PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini
dapat dirumuskan permasalahan berikut :
1. Seberapa besar minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
2. Seberapa tinggi perhatian orang tua siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
3. Seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
4. Adakah korelasi antara minat belajar fisika dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok Sleman
pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
C. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui :
1. Seberapa besar minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016;
2. Seberapa tinggi perhatian orang tua siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016;
3. Seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016;
4. Korelasi minat belajar fisika dan perhatian orang tua dengan prestasi
belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok Sleman pada Tahun
pelajaran 2015/2016.
D. Manfaat penelitian
A. Pengertian Minat
Minat adalah kecendrungan yang menetap dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, W.S., 1986: 30).
Minat adalah suatu rasa suka dan keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988:182). Menurut
Slameto (1988: 59) minat belajar besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat merupakan suatu
keinginan yang kuat, gairah, atau kencenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu (NN1, 2008).
Menurut Hurlock (1986, dalam Christina, 2003: 37), minat diartikan
sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang terhadap apa
yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya, bila
mereka melihat sesuatu itu serta menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
Dengan demikian minat adalah kesadaran seseorang terhadap sesuatu
dan yang mendorong orang tersebut untuk memusatkan perhatian
terhadap sesuatu itu dengan disertai perasaan puas dan senang.
Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang,
suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi
minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak
demikian minat itu tidak memiliki arti sama sekali (Buchori, 1999: 135).
Sardiman (1988: 76) menyatakan bahwa minat seseorang terhadap
suatu objek akan lebih kelihatan apabila obyek sasaran berkaitan
dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Minat
merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila berhubungan dengan
keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan
apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah sesuatu yang
berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.
Menurut penulis minat yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada susatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh dan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
B. Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha tau kegiatan yang
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
ketrampulan, dan sebagainya (Dalyono, 2010: 51).
Anwar Bey (dalam Dalyono 2010: 51) mengatakan bahwa belajar
adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan
selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam
berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain
melalui belajar dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang
didambakan. Karena itu, tidak boleh lupa, jangan malas dan membuang
waktu secara percuma, tetapi manfaatkan dengan seefektif mungkin,
agar tidak timbul penyesalan kemudian.
Belajar selalu didefiniskan sebagai sesuatu perubahan pada diri
individu yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan yang
disebabkan oleh perkembangan (seperti tumbuh menjadi lebih tinggi)
adalah bukan contoh belajar, demikian pula sifat-sifat individu yang
ada sejak lahir (seperti refleks dan respon lapar atau sakit). Manusia
telah belajar begitu banyak sejak mereka lahir, bahwa belajar dan
perkembangan adalah hubungan yang tidak dapat dipisahkan (Wuryani,
2006: 120).
Menurut penulis belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah kegiatan yang sangat peting bertujuan untuk membuat
perubahan pada seluruh tingkah laku individu yang disebabkan oleh
pengalaman.
C. Minat belajar
Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari
hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal
yang besar artinya untuk mencapai memperoleh benda atau tujuan yang
diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara
lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia.
Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,
sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang
rendah (Dalyono, 2010: 56-57).
Minat belajar fisika dapat dinyatakan sebagai kecenderungan
yang agak menetap untuk merasa tertarik belajar fisika dan merasa
senang mempelajari segala aspek dalam fisika (Christina, 2003: 38).
Minat belajar pada dasarnya adalah sikap ketaatan pada kegiatan
belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif
melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh (Femi, 2011: 37).
Menurut penulis minat belajar dapat diukur melalui empat
komponen utama berdasarkan pada definisi-definisi diatas yang sudah
disebutkan yaitu ketertarikan peserta didik belajar Fisika,
kecenderungan merasa senang mempelajari segala aspek dalam Fisika,
ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar Fisika, inisiatif untuk
melakukan usaha belajar Fisika.
D. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan tingkatan besarnya perubahan tingkah
laku yang dapat dicapai dari suatu pengalaman mengarah pada
penguasaan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan setelah seseorang
belajar (Nana Sudjana, 1998, dalam Sukamto, 2000: 7).
Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat
mencerminkan keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang
telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif
(pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku)
(Femi, 2011: 73).
Prestasi belajar menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran yang diberikan, seberapa jauh pengalaman belajar telah
dipahami siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat berasal dari dalam dirinya sendiri (faktor internal) dan dari luar
dirinya (faktor eksternal) (Reina, 2001: 89).
Prestasi belajar dapat diukur dengan metode tes. Menurut Paul
Suparno (2007: 58) metode tes sendiri dibagi menjadi dua yaitu metode
tes standard dan metode buatan sendiri.
a. Tes standar yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan. Disini
disebutkan dua model tes standar:
1) Norm referenced, dengan menghasilkan skor yang membandingkan
kemampuan seseorang dengan yang lain.
