H E S T I A RY R AT I H
TONISITAS
• Tonisitas menggambarkan tekanan osmose yang diberikan oleh suatu larutan
(zat padat yang terlarut di dalamnya)
• Suatu larutan dapat bersifat isotonis, hipotonis atau hipertonis
• NaCl 0,9% sebagai larutan pengisotoni
• Tidak semua sediaan steril harus isotonis, tapi tidak boleh hipotonis,
beberapa boleh hipertonis
ISOTONI
• Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah
sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya, maka larutan tersebut dikatakan
isotoni (ekivalen dengan 0,9% NaCl)
ISOOSMOTIK
1. sk, bila tidak isotonis akan menimbulkan sakit, sel-sel di sekitar penyuntikan dapat rusak
(nekrosis), penyerapan obat menjadi tidak baik.
2. Intra lumbal: bila terjadi perubahan dalam cairan lumbal, dapat timbul perangsangan pada
selaput otak.
3. Intra vena, bila diberikan infus, bila terlalu jauh menyimpang dari isotonis ada kemungkinan
terjadi hemolisis. Pada volume kecil, pemberian intra vena, isotonis tidak perlu diperhatian,
kecuali pada jumlah yang besar.
BAHAN PEMBANTU PENGATUR TONISITAS
• NaCl
• Glukosa
• Sukrosa
• KNO3
• NaNO3
• Alat untuk mengukur tonisitas suatu sediaan injeksi/infus : osmometer
METODE PERHITUNGAN ISOTONI
• Berapa ∆tb dari 1% larutan Na-propionat (BM=96). Na propionat adalah uni univalen elektrolit;
L iso = 3,4
• ∆tb = 3,4 x 1 x 1000
96 x 100
= 3,4 x 0,104
= 0,35o
TABEL NILAI L ISO UNTUK BEBERAPA TIPE
IONIK
• W = 0,52 – a
b
• W = jumlah (g) bahan pembantu isotoni dalam 100 mL larutan
• a = perkalian penurunan titik beku disebabkan oleh 1% zat dengan
kadar zat
• b = penurunan titik beku air yang dihasilkan oleh 1% b/v bahan
pembantu isotoni, jika NaCl= 0,576
CONTOH SOAL
2. Suatu larutan mengandung 1 g efedrin sulfat dalam 100 mL. Berapa jumlah NaCl yang
ditambahkan agar larutan isotonis?
Berapa jumlah dekstrosa yang ditambahkan untuk tujuan tersebut?
Diketahui : E efedrin sulfat = 0,23
E dekstrosa = 0,16
• Ingat : 1 g efedrin sulfat mempunyai efek osmotik yang sama dengan 0,23 g NaCl
• Jawab: Efedrin sulfat 1,0 g x 0,23 =0,23 g NaCl
• NaCl yang dibutuhkan agar larutan isotonis (0,9-0,23)=0,67 g NaCl
• Jadi NaCl yang ditambahkan agar larutan isotonis = 0,67 g
• E dekstrosa = 0,16
• 1 g dekstrosa mempunyai efek osmotik yang sama dengan 0,16 g NaCl
• 1 g dekstrosa~0,16 g NaCl
• X g dekstrosa~0,67 g NaCl
• X = 0,67 x 1 g dekstrosa
0,16
= 4,1875 g dekstrosa
• Dari hasil diatas dapat digunakan rumus :
X =Y
E
• Dimana X= gram dari zat pengisotoni yang diperlukan untuk
meng’adjust tonisitas
• Y = penambahan jumlah NaCl agar isotonis
• E= gram dari NaCl ekivalen dengan 1 g zat pengisotoni
3. Buat 200 mL larutan isotonis thimerosal, BM = 404,84 g/mol.
Konsentrasi 1:5000 atau 0,2 g/1000 mL. Liso = 3,4
• Hitung E NaCl thimerosal, jumlah NaCl yang ditambahkan agar
larutan isotonis.
• Diketahui bahwa NaCl berinteraksi dengan merkuri pada
thimerosal yaitu dapat mengurangi stabilitas dan efektifitas sediaan.
• Maka diputuskan untuk mengganti NaCl dengan propilen glikol sebagai zat
pengisotoni. Diketahui : Liso propilen glikol= 1,9 BM=76,09
• Jawab : Hitung dulu E NaCl thimerosal
E = 17. Liso = 17 . 3,4 = 0,143
BM 404,84
• Larutan thimerosal : c=0,2 g/1000 mL
• Akan dibuat 200 mL jadi 0,04 g/200 mL
• Berat thimerosal agar mempunyai efek osmotik yang sama dengan 0,143 adalah=
0,04 g thimerosal x 0,143 = 0,0057 g NaCl
• Jumlah NaCl yang ditambahkan agar isotonis Y= 1,8 g NaCl – 0,0057 = 1,794 g
• NaCl diganti dengan propilen glikol sebagai zat pengisotoni. Liso
propilen glikol= 1,9 BM=76,09
• E = 17 . 1,9 = 0,42
76,09
• Dengan rumus X = Y = 1,794 = 4,3 g
E 0,42
• Jadi propilen glikol yang diperlukan untuk mengadjust 200 mL
larutan thimerosal agar isotonis adalah 4,3 g
3. METODE WHITE VINCENT
• Tonisitas yang diinginkan ditentukan dengan penambahan air pada sediaan parenteral agar
isotoni.
