Berdasarkan CPOB
- Safety
- Product Quality - Quality
- Product Efficacy - Identity
- Patient Safety - Potency
- Purity
Sistem Mutu Industri Farmasi
• Pemegang Izin Industri Farmasi (IIF)
Pemegang Izin Industri Farmasi (IIF) harus membuat obat
sedemikian rupa agar sesuai tujuan penggunaan, memenuhi
persyaratan Izin Edar atau Persetujuan Uji Klinik, jika diperlukan,
dan tidak menimbulkan risiko yang membahayakan pasien
pengguna disebabkan karena keamanan, mutu atau efektifitas yang
tidak memadai.
Manual
Mutu
• Manajemen puncak menunjuk Personel Kunci yang
mencakup :
a. Kepala Produksi,
b. Kepala Pengawasan Mutu, dan
c. Kepala Pemastian Mutu.
• Posisi kunci tersebut dijabat oleh Apoteker purna
waktu.
• Kepala Produksi, Kepala Pengawasan Mutu dan Kepala
Pemastian Mutu harus independen satu terhadap yang
lain → tidak mempunyai kepentingan lain yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan pribadi atau finansial.
PEMBAGIAN RUANG STERIL
Ruangan Keterangan
Ruangan menyimpan bahan baku/produk jadi→gudang
penyimpanan
Ruangan pencucian preparasi dalam persiapan produksi atau
kemasan produk
Ruangan preparasi preparasi peralatan yang digunakan,
penimbangan, pencampuran, penyaringan
komponen bahan aktif obat
Ruangan steril untuk produksi obat steril. Menurut CPOB,
ruangan kelas A dan B.
Kelas A
• Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian,
wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara
aseptis.
• Terdapat sistem udara laminar (laminar air flow) →
mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54
m/detik pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka →divalidasi.
Kelas B
• Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis,
• Kelas ini adalah lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A
Kelas C dan D
• Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang
mengandung risiko lebih rendah.
• Jumlah maksimum partikulat udara yang diperbolehkan
untuk tiap Kelas kebersihan
➢ Keadaan “nonoperasional” adalah kondisi di mana fasilitas
telah terpasang dan beroperasi, lengkap dengan peralatan
produksi tetapi tidak ada personil.
Jumlah partikulat (keadaan “nonoperasional”) → setelah
kegiatan selesai dan tanpa personil → dicapai segera setelah
waktu pembersihan yang berkisar 15 – 20 menit
➢ Kondisi “operasional” adalah kondisi di mana fasilitas dalam
keadaan berjalan sesuai modus pengoperasian yang
ditetapkan dengan sejumlah tertentu personil yang sedang
bekerja.
PEMANTAUAN RUANG BERSIH DAN SARANA
UDARA BERSIH
• Ruang bersih dan sarana udara bersih →dipantau secara
rutin pada saat kegiatan berlangsung dan penentuan
lokasi pengambilan sampel berdasarkan studi analisis
risiko yang dilakukan.
• Pemantauan rutin dapat dilakukan dengan cawan papar,
pengambilan sampel udara secara volumetris, dan
pengambilan sampel permukaan (dengan cara usap
dan cawan kontak)
Batas mikroba yang disarankan untuk pemantauan area
bersih selama kegiatan berlangsung