Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar Peserta Didik


1. Pengertian Minat
Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan
penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan Sujanto Agus
(1981:63), dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari
dapat dipahami, sehingga dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
dilakukan, hal ini meliputi seluruh pribadi peserta didik, baik kognitif, psikomotor
maupun afektif. Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan peserta didik dalam belajar baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga peserta didik akan memiliki pengalaman yang baik dari tempat
dimana dia belajar.
Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan belajar,
peserta didik yang menaruh minat pada suatu bidang tertentu makan akan berusaha lebih
keras dalam menekuni bidang tersebut dibandingkan peserta didik yang tidak memiliki
minat.
Slameto (2003:57), menjelaskan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati peserta didik,
diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan, lebih
lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau
aktifitas tanpa ada yang menyuruh.
Suryabrata (1988:109), menjelaskan minat adalah kecenderungan dalam diri
individu untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi sesuatu. Minat adalah suatu
pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan
yang tergantung dari bakat dan lingkungan.
Menurut Sardiman (1992:76), minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi, yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
M Alisuf Sabri (1995:84), menjelaskan minat adalah kecen-derungan untuk selalu
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus, minat kali ini erat kaitannya
dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan
senang terhadap sesuatu, orang yang minat terhadap sesuatu, berarti ia sikapnya senang
terhadap sesuatu.
Muhibin Syah (2001:136), minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan yang mengalahkan manusia terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan
tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun, minat pula yang mengarahkan peserta
didik untuk berprestasi dalam berbagai hal atau bidang yang ia sukai dan tekuni,
seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu hal atau bidang tertentu, maka ia akan
senantiasa mengarahkan dirinya terhadap pembelajaran tersebut dan senang menekuninya
dengan sungguh-sungguh tanpa adanya paksaan.
Apabila seorang guru ingin berhasil dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
harus dapat memberikan rangsangan kepada peserta didik agar ia berminat dalam
mengikuti proses belajar mengajar tersebut, apabila peserta didik sudah merasa berminat
mengikuti pelajaran, maka ia akan dapat mengerti dengan mudah dan sebaliknya apabila
peserta didik merasakan tidak berminat dalam melakukan proses pembelajaran ia akan
merasa tersiksa mengikuti pelajaran tersebut.
Nasution (2000:34), menjelaskan belajar sebagai perubahan kelakuan berkat
pengalaman dan latihan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian, berlatih dan berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman dengan belajar atau tindakan prilaku
peserta didik berubah menjadi baik, berhasil atau tidaknya perubahan itu tergantung pada
peserta didik itu sendiri dan tergantung pula oleh beberapa faktor yang
mempengaruhinya.
Pembelajaran sebagai sebuah sistem mengandung komponen yang saling berkaitan
dan terfokus pada pencapaian suatu tujuan atau kompetensi, komponen-komponen
pembelajaran dirancang dalam beberapa tahapan proses pembelajaran,yang secara umum
mencakup tahapan perancangan pembelajaran, tahapan pelaksanaan pembelajaran dan
tahapan penilaian pembelajaran (Tim FKIP UT, 2008:11).
Menurut UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, “pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”,
pembelajaran juga diartikan sebagai usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang
atau kelompok agar orang lain (peserta didik) memperoleh pengalaman yang bermakna.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah
kecenderungan untuk mengarahkan peserta didik terhadap bidang-bidang yang ia sukai
dan tekini tanpa adanya keterpaksaan dari siapa pun untuk meningkatkan kualitasnya
dalam hal pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, logika berpikir,
komunikasi dan kreatifitas, merupakan ketertarikan atau kesenangan pada suatu pelajaran
sehingga dapat menimbulkan perubahan prilaku pada diri peserta didik yang relatif tetap
untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus.

2. Ciri-Ciri Minat Belajar


Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut Elizabeth Hurlock (dalam
Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar sebagai berikut:
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
b. Minat tergantung pada kegiatan belajar
c. Perkembangan minat mungkin terbatas
d. Minat tergantung pada kesempatan belajar
e. Minat dipengaruhi oleh budaya
f. Minat berbobot emosional
g. Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu,
maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
Menurut Slameto (2003: 57) siswa yang berminat dalam belajar adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.
b. Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.
c. Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati.
d. Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal yang lainnya
e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar adalah
memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu secara
terus menerus, memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap hal yang diminati,
berpartisipasi pada pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika
siswa ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran dan akan memberikan prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa


Dalam pengertian sederhana, minat adalah keinginan terhadap sesuatu tanpa ada
paksaan. Dalam minat belajar seorang siswa memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
minat belajar yang berbeda-beda, menrut syah (2003: 132) membedakannya menjadi tiga
macam, yaitu:

a. Faktor internal
Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:
1) Aspek Fisiologis
Kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat
kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam pembelajaran.
2) Aspek Psikologis
Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri
dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.
b. Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan social dan
faktor lingkungan nonsosial
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan social terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman
sekelas
2) Lingkungan Nonsosial
Lingkungan social terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor
materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat
belajar.
c. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan
siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi
tertentu.

4. Indikator Minat Belajar


Menurut Djamarah (2002: 132) indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang,
pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar
tanpa di suruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian.
Menurut Slameto (2010: 180) beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan
senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang
dikemukakan mengenai indikator minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini
menggunakan indikator minat yaitu:
a. Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka
tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti
pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.
b. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang
dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. Contoh:
aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.
c. Ketertarikan
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu
benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda
tugas dari guru.
d. Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam penggunaan
sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan
pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek
tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. Contoh:
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.

Anda mungkin juga menyukai