Dosen :
Dr. Dra. Apt. Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3 KJ003
A. Granul
Granul merupakan produk yang dihasilkan dari proses granulasi yang
selanjutnya akan dijadikan sediaan tablet. Granul tidak hanya merupakan
produk antara pada proses pembuatan tablet, akan tetapi granul yang
mengandung zat aktif merupakan sediaan obat tersendiri. Uji kerapuhan granul
dilakukan dengan tujuan untuk mengukur ketahanan permukaan granul
terhadap gesekan atau getaran yang terjadi pada granul. Uji kerapuhan granul
dimaksudkan agar diperoleh granul yang memiliki mutu dan kualitas baik
(Apriyanti & Balfas, 2019).
Granul dibuat dengan metode granulasi basah dan granulasi kering.
Granulasi basah dilakukan dengan cara membasahi massa tablet menggunakan
larutan pengikat sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu dan granulasi
kering dilakukan dengan cara membuat granul secara mekanis dan tanpa
bantuan pengikat basah (Lachman, L. et al., 2008).
Granul merupakan gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang lebih
kecil, dan granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk sediaan granul
terbagi, kapsul, maupun tablet. Kemudian granul dilakukan uji kompresibilitas
bertujuan menentukan apakah sifat bahan dapat membentuk masa yang stabil
dan kompak bila diberikan tekanan, pada uji kompresibilitas syarat yang
dikatakan baik jika di bawah 20%. Dalam ukuran granul dan bentuk garnul
yang dipengaruhi oleh kompresibilitas, jika semakin kecil kerapatan bulk yang
diperoleh maka akan semakin baik sifat alirnya (Alfenjuni & Gusmayadi.,
2012).
Metode granulasi digunakan untuk mengubah partikel zat secara fisik
menjadi granul yang kuat dan lebih besar dan memiliki sifat alir yang baik,
kompresi yang lebih baik dan seragam. (Nguyen et al., 2010). Metode yang
dapat digunakan untuk mengetahui sifat alir dari granul yaitu sudut istirahat
dan laju alir (Lachman, L. et al., 2008).
2
bebas 5 sehingga dapat kemudian dikempa menjadi sediaan tablet. Semakin
kecil konsentrasi bahan pengikat, maka ukuran, viskositas dan massa jenis
semakin kecil, sehingga meningkatkan gaya kohesi antar partikel granul atau
serbuk. Uji kecepatan alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas bahan
pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu
granulat (Husni, P. et al., 2011).
Sifat alir granul dikatakan mempunyai sifat alir yang baik jika
mempunyai waktu alir ≤ 10 detik atau mempunyai laju alir 10 g/detik (Aulton,
1988). Granul yang mudah mengalir, maka tablet yang dihasilkan mempunyai
keseragaman bobot yang baik. Faktor yang dapat mempengaruhi sifat alir yaitu
bentuk granul, bobot jenis dan keadaan permukaan granul (Sugihartini, N.,
Wahyuningsih, W., Supadmi, W., Guntarti, A., 2009).
Semakin kecil konsentrasi bahan pengikat, maka ukuran, viskositas dan
massa jenis semakin kecil, sehingga meningkatkan gaya kohesi antar partikel
granul atau serbuk. Gaya kohesi yang tinggi menyebabkan granul sulit
mengalir bebas. Massa jenis yang kecil berarti bobot molekul juga kecil,
menyebabkan kurangnya pengaruh gaya gravitasi pada massa tersebut, karena
gaya kohesivitas lebih tinggi dari gaya gravitasi sehingga granul tidak dapat
mengalir bebas. (Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y., 2007).
