Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis


2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang di mana
perubahan itu terjadi dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku, seperti
peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan berpikir,
pengetahuan, sikap, serta banyak kemampuan lainnya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu. Selain itu, menurut KBBI juga belajar adalah berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Beberapa pengertian belajar menurut para ahli. Djamarah dan Zain
(2010) menyatakan bahwa belajar adalah proses mengubah perilaku melalui
pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan perilaku,
baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan mencakup seluruh
aspek organisme atau seseorang. Trianto (2011) menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan pada diri seseorang yang terjadi melalui
pengalaman dan bukan disebabkan oleh pertumbuhan atau perkembangan
tubuh atau sifat-sifat orang tersebut sejak lahir. Burton dalam Rusman
(2015:14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku dari
diri individu berkat adanya interaksi antar individu dengan individu dan
individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan
lingkungannya. Setelah mencermati pendapat dari para ahli, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan atau aktivitas baik jiwa dan raga
yang secara sadar, untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Secara umum, pengertian belajar adalah suatu individu yang sedang
berupaya atau berproses dalam memperoleh perubahan tingkah laku, baik
dalam bentuk keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai positif sebagai
buah pengalaman dari materi-materi yang sudah diamati, di analisa dan di
praktekkan.
Jika disimpulkan, maka arti belajar ialah proses terjadinya perubahan
kepribadian seseorang dimana perubahan itu berupa bentuk peningkatan
kualitas diri. Seperti peningkatan keterampilan, pemahaman, daya pikir,
sikap, pengetahuan dan berbagai kemampuan yang lain.

2.1.2 Pengertian Minat


Kata minat berasal dari bahasa secara etimologis. Dalam bahasa Inggris
disebut “Interest” yang artinya “suka”, “perhatian” (kecenderungan hati)
sesuatu keinginan. Oleh karena itu, siswa harus tertarik pada pembelajaran
atau partisipasi dalam kegiatan belajar berkelanjutan, karena dengan adanya
minat mendorong siswa untuk memperhatikan dan aktif dan partisipasi
dalam pembelajaran berkelanjutan.
Minat merupakan suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan
dan mengingat sesuatu secara terus menerus atau keinginan yang dilakukan
melalui tindakan seseorang individu yang dicobanya dan ditunjukkan pada
hal-hal yang disukainya. Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam
diri seseorang pada objek tertentu. Minat berkaitan erat dengan motivasi
seseorang, sesuatu yang dipelajari dan apa yang dilihat serta digemari.
Minat juga dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman,
dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak lahir.
Menurut Wina Sanjaya, minat belajar adalah aspek yang dapat
menentukan motivasi seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu.
Menurut Slameto bahwa “minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”.
Dari dua pengertian yang dikemukakan, dapat dipahami bahwa Minat
adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang
bersifat eksternal. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat yang dihasilkannya.
Menurut Ruben (dalam Tesis.co) bahwa minat belajar banyak
tergantung pada faktor-faktor internal, seperti: pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Selain faktor internal di atas,
menurut Arikunto (1990: 104) ada faktor dari luar yang akan mempengaruhi
timbulnya minat belajar, antara lain:
1). Bahan pelajaran
2). Alat pelajaran
3). Keadaan atau situasi belajar
4). Guru yang menarik
Siswa yang memiliki minat belajar ialah siswa yang umumnya tertarik
pada mata pelajaran tersebut lebih memperhatikan subjeknya. Karena
konsentrasi perhatian yang intens terhadap materi pembelajaran
memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya mencapai
hasil belajar yang diinginkan.

