Anda di halaman 1dari 101

SEDIAAN TABLET

Disusun Oleh:

Anang F.Y
Ariya Fitri
Devi Apriani
Fitri
Frisca Saraswati
Inderiyani

Khoirurrachman
N.Nissa Utari
Nur Mahdi
Siti Marhamah
Silvia Wahyu

Tablet ???

PENGERTIAN
^o^

Tablet
adalah
sediaa
yang m
n bent
engan
u
k
p
adat
d
u
n
g subs
denga
tansi o
n atau
b
t
a
at
n
p
a baha
(USP 2
6, H a l
n peng
2406)
isi.

Tablet adalah sediaan padat


mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode
pembuatan dapat digolongkan
sebagai tablet cetak dan tablet
kempa. (FI IV, Hal 4)

KRITERIA
TABLET

Kriteria tablet
1.Harus mengandung zat aktif dan
non
aktif
yang
memenuhi
persyaratan;
2.Harus mengandung zat aktif yang
homogen dan stabil;
3.Keadaan fisik harus cukup kuat
terhadap gangguan fisik/mekanik;
4.Keseragaman bobot dan penampilan
harus memenuhi persyaratan;
5.Waktu hancur dan laju disolusi
harus memenuhi persyaratan;

6.Harus stabil terhadap udara


dan suhu lingkungan;
7.Bebas dari kerusakan fisik;
8.Stabilitas kimiawi dan fisik
cukup
lama
selama
penyimpanan;
9. Zat
aktif
harus
dapat
dilepaskan
secara
homogen
dalam waktu tertentu;
10.Tablet memenuhi persayaratan
Farmakope yang berlaku.

KEUNTUNGAN

Keuntungan Sediaan Tablet


1.Tablet dapat bekerja pada rute oral yang
paling banyak dipilih;
2.Tablet memberikan ketepatan yang tinggi
dalam dosis;
3.Tablet dapat mengandung dosis zat aktif
dengan volume yang kecil sehingga
memudahkan proses pembuatan,
pengemasan, pengangkutan, dan
penyimpanan;
4.Bebas dari air, sehingga potensi adanya
hidrolisis dapat dicegah/diperkecil.

Keuntungan tablet dibandingkan dengan bentuk sediaan lain

1.Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya


padat sehingga memudahkan pengemasan,
penyimpanan, dan pengangkutan;
2.Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah
besar dengan volume yang kecil;
Tablet merupakan sediaan yang kering
sehingga zat aktif lebih stabil;
4.Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang
sulit larut dalam air;
5.Zat aktif yang rasanya tidak enak akan
berkurang rasanya dalam tablet;

6.Pemberian tanda pengenal produk


pada tablet paling mudah dan murah;
7.Tablet paling mudah ditelan serta
paling kecil kemungkinan tertinggal di
tenggorokan;
8.Pelepasan zat aktif dapat diatur
(tablet lepas tunda, lepas lambat,
lepas terkendali);
9.Tablet dapat disalut untuk melindungi
zat aktif, menutupi rasa dan bau yang
tidak enak;
10.Dapat diproduksi besar-besaran,
sederhana, cepat, sehingga biaya
produksinya lebih rendah;

KERUGIAN

Kerugian
Kerugian Sediaan Tablet
1.Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan
tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan);
2.Formulasi tablet cukup rumit, antara lain:
Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi
kompak padat,
Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat
melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi.
Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau
bau yang tidak disenangi, atau zat aktif yang
peka
terhadap
oksigen,
atmosfer,
dan
kelembaban udara, memerlukan enkapsulasi
sebelum dikempa.

METODE
PEMBUATAN
TABLET

Metode Pembuatan Tablet


Pemilihan metode pembuatan
sediaan tablet ini disesuaikan
dengan karakteristik zat aktif yang
akan dibuat tablet, apakah zat
tersebut tahan terhadap panas
atau lembab, kestabilannya, besar
kecilnya dosis, dan lain sebagainya.

Sediaan tablet ini dapat


dibuat
melalui tiga macam metode,
yaitu :
1. granulasi basah
2. granulasi kering
3. kempa langsung.

