Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan sangat dekat dengan kehidupan karena pendidikan
berperan untuk membentuk manusia menjadi mahkluk yang berpendidikan
dan memiliki hati nurani dalam bersosialisasi. Di era globalisasi ini kita
juga harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu
pengetahuan selalu berkembang sesuai dengan perkembagan jaman yang
ada. Peningkatan mutu pendidikan menjadi penting karena untuk
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan ini perlu didukung dari semua elemen
masyarakat. Tentunya perkembangan teknologi tak lepas dari mata
pelajaran fisika, padahal banyak anak didik yang nilai mata pelajaran fisika
tidak terlalu baik. Oleh karena itu sebagai pendidik kita perlu
meningkatkan hasil belajar anak dengan mencari faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar fisika. Proses
peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara menggunakan
pendidikan formal maupun pendidikan non formal karena lingkungan
sekitar atau masyarakat sangat berpengaruh dalam proses dan hasil
pendidikan maupun lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam
proses pendidikan dan pembelajaran, karena seorang siswa mempunyai
kedekatan fisik maupun emosional dengan keluarga mereka masing-
masing. Siswa juga memiliki waktu luang yang lebih banyak di lingkungan
keluarga jika dibandingkan dengan di lingkungan sekolah sehingga jelas
bahwa lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa. Salah satu faktor dalam lingkungan keluarga adalah perhatian dari
orang tua. Setiap orang tua ingin anaknya berprestasi di sekolah tetapi
kondisi keluarga itu tidak semua sama. Kondisi orang tua
siswa berbeda-beda ditinjau dari tingkat: pendidikan orang tua, kemampuan
ekonomi dan pemahaman terhadap pendidikan anak. Dalam lingkungan
keluarga tidak setiap siswa mendapatkan perhatian yang sama misalkan,
dalam dorongan belajar, motivasi belajar, membantu mengerjakan tugas,
dan memberikan fasilitas belajarnya.
Melihat dari kondisi siswa SMP N 1 Depok, dalam menyampaikan
materi pelajaran fisika, guru diharapkan mengetahui minat belajar fisika
siswa untuk membantu agar siswa mudah memahami materi pelajaran.
Dilihat dari pengamatan lapangan belum ada penelitian tentang minat
belajar siswa dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar fisika siswa
SMP N 1 Depok. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini akan
berguna untuk SMP N 1 Depok.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian ini untuk mengetahui, seberapa besar pengaruh minat belajar
fisika terhadap prestasi belajar fisika dan seberapa besar pengaruh
perhatian orang tua, terhadap prestasi belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini
dapat dirumuskan permasalahan berikut :
1. Seberapa besar minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
2. Seberapa tinggi perhatian orang tua siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
3. Seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
4. Adakah korelasi antara minat belajar fisika dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok Sleman
pada Tahun pelajaran 2015/2016 ?
C. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui :
1. Seberapa besar minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016;
2. Seberapa tinggi perhatian orang tua siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016;
3. Seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
Sleman pada Tahun pelajaran 2015/2016;
4. Korelasi minat belajar fisika dan perhatian orang tua dengan prestasi
belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok Sleman pada Tahun
pelajaran 2015/2016.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat bagi sekolah


a. Dengan diketahui minat belajar siswa maka diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar fisika para siswa.
b. Membuka wawasan guru akan pentingnya minat dan perhatian
orang tua untuk meningkatkan pprestasi belajar siswa.
2. Mafaat bagi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
usaha meningkatkan prestasi belajar fisika melalui minat belajar siswa
dan perhatian orang tua
3. Manfaat bagi penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
postif terhadap pengembangan ilmu terutama pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya pendidikan fisika, bentuk sumbangan tersebut
berupa teori-teori yang dapat dikembangkan atau di kaji lebih lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Minat
Minat adalah kecendrungan yang menetap dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, W.S., 1986: 30).
Minat adalah suatu rasa suka dan keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988:182). Menurut
Slameto (1988: 59) minat belajar besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat merupakan suatu
keinginan yang kuat, gairah, atau kencenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu (NN1, 2008).
Menurut Hurlock (1986, dalam Christina, 2003: 37), minat diartikan
sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang terhadap apa
yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya, bila
mereka melihat sesuatu itu serta menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
Dengan demikian minat adalah kesadaran seseorang terhadap sesuatu
dan yang mendorong orang tersebut untuk memusatkan perhatian
terhadap sesuatu itu dengan disertai perasaan puas dan senang.
Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang,
suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi
minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak
demikian minat itu tidak memiliki arti sama sekali (Buchori, 1999: 135).
Sardiman (1988: 76) menyatakan bahwa minat seseorang terhadap
suatu objek akan lebih kelihatan apabila obyek sasaran berkaitan
dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Minat
merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila berhubungan dengan
keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan
apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah sesuatu yang
berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.
Menurut penulis minat yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada susatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh dan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.

B. Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha tau kegiatan yang
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
ketrampulan, dan sebagainya (Dalyono, 2010: 51).
Anwar Bey (dalam Dalyono 2010: 51) mengatakan bahwa belajar
adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan
selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam
berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain
melalui belajar dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang
didambakan. Karena itu, tidak boleh lupa, jangan malas dan membuang
waktu secara percuma, tetapi manfaatkan dengan seefektif mungkin,
agar tidak timbul penyesalan kemudian.
Belajar selalu didefiniskan sebagai sesuatu perubahan pada diri
individu yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan yang
disebabkan oleh perkembangan (seperti tumbuh menjadi lebih tinggi)
adalah bukan contoh belajar, demikian pula sifat-sifat individu yang
ada sejak lahir (seperti refleks dan respon lapar atau sakit). Manusia
telah belajar begitu banyak sejak mereka lahir, bahwa belajar dan
perkembangan adalah hubungan yang tidak dapat dipisahkan (Wuryani,
2006: 120).
Menurut penulis belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah kegiatan yang sangat peting bertujuan untuk membuat
perubahan pada seluruh tingkah laku individu yang disebabkan oleh
pengalaman.

C. Minat belajar
Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari
hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal
yang besar artinya untuk mencapai memperoleh benda atau tujuan yang
diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara
lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia.
Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,
sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang
rendah (Dalyono, 2010: 56-57).
Minat belajar fisika dapat dinyatakan sebagai kecenderungan
yang agak menetap untuk merasa tertarik belajar fisika dan merasa
senang mempelajari segala aspek dalam fisika (Christina, 2003: 38).
Minat belajar pada dasarnya adalah sikap ketaatan pada kegiatan
belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif
melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh (Femi, 2011: 37).
Menurut penulis minat belajar dapat diukur melalui empat
komponen utama berdasarkan pada definisi-definisi diatas yang sudah
disebutkan yaitu ketertarikan peserta didik belajar Fisika,
kecenderungan merasa senang mempelajari segala aspek dalam Fisika,
ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar Fisika, inisiatif untuk
melakukan usaha belajar Fisika.

D. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan tingkatan besarnya perubahan tingkah
laku yang dapat dicapai dari suatu pengalaman mengarah pada
penguasaan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan setelah seseorang
belajar (Nana Sudjana, 1998, dalam Sukamto, 2000: 7).
Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat
mencerminkan keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang
telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif
(pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku)
(Femi, 2011: 73).
Prestasi belajar menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran yang diberikan, seberapa jauh pengalaman belajar telah
dipahami siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat berasal dari dalam dirinya sendiri (faktor internal) dan dari luar
dirinya (faktor eksternal) (Reina, 2001: 89).
Prestasi belajar dapat diukur dengan metode tes. Menurut Paul
Suparno (2007: 58) metode tes sendiri dibagi menjadi dua yaitu metode
tes standard dan metode buatan sendiri.
a. Tes standar yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan. Disini
disebutkan dua model tes standar:
1) Norm referenced, dengan menghasilkan skor yang membandingkan
kemampuan seseorang dengan yang lain.
2) Domain-referenced test, lebih mengetes kompentensi siswa dalam
hal isi/ bahan
b. Tes buatan sendiri dapat berbentuk
1) Tes esai: berbentuk pertanyaan dengan jawaban bebas.
2) Tes multiple choices. Bentuknya pilihan ganda, A,B,C,D,E. Siswa
akan memilih jawaban yang dianggap benar. Namun di sini tidak
ada kebebasan siswa karena semua jawaban sudah disediakan.
3) Tes multiple choices dengan alasan terbuka. Ini model pilihan
ganda tetapi ditambah alasan yang terbuka sehingga siswa masih
dimungkinkan mengungkapkan alasannya yang mendalam.

E. Perhatian orang tua


Perhatian orang tua dalam masalah pendidikan besar sekali
pengaruhnya dalam belajar. Memberikan perhatian berarti memberi
motivasi ataupun semangat untuk anak. Dengan harapan anaknya
mendapatkan prestasi yang tinggi orang tua pasti akan selalu
memberikan perhatiannya kepada anak dalam belajar. Selain itu anak
pasti akan lebih bersemangat untuk mendapatkan hasil prestasi yang
tinggi karena dorongan dari orang tua sangat besar. Selain memberi
semangat dan motivasi tersebut orang tua juga dapat membantu anak
dalam pembelajaran di rumah. Misalkan anak tidak dapat mengerjakan
salah satu soal dalam PR sehingga peran orang tua akan sangat
membantu anak untuk dapat mengerjakan soal tersebut.
Perhatian orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
bagaimana cara memberikan kebutuhan belajar di rumah,
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat yang menunjang
pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar, memberikan
pengawasan dalam belajar, dan memberikan motivasi belajar.

F. Beberapa Penelitian yang ada


Hasil penelitian terdahulu yang relevan sesuai dengan kerangka berfikir
penelitian dan hasilnya antara lain:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar fisika
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI SLTP se Kecamatan
Dukun Kabupaten Magelang Tahun pelajaran 1999/2000 ( Agus Tri
Pratomo Yogo, 2000: 49).
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII SLTP Negeri 1 Belik
Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 1999/2000 (Sukamto, 2000:57).

G. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar fisika
Minat belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan proses belajar. Minat merupakan indikator berupa kemauan
atau kencenderungan untuk tertarik terhadap sesuatu. Kurangnya minat
belajar mengakibatkan perhatian dalam usaha belajar sehingga dapat
menghambat belajar. Apabila minat belajar fisika tinggi maka prestasi
belajar fisika tinggi, tetapi jika minat belajar fisika rendah maka prestasi
belajar fisika juga rendah. Oleh karena itu minat belajar memberi dampak
yang positif terhadap prestasi belajar siswa.
2. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar fisika
Perhatian orang tua dalam masalah pendidikan besar sekali
pengaruhnya dalam belajar. Memberi perhatian berarti memberi dorongan
atau motivasi. Dengan harapan yang tinggi orang tua akan memberikan
dorongan, motivasi, dan perhatian belajar kepada anak. Ini dilakukan agar
anak mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Ini juga bisa
menumbuhkan semangat belajar pada diri anak terutama untuk
mempelajari mata pelajaran yang di anggap sulit. Kurangnya perhatian
orang tua kepada anak akan berdampak pada prestasi belajar anak. Apabila
perhatian orang tua kepada anak tinggi atau bisa disebut sangat perhatian,
maka prestasi belajarnya juga tinggi. Apabila perhatian orang tua kepada
anak itu rendah atau disebut kurang perhatian maka prestasi belajar anak
rendah. Oleh karena itu perhatian orang tua berdampak postif terhadap
prestasi belajar siswa.

H. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan pembahasan pada kajian teori, kajian penelitian yang
relevan dan kerangka berfikir, maka dalam penelitian ini peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Hipotesis Mayor
a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
tahun pelajaran 2015/2016.
2. Hipotesis Minor
a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar
fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran
2015/2016.
b. Ada korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran
2015/2016.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat korelatif.
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang dilibatkan, terdiri dari
dua variabel bebas (prediktor) dan satu variabel terikat (kriterium)
Kedua variabel bebas yaitu minat belajar siswa (X1) dan variabel bebas
perhatian orang tua (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar
(Y)
Skema untuk penelitian ini sebagai berikut : hubungan korelasi minat
belajar fisika (X1) terhadap prestasi belajar (Y) dengan mengendalikan X2 dan
hubungan korelasi perhatian orang tua (X2) terhadap prestasi belajar (Y)
dengan mengendalikan X1, serta hubungan korelasi antara X1 dan X2 terhadap
Y.

B. Waktu penelitian dan tempat penelitian

1. Waktu penelitian
Untuk penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran
2015/2016
Adapun waktu pengambilan data dilakukan pada bulan November
2015 dan direncanakan penelitian ini akan selesai pada awal Desember 2015

2. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta

C. Populasi penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah kumpulan pengukuran tentang orang, binatang, benda,
kejadian, dll yang dapat diidentifikasi (Suparno, 2011: 6)
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi yaitu seluruh siswa
kelas VII SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 192 siswa yang terdiri dari 6 kelas yang memiliki 32 siswa setiap
kelasnya.

