Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

“PEMERIKSAAN BAHAN NABATI SECARA MIKROSKOPIK”

DISUSUN OLEH :

NAMA PRAKTIKAN : TENNISA TIARA .K.

PROGRAM STUDI : DIII FARMASI 2B / 1904070

HARI TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 16 DESEMBER 2020

DOSEN PEMBIMBING :MUCHSON ARROSYID


M.Pharm.Sci., APT.

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2020
I. JUDUL

“PEMERIKSAAN BAHAN NABATI SECARA MIKROSKOPIK”

II. TUJUAN

Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi

simplisia dengan menggunakan mikroskop serta dapat menyebutkan ciri khas

simplisia yang diperiksa.

III. PENDAHULUAN

Metode mikroskopi merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi

simplisia baik dalam keadaan tunggal maupun campuran, baik berbentuk bahan utuh,

rajangan maupun serbuk. Dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat atau

mampu memahami isi dan maksud deskripsi simplisia dalam buku resmi Materia

Medika Indonesia dan buku lain yang terkait. Metode mikroskopi dapat dipergunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya permalsuan suatu simpleks, tetapi terbatas pada

segi kualitatif.

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati

benda berukuran sangat kecil atau mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang. Bagian-bagian dari mikroskop yaitu:

1. Tabung mikroskop : berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif dan

lensa okuler

2. Revolver : berfungsi untuk memilih lensa objektif


3. Lensa objektif : lensa yang dekat dengan objek

4. Meja objek : berfungsi untuk meletakkan objek pengamatan

5. Diafragma : berfungsi untuk mengukur cahaya yang masuk

6. Kondensor : berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang

dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek

7. Cermin : berfungsi untuk menangkap dan memantulkan cahaya

8. Lensa okuler : lensa yang dekat dengan pengamat dan memperbesar kembali

bayangan dari lensa objektif

9. Pemutar kasar : berfungsi untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah

dengan pergeseran besar

10. Pemutar halus : berfungsi untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah

dengan pergeseran kecil

11. Lengan mikroskop : berfungsi untuk memegang, mengambil dan

memindahkan mikroskop

12. Kaki mikroskop : berfungsi sebagai penyangga untuk menjaga mikroskop tetap

pada tempat yang diinginkan

Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian

besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amylum terdiri

dari dua macam polisakardia yang keduanya adalah polimer dari glukosa, yaitu

amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin. Secara umum, amylum terdiri

dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut air

(amilopektin).

 Amilosa : tersusun dari 250-300 unit D-glukosa yang saling berikatan,

dengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai

terbuka.
 Amilopektin : terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar

mempunyai ikatan 1,4 glikosidik dan sebagian ikatan 1,6 glikosidik

menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin

berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih

besar daripada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit

glukosa.

Ciri-ciri mikroskopi organ tumbuhan, yaitu: organ batang, akar, dan rimpang

yang umumnya memiliki jaringan penyusun primer yang sama yaitu epidermis,

korteks, dan endodermis, jari-jari empulur dan bentuk berkas pengangkutnya.

IV. ALAT DAN BAHAN

ALAT :

1. Mikroskop

2. Gelas obyek

3. Gelas penutup

4. Pipet tetes

5. Beker glass

6. Tabung reaksi

7. Penjepit

8. Lampu spiritus

9. Kertas dan pensil

BAHAN :

1. Amylum oryzae (Pati beras)


2. Amylum Tritici (Pati Gandum)

3. Amylum Solani (Pati Kentang)

4. Amylum Manihot (Pati Ketela)

5. Amylum Maranthae (Pati Garut)

6. Datura Folium (daun kecubung)

7. Digitalis Folium (daun digitalis)

8. Nerri Folium (daun oleander)

9. Thea Folium (daun teh)

10. Sonchi Folium (daun tempuyung)

11. Elephantopi Folium (daun tapak hitam)

12. Melaleuce Folium (daun kayu putih)

13. Sennae Folium (daun sena)

14. Cinnamomi Cortex (kulit manis)

15. Chinae Cortex (kulit kina)

16. Rhamni Frangulae Cirtex

17. Ipecacuanhe Radix (akar ipekak)

18. Rhei Radix (Kelembak)

19. Zingibe Rhizoma (rimpang jahe)

20. Curcuma anthorrhiza Rhizoma (rimpang temulawak)

21. Strychni Semen

22. Foenigraeci Semen (biji kalabet)

23. Piperis Albi Fructus (lada putifa)

24. Foenicuii Fructus (biji adas)

25. Coryophylli Flos (cengkeh)

26. Aquadest
27. Larutan iodium

28. Larutan kloralhidrat

V. PERCOBAAN

1. AMILUM (PATI)

 Pembuatan sediaan : dilihat dalam air dengan perbesaran lemah (12,5 x 10)

dan perbesaran kuat (12,5 x 40)

 Organoleptis :

Warna : Putih

Bau : tidak berbau

Rasa : tidak berasa

 Reaksi warna : dengan larutan iodium berwarna biru sampai ungu

Beberapa jenis amillum yang diperiksa :

a. Amylum oryzae (pati beras)

 Tanaman asal : oryza sativa l. (Graminae = poaceae)

 Bentuk : polygonal 4,6 mn

 Hilus : kadang-kadang ada, letak sentries

 Susunan : menggerombol atau tunggal (poliadelphis atau mono

adelphis), lamella tidak ada

b. Amylum tritiei (pati gandum)


 Tanaman asal : Triticum Vulgare L. (Graminae atau Poaceae)

 Bentuk : Bulat atau seperti lensa cembung, ukuran beragam,

yang kecil 2-9 mm, yang besar 20-35mm

 Hilus : ada, letaknya sentries, bentuk titik atau garis

 Susunan : tunggal, ciri khas adalah butiran besar dikelilingi

butiran kecil, lamella tidak jelas.

c. Amylum manihot (tapioca)

 Tanaman asal : Manihot utillisima Poh. (euphorbiaceae)

 Bentuk : bulat ada yang romping

 Hilus : sentries berupa titik atau seperti huruf x

 Susunan : tunggal dan menggerombol tiga (triadelphis), lamella

tidak ada, tidak jelas

d. Amylum marantae (pati garut)

 Tanaman asal : Mararrta aurunclinacea L. (Marantaceae)

 Bentuk : seperti elip atau bulan panjang tidak simetris

 Hilus : letaknya eksentris pada ujung lebar, bentuk huruf V

 Susunan : tunggal atau berdua (diadelphis). Lamella ada dan

jelas (bedakan dengan pati kentang)

e. Amylum solani (pati kentang)

 Tanaman asal : Solanum tuberosum L. (Solanaceae)

 Bentuk : seperti elip (elliposoidus)


 Hilus : eksentris pada ujung yang menyempit, berupa titik

 Susunan : tunggal dan menggerombol sampai tiga, lamella

terlihat jelas

2. FOLIUM (DAUN)

Pembuatan sediaan : sedikit serbuk daun pada gelas obyek ditambah beberapa

tetes larutan kloralhidrat (50g kloralhidrat dalam 20ml air suling), dihangatkan di

atas nyala api spirtus jangan sampai mendidih) tutup dengan gelas penutup, kalu

perlu ditambah larutan kloralhidrat, kalau kloralhidrat berlebih disaring dengan

kertas saring. Setelah dingin dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah

dan bila perlu dilihat dengan perbesaran kuat.

a. Datura Folium (daun kecubung)

 Tanaman asal : Datura metel L. (Solanaceae)

 Pemerian : serbuk berwarna hijau tua abu-abu, berbau tidak enak

dan khas (memabukkan), rasa pahit tidak enak.

 Mikroskopik : jaringan mesofi dengan berkas pengangkut oksalat

bentuk roset atau bintang terdapatdalam satu lapis set parenkim bungan

karang, kecuali set yang berbatasan dengan urat daun (tulang daun),

rambut kelenjar clan rambut penutup bersel banyak (multiseluler)

jumlahnya tidak banyak. Stomata dikelilingi oleh 3 atau 4 set tetangga,

yang atau lebih kecil dengan yang lainnya (stomata tipe anisositik)

b. Digitalis Folium (daun digitalis)

 Tanaman asal : Digitalis purpurea L. (Scrophulariaccae)


 Pemerian : serbuk berwarna hijau abu-abu berbau lemah rasa

pahit apabila basa baunya seperti teh

 Mikroskopik : sebagian besar terdiri dari mesofil, epidemia dengan

stomata tipa anomsitik atau tipe Ranunculaceae;epidermis bawah

berdinding sangat berombak, rambut penutup multiselluler berkutikula

berbintik-bintik, sering dengan sel yang menyempit (kolaps). Kadang-

kadang ada yang berbentuk seperti ujung sumbu lilin, rambut kelenjar

dengan satu atau dua sel kepala; terdapat pori air pada tepi gigi daun,

pada umumnya satu pori untu tiap gigi daun, jarang dua pori.

c. Nerri Follium (daun oleander)

 Nama Tanaman Asal : Narium Oleander L.

 Pemerian : Serbuk hijau kecoklatan, tidak berbau,berasa

pahit

 Mikroskopik : Kutikula terlepas dari epidermis berbentuk

lurus atau setengah lingkaran, kristal kalsium oksalat berbentuk roset

atau prisma, berkas pengangkut berbentuk tangga atau noktah, stomata

bertipe kriptofor (tenggelam atau tersembunyi) dengan banyak rambut

penutup bersel Tunggal (uniseluler) berbentuk kerucut.

d. Thea Folium (daun teh)

 Nama Tanaman Asal : Camellia sinensis (L) O.K. yang disebut juga

Thea sinensis
 Pemerian : serbuk hijau sampai hijau kehitaman, bau

agak aromatis, rasa pahit dan kelat.

 Mikroskopik : epidermis atas dan epidermis bawah dengan

stomata tipe anomositik kristal kalsium oksalat berbentuk roset, sel

batu bentuk khas (bercabang).

e. Sonchi Folium (daun tempuyung)

 Nama Tanaman Asal : Sonchus arvensis ( L )

 Pemerian : Serbuk hijau kelabu, berbau

rumput, rasa agak kelat

 Mikroskopik : epidermis atas dengan dinding agak

bergelombang, rembut kelenjar pendek (uniseluler). stomata bertipe

anostik, ada epidermis berwarna ungu dan kadang-kadang ditemukan

tepi daun sangat runcing

f. Elephantopi Folium (daun tapak liman)

 Nama Tanaman Asal : Elephantopus scaber (L)

 Pemerian : Serbuk hijau tua, tidak berbau,terasa

tawar, lama-lama pahit

 Mikroskopik : rambut penutup berdinding tebal, besar,

banyak, kadang-kadang kadang-kadang terdapat gelembung udara

didalamnya, epidermis atas dan bawah dengan stomata tipe anisositik,

kristal kalsium oksalat berbentuk roset atau prisma, pembuluh kayu

dengan penebalan tangga atau spiral serta serabut sklerenkim.


g. Melaleucae Folium (daun kayu putih)

 Nama Tanaman Asal : Melaleuca leucadendra (L)

 Pemerian : serbuk hijau sampai kelabu bau khas

aromatis, rasa pahit

 Mikroskopik : epidermis atas dengan kutikula tebal,

epidermis bawah dengan stomata tipe animositik, rambut penutup bersel

tunggal, ujung runcing berdinding tebal, mesofil dengan kelenjar

minyak lisigen berwarna kekuningan, serabut kristal kalsium oksalat

berbentuk prisma, serabut sklerenkim.

h. Sennae Folium (daun sena)

 Nama Tanaman Asal : Casssia acutifolia ( Del. ), Cassia

angustifolia ( Vahl. )

 Pemerian : serbuk hijau kekuningan, bau lemah,

khas, rasa berlendir agak pahit.

 Mikroskopik : mesofil dengan kristal kalsium oksalat

bentuk roset atau prisma, stomata tipe parasitic atau tipe Rubiaceae,

rambut penutup dengan kutikula bergirigi dan bengkok, epidermis

disekeliling rambut penutup berbentuk khas, serabut sklerenkim.

 Reaksi Warna : serbuk pada kertas saring ditetesi

larutan kalium hidroksida akan berwarna merah ( golongan

antrakinon).

