Tujuan Pengujian
1. Melakukan evaluasi granul yaitu uji laju alir, sudut istirahat, bobot
jenis, kompesibilitas, dan granulometri (distribusi partikel).
2. Melakukan evaluasi tablet yaitu uji kekerasan, friabilitas, friksibilitas,
keseragaman bobot, keseragaman ukuran, dan disintegrasi.
II. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan untuk evaluasi granul yaitu, corong, penggaris Gelas
ukur, mesh, piknometer.Sedangkan untuk evaluasi granul adalah hardness tester,
jangka sorong, disintegration tester, friability tester, friksibilator, neraca, jangka
sorong, disintegration tester.
III. Prosedur pengujian
A. Evaluasi Granul
1. Laju Alir (Aulton, 1988; Liebermann & Lachman, 1986)
Metode corong
Granul dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir.Penutup corong
dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar.Waktu alir granul
dicatat dan sudut diamnya dihitung dengan mengukur diameter dan tinggi
tumpukan granul yang keluar dari mulut corong.Mengukur kecepatan aliran 100 g
granul menggunakan corong kaca dengan dimensi sesuai.Biasanya jika 100 g
granul mengalir dalam 10 detik maka aliran baik.
2. Metode sudut istirahat
Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong)
Tampung granul di atas kertas grafik
Hitung x.(tg α)
2h
arc tg α =
d
di mana: h = tinggi timbunan granul (cm)
d = diameter timbunan granul (cm)
Syarat :Jika x =
25- 30 sangat mudah mengalir
30- 40 mudah mengalir
40- 45 mengalir
> 45 kurang mengalir
3. Uji Kompresibilitas (Aulton, 1988, FI IV 1995)
Timbang 100 g granul masukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya,
kemudian granul dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji, catat
volume uji sebelum dimampatkan (Vo) dan volume setelah dimampatkan dengan
pengetukan 500 kali (V).
Vo−V
Perhitungan : I = ×100 %
Vo
Keterangan : I = indeks kompresibilitas (%); Vo = volume granul sebelum
dimampatkan (mL); V = volume granul setelah dimampatkan (mL). Syarat : tidak
lebih dari 20%.
Kompresibilitas (%) Sifat Aliran:
5 – 12 Sangat baik
12 – 18 Baik
18 – 23 Cukup
23 – 33 Kurang
33 – 38 Sangat kurang
> 38 Sangat buruk
4.Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran
ukuran-ukuran granul).Dalam melakukan analisis granulometri digunakan
susunan pengayak dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas
dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin kecil.
Timbang 50 gr granul, letakkan granul pada pengayak paling atas
Getarkan mesin 5-30 menit, tergantung dari ketahanan granul pada
getaran
Timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak
Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak
Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran
granul.Diharapkan ukuran granul tidak terlalu berbeda.Granulometri berhubungan
dengan sifat aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan, aliran akan lebih baik.
Diharapkan ukuran granul mengikuti kurva distribusi normal.
5. Bobot Jenis
Bobot jenis diukur dengan piknometer gas Beckman. Dengan
menggunakan rumus :
W 3−W 1
BJ=
( W 2−21 )−(W 4−W 3)
Keterangan : W1 = Bobot Piknometer kosong
W2 = Bobot Sampel
W3 = BJ cairan
W4 = Bobot piknometer + sampel + cairan
6. Kompresibilitas
%T = (Vo – V500) / Vo
%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelum pemampatan
V500 = Volume setelah pemampatan 500 x
%T < 20 atau ^V<20 ml granul memiliki aliran yang baik Kadar
pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.
B. Evaluasi Tablet
1. Uji Friabilitas
2. KeseragamanBobot
20 tablet di timbang, lalu dari 20 tablet tersebut ditimbang satu persatu.
Sealnjutnya dicocokan dengan kolom a dan b. Keseragaman bobot tidak tercapai
jika> 2 tablet mempunyai penyimpangan bobot 5% dan > 1 tablet mempunyai
penyimpangan bobot 10% dari bobot rata-rata (untuk bobot rata-rata > 300mg) (FI
III, 1979). Pengukuran keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui apakah
seluruh tablet memiliki skala yang telah ditetapkan. Keseragaman bobot
dipengaruhi oleh waktu alir.
3. Keseragaman Ukuran
Dilakukan pengukuran terhadap 20 tablet dengan mengukur diameter dan
tebal tablet menggunakan jangka sorong.Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali
dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebalnya tablet, dan dihitung standar deviasinya.
4. Uji Kekerasan Tablet
Masing-masing 10 tablet dari tiap batch diukur kekerasannya dengan alat
pengukur kekerasan tablet. Persyaratan kekerasan tablet> 300 mg tidak bersalut
adalah 4 – 7 kg/cm2.
5. Waktu Hancur dan Disolusi (FI ed. III dan FI ed. IV)
Memasukkan 5 tablet (menurut FI ed. III) atau 6 tablet (menurut FI ed. IV)
ke dalam keranjang, turun-naikkan keranjang secara teratur 30 kali tiap
menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang
tertinggal diatas kasa, kecuali fragmen berasal dari zat penyalut. Kecuali
dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima
tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih
dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput.
6. Friksibilitas
Pengujian terhadap kekerasan tablet dimana parameter yang diukur atau
diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan antar tablet selama waktu tertentu
(Lachman,L.,1994).
Tujuan penetapan = untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman tujuan
Prosedur:
20 tablet diambil secara acak
Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
Masukkan uji (100 x) putaran
Bersihkan tablet dan timbang (Wt)
Hitung % friksibilitas tablet
% F = (Wo – Wt)/Wo x 100%
Pada umumnya persen friksibilitas yang dapat diterima adalah < 1%