Anda di halaman 1dari 80

DYERA FORESTRYANA, M.SI.

, APT

STABILITAS KIMIA OBAT: KINETIKA REAKSI


2

PENDAHULUAN
• Seorang farmasis harus mengetahui profil suatu
obat. Sifat fisika-kimia, stabilitas.
• Sifat tersebut menjadi dasar dalam keputusan
seorang farmasis  peresepan, maupun desain
dan formulasi.
• Selain itu kinetika suatu obat menjadi dasar
dalam menentukan waktu kadaluarsa dari suatu
obat
• Farmasis harus menjamin obat stabil sampai di
tangan pasien
STABILITAS ADALAH SIMBOL KUALITAS YANG PENTING
UNTUK PRODUK OBAT/KOSMETIK

Stabilitas Obat : Kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat dan


karakteristiknya agar sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas,
kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan yang ditetapkan sepanjang
periode penyimpanan dan penggunaan (shelf-life)
Expiration date : waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan
Shelf-life (waktu simpan): adalah periode penggunaan dan penyimpanan yaitu waktu
dimana suatu produk tetap memenuhi spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya
yang se nsuai dengan kondisi penjualan di pasar
JENIS SPESIFIKASI
• Spesifikasi ‘release’ adalah spesifikasi yang
harus dipenuhi pada waktu pembuatan,
misalnya 95-105%.
• Spesifikasi periksa atau spesifikasi
waktu simpan atau spesifikasi umur
produk, adalah spesifikasi yang harus
dipenuhi sepanjang waktu simpannya,
misalnya 90- 110%.
SPESIFIKASI ‘RELEASE’ DAN
SPESIFIKASI ‘WAKTU SIMPAN’
Waktu simpan minimum : Periode waktu yang dibutuhkan suatu produk
yang berada pada batas spesifikasi ‘release’ saat pembuatan untuk
mencapai batas spesifikasi periksa

Spesifikasi ‘release’ Spesifikasi waktu simpan

11 0

10 5
10 0 10 0
95

90
Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu
produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin
identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk
tersebut
Sediaan obat/kosmetika yang stabil adalah suatu
sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat
diterima selama periode penyimpanan dan
penggunaan, dimana sifat dan karakteristiknya sama
dengan yang dimilikinya pada saat dibuat.
EFEK TIDAK DIINGINKAN YANG
POTENSIAL DARI KETIDAKSTABILAN
PRODUK FARMASI
• hilangnya zat aktif,
• naiknya konsentrasi zat aktif,
• BA berubah,
• hilangnya keseragaman kandungan,
• menurunnya status mikrobiologis,
• hilangnya elegansi produk dan ‘patient acceptability’,
• pembentukan hasil urai yang toksik,
• hilangnya kekedapan kemasan,
• menurunnya kualitas label dan
• modifikasi faktor hubungan fungsional.
RUANG LINGKUP DAN ALASAN UJI STABILITAS

Ruang lingkup: Alasan uji stabilitas:


