Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT SIBUTRAMIN HCl

PADA JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI KOTA


MANADO

Nama kelompok (3) :


Dias putri utami 17.0605.0011
Yenny mariyati 17.0605.0012
Nufikha falyauma 17.0605.0013
Stephen yustianto P. 17.0605.0014
Veni umikhovivatun N. 17.0605.0015
Pendahuluan

• Berdasarkan Permenkes RI No.007 tahun 2012, obat tradisional dilarang


menggunakan bahan kimia yang berkhasiat obat. Namun pada kenyataanya, di
pasaran masih juga beredar jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO).

• Sibutramin HCl merupakan salah satu obat antiobesitas yang berkhasiat sebagai
anoreksansia. Dimana anoreksansia merupakan zat zat berdaya menekan nafsu
makan dan digunakan untuk menunjang diet pada penanganan obesitas.
Metode:

Identifikasi dalam percobaan ini menggunakan metode Kromatografi Lapis


Tipis (KLT), hal ini diperlukan untuk menentukan adanya penambahan
bahan kimia obat dalam jamu pelangsing. Sibutramin memiliki gugus
kromofor yang berupa benzen klorida, sehingga dapat dianalisis
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.

 Pengambilan Sampel Sampel jamu pelangsing diambil dari daerah kota


Manado. Total sampel 10 macam jamu dengan masing-masing merek yang
berbeda.
Prosedur kerja:
 Pembuatan Larutan Standar Kualitatif:
1. Ditimbang secara akurat 50 mg sibutramin hidroklorida dan dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL.
2. kemudian larutkan dengan metanol dan diencerkan hingga kandungan sibutramin hidroklorida menjadi
500 μg/mL.
3. Diambil 10 mL dipindahkan ke labu takar 100 mL dan diencerkan.

 Preparasi Sampel KLT:


1. Satu gram sampel yang telah diserbuk halus ditimbang dengan seksama.
2. masukkan ke dalam erlenmeyer dan dilarutkan menggunakan metanol sebanyak 5 mL.
3. kocok selama 30 menit dan disaring.
4. Filtrat dimasukkan dalam labu takar 10 mL dan tambah dengan metanol.
Lanjutan..
 Pembuatan Larutan Standar Kuantitatif
1. Standar sibutramin HCl ditimbang secara seksama sebanyak 100 mg.
2. Kemudian dilarutkan menggunakan aqua bidestillata sampai 100 mL di dalam labu
takar.

 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum


1. Dipipet 50 μL dan ditambahkan dengan aqua bidestilata sampai 10 mL.
2. kemudian dibaca untuk mencari λ maksimum menggunakan spektrofotometri UV-Vis
pada rentang panjang gelombang 200 – 400 nm.
Lanjutan..
 Waktu Optimasi
1. Dari Larutan Standar Sibutramin HCl 100 mg/100 mL dibuat larutan baku dengan cara dipipet 50 μL .
2. tambahkan dengan aqua bidestillata sampai 10 mL dikocok hingga homogen.
3. masukkan ke dalam kuvet kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum
sampai diperoleh absorbansi yang relatif konstan dengan rentang pembacaan 1 menit sekali.

 Kurva Baku
1. dibuat seri konsentrasi 5 μg/mL, 7,5 μg/mL, 10 μg/mL, 12,5 μg/mL dan 15 μg/mL dari larutan standar
1000 μg/mL.
2. kemudian dibaca pada alat spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang maksimum yang
didapatkan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai