Anda di halaman 1dari 25

EVALUASI TABLET

A. Evaluasi Granul
Evaluasi granul terutama dilakukan untuk formula baru atau pada modifikasi formula.
Untuk formula yang sama evaluasi granul tidak perlu dilakukan. Evaluasi granul meliputi:
1.   Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuran-ukuran
granul). Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak dengan
berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak
dengan mesh yang makin kecil.
 
·        Timbang 100 gr granul
·        Letakkan granul pada pengayak paling atas
·        Getarkan mesin 5-30 menit, tergantung dari ketahanan granul pada getaran
·        Timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak
·        Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak
Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran granul. Diharapkan
ukuran granul tidak terlalu berbeda. Granulometri berhubungan dengan sifat aliran granul.
Jika ukuran granul berdekatan, aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran granul mengikuti
kurva distribusi normal.
2.   Bobot Jenis
a.       Bobot jenis sejati
Bobot jenis sejati diukur dengan piknometer gas Beckman
b.      Bobot jenis nyata
Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul . Baca volume.
Bobot jenis nyata =  bobot/volume
 
c.       Obat jenis nyata setelah pemampatan
Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul. Mampatlkan 500 x dengan alat
volumeter . Lihat volume setelah pemampatan.
Bj nyata setelah pemampatan = bobot/volume setelah pemampatan
 
                                       Pemampatan 500 x
  
                     
 
BJ nyata                       BJ nyata setelah pemampatan
3.   Kadar Pemampatan
    
     %T =  Vo – V500
                      Vo
     %T  = Kadar pemampatan
     Vo   = Volume sebelum pemampatan
     V500 = Volume setelah pemampatan 500 x
   
       %T < 20 atau   ^V<20 ml              granul memiliki aliran yang baik
      Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.
4.   Kompresibilitas
 
    % K= Dapt –Davc   x  100 %
                     Dapt
       Davc  = Berat jenis nyata sebelum pemampatan
       Dapt   = Berat jenis nyata setelah pemampatan 500 x
    
        Jika  % K  : 5 – 10 % ——–    aliran sangat baik
                           11 – 20 % ——–   aliran cukup baik
                           21 – 25 % ——–    aliran cukup
                                >26  % ——-    aliran buruk
5.   Aliran
a. Metode corong
           (128)/132
Mengukur kecepatan aliran 100 g granul menggunakan corong kaca dengan dimensi
sesuai. Metode corong dapat dilakukan dengan 2 cara :
a.              cara bebas
b.             cara tidak bebas (paksa)digetarkan
 
 
 
Biasanya jika 100 g granul mengalir dalam 10 detik maka aliran baik.
 
b. Metode sudut istirahat
 
                                            Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong)
Tampung granul di atas kertas grafik
Hitung x.   Jika x =  25- 30                sangat mudah mengalir
                                 30- 40              mudah mengalir
                                 40- 45               mengalir
                                  >  45               kurang mengalir
 
6.   Kandungan Lembab
      Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat
seperti Moisture Balance .
% KB = W1/W x 100 %                                      % KB = Kandungan bobot
% KL   = Wa/W1 x 100 %                                     % KL   = Kandungan lembab
  Wa     = W – W1                                                      W  = bobot mula-mula
                                                                                  W1 = bobot setelah pengeringan
B. Evaluasi Tablet (Produk Akhir)
1.   Visual /Organoleptik
a.     Rupa, dengan cara visual menggunakan loop agar permukaan tablet lebih jelas 
terlihat
b.    Bau
c.     Rasa
 
2.   Sifat fisika kimia
      1. Keseragaman ukuran
a.     Keseragaman tebal
b.    Keseragaman diameter
      2. Kekerasan
      3. Friabilitas
      4. Keragaman sediaan
a.   Keragaman bobot
b.  Keseragaman kandungan
      5. Waktu hancur
      6. Disolusi
      7. Uji kadar zat aktif
3.   Uji Keamanan/Toksisitas
       Untuk  menguji apakah ada bahan-bahan lain yang toksik dalam tablet
 