1. Kepentingan pasien
• BAHAN BAKU OBAT DAN
EKSIPIEN
2. Reputasi produsen
3. Mengikuti peraturan
• R&D FORMULASI BAHAN UJI 4. Membuat data base yang
KLINIK penting untuk formulasi
• OBAT UNTUK DIPASARKAN produk lain
• REFORMULASI, PERUBAHAN TEMPAT
PEMBUATAN, MENGATASI KESULITAN,
KELUHAN PASIEN
• PRODUK DLM DISTRIBUSI
• PENYIMPANAN PRODUK OLEH PASIEN
• STABILITAS IN VIVO
ELEMEN PENTING UNTUK PROGRAM UJI
JENIS PENGURAIAN: STABILITAS YANG BERKUALITAS TINGGI DAN
COST EFFECTIVE
1. Kimia 1.Komitmen pada kualitas 2.Dasar teori
2. Fisika Scientific
3. Biologi 3.Pengetahuan ttg Peraturan dan Standar
Farmakope
4. Kombinasi
4.Komunikasi efektif R&D, Produksi,
• Therapeutic QC/QA, Bagian Keluhan dan Regulasi
• Toxicological 5. Metode Analitik yang digunakan
• Drug product stability 6.Monitoring cermat untuk anggaran
stabilitas
7.Kemampuan managerial untuk
mengkoordinasi dan mengoptimasi
program
LANJUTAN
1. Periode kesesuaian : simbol Strategi untuk meningkatkan
kualitas untuk produk yang shelf life:
paling cepat rusak karena 1. Mengurangi kesalahan
bergantung pada waktu misalnya Sampling dan Analisis :
hilangnya potensi zat aktif ketepatan waktu sampling,
2. Shelf Life: 7 hari, 1 bulan, 1 improve precision dan
reproducibility
tahun, 18 bulan, 2-3-5
tahun 2. Statistik
3. Expiration Date: waktu yang 3. Proses:mengaliri ampul
tertera pada kemasan setiap berisi larutan dengan N2
batch yang menunjukkan masa 4. Formulasi:stability
berakhirnya produk tsb boleh overages, mengurangi
dikonsumsi. hidrolisis-kompleksasi dgn
cyclodextrin,oksidasi-
Singkat : May ’06 antioksidan,cemaran
Panjang (5thn): Feb April June mikroba-pengawet
2006 – January ‘11, August
KONDISI IKLIM DUNIA
Zona Iklim Tempat Suhu rata2 Kelembab Kondisi
tahunan an udara Penyimpanan
I. Temperate Eropa Utara, < atau = 15oC Tanpa batas 21oC/45%RH
climate/Sedang Kanada,
Inggris,Rusia
II.Mediteranean Eropa Selatan, 15-22oC Tanpa batas 25oC/60%RH
dan subtropik Jepang. Amerika
Serikat
III.Panas dan Sahara,Arab >22oC <60% 30oC/35%RH
kering Saudi, Australia

IV.Panas dan Afrika Tengah, >22oC < atau = 30oC/70%RH


lembab Indonesia, 60%
Filipina
UJI STABILITAS
• cGMP 1972
• FDA MARET 1984; REVISED FDA 1987
• FDA Guidance for Industry 1998
• ICH (International Conference on Harmonization)
Oktober 1993: US,EU,JAPAN
• ICH QIA September 1994
• WHO 1996
• CPMP (The Committee for Propietary Medicinal
Products) di bawah EU Okt 1997-April 1998
JENIS STABILITAS YANG
UMUM DIKENAL
• Stabilitas kimia
• Stabilitas fisika
• Stabilitas mikrobiologi
• Stabilitas terapi
• Stabilitas toksikologi
STABILITAS KIMIA:
MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KIMIAWI DAN POTENSI
ZAT AKTIF YANG TERTERA PADA ETIKET
DALAM BATASAN SPESIFIKASI
• Laju Reaksi : dinyatakan dalam term pengurangan
konsentrasi reaktan (- dc/dt) atau penambahan
konsentrasi produk (+dx/dt) per satuan waktu.
Dimensinya : mol liter-1 detik –1

Orde Reaksi : jumlah atom atau molekul yang
terlibat dalam reaksi yang konsentrasinya menentukan
laju reaksi. Molekularita : jumlah molekul yang
terlibat dalam reaksi elementer

Orde 0-1-2 dan cara menentukan orde reaksi

Kondisi Penyimpanan : Pengaruh suhu dan faktor
lain thd laju reaksi

• Penguraian dan penstabilan obat
Analisis kestabilan dipercepat
GENERAL CONSIDERATIONS IN DOSAGE
FORM DESIGN
• Drug and Drug Product Stability
▫ Drug Stability: Mechanisms of Degradation
▫ Drug and Drug Product Stability: Kinetics and
Shelf Life
▫ Rate Reactions
▫ Q10 Method of Shelf Life Estimation
▫ Enhancing Stability of Drug Products
▫ Stability Testing
RATE REACTIONS
• Change of drug concentration with respect to
time
6