TUJUAN PEMBUATAN
GRANUL

Tujuan pembuatan granul


Agar free Flowing
Ruang udara dalam bentuk
granul
Pada saat dicetak tidak midah
melekat pada puch dan mudah
lepas dari die

Granulasi Basah
Memproses
campuran
partikel zat aktif dan
eksipien
menjadi
partikel yang lebih besar
dengan
menambahkan
cairan pengikat dalam
jumlah
yang
tepat
sehingga terjadi massa
lembab
yang
dapat
digranulasi.

Granulasi Basah
Pe nimbangan

Pencampuran

Pencampuran
(Pembuatan Massa
Granul)

Pengempaan Tablet

Pencampuran dengan
pelincir dan pengharum

Penimbangan

Penambahan
Cairan pengikat

Pengayakan
granul basah

Pengayakan
(14-20 mesh)

Pengeringan
Granul 40-60 C

Keuntungan metode granulasi basah


Memperoleh aliran yang baik
Meningkatkan kompresibilitas
Untuk mendapatkan berat jenis
yang sesuai
Mengontrol pelepasan
Mencegah pemisahan komponen
campuran selama
proses
Distribusi keseragaman
kandungan
Meningkatkan kecepatan disolusi

Kekurangan metode granulasi basah

Banyak tahap dalam proses produksi


yang harus divalidasi
Biaya cukup tinggi
Zat aktif yang sensitif terhadap
lembab dan panas tidak dapat
dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat
termolabil dilakukan dengan pelarut
non air
zat aktif yang sulit dicetak langsung
karena sifat aliran dan
kompresibilitasnya tidak baik

Granulasi Kering
disebut juga slugging, yaitu
memproses partikel zat aktif
dan eksipien dengan mengempa
campuran bahan kering menjadi
massa padat yang selanjutnya
dipecah
lagi
untuk
menghasilkan
partikel
yang
berukuran lebih besar dari
serbuk semula (granul).

Prinsip dari metode ini adalah


membuat granul secara mekanis,
tanpa bantuan bahan pengikat dan
pelarut, ikatannya didapat melalui
gaya. Teknik ini yang cukup baik,
digunakan untuk zat aktif yang
memiliki dosis efektif yang terlalu
tinggi untuk dikempa langsung atau
zat aktif yang sensitif terhadap
pemanasan dan kelembaban.

Granulasi Kering
Pe
nimbangan

Pencampura
n

Pengempaan
Tablet

Penghancuran

Pencampuran dengan
pelicin dan pengharum

Penimbangan

Pengempaan

Pengayakan

Pengayakan
(14-20
mesh)

Penimbangan

Metode ini digunakan dalam kondisikondisi :


Kandungan zat aktif dalam tablet
tinggi
Zat aktif susah mengalir
Zat aktif sensitif terhadap panas dan
lembab

Keuntungan cara granulasi


adalah :
Peralatan lebih sedikit

kering

Baik untuk zat aktif yang


terhadap panas dan lembab

sensitif

Kekurangan cara granulasi


kering :
Memerlukan mesin tablet
khusus untuk membuat slug
Tidak dapat mendistribusikan
zat warna seragam
Proses banyak menghasilkan
debu sehingga memungkinkan
terjadinya kontaminasi silang

Metode Kempa Langsung,


yaitu

pembuatan tablet dengan


mengempa langsung campuran zat
aktif dan eksipien kering tanpa melalui
perlakuan awal terlebih dahulu.

Metode

ini digunakan pada kondisi zat


aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas
dan lembab.

secara umum sifat zat aktif


yang cocok untuk metode
kempa langsung adalah;
alirannya baik,
kompresibilitasnya baik,
bentuknya kristal, dan
mampu menciptakan
adhesifitas dan kohesifitas
dalam massa tablet.

Keuntungan metode kempa


langsung
Lebih ekonomis
Lebih singkat prosesnya.
Dapat digunakan untuk zat aktif
yang tidak tahan panas dan tidak
tahan lembab
Waktu hancur dan disolusinya lebih

Kerugian metode kempa


langsung :

Perbedaan ukuran partikel dan


kerapatan bulk antara zat aktif
dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di
antara granul yang
menyebabkan kurang
seragamnya kandungan zat aktif
di dalam tablet.

