PENDAHULUAN
tidak langsung, yang lebih banyak digunakan dibandingkan dengan cara lain.
Dimana metode ini dilakukan dengan cara membasahi massa tablet
menggunakan larutan pengikat sampai memperoleh tingkat kebasahan
tertentu lalu digranulasi. Granulasi basah dapat mencegah terjadinya agregasi
campuran serbuk, memperbaiki sifat aliran serbuk (Hadisoewingyo, 2013).
I.3 Maksud Percobaan
Haloperidol merupakan obat untuk pengobatan tingkah laku berat
pada anak-anak yang sering membangkak serta untuk mengobati jangka
pendek pada anak-anak yang hiperaktif.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka pada praktikum kali ini
memformulasikan dan membuat tablet haloperidol untuk mengetahui dan
mempelajari serta memahami bagaiaman cara merancang suatu formula dari
sediaan tablet serta dengan menggunakan metode apa yang cocok untuk
digunaakan dalam pembuatan tablet
I.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Mahasiswa diharapkan mampu untuk memformulasi suatu sediaan farmasi
berupa tablet serta mampu untuk membuat granul dari formulasi tersebut.
2. Mahasiswa diharapkan mampu untuk menentukan apakah suatu granul
memenuhi standar yang disyaratkan untuk menghasilkan tablet yang baik.
3. Mahasiswa diharapkan mampu untuk menentukan apakah suatu tablet
memenuhi standar yang disyartakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Teori Umum
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secaraa kempa cetak,
dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau
cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat pembasah atau zat
lain yang cocok (FI Edisi III, 1979).
Keuntungan Bentuk Sediaan Tablet yaitu antara lain (Anonim, 2012)
Volumenya kecil, sehingga mudah mengemas, menyimpan, atau
membawanya.
Tablet mengandung zat aktif yang seragam
Dapat mengandung zat aktif besar tetapi volumenya kecil, sehingga
mudah diberikan kepada anak-anak
Stabilitas kimia, mekanik dan mikrobiologinya tinggi dibandingkan
dengan sediaan lainnya
Tablet dapat disalut dengan tujuan untuk melindungi zat aktif, menutupi
rasa dan bau yang tidak enak atau untuk terapi enterik.
Pelepasan zat aktif dapat diatur atau tempat hancur dapat diatur.
Dapat dibuat secara besar-besaran sehingga dapat menurunkan harga.
Cara pemakaiannya mudah.
Pemberian tanda pengenal produk pada tablet lebih mudah karena tidak
memerlukan langkah pengerjaan tambahan bila menggunakan permukaan
pencetak.
Tablet tersedia dalam berbagai dosis dan konsentrasi
Regimen dosis dari pasien dapat dipertahankan oleh pasien sendiri sesuai
anjuran dokter.
perhatian
anak-anank,
sehingga
bila
hari-hari
dalam
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang
dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan
terhadap lembab dan panas.
Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat
aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi
basah adalah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat teretentu
sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah
tersebut digranulasi. Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat
serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini
membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat
yang biasanya ditambahkan kecampuran serbuk atau dapat juga bahan
tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan
dimasukan terpisah.
Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting
dimana jembatan cair yang terbentuk diantara partikel dan kekuatan
ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan
meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting
pada
awal
pembentukan
granul,
bila
cairan
sudah
Meningkatkan kompresibilitas
Mengontrol pelepasan
Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat
dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan
pelarut non air.
2. Granulasi Kering
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat
aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi
massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel
yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari
metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan
pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.
Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki
dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif
yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban. Pada proses ini
komponenkomponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu
ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh
massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses
selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul
yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang
didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang.
Dalam jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada
mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan
memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling
yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan
bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan
tidak tahan lembab
Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa
langsung karenaitu biasanya digunakan 30% dari formula agar
memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang
dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa
kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa
amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning.
Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi
selama
pencampuran
dan pemeriksaan
rutin
sehingga
mudah
mengalir;
kompresibilitas
yang
baik;
5mg
PVP
3%
Pati Jangung
5%
Na.Benzoat
0,2%
Laktosa
add 33,8%
3%
Pati Jangung
5%
golongan
butyrophenone
yaitu
berkhasiat
c. Laktosa
Digunakan sebagai bahan pengisi dimana bahan ini umum
diperlukan pada sediaan padat khususnya tablet, berfungsi
untuk meningkatkan/ memperoleh massa agar mencukupi
jumlah massa campuran sehingga mencukupi untuk dicetak
misalnya pada pembuatan dalam dosis kecil (5 mg) (Eksipien
dalam sediaan farmasi, 2012: Hal. 34-35).
Laktosa mempunyai stabilitas yang baik bila dikombinasikan
dengan
zat
aktif.
Laktosa
sebaga
pengisi
biasanya
: Haloperidolum
Nama Lain
: Haloperidol
RM/BM
: C21H23ClENo2/375,87
Rumus Struktur
Pemerian
Kelarutan
Kestabilan
Khasiat
: Untuk psikosis
Kegunaan
: Zat aktif
Penyimpanan
: Laktosum
Nama Lain
: Laktosa
RM/BM
: C21H22O11/360,31
Rumus Struktur
Pemerian
Stabil
diudara
tetapi
mudah
menyerap bau
Kelarutan
3.
