Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM KOMUNIKASI FARMASI

Dosen : apt. Agung Dewantoro, M.Farm

Oleh Kelompok 3 :

1. Dian Ismiyasari (191040400279)


2. Dian Wahdah Fauziah (191040400251)
3. Ernawati (191040400289)
4. Farhani Fauziah Fasya (191040400262)
5. Fitri Nuraeni (191040400269)
6. Gina Padhilah (191040400297)

Kelas :
03 FARE 005

Program Studi D3 Farmasi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada
Resep Pasien Jantung

A. Deskripsi Furosemide
1. Nama Obat : Furosemide
2. Komposisi : Tiap tablet mengandung Furosemide 40 mg
3. Dosis :
 Edema
Dewasa: Dosis Awal: 40 mg per hari, dosis dapat diturunkan menjadi 20 mg perhari.
Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan 80 mg atau lebih per hari dalam dosis
terbagi.
 Lansia
Dosis awal: 20 mg per hari, dan dapat ditingkatkan jika diperlukan.
 Hipertensi
Dewasa: 40-80 mg per hari sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan
antihipertensi lain.
4. Aturan pakai : Dua kali sehari sesudah makan.
5. Indikasi : Mengatasi penumpukan cairan di dalam tubuh
6. Kontraindikasi : Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi:
Hipersensitif terhadap Furosemide dan Sulfonamide. Anuria atau gagal ginjal. Memiliki
penyakit Addison. Mengalami Hipovolema atau dehidrasi. Keadaan prekomatosa yang
berhubungan dengan sirosis hati.
7. Efek samping : Penggunaan furosemide berpotensi menyebabkan sejumlah efek
samping, antara lain:
 Pusing
 Vertigo
 Mual dan muntah
 Diare
 Penglihatan buram
 Sembelit
8. Interaksi obat : Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika furosemide
digunakan bersama obat-obatan lain, di antaranya:
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal, jika digunakan bersama antibiotik
golongan sefalosporin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan telinga, jika digunakan bersama antibiotic
golongan aminoglikosida
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, jika digunakan bersama dengan obat
diuretik hemat kalium
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan jantung, jika digunakan bersama dengan obat
glikosida jantung, seperti digoxin atau antihistamin
 Peningkatan risiko terjadinya hiponatremia, jika digunakan bersama carmabazepine
 Penurunan kadar furosemide di dalam darah, jika digunakan bersama obat aliskiren
 Penurunan risiko efek samping furosemide, jika digunakan bersama indometacin
9. Penyimpanan : Simpan obat ini dalam suhu ruangan. Hindarkan dari paparan sinar
matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
10. Literatur :
 https://health.detik.com/obat/d-1178584/furosemide-40-mg
 (https://www.alodokter.com/furosemide
 https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/furosemide-40-mg-10-tablet
B. Deskripsi Simvastatin
1. Nama Obat : Simvastatin
2. Komposisi : Tiap tablet mengandung Simvastatin 20 mg
3. Dosis :
 Awal : 1 x 10 mg sehari sebagai anti hiperkolesterol ringan 5 mg sehari maksimal 40
mg sehari
4. Aturan pakai : Sebelum atau sesudah makan pada malam hari
5. Indikasi : Menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta mengurangi risiko
serangan jantung dan stroke.
6. Kontraindikasi : Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi:
Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat. Gagal fungsi hati atau pernah
mengalami gagal fungsi hati. Peningkatan jumlah serum transaminase yang abnormal.
Pecandu alkohol. Wanita hamil dan menyusui.
7. Efek samping : Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk
simvastatin. Beberapa efek samping yang dapat terjadi saat mengonsumsi simvastatin adalah:
 Bersin-bersin
 Pilek
 Sakit tenggorokan
 Mual
 Sembelit
8. Interaksi obat : Sejumlah efek samping bisa muncul jika simvastatin dikombinasikan
dengan obat-obatan di bawah ini:
 Antikoagulan (obat pengencer darah): meningkatkan risiko perdarahan.
 Ezetimibe: meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
 Amlodipine dan asam fusidat: meningkatkan risiko kelainan otot (miopati)
 Colchicine, amiodarone, verapamil, dilatizem: meningkatkan risiko miopati
dan rhabdomyoyisis atau kerusakan jaringan otot rangka.
Simvastatin juga dapat meningkatkan risiko miopati, rhabdomyolysis, dan gagal ginjal akut,
bila digunakan bersamaan dengan obat-obat berikut:
 Antijamur, seperti itraconazole dan ketoconazole.
 Antibiotik, seperti clarithromycin dan erythromycin
 Vitamin B3 (niacin)
 Gemfibrozil
 Ciclosporin
 Danazol
9. Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan kering, terhindar dari paparan sinar
matahari langsung
10. Literatur :
 https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/simvastatin-20-mg-10-tablet
 https://www.alodokter.com/simvastatin
 https://www.k24klik.com/p/simvastatin-kf-20mg-tab-222#

