Oleh:
Wanda Brillianty P. (051711133136)
Nathania Hendrata P. (051711133205)
Farisa Firosyida (051711133209)
Rotasi 1/Periode 114
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian stabilitas menurut CPOB Tahun 2018.
2. Mengetahui prosedur uji stabilitas menurut CPOB Tahun 2018
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Uji Stabilitas
Uji stabilitas merupakan serangkaian uji yang didesain untuk mendapatkan
jaminan stabilitas suatu produk, yaitu pemeliharaan spesifikasi suatu produk yang
dikemas dalam bahan pengemas yang telah ditentukan dan disimpan dalam kondisi
penyimpanan yang telah ditetapkan pada rentang waktu tertentu (bpom ri, 2018). Tujuan
uji stabilitas adalah untuk memberikan bukti tentang mutu bahan dan produk obat di
bawah pengaruh berbagai faktor lingkungan (who, 2017). Uji stabilitas menurut CPOB
terbagi menjadi 3 yaitu uji stabilitas awal, uji stabilitas on-going, dan uji stabilitas pasca
pemasaran. Uji stabilitas on-going merupakan serangkaian uji yang didesain untuk
memantau produk selama masa edar dan untuk menentukan bahwa produk tersebut tetap
dan dapat diharapkan untuk tetap sesuai dengan spesifikasi pada kondisi penyimpanan
yang tercantum pada penandaan. Uji stabilitas pasca pemasaran merupakan serangkaian
uji yang didesain untuk memantau produk selama masa edar dan untuk menentukan
bahwa produk tetap, dan dapat diperkirakan akan tetap, memenuhi spesifikasinya selama
dijaga dalam kondisi penyimpanan yang tertera pada label (bpom ri, 2018).
Studi stabilitas merupakan (hlm 346 CPOB)
Protokol uji stabilitas pasca pemasaran bisa berbeda dengan protokol studi stabilitas
jangka panjang yang diajukan pada dokumen izin edar. Apabila terdapat perbedaan,
maka harus dijustifikasi dan didokumentasi dalam protokol baru. Jumlah bets yang diuji
minimal satu bets per tahun dari tiap kekuatan dan tiap jenis pengemasan primer atau
jumlah yang dapat memberikan data yang cukup untuk melakukan analisa tren.
Uji stabilitas pasca pemasaran tidak hanya dilakukan pada produk jadi saja, tetapi
juga pada produk ruahan atau obat dalam kemasan yang dijual. Pada kasus ini adalah
produk ruahan yang disimpan dalam jangka waktu lama sebelum dikirim dari tempat
produksi dan dikemas ke di tempat pengemasan.
KESIMPULAN
Uji stabilitas memberikan bukti bahwa kualitas bahan aktif obat atau produk obat
pada rentang waktu tertentu. Pada rentang waktu tersebut merupakan jaminan dari
industri farmasi bahwa produk obat masih memenuhi spesifikasi dan persyaratan mutu
yang aman dikonsumsi oleh pasien yang dinyatakan dengan waktu masa simpan atau
expired date. Prosedur uji stabilitas harus tertulis pada protokol tetap dan metode ujinya
harus tervalidasi, serta dapat mewakili kondisi penyimpanan di gudang, selama proses
produksi, hingga sampai ke tangan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM, 2018. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Jakarta: Badan
Pengawas Obat dan Makanan.