2.1.3 Aspek-aspek Minat Belajar


Seperti yang telah dibahas, minat dapat diartikan sebagai sesuatu
ketertarikan terhadap objek tersebut, yang kemudian menggerakkan
individu ke arah objek tersebut. Minat yang diperoleh dari mempelajari dan
mengamalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan minatnya. Minat yang
dicapai melalui proses belajar berkembang melalui proses evaluasi objek,
yang kemudian mengarah pada evaluasi khusus terhadap objek yang
merangsang minat seseorang untuk belajar.
Menurut Hurlock (1978 : 114) minat merupakan “ hasil dari pengalaman
atau proses belajar”. Lebih lanjut Hurlock mengemukakan minat memiliki
dua aspek yaitu:
a. Aspek Kognitif
Aspek ini didasarkan pada konsep yang dikembangkan seseorang di
bidang yang sesuai dengan minat Anda. Konsep yang membangun aspek
kognitif didasarkan pada pengalaman dan bukan pada apa yang dipelajari
untuk lingkungan.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif ini merupakan konsep yang membangun konsep kognitif
dan dinyatakan sebagai sikap terhadap tindakan atau objek yang memicunya
objek yang menarik. Aspek ini memegang peranan yang sangat penting
dalam motivasi tindakan manusia.
Berdasarkan uraian di atas, maka minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari
melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang
dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif dan
afektif seseorang terhadap objek minatnya positif makan akan
menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam belajar. Namun minat
belajar seseorang dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor
internal dan eksternal. Ada faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa.
a. Motivasi
Motivasi belajar seseorang akan lebih tinggi apabila terlibat motivasi,
baik internal maupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon (1993 : 41)
“Minat belajar merupakan perpaduan antara keinginan dan keterampilan
yang dapat dikembangkan ketika motivasi hadir."
b. Belajar
Minat belajar dapat dibangkitkan dengan belajar, karena dengan belajar
siswa yang pada awalnya tidak menyukai suatu mata pelajaran tertentu,
seiring berjalannya waktu, pengetahuan tentang topik tersebut bertambah,
minat belajarnya tumbuh, sehingga ia lebih giat mempelajari pelajaran.
Hal ini sesuai dengan pendapatnya Singgi D. Gunarsa dan Ny. Singgih
D.G bahwa minat belajar akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita
dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar
semakin luas pula bidang minat belajar.
c. Keluarga
Orang tua merupakan orang terdekat dalam keluarga. Oleh karena itu,
keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat belajar siswa per
pelajaran. Apa yang diberikan keluarga mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan jiwa anak. Mengembangkan minat belajar
memerlukan perhatian dan dukungan kepemimpinan keluarga, khususnya
orang tua.
d. Lingkungan
Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minatnya. Hal ini
ditegaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh Crown L dan A. Crow
(1988: 352) bahwa “minat dapat diperoleh dari kemudian sebagai dari
pengalaman mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal”. Lingkungan
adalah pengasuhan anak dan kekeluargaan, pendidikan sekolah, masyarakat
tempat bersosialisasi, tapi juga tempat bersenang senang sehari-hari dengan
alam dan iklim, flora dan faunanya.
e. Cita-cita
Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para
siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita cita
juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam
prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa
dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun mendapat
rintangan, seseorang tetap berusaha untuk mencapainya.

2.1.5 Pengertian Metode Pembelajaran


Metode adalah cara atau proses sistematis yang digunakan untuk
melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Metode
bertindak sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan atau bagaimana caranya
lakukan sesuatu. Metode ini berfungsi sebagai acuan kegiatan karena di
dalamnya ada serangkaian langkah dalam proses untuk mencapai tujuan
menjadi lebih efisien. Oleh karena itu, guru harus menggunakan metode
yang mungkin mendukung proses belajar mengajar, sehingga dapat
digunakan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pemantauan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien. Proses pembelajaran pada setiap satuan pokok pengajaran
mengutamakan interaksi, inspirasi, kesenangan, rangsangan, mendorong
partisipasi aktif, menghasilkan ide-ide unik yang sesuai dengan bakat dan
minat, kondisi fisik dan psikis siswa.
Imas Kurniasih (2017:6) menyatakan bahwa “ Metode Pembelajaran
merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur.” Siti Nur Aidah (2020:8)
menyatakan bahwa “ Metode pembelajaran merupakan alat untuk
menciptakan proses pembelajaran yang diharapkan.” Ismatul Maulana
(2021:3) menyatakan bahwa “Metode pembelajaran adalah suatu cara atau
alat yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk
mengimplementasikan rencana yang disampaikan kepada peserta didik
demi mencapai tujuan pembelajaran.” Dengan menggunakan metode secara
cermat dan akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajarannya.
Oleh karena itu, guru hendaknya berhati-hati dalam memilih metode yang
tepat, karena tidak semua metode benar.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu metode atau alat yang digunakan guru dalam
pembelajaran bagaimana melaksanakan rencana yang disajikan kepada
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.6 Pengertian Metode Eksperimen


