KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Minat Belajar
Setiap siswa tentunya memiliki minat pada tiap-tiap mata pelajaran yang
ada di sekolahnya. Minat belajar menjadi hal yang penting untuk siswa agar
suku kata yaitu minat dan belajar. Menurut Djaali (2013:1 22) minat adalah
Seorang siswa hendaknya memilki minat yang timbul dari dalam diri pribadi
untuk belajar. Belajar adalah sesuatu yang terjadi secara alami untuk
Siswa yang memiliki minat untuk belajar akan lebih bersemangat untuk
belajar. Menurut Lee et al., (2011: 142) minat belajar adalah preferensi
dengan fungsi afektif dan pengetahuan yang akan menimbulkan emosi kuat
(2010: 180) menyatakan minat belajar adalah minat yang dimiliki siswa
10
bahwa siswa lebih menyukai sesuatu hal daripada hal lainnya,
dan keterlibatan siswa merupakan pendapat Mary & John (2011: 4).
minat seorang siswa dalam suatu topik tertentu, semakin ingin dia belajar
adalah suatu rasa ketertarikan dan keinginan terhadap suatu hal yang bangkit
karena adanya suatu kebutuhan. Minat belajar menjadi penting bagi siswa
karena dengan memiliki minat belajar maka siswa akan lebih mudah untuk
yang dicapainya.
Oleh karena itu perlu diarahkan dan dikembangkan kepada sesuatu pilihan
11
yang telah ditentukan melalui faktor-faktor yang mempengaruhi minat itu.
dari dalam (intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik). Sama dengan pendapat
Wiglfiled & Cambria (2010: 9) bahwa minat tidak hanya timbul dari dalam
tapi interaksi dengan aktivitas dan konteks yang dialami yang berarti faktor
belajar. Katz et al., (2006: 29) menambahkan bahwa minat secara umum
terhadap apa yang akan dijadikan objek pada minat itu sendiri. Ia akan
12
2) Rasa suka dan ketertarikan, seseorang yang mempunyai minat terhadap
sesuatu hal, maka akan muncul rasa ketertarikan dalam dirinya. Ada rasa
memilki perasaan senang atau suka terhadap suatu pelajaran, maka siswa
belajar. Ainley & Berndorff (2002: 545) berpendapat “Once a student has
that domain may draw on that interest.” Seorang siswa yang telah
topik dari domain itu dapat menarik minat tersebut. Harackiewicz &
13
berarti kepedulian terhadap pentingnya suatu hal dan besarnya perasaan
sekolah dapat dilihat dari sikapnya ketika dalam proses pembelajaran. Siswa
suatu paksaan.
14
2. Dukungan Sosial Orang Tua
Sebuah keluarga yang bermula dari seorang ayah dan ibu mengajarkan
memberi dukungan sosial. Beets et al., (2010: 621) bahwa dukungan sosial
dari orang tua adalah sebagai salah satu pengaruh utama perilaku anak.
bahwa mereka dihargai dan dihormati adalah dukungan sosial yang dapat
bahwa adanya dukungan dari keluarga terutama ayah dan ibu adalah kunci
15
kewajiban bersama, Taylor (2012: 180). Shen et al., (2017: 346)
Orang Tua adalah faktor penting yang terkait dengan kebahagiaan anak-
Dukungan sosial yang diberikan orang terdekat, orang yang dicintai dan
asing atau tidak memiliki hubungan dekat dengan individu. Menurut Wang
& Eccles (2012: 877) “…that social support from parents can promote
dukungan sosial dari orang tua dapat menghasilkan akademik yang positif
hidup, Reber (2010: 383). Lain halnya Gottlieb & Bergen (2010: 512)
dukungan sosial yang diberikan orang yang dianggap lebih tua atau orang
16
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Dukungan
Sosial Orang Tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan
yang berasal dari orang tua (ayah dan ibu) yang berupa kepedulian, rasa
anaknya.
parents show more warmth and positive engagement with their children
17
4) Invisible support (dukungan terselubung) yaitu ketika individu
validasi. Sejalan dengan pendapat Sarafino (1997: 98) ada lima bentuk dasar
dukungan sosial :
kelompok.
18
Selain bentuk-bentuk dukungan sosial di atas ada dua macam hubungan
ramah, tidak pernah menolong orang lain dan tidak membiarkan orang
mengalami stress sehingga tidak memikirkan orang lain atau bias saja
19
3) Faktor komposisi dan struktur jaringan sosial
sama lain)
3. Lingkungan Sekolah
20
pendidik profesional dengan program kurikulum pada setiap jenjang
menumbuhkan percaya diri siswa. Lawrence & Vimala (2012: 210) juga
akademik siswa.
sekolah terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan non sosial, Syah
sekolah dan letaknya, alat-alat belajar dan waktu belajar. Selain itu
(2017) sekolah yang sehat itu sekolah yang lingkungan yang bersih.