3. CORTEX (KULIT BATANG)


Pembuatan sediaan : sama dengan daun pada daun dan dilihat dalam media air

untuk memeriksa bentuk butiran amilum.

a. Cinnamomi Cortex (kulit manis)

 Nama tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum (BI)

 Pemerian : serbuk coklat sampai coklat tua, bau

khas aromatis, rasa khas manis hangat berlendir.

 Mikroskopik : amilum di, tri, dan tetra adelphis, sel

batu berdinding tebal, ada sel batu dengan penebalan huruf U,

parenkim floem, parenkim korteks dengan sel-sel lender dan sel

minyak, kristal kalsium oksalat berbentuk prisma atau rapida (berkas

jarum).

b. Chinae Cortex (kulit kina)

 Nama tanaman asal : Cinchona succirubra

 Pemerian : serbuk coklat muda sampai coklat

merah, hamper tak berbau, berasa sangat pahit dan kelat.

 Mikroskopik : jaringan gabus berwarna coklat atau

coklat merah, parenkim korteks dengan kristal kalsium oksalat

berbentuk pasir, cirri khas berupa serabut sklerenkim kuning, besar,

dinding tebal, lumen sempit dengan noktah bentuk corong, noktah

dan lamela jelas.

c. Rhamni Frangiae Cortex

 Nama Tanaman Asal: Rhamnus frangula L.


 Pemerian : serbuk berwarna coklat sampai coklat hitam,

berbau khas, rasa pahit jika dikunyah akan memberi warna kuning

pada ludah

 Mikroskopik : jaringan gabus berwarna sindur sampai coklat

merah, parenkim floem, Parenkim korteks, fragmen buluh tapis

disertai dengan serabut kristal serabut sklerenkim, berwaena

kekuningan dengan kristal kalsium oksalat bentuk roset atau

prismatis, sering lepas, ada fragmen lumut kerak (lichenes) sel-selnya

berjajar halus, berwarna hijau kelabu dengan apotesia berwarna

hitam, butir-butir amilum bulat telur.

 Reaksi warna : serbuk pada kertas saring ditetesi dengan

larutan KOH, terjadi warna merah (golongan senyawa antrakinon)

4. RADIX DAN RHIZOMA (AKAR DAN RIMPANG)


a. Ipecacuanhae Radix
 Nama: Akar Ipeka, akar muntah
 Pemerian : serbuk berwarna coklat abu-abu, hampir tak
berbau, pahit dan menyebabkan ingin muntah
 Mikroskopik :jaringan gabus berwarna kecoklatan
berdinding bentuk polygonal traeka dan trakeida bernoktah,
parenkim berdinding tipis dengan butir-butir amilum dan ada kristal
kalsium oksalat berbentuk rapida (bekas jarum), kristal lepas tersebar,
bentuk jarum. Amilum berbentuk bulat telur, plankonveks, mono, di
sampai oktaadhelpis

b. Rhei Radix
 Nama Lain : kelembak
 Nama tanaman asal : Rheum palmatum, Rheum officinale
dan species atau hibrida lainnya kecuali Rheum rhaponticum
 Penggunaan : Laksativa
 Pemerian : serbuk berwarna kuning kecoklatan,
berbau khas aromatik, berasa khas pahit dan kelat, bila dikunyah
terasa ada pasirnya.
 Mikroskopik : jaringan gabus berwarna coklat,
parenkim floem, trakea dengan penebalan Y, jala cincin, dan
spiral, cirri khas adanya kristal kalsium Oksalat lepas berbentuk
roset dan besar, amilum berbentuk bulat telur mono, di, triadelphis.

c. Zingiberis Rhizoma
 Nama Lain : Jahe
 Nama Tanaman Asal : Zingiber officinale Roscoe
 Pemerian : serbuk berwarna kuning kecoklatan,
bau khas aromatik, berasa khas aromatis dan pedas
 Penggunaan : Karminativa, stimulansia, diaforetika
 Mikroskopik : Jaringan gabus, parenkim korteks,
dan sel secret berisi oleoresin berwarna kuning sampai kuning
coklat, serabut sklerenkim dengan salah satu dindingnya
berombak, trakea dengan penebalan tangga, butir amilum bentuk
khas, yaitu serupa elips dengan tonjolan di salah satu ujung.