D. Teknik pengumpulan data


Dalam pengumpulan data untuk mendapatkan data yang diperlukan,
dipergunakan teknik atau metode yang tepat. Pemilihan metode pengumpulan
data, peneliti menggunakan metode angket dan tes
1. Metode angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi
dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2007: 61).
Pengumpulan data tentang minat belajar fisika merupakan variabel bebas 1
(X1) dan perhatian orang tua variabel bebas 2 (X2) siswa kelas VII SMP N 1
Depok. Menggunakan metode angket tertutup yang artinya jawaban pertanyaan
sudah disediakan sehingga (siswa) tinggal memilih. Adapun bentuknya dengan
sekala bertingkat artinya sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukan tingkat-tingkatan dan sudah di susun dengan menyediakan
jawaban lengkap sehingga siswa tinggal memberi tanda centang pada jawaban
yang dipilih

2. Metode Tes
Alat ukur tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur untuk
melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa.
Metode ini digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika
siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau presepsi
siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai siswa yang satu
dengan yang lain atau nilai standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini
menggunakan tes obyektif/multiple choice (pilihan ganda)

E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian
dengan metode tertentu untuk pengambilan data. Pemilihan alat yang
digunakan dalam pengambilan data tergantung dan ditentukan oleh variabel
yang diteliti. Untuk penelitian ini digunakan 2 jenis instrumen yaitu berupa
angket untuk 2 variabel bebas yaitu minat belajar fisika merupakan variable
bebas 1 (X1), perhatian orang tua adalah variabel bebas 2 (X2). Kedua variabel
tersebut untuk melihat seberapa besar minat belajar fisika siswa dan seberapa
besar perhatian orang tua siswa, sedangkan tes semester 2 tahun pelajaran
2014/2015 digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika
variabel (Y). Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti, disusun tiga instrumen
terdiri dari 2 angket dan 1 tes.
1. Angket minat belajar fisika
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan angket minat belajar
fisika, sebagai berikut.
a. Persiapan dan penentuan indikator.
b. Penyusunan pernyataan angket.
c. Konsultasi dosen pembimbing.
d. Penyempurnaan pernyataan angket.
2. Angket Perhatian Orang Tua
Langkah-langkah penyusunan angket perhatian orang tua sebagai berikut
a. Persiapan dan penentuan indikator
b. Penyusunan pernyataan angket
c. Konsultasi dosen pembimbing
d. Penyempurnaan pernyataan angket
3. Tes Prestasi Belajar Fisika
Tes prestasi belajar fisika dalam penelitian ini tidak disusun, tetapi
memakai tes standar yang digunakan untuk kenaikan kelas tahun pelajaran
2015/2016. Tes tersebut dari kabupaten sehingga soal dan lembar jawabnya
setelah selesai ujian diberikan kembali ke kabupaten.

F. Uji instrumen penelitian


Data merupakan bahan utama suatu kegiatan penelitian, maka kebenaran
suatu data menentukan kesahihan hasil penelitian. Data akan digunakan untuk
menguji hipotesis yang dipaparkan. Sedangkan benar tidaknya data tergantung
baik tidaknya instrumen pengambilan data. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel, maka terlibeih dahulu
diadakan uji coba instrument.
Validitas yang digunakan dalam penelititan ini adalah validitas isi.
Validitas isi digunakan untuk mengukur apakah isi dari instrumen atau item
test yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur
(Suparno, 2010: 67-68).

G. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui
hubungan minat belajar dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa
adalah sebagai berikut :
1. Skoring Hasil Kuesioner
Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa dan perhatian orang tua
siswa menggunakan angket. Setelah angket itu disebarkan kepada
siswa maka hasilnya akan di skor untuk setiap pernyataan. Tipe skor
untuk setiap jawabannya tertera pada table 5 dibawah ini

Tabel 5. Skor pada skala Minat Belajar dan Perhatian Orangtua

Pilihan Jawaban Lambang Skor

Tidak Pernah TP 1

Jarang J 2

Sering S 3

Selalu SL 4
2. Klasifikasi tingkat minat belajar dan Perhatian orang tua
Untuk melihat tingkat minat belajar dan perhatian orangtua siswa
maka hasil dari penskoran akan di klasifikasikan. Karena jumlah
total pertanyaan untuk angket minat dan perhatian adalah 16 maka:
a. Skor untuk tiap siswa
Skor minimal = 1 x 16 = 16
Skor maksimal = 4 x 16 = 64
Range = 64-16 = = 48
b. Pembagian Interval
Lalu skor akan di klasifikasikan dalam 5 interval, maka lebar
intervalnya 48 : 5 = 9,6 dibulatkan menjadi 10
Maka skor yang diperoleh dari minat dan perhatian akan di
klasifikasikan seperti table 6.

