Anda di halaman 1dari 27

Proses

Manufaktur
Sediaan
Padat
Erika Rizky
Ana Azizah KELO Indah Aulia
Dalimunthe
Adelia Vio
MPOK Ramadhanti
3 Rahayu Nurmala
Melani
TABLET
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat
secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaanya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa zat tambahan (FI III).
Tablet merupakan sediaan farmasi yang paling
banyak digunakan dibandingkan dengan sediaan obat
dalam bentuk lain karena mudah dan praktis dalam
penggunaannya. Metode pembuatan tablet
berdasarkancara pembuatannya secara umum dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu metode granulasi basah,
metode granulasi kering, dan metode kempa
langsung. Metode pembuatan tablet yang sering
digunakan adalah metode kempa langsung, karena
paling efektif dan efisien bagi industri.
2
Granulasi Basah
Proses Pembuatan :
 Dilakukan dengan mencampurkan zat khasiat, zat pengisi,
dan zat penghancur sampai homogen.
 Lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat.
 Diayak menjadi granul.
 Dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-50°C.
 Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul
dengan ukuran yang diperlukan.
 Ditambahkan bahan-bahan pelican.
 Dicetak dengan mesin cetak.

Cara granulasi basah menghasilkan tablet yang lebih


baik dan dapat disimpan lebih lama disbanding cara granulasi
basah.
‐ Granulasi Basah

4
Granulasi Kering
Metode Granulasi Kering sering digunakan apabila zat
aktif yang digunakan dalam formulasi bersifat termolabil atau
sensitive terhadap lembap dan panas, serta memiliki sifat alir dan
kompresibilitas yang relative buruk.
Proses Pembuatan :
 Campurkan zat khasiat, zat pengisi, zat penghancur, zat pengikat
dan zat pelican hingga menjadi massa serbuk yang homogen.
 Kempa pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar (Slug).
 Hancurkan tablet tadi kemudian diayak hinga diperoleh granul
dengan ukuran partikel yang diinginkan.
 Kempa cetak lagi sesuai ukuran tablet yang diinginkan.
Keuntungan Granulasi Kering adalah tidak diperlukan
panas dan kelembapan dalam proses granulasi sehingga cocok
untuk zat aktif dan eksipien yang sensitive terhadap panas dan
lembap.
‐ Granulasi Kering

6
Kempa Langsung
Metode Kempa Langsung yaitu pembuatan tablet dengan
mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering
tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu.

Dilakukan jika :
 Jumlah zat berkhasiat per tabletnya cukup untuk dicetak.
 Zat khasiat memiliki sifat alir yang baik.
 Zat khasiat berbentuk kristal yang sifat alirnya baik.

Bahan pengisi yang sering digunakan yaitu selulosa


mikrokristal, laktosa anhidrat, laktosa semprot-kering,
‐ Kempa Langsung

8
Proses Penggilingan

Tujuan dari penggilingan adalah untuk memperkecil


ukuran partikel zat aktif dan eksipien. Semakin besar
ukuran partikel maka sifat kohesifitas dan
adhesifitas antar partikel semakin besar yang dapat
menyebabkan terjadinya pemisahan pada granul.
Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan
bowl hammer, hammer mill, dan grinder.

9
Proses Pengeringan

 Proses pengeringan diperlukan untuk


menghilangkan pelarut dan mengurangi
kelembapan sampai pada tingkat yang optimum.
 Pada proses pengeringan yang memegang
peranan yang penting adalah ikatan antar partikel
akibat penggabungan atau rekristalisasi gaya van
der walls.

10
Proses Pembentukan granul
 Prinsip : granul dibentuk dengan jalan
mengikat serbuk dengan suatu pengikat
(dalam bentuk larutan atau bubur yang
mengandung pengikat).
 Pengikat bisa juga dicampurkan kering,
baru diberi larutan.
 Yang perlu diperhatikan : massa yang
terbentuk hanya berupa massa lembab
(tidak boleh terlalu basah)
 Lama proses tergantung sifat pembasahan
dari campuran serbuk dan cairan pengikat,
serta alat yang digunakan.

