TEKNOLOGI SEDIAAN
LIQUIDA DAN SEMISOLID
Shampo Ketokonazole
O
L
E
H
KELOMPOK
: 1 (SATU)
KELAS
: C- S1 FARMASI 2014
ASISTEN
Lembar Pengesahan
TEKNOLOGI SEDIAAN
LIQUIDA DAN SEMISOLID
OLEH
KELOMPOK : I
1.
Aditya R. Lalapa
8214 14 095
2.
8214 14
3.
8214 14 079
4.
8214 14 091
5.
Karina Hasan
8214 14 103
Gorontalo,
November 2016
Mengetahui,
NILAI
Asisten
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan penuh rasa tasyakur yang mendalam, kami panjatkan Puji Sukur
kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum teknologi sedian
liquida dan semisolid tentang SHAMPO KETOKONAZOLE.
Dalam penulisan laporan ini, sesungguhnya tidak sedikit tantangan,
kesulitan dan hambatan yang kami hadapi, namun dengan penuh percaya diri
disertai tekad dan kemauan yang keras pada akhirnya laporan ini dapat kami
selesaikan sebagaimana adanya.
Faktor anugerah dan bantuan dari berbagai pihak telah memperlancar
penulisan laporan ini dan oleh karena itu dengan mendahulukan syukur
Alhamdulillah pada kesempatan yang berharga ini, kami merasa berkewajiban
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus serta penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang penuh keikhlasan telah memberikan bantuan
moril dan materil kearah penyelesaian laporan ini.
Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kelompok 1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
I.1
Latar Belakang........................................................................................1
I.2
Tujuan Percobaan....................................................................................2
II.2
Uraian Bahan...........................................................................................6
II.3
Analisis permasalahan.............................................................................7
Formula.................................................................................................. 36
IV.2
Perhitungan ........................................................................................... 37
Cara kerja............................................................................................... 41
V.2
evaluasi.................................................................................................. 42
BAB VI PEMBAHASAN................................................................................... 46
BAB VII PENUTUP...........................................................................................
VII.1
Penutup.................................................................................................. 47
VII.2
kesimpulan............................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis
serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta
pendstribusiannya dan penggunaannya secara aman.
Seiring dengan perkembangan di dalam obat, bentuk sediaan dalam
bidang farmasi juga semakin bervariasi. Sediaan obat tersebut antara lain
sediaan padat seperti serbuk, kapsul, suppsitoria, tablet,Sediaan setengah
padat terdiri dari salep, gel, krim, pasta dan sediaan liquid seperti larutan,
suspensi dan emulsi. Adanya berbagai bentuk sediaan tesebut diharapkan
dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen. Salah satu
contoh sediaan farmasi yang beredar di pasaran, apotik, instalasi kesehatan
dan toko obat yakni sediaan cait (liquid).
Sediaan liquid merupakan sediaan dengan wujud cair, mengandung
satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdipersi stabil dalam medium
homogeny pada saat diaplikasikan. Sediaan cair atau liquid banyak
diminati dari kalangan anak-anak, dewasa dan lansia, sehingga satu
keunggulan sediaan liquid dibandingkan dengan sediaan-sediaan lain
adalah dari segi rasa dan bentuk sediannya. Salah satu dari sediaan liquid
adalah emulsi.
Emulsi adalah sistem dua fase dimana salah satu cairannya terdispersi
dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan-tetesan kecil (Dirjen POM,
1995). Salah satu sediaan emulsi yang digunakan dalam kosmetik antara
lain shampo.
Shampo adalah sediaan kosmetika untuk mAksud keramas rambut,
sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih dan sepadat
mungkin menjadi lembut, mudah diatur dan berkilau. Shampo merupakan
produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak,
debu, serpihan kulit dan kotoran lain di rambut.
Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui cara pembuatan shampo ketokonazol emulgator
tween 80 dan span 80.
2. Untuk mengetahui cara memformulasi sediaan shampo ketokonazol
emulgator tween 80 dan span 80.
