Hestiary Ratih
SEDIAAN PARENTERAL VOLUME
BESAR
• Diartikan sebagai sediaan cair steril
mengandung obat yang dikemas dalam
wadah 100 mL atau lebih dan ditujukan
untuk manusia.
• Contoh sediaan parenteral volume besar :
infus intravena, larutan penguras (larutan
irigasi), dialisat peritonial, unit darah yang
dikumpulkan dengan antikoagulan
• Pengembangan formulasi sediaan
parenteral volume besar memiliki sasaran:
1.Menyediakan air, elektrolit dan karbohidrat
sederhana yang dibutuhkan oleh tubuh
2.Berfungsi sebagai pembawa obat yang
diinfuskan yang dapat tersatukan
(tercampur, kompatibel) dengan larutan
3. Memberi kebutuhan nutrisi, jika nutrien tidak
dapat diberikan secara oral
4. Menyediakan larutan untuk mengkoreksi
kesetimbangan asam-basa dalam tubuh
5. Bekerja sebagai ekspander plasma
6. Meningkatkan diuresis jika tubuh menahan
cairan
7. Sebagai agen pendialisis untuk pasien gagal
ginjal
KONSEP FORMULASI SEDIAAN
PARENTERAL VOLUME BESAR
1. Parameter Fisiologi
2. Parameter Formulasi
a. Faktor Fisiko Kimia
2.1. Kelarutan
2.2. pH
2.3. Pembawa
2.4. Cahaya dan suhu
2.5. Faktor Kemasan
b. Stabilisator pada sediaan parenteral volume
besar : dapar, anti oksidan, komplekson dsb.
Jarang ditambahkan pada sediaan volume
besar.
1. Parameter Fisiologi
• Beberapa komponen yang menunjang
fisiologis tubuh dapat diberikan dalam
bentuk sediaan parenteral volume besar,
seperti kebutuhan akan air, elektrolit,
karbohidrat, asam amino, lipida, vitamin
dan mineral.
• Dengan cepatnya komponen penunjang
fisiologis tubuh diganti maka kesehatan
tubuh akan cepat tercapai.
• Cairan tubuh dinamai sesuai dengan
kompartemen tempat cairan berada,
intravaskular (di dalam pembuluh darah),
intraselular (di dalam sel) dan intratisial (di
dalam ruangan antar sel).
• Cairan ekstraseluler merupakan jumlah
cairan intravaskular dan interstisial.
• Cairan ekstraselular menunjukkan
karakteristik tinggi dari ion Na dan ion Cl
• Cairan intraselular menunjukkan
karakteristik konsentrasi yang sangat
tinggi dari kalium, fosfat dan protein
1. Parameter Fisiologi (lanjutan)
• KEBUTUHAN KATION DAN ANION TUBUH
Elektrolit Intravaskular Intersitial Intraselular
(meq/L) (meq/L) (meq/L)
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 160
Ca+2 5 5 2
Mg+2 2 2 26
Cl- 102 115 2
HCO3- 27 30 8
1. Parameter Fisiologi (lanjutan)
• Tekanan osmosa merupakan faktor fisiologi
penting yang berpengaruh pada formulasi.
• Definisi tekanan osmosa adalah perpindahan
pelarut dan zat terlarut melalui membran
permeabel yang memisahkan dua komponen.
• Satuan tekanan osmosa adalah osmole per kg,
disebut harga osmolarita, yaitu :
• M osmole/Liter = [(gram zat terlarut/Liter) : BM
zat terlarut]X1000 X jumlah ion.
1. Parameter Fisiologi (lanjutan)
• Contoh Soal :
Diketahui : 0,9% NaCl, BM = 58,5
NaCl Na+ + Cl-, jumlah ion = 2
Ditanya : m osmolarita NaCl = ?
Jawab :
NaCl yang ada = 0,9 gram/100 mL= 9 g/L
m osmole/L = 9/58,5 x 1000 x 2 = 307,7
Hubungan antara Osmolarita dan
Tonisitas
Osmolarita (m osmole/liter) Tonisitas
> 350 Hipertonis
329-350 Sedikit hipertonis
270-328 Isotonis
250-269 Sedikit hipotonis
0-249 Hipotonis
Latihan Soal
1. Konsentrasi (g/L) Dektrose : NaCl = 25 :
4,5
BM dekstrose = 198; BM NaCl = 58,5
Hitung m osmolarita dekstrose : NaCl tsb!
Dan bagaimana tonisitasnya ?