C. Naskah Skenario
Asisten apoteker : “Atas nama bapak Kusnadi?”
Tn. kusnadi : “Iya, saya mbak.”
Asisten apoteker : “Saya jelaskan cara pemakaian obatnya ya pak. Untuk obat furosemide
diminum 2 kali sehari 1 tablet sesudah makan, disarankan untuk tetap dihabiskan walaupun sudah
merasa baikan ya pak untuk menghindari kambuhnya kondisi.”
Tn. Kusnadi : “2 kali sehari itu lebih baik dikonsumsi kapan saja ya?”
Asisten Apoteker : “Obat furosemid lebih baik dikonsumsi pagi dan siang karena efek
sampingnya menjadi lebih sering buang air kecil, lebih baik diminum 4 jam sebelum tidur ya
pak.”
Tn. Kusnadi : “Baik, mbak.”
Asisten apoteker : “Dan ini simvastatin untuk obat kolestrol nya diminum 1 kali sehari 1
tablet sesudah makan, dan diminum di malam hari ya pak. Apa ada yang ingin ditanyakan
mengenai obatnya pak?”
Tn. Kusnadi : “Tidak mba, terima kasih ya.”
Asisten Apoteker : “Sama-sama pak. semoga lekas sembuh ya pak.”
A. Deskripsi Amlodipine
1. Nama Obat : Amlodipine
2. Komposisi : Tiap tablet mengandung Amlodipine 5 mg
3. Dosis :
 Untuk mengatasi hipertensi
Dewasa: 5-10 mg per hari.
Anak-anak 6-17 tahun: 2.5-5 mg per hari.
 Untuk mengatasi angina pektoris
Dewasa: 5-10 mg per hari.
4. Aturan pakai : Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
5. Indikasi : Menurunkan tekanan darah
6. Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap amlodipine dan golongan
dihydropirydine lainnya.
7. Efek samping : Ketika pertama kali mengonsumsi amlodipine, penderita hipertensi
dapat mengalami keluhan sakit kepala atau merasa kegerahan. Akan tetapi, hal tersebut tidak
perlu dikhawatirkan karena gejala ini umumnya akan membaik dalam beberapa hari.
Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi akibat konsumsi amlodipine adalah:
 Merasa lelah
 Pusing
 Mual
 Pembengkakan tungkai
 Jantung berdebar
8. Interaksi obat : Mengonsumsi amlodipine dengan beberapa obat lain dapat
menimbulkan interaksi antarobat sehingga dapat menimbulkan efek samping atau
menurunkan efektivitas salah satu obat. Obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan
amlodipine antara lain:

 Simvastatin  Digoxin
 Amiodarone  Domperidone
 Clarithromycin  Piperaquine
 Clopidogrel  Tacro
 Ciclosporin  limus
 Dantrolene  Tegafur

Penggunaan amlodipine dengan simvastatin dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan


pada otot atau miopati.
9. Penyimpanan : Simpan obat di tempat tertutup dalam suhu ruangan dan terhindar dari
lembab, hawa panas dan sinar matahari langsung. Jauhkan juga dari jangkauan anak-anak.
10. Literatur :
 https://www.alodokter.com/amlodipine
 https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/amlodipine-5-mg-10-tablet

