Disusun Oleh :
Ferzio Danoza
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. Mengetahui cara pembuatan elixir dengan formula yang cocok dan
mudah digunakan.
3. Menentukan formula dari basis elixir yang cocok untuk pembuatan
sediaan elixir .
4. Mahasiswa dapat membuat preformulasi dari sediaan elixir
paracetamol dan dapat menguji sediaan tersebut dengan berbagai uji
1. LATAR BELAKANG
1. Teori
7. Menurut Ansel 19: Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan
manis dimaksudkan untuk penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa
untuk menambah kelezatan. Eliksir bukan obat yang digunakan sebagai
pembawa tetapi eliksir obat untuk efek terapi dari senyawa obat yang
dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang
manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang lebih
rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi
rasa senyawa obat. Walaupun demikian, karena sifat hidroalkohol,
eliksir lebih mampu mempertahankan komponen-komponen larutan
yang larut dalam air dan yang larut dalam alkohol daripada sirup. Juga
karena stabilitasnya yang khusus dan kemudahan dalam pembuatannya,
dari sudut pembuatan eliksir lebih disukaidari sirup
.
Macam-macam Sediaan
Penggolongan menurut cara pemberiannya:
1. Larutan oral adalah sediaan oral yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven-air
1. Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dalam kadar tinggi (sirup simpleks adalah sirup yang hamper jenuh
dengan sukrosa)
2. Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven
(pelarut)
b. Larutan topical adalah larutan yang biasanya mengandung air, tetapi
sering sekali mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol
untuk penggunaan pada kulit, atau dalam larutan lidokain oral
topical untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut.
3. Lotio (larutan atau suspensi) yang digunakan secara topical
4. Larutan otik adalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau
pelarut lain dan bahan pendispersi.
Penggolongan berdasarkan system pelarut
1. Keuntungan
2. Merupakan campuran homogen
3. Dosis sapat diubah-ubah dalam pembuatan
4. Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit
diencerkan
5. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi
6. Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna, dan hal ini cocok untuk
pemberian oral pada anak-anak
7. Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan
Kerugian
1. Bahan aktif
2. Solute (zat terlarut)
Contohnya: kamfer, iodine, menthol, cerra, cetasium
3. Solven (zat pelarut)
Contohnya: air: untuk macam-macam garam
Bahan Tambahan
1. Pengawet anti jamur digunakan dalam preparat cairan dan preparat
setengah padat untuk mencegah pertumbuhan jamur
Contoh: asam benzoate, butyl paraben, etil paraben, propel paraben,
natrium benzoate, natrium propionate
Metode Pembuatan
1. Zat-zat yang mudah larut dilarutkan dalam botol
2. Zat-zat yang agak sukar larut dilarutkan dengan pemanasan
3. Untuk zat-zat yang akan terbentuk hidrat maka air dimasukkan dulu
dalam erlenmeter agar tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih
lambat larutnya
4. Untuk zat yang meleleh dalam air panas dan merupakan tetes besar
dalam dasar Erlenmeyer atau btol maka perlu dalam melarutkan
digoyang atau dikocok untuk mempercepat larutnya zat tersebut
5. Zat-zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan
dengan pemanasan atau dilarutkan secara dingin
6. Zat-zat yang mudah menguap bila dipanasi, dilarutkan dalam botol
tertutup dan dipanaskan serendah-rendahnya sambil digoyangkan
7. Obat-obat keras harus dilarutkan tersendiri, untuk meyakini apakah
sudah larut semua, dapat dilarutkan dalam tabung reaksi lalu dibilas
8. Perlu diperhatikan bahwa pemanasan hanya diperlukan untuk
mempercepat larutnya suatu zat, tidak untuk menambah kelarutannya
sebab bila keadaannya menjadi dingin maka akan terjadi endapan
PRE FORMULASI
1. Zat aktif
1. Acetaminophenum
Warna : Putih
Rasa : Pahit
PH larutan : 5-7oC
Stabilitas : Pada suhu > 40oC akan lebih mudah
terdegradasi, lebih mudah terurai dengan adanya udara dari
1. Propylenglycolum
Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau; rasa
agak manis higroskopik
1. Sorbitolum
Pemerian : serbuk, butiran atau kepingan; putih; rasa manis;
higroskopik
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
(95%) P, dalam methanol P dan dalam asam asetat P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
1. Aethanolum
Warna : putih
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%)
P, dalam metanol P, dan dalam asetatP.
1. Aqua destillata
Warna : Jernih tidak berwarna
Pemerian : Cairan
Inkompatibilitas : –
1. Na Benzoat
Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau
praktis tidak berbau, stabil di udara
Kelarutan :1
bagian pada 75 bagian etanol 95%, 1 bagiandalam 50 bagian etanol 90%,
1 bagian dalam 1,8 bagian air, 1bagian dalam 1,4 bagian air panas.
Titik didih :–
Titik leleh :–
Stabilitas :Larutan dapat disterilkan dengan autoklaf
dan filtrasi
1. FORMULASI
Tiap 5 ml mengandung :
R/ Acetaminophenum 120 mg
Glycerolum 2,5 ml
Propilenglycolum 500 µl
Aethanolum 500 µl
Aquadest ad 5 ml
Catatan :
1. PELAKSANAAN
R/ Eliksir paracetamol
S t dd 1 C
Perhitungan
1. Acetaminophenum
2. Glycerolum
3. Propilenglycolum
4. Sorbitoli solution 70%
5. Aethanolum
6. Zat tambahan yang cocok s
7. Aquadest ad 600
1. Carmin 500 mg
2. Oleum citri 2 tetes @ 100 ml
1. PENIMBANGAN
Acetaminophenum : 14400 mg
Glycerolum : 300 ml
Propilenglycolum : 60 ml
Aethanolum : 60 ml
Carmin : 500 mg
(+++) → pahit
1. KESIMPULAN
Eliksir obat diformulasi sedemikian rupa sehingga pasien menerima obat
dengan dosis lazim untuk dewasa dalam ukuran eliksir yang tepat. Satu
keuntungan eliksir lebih dari obat yang dalam bentuk pemberian padat
adalah kemudahan penyesuaian dan kemudahan pemberian dosis, terutama
pada anak-anak. Orang tua dapat memberi setengah sendok teh penuh
obat, sebagai contoh, untuk anak yang memperoleh kemudahan yang lebih
besar daripada yang didapat dengan memecah tablet obat yang sama atau
memisahkan dan dibagi dalam kapsul obat. Pada keadaan dimana eliksir
obat dimaksudkan untuk anak-anak, wadah diperdagangkan sering
mengandung alat pengukur yang telah dikalibrasi, seperti tetesan atau
sendok, untuk memudahkan orang tua mengukur obat dengan tepat dengan
jumlah yang dianjurkan sesuai umur anak, berat, atau kondisinya.
Karena eliksir mengandung alkohol dan biasanya juga mengandung
beberapa minyak mudah menguap yang rusak oleh adanya udara dan sinar,
maka paling baik disimpan dalam wadah-wadah yang tertutup rapat, tahan
cahaya untuk menjaga terhadap temperatur yang berlebihan