Anda di halaman 1dari 5

Analisis Hasil Review 5 Jurnal dengan Tema Tablet Kunyah

Tennisa Tiara Kharismayanti

Jurusan Farmasi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

kharismatiara003@gmail.com

ABSTRAK

Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau bahan pengisi.
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan, paling kompak, paling murah
dan mudah untuk dikemas dan dikirim.Tablet hisap yaitu suatu sediaan padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya sebagai bahan dasar beraroma dan
manis yang dapat membuat tablet melarut atau larut perlahan dalam mulut. Metode
granulasi basah merupakan metode tertua yang paling luas dan paling banyak digunakan
dalam pembuatan tablet. Hal tersebut disebabkan karena hampir semua bahan
obat/kebanyakan dapat dicetak dengan metode granulasi basah ini dan memenuhi semua
persyaratan tablet dengan baik. Keuntungan metode granulasi basah yaitu : Obat-obat dosis
tinggi yang mempunyai sifat alir dan kompresibilitas jelek maka dengan proses granulasi
basah hanya perlu sedikit bahan pengikat, granulasi basah mencegah segregasi komponen-
komponen campuran yang sudah homogen , dan memperbaiki disolusi obat yang bersifat
hidrofob. Sedangkan kelemahan granulasi basah salah satunya yaitu : proses lebih panjang
dibanding dengan metode lainnya sehingga secara ekonomis lebih mahal.

Kata kunci : tablet hisap, granulasi basah

PENDAHULUAN

Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat
dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet memiliki keuntungan
yaitu biaya produksinya paling rendah, bentuk sediaan oral yang paling ringan dan
kompak, mudah dan murah untuk dikemas dan dikirim, serta mudah untuk diproduksi
secara besar-besaran, akan tetapi tablet juga memiliki kelemahan yaitu sukar ditelah oleh
pasien pendiatri dan geriatri, sehingga menyebabkan efek terapi selama pengobatan
menjadi tidak optimal, oleh karena itu seiring penelitian dan perkembangan teknologi
bentuk sediaan tablet konvensional sederhana dimodifikasi menjadi tablet hisap.

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut
atau hancur perlahan dalam mulut. Tablet hisap memiliki kelebihan dibandingkan dengan
sediaan yang telah beredar dipasaran karena lebih mudah digunakan tanpa menggunakan
air, mudah dibawa dan memiliki rasa yang enak. Tablet hisap pada umumnya
diformulasikan dengan kekerasan tablet lebih tinggi dari tablet konvensional, waktu
larutnya kurang lebih 30 menit dan kerapuhan kurang 1%.

Sediaan tablet hisap melarut secara perlahan di dalam mulut. Oleh karena itu, tablet
hisap pada umumnya memiliki bahan dasar dengan rasa yang manis yang biasanya
digunakan dalam pembuatan tablet hisap yaitu sukrosa, dektrosa, manitol dan sarbitol.
Manitol bersifat tidak higroskopis, bisanya digunakan dalam pembuatan tablet dengan
metode kempa langsung, metode granulasi kering, dan metode granulasi basah.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dari 5 (lima) jurnal yang telah di review menggunakan metode
granulasi basah serta variabel-variabel yang digunakan berbeda setiap jurnalnya. Secara
keseluruhan jurnal yang saya telaah menggunakan metode granulasi basah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat,
umunya sebagai bahan dasar beraroma dan manis yang dapat membuat tablet melarut atau
hancur perlahan dalam mulut.
Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi
partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat
sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan
apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit
dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode
granulasi basah adalah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat tertentu sampai
mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian massa basah tersebut digranulasi.

Keuntungan metode granulasi basah :

1. Memperoleh aliran yang baik


2. Meningkatkan kompresibilitas
3. Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
4. Mengontrol pelepasan
5. Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusi

Kekurangan metode granulasi basah :

1. Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi


2. Biaya cukup tinggi

HASIL :

Jurnal yang berjudul “FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KULIT BAUH