Zat aktif dengan dosis yang besar


tidak mudah untuk dikempa langsung
karena itu biasanya digunakan 30%
dari formula agar memudahkan proses
pengempaan sehingga pengisi yang
dibutuhkanpun makin banyak dan
mahal.

Sulit dalam pemilihan eksipien karena


eksipien yang digunakan harus
bersifat; mudah mengalir;
kompresibilitas yang baik; kohesifitas
dan adhesifitas yang baik

KOMPOSISI
TABLET

Komposisi Tablet
Bahan Aktif
Contoh: paracetamol,
ibuprofen, amoxicillin..

Bahan tambahan / pembantu


(excipients)

Bahan Pembantu Granulasi Basah

A. Pengisi
zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang
ditujukan untuk membuat bobot
tablet sesuai dengan
yang diharapkan.

Jenis-jenis pengisi tablet :


1.Avicel (mikrokristalin selulosa)
2. Kalsium sulfat trihidrat
3.Kalsium fosfat dibasic
4.Laktosa
5.Sukrosa
6.Dextrosa
7. Manitol
8. Emdex dan Celutab

B. Adsorben
Manfaat adsorben: mencegah tablet basah
oleh lelehan zat aktif, jika tablet basah
maka tablet akan lengket dalam cetakan.
Bekerja menyerap lelehan zat aktif.
Contoh:
Avicel
Bolus alba
Kaolin,
bentonit,
trikalsium fosfat
Aerosil

Mg

silikat,

MgO,

C. Pengikat
Pengikat bisa berupa gula dan
polimer.
Pengikat yang berupa polimer alam:
starch, gum (acacia, tragacanth,
gelatin)
Pengikat
yang
berupa
polimer
sintetik:
PVP,
metilselulosa,
etilselulosa, hidroksipropilselulosa

D. Flavour

Digunakan untuk tablet kunyah


Penambahan pewangi dapat dilakukan
dalam
keadaan
kering,
biasanya
sebagai fasa luar, sedangkan yang cair
ditambahkan dengan menyemprotkan
ke dalam massa cetak
Flavour yang digunakan adalah bentuk
flavour oil yang diabsorbsikan ke
adsorben
Jumlah yang digunakan maksimal 0,5-

E. Disintegran
Fungsi : untuk memecah tablet
Cara pakai : - saat granulasi
- sebelum dicetak (paling baik)
Contoh :
1.Starch (amylum)
2.Starch 1500
3.Sodium starch glycolate (primogel,
explotab)
4.
Selulosa (selulosa, metilselulosa, CMC,
CMC- Na, Avicel, Acdisol)
5.
Gums (agar, pectin, tragacant, guar gum)
6.
Clays
7.
Alginat (asam alginat dan Na-alginat)

F. Lubrikan
Fungsi:

sebagai
eksipien
untuk
menghilangkan gesekan/friksi saat
pengempaan dan penarikan tablet ke
luar cetakan dengan Konsentrasi
optimum: 1%.
Jenis:
Water soluble: banyak digunakan
untuk
tablet
larut
air
seperti
tablet/serbuk effervescent
Water insoluble: paling banyak dan
digunakan konsentrasi rendah

Mekanisme Lubrikan:

Fluid type lubricant


Membentuk lapisan cair antara massa
cetak dengan logam cetakan. Dapat
meninggalkan noda pada tablet
Boundary type lubricant
Dengan berinteraksi antara gugus
polar lubrikan dengan molekul pada
permukaan logam. Tipe ini memiliki
adheren terhadap cetakan lebih baik

G. Anti Adheren
Yang paling baik adalah yang larut air, dan
yang paling efisien adalah DL-Leusine
Biasa
digunakan
pada
produk
yang
mengandung vitamin E dosis tinggi karena
cenderung terjadi picking
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Talk
: 1-5%
Logam stearat : <1%
Cab-O-Sil : 0,1-0,5%
Syloid : 0,1-0,5%
Corn starch : 3-10%
DL-Leusine : 3-10%
Na-lauril sulfat : <1%

JENIS SEDIAAN
TABLET

Jenis Sediaan Tablet


Berdasarkan prinsip pembuatan :
a.Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan
dengan memberikan tekanan tinggi
pada serbuk/granul menggunakan
pons/cetakan baja.
b.Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa
serbuk lembab dengan tekanan
rendah pada lubang cetakan.

Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet


terdiri atas :
1.Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a. Tablet Konvensional Biasa
dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi
tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau
kombinasi dengan bahan eksipien seperti:
*Pengisi (memberi bentuk) : laktosa
*Pengikat (memberi adhesivitas/kelekatan): mucilago
amili
*Desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)

b. Tablet Kempa Multi/Kempa Ganda


Tablet konvensional yang dikompresi lebih dari siklus
kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri
atas 2 atau lebih lapisan.

c.Tablet Lepas Lambat


Tablet yang pelepasan zat aktifnya
dimodifikasi sehingga tablet tersebut
melepaskan dosis awal yang cukup
untuk efek terapi yang kemudian
disusul dengan dosis pemeliharaan
dalam beberapa waktu tertentu.
d.Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut
Enterik)
Tablet yang dikempa yang disalut
dengan suatu zat yang tahan terhadap
cairan lambung, reaksi asam, tetapi
terlarut dalam usus halus.

e.Tablet Lepas Terkendali


Tablet yang pelepasan zat aktifnya
terkendali pada waktu-waktu tertentu.
f.Tablet Salut Gula
Tablet kempa yang disalut dengan
beberapa lapis lapisan gula baik
berwarna maupun tidak.
g.Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan
salut tipis, bewarna atau tidak dari
bahan polimer yang larut dalam
air.Penyalutan tidak perlu berkali-kali.

h.Tablet Efervesen
Tablet kempa yang jika berkontak
dengan air menjadi berbuih karena
mengeluarkan CO2..Tablet ini harus
dilarutkan dalam air baru
diminum.
i. Tablet Kunyah
Tablet kempa yang mengandung
zat aktif dan eksipien yang harus
dikunyah sebelum ditelan.

2.Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut

a. Tablet Bukal
Tablet kempa biasa berbentuks oval yang
ditempatkan di antara gusi dan pipi. Bekerja
sistemik,terdisolusi di tempat tersebut
dalam waktu yang lama (secara perlahan).
b.Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang
diletakkan di bawah lidah, berisi
nitrogliserin. Biasanya untuk obat
penyempitan pembuluh darah ke jantung
(angina pectoris). Diabsorbsi oleh selaput
lendir di bawah lidah.

c.Tablet Hisap/Lozenges
Tablet yang mengandung zat aktif dan
zat-zat penawar rasa dan bau,
dimaksudkan untuk disolusi lambat
dalam mulut untuk tujuan lokal pada
selaput lendir mulut.
d.Dental Cones (Kerucut Gigi)
Tablet yang cukup kecil, dirancang
untuk ditempatkan di dalam akar gigi
yang kosong setelah pencabutan gigi.
Pembawa yang umum digunakan
adalah Na bikarbonat, NaCl atau suatu
asam amino.

3.Tablet Kempa Digunakan Melalui


Liang Tubuh
Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang
digunakan secara rektal (dubur) yang
tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.
Tablet Vaginal
Tabler kempa yang berbentuk telur (ovula)
untuk dimasukkan dalam vagina yang di
dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat
aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik,
astringen.

4. Tablet Kempa untuk Implantasi


Tablet Implantasi/Pelet

Dibuat berdasarkan teknik


aseptik, mesin tablet harus
steril. Dimaksudkan untuk
implantasi subkutan (Untuk KB,
3-6 bulan, mencegah
kehamilan).

5. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain


(Di Lachman disebutkan Jenis Tablet untuk Membuat Larutan)

a. Tablet Triturat untuk Dispensing


Tablet yang dihaluskan dulu atau
disiapkan untuk penggunaan tertentu.
Tablet kempa atau cetak berbentuk kecil
umumnya silindris digunakan untuk
memberikan jumlah zat aktif terukur
yang tepat untuk peracikan obat (FI IV).
Digunakan sebagai tablet sublingual atau
dilepaskan di atas lidah dan ditelan
dengan air minum.

b. Tablet Hipodermik
Tablet cetak/kempa yang dibuat
dari bahan mudah larut/melarut
sempurna dalam air. Umumnya
digunakan untuk membuat
sediaan injeksi steril dalam
ampul dengan menambahkan
pelarut steril (FI IV)

c. Tablet Dispensing
Tablet yang digunakan oleh
apoteker dalam meracik bentuk
sediaan padat/cair. Dimaksudkan
untuk ditambahkan ke dalam air
dengan volume tertentu, oleh ahli
farmasi atau konsumen, untuk
mendapatkan suatu larutan obat
dengan konsentrasi tertentu.

Berdasarkan Rute Pemberian :


1.
2.
3.
4.

Tablet
Tablet
Tablet
Tablet

oral (dalam mulut)


rektal
vaginal
implantasi

Berdasarkan Penyalutan :
1. Tablet polos
2. Tablet salut gula
3. Tablet salut film

Berdasarkan Pelepasan Zat Aktif :


1.
2.
3.
4.

Tablet
Tablet
Tablet
Tablet

pelepasan biasa
lepas lambat
lepas tunda
lepas terkendali

EVALUASI
TABLET

EVALUASI TABLET

A. Evaluasi Granul
Evaluasi granul terutama
dilakukan untuk formula baru
atau pada modifikasi formula.
Untuk formula yang sama
evaluasi granul tidak perlu
dilakukan

. Evaluasi granul meliputi:


1. Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran
dan repartisi granul (penyebaran
ukuran-ukuran granul). Dalam
melakukan analisis granulometri
digunakan susunan pengayak dengan
berbagai ukuran. Mesh terbesar
diletakkan paling atas dan dibawahnya
disusun pengayak dengan mesh yang
makin kecil.
Tujuan granulometri adalah untuk
melihat keseragaman dari ukuran
granul. Diharapkan ukuran granul

2. Bobot

Jenis

a.Bobot jenis sejati


Bobot jenis sejati diukur dengan piknometer
gas Beckman
b.Bobot jenis nyata
Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul
dan volume dibaca.
Bobot jenis nyata = bobot/volume
c.Obat jenis nyata setelah pemampatan
Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul.
Mampatlkan 500 x dengan alat volumeter .
Lihat volume setelah pemampatan.
Bj nyata setelah pemampatan = bobot/volume
setelah pemampatan

3. Kadar Pemampatan
%T = Vo V500
Vo
Ket :
%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelum pemampatan
V500 = Volume setelah pemampatan
500 x

4. Kompresibilitas

% K= Dapt Davc x 100 %


Dapt
Ket :
Davc= Berat jenis nyata sebelum pemampatan
Dapt= Berat jenis nyata setelah pemampatan
500 x

Jika % K : 5 10 % aliran sangat baik


11 20 % aliran cukup baik
21 25 % aliran cukup
>26 % - aliran buruk

5. Aliran
a. Metode corong
Mengukur kecepatan aliran 100 g granul
menggunakan corong kaca dengan
dimensi sesuai.
Metode corong dapat dilakukan dengan 2
cara :
1) Cara bebas
2) Cara tidak bebas (paksa) digetarkan

Biasanya jika 100 g granul mengalir


dalam 10 detik maka aliran baik.

b. Metode sudut istirahat


Masukkan 100 g granul (tutup bagian
bawah corong)
Tampung granul di atas kertas grafik
hitung x.
Jika x =
25- 30 sangat
mudah
mengalir
30- 40 mudah
mengalir
40- 45 mengalir
> 45 kurang

6. Kandungan Lembab
Kandungan lembab diukur dengan
pemanasan (gravimetric) menggunakan
alat seperti Moisture Balance .
% KB = Kandungan bobot
% KB = W1/W x 100 %