3. Untuk mengetahui cara mengevaluasi sediaan shampo ketokonazol
emulgator tween 80 dan span 80.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
A. Definisi Emulsi
Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi
dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil (Dirjen POM, 1995).
Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara
termodinamika, yang terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang
tidak bercampur, dimana salah satunya terdispersi dalam cairan lainnya
dalam bentuk tetesan-tetesan kecil, yang berukuran 0,1-100 m, yang
distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok. Komponen emulsi
yang staibil harus harus terdiri dari 3 komponen yaitu fase terdispersi
atau fase internal, fase kontinyu atau fase eksternal, dan bahan
pengemulsi (Tungadi R, 2014).
B. Tipe Emulsi
Dua tipe emulsi menurut Ansel (2011) adalah sebagai berikut:
1. Emulsi yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air
disebut emulsi minyak dalam air dan biasanya diberi tanda sebagai
emulsi M/A
2. Emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak
disebut emulsi air dalam minyak dan dikenal sebagai emulsi A/M
Menurut Tungadi R, (2014) ada 3 tipe emulsi yaitu:
1. M/A (Minyak/Air) : suatu emulsi dimana minyak terdispersi
sebagai tetesan-tetesa dalam fase air dan diistilahkan emulsi minyak
dalam air.
2. A/M (Air/Minyak) : jika air adalah fase terdispersi dan minyak
adalah medium pendispersi, maka emulsi disebut emulsi air dalam
minyak.
3. Emulsi ganda telah dikembangkan berdasarkan pendundaan
pelepasan bahan aktif. Dalam tipe emulsi ini memiliki 3 fase yang
Studi Preformulasi
1. Ketokonazole
Nama resmi
ketoconazole
Nama lain
Rm/Bm
:
C
26
H28Cl2N4O4
532,4
Rumus struktur
Pemerian
Pka
pH
: 5-6
Kelarutan
Inkompatibilitas
:-
Stabilitas
Farmakologi
Kegunaan
Ditinjau dari kelarutan ketokonazol praktis tidak larut dalam air akan
tetapi sedikit larut dalam alkohol, tujuan ketokonazol dibuat shampoo
yaitu diindikasikan untuk infeksi ragi jenis pityrosporum, seperti:
pityriasis versicalar, dermatitis seborrhoeic dan pityriasis capitis
(ketombe) (Rowe,2009).
BAB III
PENDEKATAN FORMULA
III.1
Uraian Bahan
a. Zat aktif
1.
: KETOCONAZOLUM
RM/BM
: C26H28Cl2N4O4/531,14
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilatas
: -
Stabilitas
Konsentrasi
: 2%
Kegunaan
: zat aktif
Penyimpanan
b. Emulgator
1. Tween 80 (rowe 2009 1978,syed 2014,kim 2005, FI III, hal 509)
Nama lain
: POLYSORBATUM 80
RM/BM
: -
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
: mudah
larut
etanoltidak
dalam
larut
air,
dalam
dalam
minyak
mineral
Inkompatibilitas
: perubahan
warna
dan
atau
Konsentrasi
: 1-10%
Kegunaaan
: emulgator
Penyimpanan
: SORBITOLUM
RM/BM
: C6H14O6 /182,17
Rumus struktur
H OH
H OH OH H
HO - C C C - C C C - OH
H H OH H H
Pemerian
Kelarutan
: pada
umumnya
larut
/terdispersi
Stabilitas
Konsentrasi
: 1-10%
Kegunaan
: emulgator