d. Curcuma xanthorrhizae rhizoma


 Nama lain : Temulawak, koneng gede
 Nama Tanaman Asal : Curcuma Xanthorrizoma L
 Penggunaan : kolagoga, antispasmodika
 Pemerian : bau khas aromatic, rasa tajam dan
pahit
 Mikroskopik : Jaringan gabus, parenkim korteks,
dan sel sekrret berwarna kuning tua sampai kuning coklat, serabut
sklerenkim dengan salah satu dinding berombak, trakea penebalan
tangga. Butiran amilum berbentuk khas seperti jahe, seluruh
sediaan berwarna kuning tua karena mengandung kurkumin
5. SEMEN (BIJI)
a. Foenigraeci Semen
 Nama Lain : Biji Klabet
 Nama Tanaman Asal : Trigonella foenumgraecum (L.)
 Penggunaan : Karminativa, tonikum, bahan
pewangi
 Pemerian : serbuk coklat kekuningan, berbau
khas aromatik, berasa pahit tidak enak
 Mikroskopik : epidermis luar terdiri dari selapis sel
berbentuk serupa palisade dan berkutikula berdinding tebal, bila
dilihat secara tangensial berupa sel batu berbentuk polygonal,
fragmen palisade bersama sel penyangga dengan dinding radial
berusuk menjari, fragmen endosperm, fragmen lembaga dengan sel
berisi aleuron dan tetes minyak, sel lender dari endosperm
berdinding berlapis-lapis (bila dilihat pada media air- gliserin).

6. FRUCTUS (BUAH)
a. Piperis Albi Fructus
 Nama Lain : Lada putih, merica putih
 Nama Tanaman Asal : Piper nigrum L.
 Penggunaan : Karminativa
 Pemerian : Serbuk berwarna coklat muda, bau
khas aromatis, berasa khas aromatis dan pedas
 Mikroskopik : fragmen perisperm bening berisi
amilum, dinding buah berwarna coklat terdiri dari sel batu bentuk
persegi panjang lumen sempit endokarp terdiri sel batu bentuk
piala atau dengan penebalan U, sel secret berwarna kuning terletak
di perisperm. Amilum kecil-kecil, kompak, berbentuk bulat atau
polygonal.

b. Feonicuii Fructus (biji adas)


 Tanaman asal : Foeniculum vulgare mill (Apiacoan=Umbelliferae)

 Pemerian : serbuk berwarna coklat kuning, berbau dan berasa

khas aromatic

 Mikroskopik : parenkim maesokarp dengan penebalan bentuk

jala berwarna coklat fragmen saluran minyai/vitae berwarna

kuning kecoklatan, fragmen endocarp dengan permukaan

merupakan sel-sel tersusun seperti parkit, fragmen endosperm tak

berwarna, polygonal tak teratur berdinding tebal berisi aleuron dan

Kristal Ca oksalat berbentuk roset.

7. FLOS (BUNGA)
a. Caryophylli Flos
 Nama Lain : Cengkeh
 Nama Tanaman Asal : Syzygium aromaticum (L) Merill et
perry atau Eugenia caryophyllata Thunb.
 Penggunaan : Stimulansia, obat mulas,
menghilangkan rasa mual dan muntah
 Pemerian : Serbuk berwarna coklat kehitaman bau khas
dan rasa khas aromatis
 Mikroskopik : Serbuk sari berwarna merah coklat
sampai tak berwarna, berbentuk tetra herbal, fragmen sel batu
bentuk polygonal, berkas pengangkut dengan trakeaa penebalan
spiral, sklerenkim berdinding tebal, kristal kalsium oksalat bentuk
roset, kelenjar minyak tipe sizolisigen berbatasan dengan
epidermis.

