, APT
PENDAHULUAN
• Seorang farmasis harus mengetahui profil suatu
obat. Sifat fisika-kimia, stabilitas.
• Sifat tersebut menjadi dasar dalam keputusan
seorang farmasis peresepan, maupun desain
dan formulasi.
• Selain itu kinetika suatu obat menjadi dasar
dalam menentukan waktu kadaluarsa dari suatu
obat
• Farmasis harus menjamin obat stabil sampai di
tangan pasien
STABILITAS ADALAH SIMBOL KUALITAS YANG PENTING
UNTUK PRODUK OBAT/KOSMETIK
11 0
10 5
10 0 10 0
95
90
Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu
produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin
identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk
tersebut
Sediaan obat/kosmetika yang stabil adalah suatu
sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat
diterima selama periode penyimpanan dan
penggunaan, dimana sifat dan karakteristiknya sama
dengan yang dimilikinya pada saat dibuat.
EFEK TIDAK DIINGINKAN YANG
POTENSIAL DARI KETIDAKSTABILAN
PRODUK FARMASI
• hilangnya zat aktif,
• naiknya konsentrasi zat aktif,
• BA berubah,
• hilangnya keseragaman kandungan,
• menurunnya status mikrobiologis,
• hilangnya elegansi produk dan ‘patient acceptability’,
• pembentukan hasil urai yang toksik,
• hilangnya kekedapan kemasan,
• menurunnya kualitas label dan
• modifikasi faktor hubungan fungsional.
RUANG LINGKUP DAN ALASAN UJI STABILITAS
▫ A B + C
▫ A berkurang, sedangkan B dan C bertambah
d[ A]
laju
dt
▫ Laju reaksi sebanding dengan berkurangnya
konsentrasi A seiring waktu
d[B] d[C]
laju
dt dt
▫ Dan bertambahnya konsentrasi B seiring
• Reaksi kimia dapat dinyatakan sebagai laju
penguraian reaktan atau laju
pembentukan produk
• aA + bB + .... Produk
1 d A 1 d B
Laju - k Aa B b .......
a dt b dt
• Orde reaksi adalah penjumlahan eksponen
(pangkat) a+b +.....
• Orde terhadap A adalah a, terhadap B adalah
b, dst.
SATUAN TETAPAN K PADA ORDE REAKSINYA
Orde nol : – d[A]/dt = k k = mol l-1 s-1
Orde I : – d[A]/dt = k [A] k = 1/waktu = s-1
Orde II : – d[A]/dt = k [A] 2 k= l mol-1 s-1
dA
k
0
At dt t
dA k dt 0
A0 0
At A0 k 0 t
At A 0 k 0 t
1 0
Waktu paro: A
t1 / 2 2
k0
C
T
LATIHAN SOAL
Sebuah obat telah terurai 75% dalam satu tahun, reaksi dianggap
orde nol, hitung nilai Ko dan t1/2 obat tersebut
a. At = Ao-Kt
b. t1/2 = Ao
Ko = Ao –
2.Ko
Ct = 100
t 2.
= 75
t1/2
= 0.667
100 –
Th
25
Tentukan rumus T90 dan hitung kadaluarsa
= 8 obat tersebut!
1
bulan
Ko =
ORDE 1
• Reaksi farmasetika yang sering terjadi seperti:
absorpsi obat dan degradasi obat
• Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi
reaktan
ORDE I
dc kc
dcdt
c t
dt
c0
k 0 dt
ln c ln c0 k (t 0)
ln c ln c0 kt
log c log c0 kt / 2,303
2,303 a
2,303 c0 atau k log
k log t a
t
x
c
t1/ 0,693 t9 0,105
2 0
k k
lnco
C = co e –kt
Difficult to determine slope lnc = lnco – kt
C Lnc Slope = c1 – c2 / t1 – t2
Slope = -k
Log co
Log c = log co – kt / 2.303
Slope = c1 – c2 / t1 – t2
Logc Slope = -k / 2.303
Slope = -K / 2.303
CONTOH SOAL:
Larutan obat mengandung 500 unit ketika dibuat. Setelah
40 hari, dilakukan analisis kadar ternyata konsentrasi nya
tinggal 300 unit. Bila reaksi penguraian berjalan pada
orde 1, berapa lama obat akan terurai sampai konsentrasi
tinggal setengah dari konsentrasi awal?
K = 2,303 . Log Co t1/2 = 0,693
t k
Ct
= 2,303 . Log 500 = 0,693
40 300 0,0128
= 0,0128 /hari t1/2 = 54,3
hari
ORDE DUA
• Reaksi di mana terdapat dua reaktan yang berpengaruh dalam
reaksi.