Pemyimpana
RM/BM
: C12H25NaO4s
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
kationik
menyebabkan
terlalu
rendah,
Bahan
harus
disimpan
: 1%
Kegunaan
: emulgator
Penyimpanan
: CETOSTEARYL ALCOHOL
RM/BM
: -
Rumus struktur
: -
Pemrian
Kelarutan
Inkompabilitas
Stabilitas
Konsentrasi
: 9%
Kegunaan
: emulgator
Penyimpanan
c bahan pengawet
1. Metylparaben (Dirjen POM 1979, hal 378,rowe 2009, hal 442)
Nama lain
: METHYLIS PARABENUM
RM/BM
: C8H8O3
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
: aktivitas
antimikroba
dari
berkurang
dengan
adanya
Stabilitas
Konsentrasi
: 0,02%-0,3%
Penyimpanan
Kegunaan
: sebagai pengawet
2 Propilparaben (Rowe 2009 hal 597, FI IV hal 713, FI III hal 535)
Nama lain
: PROPYLIS PARABENUM
RM/BM
: C10H12O3/180,21
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
: aktifitas
antimikroba
propilparaben
surfaktan
micellization
berkurang
nonionik
mg,
dari
jauh
di
sebagai
alumunium
trisilikat
dilaporkan
menguap
isopropyl
paraben
sehingga
mengurangi
aktifitas
pengawet
besi
dan
tunduk
pada
Konsentrasi
: 0,02%
Kegunaan
: sebagai pengawet
Penyimpanan
: BRONOPOL
RM/BM
: C3H6BrNO4/200.00
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
: senyawa
penurunan
sulfhidril
yang
menyebabkan
signifikan
pada
aktifitas
bronopol,
dan
sistein
kombinasi/lesitin
atau
dan
atau
hidrolisat,
protein
dan
atau
amina
surfaktan
dengan
metabisulfit,
oksida
dengan
natrium
dengan
protein
amina
surfaktan
alumunium,
penggunaan
: bronopol
stabil
antimikroba
dan
adalah
aktifitas
praktis
tidak
pada
suhu
kamardan
: 0,02%
kegunaan
: sebagai pengawet
penyimpanan
d agent pengental
1. Hpmc (rowe 2009,314)
Nama lain
: HIDROKSI
PROPIL
METIL
SELULOSA (HYPROMELLOSE)
RM/BM
: -
Rumus struktur
: -
Pemerian
: putih,
putih
keabuan,
kekuningang,
bubuk
atau
putih
granul,
campuran
metanol
dan
stabil,
meskipun
higroskopis
solusi
setelah
stabil
bersifat
penegringan,
pada
Ph
hypromellose
3-11,
mengalami
pada
kelas
dan
konsentrasi
bahan.
Untuk
suhu
dibawah
larutan
suhu
gelasi,
menurun
meningkat.
Diluar
viskositas
karena
suhu
suhu
gelasi,
: 2%
Kegunaan
: agent pengental
Penyimpanan
: CARBOMER
RM/BM
: -
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
dinetralisir,
dalam
etanol
tidak
kompatibel
dispersi
karbomer,
tertentu
aktif
fungsional
dengan
membentuk
aminokompleks
dengan karbomer.
Stabilitas
paparan
berlebihan
suhu
dapat
yang
mengakibatkan
Lengkap
dekompossi
mendukung
jamur.
Sebaliknya,
karena
pengawet
chlorocresol,
itu
penggunaan
antimikroba
seperti
methylparaben,
Pemerian
Kelarutan
: mudah
mendispersi
dalam
air,
beberapa
logam
seperti
pencampuran
dengan
etanol
: larutan
stabil
pada
pH
2-10
Viskositas
larutan
berkurang
pada
pH
7-9.
Bisa
: 3-6%
Kegunaan
: sebagai pengental
Penyimpanan
e Dapar
1
-
Natrium sitrat
Nama lain
: NATRII CITRAS
RM/BM
: C6H5Na3O7.2H2O/294,10
Rumus struktur
: -
Pemerian
Kelarutan
inkompatibilitas
stabilitas
stabil
pada
penyimpanan.