11
Proses
Pentabletan/Pencetakan
Tablet dibuat dengan jalan mengempa bahan
atau campuran bahan obat pada mesin setak yang
disebut dengan pencetakan/penekan (press).
Komponen-komponen dasar mesin cetak :
 Hopper, yaitu untuk tempat menyimpan granul
yang akan dikempa.
 Die yang menentukan ukuran dan bentuk tablet
 Punch untuk mengempa granulat yang terdapat di
dalam die
 Jalur Cam, untuk mengatur gerakan punch.
Pencetakan tablet dibagi dua, pencetak tunggal
(Single punch) dan pencetak ganda berputar (rotary
multi punch).
12
Alat-Alat pembuatan tablet
1. Alat Pada Proses Pengayakan
‐ Pada proses ini bahan-bahan diayak terlebih
dahulu untuk menghindari kontaminasi benda asing dan
didapatkan bahan dengan ukuran kehalusan yang sama.
a) Fitzmill
‐ Merupakan suatu mesin yang digunakan untuk
menghaluskan bahan baku utama menjadi serbuk-serbuk
halus untuk memudahkan dilakukannya pencampuran.
‐ Fitzmill ini digunakan untuk menggiling campuran
untuk pembuatan granulasi sehingga menjadi lebih halus
dan ukurannya seragam. Di dalam alat ini terdapat pisau
pisau yang dapat menghaluskan dan ayakan untuk
menyeragamkan ukuran.
13
Alat Pada Proses Pengayakan
b) Sifter
Merupakan mesin pengayak yang berukuran besar
yang mampu beroperasi dengan kapasitas besar. Mesin
ini merupakan salah satu mesin yang berfungsi
mengayak atau memisahkan produk berdasarkan
granulasi. Setiap mesin sifter terdiri dari 8 pintu yang
masing-masing pintu terdapat 24-27 ayakan dengan
ukuran mesh yang berbeda.
Prinsip kerja alat ini adalah dengan memberi
gerakan pada sifter dan produk dialirkan melalui
ayakan-ayakan yang terdapat dalam sifter dan masing-
masing output akan keluar melalui masing-masing
lubang.
14
Alat Pada proses pencampuran
1. Drum Rotator
Merupakan alat yangberguna untuk
menghomogenkan suatu campuran serbuk sehingga
menghasilkan campuran yang homogen. Alat ini
berupa drum yang diisikan suatu campuran lalu
diletakkan pada rotator.
Drum Rotator digunakan untuk membalikkan
dan memutar drum serta isi drum. Jenis alat drum
ini memiliki gigi cincin dan rotator yangbaik dapat
menggunakan tenaga listrik maupun hidrolik.