Tabel 6. Klasifikasi Minat Belajar dan Perhatian Orangt

Interval Skor Variabel Minat Klasifikasi

56 – 64 Sangat tinggi

46 – 55 Tinggi

36 – 45 Sedang

26 – 35 Rendah

16 – 25 Sangat Rendah

3. Skoring Prestasi Belajar


Untuk melihat tingkat prestasi belajar siswa digunakan hasil nilai
ujian kenaikan kelas siswa. Dari hasil tersebut kita sudah bias
mengklasifikasikannya
Skor minimal = 0
Skor maksimal = 10
Range 10 – 0 = 10

Lalu akan di klasifikasikan kedalam 5 interval, maka lebar


intervalnya adalah 10 : 5 = 2 seperti tercantum dalam tabel 5.
Tabel 7. Klasifikasi tingkat Prestasi Belajar

Interval Skor Variabel Minat Klasifikasi

8,1 – 10 Sangat tinggi

6,1 – 8,0 Tinggi

4,1 – 6,0 Sedang

2,1 – 4,0 Rendah

0 – 2,0 Sangat Rendah

4. Uji korelasi
Untuk menghitung korelasi ganda antara minat belajar siswa dan
perhatian orangtua terhadap presatasi belajar siswa digunakan korelasi
jamak (multiple correlation) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Ry.12 = koefisien korelasi jamak dari y terhadap X1 dan X2
ry1 = korelasi antara variabel y dan X1
ry2 = korelasi antara variabel y dan X2
r12 = korelasi antara variable X1 dan X2
(Suparno, 2011: 62-63)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sekolah
Penenlitian ini dilakukan di SMP N 1 Depok pada akhir
November. SMP N 1 Depok sendiri terdapat di Kabupaten Sleman.
Dari hasil IIUN 2015, Kemdikbud mengumukan 7 provinsi dengan
nilai IIUN tertinggi untuk tingkat SMA/ sederajat. Peringkat
pertama indeks integritas tertinggi diperoleh DI Yogyakarta
(79,52), kemudian peringkat kedua dan selanjutnya secara
berurutan diraih Bangka Belitung (77,79), Kalimantan Utara
(74,14), Bengkulu (73,69), Nusa Tenggara Timur (73,12),
Kepulauan Riau (72,44), dan Gorontalo (67,78). Sementara rerata
untuk IIUN secara nasional adalah sebesar 63,28. SMP ini
beralamat di Jl Sonokeling Condong Catur Gejayan Sleman. SMP
N 1 Depok termasuk kedalam SMP baik dalam sekala nasional
seperti yang tertulis pada jogja.tribunnews,com pada tanggal 6
januari 2016 Sejumlah sekolah tingkat SMP, SMA dan SMK di
Kabupaten Sleman masuk dalam predikat terbaik nasioanal versi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal
tersebut berdasarkan Indeks Integritas Ujian Nasioanal (IIUN)
tahun 2015. Data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Sleman, di jenjang SMP terdapat sembilan sekolah
yang meraih predikat tersebut. Antara lain SMPN 3 Godean,
SMPN 1 Sleman, SMPN 1 Kalasan, SMPN 1 Depok, SMPN 3
Sleman, SMPN 4 Depok, SMPN 1 Godean, SMPN 4 Pakem dan
SMPN 1 Pakem.

B. Data
1. Minat belajar Fisika Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII
Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII
Subjek Total Skor Minat Subjek Total Skor Minat
S1 52 S33 43
S2 55 S34 46
S3 39 S35 49
S4 44 S36 59
S5 43 S37 54
S6 48 S38 53
S7 45 S39 49
S8 50 S40 46
S9 59 S41 50
S10 53 S42 50
S11 52 S43 52
S12 52 S44 37
S13 43 S45 60
S14 60 S46 57
S15 64 S47 51

Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII


Subjek Total Skor Minat Subjek Total Skor Minat
S16 37 S48 53
S17 50 S49 51
S18 52 S50 54
S19 49 S51 49
S20 52 S52 53
S21 56 S53 51
S22 57 S54 36
S23 47 S55 53
S24 55 S56 51
S25 47 S57 52
S26 52 S58 51
S27 51 S59 52
S28 51 S60 44
S29 40 S61 51
S30 56 S62 44
S31 53 S63 43
S32 58 S64 50
rata-rata 50,25
2. Perhatian orang tua Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII

Tabel 9. Skor Perhatian Orang tua Siswa Kelas VII


Total Skor Total Skor
Subjek Perhatian Subjek Perhatian
S1 59 S33 30
S2 59 S34 45
S3 43 S35 50
S4 47 S36 56
S5 45 S37 57
S6 53 S38 43
S7 55 S39 53
S8 47 S40 55
S9 61 S41 49
S10 54 S42 55
S11 53 S43 53
S12 52 S44 59
S13 50 S45 52
S14 55 S46 58

Tabel 9. Skor Perhatian Orang tua Siswa Kelas VII


Total Skor Total Skor
Subjek Perhatian Subjek Perhatian
S15 64 S47 60
S16 42 S48 50
S17 54 S49 57
S18 54 S50 49
S19 53 S51 41
S20 60 S52 61
S21 56 S53 46
S22 61 S54 50
S23 46 S55 48
S24 55 S56 48
S25 49 S57 59
S26 57 S58 48
S27 54 S59 56
S28 51 S60 56
S29 43 S61 56
S30 50 S62 58
S31 51 S63 47
S32 50 S64 52
rata-rata 52,1875
3. Prestasi Belajar Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII

Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas Kelas VII


Subjek Nilai UKK Subjek Nilai UKK
S1 7.75 S33 4.50
S2 8.00 S34 6.00
S3 5.25 S35 6.25
S4 6.00 S36 8.00
S5 5.50 S37 7.50
S6 6.25 S38 6.25
S7 6.25 S39 6.50
S8 6.25 S40 6.25
S9 8.50 S41 6.25
S10 7.25 S42 7.00
S11 7.00 S43 7.00
S12 6.75 S44 6.25
S13 6.25 S45 7.75
Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas Kelas VII
Subjek Nilai UKK Subjek Nilai UKK
S1 7.75 S33 4.50
S2 8.00 S34 6.00
S3 5.25 S35 6.25
S4 6.00 S36 8.00
S14 8.50 S46 8.00
S15 8.75 S47 7.50
S16 4.75 S48 6.50
S17 6.75 S49 7.25
S18 7.00 S50 6.50
S19 6.50 S51 5.75
S20 7.75 S52 8.00
S21 7.75 S53 6.25
S22 8.50 S54 5.50
S23 6.00 S55 6.25
S24 7.25 S56 6.25
S25 6.25 S57 7.50
S26 7.25 S58 6.25
S27 7.00 S59 7.25
S28 6.50 S60 6.25
S29 5.25 S61 7.00
S30 7.00 S62 6.50
S31 6.50 S63 5.75
S32 7.25 S64 6.50
rata-rata 6.7461

C. Analisa Data
1. Data minat, perhatian, prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok
a. Minat belajar
Dari hasil perhitungan, klasifikasi tentang minat belajar
siswa sebagai berikut:
Tabel 11. Klasifikasi skor Minat Belajar Siswa.
Interval Skor/ Kategori Frekuensi Prosentase
Variabel Minat
Belajar

56 – 65 Sangat Tinggi 10 15,62 %


46 – 55 Tinggi 41 64,06 %
36 – 45 Sedang 13 20,31 %
26 – 35 Rendah 0 0%
16 – 25 Sangat Rendah 0 0%

Dari hasil tersebut maka skor terbanyak minat belajar siswa dengan
prosentase 64.06% terdapat pada interval 46-55 dengan
frekuensinya 41 siswa. Dan skor rerata minat belajar siswa yang
diperoleh termasuk pada kategori tinggi, yaitu 50,25 dalam interval
46 – 55.

b. Perhatian Orang Tua

Dari hasil perhitungan, klasifikasi tentang perhatian


orangtua siswa sebagai berikut:

Tabel 12. Klasifikasi skor Perhatian Orangtua Siswa.

Interval Skor Kategori Frekuensi Prosentase


Variabel Perhatian
Orangtua
56 – 65 Sangat Tinggi 20 31,25 %
46 – 55 Tinggi 36 56,25 %
36 – 45 Sedang 7 10,94 %
26 – 35 Rendah 1 1,56 %
16 – 25 Sangat Rendah 0 0%
Dari hasil tersebut maka skor terbanyak perhatian orangtua
siswa dengan prosentase 56,25% terdapat pada interval 46-
55 dengan frekuensinya 36 siswa. Dan skor rerata perhatian
orangtua siswa yang diperoleh termasuk pada kategori
tinggi, yaitu 52,18 dalam interval 46 – 55.

c. Prestasi belajar
Dari hasil perhitungan, klasifikasi tentang prestasi belajar
siswa sebagai berikut:

Tabel 13. Klasifikasi skor Prestasi Belajar Siswa.