Menurut Zainal dan Ali (2016:57), metode eksperimen merujuk pada
pendekatan pembelajaran yang melibatkan percobaan langsung,
pengalaman langsung, serta penarikan kesimpulan sendiri oleh peserta didik
dari proses belajar yang mereka alami. Salma (2020:8) mendefinisikan
metode eksperimen sebagai suatu proposal skripsi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh dari perlakuan khusus terhadap hasilnya dalam
suatu lingkungan yang dapat dikontrol. Lufri (2020:55) menjelaskan bahwa
metode eksperimen merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan
siswa, baik secara individu maupun dalam kelompok, untuk melakukan
percobaan di laboratorium atau lapangan, dengan tujuan memverifikasi
teori atau menemukan pengetahuan baru secara langsung.
Tujuan metode eksperimen adalah agar murid dapat mengembangkan
kemampuan mereka dalam merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan,
melaporkan, memverifikasi, dan menarik kesimpulan dari berbagai fakta
dan informasi yang diperoleh selama mereka melakukan percobaan secara
langsung.

2.1.7 Langkah-langkah Penggunaan Metode Eksperimen


Untuk terlaksana dengan baik, kita harus mengetahui langkah-langkah
yang harus ditempuh dalam mengimplementasikan metode eksperimen agar
dapat berjalan dengan lancar dan berhasil. Menurut Zainal Aqib (2016:59-
60) langkah yang ditempuh dalam proposal skripsi percobaan adalah
sebagai berikut :
1. Memilih topik proposal skripsi.
2. Mengkhususkan topik tersebut dalam pernyataan proposal skripsi yang
jelas.
3. Membangun hipotesis berdasarkan pernyataan proposal skripsi.
4. Merencanakan desain eksperimen yang efektif.
5. Menentukan jumlah kelompok yang akan terlibat dalam proposal skripsi.
6. Menetapkan waktu dan cara penyampaian stimulus yang tepat.
7. Melakukan analisis data dan menyusun kesimpulan akhir.
2.1.8 Keunggulan Metode Eksperimen
Menurut Zainal Aqib (2016: 60-61) keunggulan metode eksperimen
dalam proses pembelajaran dapat dituangkan dalam beberapa kalimat
sebagai berikut:
1. Melalui eksperimen, siswa dapat mengalami secara mendalam dan
menyeluruh mengenai materi pelajaran yang diajarkan.
2. Mengajarkan siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar, mendorong
mereka untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran daripada
menjadi penonton pasif.
3. Memberikan pengalaman praktis dan langsung kepada siswa dalam situasi
kehidupan nyata yang bermanfaat bagi perkembangan pribadi mereka.
4. Mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses berpikir ilmiah melalui
pengumpulan data observasi, interpretasi, dan kesimpulan yang dilakukan
oleh siswa sendiri.
5. Mengurangi risiko kesalahan dalam penarikan kesimpulan dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati atau mencoba
langsung suatu proses atau konsep yang diajarkan.
6. Memperkuat penyimpanan informasi dalam memori siswa karena mereka
mengalami sendiri pembelajaran yang terjadi.
7. Membantu siswa memahami esensi ilmu pengetahuan dan kebenaran secara
langsung.
8. Membangun sikap terbuka pada siswa terhadap pembelajaran dan
pengetahuan.
9. Mendorong keterlibatan aktif dan kreativitas siswa dalam pembelajaran
untuk menghindari pembelajaran yang hanya bersifat verbal.

2.1.9 Kelemahan Metode Eksperimen


Menurut Zainal Aqib (2016:61-62) adapun kelemahan-kelemahan yang
dimiliki oleh metode eksperimen, di antaranya sebagai berikut :
1. Jika fasilitas yang diperlukan tidak tersedia atau tidak memadai,
pelaksanaan eksperimen akan menjadi tidak efisien.
2. Penerapan metode ini memerlukan pendidik yang terampil karena
diimplementasikan ketika peserta didik belum sepenuhnya siap untuk
mengikutinya.
3. Eksperimen memerlukan waktu yang cukup panjang, dan pembatasan
waktu dapat mengganggu pemahaman peserta didik terhadap materi yang
sedang dipelajari, sehingga tujuan pembelajaran mungkin tidak tercapai
sepenuhnya.
4. Penggunaan dan pembuatan peralatan eksperimen memerlukan keahlian
khusus dari pendidik.
5. Pendidik yang terbiasa dengan metode pengajaran berupa ceramah mungkin
melihat eksperimen sebagai pemborosan waktu dan upaya yang
melelahkan.
6. Metode ini lebih sesuai untuk mata pelajaran sains dan teknologi, sementara
mungkin kurang efektif jika diterapkan pada bidang pelajaran lain, terutama
dalam ilmu sosial.
7. Dalam kasus eksperimen yang melibatkan bahan kimia, risiko keamanan
selalu ada. Oleh karena itu, faktor keselamatan harus diprioritaskan.

