Anda di halaman 1dari 10

TATA CARA PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN OBAT-

OBAT EMERGENCY
No. Dokumen No. Revisi Halaman
…/SPO/RSUAM/I.03/2 ../..
020
STANDAR Direktur RSU Almansyur
PROSEDUR Tanggal terbit : Medika
OPERASIONAL
(SPO)

PENGERTIAN Obat Emergensi adalah obat-obat yang harus tersedia


saat diperlukan mendadak dan berakibat fatal apabila
ketersediaannya terlambat.Penyimpanan obat emergensi
dalam kotak emergensi adalah kegiatan penyimpanan
obat-obatan tertentu yang dibutuhkan pasien secara
cepat, yang dilakukan pada unit tertentu di luar Instalasi
Farmasi, serta disimpan dalam kotak emergensi.
Kotak emergensi adalah wadah atau tempat disimpannya
obat emergensi.
TUJUAN Menjamin ketersediaan dan keamanan penyimpanan obat
emergensi.agar obat emergency dapat selalu tersedia saat
dibutuhkan.memenuhi kebutuhan terapi/tindakan pasien
yang memerlukan penanganan cepat
KEBIJAKAN 1. Sesuai SK Direktur Nomor tentang
Panduan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Umum
Almansyur Medika.
2. Sesuai SK Direktur Nomor tentang
Kebijakan Pengelolaan Perbekalan Farmasi.
3. Sesuai SK Direktur Nomor tentang
Kebijakan Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum
Almansyur Medika.
1. Box emergensi berisi obat/alkes yang sudah
PROSEDUR
ditentukan jenis dan jumlahnya secara terbatas
2. Obat emergensi di ruang rawat inap disimpan dalam
box emergensi, di IGD disimpan dalam troli emergensi
3. Obat yang disimpan dalam box atau troli emergensi
dalam keadaan terkunci atau tersegel
4. Obat disimpan di tempat yang aman, terlihat dan
mudah dijangkau oleh petugas
5. Obat disimpan dalam suhu ruangan (15-25ºC), kering
dan tidak terkena cahaya langsung.
6. Kunci kotak emergensi menggunakan kunci
disposible. Bila ada penggunaan obat, buka kotak
emergensi dengan menggunting kunci disposible
tersebut. Tenaga kesehatan yang menggunakan obat,
harus mencatat jumlah yang dipakai, nama pasien,
nomor rekam medis, nama dokter yang
menginstruksikan, tanggal pemakaian.
Setiap kali pemakaian obat emergensi pada jam kerja,
petugas membawa resep pengganti obat emergensi.
8. Pada saat pergantian shift, penanggung jawab pada
kedua shift tersebut melakukan pemeriksaan terhadap
emergensi dengan mencocokan antara jenis dan
jumlah obat yang tersedia dalam kotak emergensi
dengan yang tercantum pada daftar obat emergensi
9. Jika terdapat kekurangan baik jumlah ataupun jenis
obat emergensi, segera lengkapi kekurangan tersebut
dengan memberikan formulir PO (purchasing order)
yang mencantumkan nama dan jumlah obat yang
telah digunakan kepada petugas Instalasi Farmasi.
10. Petugas farmasi menyiapkan obat tercantum pada PO
untuk diletakkan dalam kotak emergensi dan
mengunci kembali kotak emergensi yang telah terbuka
tersebut dengan menggunakan kunci emergensi baru.
11. Petugas farmasi menyiapkan obat yang akan disimpan
dalam kotak emergensi, sesuai dengan daftar obat
emergensi yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
12. Setiap hari sabtu petugas instalasi farmasi melakukan
pengecekan terhadap kesesuaian jenis dan jumlah
obat emergensi terhadap daftar obat emergensi dengan
memeriksa kondisi fisik, serta tanggal kadaluarsa
13. Semua kegiatan harus dilakukan pencatatan dan
dokumentasi sesuai ketentuan.
1. APOTEK
UNIT TERKAIT
2. APOTEKER
3. TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

Ditetapkan di : Banjarbaru
Pada tanggal : 2020

Direktur RSU Almansyur Medika,

dr. Nurlenny Saleh, MM


NIK. 032014-3-0050
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM ALMANSYUR MEDIKA
TENTANG

TATA CARA PENGELOLAAN DAN

PENYIMPANAN OBAT-OBAT EMERGENCY

NOMOR : 03/FARM/RSUAM/I.03/I/2020

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ALMANSYUR

MEDIKA

Menimbang : a. dalam rangka untuk peningkatan pelayanan kefarmasian


maka perlu dilakukan regulasi mengenai tata cara
pengelolaan dan penyimpanan obat-obat emergency

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


konsederan huruf a tersebut diatas maka ditetapkan
keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Almansyur
Medika Banjarbaru

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan


No.417/MENKES/PER/ II/2011 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 Tentang
Akreditasi Rumah Sakit.

6. Keputudan Walikota Banjarbaru Nomor.... tanggal....


Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum
Almansyur Medika Banjarbaru.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Almansyur


7. Medika Banjarbaru Nomor.... Tanggal.... Tentang Hospital
Bylaews Rumah Sakit Umum Almansyur Medika
Banjarbaru .

MEMUTUSKAN

Menetapkan : TATA CARA PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN OBAT-OBAT


EMERGENCY

Obat Emergensi adalah obat-obat yang harus tersedia saat


KESATU :
diperlukan mendadak dan berakibat fatal apabila
ketersediaannya terlambat. Penyimpanan obat emergensi dalam
kotak emergensi adalah kegiatan penyimpanan obat-obatan
tertentu yang dibutuhkan pasien secara cepat, yang dilakukan
pada unit tertentu di luar Instalasi Farmasi, serta disimpan
dalam kotak emergensi. Kotak emergensi adalah wadah atau
tempat disimpannya obat emergensi.