Kestabilan
: Stabil diudara
Khasiat
: Zat tambahan
Kegunaan
Penyimpanan
: Amylum maydis
Nama Lain
: Pati Jangung
RM/BM
: (C6H10O5)n/ 300-1500
Rumus Struktur
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
: Zat tambahan
Kegunaan
: Sebagai penghancur
Penyimpanan
4.
: Talkum
Nama Lain
Pemerian
Kelarutan
Kestabilan
Incopatibilitas
: Tidak
kompatibel
dengan
senyawa
amonium kuantener
Khasiat
: Zat tambahan
Kegunaan
Penyimpanan
5.
: Povidonum
Nama Lain
: Polivinil Piroridon
RM/BM
: C6H9No/10.000-700.000
Rumus Struktur
Pemerian
lemah
atau
tidak
berbau
higroskopik
Kelarutan
Kestabilan
Incopatibilitas
: Kompatibel
dengan
larutan
dengan
: Zat tambahan
Kegunaan
: Sebagai pengikat
Penyimpanan
6.
: Natrii Bromidum
Nama Lain
: Natrium Benzoat
RM/BM
: C7H5NaO2/144,11
Rumus Struktur
Pemerian
Kelarutan
Kestabilan
Incopatibilitas
: Tidak
kompatibel
dengan
senyawa
: Zat pengawet
Kegunaan
: Zat tambahan
Penyimpanan
BAB III
METODE KERJA
Na.Benzoat 0,2%=
Laktosa 33,8%=
Talk 3%=
= -/ 0,5mg-5mg
DM
= -/ 30mg
x 30mg =
x 30mg=
x 30mg=
2.
Ditimbang haloperidol 0,5 gram, PVP 0,03 gram, pati jagung 0,05
gram, Na. Benzoat 0,001 gram, laktosa 0,338 gram sebagai fase dalam
dan talkum 0,03 gram, pati jagung 0,05 gram sebagai fase luar
3.
Dicampur haloperidol 0,5 gram, PVP 0,03 gram, pati jagung 0,05 gram,
Na. Benzoat 0,001 gram, laktosa 0,338 gram (fase dalam) dalam
lumpang dan talkum 0,03 gram, pati jagung 0,05 gram (fase luar) dalam
lumpang yang berbeda
4.
5.
Dimasukkan sedikit demi sedikit larutan pengikat ke dalam bahanbahan fase dalam yang telah tercampur hingga membentuk adonan yang
dapat dikepal
6.
7.
8.
9.
10. Ditambahkan fase luar yang telah tercampur (talkum 0,03 gram, pati
jagung 0,05 gram) kemudian dicampur hingga homogen
11. Dimasukan campuran tersebut ke dalam alat pencetak
12. Dicetak
13. Dilakukan evaluasi tablet yang meliputi:
Uji kekerasan dan kerenyahan tablet
Uji keseragaman ukuran tablet
Uji keseragaman bobot tablet
Uji waktu hancur tablet
Uji disolusi tablet
14. Dimasukan ke dalam kemasan dan ditutup rapat
15. Diberi etiket dan brosur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
Evaluasi Tablet
a. Uji Keseragaman bobot
Bobot rata-rata tiap tablet = 0,72g = 720mg
Tablet 1 =
Tablet 2 =
Tablet 3 =
Tablet 4 =
Tablet 5 =
Tablet 6 =
Tablet 7 =
Tablet 8 =
Tablet 9 =
x 100% = 1,4 %
x 100% = 0 %
x 100% = 0 %
x 100% = 0 %
x 100% = -1,4 %
x 100% = 0 %
x 100% = 1,4 %
x 100% = 0 %
x 100% = -1,4 %
Tablet 10 =
Tablet 11 =
Tablet 12 =
Tablet 13 =
Tablet 14 =
Tablet 15 =
Tablet 16 =
x 100% = 0 %
x 100% = -1,4 %
x 100% = 0 %
x 100% = -1,4 %
x 100% = -2,8 %
x 100% = -2,8 %
x 100% = 0 %
Tablet 17 =
Tablet 18 =
Tablet 19 =
Tablet 20 =
Tablet 21 =
Tablet 22 =
Tablet 23 =
Tablet 24 =
Tablet 25 =
x 100% = -1,4 %
x 100% = -2,8 %
x 100% = -1,4 %
x 100% = -1,4 %
x 100% = 0 %
x 100% = 0 %
x 100% = 0 %
x 100% = 0 %
x 100% = 0 %
x 100% =
Tablet 1
d = 0,11 mm
Kekerasan= 110 N
Tablet 2
d = 0,139 mm
Kekerasan= 124,5 N
Tablet 3
d = 0,141 mm
Kekerasan= 130 N
Tablet 4
d = 0,138 mm
x 100% = 0,026 %
Kekerasan= 129,8 N
Tablet 5
d = 0,113 mm
Kekerasan= 127 N
IV.1 Pembahasan
Pada praktikum ini formula yang digunakan adalah
R/ Fase Dalam (92%)
Haloperidol
mg
PVP
Pati Jagung
Na. Benzoat
0,2
Laktosa
add
33,8 %
Pati Jagung
Pada formula diatas, haloperidol digunakan sebagai zat aktif dengan khasiat
sebagai anti psikosis (Martindale, 1000). Digunakan haloperidol untuk
pengobatan kelainan tingkah laku
berat
pada anak-anak
yang sering
pada
sediaan
padat
khususnya
tablet,
berfungsi
untuk
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Cara pembuatan tablet dengan metode granulasi basah yaitu dengan
mencampurkan zat aktif dan eksipien ke bagian fase dalam yang
mengandung pengikat hingga membentuk massa lembab yang dapat
digranulasi, hasil granul dikeringkan, granul kemudian diberi tambahan fase
luar, granulasi kembali baru dicetak. Digunakan metode granulasi basah
karena haloperidol tahan terhadap panas dengan suhu 150C. Dari hasil
evaluasi tablet memiliki keseragaman bobot, kerenyahan tablet, kekerasan
dan diameter tablet yang baik karena masih dalam syarat yang telah
ditetapkan.