15
Alat Pada Proses Pencampuran
b) Reynold Mixer
Merupakan alat yang berguna untuk
mencampurkan campuran dan larutan pengikat
sehingga menghasilkan granul basah.
Alat ini terdiri dari Reynold bowl,
pengaduk/impeller dan mesin Reynold mixer.
Reynold Bowl merupakan wadah untuk
pencampuran berbentuk silinder dengan bagian
bawah melengkung atau datar.
Pengaduk/impeller digunakan untuk mengaduk
campuran, jenis dari pengaduk beragam
disesuaikan pada sifat dari zat yang akan
dicampurkan.
16
Alat Pada Proses Pencampuran
c) Ribbon Blender
Merupakan salah satu alat pencampur yang dapat
menghasilkan suatu disperse yang sejenis atau homogen. Pada
alat ini terdapat sumber tenaga yang berfungsi sebagai
penggerak dalam proses pengaduknya.
Pada alat ini bejana atau wadah tidak bergerak atau
berputar. Pada pencampuran menggunakan Ribbon Blender
hanya pengaduk yang bergerak melingkari wadah atau bejana
alat tersebut.
Tujuan pengadukan ini agar suatu komponen dapat
terdispersi menjadi homogen dan tidak menimbulkan
pengendapan. Selain itu tujuan dari alat ini adalah untuk
mendapatkan hasil yang elastis dan pengembangan gluten yang
diinginkan.
Keuntungan dari alat ini ialah mudah dipelihara dan
bahan kecil dapat didispersikan tanpa membutuhkan
pencampuran
17 terlebih dahulu.
Alat Pada Proses Granulasi
Rotary Wet Granulation
RWG adalah mesin untuk pembuatan granul
dari bahan obat khususnya pada pembuatan tablet
yang sebelumnya semua bahan-bahan obat telah
dicampur terlebih dahulu di mesin mixer.
Komponen yang kontak langsung dari produk
dari mesin Rotary Wet Granulation terbuat dari
stainless steel yang telah memenuhi standar kadar
stainless steel untuk pembuatan bahan obat.
Pengoperasian Rotary Wet Granulation hanya
memiliki 2 tombol yang berfungsi yaitu tombol hijau
atau tombol ON untuk menjalankan mesin dan
tombol merah atau OFF untuk mematikan mesin.
Alat Pada Proses Pengeringan
a) Drying Oven
Merupakan alat yang digunakan untuk
mengeringkan produk pada suku rendah
secara konstat. Alat ini berguna untuk
mengeringkan granul basah dengan
temperature terkontrol.
Prinsip kerja mesin ini adalah
memanaskan produk pada suhu yang bisa
daitur, disertai dengan penyedotan
(pemvakuan) uap air dari produk yang
dipanaskan tersebut.
Alat Pada Proses Pengeringan
b) Fluid Bed Dryer
Fluid Bed Drying atau pengering
hamparan fluidasi adalah alat pengering
dengan menggunakan prinsip fluidasi.
Prinsip kerja mesin pengering ini
adalah penghembusan udara panas oleh kipas
peniup (blower) melalui suatu saluran ke atas
bak pengering yang menembus hamparan
bahan sehingga bahan tersebut dapat bergerak
dan memiliki sifat seperti fluida. Metode
pengeringan fluidasi digunakan untuk
mempercepat proses pengeringan dan
mempertahankan mutu bahan kering.
Alat Pada Proses Pencetakan
a) Compressing Tablet Killian Ruzs
Alat ini berguna untuk mencetak
tablet. Mesin pencetak tablet ini merupakan
mesin pencetak tablet double punch yaitu
terdiri dari 2 punch.
Cara kerja alat ini adalah dengan
memasukkan granul ketempat pencetakkan
nya dan dikempa oleh gerakan punch atas
dan bawah.
Mesin ini biasanya digunakan untuk
produksi tablet skala besar di perusahaan-
perusahaan farmasi.
Alat Pada Proses Pencetakan
b) Mesin Tablet TDP-1.5
Merupakan jenis mesin cetak tablet
enteric tipe kecil. Mesin cetak single
punch ini memiliki kapasitas kecil, cocok
untuk industry kecil, industri rumah
tangga, laboratorium Pendidikan dan
laboratorium pengujian.
Dapat digunakan untuk produksi
obat, obat herbal, tablet pertanian (seperti
pupuk) atau produk lain yang berbentuk
tablet. Penggunaan mudah dengan
kapasitas produksi tiap jam cukup tinggi.
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat
dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Kapsul Keras Kapsul Lunak
Terdiri atas tubuh dan tutup.  Satu kesatuan
Tersedia dalam bentuk kosong.  Selalu sudah terisi
 Isi biasanya cair dapat juga
Isinya biasa nya padat dapat juga
padat.
cair.  Bisa oral, vaginal, rektal,
Cara pakai per oral. topical.
Bentukan nya 1 macam.  Bentuknya bermacam-macam.

23
Pembuatan
1. Kapsul
Pencampuran Bahan
Bahan Obat tambah bahan tambahan → Campurkan
Proses pencampurannya seperti pada serbuk

2. Pemilihan Ukuran Kapsul


• Untuk bobot bahan obat/ campuran bahan serbuk 65 mg – 1 gram.
• Bila bobot bahan obat terlalu kecil ditambah pengisi inert (SL, Glukosa, Amilum, Selulosa
Mikrokristal).
• Pengisian harus penuh → mempengaruhi absorbs.
• Bila terlalu penuh → jadikan 2 kapsul dan sesuaikan aturan pakai nya.
• Sesuai kan usia pasien nya.

24
3. Pengisian Kapsul
 Bahan Obat Padat
a. Tanpa alat :
• Campur bahan obat dibagi dalam jumlah yang sesuai dalam resep.
• Masukkan tiap bag ke induk kapsul ad 2/3 bag volume.
• Induk kapsul dibalik dan ditekan-tekan pada sisa serbuk ad masuk
semua.
• Tutup kapsul.

4. Membersihkan Kapsul
Tujuan :
• Menghilangkan sisa bahan obat diluar dinding kapsul.
• Menghilangkan rasa dan bau tidak enak.
• Mencegah rusaknya dinding kapsul.
Caranya :
• Letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen, wol)
• Kemudian digosok-gosok kan sampai bersih.

25
5. Wadah dan Penyimpanan
• Wadah gelas atau plastic

Disimpan
• Ditempat sejuk.
• Dalam wadah tertutup rapat.
• (ditambah zat pengiring)
• Terlindung dari cahaya langsung.

26
THANKS!
Any questions?

27

Anda mungkin juga menyukai