2) Domain-referenced test, lebih mengetes kompentensi siswa dalam
hal isi/ bahan
b. Tes buatan sendiri dapat berbentuk
1) Tes esai: berbentuk pertanyaan dengan jawaban bebas.
2) Tes multiple choices. Bentuknya pilihan ganda, A,B,C,D,E. Siswa
akan memilih jawaban yang dianggap benar. Namun di sini tidak
ada kebebasan siswa karena semua jawaban sudah disediakan.
3) Tes multiple choices dengan alasan terbuka. Ini model pilihan
ganda tetapi ditambah alasan yang terbuka sehingga siswa masih
dimungkinkan mengungkapkan alasannya yang mendalam.
G. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar fisika
Minat belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan proses belajar. Minat merupakan indikator berupa kemauan
atau kencenderungan untuk tertarik terhadap sesuatu. Kurangnya minat
belajar mengakibatkan perhatian dalam usaha belajar sehingga dapat
menghambat belajar. Apabila minat belajar fisika tinggi maka prestasi
belajar fisika tinggi, tetapi jika minat belajar fisika rendah maka prestasi
belajar fisika juga rendah. Oleh karena itu minat belajar memberi dampak
yang positif terhadap prestasi belajar siswa.
2. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar fisika
Perhatian orang tua dalam masalah pendidikan besar sekali
pengaruhnya dalam belajar. Memberi perhatian berarti memberi dorongan
atau motivasi. Dengan harapan yang tinggi orang tua akan memberikan
dorongan, motivasi, dan perhatian belajar kepada anak. Ini dilakukan agar
anak mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Ini juga bisa
menumbuhkan semangat belajar pada diri anak terutama untuk
mempelajari mata pelajaran yang di anggap sulit. Kurangnya perhatian
orang tua kepada anak akan berdampak pada prestasi belajar anak. Apabila
perhatian orang tua kepada anak tinggi atau bisa disebut sangat perhatian,
maka prestasi belajarnya juga tinggi. Apabila perhatian orang tua kepada
anak itu rendah atau disebut kurang perhatian maka prestasi belajar anak
rendah. Oleh karena itu perhatian orang tua berdampak postif terhadap
prestasi belajar siswa.
H. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan pembahasan pada kajian teori, kajian penelitian yang
relevan dan kerangka berfikir, maka dalam penelitian ini peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Hipotesis Mayor
a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
tahun pelajaran 2015/2016.
2. Hipotesis Minor
a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar
fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran
2015/2016.
b. Ada korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran
2015/2016.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat korelatif.
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang dilibatkan, terdiri dari
dua variabel bebas (prediktor) dan satu variabel terikat (kriterium)
Kedua variabel bebas yaitu minat belajar siswa (X1) dan variabel bebas
perhatian orang tua (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar
(Y)
Skema untuk penelitian ini sebagai berikut : hubungan korelasi minat
belajar fisika (X1) terhadap prestasi belajar (Y) dengan mengendalikan X2 dan
hubungan korelasi perhatian orang tua (X2) terhadap prestasi belajar (Y)
dengan mengendalikan X1, serta hubungan korelasi antara X1 dan X2 terhadap
Y.
1. Waktu penelitian
Untuk penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran
2015/2016
Adapun waktu pengambilan data dilakukan pada bulan November
2015 dan direncanakan penelitian ini akan selesai pada awal Desember 2015
2. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta
C. Populasi penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah kumpulan pengukuran tentang orang, binatang, benda,
kejadian, dll yang dapat diidentifikasi (Suparno, 2011: 6)
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi yaitu seluruh siswa
kelas VII SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 192 siswa yang terdiri dari 6 kelas yang memiliki 32 siswa setiap
kelasnya.
2. Metode Tes
Alat ukur tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur untuk
melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa.
Metode ini digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika
siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau presepsi
siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai siswa yang satu
dengan yang lain atau nilai standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini
menggunakan tes obyektif/multiple choice (pilihan ganda)
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian
dengan metode tertentu untuk pengambilan data. Pemilihan alat yang
digunakan dalam pengambilan data tergantung dan ditentukan oleh variabel
yang diteliti. Untuk penelitian ini digunakan 2 jenis instrumen yaitu berupa
angket untuk 2 variabel bebas yaitu minat belajar fisika merupakan variable
bebas 1 (X1), perhatian orang tua adalah variabel bebas 2 (X2). Kedua variabel
tersebut untuk melihat seberapa besar minat belajar fisika siswa dan seberapa
besar perhatian orang tua siswa, sedangkan tes semester 2 tahun pelajaran
2014/2015 digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika
variabel (Y). Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti, disusun tiga instrumen
terdiri dari 2 angket dan 1 tes.