4.   Uji Mikrobiologi
Terutama dilakukan pada tablet yang mengandung bahan-bahan yang mudah
ditumbuhi oleh mikroorganisme. Sering kali tablet bersalut lebih banyak dikontaminasi
oleh bakteri disbandingkan oleh tablet tidak bersalut karena kelembaban internal
tablet salut merupakan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan bakteri.
Lingkungan produksi yang kurang bersih juga merupakan likungan yang sesuai untuk
pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu beberapa industri memberikan persyaratan
kemurnian yaitu batas angka mikroba.
Uji Friabilitas Tablet
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
Friabilitas diukur dengan friabilator (gambar terlampir). Prinsipnya adalah menetapkan
bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam friabilator selama waktu
tertentu. Pada proses pengukuran friabilitas, alat diputar dengan kecepatan 25
putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran.
Mula-mula tablet dibersihkan dahulu dari debunya kemudian ditimbang dengan
seksama. Untuk tablet dengan bobot < 650 mg, timbang sejumlah tablet hingga
beratnya mendekati 6,5 g. Untuk tablet dengan bobot > 650 mg, timbang tablet
sebanyak 10 buah. Masukan seluruh tablet yang telah ditimbang ke dalam friabilator.
Jalankan alat selama 4 menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari
debu dan timbang dengan seksama. Hitung persentase bobot yang hilang selama
pengujian. Untuk tablet yang baik (dipersyaratkan di Industri), bobot yang hilang tidak
boleh lebih dari 1 %.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses
pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak
diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang
hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya
tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan.
(USP & NF 1994)
Penyimpanan Tablet
Tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari cahaya,
lembab, gesekan dan guncangan mekanik. Kondisi penyimpanan khusus harus
dicantumkan dalam etiket. Tablet harus cukup bertahan selama proses penanganan,
misal pada saat pengemasan dan transportasi, tanpa harus kehilangan intregitasnya.
Untuk tablet efervesen, harus disimpan pada wadah yang tertutup sangat rapat atau
kemasan yang kedap terhadap lembab dan mungkin perlu ditambahkan zat adsorbent 
seperti silika gel. Kondisi khusus penyimpanan dan pengemasan direkomendasikan
pada monograpi masing-masing .
(The International Pharmacopoeia 3rd ed Vol.4 hal 28)
Uji Disolusi <1231>
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang
tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada
etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku
untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing monografi.
Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut enterik, sedangkan dalam masing-
masing monografi, uji disolusi atau uji waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan
untuk sediaan bersalut enterik, maka digunakan cara pengujian untuk sediaan lepas
lambat seperti yang tertera pada uji Pelepasan Obat <961>, kecuali dinyatakan lain
dalam masing-masing monografi. Dari jenis alat yang diuraikan disini, pergunakan
salah satu sesuai dengan yang tertera dalam masing-masing monografi.
Alat 1. Alat terdiri dari sebuah wadah bertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain
yang inert, suatu motor, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor dan keranjang
berbentuk silinder. Wadah tercelup sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai berukuran
sedemikian sehingga dapat mempertahankan suhu dalam wadah pada 37º  ± 0,5 ºC selama
pengujian berlangsung dan.menjaga agar gerakan air dalam tangas air halus dan tetap. Bagian
dari alat, termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan,
goncangan atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk.
Penggunaan alat yang memungkinkan pengamatan contoh dan pengadukan selama pengujian
berlangsung. Lebih dianjurkan wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola,
tinggi 160 mm hingga 175 mm, diameter dalam 98 mm hingga 106 mm dan kapasitas nominal
1000 ml. Pada bagian atas wadah ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan dapat
digunakan suatu penutup yang pas. Batang logam berada pada posisi sedemikian sehingga
sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada tiap titik dari sumbu vertikal wadah berputar dengan halus
dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur kecepatan digunakan sehingga
memungkinkan untuk memilih kecepatan putaran yang dikehendaki dan mempertahankan
kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi dalam batas lebih kurang 4%.
Komponen batang logam dan keranjang yang me-rupakan bagian dari pengaduk terbuat dari baja
tahan karat tipe 316 atau yang sejenis sesuai dengan spesifi-kasi pada Gambar 1. Kecuali
dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, gunakan kasa 40 mesh. Dapat juga digunakan
keranjang berlapis emas setebal 0,0001 inci (2,5 µm). Sediaan dimasukkan ke dalam keranjang
yang kering pada tiap awal pengujian. Jarak antara dasar bagian dalam wadah dan keranjang
adalah 25 mm ± 2 mm selama pengujian berlangsung.
Alat 2. Sama seperti Alat 1, bedanya pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari
daun dan batang sebagai pengaduk. Batang berada pada posisi sedemikian sehingga
sumbunya tidak lebih dan 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah dan
berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. Daun melewati diameter batang
sehingga dasar daun dan batang rata. Dayung memenuhi spesifikasi pada Gambar 2.
Jarak 25 mm ± 2 mm antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan
selama pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan satu
kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan
tenggelam ke dasar wadah sebelum dayung mulai berputar. Sepotong kecil bahan
yang tidak bereaksi seperti gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk
mencegah mengapungnya sediaan.
Uji kesesuaian alat Lakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1 tablet
Kalibrator Disolusi FI jenis disintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan
disintegrasi sesuai dengan kondisi percobaan yang tertera. Alat dianggap sesuai bila
hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera
dalam sertifikat dari kalibrator yang bersangkutan.
 