air
dapat
menyebabkan
Larutan
pemisahan
kecil
harus
disimpan
konsentrasi
0,3-2,0%
kegunaan
: sebagai pendapar
penyimpanan
Asam sitrat
Nama lain
: CITRII ACID
RM/BM
: C6H8O7.H2O/192
Rumus struktur
Pemerian
kristal
efflorescent.tidak
putih,
bubuk
berbau
dan
Inkompatibilitas
tartrat
alkali
tanah
dan
logam
pada
penyimpanan
Konsentrasi
: 0,3-2,0%
Kegunaan
: sebagai pendapar
Penyimpanan
f emolien
1. Gliserin (FI III, 1979: 271, Excipient 6 th, 2009:295)
Nama lain
: GLYCEROLUM
RM/BM
: C3H8O3/92,10
Rumus struktur
Pemerian
CH2OH-CHOH-CH2OH
rasa
hanyat,
higroskopis
jika
Inkompatibilitas
: Incompatibel
pengoksida,
dengan
bahan
pottarium
klorat,
petasium permanganat
Stabilitas
: Stabil
pada
tekanan
dan
suhu
maksimal
Konsentrasi
: 30%
Kegunaan
Penyimpanan
: PARAFFINUM LIQUIDUM
RM/BM
: -
Rumus struktur
: -
Pemerian
: cairan
kental,
transparan,
tidak
Inkompatibilitas
: Inkompatibilitas
dengan
agen
oksidator kuat
Stabilitas
dan cahaya
Konsentrasi
: 1-32
Kegunaan
: sebagai emolien
Penyimpanan
3. gliseril monostearat (Rowe, 2009 hal : 290-292 ; Rowe, hal : 308 310
; jurnal)
Nama Resmi
gliseril monostearat
Nama lain
RM/BM
C21H42O4 / 358.6
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Larut
ditambahkan,
seperti
Penyimpanan
Inkompatibilitas
Kosentrasi
0,5 5 %
Alasan Peggunaan
g Humektan
1. Propilenglikol (rowe hal: 592-593 , FI III, 534)
Nama lain
: PROPYLENGLYCOLUM
RM/BM
: C3H8O2/76,10
Rumus struktur
Pemerian
berbau;
mani;higroskopik
rasa
agak
Kelarutan
: Larut
dengan
aseton,
kloroform,
Stabilitas
ia
cenderung
untuk
glycol
secara
kimiawi
: 15%
Kegunaan
Penyimpanan
: SORBITOL
Nama lain
: Isomalt
RM/BM
: C12H24O1/344.32
Rumus struktur
Pemerian
sorbitol
akan
membentuk
Kegunaan
: sebagai humektan
Penyimpanan
Konsentrasi
3-15%
Alasan penambahan
pembantu.
Sorbitol
tidak
: Polyethylene Glycol
Nama lain
RM/BM
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
dengan
polietilen
glikol
lainnya
(Setelah leleh, jika perlu). larutan air
dari highermolecular- nilai berat badan
dapat membentuk gel. polyethylene
cair
glikol
yang
larut
dalam
aseton,
aseton,
yang
hidroskopis. polietilen
: sebagai humektan
Konsentrasi
: -
Penyimpanan
Alasan penambahan
formulasi farmasi,
stabil,
dasarnya
non
zat
hidrofilik
irritant
yang
pada
kulit
: NATRII PYROSULFIS
RM/BM
: Na2S2O5/190,10
Rumus struktur
: -
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
ada
farmakologi,
metabi
selain
sulfitsesuai
kloramfenikolk
aktivitas
itu
natrium
dengan
Stabilitas
Konsentrasi
: 0,01-1 %
Kegunaan
: antioksidan
Penyimpanan
: BUTHYLIS
HYDROXYTOLUENNUM
RM/BM
: C15H24O/220,35
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
Stabilitas
: Paparan
perubahan
cahaya
warna
menyebabkan
dan
hilangnya
: 0,005-0,02 %
Kegunaan
: sebagai antioksidan
Penyimpanan
: -tokoferol,vitamin E
RM/BM
: -
Rumus struktur
: -
Pemerian
Kelarutan
minyak
kental
jernih
Inkompatibilitas
dengan
ion
logam
Konsentrasi
: 0,001-0,05%
Kegunaan
: sebahgai antioksidan
Penyimpanan
i Pembusa
1. Sodium Lauryl Sulfate (FI III, 1979:713; Rowe, 2009:651)
Nama lain
RM/BM
: C12H25NaO4S/288,38
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
Stabilitas
: 10%
Kegunaan
: sebagai pembusa
Penyimpanan
: CETOSTEARIL ALKOHOL
Nama lain
: Alcohol
cetylicus
et
stearylicus;
: -
Rumus struktur
: -
Pemerian
Memiliki
samar
sebuah,
Inkompatibilitas
Stabilitas
penyimpanan
normal.