2. Dektrose : NaCl = 50 : 2
3. Larutan Ringer = NaCl : KCl : CaCl2 = 8,6
: 0,3 : 0,33. BM CaCl2 = 111
2. Faktor Fisiko Kimia
2.1. Kelarutan
• Pada umumnya obat-obatan yang digunakan
untuk membuat sediaan parenteral volume
besar mudah larut, jadi kelarutan jarang
menjadi hambatan.
• Kelarutan menjadi hal yang harus diperhatikan
jika:
1. Sediaan parenteral volume besar dipakai
sebagai pembawa obat lain.
2. Terjadi kristalisasi dalam larutan yang sangat
pekat seperti manitol
• Hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan
kelarutan jika botol infus (didinginkan), dan
kristal akan segera terlarut kembali jika botol
dihangatkan.
• Kelarutan manitol adalah 13 gram per 100 mL
pada suhu 14oC, dan pada leaflet kemasan
untuk larutan perlu diberi catatan bahwa bila
konsentrasi >15% kemungkinan akan
menunjukkan tendensi kristalisasi
2.2. pH
• pH perlu diperhatikan, pH darah normal
7,35 – 7,45, pH yang tidak tepat dapat
menyebabkan :
1. Berpengaruh pada tubuh terutama darah
2. Berpengaruh pada kestabilan obat
3. Berpengaruh pada wadah terutama
wadah gelas, plastik dan tutup karet.
• Larutan dengan cepat diencerkan oleh
aliran darah, dan sistem dapar tubuh
dapat menjaga pH yang tepat apabila
diberikan LVP dengan pH tinggi atau pH
rendah. Daya tahan dinding vena terhadap
aliran larutan yang belum diencerkan
menjadi masalah dalam pemberian i.v.
• Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
iritasi oleh larutan dengan pH tinggi atau pH
rendah terhadap dinding vena hal ini yang
menjadi alasan mengapa lokasi infus perlu
dipindah-dipindah selama terapi iv jangka
panjang.
• Larutan dengan nilai pH mendekati atau lebih
dari 7,0 mempercepat serangan terhadap gelas
(botol infus), sehingga harus dikemas dalam
wadah gelas tipe 1
2.3. Pembawa
• Pada sediaan parenteral volume besar
umumnya digunakan pembawa air untuk
injeksi
• Tetapi dapat juga dipakai emulsi lemak
intra vena yang diberikan sendiri atau
kombinasi dengan asam amino dan atau
dekstrosa asalkan partikel tidak boleh
lebih besar dari 0,5 µm.
• Asam amino esensial, fosfolipid telur,
gliserin dan air untuk injeksi sebagai
pembawa dalam infus lemak,
dihomogenisasi untuk menghasilkan
emulsi yang stabil dengan ukuran partikel
sekitar 0,05 µm yang diberikan dalam
bentuk infus
2.4. Parameter Fisika : Cahaya
dan Suhu
• Cahaya dan suhu dapat mempengaruhi
kestabilan obat, misal vitamin disimpan
dalam wadah terlindung cahaya. Larutan
yang mengandung dekstrosa dengan
kadar tinggi menunjukkan tendensi
diskolorasi lebih cepat dengan usia guna
(simpan) jika disimpan pada suhu tinggi
harus terlindung dari suhu tinggi.
• Parameter fisika (suhu penyimpanan,
perlindungan terhadap cahaya dsb) harus
dinyatakan pada label dan leaflet sediaan
2.5. Faktor Kemasan
• Bahan pembuat wadah sangat
berpengaruh terhadap kestabilan obat
parenteral volume besar, seperti gelas,
plastik dan tutup karet.
• Harus diusahakan kemasan tidak
mempengaruhi kestabilan obat untuk
sediaan parenteral volume besar.
INFUS
• Diartikan sebagai larutan dalam jumlah besar,
terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan melalui
intravena tetes demi tetes dengan bantuan
peralatan yang cocok.
• Syarat Infus :
1. Harus steril dan bebas pirogen
2. Sebaiknya isotoni dan isohidri, tetapi larutan
dengan pH 4,0 – 7,5 masih bisa diterima.
• Larutan yang termasuk dalam kategori infus : infus
elektrolit, infus karbohidrat, plasma expander atau
penambah darah, emulsi lemak
Perbedaan Injeksi dan Infus
Kriteria Injeksi Infus
1. Pemberian Terapi melalui Pengganti
suntikan cairan plasma,
elektrolit,
darah, dll.
Juga untuk
memberi
tambahan
kalori
2. Metode Suntikan Tetesan
pemberian
3. Alat Alat suntik Peralatan infus
Perbedaan Injeksi dan Infus
(lanjutan)
4. Volume lazim 10 mL Bisa sampai
pemberian beberapa liter