Anda di halaman 1dari 33

Aerosol

Matakuliah Teknologi Sediaan Farmasi Lanjut


Defenisi

secara umum
• Aerosol merupakan istilah yang digunakan
untuk sediaan semprotan kabut tipis dari
sistem bertekanan tinggi.
Defenisi
Menurut FI III
• Aerosol adalah sediaan yang mengandung
satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah
yang diberi tekanan, berisi propelan atau
campuran propelan yang cukup untuk
memancarkan isinya hingga habis, dapat
digunakan untuk obat luar atau obat dalam
dengan menggunakan propelan yang cukup.
Defenisi

Menurut FI IV
• Aerosol farmasetik adalah sediaan yang
dikemas dibawah tekanan, mengandung
zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat
sistem katup yang sesuai ditekan.
Defenisi
Dalam literatur lain,
• aerosol adalah suatu sistem koloid lypofob
(hydrofil), dimana fase eksternalnya berupa
gas atau campuran gas dan fase internalnya
berupa partikel zat cair yang terbagi sangat
halus atau berupa partikel zat padat, ukuran
partikel tersebut lebih kecil dari 50 µm.
Keuntungan Sediaan Aerosol
Keuntungan
a. Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan.
b. Bahaya kontaminasi (kemasukan udara dan
penguapan selama periode tak digunakan) tidak ada,
karena wadah tertutup kedap.
c. Iritasi yang disebabkan pada pemakaian topikal
berkurang.
d. Takaran yang dikehendaki dapat diatur.
e. Bentuk semprotan dapat diatur.
Beberapa keistimewaan aerosol farmasi yang
dianggap menguntungkan lebih dari bentuk
sediaan lain adalah sebagai berikut

a. Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya
menjadi tercemar atau terpapar.
b. Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara, maka zat obat
terlindung dari pengaruh yang tidak diinginkan akibat O2 dan
kelembapan udara.
c. Pengobatan topikal dapat diberikan secara merata, melapisi kulit tanpa
menyentuh daerah yang diobati.
d. Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup, bentuk fisik dan
ukuran partikel produk yang dipancarkan dapat diatur yang mungkin
mempunyai andil dalam efektivitas obat; contohnya, kabut halus yang
terkendali dari aerosol inhalasi.
e. Penggunaan aerosol merupakan proses yang “bersih,” karena tidak
memerlukan “pencucian” oleh pemakainya.
Kerugian Sediaan Aerosol

• Harganya terlampau mahal


Penggunaan Aerosol
Aerosol dapat digunakan pada bagian sebagai berikut:
1.   Topikal pada kulit
Meliputi preparat yang digunakan sebagai antiseptic, anti mikotik, anti
pruriginosis, anti alergi, luka bakar , analgetik dan iritasi lokal.

2.     Lokal hidung (Aerosol inhalasi Intranasal)


tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu:
Metered Dose Inhaler (MDI), dry-powder inhaler dan nebulizer.

3. Lokal mulut (Aerosol inhalasi Lingual)

4. Lokal Paru-paru ( Aerosol Inhalasi lung)


Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa saluran
pernafasan. Ukuran partikel inhalasi lebih kecil dari 10 µm.
Jenis/ Sistem Aerosol
Jenis/ Sistem Aerosol, terdiri dari:

1.      Sistem dua fase (gas dan cair/padat)

2.      Sistem tiga fase (gas, cair dan padat/ cair)


Aerosol sistem dua fase
Terdiri dari larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan
bentuk uap, sebagai pelarut di gunakan etanol, propilenglikol dan PEG
untuk menambah kelarutan zat aktif.

Aerosol sistem dua fase wadahnya berisi:


• a.       Fase gas dan fase cair
• b.      Fase gas dan fase padat untuk aerosol serbuk.

Yang termasuk sistem ini contohnya:


a.       Aerosol ruang (space sprays): insektisida, pengharum ruangan.
b.      Aerosol pelapis permukaan (surface coating sprays): cat, hair sprays

fase ini beroperasi pada tekanan 30 – 40 p.s.i.g ( pounds per square in gauge )
pada suhu 21ºC.
Aerosol sistem tiga fase
• sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat
produk yang sangat berair, serta gas.
• Yang termasuk sistem ini adalah
a.   sistem tiga lapisan
Pada sistem ini propelan cair, Propelan gas dan larutan bahan aktif akan membentuk tiga
fase.
Propelan cair dan air tidak bercampur, propelan cair akan terpisah sebagai lapisan yang tak
bercampur.

b.   sistem foam /busa


Terdiri dari sistem tiga fase dimana propelan cair tidak lebih dari 10% bobotnya, yang
diemulsifikasikan . Jika katup di tekan, emulsi akan dikeluarkan melalui nozel dan dengan
adanya udara hangat dan tekanan atmosfer, propelan yang terperangkap berubah menjadi
bentuk gas yang menguap dan mengubah emulsi menjadi foam/busa.

Aerosol sistem tiga fase ini beroperasi pada tekanan 15 p.s.i.g (pounds per square in guage) pada
suhu 21 C
Komponen Aerosol

• 1. Wadah
• 2. Propelan
• 3. Konsentrat Mengandung Zat Aktif
• 4. Katup Terpasang
1. Wadah
• A. gelas, dilapisi atau tidak dilapisi plastik;
• B. logam, termasuk kaleng yang disepuh dengan baja, aluminium
dan baja tidak berkarat (stainless steel);
• C. plastik.

• Pemilihan wadah untuk produk aerosol berdasarkan


= kemampuan penyesuaiannya terhadap cara pembuatan,
= ketercampurannya dengan komponen formula,
= kemampuannya untuk menahan tekanan yang diharapkan produk,
= kepentingannya dalam model dan daya tarik estetik pada bagian
pembuatan pembiayaan.
wadah gelas
• wadah gelas lebih dipilih untuk sebagian besar aerosol.
• Gelas mencegah lebih banyak persoalan yang disebabkan oleh
ketidakcampuran secara kimia dengan formulasi daripada yang terjadi
dengan wadah logam dan bukan menjadi sasaran karat.
• Gelas juga lebih dapat disesuaikan dengan kreativitas model.
• Segi negatifnya, wadah gelas harus direncanakan tepat untuk
menghasilkan tekanan maksimum yang aman dari daya tahan tekan yang
kuat.
• Lapisan plastik umum dipakai di permukaan luar wadah gelas untuk
membuatnya lebih tahan terhadap kepecahan yang tidak disengaja, dan
bila pecah, lapisan plastik mencegah penyebaran pecahan-pecahan gelas.
• Bila tekanan total sistem aerosol di bawah 25 psig dan tidak lebih dari
50% propelan digunakan, wadah gelas diperhitungkan cukup aman.
• Bila diperlukan, lapisan dalam wadah gelas dapat dilapisi, untuk
membuatnya lebih tahan terhadap zat-zat kimia dari bahan-bahan
formulasi.
wadah logam (kaleng atau aluminium)

• Pada saat sekarang, wadah kaleng yang disepuh dengan baja


yang paling banyak digunakan dari wadah logam untuk aerosol.
Karena bahan awal yang digunakan dalam bentuk lapisan-
lapisan tabung aerosol yang lengkap dilipat dan dipatri untuk
mendapatkan unit yang tertutup.
• Bila dikehendaki, lapisan penjaga khusus digunakan dalam
wadah untuk mencegah berkarat dan interaksi antara wadah
dan formula.
• Wadah harus dicoba hati-hati sebelum diisi. Untuk menjamin
bahwa tidak ada kebocoran pada lipatan atau pada lapisan
penjaga, yang akan membuat wadah lemah atau menjadi
sasaran karat.
wadah logam (kaleng atau aluminium)

• Wadah aluminium terbanyak dibuat dengan penjuluran


atau dengan cara lain yang membuatnya tanpa lipatan.
• Wadah ini mempunyai keuntungan melebihi jenis
wadah yang dilipat dalam hal keamanannya terhadap
kebocoran, ketidakcampuran, dan karat.
• Baja tidak berkarat, digunakan untuk mendapatkan
wadah aerosol volume kecil tertentu dimana
dibutuhkan daya tahan yang besar terhadap zat-zat
kimia.
• Keterbatasan pemakaian baja tidak berkarat ini adalah
biayanya yang tinggi.
Wadah plastik