: -
: Cetyl Alcohol
Nama resmi
RM/BM
Rumus
Pemerian
: C16H34O/242.44
struktur
Kelarutan
Inkompatibilitas
alkohol
untuk
bertanggung
menurunkan
ibuprofen,
yang
kecenderungan
titik
jawab
leleh
Hasil
mencuat
di
selama
Penyimpanan
Konsentrasi
: 2-5%
Kegunaan
: pembusa
J Pengaroma
1. Oleum citrit (FI III,455)
Nama lain
: OLEUM CITRI
RM/BM
: -
Rumus struktur
: -
Pemerian
Kelarutan
bercampur
dengan
etanol
mutlak P
Inkompatibilitas
: -
Stabilitas
Konsentrasi
: q.s
Kegunaan
: sebagai pengaroma
Penyimpanan
: MENTHOLUM
RM/BM
: C10H20O/156,30
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
Stabilitas
dalam
krim
berair
telah
baik
melebihi
250C
pada
suhu
karena
tidak
mudah
tersublimasi
Konsentrasi
Kegunaan
: sebagai pengaroma
Penyimpanan
: OLEUM OLIVAE
RM/BM
: -
Rumus struktur
: -
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilitas
: -
Stabilitas
kruh
sekitar108oc
dan
dan
kering
dalam
ketat,
yang
pada
Ph
6,2
: q.s
Kegunaan
: sebagai pengaroma
Penyimpanan
BAB IV
FORMULASI DAN PERHITUNGAN
IV.1 Formulasi
a. Formula utama
R/
Ketokonazol shampoo
Tween 80
Span 80
Metil paraben
Propil paraben
HPMC
Dapar sitrat
Asam sitrat
Natrium sitrat
Gliserin
Propilenglikol
Natrium metabisulfit
-tokoferol
NLS
Oleum citrate
Aquadest
b. Formula alternative
R/
Ketokonazole shampoo
NLS
Metil paraben
Propil paraben
Hpmc
Dapar sitrat
Asam sitrat
Natrium sitrat
Gliserin
Propilenglikol
Natrium metabisulfit
-tokoferol
Oleum citrit
Aquadest
c. Formula yang disetujui
R/
Ketokonazol shampoo
Tween 80
Span 80
2%
10%
10%
0,18%
0,02%
2%
30%
15%
1%
0,05%
10%
q.s
ad 100 %
2%
10%
0,18%
0,02%
2%
30%
15%
1%
0,05%
q.s
ad 100 %
2%
10%
10%
Metil paraben
Propil paraben
Hpmc
Dapar sitrat
Asam sitrat
Natrium sitrat
Paraffin
Propilenglikol
Natrium metabisulfit
-tokoferol
NLS
Minyak zaitun
Aquadest
IV.2 Perhitungan
a. Perhitungan dapar
Ph stabilitas zat aktif
Ph dapar sitrat
0,18%
0,02%
2%
1%
15%
1%
0,05%
10%
q.s
ad 100 %
= 5-6
= 2,2-8,5
= 6
Ph yang didapar = 6
Pka
= -Log ka
6,396
= - log ka
Ka
= 10-6,396
= 4,01 x 10-7
Ph
= -log [H+]
= -log [H+]
[H+]
= 10-6
H +
H +
= 2,303 C
{ka +
ka .