3
2ℎ
Tan α = 𝑑
Dengan keterangan :
α : sudut istirahat
h : tinggi timbunan granul
d : diameter timbunan granul
Bj mampat−Bj bul𝑘
Indeks kompresibilitas(%) = 100%
Bj Mampat
4
Indeks Kompresibilitas (%) Sifat Alir
5 – 12 Sangat Baik
12 – 18 Baik
18 – 23 Cukup
23 – 33 Kurang
33 – 38 Sangat Kurang
>38 Sangat Buruk
5
METODE PERCOBAAN
Alat Bahan
Flowability tester Gula Pasir
Tapped density
Neraca analitik
Gelas kimia
Spatl
stopwatch
B. Cara Kerja
Cara Kerja Uji Sifat Alir (Voigt, R., 1995)
6
Cara Kerja Uji Sudut Diam (Devi, 2018)
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Uji Sifat Alir
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
a) Kecepatan Alir = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
101 𝑔𝑟
= 8 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 12,625 gr/s
2ℎ
b) Uji Sudut Diam = Tan α = 𝑑
23
=
10,692 𝑐𝑚
6 𝑐𝑚
= 10,692 𝑐𝑚
= 0,5612 cm
Tan-1
=α
Tan 0,5612cm = 29,30114 sangat baik
-1
𝐵𝑗 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡−𝐵𝑗 𝐵𝑢𝑙𝑘
c) Indeks Kompresibilitas (%) = 100%
𝐵𝑗 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡
𝑔 𝑔
0,952 ⁄𝑚𝑙−0,935 ⁄𝑚𝑙
= 𝑔 100%
0,952 ⁄𝑚𝑙
𝑔
0,017 ⁄𝑚𝑙
= 𝑔 100%
0,952 ⁄𝑚𝑙
= 1,78%
8
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan uji sifat alir dan tapped
density granul. Uji sifat alir granul sangat penting untuk pembuatan tabel untuk
memastikan pencampuran yang efesien. Kecepatan alir granul berhubungan
dengan sifat alir campuran serbuk, dimana mempengaruhi pengisian yang
seragam baik bobot maupun obat dalam tablet ke dalam lubang cetak mesin
tablet dan untuk memudah gerakan bahan. Berikut merupakan hubungan antara
kecepatan alir dengan sifat alir campuran serbuk :
9
sifat alir suatu campuran granul. Hubungan kompresibilitas dengan sifat alir
campuran serbuk :
10
KESIMPULAN
Hasil uji praktikum dari sifat alir dan tapped density granul kelompok kami telah
𝑔
memenuhi persyaratan granul, dimana nilai uji sifat alirnya adalah 12,625 ⁄𝑠
(sangat baik), uji sudut diam 29,30114 (sangat baik), uji Densitas dengan BJ
Mampat 0,952, BJ Bulk 0,935 g, dan indeks kompresibilitas 1,78% (sangat baik).
11
DAFTAR PUSTAKA
Alfenjuni, A., & Dan Gusmayadi. (2012). Perbandingan Laju Disolusi Tablet
Pirazinamid yang Menggunakan Pengikat Amilum Biji Nangka, Amilum Talas
dan Amilum Ubi Kayu. Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA.
Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y. (2007). Formulasi Tablet Effervescent
Dari Ekstrak Ginseng Jawa (Tlinum paniculatum) Dengan Variasi Kadar
Pemanis Aspartam. Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1).
Apriyanti, S., & Balfas, R. F. (2019). Uji Kerapuhan Granul Pati Bonggol Pisang
Dengan Metode Granulasi Basah. Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of
Pharmacy UMUS, 1(01), 12–17. https://doi.org/10.46772/jophus.v1i01.47
Aulton, M.E. (1988). Pharmaceutic The Science of Dosage Form Design. ELBS.
Aulton, M.E. (2002). Pharmaceutics. The Science Of Dosage Form Design,
Churchill Livingstone.
Banker, S.G., and Anderson, R.N. (1986). Tablet In Lachman, L. Lieberman, The
Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3 rd ed. Lea and Febiger.
Devi, I. ayu S. (2018). OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON
(PVP) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TEHADAP SIFAT FISIK TABLET
EKSTRAK ETANOL RIMPANG BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb).
Jurnal Farmasi Udayana, 7(2), 45.
https://doi.org/10.24843/jfu.2018.v07.i02.p02
Husni, P., Fadhiilah, M. L., & Hasanah, U., & Benzoat, N. (2011). FORMULASI
DAN UJI STABILITAS FISIK GRANUL INSTAN SERBUK KERING
TANGKAI GENJER ( Limnocharis flava ( L .) Buchenau .). Jurnal Ilmiah
Farmasi Farmasyifa, 3(1), 1–8.
Lachman, L., Liberman, H.A., & Kanig, J.L. (2008). Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Terjemahan: S. Suyatmi. Universitas Indonesia Press.
Lachman L, HA, L., & JL., K. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid I
Edisi II. Penerjemah Siti Suyatmi. Penerbit Universitas Indonesia.
Nguyen, T. H., Shen, W., & Hapgood, K. (2010). Effect of formulation
hydrophobicity on drug.
Sugihartini, N., Wahyuningsih, W., Supadmi, W., Guntarti, A. (2009). Formulasi
Dan Tegnologi Sediaan Padat. Universitas Ahmad Dahlan.
Tungadi, R. (2013). Teknologi Sediaan Solida. In Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah Mada University
Press.
12