KEDUA : Prosedur ini dibuat untuk menjamin ketersediaan dan


keamanan penyimpanan obat emergensi. agar obat emergency
dapat selalu tersedia saat dibutuhkan. memenuhi kebutuhan
terapi/tindakan pasien yang memerlukan penanganan cepat

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penetapan ini maka
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banjarbaru
Pada tanggal : 2020
Direktur RSU Almansyur Medika,

dr. Nurlenny Saleh, MM


NIK. 032014-3-0050
PEDOMAN

TATA CARA PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN


OBAT-OBAT EMERGENCY

I. PENGERTIAN

1. Obat Emergensi adalah obat-obat yang harus tersedia


saat diperlukan mendadak dan berakibat fatal apabila
ketersediaannya terlambat.
2. Penyimpanan obat emergensi dalam kotak emergensi
adalah kegiatan penyimpanan obat-obatan tertentu yang
dibutuhkan pasien secara cepat, yang dilakukan pada
unit tertentu di luar Instalasi Farmasi, serta disimpan
dalam kotak emergensi.
3. Kotak emergensi adalah wadah atau tempat
disimpannya obat emergensi.

II. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk:


1. menjamin ketersediaan dan keamanan penyimpanan
obat emergensi.
2. agar obat emergency dapat selalu tersedia saat
dibutuhkan.
3. memenuhi kebutuhan terapi/tindakan pasien yang
memerlukan penanganan cepat
III. KEBIJAKAN

1. Sesuai SK Direktur Nomor tentang


Panduan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Umum Almansyur
Medika.
2. Sesuai SK Direktur Nomor tentang
Kebijakan Pengelolaan Perbekalan Farmasi.
3. Sesuai SK Direktur Nomor tentang Kebijakan
Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Almansyur Medika.

IV. PENANGGGUNG JAWAB

Apoteker penanggung jawab apotek

V. PELAKSANA

Apoteker
Asisten Apoteker

VI. REFERENSI

Permenkes no. 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan


kefarmasian di RS
Permenkes no. 80 tahun 2016 tentang penyelenggaraan
pekerjaan asisten tenaga kesehatan
Kepmenkes no. u73/Menkes/SK/VI/2008 tentang standar
profesi asisten apoteker
ISMP List of High-Alert Medications
VII. PROSEDUR

1. Box emergensi berisi obat/alkes yang sudah ditentukan jenis dan


jumlahnya secara terbatas
2. Obat emergensi di ruang rawat inap disimpan dalam box
emergensi, di IGD disimpan dalam troli emergensi
3. Obat yang disimpan dalam box atau troli emergensi dalam
keadaan terkunci atau tersegel
4. Obat disimpan di tempat yang aman, terlihat dan mudah
dijangkau oleh petugas5.
5. Obat disimpan dalam suhu ruangan (15-25ºC), kering dan tidak
terkena cahaya langsung.
6. Kunci kotak emergensi menggunakan kunci disposible. Bila ada
penggunaan obat, buka kotak emergensi dengan menggunting
kunci disposible tersebut. Tenaga kesehatan yang menggunakan
obat, harus mencatat jumlah yang dipakai, nama pasien, nomor
rekam medis, nama dokter yang menginstruksikan, tanggal
pemakaian.
7. Setiap kali pemakaian obat emergensi pada jam kerja, petugas
membawa resep pengganti obat emergensi.
8. Pada saat pergantian shift, penanggung jawab pada kedua shift
tersebut melakukan pemeriksaan terhadap emergensi dengan
mencocokan antara jenis dan jumlah obat yang tersedia dalam
kotak emergensi dengan yang tercantum pada daftar obat
emergensi
9. Jika terdapat kekurangan baik jumlah ataupun jenis obat
emergensi, segera lengkapi kekurangan tersebut dengan
memberikan formulir PO (purchasing order) yang mencantumkan
nama dan jumlah obat yang telah digunakan kepada petugas
Instalasi Farmasi.
10. Petugas farmasi menyiapkan obat yang tercantum pada PO untuk
diletakkan dalam kotak emergensi dan mengunci kembali kotak
emergensi yang telah terbuka tersebut dengan menggunakan
kunci emergensi baru.
11. Petugas farmasi menyiapkan obat yang akan disimpan dalam
kotak emergensi, sesuai dengan daftar obat emergensi yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit.
12. Setiap hari sabtu petugas instalasi farmasi melakukan
pengecekan terhadap kesesuaian jenis dan jumlah obat emergensi
terhadap daftar obat emergensi dengan memeriksa kondisi fisik,
serta tanggal kadaluarsa
13. Semua kegiatan harus dilakukan pencatatan dan dokumentasi
sesuai ketentuan.
Ditetapkan di : Banjarbaru
Pada tanggal : 2020
Direktur RSU Almansyur Medika,

dr. Nurlenny Saleh, MM


NIK. 032014-3-0050

Anda mungkin juga menyukai