Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN PADAT

UJI SIFAT ALIR DAN TAPPED DENSITY GRANUL

Dosen :
Dr. Dra. Apt. Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3 KJ003

1. Anggis Hadiatul Batty 20210311150


2. Virantty Restry Putery Lay 20210311151
3. Shofiyah Khoirunnisa 20210311152
4. Poppy Deswita Sari 20210311153

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2023
PENDAHULUAN

A. Granul
Granul merupakan produk yang dihasilkan dari proses granulasi yang
selanjutnya akan dijadikan sediaan tablet. Granul tidak hanya merupakan
produk antara pada proses pembuatan tablet, akan tetapi granul yang
mengandung zat aktif merupakan sediaan obat tersendiri. Uji kerapuhan granul
dilakukan dengan tujuan untuk mengukur ketahanan permukaan granul
terhadap gesekan atau getaran yang terjadi pada granul. Uji kerapuhan granul
dimaksudkan agar diperoleh granul yang memiliki mutu dan kualitas baik
(Apriyanti & Balfas, 2019).
Granul dibuat dengan metode granulasi basah dan granulasi kering.
Granulasi basah dilakukan dengan cara membasahi massa tablet menggunakan
larutan pengikat sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu dan granulasi
kering dilakukan dengan cara membuat granul secara mekanis dan tanpa
bantuan pengikat basah (Lachman, L. et al., 2008).
Granul merupakan gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang lebih
kecil, dan granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk sediaan granul
terbagi, kapsul, maupun tablet. Kemudian granul dilakukan uji kompresibilitas
bertujuan menentukan apakah sifat bahan dapat membentuk masa yang stabil
dan kompak bila diberikan tekanan, pada uji kompresibilitas syarat yang
dikatakan baik jika di bawah 20%. Dalam ukuran granul dan bentuk garnul
yang dipengaruhi oleh kompresibilitas, jika semakin kecil kerapatan bulk yang
diperoleh maka akan semakin baik sifat alirnya (Alfenjuni & Gusmayadi.,
2012).
Metode granulasi digunakan untuk mengubah partikel zat secara fisik
menjadi granul yang kuat dan lebih besar dan memiliki sifat alir yang baik,
kompresi yang lebih baik dan seragam. (Nguyen et al., 2010). Metode yang
dapat digunakan untuk mengetahui sifat alir dari granul yaitu sudut istirahat
dan laju alir (Lachman, L. et al., 2008).

B. Uji Sifat Alir


Waktu alir merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan granul
karena dalam waktu alir yang baik akan menjamin keseragaman bobot.
(Fudholi, 1983). Waktu alir merupakan waktu yang dibutuhkan sejumLah
granul untuk mengalir melewati corong, yang dinyatakan sebagai banyaknya
serbuk yang mengalir tiap satuan waktu (Banker, S.G., and Anderson, R.N.,
1986).
Sifat aliran dipengaruhi oleh bentuk partikel, ukuran partikel dan
kohesivitas antarpartikel. Granul yang baik ialah granul yang dapat mengalir

2
bebas 5 sehingga dapat kemudian dikempa menjadi sediaan tablet. Semakin
kecil konsentrasi bahan pengikat, maka ukuran, viskositas dan massa jenis
semakin kecil, sehingga meningkatkan gaya kohesi antar partikel granul atau
serbuk. Uji kecepatan alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas bahan
pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu
granulat (Husni, P. et al., 2011).
Sifat alir granul dikatakan mempunyai sifat alir yang baik jika
mempunyai waktu alir ≤ 10 detik atau mempunyai laju alir 10 g/detik (Aulton,
1988). Granul yang mudah mengalir, maka tablet yang dihasilkan mempunyai
keseragaman bobot yang baik. Faktor yang dapat mempengaruhi sifat alir yaitu
bentuk granul, bobot jenis dan keadaan permukaan granul (Sugihartini, N.,
Wahyuningsih, W., Supadmi, W., Guntarti, A., 2009).
Semakin kecil konsentrasi bahan pengikat, maka ukuran, viskositas dan
massa jenis semakin kecil, sehingga meningkatkan gaya kohesi antar partikel
granul atau serbuk. Gaya kohesi yang tinggi menyebabkan granul sulit
mengalir bebas. Massa jenis yang kecil berarti bobot molekul juga kecil,
menyebabkan kurangnya pengaruh gaya gravitasi pada massa tersebut, karena
gaya kohesivitas lebih tinggi dari gaya gravitasi sehingga granul tidak dapat
mengalir bebas. (Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y., 2007).