Media disolusi Gunakan pelarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi.
Bila Media disolusi adalah suatu larutan dapar, atur pH larutan sedemikian hingga
berada dalam batas 0,05 satuan pH yang tertera pada masing-masing monografl.
[Catatan Gas terlarut dapat membentuk gelcmbung yang dapat merubah hasil
pengujian. Oleh karena itu, gas terlarut harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum
pengujian dimulai.]
Waktu Bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu, pengujian dapat diakhiri
dalam waktu yang lebih singkat bila persyaratan jumlah minimum yang terlarut telah
dipenuhi. Bila dinyatakan dua waktu atau lebih, cuplikan dapat diambil hanya pada
waktu yang ditentukan dengan toleransi ± 2%.
Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut dan tablet bersalut bukan enterik
Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan Media disolusi hingga suhu 37º ±
0,5º, dan angkat termometer. Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul ke dalam alat,
hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan
alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Dalam
interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan
pada daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian atas dari
keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah.
Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Lanjutkan
pengujian terhadap bentuk sediaan tambahan.
Bila cangkang kapsul mengganggu. penetapan, keluarkan isi tidak kurang dari 6 kapsul
sesempuma mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah volume Media
disolusi seperti yang dinyatakan. Laku­kan penetapan seperti yang tertera dalam
masing-masing monografi. Buat koreksi seperlunya. Faktor koreksi lebih besar 25% dari
kadar pada etiket tidak dapat diterima.
Interpretasi Kecuali dinyatakan lain dalam ma­sing-masing monografi, persyaratan
dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel
penerimaan. Lanjutkan pengujian sampai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian meme­
nuhi tahap S atau S. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yang tertera
dalam masing-masing monografi, dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket,
angka 5% dan 15% dalam tabel adalah persentase kadar pada etiket, dengan demikian
mempunyai arti yang sama dengan Q.
Tabel Penerimaan

Tahap Jumlah yang diuji Kriteria Penerimaan


   