% KL = Kandungan lembab
% KL = Wa/W1 x 100 %

Wa = W W1
Ket :
W = bobot mula-mula

B. Evaluasi Tablet (Produk


Akhir)
1. Visual /Organoleptik
a.Rupa, dengan cara visual
menggunakan loop agar permukaan
tablet lebih jelas terlihat
b.Bau
c.Rasa

2. Sifat fisika kimia


1. Keseragaman ukuran
a. Keseragaman tebal
b. Keseragaman diameter
2. Kekerasan
3. Friabilitas
4. Keragaman sediaan
a. Keragaman bobot
b. Keseragaman kandungan
5. Waktu hancur
6. Disolusi
7. Uji kadar zat aktif

3. Uji Keamanan/Toksisitas
Untuk menguji apakah ada bahanbahan lain yang toksik dalam tablet

4. Uji Mikrobiologi
Dilakukan pada tablet yang
mengandung bahan-bahan yang
mudah ditumbuhi oleh
mikroorganisme.

5. Uji Friabilitas Tablet

Data friabilitas digunakan untuk


mengukur ketahanan permukaan
tablet terhadap gesekan yang
dialaminya sewaktu pengemasan dan
pengiriman.

Friabilitas diukur dengan friabilator.

Prinsipnya adalah menetapkan bobot


yang hilang dari sejumlah tablet
selama diputar dalam friabilator
selama waktu tertentu. Pada proses
pengukuran friabilitas, alat diputar
dengan kecepatan 25 putaran per
menit dan waktu yang digunakan
adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran.

Untuk tablet yang baik (dipersyaratkan


di Industri), bobot yang hilang tidak
boleh lebih dari 1 %.

6. Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan
kesesuaian
dengan
persyaratan
disolusi yang tertera dalam masingmasing monografi untuk sediaan
tablet dan kapsul, kecuali pada etiket
dinyatakan
bahwa
tablet
harus
dikunyah.

Persyaratan disolusi tidak berlaku


untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila
dinyatakan dalam masing-masing
monografi. Bila pada etiket dinyatakan
bahwa sediaan bersalut enterik,
sedangkan dalam masing-masing
monografi, uji disolusi atau uji waktu
hancur tidak secara khusus dinyatakan
untuk sediaan bersalut enterik, maka
digunakan cara pengujian untuk
sediaan lepas lambat seperti yang
tertera pada uji Pelepasan Obat
<961>,
kecuali dinyatakan lain dalam masing-

Uji Disolusi terbagi 3:


1. Uji kesesuaian alat
pengujian masing-masing alat menggunakan 1
tablet Kalibrator Disolusi FI jenis disintegrasi
dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan
disintegrasi sesuai dengan kondisi percobaan
yang tertera.
2. Media disolusi
Gunakan pelarut seperti yang tertera dalam
masing-masing monografi. Bila Media disolusi
adalah suatu larutan dapar, atur pH larutan
sedemikian hingga berada dalam batas 0,05
satuan pH yang tertera pada masing-masing
monografi.

3. Waktu
Bila dalam spesifikasi hanya terdapat
satu waktu, pengujian dapat diakhiri
dalam waktu yang lebih singkat bila
persyaratan jumlah minimum yang
terlarut telah dipenuhi. Bila dinyatakan
dua waktu atau lebih, cuplikan dapat
diambil
hanya
pada
waktu
yang
ditentukan dengan toleransi 2%.

7. Uji Waktu Hancur Tablet


Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan
kesesuaian batas waktu hancur yang
tertera dalam masing-masing
monografi, kecuali pada etiket
dinyatakan bahwa tablet atau kapsul
digunakan sebagai tablet isap atau
dikunyah atau dirancang untuk
pelepasan kandungan obat secara
bertahap dalam jangka waktu tertentu
atau melepaskan obat dalam dua
periode berbeda atau lebih dengan
jarak waktu yang jelas di antara

PENYIMPANAN TABLET

Penyimpanan Tablet

Tablet harus disimpan dalam wadah


yang tertutup rapat dan terlindung
dari cahaya, lembab, gesekan dan
guncangan mekanik.

Kondisi penyimpanan khusus harus


dicantumkan dalam etiket. Tablet
harus cukup bertahan selama proses
penanganan,
misal
pada
saat
pengemasan dan transportasi, tanpa
harus kehilangan intregitasnya.

Untuk tablet effervesent, harus


disimpan pada wadah yang
tertutup sangat rapat atau
kemasan yang kedap terhadap
lembab dan mungkin perlu
ditambahkan zat adsorbent
seperti silika gel.

MASALAH-MASALAH PADA
TABLET

Masalah-Masalah Dalam Pembuatan Tablet


1.OTT zat aktif
sebagainya).

(meleleh,

berubah

warna,

terurai,

dan

2.Stabilitas zat aktif :


a.Untuk zat yang rusak oleh adanya air, dibuat dengan
metode pembuatan tablet yang tidak menggunakan air
b.Untuk zat yang mudah teroksidasi dengan pemanasan
dan sinar UV, digunakan metode pembuatan tablet yang
tidak memakai pemanasan dan sinar UV dalam prosesnya.
c.Untuk zat yang higroskopis, jangan menggunakan metode
granulasi basah memakai mucilago amyli karena massa
cetak yang terjadi sulit untuk dikeringkan.
d.Untuk zat yang tidak tahan air dan pemanasan dapat
digunakan metode pembuatan tablet dengan cara kempa
langsung atau granulasi kering.

3.Pemilihan bahan pembantu yang


cocok
Untuk penentuan eksipien perlu
diperhatikan OTT dengan zat aktif.
4.Jumlah fines total
Jumlah fines yang ditambahkan pada
masa cetak maksimal 30%, idealnya
15%.
Jika
lebih
besar
akan
menyusahkan pada pencetakan tablet.
5.Perbandingan bobot jenis zat aktif
dengan pembawa hendaknya tidak
terlalu jauh.
6.Konsentrasi
Mg
stearat
sebagai
lubrikan maksimal 2%. Jika terlalu

7.Pada penggunaan PVP sebagai pengikat,


PVP sebaiknya dilarutkan dalam alkohol
95%.
8.Penggunaan amylum yang terlalu banyak
(maksimal 30%) menyebabkan tablet tidak
dapat dicetak karena kompresibilitasnya
sangat jelek.
9.Amylum yang digunakan sebagai
penghancur luar haruslah amylum kering.
10. Untuk mengatasi kekeringan granul
akibat pengeringan maka perlu penambahan
humektan yaitu gliserin atau propilen glikol
1 4% dihitung terhadap mucilago.

12.Untuk mengatasi kekeringan granul


akibat pengeringan maka perlu
penambahan humektan yaitu gliserin
atau propilen glikol 1 4% dihitung
terhadap mucilago.

13.Jika zat aktif larut air:


Jangan menggranulasi dengan air
Sebagai pengikat, gunakan pelarut
yang tidak melarutkan massa tablet.

Masalah Lain Pada Pencetakan


Tablet Secara Khusus
1.Lengket pada Cetakan

Manifestasinya :
Melekat pada die dan sulit untuk
dikeluarkan
Bunyi keras pada mesin
Tablet kopak, jelek, sisi tablet
kasar, kadang-kadang hitam

Penyebab :

Antiadheren kurang
Penggunaan Lubrikan yang
kurang/tidak tepat
Kandungan air (aspek kadar air) tinggi
akan menyebabkan penempelan pada
die, sedangkan kadar air rendah dapat
menyebabkan laminating atau capping.
Kemungkinan karena interaksi kimia
atau fisika,
Bahan baku dengan titik leleh sangat
rendah, sehingga kesulitan dalam
masalah pencetakan.

Penyelesaian Masalah :
Meningkatkan antiadheren dan
lubrikan
Penggantian lubrikan yang cocok
Mengurangi jumlah granul yang
kasar
Mengurangi jumlah air tapi jangan
sampai berada di bawah optimum,
karena tablet menjadi kurang baik.