Dihitung kecepatan alirnya dengan rumus (Tungadi, 2013).

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)


Laju alir = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 (𝑠)

Kecepatan Alir (g/s) Sifat Alir Serbuk


 10 gram/detik Sangat Baik
4 – 5 gram/detik Baik
1,6 – 4 gram/detik Buruk
< 1,6 gram/detik Sangat Buruk

C. Uji Sudut Diam


Sudut diam merupakan suatu sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel
bentuk kerucut dengan bidang horizontal jika sejumlah serbuk dituang ke
dalam alat pengukur. Sudut diam yang baik antara 25- 40º (Lachman L et al.,
1994). Sudut istirahat yang terbentuk dari taburan granul tersebut dihitung
antara bidang datar dengan tinggi granul (Aulton, 2002). Sudut diam dihitung
dengan rumus :

3
2ℎ
Tan α = 𝑑

Dengan keterangan :
α : sudut istirahat
h : tinggi timbunan granul
d : diameter timbunan granul

Alir Sudut Diam (∅°)


Sangat baik 25 – 30
Baik 31 – 35
Cukup 36 – 40
Cukup Buruk 41 – 45
Buruk 45 – 55
Sangat Buruk 56 – 65
Sangat Sangat Buruk >66

D. Tapped Density Granul


Tap density tester adalah alat yang digunakan untuk menentukan kerapatan
serbuk atau granul dengan metode pengetapan. Tap density adalah bulk density
yang meningkat yang dicapai setelah mekanisme pengetukam dalam wadah
yang berisi sampel powder (WHO, 2012).
Alat tapped density tester adalah alat yang digunakan untuk evaluasi granul
dengan prinsip ketukan (dengan jumlah tertentu) pada waktu tertentu. Evaluasi
yang dimaksud adalah evaluasi densitas ketukan dan juga indeks
kompresibilitas. Dengan indeks kompresibilitas, dapat kita tentukan sifat alir
dari granul tersebut. Melalui rumus :

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)


BJ Mampat =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)


BJ Bulk = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑢𝑙𝑘

Bj mampat−Bj bul𝑘
Indeks kompresibilitas(%) =  100%
Bj Mampat

4
Indeks Kompresibilitas (%) Sifat Alir
5 – 12 Sangat Baik
12 – 18 Baik
18 – 23 Cukup
23 – 33 Kurang
33 – 38 Sangat Kurang
>38 Sangat Buruk

5
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Alat Bahan
Flowability tester Gula Pasir
Tapped density
Neraca analitik
Gelas kimia
Spatl
stopwatch

B. Cara Kerja
Cara Kerja Uji Sifat Alir (Voigt, R., 1995)

Ditimbang granul sebanyak 100 gram

Granul dimasukkan kedalam corong uji


yang bagian bawahnya tertutup.

Tutup corong bagian bawah dan dibuka secara


perlahan lahan dan granul dibiarkan mengalir
keluar.

Dicatat waktu yang diperlukan (detik) sampai semua granul


melewati corong dengan menggunakan stopwatch. Kecepatan
alir yang baik adalah tidak kurang dari 4 gram/detik

6
Cara Kerja Uji Sudut Diam (Devi, 2018)

Ditimbang granul sebanyak 100 gram

Penutup corong dibuka sehingga granul keluar dan


ditampung pada bidang datar.

Waktu alirgranul dicatat , sudut diamnya dihitung


dengan mengukur diameter dan tinggi tumpukan
granul yang keluar dari mulut corong.