VI. CARA KERJA

Siapkan semua alat dan bahan


Dimasukkan larutan amilum 1% ke
dalam tabung reaksi

Ditambahkan beberapa tetes larutan iodium

Catat bentuk dan warna yang terjadi

VII. HASIL PERCOBAAN

NO. Nama Bahan Nama Ilmiah Gambar Mikroskopi bahan nabati Keterangan (ciri khas)

Nabati dan Tanaman bahan yang diamati

Nama Latin kandungan

1. Amylum Oryza sativa L Bentuk : polygonal

oryzae 4,6 mn

(Pati Hilus : kadang-

beras) kadang ada, letak

sentries

Susunan:

menggerombol atau

tunggal (poliadelphis
atau mono adelphis),

lamella tidak ada

2. Amylum Triticum vulgare L Bentuk : Bulat atau

Tritici (Pati seperti lensa cembung,

Gandum) ukuran beragam yang

kecil 2-9 mm, yang

besar 20-35mm

Hilus : ada, letaknya

sentries, bentuk titik

atau garis

Susunan : tunggal, ciri

khas adalah butiran

besar dikelilingi

butiran kecil, lamella

tidak jelas.

3. Amylum Solanum tuberosum Bentuk :

Solani (Pati L. seperti elip

Kentang) (elliposoidus)

Hilus : eksentris

pada ujung yang

menyempit, berupa

titik

Susunan :tunggal dan


menggerombol sampai

tiga, lamella terlihat

jelas

4. Amylum Manihot utilissima Bentuk : bulat ada

Manihot (Pati Pohl. yang romping

Ketela) Hilus : sentries

berupa titik atau

seperti huruf x

Susunan: tunggal dan

menggerombol tiga

(triadelphis), lamella

tidak ada, tidak jelas

5. Amylum Maranta Bentuk : seperti elip

Maranthae arundinacea atau bulan panjang

(Pati Garut) tidak simetris

Hilus : letaknya

eksentris pada ujung

lebar, bentuk huruf V

Susunan: tunggal atau

berdua (diadelphis).

Lamella ada dan jelas

(bedakan dengan pati

kentang)
6. Datura Folium Datura metel L. Mikroskopik :

(daun (Solanaceae) jaringan mesofi

kecubung) dengan berkas

pengangkut oksalat

bentuk roset atau

bintang terdapatdalam

satu lapis set parenkim

bungan karang,

kecuali set yang

berbatasan dengan

urat daun (tulang

daun), rambut kelenjar

clan rambut penutup

bersel banyak

(multiseluler)

jumlahnya tidak

banyak. Stomata

dikelilingi oleh 3 atau

4 set tetangga, yang

atau lebih kecil

dengan yang lainnya

(stomata tipe

anisositik)
7. Digitalis Digitalis purpurea Mikroskopik:

Folium (daun L. sebagian besar terdiri

digitalis) (Scrophulariaccae) dari mesofil, epidemia

dengan stomata tipa

anomsitik atau tipe

Ranunculaccae;

epidermis bawah

berdinding sangat

berombak, rambut

penutup multiseluler

berkutikula berbintik-

bintik, sering dengan

sel yang menyempit

(kolaps). Kadang

kadang ada yang

berbentuk seperto

ujung sumbu lilin,

rambut kelenjar

dengan satu atau dua

sel kepala; terdapat

pori air pada tepi gigi

daun, pada umumnya

satu pori untuk tiap

gigi daun, jarang dua

pori.
8. Nerri Folium Nerium Olearuter L. Mikroskopik :
(daun
oleander) (Apoeynaccae) kutikula terlepas dari

epidermis berbentuk

lurus atau setengah

lingkaran, Kristal Ca

oksalat berbentuk

roset atau prisma,

berkas pengangkut

berbentuk tangga atau

noktah, stoma tipe

kriptofor (tenggelam

atau tersembunyi)

dengan banyak rambut

penutup bersel tunggal

(uniseluler) berbentuk

kerucut.

9. Thea Folium Thea sinensis L. Mikroskopik:

(daun teh) (Theacease) epidermis atas dan

epidermis bawah

dengan stomata tipe

anomositik, Kristal Ca

oksalat berbentuk

roset, sel batu bentuk

khas (bercabang)
10. Sonchi Sonchus arvensis L. Mikroskopik :

Folium (daun (Asteraceae) epidermis atas dengan

tempuyung) dinding agar

bergelombang

(uniseluler), epidermis

bawah berdinding

lebih bergelombang,

rambut kelenjar

pendek (uniseluler),

stomata tipe

anisosistik, ada

epidermis berwarna

ungu dan kadang-

kadang ditemukan tepi

daun sangat runcing.