Kinetics is important in all phases of the drug development process


as well as in quality control, stability, bioavailability, and
therapeutic drug monitoring.
KINETICS
• The study of the rate of chemical change and the
way this rate is influenced by conditions of
concentration of reactants, products, and other
chemical species that may be present and by
factors such as solvent, pressure, and
temperature
REACTION KINETICS
• WANT TWO THINGS FROM KINETIC DATA:
•▫ REACTION ORDER
•▫ REACTION RATE

• IN CONSIDERING THE CHEMICAL STABILITY OF A PHARMACEUTICAL, WE NEED TO KNOW THE


REACTION ORDER, WHICH IS OBTAINED EXPERIMENTALLY BY MEASURING THE REACTION RATE AS
A FUNCTION OF CONCENTRATION OF THE DEGRADING DRUG.
FACTORS AFFECTING REACTION RATES
• Temperature
• Dielectric Constant
• Ionic Strength
• Solvent Effect
• Catalysis
• Light
PRINSIP DAN PROSES LAJU YANG
BERKAITAN
• Stabilitas: proses laju reaksi menyebabkan
ketidakaktifan obat melalui penguraian obat,
hilangnya khasiat obat akibat perubahan fisik
dan kimia
• Disolusi: kecepatan berubahnya obat dalam
bentuk sediaan padat menjadi bentuk larutan
molekular
• Proses absorpsi, distribusi dan eliminasi 
Farmakokinetika
• Kerja obat pada tingkat molekuler
LAJU (KECEPATAN) REAKSI

▫ A  B + C
▫ A berkurang, sedangkan B dan C bertambah
d[ A]
laju  
dt
▫ Laju reaksi sebanding dengan berkurangnya
konsentrasi A seiring waktu
d[B] d[C]
laju  
dt dt
▫ Dan bertambahnya konsentrasi B seiring
• Reaksi kimia dapat dinyatakan sebagai laju
penguraian reaktan atau laju
pembentukan produk
• aA + bB + ....  Produk

1 d A 1 d B 
Laju  -   k Aa B b .......
a dt b dt
• Orde reaksi adalah penjumlahan eksponen
(pangkat) a+b +.....
• Orde terhadap A adalah a, terhadap B adalah
b, dst.
SATUAN TETAPAN K PADA ORDE REAKSINYA
Orde nol : – d[A]/dt = k k = mol l-1 s-1
Orde I : – d[A]/dt = k [A] k = 1/waktu = s-1
Orde II : – d[A]/dt = k [A] 2 k= l mol-1 s-1

Orde reaksi ke n mempunyai satuan: (konsentrasi)1-n (waktu)-1

Tetapan k adalah tetapan laju spesifik sehingga tiap perubahan


kondisi seperti suhu, pelarut akan mempunyai tetapan k yang
berbeda pula.
ORDE NOL
• Reaksi di mana kecepatan reaksi tidak dipengaruhi
oleh konsentrasi reaktan
ORDE NOL

 dA
k
0

At dt t

 dA  k  dt 0

A0 0

At  A0  k 0 t 
At  A 0  k 0 t
1 0
Waktu paro: A
t1 / 2  2
k0
C

T
LATIHAN SOAL
Sebuah obat telah terurai 75% dalam satu tahun, reaksi dianggap
orde nol, hitung nilai Ko dan t1/2 obat tersebut

a. At = Ao-Kt
b. t1/2 = Ao
Ko = Ao –
2.Ko
Ct = 100
t 2.
= 75
t1/2
= 0.667
100 –
Th
25
Tentukan rumus T90 dan hitung kadaluarsa
= 8 obat tersebut!
1
bulan
Ko =
ORDE 1
• Reaksi farmasetika yang sering terjadi seperti:
absorpsi obat dan degradasi obat
• Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi
reaktan
ORDE I

dc  kc
dcdt
c t

 dt
c0
 k 0 dt 
ln c  ln c0  k (t  0) 
ln c  ln c0  kt
log c  log c0  kt / 2,303 
2,303 a
2,303 c0 atau k  log
k log t a 
t
x
c
t1/  0,693 t9  0,105
2 0
k k
lnco
C = co e –kt
Difficult to determine slope lnc = lnco – kt
C Lnc Slope = c1 – c2 / t1 – t2
Slope = -k