21
Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih mempengaruhi hasil
belajar yang diperoleh siswa. Wang & Holcombe (2010: 633) mengatakan
Hasil pembelajaran yang optimal terjadi dalam relasi untuk seberapa baik
Menurut Huang & Waxman (2009: 235) “…that schools as a context that
structures many relevant interactions with peers, teachers, and others can
banyak strukturnya relevan yaitu interaksi dengan teman sebaya, guru, dan
22
yang resmi dibawah naungan pemerintah. Lingkungan Sekolah terdiri dari
1) Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui
didalam mengajar.
2) Kurikulum
kepada siswa.
23
5) Disiplin sekolah
layanan.
6) Alat Pelajaran
7) Waktu Sekolah
sekolah.
sosial.
24
kegiatan belajar mengajar, 3) Suasana atau kondisi sekolah, 4) Sarana dan
4. Hasil Belajar
adalah hasil belajar. Proses pembelajaran yang baik dapat dilihat dari hasil
belajar yang diukur dari beberapa beberapa aspek. Menurut Hamalik (2007:
30) hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri sesorang
yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil
belajar yang tepat untuk siswa, sekarang menjadi norma dalam pendidikan
untuk mengetahui hasil belajar. Hasil belajar siswa di kelas dimana strategi
25
kenyataan mereka tidak mengetahui bagaimana cara membelajarkannya
and his or her learning, rather than on the teacher and his or her learning,
rather then on the teacher and the contenct of the course”. Hasil Belajar
menempatkan fokus pada siswa dan belajarnya, bukan pada guru dan isi
pelajaran.
Siswa dalam belajar di sekolah akan senang dan mendapatkan hasil yang
outcomes.” Bahwa efek dari pengajaran yang berbeda dapat menjadi faktor
pada hasil belajar siswa. Molstad & Karseth (2010: 329-330) juga
or student can actually do with what they know and have learned. Hasil
Siswa yang belajar berawal dari belum tahu menjadi tahu dari
“…achievement is what a child has learned, the knowledge and skills that
Klefstad 2010 et al., (2010: 316) menyatakan bahwa hasil belajar adalah
26
gambaran tentang apa yang harus diketahui, dimengerti dan
Menurut National Council for the Social Studies (NCSS) dalam Sapriya
(2015: 9) “Social studies is the integrated study of the social sciences and
sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan
27
yang kompeten yang memiliki pemikiran kritis keterampilan yang
10).
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Dalam penelitian ini, hasil belajar
IPS yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh siswa dalam aspek
pengetahuan atau kognitif yang diambil dari hasil tes Penilaian Akhir Tahun
Hasil Belajar secara umum dipengaruhi oleh adanya faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang besasal dari dalam diri
siswa sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
siswa. Baharuddin & Esa (2007: 19), menyatakan bahwa faktor-faktor yang
28
a) Faktor fisiologis merupakan faktor-faktor yang berhubungan
2) Faktor eksternal
a) Lingkungan sosial
teman sekelas.
tinggal siswa
29
1) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
jasmaniah.
2) Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar diri individu yang
terdiri dari :
kebudayaan.
masyarakat.
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor
eksternal terdiri dari faktor sosial dan non sosial. Faktor-faktor tersebut
30
akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam suatu
mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran IPS. Jadi faktor-
Siswa MTs atau setara Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah anak
pada usia 10 – 14 tahun. Usia tersebut masih dalam usia wajib belajar 9
perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak usia Sekolah Menengah
Menurut Desmita (2010: 36) ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah
31
g. Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri
pesantren yang berada dekat dengan sekolah. Pondok pesantrennya antara lain
2014/2015”
variabel bebasnya yaitu Dukungan Sosial Orang Tua (X). Kesamaan yang
32
Berprestasi Siswa sebesar 32,1%. dibuktikkan dengan Fhitung=15.042 > Ftabel
= 2.44 dan R2 sebesar 0,321. Hal ini menunjukkan bahwa Dukungan Sosial
Siswa.
terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn di Kelas Khusus Olahraga SMP
N 13 Yogyakarta”
variabel bebasnya yaitu Minat Belajar (X1) dan Lingkungan Sekolah (X2).
positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar PKn ditunjukkan
dengan t hitung 6,248 > t tabel 2,000. Terdapat pengaruh positif dan
dengan t hitung 4,628 > t tabel 2,000 . Hal ini menunjukkan bahwa Minat
33
3. Penelitian dilakukan oleh Lee, Chao & Chen (2011: 142). di Taiwan
Hasil Belajar. Beda dengan Jamilah & Isnani (2017) di Malang Indonesia
siswa SMK kelas X yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada
C. Kerangka Pikir
Minat belajar adalah suatu rasa ketertarikan dan keinginan terhadap suatu hal
yang bangkit karena adanya suatu kebutuhan. Minat dapat mendorong kita untuk
membuat suatu pilihan (Frenzel et al., 2010: 508). Lain halnya menurut Syah (2010:
136) minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat seseorang menimbulkan rasa suka
terhadap sesuatu lalu menimbulkan keinginan terlibat pada suatu yang diminati.
Minat belajar menjadi penting bagi siswa karena dengan memiliki Minat belajar
maka siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu pelajaran dan akan
berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya. Apabila siswa memiliki minat
belajar yang tinggi maka semakin tinggi hasil belajar IPS yang dicapai. Namun
sebaliknya jika minat belajar rendah maka hasil belajar IPS yang dicapai juga
34
rendah. Dengan demikian semakin tinggi minat belajar semakin tinggi pula hasil
belajar IPS yang dicapainya. Selain minat belajar yang merupakan faktor intern
yang mempengaruhi hasil belajar, terdapat pula faktor ektern yang berasal dari
Dukungan sosial orang tua yang diberikan terus menerus oleh ayah dan ibu
yang berupa kepedulian, rasa nyaman, dihargai dan dicintai akan berdampak baik
pada anaknya. Menurut Reber (2010: 909) dukungan sosial adalah semua bentuk
dukungan yang disediakan individu dan kelompok lain yang membantu seorang
individu mengatasi hidup. Dukungan sosial orang tua adalah dukungan yang berasal
dari orang tua (ayah dan ibu) yang berupa kepedulian, rasa nyaman, dihargai dan
dicintai untuk mengatasi masalah yang dihadapi anaknya. Apabila siswa mendapat
dukungan sosial orang tua yang baik maka semakin tinggi hasil belajar IPS yang
dicapai. Namun sebaliknya jika anak kurang mendapat dukungan sosial orang tua
maka hasil belajar IPS yang dicapai juga rendah. Dengan demikian semakin baik
dukungan sosial orang tua yang diberikan kepada anaknya maka semakin tinggi
pula hasil belajar IPS yang dicapainya. Selain faktor dari lingkungan keluarga
terdapat pula faktor dari lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
mengajar. Lingkungan sekolah terdiri dari lingkungan sosial yaitu pendidik, tenaga
pendidik dan teman sekelas dan lingkungan nonsosial yaitu gedung sekolah, letak
sekolah, alat belajar, waktu belajar dan keadaan sekolah. Odeh et al., (2015) otoritas
35
yang kondusif yang memiliki iklim yang baik untuk pengajaran dan pembelajaran
yang efektif. Sependapat dengan Usaini et al., (2015) bahwa siswa dari sekolah
dengan fasilitas yang memadai, guru dan lingkungan yang baik akan berkinerja baik
daripada mereka yang berasal dari sekolah dengan fasilitas lebih sedikit, tidak
Sekolah yang menyediakan sarana prasana yang baik, menjaga hubungan baik
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau karyawan, dan memberlakukan
tata tertib yang baik maka akan berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswanya.
Lingkungan sekolah harus aman, siswa diperlakukan dengan adil oleh guru dan
senang berada di sekolah serta merasa mereka adalah bagian dari sekolah.
Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi, dukungan sosial orang tua yang
baik, dan lingkungan sekolah yang baik maka cenderung mencapai hasil belajar
yang bagus. Sebaliknya jika siswa memiliki minat belajar yang rendah, dukungan
sosial orang tua yang kurang baik, dan lingkungan sekolah yang kurang baik pula
maka cenderung mencapai hasil belajar yang kurang bagus. Sehingga ada
kecenderungan adanya pengaruh positif antara minat belajar, dukungan sosial orang
tua, dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS. Berdasarkan landasan teori
36
Dukungan Sosial Lingkungan
Minat Belajar
Orang Tua Sekolah
D. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh positif minat belajar terhadap hasil belajar IPS siswa
2. Terdapat pengaruh positif dukungan sosial orang tua terhadap hasil belajar
4. Terdapat pengaruh positif minat belajar, dukungan sosial orang tua, dan
37