NIM : 192016085
SMSTR : 3
MK : Tugas 5 dan 6 ( FARMASI FISIK )
STUDI : S1 FARMASI
RESUME
PEMAHAMAN PROSES PRODUKSI OBAT NON STERIL
Produk obat non steril adalah suatau produk obat yang diproduksi untuk kebutuhan selama 1
bulan dan mencatat realisasi kerjanya, perencanaan produksi yang dibuat bulan berikutnya
berdasarkan permintaan barang dari sub instalansi pegawai farmasi atau apotek dan persediaan
minimum produksi, selanjutnya dilaksanakan pada kegiatan harian. Produksi non steril meliputi
pembuatan, pengenceran, dan pengemasan kembali.
Dalam proses produksi obat non steril, Apoteker harus memahami apa saja yang harus dilakukan
dalam produksi obat non steril.
Agenda
1. Orientasi posisi Apoteker di industri Farmasi
Membuka wawasan opportunity posisi untuk apoteker disebuah proses desain produk.
2. Desain poduk dan proses di industri farmasi
Memberikan informasi secara end to end dari desain produk sampai kepada evaluasi
poduk
3. Desain proses produksi non steril
Memberikan gambaran desain dan detail tahapan proses produksi non steril
4. Evaluasi produk secara komprehensif
Memberikan gambaran evaluasi produk jika terdapat sesuatu issue terkait produk.
Dalam pembuatan obat non steril, terdapat beberapa tahapan yang mana Apoteker
ikut andil didalamnya.
A. Registrasi Apoteker
Apoteker memiliki salah satu fungsi menyiapkan data data obat untuk didaftarkan
agar obat tersebut tercatat di BPOM sebagai obat yang legal atau resmi dan aman
digunakan.
( intinya fungsi Apoteker Disini sebagai frontline dimana langsung berhubhungan
dengan BPOM )
B. Litbang
Apoteker memproduksi dan merancang obat baru
C. Pemgawasan Mutu
Apoteker mengawasi kualitas atau mutu, baik dari bahan baku, prosedur, dan bahan
jadi
D. Produksi
Apoteker berperan mengelola, merencanakan, dan mem-factoring
E. Gudang
Apoteker berperan untuk menjaga keamanan, dan kualitas bahan baku
F. Teknik
Apoteker berperan untuk menghasilkan produk yang baik
G. Validasi
Apoteker berperan untuk memfasilitasi terhadap standar obat yang ada
H. Ekspedisi
Apoteker berperan sebagai CPODB ( cara pembuatan obat dengan baik ), meeting,
distribusi, dan sampai pada konsumen sesuai kualitasnya.
I. Perencanaan
Apoteker diharapkan mengetahui seluk beluk produksi, pengoptimalan, waktu
pembuatan, dll.
J. Pemantauan mutu
Apoteker mengetahui bahan aktif, memastikan mutu yang dibuat sampai ke tangan
konsumen )
K. Pengembangan produk
Apoteker bisa menjembatani marketing, kebutuhan pasar, merancang,
mengkombinasikan obat, dan mengkomunikasikan / bekerjasama dengan industri.
L. Pengembangan bisnis dan medical
Apoteker merancang, membuat timeline secara bisnis dan aspek obat dilapangan
M. Pembelian
Apoteker berperan dalam pembelian produk obat, karena Apoteker lebih mengetahui
mutu, bahan aktif, dan ketahanan obat.
N. Farmakovigilans
Apoteker bertanggung jawab dalam pemasaran yang sudah di mandatori.
Dalam pembuatan obat, Apoteker memerlukan pedoman CPOB ( cara pembuatan obat
yang baik ), agar menghasilkan produk yang aman /safety, berkhasiatn / efficacy, dan
berqualitas / quality.