Log co
Log c = log co – kt / 2.303
Slope = c1 – c2 / t1 – t2
Logc Slope = -k / 2.303

Or use semi log paper


SEMI LOG PAPER

Slope = -K / 2.303
CONTOH SOAL:
Larutan obat mengandung 500 unit ketika dibuat. Setelah
40 hari, dilakukan analisis kadar ternyata konsentrasi nya
tinggal 300 unit. Bila reaksi penguraian berjalan pada
orde 1, berapa lama obat akan terurai sampai konsentrasi
tinggal setengah dari konsentrasi awal?
K = 2,303 . Log Co t1/2 = 0,693
t k

Ct
= 2,303 . Log 500 = 0,693
40 300 0,0128
= 0,0128 /hari t1/2 = 54,3
hari
ORDE DUA
• Reaksi di mana terdapat dua reaktan yang berpengaruh dalam
reaksi.
ORDE II
A+BP

dA dB
Laju reaksi   dt   dt  kAB dt
Jika: a dan b masing-masing konsentrasi awal dari A dan B;
dPx adalah jumlah mol A atau B yang bereaksi dalam waktu t,
maka:

2,303 ba  x
 k a  xb 
laju : dx  kt  log
dt a ab 
xb
xdx x
Jika kedua reaktan konsentrasinya sama  laju :  ka  x  k 
2 1
dt t a a 
x
d A 1
 A
1
 kt
atau :  dt 
k A2 A0
2nd order graph

Units of K:

1/C = 1/Co + Kt
K = (1/C - 1/Co) / t
K = M-1. sec -1
i.e, K is dependent on initial drug
concentration.
Half life: t1/2 = 1 / KCo
Shelf life: t = 0.11 / KCo
0.9
PRACTICE PROBLEM
• Using the following information, determine the
half life of this reaction, assuming there is a
single reactant, second orde
Concentration (M) Time (s)
2.0 0
1.3 10
0.9633 20
RL  1/C VS T
Solutions
Concentration (M) Time (s) 1/ Concentration
2.0 0 0,5
1.3 10 0,769
0.9633 20 1,038
A : 0,5 1/C = 1/Co + Kt
B : 0,0269 y = a +
t1/2 = 1/(K.C0) bx
= 18,89 s
K = b=
0,0269
Given the information from the previous problem, how
METODE PENENTUAN ORDE REAKSI

Metode Substitusi

Metode Grafik

Metode Waktu Paro


METODE SUBSTITUSI
• Data yang terkumpul dari hasil pengamatan
jalannya suatu reaksi disubstitusikan ke
dalam bentuk integral dari berbagai orde
reaksi.
• Jika menghasilkan k yang konstan, maka reaksi
dianggap berjalan sesuai orde tersebut
• Metode Substitusi : Hitung k pada setiap t; masukkan ke dalam
persamaan:

Ord e 0 C0  C
:k  t
a
2,303
Ord e I : k  log a -x
2 ,3t 0 3 ba  x
Orde II : k  log
a  bt ab  x

Metode ini memakan waktu


METODE GRAFIK
• C vs t ----- linear ----- orde 0
• Log C vs t ----- linear ----- orde 1
• 1/C vs t ----- linear ----- orde 2

Metode yang praktis, cepat, tepat


• Metode Grafik

Orde0 : C  C0
 kt k
O r d e I : l o g C  l o g C0  t
2 ,3 0 3

ba  x k a  b 
O r d e II : l o g a  b  x   2 ,3 0 3
t
Log C
C
Slop=-k/2,303
Slop=-k ka 
slop
logba   
b2,30
xab  3
 x
t t t
Orde II

