Anda di halaman 1dari 3

Nama: Anita Rauzana

Nim. :22020009
MK. : Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Jelaskan Tujuan Mempelajari Dan Memahami Pendidikan Budaya Anti Korupsi Bagi
Mahasiswa

Jawab :
Latar belakang
Permasalahan yang sangat krusial yang dihadapi bangsa Indonesia di kala ini adalah korupsi.
Tindak pidana korupsi yang terjadi mulai dari hal kecil yang sering dianggap sepele sehingga
menjadi sebuah kebiasaan. Orang yang melakukan korupsi seperti ini tidak mendapat tindak
hukuman, namun dianggap sebagai urusan moral pribadi orang yang bersangkutan.
Lalu, mengapa mahasiswa perlu mendapatkan pembelajaran anti korupsi? Mahasiswa berpotensi
melakukan beberapa bentuk tindak korupsi. Bentuk korupsi yang bisa terjadi pada mahasiswa
diantaranya korupsi waktu, menyontek, tidak transparan mengenai biaya kuliah dengan orang
tua, dan tidak jujur ketika menjabat di suatu organisasi.

Pendidikan merupakan pilar penting untuk membentuk karakter generasi muda. Salah satu
pendidikan yang dinilai sangat penting bagi generasi muda adalah pendidikan anti korupsi.
Hampir setiap universitas atau perguruan tinggi di Indonesia sudah memberikan pendidikan anti
korupsi sebagai mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswanya.

Pembahasan
Menurut Subekti dan Tjitrosoedibio dalam kamus hukum, yang dimaksud corruptio adalah
korupsi, perbuatan curang, perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan keuangan negara. 
Selanjutnya, Baharudin Lopa mengutip pendapat David M. Chalmers, menguraikan istilah
korupsi dalam berbagai bidang, yakni yang menyangkut masalah penyuapan, yang berhubungan
dengan manipulasi di bidang ekonomi, dan yang menyangkut bidang kepentingan umum. Hal ini
diambil dari definisi yang berbunyi “financial manipulations and deliction injurious to the
economy are often labeled corrupt”.
Saat ini korupsi di Indonesia sudah menjadi kejahatan yang sangat mengkhawatirkan dan
tentunya akan berdampak buruk bagi kehidupan bangsa. Perkembangan modusnya dari tahun ke
tahun semakin banyak dengan pola yang berbeda-beda. Korupsi juga tidak mengenal batas,
bahkan kasus korupsi yang saat ini menggemparkan Indonesia adalah korupsi bantuan
sosial COVID-19 yang sangat tidak etis dilakukan oleh pejabat negara.

Pendidikan anti korupsi adalah pendidikan yang bertujuan untuk membangun kepedulian warga
negaranya khususnya kepada generasi muda terhadap bahaya dari tindakan korupsi.  Tujuan
utama dari pendidikan anti korupsi adalah memperlihatkan fenomena korupsi sampai dengan
akibat dari korupsi itu sendiri. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi merupakan pendidikan
penanaman nilai-nilai dasar untuk membentuk sifat anti korupsi dari setiap mahasiswa.

Berdasarkan rumusan yang dibuat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada sembilan
nilai dasar yang perlu ditanamkan melalui pendidikan anti korupsi, yaitu kejujuran, adil, berani,
sederhana, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, hemat dan mandiri. Selain untuk menanamkan
kesembilan nilai dasar tersebut, tujuan lainnya mempelajari pendidikan anti korupsi adalah
sebagai berikut :
1. Memahami Pengetahuan tentang Korupsi
Banyak hal yang dapat diketahui mengenai korupsi. Mulai dari kriteria, penyebab, sampai
dengan akibat perbuatan korupsi itu sendiri. Mahasiswa diharapkan mendapatkan
pengetahuan tersebut secara menyeluruh agar mereka dapat mengenal perbuatan korupsi,
dapat membedakan kejahatan korupsi dengan kejahatan yang lainnya, dapat membedakan
mana perbuatan baik dan perbuatan buruk dan juga dapat membuat pertimbangan-
pertimbangan tertentu dalam menilai sesuatu. Dengan pertimbangan tersebut, mahasiswa
dapat menentukan perilaku yang akan dilakukan. Mahasiswa juga diharapkan dapat
mempunyai argumen yang jelas terhadap perbuatan korupsi yang dianggap sebagai
perbuatan yang harus dihindari serta merugikan banyak pihak dan juga dapat menilai
perbuatan korupsi di sekitar lingkungan mereka.
2. Dapat Merubah Sikap
Memang tidak mudah untuk dapat merubah sikap yang telah dimiliki sebelumnya.
Apalagi jika sifat tersebut berlawanan dengan sifat sebelumnya. Contohnya seperti jika
sebelumnya tidak dapat membiasakan hidup tepat waktu, berbuat curang pada saat ujian
sampai menyogok aparat penegak hukum pada saat melanggar lalu lintas. Jika sikap
tersebut telah berkelanjutan, maka akan terasa sulit untuk mengubahnya dan tidak
melakukan hal tersebut. Dengan adanya pendidikan anti korupsi, sifat-sifat seperti itu
perlu untuk diubah sesuai dengan nilai-nilai dasar anti korupsi. Memang, diperlukannya
waktu untuk mengatasi hal ini karena ketika menerapkan pengetahuan sifat-sifat anti
korupsi ke dalam suatu tindakan yang tidak biasa dilakukan membutuhkan waktu yang
lama.
3. Dapat Mengembangkan Sikap
Dalam pengembangan sikap, pendidikan anti korupsi memberikan perhatian yang cukup
besar untuk pengembangan sikap mahasiswa. Pendidikan anti korupsi bukanlah suatu
aturan yang dibuat oleh orang dan harus diikuti oleh orang lain karena korupsi adalah
suatu kejahatan yang dapat dihindari. 

Pada dasarnya, pendidikan anti korupsi akan mengatur mahasiswa agar dapat berperilaku sesuai
dengan norma yang ada di dalam masyarakat. Untuk mengembangkan sikap dari nilai dasar anti
korupsi, diperlukannya langkah yang dapat dilakukan, seperti melibatkan para generasi muda
secara langsung dalam aktifitas sosial di lingkungan sekitar dan juga memberikan kesempatan
untuk generasi muda mengembangkan pemahaman yang mereka miliki.

Penutup
Dengan adanya pendidikan anti korupsi ini generasi penerus bangsa lebih dini menguasai
permasalahan korupsi serta tidak melaksanakan tindakan korupsi yang pernah terjadi di generasi
sebelumnya. Melalui pembelajaran anti korupsi tidak hanya memberikan pengetahuan saja.
Namun juga merubah pola pikir, paradigma, dan tingkah laku mahasiswa guna mempraktikan
prinsip hidup yang lebih baik. Dampak dari pendidikan ini akan terasa dalam waktu yang lama,
namun proses yang dilakukan tidak instan. Adanya pendidikan anti korupsi diharapkan
menumbuhkan karakter anti korupsi pada bangsa Indonesia dan Indonesia mampu menjadi lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai