Aerosol farmasi
"bentuk sediaan yang diberi tekanan,
mengandung satu atau lebih bahan aktif
yang bila diaktifkan memancarkan butiran-
butiran cairan dan/atau bahan-bahan
padat dalam media gas."
aerosol berbeda dari kebanyakan
bentuk- bentuk pemberian lain
dalam hal :
ketergantungannya pada fungsi wadah
pada katup yang dipasang,
komponen tambahan propelan
(pendorong)
Produk aerosol dapat dirancang
untuk mendorong keluar isinya
dalam bentuk:
kabut halus
kabut kasar
semprotan basah atau kering
aliran yang mantap (terus-menerus) atau
busa yang stabil atau busa yang cepat
pecah.
Ukuran partikel untuk aerosal
inhalasi
kurang dari 6 mikron akan mencapai
bronkiolus respiratorius
kurang dari 2 mikron akan mencapai
duktus alveolus dan alveoli.
ditrakea dan bronkiolus primer atau
sekunder untuk mendapatkan efek
setempat, maka dibutuhkan partikel yang
besarnya 20 - 60 µm.
Keuntungan sediaan aerosol
Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari
wadah tanpa sisanya menjadi tercemar atau terpapar.
Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara,
maka zat obat terlindung dari pengaruh yang tidak
diinginkan akibat 02 dan kelembapan. Karena tidak
tembus cahaya, wadah aerosol yang umum juga
melindungi obat dari pengaruh yang tidak diinginkan
akibat cahaya. Penjagaan ini tetap berlangsung
selama penggunaan dan masa pakai produk. Bila
produk dikemas dalam kondisi steril, sterilitas juga
dapat dipertahankan.
Keuntungan sediaan aerosol
Pengobatan topikal dapat diberikan secara
merata, melapisi kulit tanpa menyentuh
daerah yang diobati. Penggunaan cara ini
mungkin mengurangi iritasi yang kadang-
kadang berkaitan dengan pcmberian
sediaan topikal dengan cara mekanik
(dengan ujung-ujung jari). Penguapan
cepat zat pendorong juga memberikan
efek pendinginan dan penyegaran.
Keuntungan sediaan aerosol
Dengan formula yang tepat dan pengontrolan
katup, bentuk fisik dan ukuran partikel produk
yang dipancarkan dapat diatur yang mungkin
mempunyai andil dalam efektivitas obat;
contohnya, kabut halus yang terkendali dari
aerosol inhalasi. Lewat penggunaan katup
pengukur, dosis dapat diatur.
Penggunaan aerosol merupakan proses yang
"bersih," tidak memerlukan "pencucian" oleh
pemakainya
Formulasi aerosol terdiri dari
cairan pekat produk dan
pendorong (propelan).
Cairan pekat produk
adalah bahan aktif aerosol dicampur
dengan bahan-bahan pembantu/penolong
yang dibutuhkan, seperti antioksidan, zat
yang aktif pada permukaan dan pelarut,
untuk kestabilan dan efektivitas produk.
Pendorong
biasanya adalah gas cair atau campuran
gas cair yang seringkali berperan ganda,
sebagai pendorong dan pelarut atau
pembawa cairan pekat produk.
Yang digunakan sebagai propelan pada
sistem aerosol tertentu ialah gas yang
tidak dicairkan yang diberi tekanan seperti
karbondioksida (C02), nitrogen dan NO.
Pendorong gas cair
Hidrogen terfluorinasi:
diklorodifluorometan,
diklorotetrafluoroetan, dan
trikloromonofluorometan.
Hidrokarbon terfluorinasi berbentuk gas
pada temperatur kamar, mencair pada
pendinginan di bawah titik didihnya atau
pada penekanan gas pada temperatur
ruang. Sebagai contoh, gas
diklorodifluorometan ("Freon 12") akan
berbentuk cair bila didinginkan sampai -22
F atau bila ditekan dengan tekan 70 psi
pada 70 F.
Kontrol tekanan pada aerosol
Tekanan pada aerosol adalah hal yang
penting terhadap daya gunanya. Hal ini
dapat dikontrol dengan
(1) jenis dan jumlah zat pendorong;
(2) sifat dan jumlah bahan yang
mengandung cairan pekat produk
system aerosol dua fase
terdiri dari :
fase cair : propelan cair dan cairan pekat
produk
fase gas.
SISTEM TIGA FASE