apt. Zulham, S.Farm., M.Si
Cakupan Bahasan :
Asean guidelines on the stability of drug
products
Merancang dan melaksanakan prosedur uji
stabilitas.
Makna dari tanggal kadaluarsa obat dan
penetapannya
STABILITAS OBAT
Tujuan
Stabilitas Kimia
Stabilitas Fisika
Stabilitas Mikrobiologi
Stabilitas Terapi
Stabilitas Toksikologi
Uji Stabilitas menurut ICH
Tujuan stabilitas obat adalah untuk memberikan bukti
tentang mutu suatu bahan obat atau produk yang
berubah seiring waktu dibawah pengaruh faktor-
faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan
cahaya.
Menurut ICH (International conference of
Harmonization) dunia dibagi menjadi 4 zona iklim
dan pengujian stabilitas untuk menetapkan massa
edar produk harus dilakukan sesuai dengan kondisi
iklim di tempat produk tersebut dipasarkan.
Uji Stabilitas menurut CPOB
Ujistabilitas dilakukan guna menilai
karteristik stabilitas obat dan untuk
menentukan kondisi penyimpanan yang sesuai
dan tanggal kadaluarsa.
Metode Uji Stabilitas
1. Uji Stabilitas Jangka Panjang
2. Uji Stabilitas Dipercepat
3. Uji Stabilitas Retained Sample
4. Uji Cyclic Temperature Stress
Uji Stabilitas Jangka Panjang
Pengujian stabilitas jangka panjang biasanya dilakukan untuk
durasi di mana k1 dan k2 (konstanta laju) pada suhu T1 dan T2
yang lebih lama dari periode pengujian untuk memungkinkan
degradasi produk yang signifikan di bawah kondisi penyimpanan
yang disarankan. Periode pengujian tergantung pada stabilitas
produk yang harus cukup lama untuk menunjukkan bahwa tidak
ada degradasi terukur yang terjadi. Selama pengujian, data
dikumpulkan pada frekuensi yang sesuai sehingga analisis mampu
membedakan ketidakstabilan dari ambiguitas yang ada. Keabsahan
data dapat ditingkatkan dengan memasukkan satu batch bahan
acuan yang telah memiliki karakteristik stabilitasnya. Stabilitas
bahan acuan mencakup stabilitas reagen serta konsistensi kinerja
instrumen yang akan digunakan selama periode pengujian stabilitas.
Uji Stabilitas dipercepat
Dalam pengujian stabilitas yang dipercepat, suatu produk diamati
pada beberapa temperature tinggi yang menyebabkan kegagalan
produk. Hal ini dilakukan untuk membuat produk berada pada kondisi
yang mempercepat degradasi. Informasi ini kemudian diproyeksikan
untuk memprediksi umur simpan atau digunakan untuk
membandingkan stabilitas relatif dari formulasi alternatif. Selain
suhu, kondisi tekanan yang diterapkan selama pengujian stabilitas
dipercepat adalah kelembaban, cahaya, agitasi, gravitasi, pH dan
paket (Kommanaboyina et al., 1999). Dalam pengujian stabilitas yang
dipercepat, sampel diberikan tekanan, didinginkan setelah diberi
tekanan, dan kemudian diuji secara bersamaan. Karena durasi
analisisnya pendek, kemungkinan ketidakstabilan dalam sistem
pengukuran berkurang dibandingkan dengan pengujian stabilitas
jangka Panjang.
Uji Stabilitas Retained Sample
Uji ini adalah perlakuan biasa untuk setiap produk yang dipasarkan
yang memerlukan data stabilitas. Dalam penelitian ini setidaknya
satu batch sampel uji stabilitas yang disimpan dalam setahun dipilih.
Jika jumlah batch yang dipasarkan melebihi 50, direkomendasikan
untuk mengambil dua batch sampel stabilitas. Saat pertama
pengenalan produk di pasar, sampel stabilitas setiap batch dapat
diambil yang dapat dikurangi menjadi hanya 2% – 5% dari batch
yang dipasarkan pada tahap selanjutnya. Dalam penelitian ini,
sampel stabilitas diuji pada interval yang telah ditentukan yaitu jika
suatu produk memiliki umur simpan 5 tahun, maka dilakukan
pengujian sampel pada 3, 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, dan 60 bulan.
Metode konvensional untuk memperoleh data stabilitas pada sampel
penyimpanan ini dikenal sebagai metode interval konstan.
Uji Cyclic Temperature Stress
Uji ini bukan pengujian rutin untuk produk yang dipasarkan.
Dalam metode ini, uji cyclic temperature stress dirancang
berdasarkan pengetahuan dari produk untuk meniru kondisi
yang mungkin terjadi di penyimpanan pasar. Periode siklus
yang paling dipertimbangkan adalah 24 jam. Suhu minimum
dan maksimum untuk pengujian cyclic temperature stress
direkomendasikan untuk dipilih berdasarkan produk
sampingan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti suhu
penyimpanan yang direkomendasikan untuk produk dan bahan
kimia dan fisik tertentu. Biasanya tes memiliki 20 siklus.
Climatic Chamber atau sering juga
disebut temperature and humidity
chamber atau chamber, adalah alat simulasi atau
alat pengujian beberapa kondisi temperature (suhu)
dan humidity (kelembaban).
Climatic Chamber atau temperature and humidity
chamber ini, sering digunakan oleh bagian Quality
Control (QC dan QA), departement Quality, atau
pun bagian laboratorium. Dan biasanya juga
ada standard ketentuan khusus pengujian yang
di request dari customer dengan mengikuti standar
dan ketentuan pengujian “Reliability Testing” atau
uji kestabilan suhu mengikuti standard
international yang berlaku.
Kesimpulan
Pengujian stabilitas saat ini menjadi komponen prosedural
utama dalam program pengembangan produk farmasi untuk obat
baru dan formulasi baru. Uji stabilitas dilakukan agar kondisi
penyimpanan dan umur simpan yang direkomendasikan dapat
dicantumkan pada label untuk memastikan bahwa obat tersebut
aman dan efektif sepanjang masa simpannya. Selama periode
waktu dan dengan meningkatnya pengalaman dan perhatian,
persyaratan peraturan telah dibuat semakin ketat untuk mencapai
tujuan di atas dalam semua kondisi yang mungkin terjadi pada
produk selama masa simpannya. Oleh karena itu, uji stabilitas
harus dilakukan dengan mengikuti prinsip ilmiah yang tepat dan
setelah memahami persyaratan peraturan saat ini dan sesuai
dengan zona iklim.
Terima Kasih…