Jika terjadi lengket mungkin


karena punch dan die yang
rusak, sebab kalau cacat pada
punch, maka akan melekat
sehingga ratakan punch dan die.
Perubahan bahan pengisi, bahan
pengisi dengan titik leleh tinggi
dan dapat mengadsorbsi,
seperti SiO2 dan aerosil
(adsorben).

2. Lengket pada pons


Manifestasi :
Terkelupasnya bagian tablet karena
permukaan tablet melekat pada pons.
Penyebab :

Kurangnya anti adheren


Kandungan air tinggi
Lengket pada pons
Penanggulangannya :
Ubah ukuran granul
Tambah adsorben
Perbaiki alat

3.Capping/Laminating
Capping : copot ; Laminating :
belah

Penyebab :
Terjebaknya udara pada tablet
karena granul sangat halus
Kekerasan yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi (ada yang
optimal)
Granul yang terlalu kering.
Zat pengikat yang kurang tepat.

Penanggulangannya :
Pembuatan granul diulang jika
penyebabnya adalah kelebihan atau
kekurangan pengikat atau tidak
cocok.
Meningkatkan kekompakan tablet
dengan menambahkan pengikat
kering seperti gom arab, sorbitol,
PVP, Metilselulosa dll dengan
konsistensi tinggi
Pengurangan ukuran partikel dari

4. Sumbing atau retak-retak


pada permukaan tablet
Manifestasinya :
laminating, lengket atau kadangkadang karena pons yang terlalu
dalam.
Penyelesaian :
Pons dan die supaya di poles
Mengurangi ukuran granul yang
besar,
Diganti pons dan die
Tambahkan pengikat kering

5. Keseragaman bobot (FI III)

Penyebab pertama:
-Aliran kurang baik
-Distribusi ukuran granul yang tidak
tepat, sehingga tidak dapat
menjamin keseragaman bobot .
-Sistem pencampuran yang tidak
benar.

Penyelesaian masalah :
-Perbaiki atau ulangi proses
pembuatan granul, baik ukuran
granul, pengikat, granulasi,
perbaikan pencampuran massa
cetak.
-Perbaikan mesin tablet yaitu
validasi mesin tablet.
-Kecepatan aliran dapat
menyebabkan bobot tablet yang
berbeda-beda

Penyebab kedua : distribusi granul


tidak baik.
Penyelesaian Masalah :
-Kurangi kadar air
-Pembuatan granul baru sehingga
menyebabkan porositas kecil,
distribusi granul optimal sehingga
aliran bagus.

6 Keseragaman Kandungan (FI IV hlm.999)

Dilakukan bila :
Kadar bahan aktif dibawah 50 mg
Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot
tablet lebih kecil dari pada 50%.
Penyebab jeleknya keseragaman kandungan :
Karena aliran jelek
Pencampuran pregranulasi tidak benar
Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi
(bobot berbeda-beda)
Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang
baik
Kondisi mesin tidak benar.

Penyelesaian masalah:
Perbaikan ukuran granul meliputi
pencampuran, perubahan
pengikat, granulasi.
Kalibrasi mesin.

Contoh tablet

CONTOH TABLET
Daftar Tablet pada USP 26 2003 :

Acepromazine maleate, 15
Acetaminophen,
Acetazolamide, 41
Acetohexamide, 43
Acetohydroxamide acid, 44
Acyclovir, 50
Albendazole, 54
Albuterol, 56
Allopurinol, 64
Alprazolam, 66
Alumina,
Aminobenzoate potassium, 117
Aminocarproic acid, 120
Aminoglutethimide 122

TABLET KHUSUS

A. TABLET EFFERVESCENT
Tablet Effervecent adalah tablet yang
mengeluarkan buih ketika dimasukkan
ke dalam air
B. TABLET KUNYAH
Tablet kunyah dimaksudkan untuk
dikunyah. Memberikan residu dengan
rasa enak dalam rongga mulut, mudah
ditelan dan tidak meninggalkan rasa
pahit atau tidak enak

Terimakasih
Jika engkau mencapai
puncak kemuliaan
Seperti yang engkau
inginkan, Maka jangan
merasa puas
kecuali sudah
menggapai bintang
wana GB

Anda mungkin juga menyukai