Waktu alir yang dipersyaratkan dengan


sudut diam antara 250 sampai 300

Cara Kerja Uji Tap Density (Aulton, M.E., 1988)

Ditimbang granul sebanyak 100 gram

Granul tersebut dimasukkan ke dalam gelas


ukur 250 mL dan dicatat volumenya.

Kemudian dilakukan pengetapan sebanyak


500x.

Kemudian dilakukan pengetapan sebanyak


500x.

Gelas ukur yang berisi 100 g granul dipasangkan pada


tempat yang tersedia pada alat dan pengaman

Setelah pengujian selesai dicatat volume granul dan


hitung persentase tapped density sampel granul
tersebut.

7
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Uji Sifat Alir
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
a) Kecepatan Alir = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
101 𝑔𝑟
= 8 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 12,625 gr/s

2ℎ
b) Uji Sudut Diam = Tan α = 𝑑
23
=
10,692 𝑐𝑚
6 𝑐𝑚
= 10,692 𝑐𝑚
= 0,5612 cm
Tan-1

Tan 0,5612cm = 29,30114  sangat baik
-1

2. Uji Density Granul


𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)
a) BJ Mampat = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡
101 𝑔𝑟
= 106 𝑚𝑙
= 0,952 gr/ml

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑔)


b) BJ Bulk = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑢𝑙𝑘
101 𝑔𝑟
= 108 𝑚𝑙
= 0,935 gr/ml

𝐵𝑗 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡−𝐵𝑗 𝐵𝑢𝑙𝑘
c) Indeks Kompresibilitas (%) =  100%
𝐵𝑗 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡
𝑔 𝑔
0,952 ⁄𝑚𝑙−0,935 ⁄𝑚𝑙
= 𝑔  100%
0,952 ⁄𝑚𝑙
𝑔
0,017 ⁄𝑚𝑙
= 𝑔  100%
0,952 ⁄𝑚𝑙

= 1,78%

8
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan uji sifat alir dan tapped
density granul. Uji sifat alir granul sangat penting untuk pembuatan tabel untuk
memastikan pencampuran yang efesien. Kecepatan alir granul berhubungan
dengan sifat alir campuran serbuk, dimana mempengaruhi pengisian yang
seragam baik bobot maupun obat dalam tablet ke dalam lubang cetak mesin
tablet dan untuk memudah gerakan bahan. Berikut merupakan hubungan antara
kecepatan alir dengan sifat alir campuran serbuk :

Kecepatan Alir (gram/detik) Sifat Aliran


10 Sangat baik
4-10 Baik
1,6 – 4 Sukar
< 1,6 Sangat sukar

Dari hasil pengukuran kecepatan alir terhadap granul, diperoleh hasil


𝑔
pada perhitungan sifat alir yaitu 12,625 ⁄𝑠. Menunjukan bahwa hasil >10
gram/detik (sangat baik). Sifat alir yang baik akan membuat pengisian die
terpenuhi secara merata sehingga keseragaman bobot tablet tidak menyimpang.
Sudut diam atau sudut istirahat digunakan untuk mengetahui kohesifitas
partikel campura serbuk. Hubungan antara sudut diam dengan sifat alir.

Sudut Diam (θ) Sifat Alir


<20 Sangat baik
20-30 Baik
30-34 Sukar
>34 Sangat sukar

Sudut diam granul yang diuji kelompok kami menunjukan hasil


29,30114 (sangat baik). Sudut diam merupakan ukuran kohesifitas serbuk yang
ditunjukkan pada momen gaya interaksi antar partikel melebihi gaya tarik
gravitasi partikel tersebut. Kompresibilitas merupakan kemampuan bahan
menerima tekanan untuk membentuk massa yang kompak dengan kekerasan
optimal tanpa memerlukan tekanan yang berlebihan. Uji kompresibilitas
mengetahui kemampatan campuran serbuk dan untuk menentukan apakah
campuran serbuk layak dikempa atau tidak. Kompresibilitas dipengaruhi oleh

