benniiskandar@stifar-riau.ac.id
Pemakaian Untuk Mata
Pemakaian untuk mata efek lokal pada bagian permukaan
mata atau bagian dalamnya.
Pendaparan
untuk mencegah kenaikan pH yang disebabkan oleh
interaksi terhadap wadah kaca yang melepaskan ion
hidroksil. Secara ideal harus memiliki pH seperti pada air
mata ± 7,4 (3,5 – 8,5)
Guttae Ophthalmicae (Tetes Mata)
Hal-hal penting pada pembuatan obat tetes mata :
Sterilisasi
Dapat dilakukan dengan menggunakan penyaring membrane
steril atau penyaring bakteri secara aseptis, atau jika pemanasan
tidak mempengaruhi stabilitas sediaan, maka sterilisasi obat
dalam wadah akhir dengan cara autoklaf dapat dianjurkan.
Pengawet
Tidak boleh ditambahkan pada sediaan larutan mata untuk
pembedahan, karena dapat menimbulkan iritasi pada jaringan
mata. Bahan pengawet yang dianjurkan adalah nipagin, nipasol,
klorbutanol, fenil etil alcohol, timerosol, fenil raksa (II) nitrat
atau fenil raksa (II) asetat 0,002% b/v, benzalkonium klorida
0,01% b/v, klorheksidin asetat 0,01 % b/v
Guttae Ophthalmicae (Tetes Mata)
Hal-hal penting pada pembuatan obat tetes mata :
Pengental (hidroksipropilmetilselulos atau polivinil
alcohol)
Harus bebas dari partikel yang dapat terlihat, dapat
ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga
obat lebih lama kontak dengan jaringan.
Suspensi Obat Mata
Harus steril dan suspense harus dalam bentuk
termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi dan atau
goresan pada kornea. Suspensi obat mata tidak boleh
digunakan lagi jika terjadi pengerasan atau
penggumpalan
Guttae Ophthalmicae (Tetes Mata)
Keuntungan tetes mata :
Tetes mata secara umum larutan berair, lebih stabil dari salep
Tidak menganggu penglihatan saat digunakan
Larutan mata memiliki kelebihan dalam kehomogenan.
Kerugian Salep Mata :
Dapat menggangu pengelihatan, kecuali jika digunakan
saat akan tidur/
Dari tempat kerjanya yaitu bekerja pada kelopak mata,
kelenjar sebasea, konjungtiva, kornea dan iris.
Injeksi
Asal kata injeksi adalah injectio yang berarti
memasukkan ke dalam.