyakit
TTV TANGGAL Keterangan
11/02 12/02 13/02 14/02 15/02 16/02 Nilai
normal
TD 150/90 110/80 90/60 80/60 100/60 100/60 120/80 Meningkat
pada tgl 11,
menurun
pada tgl 14
N 116 80 108 84 92 84 80-90 Meningkat
pd tgl 11,13,
15
RR 36 24 20 22 20 20 16-20 Meningkat
Suhu 36 36,7 36,4 36,7 36,2 36,4 36-37,5 Normal
Sesak + + Muncul
pada tgl 11,
12
Pusing + + ++ Muncul tgl
11,13,14
batuk + Muncul tgl
12

Penjelasan :
- Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak lagi dapat
memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Gangguan fungsi jantung dapat berupa
gangguan fungsi diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau
ketidaksesuaian preload dan afterload (Simadibrata, 2006).
Mekanisme yang mendasari terjadinya gagal jantung kongestif meliputi gangguan
kemampuan konteraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah
dari curah jantung normal. Penurunan kontraksi venterikel akan diikuti penurunan
curah jantung yang selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah (TD), dan penurunan
volume darah arteri yang efektif. Sedangkan Vasokonteriksi dan retensi air untuk
sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah (Brunner and Suddarth 2002)
- Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung per menit. Pada orang sehat cenderung
memiliki denyut istirahat yang pelan karena otot jantungnya dalam keadaan sehat.
Namun jika pada orang dengan gagal jantung kongestif mengalami gangguan pada
otot jantung karena ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang mencukupi
untuk kebutuhan tubuh. Jadi otot jantung bekerja lebih keras untuk memenuhinya
sehingga denyut nadi meningkat.
- Diketahui RR juga mengalami peningkatan, peningkatan ini diakibatkan oleh kerja
jantung yang lebih berat sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen. Untuk
memenuhi kebutuhan oksigen ini, maka diperlukan laju respirasi (RR) yang lebih
cepat.
- Ketidakmampuan ventrikel kiri memompa darah yang datang dari paru,
menyebabkan peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan
terdorong ke jaringan paru. Manifestasi klinis yang dapat terjadi meliputi
dispnu(sesak nafas), batuk, mudah lelah, denyut jantung cepat (takikardi) dengan
bunyi S3, kecemasan dan kegelisahan.
- Pusing yang di alami pasien disebabkan karena tekanan darah pasien yang meningkat
pada tagl 11 dan menurun pada tanggal 13 dan 14

Pemeriksaan Satuan Nilai Normal Keterangan

Hb g/dl 15,6 14 – 18 Normal

Leukosit /ul 9170 5000 – 10.000 Normal

Ht % 46% 40 – 48 Normal

Eritrosit 106/ul 4,9 4-5 Normal

Trombosit /ul 319.000 150.000 – 400.000 Normal

MCV Fl 95,3 80-100 Normal

MCHC % 33,7 32-36 Normal


MCH Pg 32,1 26-34 Normal

SGOT u/l 29 11 – 47 Normal

SGPT u/l 10 7 – 53 Normal

CK u/l 41 20-300 Normal


CKMB u/l 51 <10 Meningkat

Kolesterol total Mg/dl 257 <200 Meningkat

Trigliserid Mg/dl 65 190 Menurun

Penjelasan :
- CKMB merupakan parameter spesifik kerusakan jantung. Jika jantung rusak maka
CMAB akan meningkat dan aktivitas serum CKMB akan dipengaruhi oleh infark
pada kerusakan jantung tersebut.

Adam JMF. Dislipidemia. Dalam Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Editor Sudoyo AW dkk. Jilid III Edisi
IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu PenyakitDalam FKUI. Jakarta.2006:1948-54.

- Kolesterol total diatas 240 memiliki resiko aterosklerosis yang sangat tinggi.
- Kolesterol total merupakan pemeriksaan yang menentukan jumlah kolesterol yang
terdapat di dalam semua partikel lipoprotein tubuh (semua jenis kolesterol dan
trigliserida). Kolesterol total adalah suatu alat untuk menentukan risiko, bukan
sebagai uji diagnostik.
Apabila kadar kolesterol tinggi akan menyebabkan terbentuknya endapan/kristal
lempengan yang akan mempersempit atau meyumbat pembuluh darah. Pada keadaan
yang berat dimana terjadi sumbatan yang total dari pembuluh darah maka akan terjadi
kerusakan organ. Misalkan bila pembuluh koroner yang tertutup, maka terjadi
serangan jantung, dan apabila pembuluh darah diotak yang tersumbat maka akan
menyebabkan stroke.
- Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah juga mengakibatkan kadar trigliserida
menurun karena sebagian trigliserida digunakan untuk pembentukan kolesterol secara
terus menerus.

Pemeriksaan penunjang

Nama Pemeriksaan : Hasil


EKG
Tanggal :  Borderline EKG
11/02  Possible left atrial enlargement
 Sinus tachycardia with occasional premature
ventricular complexes

Nama Pemeriksaan : Hasil


EKG
Tanggal :  Normal sinus rhytm
12/02  Abnormal EKG
 Cannot rule out anterior infark, age undetermined

Nama Pemeriksaan : Hasil


EKG
Tanggal :  Normal sinus rhytm
15/02  Prolonged QT
 Abnormal EKG
Penjelasan :

- Pada pemeriksaan EKG tanggal 11 terjadi ke abnormalan EKG yang ditunjukan


dengan kemungkian pembesaran pada atrium kiri, dan sinus tachycardia yaitu
perubahan irama denyut jantung lebih cepat dari normal. Hal tersebut yang
menunjukan pasien mengalami aritmia.
- Pada pemeriksaan EKG tanggal 12 menunjukan irama sinus kembali normal, tetapi
masih menunjukkan keabnormalan EKG yaitu dengan kemungkinan timbul infark
pada bagian anterior.
- Pada pemeriksaan EKG tanggal 15 terjadi perpanjangan interval QT, dimana interval
QT adalah durasi dari depolarisasi atau repolarisasi ventrikel. Individu dengan
prolonged QT mengakibatkan gangguan irama dimana terjadi aritmia yang
menyebabkan pompa jantung berhenti memompakan darah keseluruh tubuh, jika
jantung mengalami masalah irama, ini bisa nmenyebabkan seseorang mengalami sakit
kepala ringan atau pingsan, sehingga apabila jantung tidak kembali normal dapat
terjadi kematian. Sebagian kasus ini berhubungan dengan aktivitas fisik atau stress
emosional. Prolonged QT yang ditunjukkan pada pemerikssaan di atas di duga karena
pemberian obat aritmia kelas III yaitu tyarit (amiodaron) yang apabila di konsumsi
dapat mengakibatkan pemanjangan masa potensial aksi dan interval QT.

Daftar Pustaka

Adam JMF. Dislipidemia. Dalam Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Editor Sudoyo AW dkk. Jilid III Edisi
IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu PenyakitDalam FKUI. Jakarta.2006:1948-54.

Brunner, L dan Suddarth, D. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah (H.
Kuncara, A. Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemehan). (Ed.8) Vol 1
Jakarta : EGC.
Simadibrata K, Daldiyono. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Aru W Sudoyo
(Editor), Balai Penerbit UI. Jakarta, 2006.

Anda mungkin juga menyukai