F. Lubrikan
- Konsentrasi optimum: 1%
- Fungsi: sebagai eksipien untuk menghilangkan gesekan/friksi saat pengempaan
dan penarikan tablet ke luar cetakan
G. Glidan
- Secara umum, fine silica > Mg stearat > talk murni
- Talk mengandung sejumlah kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-hati untuk zat aktif
yang penguraiannya dikatalisis oleh Fe
1. Cab-O-Sil : 5-10%
2. Corn starch : 5-10%
3. Aerosil : 1-3%
4. Talk : 5%
5. Syloid : 0,1-0,5%
H. Anti Adheren
- Yang paling baik adalah yang larut air, dan yang paling efisien adalah DL-Leusine
- Biasa digunakan pada produk yang mengandung vitamin E dosis tinggi karena
cenderung terjadi picking
1. Talk : 1-5%
2. Logam stearat : <1%
3. Cab-O-Sil : 0,1-0,5%
4. Syloid : 0,1-0,5%
5. Corn starch : 3-10%
6. DL-Leusine : 3-10%
7. Na-lauril sulfat: <1%
Perkembangan Formula Tablet
Pada bagian ini akan diterangkan pembuatan tablet dan permasalahannya. Karena
umumnya bahan disini berasal dari catatan atau pengalaman, maka tidak ada pustaka
pada bagian ini. Bagian ini dibuat untuk pertimbangan pemilihan metode dan
formulasi teoritik, aplikasi formula teoritik, dan penanggulangan permasalahan yang
mungkin terjadi pada pembuatan.
I. Granulasi Basah
1. Zat Aktif A
Fase Dalam (92%)
Zat Aktif Sesuai dosis
Amilum Kering 10% bobot total
Musilago amili 10% bobot total (atau 1/3 bobot tablet)
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
Pada tablet yang dinuat dengan menggunakan musilago amili sebagai pengikat,
disolusi zat aktif dari dalam granul akan dipersulit, karena musilago amili yang sudah
kering sulit ditembus sehingga disolusi zat aktif dari granul akan lebih sukses. Selain
itu, pengeringan granul memerlukan waktu yang lebih lama dan memerlukan suhu
pengeringan yang tinggi. Amilum harus dalam keadaan kering, jika fungsinya sebagai
penghancur. Jika bercampur dengan air maka sifat penghancurnya akan berkurang.
Amilum kering yang bisa digunakan adalah amprotab. Sifat dari amilum kering :
kompresibilitas kecil, waktu hancur granul lama sehingga menyebabkan waktu hancur
tablet menjadi lama, dan friabilitas yang jelek.
2. Pengikat diganti PVP untuk zat yang sukar dikompresi. PVP larut dalam air, tetapi
penguapannya akan diperlama sehingga digunakan pelarut etanol 95%.
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Eatanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
PVP sifatnya higroskopis, sehingga dapat mengakibatkan tablet menjadi basah, tapi
sebenarnya dengan 2% tidak terlalu bermasalah. Jika sedikit bermasalah dapat
digunakan aerosil sebanyak 1% sehingga formula fase luar menjadi : Mg Stearat 1%,
Talk 1%, Aerosil 1%, Amilum kering 5%, tapi formula ini jarang digunakan.
3. Amilum kering bukan penghancur FD yang baik, maka dapat ditambahkan ac-di-sol
(± 3%) untuk memperbaiki waktu hancur. Tetapi karena ac-di-sol mahal harganya maka
sebagai alternatif dapat digunakan starch 1500 atau primogel/eksplotab sebagai
penghancur fasa luar. Formula akan menjadi :
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Eatanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total atau
Ac-di-sol 3%
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Acdisol 3% atau
Eksplotab 5% atau
Starch 1500 5%
Umumnya starch 1500 dan eksplotab digunakan sebagai penghancur luar, jarang
digunakan sebagai penghancur fasa dalam.
4. Laktosa mempunyai kompresibilitas yang buruk sehingga friabilitasnyapun buruk. Untuk
memperoleh tablet yang lebih baik, maka laktosa dapat diganti dengan avicel. Terdapat tiga jenis
avicel yang sering digunakan yaitu : Avicel pH 101 (berbentuk serbuk, umumnya digunakan dalam
formulasi GB), Avicel pH 102 (berbentuk granul, umumnya digunakan dalam formulasi Gkdan KL),
Avicel pH 103 (berbentuk granul dengan ukuran lebih kecil dan dapat menghasilkan waktu hancur
yang lebih cepat). Formula tablet akan menjadi :
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Eatanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total atau
Ac-di-sol 3%
Avicel q.s
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Acdisol 3% atau
Eksplotab 5% atau
Starch 1500 5%
II. Granulasi Kering
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab, misalnya antibiotik.