MANGGIS (Garcinia mangstana L.)”, Oleh Ria Cahya Andriana, Mufrod, Lutfi Chabib
Pada tahun 2014, Yang intinya Variasi pengikat gelatin dapat mempengaruhi sifat fisik
tablet hisap ekstrak kulit buah manggis. Semakin tinggi konsentrasi gelatin akan
meningkatkan kekerasan tablet sebesar 1,6 kg, memperlama waktu larut 6,57 menit, serta
menurunkan kerapuhan tablet sebesar 0,34%. Presentase peredaman radikal bebas ekstrak
kulit buah manggis terhadap DPPH mengalami penurunan sebesar 70,72% setelah
diformulasi menjadi bentuk sediaan tablet hisap.
Jurnal yang berjudul “ FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL
DAUN RANDU (Ceiba Pentandra L. Gaertn)”, Oleh T. Ismanelly Hanum, Siti Indah
Lestari Pada tahun 2018, Yang intinya Ekstrak etanol daun randu (Ceiba pentandra L.
Gaertn) dapat dibuat menjadi sediaan tablet hisap menggunakan CMC sebagai bahan
pengikat dengan metode granulasi basah. Formulsai tablet hisap dari ekstrak daun randu
(Ceuba pentandra L. Gaertn) memenuhi persyaratan uji evaluasi granul pada ketiga
formula dan memenuhi persyaratan uji evaluasi tablet pada formula 3% dan 4%, serta
memenuhi persyaratan uji kesukaan waktu larut dalam rongga mulut pada ketiga formula.

Jurnal yang berjudul “ FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL


DAUN PARE (Momordica charantia L)”, Oleh Atik Wulandari, Sugiyono , Yang intinya
tablet hisap ekstrak etanol daun pare dengan pemanis sukrosa-laktosa-aspartam
menghasilkan tablet hisap yang memenuhi persyaratan keseragaman bobot, kekerasan,
kerapuhan maupun waktu melarut dan terdapat perbedaan sifat fisik tablet hisap pada
kerapuhan tablet. FIV tablet hisap ekstrak etanol daun pare dengan pemanis sukrosa-
laktosa-aspartam (61,5% - 20,5% - 10%) dapat diterima oleh 80% responden.

Jurnal yang bejudul “ FORMULASI TABLET HISAP SERBUK BUAH


MANGGA DODOL (Mangifera indica L)”, Oleh Christian Rondonuwu, Gayatri
Citraningtyas, Sri Sudewi Pada tahun 2017, Yang intinya Serbuk buah mangga dodol dapat
diformulasikan tablet hisap dengan menggunakan metode granulasi basah. Pengujian tablet
hisap serbuk buah mangga dodol, uji kekerasan, uji kerapuhan dan waktu larut. Hasil uji
kadar air dan kekerasan pada tablet hisap menunjukkan tidak memenuhi persyaratan
sedangkan uji keseragaman bobot, uji kerapuhan dan uji waktu larut memenuhi
persyaratan. Hal ini menunjukan bahwa kekerasan tablet hisap serbuk buah mangga dodol
belum memenuhi persyaratan.

Jurnal yang berjudul “FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KERING


DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L)”, Oleh Fakhri Rabbani, Patihul Husni, Kusdi
Hartono, Yang intinya Formulasi terbaik tablet hisap ekstrak kering daun sirih hijau
berdasarkan evaluasi fisik dan uji kesukaan adalah formula 3 yang mengandung ekstrak
kering daun sirih hijau 100mg, laktosa 72,25%, gelatin 10%sebanyak 35ml, talk 5%, asam
sitrat 2,5%, dengan total bobot tablet 1000mg. Pengaruh gelatin sebagai bahan pengikat
terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak daun sirih hijau dapat meningkatkan waktu larut
tablet, memperkecil tingkat kerapuhan tablet, dan mempengaruhi tingkat kestabilan pada
keseragaman bobot tablet.

SIMPULAN

Dari hasil review ke 5(lima) jurnal penelitian diatas, metode yang digunakan dalam
pembuatan tablet hisap yang paling sering digunakan adalah metode granulasi basah.
Tujuan dari pembuatan tablet dengan menggunakan metode granulasi basah yaitu agar
dapat meningkatkan sifat alier dan kemampuan kempa yang dilakukan dengan cara
mencampur zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan penambahan
cairan pengikat dengan jumlah yang tepat sehingga didapatkan massa cetak yang lembab
yang dapat digranulasi dan menghasilkan tablet yang tidak rapuh. Metode granulasi basah
ini semua dapat memenuhi persyaratan yaitu uji kerapuhan, uji keseragaman bobot, uji
kekerasan dan uji waktu hancur. Uji kerapuhan ialah pengujian yang dilakukan untuk
menentukan atau mengukur kekuatan fisik sediaan tablet terhadap gesekan dan tujuannya
untuk mengetahui ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami ketika tablet
mengalami pengemasan, penyimpanan dan pengiriman.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://media.neliti.com/media /publications/143596-1D-formulasi-tablet-
hisap-ekstrak-kulit-bua.pdf
2. https://talentaconfseries.usu.ac.id/tm/article/download/260/221/
3. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/CE/article/download/1792/18
50
4. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/download/17726/17
251
5. http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/13283/pdf

Anda mungkin juga menyukai