Injeksi
Volume Kecil
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt
JENIS SEDIAAN
STERIL VOLUME
KECIL (SVP)
Multiple Doses
Di Kemas dalam Wadah
Single Dosis Ganda atau Vial.
1 Doses
Multiple
Doses 2
Single Doses
Di kemas dalam Wadah
Dosis tunggal atau
Ampul
SINGLE DOSES Multiple Doses
Dosis ganda (multiple doses)
Dosis tunggal (single dose) adalah wadah kedap udara
adalah suatu wadah kedap yang memungkinkan
udara yang pengambilan isinya perbagian
mempertahankan jumlah berturut-turut tanpa terjadi
obat steril dengan tujuan perubahan kekuatan, kualitas,
pemberian parenteral atau kemurnian bagian yang
sebagai dosis tunggal dan tertinggal
yang bila dibuka tidak dapat
ditutup rapat kembali
dengan jaminan tetap steril Sediaan vial merupakan
sediaan dosis ganda yang
Tidak dapat di gunakan dapat diambil beberapa kali
kembali dengan dosis 1-3 ml secara
parenteral dan memungkinkan
penggunaan ini sebanyak 5
Tidak mengandung kali pemakaian
antimikroba
dll Benzalkonium
Klorida 0,01%
Benzil Alkohol
Fenol 0,25-
1-2%
0,5%.
Klorbu
tanol
0,25-
0,5%
Menurut Farmakope Indonesia V, injeksi adalah larutan yang diberikan
secara parenteral. Walaupun secara terminologi injeksi adalah berupa
larutan, tapi beberapa sediaan injeksi juga dapat berupa suspensi.
Sediaan injeksi berupa suspensi ini tidak bisa diberikan dengan rute
intravena dan intratekal. Sehingga secara umum dapat didefinisikan
bahwa injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, suspensi, emulsi,
atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan (disuntikkan) dengan cara merobek jaringan, ke
dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir
PENGGOLONGAN SEDIAAN
Injeksi Menurut USP, obat suntik dibagi dalam lima jenis yang
secara umum didefinisikan sebagai berikut:
1.Obat larutan atau emulsi yang sesuai untuk obat suntik,
Penamaan memakai judul “_______ injection.” (Contoh:
Insulin Injection)
2.Bubuk kering atau larutan pekat, tidak mengandung dapar,
pengencer atau zat tambahan lain dan bila ditambah pelarut
lain yang sesuai memberikan larutan yang memenuhi semua
aspek persyaratan untuk obat suntik, dan ini dibedakan
dengan judul Penamaan : “Sterile ________” (Contoh: Sterile
Ampicillin Sodium)
3. Sediaan-sediaan seperti dijelaskan di nomor 2 kecuali bahwa mereka
mengandung satu atau lebih dapar, pengencer atau zat penambah
lain, dan dibedakan dengan judul Penamaan: “________ for
injection” (Contoh: Methicillin Sodium for Injection)
4. Padatan yang disuspensikan di dalam media cair yang sesuai dan
tidak untuk disuntikkan intravena atau ke dalam ruang spinal,
dibedakan dengan judul Penamaan: “Sterile _________
Suspension” (Contoh: Sterile Cortisol Suspension)
5. Padatan kering, yang bila ditambahkan pembawa yang sesuai
menghasilkan sediaan yang memenuhi semua aspek persyaratan
untuk Sterile Suspension dan yang dibedakan dengan judul
Penamaan “Sterile ________ for Suspension” (contoh: Sterile
Ampicillin for Suspension) (Ansel, 1989).