• V = w. E.V’
• V = Volume larutan isotoni yang ditentukan (mL)
• w = Bobot obat (g) yang ada dalam larutan
• E = Ekivalensi NaCl
• V’ = Volume suatu larutan isotoni (mL) yang di dalamnya mengandung 1 g NaCl (111,1 mL)
CONTOH SOAL
• Merupakan metode yang dimodifikasi dari metode White Vincent, dimana W dibuat tetap 0,3 g,
jadi :
• V = E x 33,3 mL
CONTOH SOAL DENGAN BERBAGAI
METODE TONISITAS
• Suatu formula injeksi tiap 500 ml mengandung morfin HCl (BM = 375, 84 g/mol dan L iso = 3,3)
3 gram dan nikotinamid (BM = 122, 13 g/mol dan L iso = 1,9) 10 gram. Aturlah tonisitasnya
dengan metode Penurunan titik beku (krioskopik), metode ekivalensi NaCl dan metode white
vincent.
• Formula di atas adalah sbb :
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
Aquadest ad 500 ml
METODE KRIOSKOPIK
• Formula di atas dijadikan sbb :
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
NaCl x gram
Aquadest ad 500 ml
Tahap 1 : cari dulu ΔTb masing-masing zat
3𝑔
ΔTb morfin HCl = 𝐿𝑖𝑠𝑜 × 𝐶 = 3,3 × ( ) = 0,026°
375,84 𝑔/𝑚𝑜𝑙
10 𝑔
ΔTb nikotinamida = 𝐿𝑖𝑠𝑜 × 𝐶 = 1,9 × ( )= 0,16°
122,13 𝑔/𝑚𝑜𝑙
METODE KRIOSKOPIK (LANJUTAN)
• C Morfin HCl = % b/v = gram/100 ml = 3gram/500 ml = 0,6% (lihat formula awal)
• C Nikotinamid = 10 gram/ 500 ml = 2 gram/100 ml = 2%
0,52 −[ ∆𝑡𝑏1×𝐶1 +∆𝑡𝑏2×𝐶2)] 0,52 −[ 0,026 ×0,6 + 0,16×2 ] 0,52−0,336
• 𝑊= = = = 0,317 % b/v
0,576 0,576 0,576
• Artinya 0,317 gram dalam 100 ml jadi kalau 500 ml = 1,586 gram
Jadi formula :
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
NaCl 1,586 gram
Aquadest ad 500 ml
METODE EKIVALENSI NACL
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
NaCl x gram
Aquadest ad 500 ml
morfin HCl (BM = 375, 84 g/mol dan L iso = 3,3) 3 gram dan nikotinamid (BM = 122, 13 g/mol dan L
iso = 1,9) 10 gram
𝐿𝑖𝑠𝑜 3,3
E Morfin HCl = 17× 𝐵𝑀
= 17 × 375,84 = 0,15
E Nikotinamida = 0,27 (dihitung dengan cara di atas )
E morfin HCl 0,15 artinya setiap 1 gram Morfin HCl sebanding dengan 0,15 gram NaCl
Di formula : ------------------- 3 gram morfin HCl ~ (3x0,15 gram) = 0,45 gram NaCl
E nikotinamida 0,27 1 gram nikotinamida sebanding dengan 0,27 gram NaCl
Di formula : -------------------- 10 gram nikotinamida~ 10𝑥0,27 = 2,7 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑙
Maka tonisitas formula setara dengan 0,45 + 2,7 g = 3,15 gram dalam 500 mL
Kekurangan NaCl 4,5 – 3,15 = 1,35 gram
Dari mana 4,5? Ingat 0,9% = 0,9 gram dalam 100 ml. Lihat volume larutannya 500 ml? Jadi 0,9 x 500 =
4,5 gram
METODE WHITE VINCENT
R/ Morfin HCl 3
Nikotinamida 10
Aqua ad .........
Nacl 0,9% ad 500 ml
• V = w. E.V’ = [(3x0,15) + (10x0,27) } x 111,1 ml
• = (0,45 + 2,7) x 111,1 =350 ml
• Artinya jika morfin dan nikotinamida dilarutkan dalam 350 ml air diperoleh larutan yang
isotoni. Sisa larutan sebanyak (500-350) = 150 mL diadd larutan NaCl 0,9% hingga 500 ml
• Pengerjaan : morfin HCl 3 gram, nikotinamida 10 gram, dilarutkan dalam air sampai 350 mL,
kemudian larutan ini diencerkan dengan NaCl 0,9% sampai volume 500 mL
EXERCISE
3. A 1 fluid ounce (29.573 mL) solution contain 4.5 grains (291.6 mg) of silver
nitrat. How much sodium nitrat must be added to this solution to make it
isotonic with nasal fluid?. Assume that nasal fluid has an isotonicity value of
0.9% NaCl. E silver nitrat = 0,33
4. Using the sodium chloride equivalent method, make the following solutions
isotonic with respect to the mucous lining of the eye (ocular membrane). E
Tetracaine HCl = 0,18
- Tetracaine hydrochloride 10 grams
- NaCl x grams
- Sterilize distilled water, enough to make 1000 mL
5. Buatlah larutan Metadon HCl 1% 100 mL isotoni dengan NaCl.
Diketahui ∆tb Metadon HCl = 0,101 dan ∆tb NaCl : 0,576
6. Buatlah 100 mL larutan Pilokarpin HCl 2% isotoni dengan NaCl.
Diketahui ∆tb Pilokarpin HCl 0,13.
7. R/ Antipirin 0,1
• Penisilin G potassium 0,2
Aqua ad 10 mL
Hitung tonisitas dengan metode penurunan titik beku, ekivalensi NaCl dan White Vincent