1. Angket minat belajar fisika
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan angket minat belajar
fisika, sebagai berikut.
a. Persiapan dan penentuan indikator.
b. Penyusunan pernyataan angket.
c. Konsultasi dosen pembimbing.
d. Penyempurnaan pernyataan angket.
2. Angket Perhatian Orang Tua
Langkah-langkah penyusunan angket perhatian orang tua sebagai berikut
a. Persiapan dan penentuan indikator
b. Penyusunan pernyataan angket
c. Konsultasi dosen pembimbing
d. Penyempurnaan pernyataan angket
3. Tes Prestasi Belajar Fisika
Tes prestasi belajar fisika dalam penelitian ini tidak disusun, tetapi
memakai tes standar yang digunakan untuk kenaikan kelas tahun pelajaran
2015/2016. Tes tersebut dari kabupaten sehingga soal dan lembar jawabnya
setelah selesai ujian diberikan kembali ke kabupaten.
Tidak Pernah TP 1
Jarang J 2
Sering S 3
Selalu SL 4
2. Klasifikasi tingkat minat belajar dan Perhatian orang tua
Untuk melihat tingkat minat belajar dan perhatian orangtua siswa
maka hasil dari penskoran akan di klasifikasikan. Karena jumlah
total pertanyaan untuk angket minat dan perhatian adalah 16 maka:
a. Skor untuk tiap siswa
Skor minimal = 1 x 16 = 16
Skor maksimal = 4 x 16 = 64
Range = 64-16 = = 48
b. Pembagian Interval
Lalu skor akan di klasifikasikan dalam 5 interval, maka lebar
intervalnya 48 : 5 = 9,6 dibulatkan menjadi 10
Maka skor yang diperoleh dari minat dan perhatian akan di
klasifikasikan seperti table 6.
56 – 64 Sangat tinggi
46 – 55 Tinggi
36 – 45 Sedang
26 – 35 Rendah
16 – 25 Sangat Rendah
4. Uji korelasi
Untuk menghitung korelasi ganda antara minat belajar siswa dan
perhatian orangtua terhadap presatasi belajar siswa digunakan korelasi
jamak (multiple correlation) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Ry.12 = koefisien korelasi jamak dari y terhadap X1 dan X2
ry1 = korelasi antara variabel y dan X1
ry2 = korelasi antara variabel y dan X2
r12 = korelasi antara variable X1 dan X2
(Suparno, 2011: 62-63)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sekolah
Penenlitian ini dilakukan di SMP N 1 Depok pada akhir
November. SMP N 1 Depok sendiri terdapat di Kabupaten Sleman.
Dari hasil IIUN 2015, Kemdikbud mengumukan 7 provinsi dengan
nilai IIUN tertinggi untuk tingkat SMA/ sederajat. Peringkat
pertama indeks integritas tertinggi diperoleh DI Yogyakarta
(79,52), kemudian peringkat kedua dan selanjutnya secara
berurutan diraih Bangka Belitung (77,79), Kalimantan Utara
(74,14), Bengkulu (73,69), Nusa Tenggara Timur (73,12),
Kepulauan Riau (72,44), dan Gorontalo (67,78). Sementara rerata
untuk IIUN secara nasional adalah sebesar 63,28. SMP ini
beralamat di Jl Sonokeling Condong Catur Gejayan Sleman. SMP
N 1 Depok termasuk kedalam SMP baik dalam sekala nasional
seperti yang tertulis pada jogja.tribunnews,com pada tanggal 6
januari 2016 Sejumlah sekolah tingkat SMP, SMA dan SMK di
Kabupaten Sleman masuk dalam predikat terbaik nasioanal versi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal
tersebut berdasarkan Indeks Integritas Ujian Nasioanal (IIUN)
tahun 2015. Data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Sleman, di jenjang SMP terdapat sembilan sekolah
yang meraih predikat tersebut. Antara lain SMPN 3 Godean,
SMPN 1 Sleman, SMPN 1 Kalasan, SMPN 1 Depok, SMPN 3
Sleman, SMPN 4 Depok, SMPN 1 Godean, SMPN 4 Pakem dan
SMPN 1 Pakem.
B. Data
1. Minat belajar Fisika Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII
Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII
Subjek Total Skor Minat Subjek Total Skor Minat
S1 52 S33 43
S2 55 S34 46
S3 39 S35 49
S4 44 S36 59
S5 43 S37 54
S6 48 S38 53
S7 45 S39 49
S8 50 S40 46
S9 59 S41 50
S10 53 S42 50
S11 52 S43 52
S12 52 S44 37
S13 43 S45 60
S14 60 S46 57
S15 64 S47 51
C. Analisa Data
1. Data minat, perhatian, prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok
a. Minat belajar
Dari hasil perhitungan, klasifikasi tentang minat belajar
siswa sebagai berikut:
Tabel 11. Klasifikasi skor Minat Belajar Siswa.