ORDE II
A+BP
dA dB
Laju reaksi dt dt kAB dt
Jika: a dan b masing-masing konsentrasi awal dari A dan B;
dPx adalah jumlah mol A atau B yang bereaksi dalam waktu t,
maka:
2,303 ba x
k a xb
laju : dx kt log
dt a ab
xb
xdx x
Jika kedua reaktan konsentrasinya sama laju : ka x k
2 1
dt t a a
x
d A 1
A
1
kt
atau : dt
k A2 A0
2nd order graph
Units of K:
1/C = 1/Co + Kt
K = (1/C - 1/Co) / t
K = M-1. sec -1
i.e, K is dependent on initial drug
concentration.
Half life: t1/2 = 1 / KCo
Shelf life: t = 0.11 / KCo
0.9
PRACTICE PROBLEM
• Using the following information, determine the
half life of this reaction, assuming there is a
single reactant, second orde
Concentration (M) Time (s)
2.0 0
1.3 10
0.9633 20
RL 1/C VS T
Solutions
Concentration (M) Time (s) 1/ Concentration
2.0 0 0,5
1.3 10 0,769
0.9633 20 1,038
A : 0,5 1/C = 1/Co + Kt
B : 0,0269 y = a +
t1/2 = 1/(K.C0) bx
= 18,89 s
K = b=
0,0269
Given the information from the previous problem, how
METODE PENENTUAN ORDE REAKSI
Metode Substitusi
Metode Grafik
Ord e 0 C0 C
:k t
a
2,303
Ord e I : k log a -x
2 ,3t 0 3 ba x
Orde II : k log
a bt ab x
Orde0 : C C0
kt k
O r d e I : l o g C l o g C0 t
2 ,3 0 3
ba x k a b
O r d e II : l o g a b x 2 ,3 0 3
t
Log C
C
Slop=-k/2,303
Slop=-k ka
slop
logba
b2,30
xab 3
x
t t t
Orde II
1 1
kt
C C 0
1 Slop=k
t
DENGAN KERTAS
SEMI LOG
METODE WAKTU PARO
• Orde 0 ------ t ½ = Do / 2k
• Orde 1 ------ t ½ = 0.693 / k
• Orde 2 ------ t ½ = 1/Do.k
Jarang digunakan
SOAL
• Harned meneliti dekomposisi hidrogen peroksida (H2O2)
yang dikatalisis oleh KI (0,02 M) dengan reaksi sebagai
berikut
2 H2O2 2H2O + O2
Data degradasi H2O2 tersebut terlihat pada tabel berikut
Waktu (menit) sisa H2O2 (mM)
0 57,9
5 50,4
10 43,9
25 29,1
45 6,7
65 9,6
Pertanyaan :
-tentukan orde reaksi degradasi H2O2 tersebut
-Hitung harga konstanta degradasi H2O2
CARA PERHITUNGAN WAKTU DALUARSA (T90) UNTUK SEDIAAN OBAT DENGAN ZAT
AKTIF TUNGGAL DAN ORDE REAKSI PERURAIAN OBATNYA ADALAH ORDE REAKSI
SATU.
Langkah-langkah penentuan :
1. Tentukan orde reaksi. Orde reaksi table di atas adalah reaksi orde 1.
Jika jumlah suatu obat berkurang dengan laju yang sebanding dengan
jumlah obatyang tersisa. Maka dapat diketahui bahwa untuk reaksi orde ke
satu, waktu yangdiperlukan untuk berkurang menjadi separonya adalah
konstan (Leon
2.Tentukan Shargel).
tetapan laju reaksi (k) :
Ln C = Ln Co – k.t
Ln 7,8125 = Ln 500 – k.24
2,056 = 6,215 – 24k
- 4,159 = - 24k
- k = 0,1733.
3.Tentukan waktu paro peruraian obat (t½) :
t½ = 0,693/k
= 0,693/0,173 = 3,9 Tahun
4. Tentukan waktu daluarsa (t90).
Waktu daluarsa (t90) obat menunjukkan waktuyang dibutuhkan sampai
turunnya potensi obat hingga 90% dari nilai mula-mula(konsentrasi awal).