1 Fase Dalam (97%)
Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
Laktosa q.s
Fase Luar (3%)
Mg stearat 1%
Talk 2%
Pembuatan slug : FD + ½ FL = 97% + 1,5% = 98,5%, lalu dicetak dan dihancurkan
(slug) hingga kecepatan aliran ≥4 gr/dt. Setelah jadi slug kemudian ditambahkan sisa ½
FL (1,5%)
2. Karena kompresibilitas laktosa buruk, maka dapat diganti dengan :
Fase Dalam (97%)
Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
LHPC 21 10%
Laktosa q.s
Karena laktosa memiliki sifat aliran yang jelek, laktosa dapat diganti dengan
avicel.
Fase Dalam (97%)
Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
LHPC 21 10%
Avicel q.s
LHPC 21 juga dapat penghancur sehingga amilum kering dapat dihilangkan.
Penggunaan LHPC 21 akan meningkatkan ongkos produksi karena harga LHPC 21
mahal. LHPC 21 dapat diganti dengan eksplotab/primorgel atau starch 1500.
Fase Dalam (97%)
Zat aktif A sesuai dosis
Eksplotab/starch 1500 5%
Avicel q.s
Modifikasi fase luar hampir sama dengan modifikasi fase luar pada formulasi
GB.
III. Kempa Langsung
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab dan dosisnya kecil.
Formulasi KL dibatasi oleh jumlah fine (serbuk yang tidak mempunyai sifat aliran
(seperti talk, mg stearat, dan zat aktif). Jumlah maksimal dari fine adalah 30%.
Umumnya dosis zat aktif yang digunakan adalah dibawah 50% agar keseragaman
kandungan produk akhir bagus. Jika terlalu besar sebaiknya disluging. Syarat-syarat zat
aktif untuk cetak langsung adalah : mempunyai sifat aliran yang bagus, kohesif,
kompresibilitas.
1. Zat aktif A sesuai dosis
Laktosa spray dried q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
2. Digunakan kombinasi avicel dan eksplotab. Avicel memiliki kompresibilitas yang
baik, tetapi alirannya kurang baik. Untuk memperbaik alirannya maka diguanakan
eksplotab. Selain itu eksplotab berfungsi pula sebagai penghancur.
Zat aktif A sesuai dosis
Avicel : Eksplotab (3:7) q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%
3. Digunakan kombinasi starch 1500 dan avicel (3:1) yang dikenal pula sebagai
”running powder”. Running powder ini memiliki sifat aliran dan kompresibilitas yang
baik. Tapi daya hancur running powder tidak bagus, sehingga dapat ditambahkan
penghancur luar seperti amilum kering, eksplotab, atau ac-di-sol.
Zat aktif A sesuai dosis
Avicel : Starch 1500 (3:1) q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Eksplotab 5% atau
Ac-di-sol 3%
Contoh Perhitungan Tablet
I. Granulasi Basah
Contoh : Zat aktif paracetamol 500 mg
Direncanakan bobot tablet 700 mg, dibuat 1000 tablet
Formula : Fase Dalam (92%)
Paracetamol 500 g
Amilum 10% dari bobot tablet 70 mg
Musilago amili 10% (1/3 FD) 21,5 mg
Laktosa 52,5 mg
644 mg
Fase Luar (8%)
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
Cara menghitung :
– Musilago amili = 1/3 x 644 g = 215 g
setelah dikeringkan = 10% x 215 g = 21,5 g
– Laktosa = 644 – (500 + 70 + 21,5) = 52,5 g
Misalnya : Granul FD yang diperoleh 600 g dengan kadar air 2%, maka untuk kadar air
0%, bobot granulnya = 0,98 x 600 = 588 g. Jumlah tablet yang diperoleh = 588/644
x 1000 tablet = 913,04 tablet.
Fase luar yang ditambahkan :
Mg stearat 1% = 1/92 x 600 g = 6,52 g
Talk 2% = 2/92 x 600 g = 13,04 g
Amilum kering 5% = 5/92 x 600 g = 32,60 g
913,04
= 714,27 g
Granulasi Kering
Contoh : Zat A 400 mg; bobot tablet 600 mg; jumlah tablet 1000 tablet
Formula : Fase dalam (97%)
Zat A 400 g
Amilum 10% bobot tablet 60 g
Laktosa 122 g
582 g
Fase Luar (3%)
Mg stearat 1% 6 g
Talk 2% 12 g
Slug (98,5%) Zat A 400 g
Amilum 60 g
Laktosa 122 g
Mg stearat 3 g
Talk 6 g
591 g
Misalnya : slug yang diperoleh = 500 mg, maka sisa FL yang ditambahkan :
Mg stearat = 500/591 x 3 = 2,538 g
Talk = 500/591 x 6 = 5,076 g
Slug + sisa FL = 500 g + 7,614 g = 507,614 g
Jumlah tablet yang diperoleh = 500/591 x 1000 = 846,024 g
Bobot tablet = 507,614/846,024 ≈ 0,6 g
Kempa Langsung
Contoh : Zat A 25 mg; bobot tablet 250 mg; dibuat 1000 tablet
Formula : Zat A 25 g
Pengisi q.s 217,5 g
Mg stearat (1%) 2,5 g
Talk (2%) 5 g
250 g
Bahan siap dikempa menjadi tablet…..!!!!!