Anda di halaman 1dari 5

FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

MACAM DAN CARA PEMBUATAN TABLET

APRIANA
NIM: 21089161010

PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES BULELENG


2021
Tablet adalah sediaan obat padat yang mempunyai bentuk pipih atau cembung dimana
kandungannya bisa satu jenis obat ataupun lebih.Biasanya dalam tablet juga mengandung zat
tambahan yang memiliki fungsi sebagai zat pengisi, pengikat, pelicin, penghancur atau
lainnya.
Bentuk tablet sebenarnya tidak terbatas pada bentuk bulat saja. Beberapa produsen obat
ada yang memproduksi tablet dalam bentuk, seperti segitiga, persegi, lonjong, heksagonal,
dan kaplet, guna menjadi ciri khas dari produk tersebut dan dapat dibedakan dengan produk
lainnya. Terlepas dari bentuknya, tablet memiliki permukaan yang datar atau kompleks.
Ukuran tablet dapat diukur dari diameter tablet itu sendiri. Pada umumnya, ukuran
diameter tablet adalah 1/4 inci hingga 6/5 inci atau 6,34 mm hingga 30,58 cm. Sedangkan
kisaran berat tablet adalah 120 mg hingga 1000 mg. Metode Pembuatan Tablet
Metode pembuatan tablet dalam dunia farmasi umumnya terdapat tiga cara, yaitu metode
granulasi basah, metode granulasi kering, dan metode kempa/cetak langsung. Ketiga metode
ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Sebelum memasuki pembahasan masing-masing metode, ada baiknya mengetahui dua
istilah yang akan sering disebut, yaitu zat aktif dan zat eksipien. Zat aktif adalah bahan-bahan
yang digunakan untuk membuat sediaan obat, sedangkan zat eksipien adalah zat selain zat
aktif yang dimasukkan sebagai tambahan untuk melakukan fungsi lain.

1. Metode Granulasi Basah


Metode pembuatan tablet dengan cara granulasi basah dilakukan ketika zat aktif yang
terkandung memiliki sifat tahan lembab dan panas, sifat alir dan kemampuan kempa
(kompresibilitas) yang buruk. Jika suatu zat ini memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang
buruk, maka akan susah untuk dicetak menjadi sediaan tablet. Prinsip dari metode granulasi
basah adalah membasahi massa tablet dengan larutan pengikat tertentu untyuk mendapat
tingkat kebasahan tertentu pula,kemudian massa basah tersebut di granulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu
perekat/pengikat sebagai pengganti pengompakan,teknik ini membutuhkan larutan,suspensi
atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau
dapat juga bahan tersebut dimasukkan kering kedalam campuran serbuk dan cairan
dimasukkan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting
dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan
meningkat sampai titik optimal bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat dalam
jumlah yang optimal. Gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada
awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai
tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja. Jika sudah diperoleh
massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat
penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas
permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat. Setelah pengeringan,
granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur yang digunakan dan
ukuran tablet yang akan dibuat.
Keuntungan metode granulasi basah :
· Memperoleh aliran yang baik
· Meningkatkan kompresibilitas
· Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
· Mengontrol pelepasan
· Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
· Distribusi keseragaman kandungan
· Meningkatkan kecepatan disolusi
Kekurangan metode granulasi basah:
· Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
· Biaya cukup tinggi
· Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan
cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air.

2. Granulasi Kering
Granulasi kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien
dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah
lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar (granul) dari serbuk semula.
Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat
dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini cukup baik digunakan untuk zat aktif
yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang
sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban.
Pada proses ini komponen-komponen tablet dikompakkan dengan mesin cetak tablet
lalu ditekan ke dalam die dan dikompakkan dengan punch sehingga diperoleh massa yang
disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan
diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal.
Bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah
besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor
yang memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua
penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan
teknik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu
pada bahan serbuk yang mengalir dintara penggiling.
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
· Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
· Zat aktif susah mengalir
· Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab
Keuntungan cara granulasi kering adalah:
· Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk
berat dan pengeringan yang memakan waktu
· Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
· Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kekurangan cara granulasi kering adalah:
· Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
· Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
· Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi
silang

3. Metode Kempa Langsung


Metode kempa langsung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran
zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini
merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat
digunakan pada kondisi dimana zat aktif maupun untuk eksipiennya memiliki aliran yang
bagus, zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan
lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin
langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung dikempa,
selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit
untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh). Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk
metode kempa langsung adalah: alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal,
dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet.
Keuntungan metode kempa langsung yaitu :
· Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
· Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang
diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang
dipergunakan juga lebih sedikit.
· Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
· Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi
langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak
melalui proses
· dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Kekurangan metode kempa langsung :
· Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang
seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
· Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu
biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga
pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi
dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan
menghasilkan warna kuning. Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang
terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif
dalam granul terganggu.
· Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah
mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik.

Kesimpulan
Granulasi Basah Granulasi Kering Kempa Langsung
· zat aktif tahan terhadap - zat aktif yang memiliki - zat aktif maupun untuk
lembab dan panas
dosis efektif yang terlalu eksipiennya memiliki
· sifat aliran dan
tinggi untuk dikempa aliran yang bagus
kompresibilitasnya
langsung - zat aktif yang kecil
tidak baik
· zat aktif yang sensitif dosisnya
terhadap pemanasan dan · zat aktif tersebut tidak
kelembaban tahan terhadap panas dan
lembab

Anda mungkin juga menyukai