Perhitungan daluarsa (t90) untuk reaksi orde 1 adalah:
T90 = (2,303/k)(log 100/90)
T90 = (2,303/0,173)(log 100/90)
T90= (13,31)(0,0458) = 0,6 tahun (~ 7,2 bulan)
T90= 7 bulan 6 hari
5.Penentuan waktu daluarsa obat (expired date) mundur 1 bulan dari
tanggalmixing.Untuk sediaan yang mempunyai 2 zat aktif yang berbeda (2
reaktan), makaorde reaksi peruraian obat dalam sediaan mengikuti orde reaksi
dua. Suatu reaksidapat dikatakan sebagai reaksi orde dua apabila dalam reaksi
tersebut kecepatanreaksi bergantung pada konsentrasi dua reaktan. Jika
konsentrasi kedua reaktansama, maka persamaan kecepatan reaksi orde dua
adalah sebagai berikut :
Dengan jalan menyusun dan mengintegralkan persamaan di atas akandiperoleh
persamaan
Dengan k2 adalah tetapan laju reaksi, C menunjukkan jumlah reaktan yang tinggal
setelah waktu t, C0 menunjukkan konsentrasi mula-mula dan t adalah waktu.
SOAL
1. Obat yang diberikan secara injeDalam suatu resep yang berisi ampisilina mempunyai kelarutan 550
mg/100 ml pada suhu 25°C dan mempunyai laju reaksi 2 x 10 - 7 g/100 ml det -1 . Larutan ampisilina
tersebut stabil pada pH 6,8. Tentukan umur sediaan tersebut tetap baik sampai waktu tinggal 90% dari
konsentrasi semula ?
2. Larutan yang dibuat mengandung zat X = 100 mg/ml. Setelah disimpan selama 100 hari
kandungan zat X tersebut menjadi 40 mg/ml. kapankah zat X tersebut terurai setengahnya (anggap
reaksi berjalan dengan orde pertama) ?
3. Suatu produk berisikan cairan A= 6 g/100ml Kelarutan A pada 25 0 C adalah 0,33 g/100ml Produk ini
oleh pabrik ditambahkan zat B yang dapat merubah pH sediaan menjadi 6,5. konstanta laju orde
pertama zat A adalah 4,5 x 10 - 6 /detik Hitung konstanta nol, dan berapa umur dari produk tersebut bila
produk tersebut dianggap baik hingga terurai 90% dari konsentrasi semula pada suhu 25 0
4. Suatu intravena kepada seorang dewasa. Jika harga konstanta laju reaksi dari obat tersebut sebesar
4,7 .10 -7 sekon -1 dan obat tersebut mengikuti persamaan reaksi orde satu, maka berapa
besar konsentrasi obat setelah lama disimpan selama 60 hari jika konsentrasi obat saat dibuat
sebesar 350 mg ?
5. Sirup parasetamol mempunyai pH stabilitasnya adalah 6,8 dan mempunyai kelarutan 120 mg/5 ml
pada suhu 25 0 C. Jika sirup tersebut mempunyai konstanta laju reaksi sebesar 2,43. 10 - 6 g/100 mL dt-
1,
maka tentukanlah umur dari sirup tersebut tetap baik sampai waktu dimana sirup tersebut terurai
hingga tinggal 90% dari konsentrasi mula-mula ?
7. Sebuah resep sediaan cairan aspirin berisi 325 mg/ 5 ml atau 6,5 g /100 ml. Kelarutan aspirin pada 25 o C adalah 0,33
g /100ml maka sediaan itu pasti akan menjadi suspensi. Ramuan lain dalam resep menyebabkan produk yang
dibuat mempunyai pH 6,0. Konstanta laju orde pertama untuk penurunan mutu aspirin dalam larutan ini adalah 4,5 x
10 - 6 dt -1 .
Hitunglah :
1) konstanta laju pada orde nol,
2) tentukan umur resep cairan tersebut dengan menganggap produk tersebut tetap baik sampai waktu dimana cairan
tersebut telah terurai sampai tinggal 90% dari konsentrasinya mula- mula (yaitu terurai 10%) pada 25 o C?
9. Perhitungan Kadaluarsa :
Konsentrasi asal dari suatu obat menurut kinetika orde pertama adalah 94 unit/mL. Laju dekomposisi spesifik, k =
2,09 x 10 - 5 /jam pada suhu 25 0 C. Percobaan berikutnya menunjukkan bahwa konsentrasi obat menurun menjadi 45
unit/ml. Hal tersebut tidak cukup potensial untuk digunakan dan harus ditarik dari pasaran. Berapa tgl kadaluarsa
yang harus ditandai pada produk ini ?