Parenteral Volume Kecil
1.Intradermal (ID)
lapisan sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit
2.Intramuskular (Im)
3.Intravena
4.Subcutan (dibawah kulit)
5.Rute Injeksi Lain : Intra-arrerial, Intraserebral, Intraspinal, Intracutan,
intratekal,intra-artikular, intrakardial, intraperitoneal, intrasisternal dan
Peridural
1. Intravena
2. Subcutan (absorbsi lebih lambat, lebih nyeri dibanding iv
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN SEDIAAN PARENTERAL
PRO INJECTIO)
Persyaratan pelarut air untuk sediaan
injeksi yang tercantum dalam USP
adalah:
a)Harus dibuat segar dan bebas pirogen
b)Jumlah zat padat terlarut total tidak boleh
lebih dari 10 ppm
c)p. H 5, 0 – 7, 0
d)Tidak boleh mengandung ion-ion klorida,
sulfat, kalsium, amonium, dan CO2
e)Batas logam berat
f) Batas bahan-bahan organik seperti tanin
dan lignin – Batas jumlah partikel
1.Ukuran partikel dan BJ
2.Aliran Tiksotropi
FARKTOR-FAKTOR 3.Surfaktan
YANG
4.Kecepatan Sedimentasi (gel-form)
MEMPENGARUHI
PEMBUATAN 5.Caking
SUSPENSI INJEKSI 6.Kelarutan zat aktif
DALAM AIR
7.Bahan anti busa
8.Rheologi sistem
9.Isotonis
10.Isohidris
11.Bahan antibakteri
1. Menghaluskan ukuran partikel CARA
dan merekristalisasi bahan obat
MEMBUAT
2. Sterilisasi bahan obat SEDIAAN
3. Sterilisasi pembawa dan pelarut INJEKSI DALAM
4. Larutkan bahan aktif dengan AIR
pelarut secara aseptik
5. Aduk, homogenkan, dan
campurkan secara aseptik
6. Masukkan ke dalam wadah
steril, tutup, dan segel secara
aseptik
SUSPENSI INJEKSI
DALAM MINYAK Pembawa minyak biasanya :
Arachidis, olivarum, sesame,
ethyl oleat
Contoh formula : Cara pembuatannya :
R/ Procain Penisilin 300.000 s.i/mL Disuspensikan dulu procain
Aluminium monostearat 2 penisilin yang telah dihaluskan
sedikit demi sedikit ke dalam
Minyak zaitun netral steril ad 100 mL
larutan campuran aluminium
monostearat dan minyak zaitun
secara aseptik
HAL-HAL YANG • Pembentukan gel
HARUS Penambahan aluminium monostearat 2%
DIPERHATIKAN dalam injeksi prokain penisilin untuk
mencegah pembentukan paket sedimen
karena sebagai suspending agent
• Ukuran partikel
Ukuran yg dikehendaki adalah 5 μm
Semakin kecil ukuran partikel, semakin
luas permukaan sehingga permukaan
yang terlindungi semakin besar dan
kelarutan pun semakin besar. Dengan
demikian absorbsi menjadi lebih cepat
SEDIAAN STERIL
INJEKSI
REKONSTITUSI
Seperti halnya sediaan suspensi yang
ditujukan untuk penggunaan per-oral,
sediaan suspensi steril juga dapat berupa
suspensi yang sudah dicampur dengan
pembawanya, maupun suspensi yang
berada dalam bentuk kering yang perlu
direkonstitusi terlebih dahulu sebelum
digunakan. Pemilihan bentuk sediaan akan
terkait dengan stabilitas zat aktif dalam
sediaan.
ADA 2 CARA Penggunaannya yang harus
direkonstitusi dengan aqua pro
injenctio (USP) + Serbuk steril SVP
dibuat menurut 2 cara:
• Kering- beku (freeze-drying) dan
• Pengisian zat padat (serbuk) pro
injectio ke dalam vial/ampul
Kebanyakan serbuk kering steril SVP
dibuat dengan cara kering-beku,
sering dinyatakan sebagai
liofilisasi.
Obat dalam bentuk sediaan serbuk injeksi (Dry Powder)
perlu dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut seperti
aqua pro injection atau dengan NaCl 0,9 %. Pelarut yang
paling banyak digunakan
***berdasarkan brosur yang tertera pada kemasan obat, Pedoman Pencampuran Obat
Suntik Departemen Kesehatan Tahun 2009, dan Handbook On Injectable Drugs
1.Aqua pro injection (API)
2.NaCl 0,9 %
3.Dekstrosa 5 %.
Ketiga pelarut tersebut jika digunakan untuk melarutkan
obat dry powder maka larutan dapat kompatibel dan stabil
dalam penyimpanan (Depkes RI, 2012). Obat-obat dry powder
direkonstitusikan terlebih dahulu dengan menggunakan
pelarut yang sesuai sebelum diberikan ke penderita
KOMPATIBILITAS OBAT DRY POWDER
Obat yang dicampurkan bersamaan dengan
infus harus kompatibel atau tercampur dengan
baik untuk menghindari resiko yang tidak
diinginkan.
a yang khas
2. Struktur kornea mata yang khas
FORMULASI SEDIAAN OBAT MATA
3. Sterilisasi basis salep dg cara kering pada suhu 1200C 2 jam, 150 C
1 jam tergantung sifat fisik salep yang digunakan.