B. Deskripsi Acyclovir
1. Nama Obat : Acyclovir
2. Komposisi : Tiap tablet mengandung Acyclovir 200 mg
3. Dosis :
Kondisi: Herpes (termasuk herpes kelamin)
• Dewasa: Saat pertama kali terkena, dosisnya adalah 200-400 mg sebanyak 5 kali per hari
(setiap 4 jam) selama 5-10 hari. Untuk pencegahan, dosisnya adalah 200-400 mg, 4 kali per
hari.
• Anak-anak berusia di bawah 2 tahun: Separuh dosis orang dewasa.
• Anak-anak berusia di atas 2 tahun: Sama dengan dosis orang dewasa.
Kondisi: Cacar ular (herpes zoster)
• Dewasa: 800 mg 5 kali per hari selama 7-10 hari.
Kondisi: Cacar air
• Dewasa: 800 mg 4-5 kali per hari selama 5-7 hari
• Anak berusia di atas 2 tahun: 20 mg/kgBB sebanyak 4 kali per hari selama 5 hari. Dosis
harian maksimal adalah 800 mg
4. Aturan pakai : Sesudah makan
5. Indikasi : Mengatasi infeksi virus, seperti cacar air, cacar ular, dan penyakit
herpes.
6. Kontraindikasi : Untuk penderita yang hipersensitif terhadap aciclovir.
7. Efek samping : Beberapa efek samping yang biasa terjadi setelah mengonsumsi
acyclovir adalah diare, sakit perut, mual, muntah, atau kembung, serta sakit kepala atau
pusing. Bila efek tersebut tak kunjung hilang, periksakan diri ke dokter.
8. Interaksi obat : Harap berhati-hati jika mengonsumsi acyclovir tablet bersamaan
dengan obat-obatan di bawah ini:
 Ciclosporin, tacrolimus, atau bacitracin, karena dapat mengganggu fungsi ginjal.
 Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, diclofenac, atau meloxicam,
karena dapat meningkatkan efek samping acyclovir.
 Probenecid, cimetidine, dan mycophenolate mofetil, karena dapat meningkatkan efek
samping obat-obatan tersebut.
9. Penyimpanan : Acylovir tablet perlu disimpan dalam wadah tertutup dalam suhu ruang,
tidak terpapar sinar matahari langsung, dan tidak lembap.
10. Literatur :
 https://www.alodokter.com/acyclovir-oral

C. Naskah Skenario
Asisten apoteker : “Atas nama Ibu Sari?”
Ny. Sari : “Iya, saya mba.”
Asisten apoteker : “Saya jelaskan cara pemakaian obatnya ya bu. Yang pertama ada obat
amlodipine untuk darah tingginya diminum 2 kali sehari 1 tablet, sesudah makan ya bu,
disarankan minum saat pagi dan malam. Dan ini acyclovir diminum tiga kali sehari sesudah
makan, dihabiskan ya bu.”
Ny. Sari : “Baik, Mba. Terima kasih ya.”
Asisten Apoteker :“Sama-sama ibu.”
Resep Obat Mata

A. Deskripsi Cendo Cenfresh


1. Nama Obat : Cendo Cenfresh 0,6ml
2. Komposisi : Carmllose Sodium 5mg
3. Dosis : 1-2 tetes pada mata yang sakit. Diteteskan 3-4 kali sehari atau sesuai
kebutuhan.
4. Aturan pakai : 4 kali sehari 1 tetes pada mata kanan dan kiri
5. Indikasi : Mengurangi iritasi pada mata kering, melindungi mata terhadap iritasi
lebih lanjut, mengurangi rasa tidak nyaman karena iritasi mata ringan, terkena matahari dan
angina.
6. Kontraindikasi : Hipersensitivitas
7. Efek samping : Efek Samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Cendo Cenfresh
adalah :
 Hipersensitif (alergi)
 Tekanan intraocular meningkat
 Iritasi
 Rasa terbakar, gatal
 Dermatitis (peradangan kulit)
8. Interaksi obat : Ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat
mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, resiko efek samping dapat meningkat, obat
tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.
9. Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (< 30oC ) dan pada wadah tertutup rapat.
10. Literatur :
 www.halodoc.com