0,01
= 2,303 C
4,01 x 10 x 7 .10 x 6
{4,01 x 10 x7+ 10 x6 }2
0,01
= 2,303 C
4,01 x 10 x 13
12
1,96 x 10 x
0,01
0,01
= 2,303 C . 0,204
0,01
= 0,469 C
= 0,021
Ph
0,396
= log g/a
Garam
= 2,48 (asam)
= garam + asam
0,021
0,021
= 3,48 (asam)
Asam
= 0,0060
Garam
= C-asam
= 0,021-0,0060
= 0,015
= 0,138/120 x 100%
= 0,115%
= 0,529/120 x 100%
= 0,440%
Perhitungan bahan
Volume sediaan
Volume dilebihkan :
120 ml
3%
120
Perhitungan aligasi
Tween 80
15
7,5
12
Span 80
4,5
Perhitungan bahan
Tween 80 = 7,5/12 x 10% =0,0625 %
= 0,0625/100 x 123,6 ml
=0,07725 gram
Span 80 = 3/12 x 10%
=0,025%
=0,025/100 x 123,6 ml
=0,0309 gram
Ketokonazole
=2/100 x 123,6
=2,472 gram
Metil paraben
=0,18/100 x 123,6 ml
=0,22248 gram
Propil paraben
=0,02/100 x 123,6 ml
=0,02472 gram
HPMC
=2/100 x 123,6 ml
= 2,472 gram
Gliserin
=30/100 x 123,6 ml
= 37,08 gram
Propilenlikol
=15/100 x 123,6 ml
=18,54 gram
Na metbisulfit
=1/100 x 123,6 ml
=1,236 gram
Nls
=10/100 x 123,6 ml
=12,36 gram
Aquadest
=100%- (2 + 10+ 0,18+0,02+2+0,440+0,115+10+15+1+0,005+10)
=100% - 70,8
=29,2 %
BAB V
CARA KERJA DAN EVALUASI
1. Cara kerja
V.1.1 Pembuatan shampoo KEOCONAZOLE
1) Dipisahkan fase minyak dan fase air. Dimana fase minyak terdiri dari
ketokonazole, span 80, propil paraben,-tokoferol, paraffin, Oleum
citrid, dan fase air terdiri dari natrium bisulfat, SLS, metal paraben,
gliserin.
2) Disiapkan 2 beker gelas
3) Dimasukan bahan pada beker pertama untuk fase air berdasarkan titi
leleh bahan
4) Dimasukan bahan pada beker kedua untuk fase minyak
5) Dipanaskan beker pertama diatas waterbath pada suhu 800C
6) Dipanaskan beker kedua diatas waterbath pada suhu 700C
7) Dimasukan fase minyak kedalam fase air
8) Diaduk hingga tercampur dengan ultraturax
9) Dicampur dengan HPMC
10) Diaduk dengan ultraturax dengan kecepatan 600 selama 2 menit
11) Dikemas dala wadah
2. Evaluasi shampoo
Tabel hasil evaluasi sediaan emulsi teknologi sediaan liquida dan
semisolida
Jenis Sediaan
: Shampo Ketokonazole
Kelompok / Kelas
Nama Evaluator
no
Jenis evaluasi
Prinsip evaluasi
Hasil pengamatan
Uji organoleptis
(warna, bau,
rasa dan
kejernihan)
1
Pengamatan secara
visual
2
Uji Ph larutan
Penentuan
densitas larutan
Berdasrkan angka
yang ditunjukan eleh
alat pengukur Ph (Ph
meter) yang di
celupkan pada sampel
Menentukan densitas
larutan dengan
menimbang masa
larutaqn sebsnayak
volume tertentu
dengan piknomenter
yang kemudian
dibandingkan dengan
cairan yang telah
diketahui identitasnya
(aquadest) pada suhu
Warna : putih
Bau: olive oil
Warna : putih
Bau: olive oil
Warna : putih
Bau: olive oil
0
1
2
3
gram
Pikno+sediaan : 27,9
gram
tertentu
Penentian
vikositas dengan
alat brookfield
Uji freezetaw
(pemisahan
akibat paparan
suhu)
Sebuah spindle
dicelupkan sediaan
yang akan diukur
viskositasnya. Gaya
gesek
antarpermukaaan
spindle dengan cairan
akan menentukan
tingkat viskositas
sediaan
Sediaan ditetesi
dengan metilen blue
secukupnya,
kemuadian diamati
Dicampurka 1 gram
sampel dengan 50 ml
air dikocok selama 20
detik dan diamati
tinggi busa
Sediaan diletakan
pada tempat dengan
suhu 5oC, biarkan
selam 2 hari.