1 1
  kt
C C 0

1 Slop=k

t
DENGAN KERTAS
SEMI LOG
METODE WAKTU PARO
• Orde 0 ------ t ½ = Do / 2k
• Orde 1 ------ t ½ = 0.693 / k
• Orde 2 ------ t ½ = 1/Do.k

Jarang digunakan
SOAL
• Harned meneliti dekomposisi hidrogen peroksida (H2O2)
yang dikatalisis oleh KI (0,02 M) dengan reaksi sebagai
berikut
2 H2O2  2H2O + O2
Data degradasi H2O2 tersebut terlihat pada tabel berikut
Waktu (menit) sisa H2O2 (mM)
0 57,9
5 50,4
10 43,9
25 29,1
45 6,7
65 9,6
Pertanyaan :
-tentukan orde reaksi degradasi H2O2 tersebut
-Hitung harga konstanta degradasi H2O2
CARA PERHITUNGAN WAKTU DALUARSA (T90) UNTUK SEDIAAN OBAT DENGAN ZAT
AKTIF TUNGGAL DAN ORDE REAKSI PERURAIAN OBATNYA ADALAH ORDE REAKSI
SATU.

Langkah-langkah penentuan :
1. Tentukan orde reaksi. Orde reaksi table di atas adalah reaksi orde 1.
Jika jumlah suatu obat berkurang dengan laju yang sebanding dengan
jumlah obatyang tersisa. Maka dapat diketahui bahwa untuk reaksi orde ke
satu, waktu yangdiperlukan untuk berkurang menjadi separonya adalah
konstan (Leon
2.Tentukan Shargel).
tetapan laju reaksi (k) :
Ln C = Ln Co – k.t
Ln 7,8125 = Ln 500 – k.24
2,056 = 6,215 – 24k
- 4,159 = - 24k
- k = 0,1733.
3.Tentukan waktu paro peruraian obat (t½) :
t½ = 0,693/k
= 0,693/0,173 = 3,9 Tahun
4. Tentukan waktu daluarsa (t90).
Waktu daluarsa (t90) obat menunjukkan waktuyang dibutuhkan sampai
turunnya potensi obat hingga 90% dari nilai mula-mula(konsentrasi awal).
Perhitungan daluarsa (t90) untuk reaksi orde 1 adalah:
T90 = (2,303/k)(log 100/90)
T90 = (2,303/0,173)(log 100/90)
T90= (13,31)(0,0458) = 0,6 tahun (~ 7,2 bulan)
T90= 7 bulan 6 hari
5.Penentuan waktu daluarsa obat (expired date) mundur 1 bulan dari
tanggalmixing.Untuk sediaan yang mempunyai 2 zat aktif yang berbeda (2
reaktan), makaorde reaksi peruraian obat dalam sediaan mengikuti orde reaksi
dua. Suatu reaksidapat dikatakan sebagai reaksi orde dua apabila dalam reaksi
tersebut kecepatanreaksi bergantung pada konsentrasi dua reaktan. Jika
konsentrasi kedua reaktansama, maka persamaan kecepatan reaksi orde dua
adalah sebagai berikut :
Dengan jalan menyusun dan mengintegralkan persamaan di atas akandiperoleh
persamaan