V.2 SARAN
Pada saat praktikum diharapkan bahan yang akan digunakan lebih
dilengkapi agar pada praktikum bisa berjalan dengan baik. Serta diharapkan
praktikan lebih berhati-hati menggunakan alat pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2006. Ilmu Meracik obat. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta
Anonim, 2012. Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Tablet Paracetamol.
Available as hthttp://www.scribd.com/doc/114578473/LAPORANPRAKTIKUM-TEKNOLOGI-SEDIAAN-SOLID-TABLETPARASETAMOL. Diakses tanggal 15 april 2014 Pukul 19:00
Ansel, C. H. 1909. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta
Dirjen POM, 1995. Farmakope Indoonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta
Rawe.
R.
2004.
Handbook
of
Pharmaceutical
exicipient6th
Edition.
LAMPIRAN
1. Sekama Kerja
Fase Dalam
Fase Luar
Na-benzoat 0,0019,
Foto-foto
Alat:
Batang Pengaduk
Kaca Arloji
Cawan Perselin
Kertas Perkamen
Sendok tanduk
Neraca Analitik
Waterbatch
Bahan
Alkohol 70%
Kertas saring
Tissue
ETIKET
HALDOL TABLET
Komposisi :
Tiap tablet mengandung haloperidol 5 mg
Indikasi :
Haloperidol digunakan untuk psikosis.
Kontra indikasi :
Tidak boleh digunakan pada depresi terhadap system saraf pusattoksik
yang berat, atau keadaan coma oleh sebab apapun dan individu yang
hipersensitif terhadap obat atau yang menderita penyakit perkinson
Efek samping :
Insomnia, gelisah, mengantuk, depresi, dan sakit kepala
Dosis :
Dosis untuk umur 6 tahun= 2 x 1 tablet
Dosis untuk umur 12 tahun= 3 x 1 tablet
Dosis untuk umur 21 tahun= 4 x 1 tablet
Aturan pakai :
Untuk umur 6 tahun= 2 x 1 tablet sehari
Untuk umur 12 tahun= 3 x 1 tablet sehari
Untuk umur 21 tahun= 4 x 1 tablet sehari
Peringatan dan perhatian :
BROSUR
HALDOL TABLET
Komposisi :
Tiap tablet mengandung haloperidol 5 mg
Indikasi :
Haloperidol digunakan untuk psikosis.
Kontra indikasi :
Tidak boleh digunakan pada depresi terhadap system saraf pusattoksik
yang berat, atau keadaan coma oleh sebab apapun dan individu yang
hipersensitif terhadap obat atau yang menderita penyakit perkinson
Farmakologi :
Obat ini masuk kedalam tubuh, lalu diserap disaluran cerna kadar puncak
dalam plasma tercapai 2-6 ja, sejak menelan obat. Obat ini menetap
samapi 72 jam dalam plasma selama berminggu-minggu, kemudian obat ini
ditimbun didalam hati sekitar 1% dari dosis yang diberikan. Lalu
diekresikan melalu empedu, ekresi dari haloperidol berlangsung lambat
melalu ginjal sekitar 40 % dari obat yang dikeluarkan selaama 5 hari
sesudah pemberian dosis tunggal
Efek samping :
Insomnia, gelisah, mengantuk, depresi, dan sakit kepala
Dosis :
Dosis untuk umur 6 tahun= 2 x 1 tablet
Dosis untuk umur 12 tahun= 3 x 1 tablet
Dosis untuk umur 21 tahun= 4 x 1 tablet
Aturan pakai :
Untuk umur 6 tahun= 2 x 1 tablet sehari
Untuk umur 12 tahun= 3 x 1 tablet sehari
Untuk umur 21 tahun= 4 x 1 tablet sehari
Peringatan dan perhatian :