B. Naskah Skenario
Asisten Apoteker : Atas nama Ibu Siti? (memanggil pasien )
Pasien (keluarga pasien) : iya, saya mbak.
Asisten Apoteker : maaf apakah ini dengan ibu Siti atau keluarganya?
Pasien (keluarga pasien) : saya keluarganya mbak
Asisten Apoteker : Saya jelaskan cara pemakaian obatnya ya bu, nanti tolong
disampaikan kepada ibu Siti nya.
Pasien (keluarga pasien) : Baik mbak
Asisten Apoteker : ini obat Cendo Cenfresh untuk iritasi matanya ya bu, dipakai 4
kali sehari 1 tetes pada mata kanan dan kiri, jangan digunakan
lebih dari 3 hari setelah tutupnya dibuka ya bu
Pasien (keluarga pasien) : baik mba
Asisten Apoteker : apakah ada pertanyaan untuk mengenai obatnya bu ?
Pasien (keluarga pasien) : tidak mba
Asisten Apoteker : baik jika sudah mengerti. Ini obatnya ya, terimakasi bu, semoga
lekas sembuh.
Pasien (keluarga pasien) : sama sama mba.
A. Deskripsi Cendo Xitrol
1. Nama Obat : Cendo Xitrol 0,6ml
2. Komposisi :
Tiap ml obat mengandung :
 Dexamethasone 1mg
 Neomycin sulphate 3,5mg
 Polymyxin B sulphate
3. Dosis : 1-2 tetes tiap jam pada siang hari, dan tiap 2 jam pada malam hari. Jika
respon baik dikurangi menjadi 1 tetes tiap 4 jam
4. Aturan pakai : Tiap 20 menit pada mata kanan
5. Indikasi : Kondisi inflamasi mata yang responsive terhadap steroid disertai infeksi
bakteri atau adanya infeksi mata karena bakteri.
6. Kontraindikasi : Hipersensitif, infeksi jamur sistemik, glaucoma, simplex keratis
7. Efek samping :
Efek Samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Cendo Xitrol adalah :
 Gatal
 Kemerahan
 Bengkak
 Nyeri
 Sensasi hangat atau panas pada mata
 Ketajaman mata menurun

Dalam kasus yang parah, obat ini bisa memicu reaksi alergi serius seperti :
 Nyeri tenggorokan
 Sesak nafas
 Sulit menelan
 Bengkak dimulut, wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan
8. Interaksi obat : Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan cendo xitrol adalah : vaksin
cacar: mengurangi efektivitas vaksin. Obat jenis kortikosteroid seperti dexamethasone :
memicu timbulnya infeksi lain. Diclofenac salep/tetes mta : mengurangi efektivitas
diclofenac.
9. Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (< 30°C ) dan pada wadah tertutup rapat.
10. Literatur :
 www.halodoc.com
 www.honestdocs.id

B. Deskripsi Cendo Floxa


1. Nama Obat : Cendo Floxa 0,6 ml
2. Komposisi : Ofloxacin 0,3 %
3. Dosis : Teteskan 1-2 tetes setiap 4-6 jam. Dosis dapat ditingkatkan 1-2 tetes
tiap 2 jam selama 24-48 jam pertama. Kemudian frekuensi harus diturunkan bertahap sesuai
tanda-tanda perbaikan klinis.
4. Aturan pakai : Tiap jam pada mata kanan
5. Indikasi : Untuk mengobati infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri yang
sensitive.
6. Kontraindikasi : Hipersensitivitas
7. Efek samping :
 Sensasi terbakar
 Penglihatan kabur
 Nyeri mata
 Mata merah
 Iritasi
 Gatal pada mata atau kelopak mata
 Mata kering
 Sensitive terhadap cahaya
8. Interaksi obat : jangan digunakan bersamaan dengan antibiotic aminoglikosida lainnya.
9. Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (< 30°C ) dan pada wadah tertutup rapat.
10. Literatur :
 www.halodoc.com
 www.sehatq.com

C. Naskah Skenario
Asisten Apoteker : Atas nama ibu Osilah?
Pasien (keluarga pasien) : iya
Asisten Apoteker : maaf apakah ini ibu Osilah atau keluarganya?
Pasien (keluarga pasien) : saya sendiri mba
Asisten Apoteker : Saya jelaskan cara pemakaian obatnya ya bu, ini obat untuk
infeksi matanya ya bu, masing-masing dipakai tiap jam pada
mata kanan ya bu, jangan digunakan lebih dari 3 hari setelah
tutupnya dibuka ya bu.
Pasien (keluarga pasien) : baik mba
Asisten Apoteker : apakah ada pertanyaan untuk mengenai obatnya bu ?
Pasien (keluarga pasien) : tidak mba
Asisten Apoteker : baik jika sudah mengerti. Ini obatnya ya, terimakasi bu, semoga
lekas sembuh.
Pasien (keluarga pasien) : sama sama mba

Anda mungkin juga menyukai