2.1.10 Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Based


Learning)
Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Based
Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai alat utama dalam proses pembelajaran.
Metode ini melibatkan penggunaan perangkat elektronik, perangkat lunak,
aplikasi, platform online, dan sumber daya digital lainnya untuk
menyampaikan materi pembelajaran, berinteraksi, dan berkolaborasi antara
guru dan siswa. Adapun tujuan dari metode pembelajaran berbasis teknologi
adalah:

1. Meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan pembelajaran dengan


menggunakan teknologi online.
2. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui penggunaan media yang menarik
dan interaktif.
3. Mengembangkan keterampilan digital dan literasi informasi siswa.
4. Mendorong kolaborasi dan komunikasi antara siswa dan guru.
5. Menyediakan fleksibilitas waktu dan tempat dalam pembelajaran.
Metode pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Based Learning)
memiliki beberapa fungsi. Fungsi dari metode pembelajaran berbasis teknologi
ini meliputi:
1. Menyampaikan materi pembelajaran secara visual dan interaktif melalui
multimedia, video, animasi, atau simulasi.
2. Menyediakan akses ke sumber daya digital seperti e-book, jurnal elektronik,
situs web pendidikan dan database online.
3. Mendorong partisipasi siswa melalui platform pembelajaran online yang
memungkinkan tanya jawab, diskusi, dan kolaborasi.
4. Memberikan umpan balik langsung melalui sistem penilaian online atau alat
pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan tingkat kesulitan dengan
kemampuan siswa.

2.1.11 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi


(Technology- Based Learning)
Setiap metode pembelajaran yang berlaku di sekolah dasar baik itu
sekolah pertama maupun sekolah menengah atas pasti memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing.
Berikut adalah beberapa kelebihan metode pembelajaran berbasis
teknologi yang dapat dirasakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa di
sekolah dasar seperti :

1. Akses dan Fleksibilitas:


Teknologi memungkinkan siswa untuk belajar secara fleksibel, tidak
terbatas pada waktu dan tempat tertentu. Mereka dapat mengakses materi
pembelajaran online dari mana saja.
2. Keterlibatan Siswa:
Penggunaan media interaktif dan multimedia dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Teknologi juga memungkinkan
pembelajaran yang adaptif, disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa.
3. Sumber Daya yang Beragam:
Teknologi memberikan akses ke berbagai sumber daya pembelajaran,
seperti video, simulasi, game edukasi, dan sumber daya digital lainnya yang
memperkaya pengalaman belajar siswa.
Namun, metode pembelajaran berbasis teknologi juga memiliki
beberapa kekurangan, antara lain:
1. Keterbatasan Akses:
Tidak semua siswa memiliki akses yang memadai ke perangkat dan
konektivitas internet. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan digital antara
siswa.
2. Distraksi:
Penggunaan teknologi dapat memicu distraksi, terutama jika siswa tidak
memiliki pengawasan yang memadai. Siswa mungkin tergoda untuk
menggunakan teknologi untuk tujuan selain pembelajaran.
3. Kurangnya Interaksi Sosial:
Pembelajaran berbasis teknologi dapat mengurangi interaksi sosial
langsung antara siswa dan guru, serta antara siswa satu sama lain. Hal ini
dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan sosial siswa.

