Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA LESTARI

NOMOR :
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT EMERGENCY

DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA LESTARI

MENIMBANG :
1.Bahwa perbekalan emergency adalah perbekalan emergency yang digunakan dalam keadaan
darurat dan disimpan dalam troli emergency, ditempatkan diseluruh ruang keperawatan dan unit
khusus dan poliklinik rawat jalan.
2. Bahwa pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency yang baik dan tepat dapat
meningkatkan mutu pelayanan farmasi
3. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian khususnya dalam hal pengelolaan
perbekalan farmasi emergency diperlukan dan kebijakan Driektur Rumah Sakit.
MENGINGAT :
1.Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2.Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1963 tentang Farmasi.
3.Peraturan Menteri Kesehatan no 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit.
4.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197 tahun 2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi
di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : Pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency menjadi
tanggungjawab Instalasi Farmasi bekerjasama dengan keperawatan
KEDUA : Setiap ruang keperawatan dan unit khusus menyimpan obat emergency
dalam troli emergency.
KETIGA : Daftar obat dan jenis obat yang disimpan dalam troli emergency
terlampir dalam surat keputusan ini.
KEEMPAT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 tahun sekali
KELIMA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : tangerang, Tanggal :
RS. Medikalestari
TEMBUSAN Yth :
1. Kabid Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di RumahSakit
4. Kepala Seksi Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip

PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT EMERGECY DI RUMAH SAKIT MEDIKA


LESTARI
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sesuai permenkes RI nomor 72 tahun 2016 bahwa Rumah Sakit harus dapat menyediakan lokasi
penyimpanan obat emergensi untuk kondisi kegawat daruratan. Tempat penyimpanan harus
mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan pencurian. Oleh karena itu dituntut peran
aktif dari Instalasi Farmasi untuk mengelola obat emergency yang disimpan diruangan mulai dari
daftar standar obat emergency yang boleh disimpan,cara penyimpanan serta jaminan
ketersediaan obat pada saat akan digunakan. Untuk mencapai hal tersebut maka perlu dilakukan
pengaturan serta panduan tentang pengelolaan obat emergency di ruangan pelayanan yang akan
digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan.
II. Tujuan
A. Umum
1. Meningkatkan pengelolaan perbekalan farmasi di RS.
2. Pemenuhan standar akreditasi
B. Khusus
1. Tertib administrasi
2. Fungsi control dari Instalasi Farmasi
3. Standar penyimpanan perbekalan farmasi
III. Ruang lingkup
Panduan pengelolaan obat emergency digunakan sebagai acuan dalam pengaturan obat
emergency di seluruh ruangan pelayanan yang meliputi :
Perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pencatatan dan penghapusan.
Pengelolaan obat emergency merupakan hasil koordinasi antara ruangan pengguna obat dengan
Instalasi Farmasi.

BAB II
DEFINISI
1.Obat emergency adalah
2.Troli emergency adalah
3.Kunci disposiblea dalah

BAB III
TATA LAKSANA
Prinsip pengelolaan Obat emergensi harus menjamin:
a. Jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang telah ditetapkan.
b. Tidak boleh bercampur dengan persediaan Obat untuk kebutuhan lain.
c. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti
d. Dikontrol secara berkala apakah ada yang rusak atau kadaluwarsa
e. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.
A. Seleksi dan perecanaan
Perencanaan obat emergency di ruangan berdasarkan koordinasi dengan ruangan terkait. Jumlah
dan jenis obat emergency ditetapkan sesuai dengan standar. Daftar obat emergency terlampir.
B. Pengadaan
Pengadaan obat emergency di ruangan dengan cara penggantian segera obat melalui peresepan
emergency yang diberikan petugas ruangan kepada InstalasiFarmasi. Setelah Instalasi Farmasi
menerima resep obat emergency maka akan dilakukan prioritas pelayanan. Petugas farmasi
segera mengganti obat emergency dan mengunci kembali troli/kit emergency yang sudah terisi
sesuai dengan daftar standar yang terdapat di setiap troli.
C. Penyimpanan
a. Penyimpanan obat di ruang perawatan sesuai dengan stabilitas sediaan dilengkapi thermometer
dan cheklist monitoring suhu (kulkas&ruangan)
b. Obat emergency ditempatkan pada troli/kit emergency dengan menggunakan kunci disposible,
dilengkapi gunting dengan akses yang mudah dijangkau.
c. Setiap troli/kit emergency dilengkapi dengan daftar obat emergency yang telah ditetapkan.
d. Penataan sediaan emergency harus memenuhi prinsip keamanan,untuk obat LASA (Look
Alike Sound Alike),di tempatkan tidak berdekatan dan di beri label LASA Untuk obat High
Alert Medication juga di beri label HAM
D. Pendistribusian
a. Obat emergency disimpanpadatroli/kit emergency di IGD, HCU, OK, , IRNA (LT 1,2,3)
Kebidanan,danpoli.
E. Pencatatandanpengendalian
a. Setiap pemakaian obat emergency dicatat pada form pemakaian obat yang terdapat di dalam
troli/kit emergency sesuai dengan prosedur.
b. Instalasi Farmasi mengontrol kesesuaian dengan daftar dan kedaluwarsa obat emergency
secara berkala serta memastikan bahwa Obat disimpan secara benar.
c. Monitoring obat emergency dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian atas supervise Apoteker
di ruangan.
F. Penghapusan
Obat emergency yang 6 bulan sebelum kedaluwarsa harus ditarik oleh Instalasi Farmasi dan
dimasukkan kedalam wadah obat ED yang selanjutnya dilakukan proses penghapusan bersama
dengan obat golongan lainnya sesuai dengan prosedur penghapusan perbekalan farmasi yang
kedaluwarsa.
BAB IV
DOKUMENTASI
Semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obat emergency dicatat dan
didokumentasikan kemudian dievaluasi secara rutin yang selanjutnya digunakan sebagai bahan
laporan.
Dokumentasi meliputi :
1. Permintaan/Peresepan
2. Pemberian
Evaluasi dilakukan secara berkala terhadap :
1. Penyimpanan
2. ketersediaan

Anda mungkin juga menyukai