Dengan k2 adalah tetapan laju reaksi, C menunjukkan jumlah reaktan yang tinggal
setelah waktu t, C0 menunjukkan konsentrasi mula-mula dan t adalah waktu.
SOAL
1. Obat yang diberikan secara injeDalam suatu resep yang berisi ampisilina mempunyai kelarutan 550
mg/100 ml pada suhu 25°C dan mempunyai laju reaksi 2 x 10 - 7 g/100 ml det -1 . Larutan ampisilina
tersebut stabil pada pH 6,8. Tentukan umur sediaan tersebut tetap baik sampai waktu tinggal 90% dari
konsentrasi semula ?
2. Larutan yang dibuat mengandung zat X = 100 mg/ml. Setelah disimpan selama 100 hari
kandungan zat X tersebut menjadi 40 mg/ml. kapankah zat X tersebut terurai setengahnya (anggap
reaksi berjalan dengan orde pertama) ?
3. Suatu produk berisikan cairan A= 6 g/100ml Kelarutan A pada 25 0 C adalah 0,33 g/100ml Produk ini
oleh pabrik ditambahkan zat B yang dapat merubah pH sediaan menjadi 6,5. konstanta laju orde
pertama zat A adalah 4,5 x 10 - 6 /detik Hitung konstanta nol, dan berapa umur dari produk tersebut bila
produk tersebut dianggap baik hingga terurai 90% dari konsentrasi semula pada suhu 25 0
4. Suatu intravena kepada seorang dewasa. Jika harga konstanta laju reaksi dari obat tersebut sebesar
4,7 .10 -7 sekon -1 dan obat tersebut mengikuti persamaan reaksi orde satu, maka berapa
besar konsentrasi obat setelah lama disimpan selama 60 hari jika konsentrasi obat saat dibuat
sebesar 350 mg ?
5. Sirup parasetamol mempunyai pH stabilitasnya adalah 6,8 dan mempunyai kelarutan 120 mg/5 ml
pada suhu 25 0 C. Jika sirup tersebut mempunyai konstanta laju reaksi sebesar 2,43. 10 - 6 g/100 mL dt-
1,
maka tentukanlah umur dari sirup tersebut tetap baik sampai waktu dimana sirup tersebut terurai
hingga tinggal 90% dari konsentrasi mula-mula ?
7. Sebuah resep sediaan cairan aspirin berisi 325 mg/ 5 ml atau 6,5 g /100 ml. Kelarutan aspirin pada 25 o C adalah 0,33
g /100ml maka sediaan itu pasti akan menjadi suspensi. Ramuan lain dalam resep menyebabkan produk yang
dibuat mempunyai pH 6,0. Konstanta laju orde pertama untuk penurunan mutu aspirin dalam larutan ini adalah 4,5 x
10 - 6 dt -1 .
Hitunglah :
1) konstanta laju pada orde nol,

2) tentukan umur resep cairan tersebut dengan menganggap produk tersebut tetap baik sampai waktu dimana cairan

tersebut telah terurai sampai tinggal 90% dari konsentrasinya mula- mula (yaitu terurai 10%) pada 25 o C?

8. Reaksi orde Satu


Suatu larutan obat mengandung 500 m g tiap ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan ditemukan
terkandung 300 mg /ml. Anggaplah penguraian berjalan dengan orde pertama, pada saat kapankah obat terurai
setengahnya dari konsentrasi awal?