11. Elephantopi Elepharrtopus Mikroskopik : rambut

Folium (daun scaher L. penutup berdindinng

tapak hitam) (Asteraceae) tebal besar, banyak,

kadang-kadang

terdapat gelembung

udara di dalamnya,

epidermis atas dan

bawah dengan stomata

tipe anisositik, Kristal


Ca oksalat bentuk

roset atau prisma,

pembuluh kayu

dengan penebalan

tangga atau spiral

serta serabht

sklerenkim.

12. Melaleuce Melaleuca Mikroskopik :

Folium (daun faucadendicn L. epidermis atau dengan

kayu putih) (Myttaceae) kutikula tebal,

epidermis bawah

dengan stomata tipe

anomositik.

13. Sennae Cassia agutifolia Mikroskopik : mesofil

Folium (daun Vahl.(Panilionaceae) dengan Kristal Ca

sena) oksalat bentuk roset

atau prisma, stomata

tipe parasitic atau tipe

Rubiaceae, rambut

penutup dengan

kutikula bergigi dan

bengkok, epidermis

disekeliling rambut

penutup berbentuk

khas, serabut
sklerenkim.

14. Cinnamomi Cinnamomum Mikroskopik :

Cortex (kulit zeylanicum Ness Amilum di, tri,

manis) (Lauraceae) tetradelphis sel batu

berdinding tebal, ada

sel batu dengan

penebalan huruf U,

parenkim floem,

parenkim korteks

dengan sel-sel lender

dan sel minyak,

Kristal Ca oksalat

bentuk prisma atau

rapida (berkas jarum)

15. Chinae Cinchina succiruba Mikroskopik :

Cortex (kulit Pavon et Klotzh; jaringan gabus

kina) Chicona ledgeriaria berwarna coklat atau

(Rubiaceae) coklat merah,

parenkim korteks

dengan Kristal Ca

oksalat berbentuk

pasir, ciri khas berupa

serabut sklerenkim

bentuk bulat panjang

seperti gelendong,
berwarna kuning,

besar, dinding tebal,

lumen sempit dengan

noktaj bentuk corong,

noktah dan lemala

jelas.

16. Rhamni Rhamnus Frangula Mikroskopik :

Frangulae L. (Rhamnaceae) jaringan gabus

Cirtex berwarna sindur

sampai coklat merah,

parenkim floem,

parenkim korteks,

fragmen buluh lapis

disertai dengan

serabut Kristal,

serabut kristal dan

serabut sklerenkim

berwarna kekuningan

dengan Kristal Ca

oksalat berbentukroset

atau prismatic, sering

lepas ada fragmwb

lumut kerak (lichens)

sel-selnya berjajar

halus, berwarna hijau


kelabu dengan

apotesia berwarna

hitam butirbutir

amilum bulat telur

(diperiksa dalam

media air)

17. Ipecacuanhe Psychotria Mikroskopik :

Radix (akar ipecacurahna jaringan gabus

ipekak) Strokes (Rubjaceae) berwarna kecoklatan

berdinding bentuk

polygonal, trakea dan

trakeida bernoktah,

parenkim berdinding

tipis dengan butir-

butir amiljm dan ada

Kristal Ca oksalat

berbentuk rapida

(berkas jarum), kristal

lepas tersebar, bentuk

jarum.

18. Rhei Radix Rheum palmatum Mikroskopik :

(Kelembak) var, tangutikum dan jaringan gabus

rheum officinalle berwarna coklat,

L. (Polygon aceae) parenkim floem cincin

dan spiral; ciri khas


ada Kristal Ca oksalat

lepas bentuk roset dan

besar (100-200 um).

