Anda di halaman 1dari 2

Nama : Farhani Fauziah Fasya

Kelas : 03 FARE 005


NIM : 191040400262

Bagaimana peran pendidikan anti korupsi sebagai upaya dalam penanggulangan korupsi di indonesia.

Jawab :

Pendidikan anti korupsi berfungsi menyiapkan generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan.

Pendidikan anti korupsi wajib dilakukan sejak dini. Penanaman nilai-nilai moral, pembekalan ilmu
pengetahuan tentang hukum, adat istiadat ketimuran serta religius, dan kepercayaan pada Tuhan sebagai
cara melahirkan calon-calon figur pemangku kekuasaan yang bersih dari korupsi.

Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Padahal kita semua tahu bahwa korupsi adalah
perilaku yang tidak bermoral. Sebuah ironi.

Muara dari persoalan korupsi adalah hilangnya nilai-nilai antikorupsi (jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil) dari dalam diri individu.

Ketika hari-hari ini kita menyaksikan kasus-kasus korupsi kian marak, meluas dan beragam, serta perilaku
saling tidak percaya, saling menyalahkan, lepas tanggungjawab, mencari jalan pintas, arogan,
inkonsisten, dan rupa-rupa perilaku tak pantas lainnya

kian menyesakkan dada, kita sadar budaya antikorupsi kita menghilang.

Kemanakah budaya antikorupsi kita?

Di satu sisi Bangsa kita memiliki kelemahan perilaku yang diwariskan sebagai hasil penjajahan. Sejak
lama kita sadari kelemahan ini. Mental menerabas, tidak menghargai waktu, meremehkan mutu, tidak
percaya diri, dan banyak lagi.

Sementara di sisi lain, dunia pendidikan yang diharapkan menjadi penguat budaya antikorupsi makin
dirasakan tidak konsisten dalam menjalankan fungsinya. Proses pendidikan seperti mementingkan
penguasaan pengetahuan semata ketimbang membiasakan perilaku baik.

Pendidikan anti-korupsi pada anak dapat dimulai dengan memberikan pengertian tentang segala sesuatu
mengenai korupsi termasuk betapa buruknya pengaruh dari tindakan tersebut. Caranya dengan
menyisipkan dalam dialog-dialog kecil dan tidak terencana.
Sebagai ungkapan kepedulian, telah ada respon pemerintah dalam bentuk undang-undang untuk
memberikan pendidikan antikorupsi di semua jenjang dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Pendidikan kepada anak harus diberikan sejak masih usia dini, salah satunya adalah diberikannya
Pendidikan anti korupsi. hal itu karena Pendidikan anti korupsi berfungsi menyiapkan generasi muda
sebagai calon pemimpin masa depan.

Sehingga Pendidikan anti korupsi bisa dikatakan harus wajib dan sangat perlu dilakukan sejak dini.
Karena dari sanalah kita bisa menanamkan nilai-nilai moral, memberikan pembekalan ilmu pengetahuan
tentang hukum, norma/aturan, adat istiadat ketimuran serta religius, dan kepercayaan pada Tuhan yang
maha Esa. Hal itulah sebagai cara yang nantinya dapat melahirkan calon-calon figur pemangku
kekuasaan yang bersih dari korupsi. Disamping itu juga diharapkan dapat melahirkan calon-calan figur
yang baik, jujur dan bertanggung jawab serta menjadi contoh/tauladan yang baik bagi masyarakat
banyak.

Sehinggga dengan cara-cara tersebut, diharapkan anak-anak sejak dini dapat mengenal, memahami
tentang tindakan korupsi dan juga betapa bahayanya tindakan tersebut, kemudian dapat mempelajari
nilai-nilai norma yang baik yang membuat anak anak sejak dini terbiasa dengan nilai-nilai yang baik dan
terhindar jauh dari tindak pidana korupsi. pada akhirnya nanti akan melahirkan calon-calon figur tauladan
pemangku kekuasaan yang bersih dari korupsi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Sebetulnya inti dari pendidikan anti korupsi adalah bagaimana penanaman kembali nilai-nilai universal
yang baik yang harus dimiliki oleh setiap orang agar dapat diterima dan bermanfat bagi dirinya sendiri
serta lingkungannya. Di antara sifat-sifat itu ada jujur, bertanggung jawab, berani, sopan, mandiri,
empati, kerja keras dan lainnya. Pendidikan adalah salah satu penuntun generasi mudah untuk kejalan
yang benar. Jadi system pendidikan sangat memengaruhi perilaku generasi muda kedepannya.
Termaksud juga pendidikan anti korupsi dini.

Anda mungkin juga menyukai