9. Perhitungan Kadaluarsa :
Konsentrasi asal dari suatu obat menurut kinetika orde pertama adalah 94 unit/mL. Laju dekomposisi spesifik, k =
2,09 x 10 - 5 /jam pada suhu 25 0 C. Percobaan berikutnya menunjukkan bahwa konsentrasi obat menurun menjadi 45
unit/ml. Hal tersebut tidak cukup potensial untuk digunakan dan harus ditarik dari pasaran. Berapa tgl kadaluarsa
yang harus ditandai pada produk ini ?
STABILITAS FISIKA
• MEMPERTAHANKAN SIFAT FISIKA
AWAL DARI SUATU SEDIAAN :
PENAMPILAN, KESESUAIAN,
KESERAGAMAN, DISOLUSI,
DISINTEGRASI, KEKERASAN,
KEMAMPUAN DISUSPENSIKAN
STABILITAS
MIKROBIOLOGI
• STERILITAS ATAU RESISTENSI
TERHADAP PERTUMBUHAN
MIKROBA DIPERTAHANKAN SESUAI
DENGAN PERSYARATAN YANG
DINYATAKAN (JUMLAH KOLONI DSB)
• Zat antimikroba yang ada harus dapat
mempertahankan efektifitas sediaan dalam
batas yang ditetapkan
STABILITAS TERAPI
• EFEK TERAPI TIDAK BERUBAH SELAMA
WAKTU SIMPAN (SHELF LIFE) SEDIAAN
STABILITAS
TOKSIKOLOGI
• TIDAK TERJADI PENINGKATAN
TOKSISITAS YANG BERMAKNA
SELAMA WAKTU SIMPAN
• MISALNYA TIDAK TERBENTUK
SENYAWA EPI DAN ANHIDRO
DALAM SUSPENSI TETRASIKLIN
KESTABILAN SEDIAAN PADAT:
PENGARUH LEMBAB
1. Keberadaan lembab dapat terikat atau tidak
terikat. Lembab yang tidak terikat : terjadi pada
penguraian yang membutuhkan lembab,
sedangkan Lembab yang terikat : tidak seperti
itu
Keberadaan lembab digambarkan sbb :
• Lembab melibatkan suatu reaksi :
A + H2O ---- penguraian [kelembaban tinggi]
• Lembab membentuk lapisan lembab
teradsorbsi atau fase seperti karet dimana
penguraian dapat terjadi dalam keadaan terlarut
[kelembaban terbatas]
LANJUTAN
2. Kesetimbangan kandungan lembab
Suatu padatan yang mengandung lembab
ditempatkan dalam sebuah wadah vakum,
lembab akan menguap sampai terjadi
kesetimbangan.Ada hubungan antara
kandungan lembab, x, dengan tekanan uap
air PH2O dalam fungsi sbb :
PH2O = f(x)
Disebut Kurva Kesetimbangan Lembab
(Moisture Equilibrium Curve – MEC)
UJI STABILITAS SEDIAAN
FARMASI/KOSMETIK:
KIMIA DAN FISIKA
• UJI STABILITAS SEDIAAN PADAT: SERBUK, TABLET,
KAPSUL, MIKRO-KAPSUL
• UJI STABILITAS SISTEM DISPERSI:
SUSPENSI, EMULSI, SISTEM MISEL,
LIPOSOME
• UJI STABILITAS SEDIAAN LARUTAN : LARUTAN
SIRUP, LARUTAN PARENTERAL
UJI STABILITAS
• Umumnya uji stabilitas dilakukan secara kimia
• Walaupun secara kimia suatu produk dapat stabil
selama 3 tahun sebelum expired, tetapi perubahan fisik
dapat saja terjadi
•KETIDAKSTABILAN SECARA FISIKA
• SEDIAAN PADAT: PENURUNAN BA YANG DISEBABKAN PENURUNAN
DISSOLUSI TIDAK MEMENUHI SYARAT MINIMUM UTK
TERAPI
• LARUTAN: TIMBUL ENDAPAN. MUNGKIN KANDUNGAN KIMIANYA TETAP TETAPI
UTK LARUTAN PARENTERAL JELAS TIDAK DAPAT DITERIMA, DEMIKIAN JUGA
UNTUK LARUTAN ORAL
• SUSPENSI:CAKING DOSIS DALAM 1 SENDOK TEH AKAN BERUBAH
• CREAM/EMULSI PECAH: SIFAT EMOLIENT TIDAK AKAN SAMA DENGAN PRODUK
SEHARUSNYA
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN PADAT: SERBUK
• Serbuk yang siap untuk direkonstitusi menjadi
suspensi atau larutan:suspensi kloramfenikol/
kemicetin sirup, larutan metamucil, larutan
achromycin im, serbuk analgesik-antipiretik,
nutrisari, tang dll
• Sifat fisik yang diamati:penampilan, sifat
organoleptik dan kemudahan untuk direkonstitusi
• Alasan umum terjadinya perubahan disolusi sbg
fungsi waktu penyimpanan : kohesi, pertumbuhan
kristal, penyerapan lembab lumping serbuk
• Lihat transparansi
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN PADAT : TABLET