Amilum berbentuk

bulat dan telur, mono

di, triadelphis

19. Zingibe Zingiber afficinale Mikroskopik :

Rhizoma hoscoe jaringan gabus,

(rimpang (Zingibernceae) parenkim korteks dan

jahe) sel secret berisi

oleoresin berwarna

kuning sindur

sampaikuning coklat,

serbuk sklerenkim

dengan salah satu

dindingnga borombak

(ciri khas), trakea

dengan penebalan

tangga. Butir-butir

amilum bentuk khas,

yaitu seruoa elips

dengan tonjolan di

salah sath ujungnya.


20. Curcuma Curcuma Mikroskopik :

anthorrhiza zanthorhiza L. jaringan gabus,

Rhizoma (Zingiberaceae) parenkim korteks dan

(rimpang sel secret berwarna

temulawak) kuning tua sampai

kuning coklat, serabut

skleronkim dengan

salah satu dinding

berombak, trakea

penebalan tangga.

Butiran amilum

bentuk khas seperti

jahe.

21. Strychni strychomos nur Mikrokopik : fragmen

Semen vomika l empedemis testa

dengan rambut yang

memiliki ujung

tumpuk rambut

dengan penebalan dan

patahan yang muda

Dikenal basal rambut

membesar
22. Foenigraeci piper ningrum L Mikrokopik :

Semen (biji fragmen perispem

kalabet) bening berisi amilum

dingding buah

berwarna coklat terdiri

dari set batu bentuk

persegi panjang

Lumen sempit

endocarp terdiri dari

set batu bentuk piala

atau dengan penebalan

set secret berwarna

kuning terletak

perisrm amilum kecil

kecil, kompak,

berbentuk bulat

23. Piperis Albi piper ningrum L Mikrokopik: fragmen

Fructus (lada perispem bening berisi

putifa) amilum dingding buah

berwarna coklat terdiri

dari set batu bentuk

persegi panjang.

Lumen sempit

endocarp terdiri dari

set batu bentuk piala


atau dengan penebalan

set secret berwarna

kuning terletak

perisrm Amilum kecil

kecil, kompak,

berbentuk bulat

24. Foenicuii Foeniculum vulgare Mikroskopik:

Fructus (biji mill (Apiacoan = Parenkim meskokarp

adas) Umbelliferae) dengan pembetukan

jalan berwarna coklat

fragmen saluran

minyak atau vitamin

berwarna kuning

kecoklatan, fragmen

endocarp dengan

permukaan sel sel

tersusun seperti

parkit , fragmen

endospermen tak

berwarna, polygonal

tak teratur

Berdingding tebal

berisi aleurom dan Ca

oksalat berbentuk rost


25. Coryophylli Sysygium Mikroskopik : serbuk

Flos aromaticum (L) berwarna merah

(cengkeh) Meril et Perry atau coklat sampai tidak

Eugenia berwarna, berbentuk

caryophyllata thumb tethrahedral, fragmen

set batu bentuk

polygonal, berkas

pengangkut dengan

trakea penebalan

spiral aklerenkjm

berdinding tebal,

Kristal Ca oksalat

bentuk roset : kelenjar

minyak tipe

sizolisigen berbatasan

dengan epidermis.

VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULA N
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2013. Penuntun Praktikum Farmakognosi. Stikes Muhammadiyah,
Klaten.
2. https://news.labsatu.com/mikroskop-pengertian-fungsi-dan-bagian/

(Diakses pada hari Senin, 14 Desember 2020)

3. http://materinosiamylum.blogspot.com/2017/02/pengertian-amylum.html?m=1
(Diakses pada hari Senin, 14 Desember 2020)

4. https://www.academia.edu/23262882/Farmakognosi_Mikroskopi

(Diakses pada hari senin, 14 Desember 2020)

5. https://www.academia.edu/6772956/LAPORAN_PRAKTIKUM_FARMAKOGN

OSI_IDENTIFIKASI_AMILUM_SECARA_KIMIAWI_DAN_MIKROSKOPI

(Diakases pada hari Rabu, 16 Desember 2020)

LAMPIRAN

NIM NAMA TTD


1904067 SITI ULFATUL K.

1904068 SULIS SETYOWATI

1904069 TAUFIK KURNIAWAN

1904070 TENNISA TIARA K.

Anda mungkin juga menyukai