2.1.12 Aplikasi QuizWhizzer


Menurut Wahyuningsih, et al., (2021: 149) mengemukakan bahwa
Aplikasi quizwhizzer adalah aplikasi games edukasi yang bersifat naratif
dan fleksibel. Aplikasi ini selain sebagai media untuk menyampaikan materi
pembelajaran juga dapat digunakan sebagai media evaluasi pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan. Dengan kemudahan mengakses media
pembelajaran saat ini, pendidik dapat gunakan kemudian kembangkan
media evaluasi melalui aplikasi quizwhizzer sehingga dapat mencapai
tujuan pendidikan.
Dalam penggunaan aplikasi quizwhizzer memiliki langkah-langkah
terlebih dahulu untuk dapat menggunakan aplikasi dan tersebut. Langkah-
langkah penggunaan aplikasi quizwhizzer menurut Wahyuningsih, et al.,
(2021: 150) yaitu :
1. Jika pengguna belum mempunyai akun aplikasi quizwhizzer, pengguna
dapat mengunjungi laman berikut ini untuk mendaftar terlebih dahulu :
https://quizwhizzer.com/
2. Lalu klik Try it for free pada bagian kanan atas laman
3. Setelah itu akan muncul laman yang menampilkan dua pilihan yaitu I want
to play a game atau I want to create or host a game
4. Jika guru ingin membuat permainan, maka guru akan diarahkan untuk
memasukkan beberapa informasi berupa username/nama akun kalian,
Email address/alamat email yang akan digunakan pada akun, Password,
Confirm password
5. Jika guru sudah memiliki akun aplikasi quizwhizzer, guru dapat membuat
permainan pada platform quizwhizzer.
6. Selanjutnya akan muncul tampilan dashboard dari quizwhizzer. Untuk
membuat pertanyaan klik "Make a game".
7. Guru dapat memilih fitur yang diinginkan pada bagian kanan laman seperti
Board, Question, Setting, Quality score.
8. Jika guru sudah membuat game pembelajaran sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, pengguna dapat menentukan games
pembelajaran tersebut ingin digunakan secara Live Race (langsung) atau
dijadikan Homework (tugas rumah).
9. Jika sudah guru menyiapkan kode game atau link yang dapat dibagikan
kepada pemain.
10. Untuk para siswa dapat mengklik link yang dibagikan oleh pengguna atau
bisa masuk ke laman https://app.quizwhizzer.com/play lalu memasukkan
kode yang telah dibagikan oleh pengguna.
11. Masukkan 6 angka kode yang diberikan oleh guru.
12. Selanjutnya siswa menuliskan namanya, kemudian klik “Start”.
13. Setelah menjawab semua pertanyaan, siswa dapat melihat skor yang
diperoleh dan rangking siswa yang menjawab kuis tersebut.
14. Pemain bisa menggunakan laptop atau smartphone untuk memainkan game
ini.

2.1.13 Kelebihan Aplikasi QuizWhizzer


Dalam aplikasi quizwhizzer ini, Menurut Susanto & Ismaya (2022: 108)
aplikasi ini terdapat kelebihan yang dapat digunakan di antaranya adalah :
1. Memudahkan guru dalam membuat soal yang inovatif berbasis teknologi
informasi,
2. Mempermudah proses penilaian karena saat menjawab soal atau kuis
dengan benar akan muncul secara otomatis point dan peringkat,
3. Bilamana siswa menjawab game tersebut salah, maka akan muncul jawaban
yang benar beserta pembahasannya sehingga dapat digunakan sebagai
korelasi mandiri bagi siswa,
4. Pemilihan mode acak saat mengerjakan game dapat meminimalisir
kecurangan juga melatih kejujuran siswa.

2.1.14 Kekurangan Aplikasi QuizWhizzer


Setelah mengetahui kelebihan aplikasi quizwhizzer, berikut merupakan
kekurangan yang dimiliki aplikasi quizwhizzer menurut Susanto & Ismaya
(2022: 108) di antaranya :
1. Permasalahan ketidakstabilan jaringan atau internet dapat menghambat
pembelajaran,
2. Ketika mengerjakan, siswa dapat membuka tab baru untuk mencari
jawaban di internet,
3. Siswa dapat mengalami penurunan peringkat karena tidak mampu
memanfaatkan waktu secara tepat,
4. Kendala atau permasalahan bisa siswa terlambat bergabung.
2.1.15 Pengertian Pembelajaran IPAS
Pembelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) adalah proses
pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman siswa
tentang berbagai aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam
masyarakat. Mata pelajaran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang komprehensif tentang hubungan sosial antar individu, kelompok,
masyarakat, dan negara, serta bagaimana faktor-faktor tersebut saling
memengaruhi.
Pembelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) tentang
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia merupakan proses pendidikan yang
bertujuan untuk memperkenalkan, memahami, dan menghargai
keberagaman budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh berbagai suku
bangsa yang ada di Indonesia.
Dalam pembelajaran ini, siswa akan diajak untuk belajar tentang
berbagai aspek yang berkaitan dengan keberagaman suku bangsa di
Indonesia, seperti budaya, adat istiadat, bahasa, agama, sejarah, dan hal-hal
lain yang menjadi identitas masing-masing suku. Selain itu, pembelajaran
ini juga bertujuan untuk memupuk rasa saling menghormati, toleransi, dan
kerukunan antarsuku bangsa.
Melalui pembelajaran IPAS tentang Keragaman Suku Bangsa di
Indonesia, diharapkan generasi muda dapat mengembangkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang kekayaan budaya dan sejarah Indonesia serta
menghargai perbedaan sebagai bagian integral dari identitas negara. Dengan
demikian, pembelajaran ini menjadi penting dalam membangun kesadaran
multikulturalisme dan mendorong terciptanya masyarakat yang inklusif,
toleran, dan harmonis di Indonesia.