Kemudian amati
terjadi pemisahan
atau tidak. Kemudian
letakan pula sediaan
pada tempat ddengan
suhu 40o C. dibiarkan
selama 2 hari . amati
terjadi pemisahan
atau tidak.
0
1
160 cp
384 cp
136 cp
0
1
m/a
m/a
m/a
0
1
8,0 cm
8,0 cm
8,0 cm
1
siklu
s
BAB VI
PEMBAHASAN
VI.1 PEMBAHASAN
Shampo adalah salah satu produk perawatan rambut yang digunakan untuk
menghilangkan minyak, debu, ketombe, partikel-partikel kasar yang berasal
dari lingkungan dan kotoran lain dari rambut (Putra, 2009). Pada praktikum
teknologi sediaan liquida dan semi solid ini, dibuat shampo dalam bentuk
emulsi minyak dalam air.
Shampo ketokonazole sendiridiindikasikan
BAB VII
PENUTUP
VII.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Cara membuat sediaan shampo ketokonazol yaitu dengan cara di
pisahkan bahan fase air dan fase minyak, lalu dipanaskan masingmasing fase, kemudian diamsukkan fase minyak ke dalam fase air dan
dicampur pada ultraturax, lalu dicampurkan dengan pengental dan
ditambahkan pengroma.
2. Cara memformulasi sediaan shampo ketokonazol yaitu dengan
menambahkan zat tambahan seperti surfaktan, pengawet, pendapar,
pengental, emolien, humektan, pengaroma.
3. Cara mengevaluasi sediaan shampo ketokonazol yaitu uji organoleptis,
uji pH, uji viskositas, uji bobot jenis, uji tipe emulsi dan uji tinggi busa.
VII.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum,
mengetahui bagaimana cara menggunakan alat yang baik dan benar, agar
dapat meminimalisir berbagai kesalahan yang mungkin saja terjadi pada
saat praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pom. 1979. Farmakope Indonesia Jilid Iii. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Dirjen Pom. 1995. Farmakope Indonesia Jilid Iv. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Effionora. 2012, Eksipien Dalam Sediaan Farmasi (Karakterisasi Dan Aplikasi),
Jakarta: Dian Rakyat
Faizatun,2008. Formulasi Sediaan Sampo Ekstrak Bunga Chamomile Dengan
Hidroksi Propil Metil Selulosa Sebagai Pengental.Jakarta: Universitas
Pancasila.
Grace, 2010. Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Bahan
Pengental Terhadap Viskositas Dan Ketahanan Busa Sediaan Shampo.
Yogyakarta: Universitas Senata Dharma.
Nusiyah Hasyim 2011, Formulasi Gel Dari Sari Belimbing Wuluh. Makassar:
Universitas Hassanudin
Rowe, R. 2008. Handbook Of Pharmaceutical Excipient 6th Edition. Washington:
Pharmaceutical Press
Sweetman.S. Et All.2009. Martindale 36th . London: Pharmaceutical Press.
Tungadi,2014. Teknologi Sediaan Liquida Dan Semisolid.Jakarta: Sagung Seto.
LAMPIRAN
Foto sediaan
Skema Kerja
HPMC
-
Ditimbang
Didistribusikan ke dalam air panas pada
suhu 60-70 0C
Diaduk menggunakan ultraturax dengan
kecepatan 100 rpm selama 6 menit
Didinginkan sampai 20-25 0C
Fase
air
-
Fase
minyak
Disiapkan gelas beker
Dimasukkan natrium bisulfat,
SLS, metal paraben, gliserin.
Dipanaskan pada suhu 80 0C
kekokonazole shampo