TINJAUAN PUSTAKA
Sumber: http://eprints.umpo.ac.id/5016/3/BAB%20II.pdf
2.2 Siswa
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sen-
tral dalam proses belajar mengajar dimana di dalam proses belajar mengajar,
siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudi-
an ingin mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, se-
hingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai
tujuan belajarnya.
4
Pengertian siswa dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah orang/anak yang
sedang berguru (belajar, bersekolah).
Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan (2005) pengertian siswa adalah
orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari
beberapa tipe pendidikan.
Sedangkan menurut Daradjat (1995) siswa adalah pribadi yang “unik”
yang mempunyai potensi dan mengalami proses berkembang. Dalam proses
berkembang itu siswa membutuhkan bantuan yang sifat dan contohnya tidak
ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan ber-
sama dengan individu-individu yang lain.
Menurut Sardiman (2003), pengertian siswa adalah orang yang datang ke
sekolah untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Pada
masa ini siswa mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Sel-
ain itu juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti
orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara e-
mosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru
sebagai orang dewasa. Masa ini secara global berlangsung antara usia 12-22
tahun.
Dari beberapa teori di atas, maka dapat disimpulkan siswa adalah salah sa-
tu faktor penting dalam dunia pendidikan dan untuk berjalanya sistem belajar-
mengajar. Siswa adalah orang yang datang kesekolah untuk memperoleh atau
mempelajari beberapa tipe pendidikan.
Sumber:
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/633/5/108600171_file5.pdf
5
2.3 Minat
Setiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk berhubu-
ngan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungan, apabila sesuatu itu
memberikan kesenangan kepada dirinya, kemudian ia akan berminat terhadap
sesuatu itu.
Minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu, karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari
dirasakan berarti bagi dirinya dan ia pun akan berniat untuk mempelaja-
rinya.Secara bahasa, minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa satu
aktivitas, pelajaran atau objek itu berharga atau berarti bagi individu.
Menurut H.C. Whiterington minat adalah kesadaran seseorang bahwa su-
atu objek, seseorang suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan
dirinya. Minat itu akan timbul, jika suatu objek yang dihadapi sesorang bagi
kebutuhan hidupnya.
Pendapat lain dikemukan oleh W.S. Winkel bahwa minat diartikan sebagai
kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi
atau pokok bahasa tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu.
Jadi menurut pendapatnya, kecenderungan dan kesadaran subjek yang sudah
menetap dalam dirinya akan menyebabkan timbulnya minat dan merasa se-
nang mempelajari materi yang telah berikan
Sumber: https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2797/1/
YETI%20BUDIYARTI-FITK.pdf
6
b) Rajin dan kesungguhan dalam belajar seseorang akan memperoleh
sesuatu yang dikehendaki dengan cara maksimal dalam menuntut ilmu
tentunya dibutuhkan kesungguhan belajar yang matang dan ketekunan
yang intensif pada diri orang tersebut.
c) Motivasi, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
minat seseorang karena adanya dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.
d) Perhatian, minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat
merupakan sebab akibat dari perhatian, karena perhatian itu merupakan
pengarahan tenaga jiwa yang ditujukan kepada suatu obyek yang akan
menimbulkan perasaan suka.
e) Sikap terhadap guru dan pelajaran, sikap positif dan perasaan senang
terhadap guru dan pelajaran tertentu akan membangkitkan dan
mengembangkan minat siswa, sebaliknya sikap memandang mata
pelajaran terlalu sulit atau mudah akan memperlemah minat belajar
siswa.
2. Faktor Eksternal:
a) Keluarga, adanya perhatian dukungan dan bimbingan dari keluarga khu-
susnya orang tua akan memberikan motivasi yang sangat baik, bagi
perkembangan minat anak.
b) Guru dan fasilitas sekolah, faktor guru merupakan faktor yang penting
pada proses belajar mengajar, cara guru menyajikan pelajaran di kelas
dan penguasaan materi pelajaran yang tidak membuat siswa malas, akan
mempengaruhi minat belajar siswa. Demikian pula sarana dan fasilitas
yang kurang mendukung dan tidak lengkap dapat mempengaruhi minat
siswa begitu juga sebaliknya.
c) Teman sepergaulan, sesuai dengan masa perkembangan siswa yang
senang membuat kelompok dan banyak bergaul dengan kelompok yang
diminati, teman pergaulan yang ada di sekelilingnya berpengaruh
terhadap minat belajar anak.
7
Sebaliknya bila teman bergaulnya tidak ada yang bersekolah atau malas
sekolah maka minat belajar anak akan berkurang atau malas.
d) Media massa, kemajuan teknologi seperti HP, laptop, dan komputer itu
dapat mempe-ngaruhi minat belajar siswa.Jika siswa menggunakan
media tersebut untuk membantu proses belajar mengajar maka akan
berkembang, tetapi bila waktu belajarnya dipakai untuk bermain hp atau
digunakan untuk yang lain yang tidak semestinya tentunya akan
berdampak negatif.
Sumber: http://eprints.unm.ac.id/13982/1/JURNAL%20INDAH.pdf
8
Misalnya, seseorang anak menaruh minat terhadap bidang studi bahasa
Indonesia, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang
bahasa terutama Bahasa Indonesia.
Sumber:
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI
%20ALIM%20ANUR%20-%20FITK.pdf
Sumber: http://repository.unj.ac.id/2615/10/bab%20II.pdf
9
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen ini memberikan kesempatan kepada para anak didik
secara individu ataupun berkelompok untuk dilatih dalam melakukan suatu
proses atau percobaan-percobaan. Metode ini bertujuan agar para anak di-
dik tersebut perpikir kreatif, mandiri dan inovatif.
3. Metode Diskusi
Metode ini adalah suatu alternatif dalam mengamati dan mencari jalan
keluar dari suatu masalah melalui gagasan-gagasan yang di berikan para
peserta didik, metode ini bertujuan untuk melatih para peserta didik agar
berani dalam menyampaikan pendapat atau pun saran dan untuk mengem-
bangkan pemikiran mereka.
4. Metode Proyek
Metode ini menggunakan cara mengajar dengan memberikan kesempatan
kepada para peserta didik untuk menggunakan hal-hal yang ada di kehidu-
pan sehari-hari sebagai bahan pendidikan. Metode ini bertujuan agar anak
didik tertarik untuk terus belajar dan juga untuk membentuk pola pikir
anak menjadi luas.
5. Metode Latihan
Metode latihan atau metode training yaitu metode yang menanamkan
tentang kebiasaan-kebiasaan tertentu dan untuk memelihara kebiasaan-
kebiasaan baik terhadap anak. Metode lati-han ini bertujuan untuk mem-
bentuk kebiasaan serta ketepatan dan kecepatan dalam pelaksanaan.
6. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas di maksudkan para pendidik memberikan penje-
lasan dalam suatu bahasan lalu para pendidik tersebut memberikan tugas
kepada para peserta didik untuk me-ngembangkan pembahasan yang telah
di bahas, hal tersebut bertujuan agar para peserta didik berpikir dan memi-
liki wawasan yang luas.
Sumber: http://repository.unj.ac.id/2615/10/bab%20II.pdf
10
2.8 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian “Analisis Mata Pelajaran Yang Tidak Disukai
Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mertoyudan” akan diketahui penyebab
siswa tidak menyukai mata pelajaran dan solusi agar mata pelajaran yang ti-
dak disukai dapat diterima siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mertoyudan.
11
12