Interval Skor Kategori Frekuensi Prosentase
Variabel Prestasi
Belajar
8,1 – 10,0 Sangat Tinggi 4
6,25 %
6,1 – 8,0 Tinggi 49
76,56 %
4,1 – 6,0 Sedang 11
17,19 %
2,1 – 4,0 Rendah 0
0%
0 – 2,0 Sangat Rendah 0
0%

Dari hasil tersebut maka skor terbanyak prestasi belajar


siswa dengan prosentase 76,56% terdapat pada interval
6,1-8,0 dengan frekuensinya 49 siswa. Dan skor rerata
prestasi belajar siswa yang diperoleh termasuk pada
kategori tinggi, yaitu 6,74 dalam interval 6,1-8,0.
2. Uji korelasi antara Minat, Perhatian orangtua, dan Prestasi
belajar siswa.

Tabel 15. Tabel Korelasi antar variabel-variabel

Correlations

Minat Perhatian Prestasi

Minat Pearson Correlation 1 .475** .834**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 64 64 64

Perhatian Pearson Correlation .475** 1 .835**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 64 64 64

Prestasi Pearson Correlation .834** .835** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 64 64 64

a. Dari Tabel 12. didapatkan:


1) Nilai koefisien korelasi Pearson antara Minat dan Prestasi adalah 0,834
dan nilai signifikasi (Sig) yang diperoleh sebesar 0,00. Taraf
signifikansi yang dipakai adalah (α) 0,05. Karena nilai Sig= 0,00 <
0,05, maka signifikan. Ini berarti ada korelasi antara Minat dan
Prestasi
2) Nilai koefisien korelasi Pearson antara Perhatian Orangtua dan Prestasi
adalah Prestasi 0,835 dan nilai signifikasi (Sig) yang diperoleh sebesar
0,00. Taraf signifikansi yang dipakai adalah (α) 0,05. Karena nilai
Sig= 0,00 < 0,05, maka signifikan. Ini berarti ada korelasi antara
Perhatian dan Prestasi
3) Nilai koefisien korelasi Pearson antara Minat dan Perhatian Orangtua

terhadap Prestasi dari perhitungan di atas bernilai 0,924


sedangkan R pada tabel adalah 0,250 untuk two-tailed test dengan

jumlah sampel 64. Karena nilai > Rtabel, maka signifikan. Ini
berarti ada korelasi antara Minat dan Perhatian Orangtua terhadap

Prestasi orang tua karena nilai positif maka Minat dan Perhatian
Orangtua berhubungan positif dan signifikan dengan Prestasi jadi
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Minat dan Perhatian siswa
maka semakin meningkat Prestasinya.
3. Pembahasan
a. Hubungan antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar.
Hasil uji korelasi menyatakan bahwa ada korelasi antara Minat
belajar terhadap Prestasi belajar. Dengan begitu berarti semakin
besar Minat belajar siswa maka Prestasi belajar siswa tersebut akan
meningkat. Hasil ini sesuai dengan Hipotesis Minor peneliti yang
menyatakan bahwa ada korelasi antara Minat belajar dengan
Prestasi belajar.
Berdasarkan teori pada BAB II minat adalah daya tarik dari diri
sendiri maupun dari luar untuk tertarik untuk belajar dan merasa
senang memperlajari segala aspek dalam belajar. Jadi semakin
siswa tertarik dengan sendirinya terhadap fisika maka mereka akan
tergerak untuk belajar lebih banyak lagi dan menunjang dalam
prestasinya. Sehingga ketika siswa yang memiliki Minat belajar
fisika yang tinggi maka Prestasi belajarnya juga tinggi. Ini
bersesuaian dengan teori bahwa minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat
belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah
(Dalyono, 2010: 56-57)

b. Hubungan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar.