2.1.16 Materi Pembelajaran


Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Negara kita terdiri dari ribuan pulau. Menurut catatan, di Indonesia
terdapat 17.508 pulau. Sebanyak 11.808 pulau (67%) belum diketahui
namanya. Jadi yang dikenal namanya baru 33% atau 5.700 pulau. Ada pulau
yang besar dan ada juga yang kecil. Pulau-pulau itu membentang dari
Sabang sampai Merauke. Karena itu, negara kita disebut negara kepulauan.
Karena negara kita terdiri dari banyak pulau. Banyaknya jumlah pulau
menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Akibat keadaan ini masyarakat
Indonesia sangat beragam. Mari kita bahas bentuk-bentuk keragaman yang
ada di tanah air kita.
1. Keragaman Suku Bangsa
Keragaman suku yang ada di Indonesia harus dimaknai sebagai
kekayaan yang harus dijaga. Indonesia adalah negara dengan
masyarakatnya yang majemuk. Masyarakat yang majemuk adalah
komunitas yang terbentuk dari beragam latar belakang seperti suku, agama,
ras, budaya, bahasa, adat istiadat, dan lain-lain.
Keragaman menjadi sebuah keunggulan yang dimiliki negara Indonesia,
sebab melalui keragaman yang dimiliki Indonesia menjadi negara dengan
potensi yang dapat digunakan untuk keuntungan negara.
Keragaman suku yang ada di Indonesia harus dimaknai sebagai sebuah
kondisi dalam masyarakat yang memperkaya bangsa. Perbedaan memang
kerap kali mengotak-ngotakkan manusia berdasarkan suku bangsa, ras,
agama, ideologi, budaya (masyarakat yang majemuk). Tapi keberagaman
harus dengan berpedoman pada Bhineka Tunggal Ika atau berbeda-beda
tapi satu.
2. Keragaman Budaya
Keragaman budaya adalah keseluruhan struktur-struktur sosial, religi.
Di mana di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat
istiadat yang ada di dalam sebuah masyarakat yang diwariskan dari generasi
ke generasi berikutnya. Pada dasarnya Indonesia yang memiliki banyak
budaya yang beragam. Pada perkembangannya manfaat keberagaman
budaya ini adanya akulturasi budaya, namun tidak menghilangkan ciri khas
masing-masing malahan jadi menambah keanekaragaman budaya Indonesia
menjadi semakin kaya. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara
Indonesia, menjadi identitas bangsa. Bangsa Indonesia dikenal sebagai
bangsa yang unik, karena bisa hidup rukun dalam satu negara yang terdiri
dari berbagai budaya. Banyak manfaat yang didapat dari sini, di antaranya:
a. Menumbuhkan sikap nasionalisme.
b. Identitas bangsa.
c. Alat pemersatu bangsa.
d. Atraksi wisata.
e. Menambah Pendapatan Nasional.
f. Memupuk sikap toleransi..
g. Sumber ilmu pengetahuan.
h. Membuka peluang usaha.
i. Sumber inspirasi bagi para creator industri kreatif.
Tiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan budaya sendiri. Budaya dan
adat istiadat daerah dapat kita jumpai dalam hidup sehari-hari. Maka
terbentuklah bermacam-macam adat istiadat dan budaya sendiri. Mari kita
bahas bentuk-bentuk keragaman budaya bangsa Indonesia dalam aspek-
aspek berikut:

a. Bahasa daerah
Setiap suku bangsa mempunyai bahasa daerah yang khas. Ada bahasa
Jawa, bahasa Minangkabau, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura,
dan sebagainya.

b. Adat istiadat
Ada bermacam-macam adat istiadat. Contohnya upacara adat yang
dipakai waktu orang menikah, waktu orang melahirkan, waktu orang
meninggal, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kadang-kadang, upacara-
upacara ini dipadukan dalam agama yang dianut masyarakat. Meskipun
berbeda-beda, adat istiadat ini menunjukkan kekayaan budaya yang sangat
indah dimiliki bangsa Indonesia.
Gambar 1: Contoh upacara adat
Sumber : Indonesian Heritage 9 dan Ensiklopedi Nasional Indonesia.

c. Bentuk rumah adat


Bentuk rumah suku-suku bangsa yang ada di Indonesia juga bermacam-
macam. Misalnya :
1. Rumah adat Sumatera Barat disebut rumah gadang.
2. Rumah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta disebut rumah joglo.
3. Rumah adat Sulawesi Utara disebut rumah pewaris.
4. Rumah adat Suku Toraja disebut rumah tongkanan.
5. Rumah Betang di Kalimantan Tengah.
6. Rumah lobo di Sulawesi Tengah.
7. Rumah adat Sumatera Utara disebut rumah Bolon.