9
sifat alir suatu campuran granul. Hubungan kompresibilitas dengan sifat alir
campuran serbuk :

% Kompresibilitas Aliran Serbuk


5-15 Sangat baik
12-16 Baik
18-23 Cukup
23-35 Buruk
33-38 Sangat buruk
>40 Sangat Buruk Sekali

Indeks kompresibilitas granul yang telah dilakukan didapatkan hasil


1,78% (sangat baik) dan telah memenuhi persyaratan indeks kompresibilitas
yang baik. Nilai indeks kompresibilitas yang rendah dari suatu bahan
mengindentifikasikan sifat aliran yang baik dibandingkan nilai
kompresibilitas yang tinggi, besar kecilnya persen kompresibilitas
dipengaruhi oleh ukuran granul dan bentuk granul, semakin kecil kerapatan
bulk maka akan semakin baik sifat alirnya.

10
KESIMPULAN

Hasil uji praktikum dari sifat alir dan tapped density granul kelompok kami telah
𝑔
memenuhi persyaratan granul, dimana nilai uji sifat alirnya adalah 12,625 ⁄𝑠
(sangat baik), uji sudut diam 29,30114 (sangat baik), uji Densitas dengan BJ
Mampat 0,952, BJ Bulk 0,935 g, dan indeks kompresibilitas 1,78% (sangat baik).

11
DAFTAR PUSTAKA

Alfenjuni, A., & Dan Gusmayadi. (2012). Perbandingan Laju Disolusi Tablet
Pirazinamid yang Menggunakan Pengikat Amilum Biji Nangka, Amilum Talas
dan Amilum Ubi Kayu. Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA.
Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y. (2007). Formulasi Tablet Effervescent
Dari Ekstrak Ginseng Jawa (Tlinum paniculatum) Dengan Variasi Kadar
Pemanis Aspartam. Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1).
Apriyanti, S., & Balfas, R. F. (2019). Uji Kerapuhan Granul Pati Bonggol Pisang
Dengan Metode Granulasi Basah. Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of
Pharmacy UMUS, 1(01), 12–17. https://doi.org/10.46772/jophus.v1i01.47
Aulton, M.E. (1988). Pharmaceutic The Science of Dosage Form Design. ELBS.
Aulton, M.E. (2002). Pharmaceutics. The Science Of Dosage Form Design,
Churchill Livingstone.
Banker, S.G., and Anderson, R.N. (1986). Tablet In Lachman, L. Lieberman, The
Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3 rd ed. Lea and Febiger.
Devi, I. ayu S. (2018). OPTIMASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON
(PVP) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TEHADAP SIFAT FISIK TABLET
EKSTRAK ETANOL RIMPANG BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb).
Jurnal Farmasi Udayana, 7(2), 45.
https://doi.org/10.24843/jfu.2018.v07.i02.p02
Husni, P., Fadhiilah, M. L., & Hasanah, U., & Benzoat, N. (2011). FORMULASI
DAN UJI STABILITAS FISIK GRANUL INSTAN SERBUK KERING
TANGKAI GENJER ( Limnocharis flava ( L .) Buchenau .). Jurnal Ilmiah
Farmasi Farmasyifa, 3(1), 1–8.
Lachman, L., Liberman, H.A., & Kanig, J.L. (2008). Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Terjemahan: S. Suyatmi. Universitas Indonesia Press.
Lachman L, HA, L., & JL., K. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid I
Edisi II. Penerjemah Siti Suyatmi. Penerbit Universitas Indonesia.
Nguyen, T. H., Shen, W., & Hapgood, K. (2010). Effect of formulation
hydrophobicity on drug.
Sugihartini, N., Wahyuningsih, W., Supadmi, W., Guntarti, A. (2009). Formulasi
Dan Tegnologi Sediaan Padat. Universitas Ahmad Dahlan.
Tungadi, R. (2013). Teknologi Sediaan Solida. In Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah Mada University
Press.

12

Anda mungkin juga menyukai