Berdasarkan dari Tabel 11. dapat dilihat bahwa mean dari
Perhatian Orangtua adalah 52,19 menurut klasifikasinya skor
Perhatian Orangtua tersebut termasuk skor yang tinggi dari skor
maksimal 64. Berdasarkan hasil analisa tersebut dapat disimpulkan
secara umum bahwa tingkat Perhatian Orangtua siswa SMP N 1
Depok Kelas VII dalam klasifikasi tinggi dengan rata-rata untuk
Perhatian Orangtua 52,19.
Hasil uji korelasi menyatakan bahwa ada korelasi antara Perhatian
Orangtua terhadap Prestasi belajar. Dengan begitu berarti semakin
besar Perhatian Orangtua siswa maka semakin besar pula Prestasi
belajar siswa. Hasil ini sesuai Hipotesis Minor peneliti yang
menyatakan bahwa ada korelasi antara Minat belajar dengan
Prestasi dan Perhatian Orangtua dengan Prestasi.
Berasarkan teori pada BAB II Perhatian Orangtua adalah
bagaimana cara memberikan kebutuhan belajar di rumah,
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat yang menunjang
pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar, memberikan
pengawasan dalam belajar, dan memberikan motivasi belajar.
Sehingga siswa yang kebutuhannya terpenuhi dalam menunjang
pelajaran, mendapat motivasi, dan mendapatkan pengawasan
belajar maka prestasi belajarnya pun dapat meningkat dikarenakan
dengan kebutuhan belajar terpenuhi maka siswa akan lebih mudah
menerima pelajaran dan memahami materi.
c. Hubungan antara minat belajar fisika dan perhatian orangtua
dengan prestasi belajar.
Dari hasil analisis data penelitian diperoleh bahwa hipotesis mayor
diterima hal ini berarti ada korelasi antara minat belajar fisika dan
perhatian orantua dengan prestasi belajar. Besarnya korelasi antraa
minat belajar fisika dan perhatian orangtua dengan prestasi belajar
adalah 0,924. Dan jika dibandingkan dengan R dari tabel nilai ini
lebih besar dibanding nilai Rtabel yang besarnya adalah 0,250
dengan taraf signifikasi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan ada
korelasi antara minat belajar dan perhatian orangtua dengan
prestasi belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok termasuk
dalam kategori tinggi, dengan rata-rata skornya 50,25.
2. Perhatian orang tua siswa kelas VII SMP N 1 Depok termasuk
dalam kategori tinggi, dengan rata-rata skornya 52,18
3. Prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
termasuk dalam tinggi, dengan rata-rata nilainya 6,74.
4. Ada korelasi antara minat belajar dan perhatian orangtua
dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP 1 Depok.
Ditunjukan dari nilai koefisien korelasi Pearson Ry.12= 0,92
yang lebih besar dari nilai dari Rtabel = 0,250.
B. Saran
Mengingat bahwa dari hasil penelitian ini diketahui minat belajar
fisika dan perhatian orang tua berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar fisika, maka peneliti memberi beberapa saran sebagai
berikut :
1. Guru hendaknya memperhatikan minat belajar siswa agar
minat yang telah ada semakin meningkat, sehingga prestasi
belajar fisika juga akan meningkat
2. Seyogyanya orangtua memberikan perhatian yang besar
terhadap anaknya, meliputi kelengkapan belajar, cara belajar,
pergaulan belajar, dan hasil belajar. Dengan perhatian yang
lebih besar lagi tentunya akan meningkatkan prestasi belajar
siswa
DAFTAR PUSTAKA

Bey Hasibuan, Anwar. 1994. Psikologi Pendidikan. Medan: Pustaka Widyasarana.

Buchori, M. 1999. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. 2010. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.

Djayadisastra, Yusuf. 1989. Psikologi Perkembangan. Bandung: BPGT.

Esti, Sri W.D. 2006. Psikologi pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Fitria Rahmawati dkk. 2014. Hubungan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan
belajar terhadap prestasi belajar siswa SD kelas IV semester genap di
Kecamatan melaya-jembrana.singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD vol 2.

Fitriani Vovi dkk. 2013 . Hubungan motivasi dan Perhatian orang tua terhadap hasil
belajar seni music di SMP negeri 8 Payakumbuh. Padang. E jurnal
sendratasik FBS universitas Negri Padang.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Ismail, Andar. 1997. Selamat menabur: 33 renungan tentang didik-mendidik. Jakarta:


Gunung mulia.

Keller, John M. 1987 Motivational Design for Learning and Performance: The ARCS
model Approach. Florida: Florida state university.

Maryati, Christina. 2003. Pengaruh Intelegensi dan Minat terhadap Fisika pada
kreativitas dan aktivitas siswa dalam lomba “ menjatuhkan telur”.
Yogyakarta: USD

Sardiman AM, 1988. Interaksi dalam proses belajar mengajar. Jakrta: Rajawali press.

Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bumi


Aksara.

Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional.


Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: USD.

Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.


Yogyakarta. USD

Syah Muhibbin, 2010. Psikologi Belajar. Jakarta. Rajawali pers.

Tono, Achmad. 1978. Metode Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru.

Yaumi, Muhammad. 2008. Pengaruh Perhatian orang tua, konsep diri dan
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar bahasa inggris siswa kelas X
MAN 2 Makasar. Jakarta. Program Pascasarjana teknologi pendidikan

Anda mungkin juga menyukai