Gambar 2 : Contoh rumah adat


Sumber : Enskiklopedi Indonesia Seri Geografi.

d. Kesenian Daerah
Ada bermacam-macam kesenian daerah, misalnya alat musik, tarian,
lagu, dan seni pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh alat musik daerah.
1. Alat musik gamelan (Jawa).
2. Alat musik kolintang (Minahasa).
3. Alat musik calung dan angklung (Jawa Barat).
4. Alat musik sasando (Kupang).
5. Alat musik gambang kromong (Betawi).

Gambar 3 : Contoh bentuk kesenian daerah


Sumber : Indonesian Heritage 8

e. Pakaian adat
Selain fungsi utamanya sebagai penutup tubuh, pakaian juga
menunjukkan budaya suatu daerah. Berbagai suku bangsa memiliki pakaian
tradisionalnya sendiri.

Gambar 4 : Contoh pakaian adat


Sumber : Wibisono, C.Y, Atlas Lengkap

f. Senjata Tradisional
Setiap daerah mempunyai senjata tradisionalnya sendiri-sendiri.
Misalnya :
1. Badik, golok, trisula, dan tombak sering dipakai orang Betawi.
2. Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh.
3. Kujang adalah senjata tradisional dari Jawa Barat.
4. Keris adalah senjata tradisional dari Jawa.

Gambar 5 : Contoh senjata tradisional


Sumber : Dokumen GPM berdasarkan Wibisono, C.Y.

g. Makanan khas daerah


Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu
daerah dan cocok dengan lidah masyarakat setempat. Cita rasa yang dimiliki
berbeda antara suatu daerah dengan yang lainnya (Halomuda, 2016).
Makanan- makanan tersebut adalah salah satu kekayaan budaya daerah
masing-masing.
1. Makanan khas orang Betawi antara lain gado-gado, ketoprak, nasi uduk
dan kerak telor.
2. Masyarakat Maluku memiliki makanan khas yang disebut dabu-dabu
sesi.
3. Masyarakat Yogyakarta memiliki makanan khas yang disebut gudeg.
4. Masyarakat Palembang memiliki makanan khas yang disebut pempek.
5. Masyarakat Sumatera Barat memiliki makanan khas yang disebut
rendang.
h. Lagu-lagu daerah
Setiap daerah di nusantara ini memiliki berbagai lagu tradisional.
Misalnya :
1. Gambang Suling dan Ilir-ilir dari Jawa Tengah.
2. Bubuy Bulan adalah lagu tradisional dari Jawa Barat.
3. Injit-injit Semut adalah lagu tradisional dari Jambi.
4. Sapu Tangan Bapuncu adalah lagu tradisional dari Kalimantan Selatan.
5. Soleram adalah lagu tradisional dari Riau.
6. Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan.
7. Kalayar dan Tumpi Wayu dari Kalimantan Tengah
8. Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan.
9. Apuse dan Yamko Rambe Yamko dari Papua.
10. Bungeng Jeumpa dari Nangroe Aceh Darussalam.
11. Burung Tentiana dan O Ulate dari Maluku
12. Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara.
13. Kicir-kicir dan Keroncong Kemayoran dari Jakarta.
3. Penyebab Keragaman Suku dan Budaya
Masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk. Disebut masyarakat
majemuk karena masyarakat kita berasal dari berbagai macam suku, agama,
ras dan budaya. Di daerah kita, kita bisa menemukan beberapa suku bangsa
yang ada di Indonesia. Masyarakat menjadi beragam karena orang-orang
dari berbagai daerah di Indonesia datang dan menetap di suatu tempat.
Mereka membawa kebudayaan dan adat istiadat mereka ke tempat tinggal
yang baru.
Hal-hal yang menyebabkan keragaman budaya di suatu daerah antara
lain adalah :

1. Agama
Agama yang dianut warga masyarakat di antaranya adalah Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain agama-agama
ini, masih banyak lagi aliran kepercayaan.
2. Adat istiadat
Karena masyarakat majemuk suatu daerah terdiri dari penduduk asli dan
pendatang, maka adat istiadatnya pun beraneka macam.
3. Tingkat pendidikan
Warga masyarakat ada yang lulusan Perguruan Tinggi, SLTA, SLTP,
SD. Tetapi ada juga yang tidak sekolah. Akibatnya masih ada yang buta
huruf.
4. Macam-macam jenis pekerjaan
Ada orang yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta,
pedagang, pelaut, petani, buruh pabrik, pemulung. Tetapi ada juga yang
pengangguran.