Interval Skor/ Kategori Frekuensi Prosentase
Variabel Minat
Belajar
Dari hasil tersebut maka skor terbanyak minat belajar siswa dengan
prosentase 64.06% terdapat pada interval 46-55 dengan
frekuensinya 41 siswa. Dan skor rerata minat belajar siswa yang
diperoleh termasuk pada kategori tinggi, yaitu 50,25 dalam interval
46 – 55.
c. Prestasi belajar
Dari hasil perhitungan, klasifikasi tentang prestasi belajar
siswa sebagai berikut:
Correlations
N 64 64 64
N 64 64 64
N 64 64 64
jumlah sampel 64. Karena nilai > Rtabel, maka signifikan. Ini
berarti ada korelasi antara Minat dan Perhatian Orangtua terhadap
Prestasi orang tua karena nilai positif maka Minat dan Perhatian
Orangtua berhubungan positif dan signifikan dengan Prestasi jadi
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Minat dan Perhatian siswa
maka semakin meningkat Prestasinya.
3. Pembahasan
a. Hubungan antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar.
Hasil uji korelasi menyatakan bahwa ada korelasi antara Minat
belajar terhadap Prestasi belajar. Dengan begitu berarti semakin
besar Minat belajar siswa maka Prestasi belajar siswa tersebut akan
meningkat. Hasil ini sesuai dengan Hipotesis Minor peneliti yang
menyatakan bahwa ada korelasi antara Minat belajar dengan
Prestasi belajar.
Berdasarkan teori pada BAB II minat adalah daya tarik dari diri
sendiri maupun dari luar untuk tertarik untuk belajar dan merasa
senang memperlajari segala aspek dalam belajar. Jadi semakin
siswa tertarik dengan sendirinya terhadap fisika maka mereka akan
tergerak untuk belajar lebih banyak lagi dan menunjang dalam
prestasinya. Sehingga ketika siswa yang memiliki Minat belajar
fisika yang tinggi maka Prestasi belajarnya juga tinggi. Ini
bersesuaian dengan teori bahwa minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat
belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah
(Dalyono, 2010: 56-57)
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok termasuk
dalam kategori tinggi, dengan rata-rata skornya 50,25.
2. Perhatian orang tua siswa kelas VII SMP N 1 Depok termasuk
dalam kategori tinggi, dengan rata-rata skornya 52,18
3. Prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
termasuk dalam tinggi, dengan rata-rata nilainya 6,74.
4. Ada korelasi antara minat belajar dan perhatian orangtua
dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP 1 Depok.
Ditunjukan dari nilai koefisien korelasi Pearson Ry.12= 0,92
yang lebih besar dari nilai dari Rtabel = 0,250.
B. Saran
Mengingat bahwa dari hasil penelitian ini diketahui minat belajar
fisika dan perhatian orang tua berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar fisika, maka peneliti memberi beberapa saran sebagai
berikut :
1. Guru hendaknya memperhatikan minat belajar siswa agar
minat yang telah ada semakin meningkat, sehingga prestasi
belajar fisika juga akan meningkat
2. Seyogyanya orangtua memberikan perhatian yang besar
terhadap anaknya, meliputi kelengkapan belajar, cara belajar,
pergaulan belajar, dan hasil belajar. Dengan perhatian yang
lebih besar lagi tentunya akan meningkatkan prestasi belajar
siswa
DAFTAR PUSTAKA
Fitria Rahmawati dkk. 2014. Hubungan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan
belajar terhadap prestasi belajar siswa SD kelas IV semester genap di
Kecamatan melaya-jembrana.singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD vol 2.
Fitriani Vovi dkk. 2013 . Hubungan motivasi dan Perhatian orang tua terhadap hasil
belajar seni music di SMP negeri 8 Payakumbuh. Padang. E jurnal
sendratasik FBS universitas Negri Padang.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Keller, John M. 1987 Motivational Design for Learning and Performance: The ARCS
model Approach. Florida: Florida state university.
Maryati, Christina. 2003. Pengaruh Intelegensi dan Minat terhadap Fisika pada
kreativitas dan aktivitas siswa dalam lomba “ menjatuhkan telur”.
Yogyakarta: USD
Sardiman AM, 1988. Interaksi dalam proses belajar mengajar. Jakrta: Rajawali press.
Yaumi, Muhammad. 2008. Pengaruh Perhatian orang tua, konsep diri dan
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar bahasa inggris siswa kelas X
MAN 2 Makasar. Jakarta. Program Pascasarjana teknologi pendidikan