STABILITAS FISIKA
• MEMPERTAHANKAN SIFAT FISIKA
AWAL DARI SUATU SEDIAAN :
PENAMPILAN, KESESUAIAN,
KESERAGAMAN, DISOLUSI,
DISINTEGRASI, KEKERASAN,
KEMAMPUAN DISUSPENSIKAN
STABILITAS
MIKROBIOLOGI
• STERILITAS ATAU RESISTENSI
TERHADAP PERTUMBUHAN
MIKROBA DIPERTAHANKAN SESUAI
DENGAN PERSYARATAN YANG
DINYATAKAN (JUMLAH KOLONI DSB)
• Zat antimikroba yang ada harus dapat
mempertahankan efektifitas sediaan dalam
batas yang ditetapkan
STABILITAS TERAPI
• EFEK TERAPI TIDAK BERUBAH SELAMA
WAKTU SIMPAN (SHELF LIFE) SEDIAAN
STABILITAS
TOKSIKOLOGI
• TIDAK TERJADI PENINGKATAN
TOKSISITAS YANG BERMAKNA
SELAMA WAKTU SIMPAN
• MISALNYA TIDAK TERBENTUK
SENYAWA EPI DAN ANHIDRO
DALAM SUSPENSI TETRASIKLIN
KESTABILAN SEDIAAN PADAT:
PENGARUH LEMBAB
1. Keberadaan lembab dapat terikat atau tidak
terikat. Lembab yang tidak terikat : terjadi pada
penguraian yang membutuhkan lembab,
sedangkan Lembab yang terikat : tidak seperti
itu
Keberadaan lembab digambarkan sbb :
• Lembab melibatkan suatu reaksi :
A + H2O ---- penguraian [kelembaban tinggi]
• Lembab membentuk lapisan lembab
teradsorbsi atau fase seperti karet dimana
penguraian dapat terjadi dalam keadaan terlarut
[kelembaban terbatas]
LANJUTAN
2. Kesetimbangan kandungan lembab
Suatu padatan yang mengandung lembab
ditempatkan dalam sebuah wadah vakum,
lembab akan menguap sampai terjadi
kesetimbangan.Ada hubungan antara
kandungan lembab, x, dengan tekanan uap
air PH2O dalam fungsi sbb :
PH2O = f(x)
Disebut Kurva Kesetimbangan Lembab
(Moisture Equilibrium Curve – MEC)
UJI STABILITAS SEDIAAN
FARMASI/KOSMETIK:
KIMIA DAN FISIKA
• UJI STABILITAS SEDIAAN PADAT: SERBUK, TABLET,
KAPSUL, MIKRO-KAPSUL
• UJI STABILITAS SISTEM DISPERSI:
SUSPENSI, EMULSI, SISTEM MISEL,
LIPOSOME
• UJI STABILITAS SEDIAAN LARUTAN : LARUTAN
SIRUP, LARUTAN PARENTERAL
UJI STABILITAS
• Umumnya uji stabilitas dilakukan secara kimia
• Walaupun secara kimia suatu produk dapat stabil
selama 3 tahun sebelum expired, tetapi perubahan fisik
dapat saja terjadi
•KETIDAKSTABILAN SECARA FISIKA
• SEDIAAN PADAT: PENURUNAN BA YANG DISEBABKAN PENURUNAN
DISSOLUSI TIDAK MEMENUHI SYARAT MINIMUM UTK
TERAPI
• LARUTAN: TIMBUL ENDAPAN. MUNGKIN KANDUNGAN KIMIANYA TETAP TETAPI
UTK LARUTAN PARENTERAL JELAS TIDAK DAPAT DITERIMA, DEMIKIAN JUGA
UNTUK LARUTAN ORAL
• SUSPENSI:CAKING DOSIS DALAM 1 SENDOK TEH AKAN BERUBAH
• CREAM/EMULSI PECAH: SIFAT EMOLIENT TIDAK AKAN SAMA DENGAN PRODUK
SEHARUSNYA
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN PADAT: SERBUK
• Serbuk yang siap untuk direkonstitusi menjadi
suspensi atau larutan:suspensi kloramfenikol/
kemicetin sirup, larutan metamucil, larutan
achromycin im, serbuk analgesik-antipiretik,
nutrisari, tang dll
• Sifat fisik yang diamati:penampilan, sifat
organoleptik dan kemudahan untuk direkonstitusi
• Alasan umum terjadinya perubahan disolusi sbg
fungsi waktu penyimpanan : kohesi, pertumbuhan
kristal, penyerapan lembab lumping serbuk
• Lihat transparansi
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN PADAT : TABLET
• Kekerasan tablet
• Pelembekan
• Disintegration
• Porosity
• Disolusi
UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN
SUSTAINED RELEASE