• Wadah plastik tidak selalu berhasil baik ,


sebagai pengemas aerosol karena sifatnya
yang tidak dapat ditembus oleh uap dalam
wadah.
• Juga, terjadi interaksi tertentu antara obat-
plastik telah terjadi yang mempengaruhi
penglepasan obat dari wadah dan
menurunkan efektivitas produk.
2. Propelan
• Propelan Dalam sistem aerosol, berfungsi memberi tekanan yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah, dan dalam kombinasi
dengan komponen lain, mengubah bahan ke bentuk fisik yang diinginkan.
• Secara umum propelan diklasifikasikan sebagai gas yang dicairkan atau
gas dimampatkan
• Menurut definisi ini propelan meliputi berbagai hidrokarbon, khususnya
turunan fluoroklorometana dan etana, hidrokarbon dengan bobot
molekut rendah seperti butana dan pertana dan gas mampat seperti
karbon dioksida, nitrogen dan nitrosa.
• Campuran propelan sering digunakan untuk memperoleh karakteristik
tekanan, pelepasan dan semprotan yang diinginkan.
• Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat
sesuai dengan komponen aerosol lainnya.
3. Konsentrat Mengandung Zat Aktif

• Konsentrat zat aktif menggunakan pelarut


pembantu untuk memperbaiki kelarutan zat
aktif dalam propelan untuk mendapatkan
sistem satu fase cairan, pelarut pembantu
harus dapat larut dalam propelan.
• Pada umumnya di gunakan etanol karena
mudah bercampur dengan sebagian besar
propelan dan mempunyai daya melarut yang
baik, dapat juga digunakan propilenglikol, PEG.
4. Katup Terpasang
• Fungsi katup terpasang adalah untuk
memungkinkan penglepasan isi wadah dari tabung
dalam bentuk yang diinginkan dengan kecepatan
yang diinginkan dan dengan adanya katup yang
berukuran, dalam jumlah/dosis yang tepat.
• Bahan yang digunakan dalam pembuatan katup
harus disetujui oleh FDA. Di antara bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan berbagai katup
ialah plastik, karet, aluminium, dan baja tidak
berkarat.
Katup aerosol terpasang

Katup aerosol terpasang biasanya terdiri dari bagian


bagian sebagai berikut :
a.       Aktuator;
Aktuator adalah bagian yang berhubungan dengan tangkai katup
yang jika ditekan atau digerakkan, katup akan terbuka dan zat
berkhasiat atau formulasi akan menyemprot kedaerah yang
dikehendaki.
Pada umumnya actuator menentukan arah semprotan dan
melindungi tangan atau jari dari efek propelan yang mendinginkan.
Pada actuator tedapat lubang lubang penyemprotan yang
ukurannya bermacam-macam.
Sifat semprotan dipengaruhi oleh ukuran lubang, bentuk ruang
pengembangan, sifat propelan dan zat berkhasiat atau formulasi.
b.  Tangkai; Tangkai membantu aktuator dan
pengeluaran produk dalam bentuk yang tepat ke
ruangan aktuator.

c. Pengikat; Pengikat ditempatkan dengan tepat (pas)


terhadap tangkai, untuk mencegah kebocoran
formula bila katup pada posisi tertutup.

d. Pegas; Pegas memegang pengikat pada tempatnya


dan juga merupakan mekanisme yang menarik
kembali aktuator ketika tekanan dilepaskan,
kemudian mengembalikan katup ke posisi semula.
e. Lengkungan bantalan; Lengkungan bantalan terikat pada tabung aerosol
atau wadah, berperan dalam pemegangan katup ditempatkannya.
Karena bagian bawah lengkung bantalan ini terkena formula, maka ia
harus mendapat perhitungan atau pertimbangan yang sama dengan
bagian dalam wadah, agar kriteria ketercampuran dipenuhi. Bila
diperlukan, harus dilapisi dengan bahan yang inert (seperti resin epoksi
atau vinil) untuk mencegah interaksi yang tidak dikehendaki.

f. Badan; Badan terletak langsung di bawah lengkung bantalan berperan


dalam menghubungkan pipa tercelup dengan tangkai dan aktuator.
Bersama dengan tangkai, lubangnya membantu menentukan kecepatan
penglepasan bentuk produk yang dikeluarkan.

g. Pipa tercelup; Pipa tercelup, memanjang dari badan menurun masuk ke


dalam produk, berperan untuk membawa formula dari wadah ke katup.
Kekentalan produk dan kecepatan penglepasan yang dituju ditentukan
oleh besarnya pelebaran dimensi (ukuran) dalam pipa tercelup dan
badan untuk produk tertentu.
PEMBUATAN AEROSOL
1. Proses pengisian dengan pendinginan
Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 0 oC) dan propelan
dingin di ukur dengan wadah terbuka. Katup penyemprot kemudian
dipasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan.
2. Proses Pengisian dengan tekanan
Hilangkan udara dalam wadah, dengan cara penghampaan atau dengan
menambah sedikit propelan, isikan konsetrat kedalam wadah ,dan propelan
ditekan melalui lubang katup sesudah katup ditutup kedap, atau propelan
dibiarkan mengalir dibawah tutup katup, kemudian tutup katupnya .
3. Pengendalian proses pembuatan
Biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot pengisisan
propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir aerosol
FORMULASI AEROSOL
Formulasi aerosol terdiri dari dua komponen
esensial :
1. Bahan obat, yang terdiri dari zat aktif dan zat
tambahan seperti pelarut, antioksidan dan
surfaktan.
2. Propelan, dapat tunggal atau campuran.
CARA KERJA AEROSOL
Aerosol bekerja dengan dasar berikut :

• Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka sebagian
dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair. Dalam keadaan
keseimbangan, fase uap naik, fasa cair turun.
• Komponen zat aktif obat tersebut dilarutkan atau didispersikan dalam fase cair
dari gas tersebut.
• Fase uap gas memberikan tekanan pada dinding dan permukaan fasa cair.
• Jika pada fasa cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada katup dan
hanya ujungnya yang masuk ke fasa cair, maka fasa cair akan naik melalui tabung
ke lubang katup (hal ini disebabkan karena adanya tekanan uap).
• Jika tombol pembuka (aktuator) ditekan, katup terbuka, dan fasa cair didorong
keluar selama aktuator ditekan.
• Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fasa cair yang menguap.
• Fasa cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan
menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.
Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap sediaan aerosol :


1.   Derajat semprotan
Derajat semprotan adalah angka yang menunjukan jumlah bobot isi aerosol yang
disemprotkan dalam satu satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam tiap detik.  
 
Caranya :
·        Pilih tidak kurang dari 4 wadah
·        Tekan akuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik
·        Timbang seksama masing-masing wadah, celupkan kedalam penangas air pada suhu 25°
C sampai tekanan tetap
·        Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan.
·        Tekan akuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang masing-masing
wadah.
·        Masukan kembali kedalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan hingga 3x
untuk masing-masing wadah.
·        Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah dalam gram per detik.
 
Pemeriksaan
2.   Pengujian Kebocoran
Caranya :
• Pilih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai ½ jam).
• Timbang wadah satu persatu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai W1.
• Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 haripada suhu kamar.
• Timbang kembali wadah satu persatu, catat bobot sebagai W2.
• Hitung waktu percobaan dan catat waktu sebagai T (dalam Jam).
• Hitung derajat kebocoran (DKb) masing-masing wadah dalam tiap tahun dengan
rumus :
• Dkb= (W1 – W2) x ( 365/T) x 24
Bobot tertera dalam etiket x100%
Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih
dari 3,5 % dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun.
• Jika 1 wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24
wadah lainnya.
• Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor
lebih dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari
bobot yang tertera pada etiket.
Pemeriksaan
3.   Pengujian Tekanan
Caranya :
• Pilih tidak kurang dari 4 wadah.
• Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu
tetap 25° C sampai tekanan tetap.
• Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik.
• Lepaskan actuator dan keringkan.
• Ukur tekanan dengan memasang alat pegukur tekanan
pada tangkai katup.
• Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan.
PENANDAAN MENURUT FI IV
• Tanda peringatan “ Hindari penghirupan”, jauhkan dari mata atau selaput lendir lain.
Pernyataan “Hindari penghirupan” tidak diperlukan pada sediaan yang digunakan untuk
inhalasi.
Pernyataan “atau selaput lendir lain” tidak diperlukan untuk sediaan yang digunakan untuk
selaput lendir.

• Tanda peringatan “Isi bertekanan”. Wadah jangan ditusuk atau dibakar. Hindari dari panas
atau simpan pada suhu dibawah 49 derajat C. Jauhkan dari jangkauan anak-anak”

• Jika aerosol dikemas dalam wadah aerosol yang mengandung propelan, yang seluruhnya
atau sebagian terdiri atas halokarbon atau hidrokarbon, maka peringatan : Tanda
peringatan “ Tidak boleh langsung dihirup, penghirupan secara sengaja dapat
menyebabkan kematian”

• Tanda peringatan “ Gunakan hanya sesuai petunjuk, kesalahan penggunaan dengan sengaja
menghirup isi dapat berbahaya atau berakibat fatal”
SIGNATURA
• S. Nebulizer, 1-2 kali (semprotkan kedalam
mulut sehari 1-2 kali)
• S. Semprotkan jika pernapasan terganggu
• S. Semprotkan jika perlu
Berlanjut

Anda mungkin juga menyukai