• Kekerasan tablet
• Pelembekan
• Disintegration
• Porosity
• Disolusi
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN
SUSTAINED RELEASE

Prinsipnya adalah menetapkan profil disolusi


dengan berubahnya waktu
• Granul/butiran bersalut
• Tablet erosi
• Matriks tidak larut
• Pompa osmotik
• Bentuk gel
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN TABLET
SALUT
• Tablet salut film
• Tablet salut gula
• Tablet salut enteric
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN KAPSUL
• Kapsul keras
• Kapsul lunak
• Mikrokapsul
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN SUSPENSI
• Suspensi yang diharapkan adalah yang tidak
mengendap, tetapi sesuai dengan namanya, suspensi
biasanya selalu mengendap
• Parameternya : laju sedimentasi (Stokes) dan volume
sedimentasi
• Test : subjektif (setelah penyimpanan 3 bulan sukar
diresuspensi/caking) dan kuantitatif (memutar
botol pada kondisi keterulangan mis x putaran,
kemudian supernatannya diambil dan ditetapkan
kadarnya. Lakukan putaran 2x, 4x sampai 8x
putaran).
• Y = Y∞[1-exp(-kt)]; ln [1-y/y∞] = -kt
• Y∞ = asymptot = dosis jika terjadi caking
• k dapat diperoleh dari ln nya dan Y∞ diperoleh dari
data treatment utk harga ekstrapolasi
LANJUTAN
• Uji dipercepat : suspensi ditempatkan dalam
shaker pada 37oC – partikel bergerak cepat–
partikel halus nyelip di antara partikel besar –
closed packing
• Freeze-thaw test : 24 jam pada 25oC dan 24
jam pada -5oC – pertumbuhan kristal
• Volume sedimentasi: Stokes
• V = n d3
• Q = ρ.n.πd3/6; n = Q 6/ πd3 ρ
• V = Q.6/ ρ π
LANJUTAN
• Zeta potensial
• Laju sedimentasi
• Kestabilan dengan pengawet
• Uji kestabilan dgn suhu dinaikkan – tidak
berlaku bagi suspensi karena kelarutan zat
padat adalah fungsi suhu
• Suspensi semi solid : konsistensi, viskositas,
polimorfi (x-ray, metode termal – trans
esterifikasi)
• Ointment dan transdermal
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN EMULSI
• Lihat Cosmetic Stability
• Lihat transparansi
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN
LARUTAN : ORAL DAN PARENTERAL
ORAL
• Penampilan: faktor utama, untuk larutan
oral:organoleptik juga penting
• Uji organoleptik : subjektif. Seorang tester akan
menilai produk dan memberi skor, baik secara
numerik maupun deskriptif
• Uji penampilan: ada statement subjektif walaupun
ada parameter instrument kuantitatif yang dicatat
mis colorimetry
UJI ORGANOLEPTIK
• Uji panel: rasa, bau, flavor – seorang
tester:ada kelemahan mis. Sakit, cuti,
berhenti bekerja. Mengatasinya, ganti
dengan orang lain, tapi hasilnya bias antara
kedua tester
• Kedalaman kapasitas organoleptik harus
diujikan. Satu serial pengenceran
sediaan yang berasa pahit – level
sensitivity bisa ditegakkan. Gunakan
kontrol
SUBJECTIVE APPEARANCE TESTING.
• Biasanya untuk larutan injeksi, mungkin
ada perubahan warna. Gunakan standar
warna, RCS – Roche Color Standard
Buat seri pengenceran RCS 1, RCS 2, RCS
3 dst
LARUTAN PARENTERAL
• Swirly Precipitates
• Whiskers
• Cloud Times
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN AEROSOL
Uji Kestabilan :
• Leak testing
• Karakteristik semprotan
• Analisis ukuran
• partikel Uji
• kelembaban
• Uji tekanan
• Batas mikroba
• Laju
• penyampaian
Uji katup dan evaluasi
Semprotan

Anda mungkin juga menyukai