S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% Tabel Penerimaan

S2 6 Rata-rata dari 12 unit (S1 +S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak satu
    unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15%
    Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak
S3 12 lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15% dan tidak satu unit pun yang lebih
  kecil dari Q – 25%.
• Uji Waktu Hancur Tablet Dan Kapsul
• Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu
hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada
etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet
isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat
secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat
dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang
jelas di antara periode pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan
yang akan diuji dari etiket serta dari pengamatan dan gunakan
prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih.
• Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sedia­an atau bahan
aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna
bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa
lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari
penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.
• Alat
• Alat terdiri atas suatu rangkaian keranjang, gelas piala berukuran 1000 ml, termostat untuk
memanaskan cairan media antara 35º hingga 39º dan alat untuk menaikturunkan keranjang
dalam cairan media pada frekuensi yang tetap antara 29 kali hingga 32 kali per menit melalui
jarak tidak kurang dari 5,3 cm dan tidak lebih dari 5,7 cm. Volume cairan dalam wadah
sedemikian sehingga pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5
cm di bawah permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah ber-jarak tidak kurang dari 2,5
cm dari dasar wadah. Waktu yang diperlukan bergerak ke atas adalah sama dengan waktu
yang diperlukan untuk bergerak ke bawah dan perubahan pada arah gerakan merupakan
perubahan yang halus, bukan gerakan yang tiba-tiba dan kasar. Rangkaian keranjang bergerak
vertikal sepanjang sumbunya, tanpa gerakan horizontal yang berarti atau gerakan sumbu dari
posisi vertikalnya.
•  
• Rangkaian keranjang Rangkaian keranjang terdiri atas 6 tabung transparan yang kedua
ujungnya terbuka, masing-masing dengan panjang 7,75 cm ± 0,25 cm, diameter dalam lebih
kurang 21,5 mm dan tebal dinding lebih kurang 2 mm, tabung-tabung ditahan pada posisi
vertikal oleh dua lempengan plastik, masing-masing dengan diameter 9 cm, tebal 6 mm,
dengan enam buah lubang, masing-masing berdiameter lebih kurang 24 mm dan berjarak
sama dari pusat lempengan maupun antara lubang satu dengan lainnya. Pada permukaan
bawah lempengan dipasang suatu kasa baja tahan karat berukuran 10 mesh nomor 23 (0,025
inci). Bagian-bagian alat dirangkai dan dikencangkan oleh tiga buah baut melalui kedua
lempengan plastik. Suatu alat pengait dipasang pada alat yang menaikturunkan rangkaian
keranjang me­lalui satu titik pada sumbunya, digunakan vntuk menggantungkan rangkaian
keranjang.
• Rancangan rangkaian keranjang dapat sedikit berbeda asalkan
spesifikasi tabung kaca dan ukuran kasa dipertahankan.
• Cakram Tiap tabung mempunyai cakram berbentuk silinder
dengan perforasi, tebal 9,5 mm ± 0,15 mm dan diameter 20,7
mm ± 0,15 mm. Cakram dibuat dari bahan plastik transparan
yang sesuai, mempunyai bobot jenis antara 1,18 hingga 1,20.
Terdapat lima lubang berukuran 2 mm yang tembus dari atas
ke bawah, salah satu lubang melalui sumbu silinder, sedangkan
lubang lain paralel terhadapnya dengan radius jarak 6 mm.
Pada sisi silinder terdapat 4 lekukan dengan jarak sama
berbentuk V yang tegak lurus terhadap ujung silinder. Ukuran
tiap lekukan sedemikian hingga bagian yang terbuka pada
dasar silinder luasnya 1,60 mm persegi dan pada bagian atas
silinder lebar 9,5 mm dan dalam 2,55 mm. Seluruh permukaan
cakram licin.
• Prosedur
• Tablet tidak bersalut Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang,
masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 37º ± 2º
sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing
monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat
keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet
atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak
kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
• Tablet bersalut bukan enterik Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari
keranjang, bila tablet mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang
dalam air pada suhu kamar selama 5 menit. Kemudian masukkan cakram pada tiap
tabung dan jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37º  ± 2º sebagai
media. Setelah alat dijalankan telama 30 menit, angkat keranjang dan amati semua
tablet. Bila tablet tidak hancur sempurna, ganti dengan cairan usus buatan LP bersuhu
37º ± 2º dan teruskan pengujian hingga jangka waktu keseluruhan, termasuk
pencelupan dalam air dan cairan lambung buatan LP adalah sama dengan batas waktu
yang di­nyatakan dalam masing-masing monografi ditambah 30 menit, angkat keranjang
dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2
tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang
16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
• Tablet salut enterik Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari
keranjang, bila tablet mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan
keranjang dalam air pada suhu kamar selama 5 menit. Tanpa menggunakan
cakram jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37º ± 2º 
sebagai media. Setelah alat dijalankan selama satu jam, angkat keranjang dan
amati semua tablet: tablet tidak hancur, refak atau menjadi lunak. Kemudian
masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan cairan usus
buatan LP bersuhu 37º ± 2º  sebagai media selama jangka waktu 2 jam ditambah
dengan batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing mono­grafi atau bila
dalam monografi dinyatakan hanya tablet salut enterik, maka hanya selama
batas waktu yang dinyatakan.dalam monografi. Ajigkat keranjang dan amati
semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet
tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang
16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
• Tablet bukal Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada
Tablet tidak bersalut, tanpa menggunakan cakram. Setelah 4 jam, angkat
keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur. Bila 1 tablet atau
2 tablet tidak hancur sem­purna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak
kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
• Tablet sublingual Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang
tertera pada Tablet iidak bersalut, tanpa menggunakan cakram. Amati
tablet dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing mono­
grafi: semua tablet harus hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16
dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
• Kapsul gelatin keras Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang
tertera pada Tablet tidak bersalut, tanpa menggunakan cakram. Sebagai
pengganti cakram digunakan suatu kasa berukuran 10 mesh seperti yang
diuraikan pada rangkaian keranjang, kasa ini ditempatkan pada
permukaan lempengan atas dari rangkaian keranjang. Amati kapsul dalam
batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua
kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul. Bila 1 tablet
atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul
lainnya: tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.
• Kapsul gelatin lunak Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang
tertera pada Kapsul gelatin keras.

Anda mungkin juga menyukai