2.2 Kerangka Berpikir


Secara prinsip, proses pembelajaran merupakan suatu upaya yang disadari oleh
individu untuk mengubah perilakunya melalui latihan dan pengalaman, yang
melibatkan aspek kognitif, emosional, dan motorik guna mencapai tujuan tertentu.
Untuk memastikan hasil pembelajaran yang maksimal, penting untuk
memperhatikan faktor-faktor pendukung seperti kondisi yang baik bagi para siswa,
fasilitas yang memadai, serta lingkungan yang mendukung, bersama dengan proses
pengajaran yang sesuai dan efektif.
Terutama bagi seorang pendidik, penting untuk secara aktif meningkatkan
pencapaian belajar siswa melalui pembentukan kegiatan pembelajaran yang
mendorong perkembangan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi
pendidik untuk memiliki keterampilan yang terampil dalam penerapan berbagai
metode yang beragam guna meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Metode adalah suatu prosedur atau proses terstruktur yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu tugas guna mencapai tujuan tertentu. Fungsi utama metode
adalah sebagai sarana untuk mencapai tujuan, atau sebagai strategi untuk
melaksanakan suatu kegiatan tertentu. Metode digunakan sebagai pedoman dalam
kegiatan karena melibatkan serangkaian langkah-langkah teratur yang membantu
dalam efisiensi proses pencapaian tujuan.
Metode eksperimen merujuk pada pendekatan pembelajaran yang melibatkan
percobaan langsung, pengalaman langsung, dan kemampuan peserta didik untuk
menyimpulkan sendiri dari proses pembelajaran yang mereka alami.

2.3 Definisi Operasional


Agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul proposal skripsi ini, maka
perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut :
1. Belajar adalah suatu perubahan kepribadian pada diri siswa itu sendiri yang
disebabkan oleh pengalaman siswa kelas IV SD Negeri 060922 Medan.
2. Minat belajar adalah dorongan atau keinginan dalam diri siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar pada materi Keragaman Suku Bangsa di
Indonesia kelas IV SD Negeri 060922 Medan.
3. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau proses sistematis yang
digunakan oleh penulis dalam pembelajaran untuk mengimplementasikan
rencana yang disampaikan kepada siswa kelas IV SD Negeri 060922
Medan.
4. Metode eksperimen adalah cara pendekatan pembelajaran yang melibatkan
percobaan langsung, pengalaman langsung, serta penarikan kesimpulan
sendiri oleh siswa kelas IV SD Negeri 060922 Medan dari proses belajar
yang mereka alami.
5. Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Based Learning)
adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai alat utama dalam proses pembelajaran pada siswa
kelas IV SD Negeri 060922 Medan.
6. Aplikasi quizwhizzer adalah aplikasi games edukasi untuk menyampaikan
materi pembelajaran juga dapat digunakan sebagai media evaluasi
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan pada siswa kelas IV SD
Negeri 060922 Medan.
7. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) merupakan proses pembelajaran
yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang berbagai
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam masyarakat. Termasuk
pada materi Keragaman Suku Bangsa di Indonesia pada siswa kelas IV SD
Negeri 060922 Medan.
8. Keragaman menjadi sebuah keunggulan yang dimiliki negara Indonesia,
sebab melalui keragaman yang dimiliki Indonesia menjadi negara dengan
potensi yang dapat digunakan untuk keuntungan negara, hal tersebut yang
akan diajarkan oleh penulis pada siswa kelas IV SD Negeri 060922 Medan.

2.4 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir dan definisi operasional yang telah
diuraikan, maka hipotesis dari proposal skripsi ini adalah ada pengaruh metode
berbasis teknologi melalui aplikasi QuizWhizzer terhadap minat belajar Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) siswa kelas IV SD Negeri 060922 Medan.

Anda mungkin juga menyukai