Nama
Nim
: 06111011041
pembelajaran ini namun sebaliknya siswa yang pendiam dan penakut akan
bertindak pasif. Untuk mengatasi hal tersebut guru perlu memilih strategi yang
baik dalam mengelola kelas.
Dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam kurikulum 2013 siswa
dituntut untuk aktif bertanya untuk meningkatkan jiwa kritis dalam diri siswa.
Besar kecilnya keingintahuan siswa dan bagaimana konsep awal yang ia miliki
tentang sesuatu hal dapat ditunjukkan dengan pertanyaan yang ia sampaikan.
Semakin banyak siswa ingin tahu maka semakin banyak pertanyaan yang akan
timbul. Dari pertanyaan yang disampaikan kita bisa mengukur bagaimana
penguasaan konsep yang dimiliki oleh siswa yang bertanya. Tentunya pertanyaan
tidak akan timbul begitu saja, pertanyaan akan timbul setelah seseorang melihat,
mendengar atau merasakan. Hal inilah yang perlu dirangsang agar siswa dapat
menyampaikan pertanyaan. Dalam kegiatan pembelajaran seperti ini menuntut
setiap siswa harus mempunyai pertanyaan untuk disampaikan dan dibahas dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga siswa akan berperan aktif. Selain itu dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya guru jadi tahu hal apa yang
paling ingin diketahui oleh siswa, atau hal apa yang belum dipahami oleh siswa
dari materi yang telah dibahas.
Pertanyaan akan mendorong siswa untuk mencari tahu jawaban yang tepat
dengan membaca, mendengar, melihat, berdiskusi dan lain sebagainya
(Sagala,2011:203). Setelah memperoleh jawaban atau informasi kemudian mereka
menghubungkan pengetahuan yang sudah ada dalam pikiran dengan informasi
yang baru ia terima sehingga menjadi informasi yang lebih bermakna. Pertanyaan
yang diberikan diawal pembelajaran digunakan untuk mengetahui sejauh mana
persiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dan pertanyaan yang
diberikan diakhir proses pembelajaran digunakan untuk mengetahui pemahaman
siswa mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru. Namun dalam proses
pembelajaran, ketika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya hanya sebagian
kecil siswa yang berani mengungkapkan pertanyaannya. Penyebabnya ada
berbagai macam, misalnya kurangnya motivasi belajar siswa, siswa malu
mengungkapkan pertanyaannya, siswa takut kalau pertanyaan yang akan ia
sampaikan salah. Hal ini dapat menghambat penguasan konsep siswa, ketika
siswa tidak paham mengenai materi yang sedang dipelajari dan ia takut untuk
bertanya, maka ia akan tetap tidak paham.
Pythagoras, seorang guru filsafat Yunani kuno (Sentanu, 2007)
mengatakan bahwa kualitas hidup seseorang sangat ditentukan oleh kualitas
pertanyaannya, semakin progresif sebuah pertanyaan, semakin sukses orang
tersebut dalam menjalani kehidupannya. Jika seorang siswa sudah takut atau malu
untuk bertanya, bagaimana ia bisa meningkatkan kualitas hidup dan
menyukseskan kehidupannya di masa depan? Progresif yang dimaksud menurut
kamus besar bahasa Indonesia, (2008) adalah semakin meningkatnya kualitas
pertanyaan yang di buat siswa. Tingkatan-tingkatan dalam Taksonomi Bloom
dapat digunakan untuk mengukur perkembangan kognitif siswa dalam membuat
pertanyaan-pertanyaan yang progresif. Tingkatan-tingakatan taksonomi Bloom
yang terdapat pada pertanyaan-pertanyaan siswa yaitu urutan pertanyaan untuk
mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya lebih rendah ke tingkat yang
lebih tinggi dan kompleks. Tingkatan-tingkatan itu diantaranya adalah mengingat,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, evalusai dan membuat/mencipta.
Diperlukan strategi yang tepat agar seluruh siswa dapat berperan aktif dalam
bertanya, sehingga keterampilan bertanya seluruh siswa menjadi lebih baik dan
berdampak positif terhadap pemahaman konsep serta hasil belajar siswa.
Strategi Question Student Have
1 Rimba Melintang Tahun Pelajaran 2011/2012 oleh Yustini Yusuf dkk (2012),
pembelajaran dengan strategi Question Student Have dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Kemudian dalam penelitian Penerapan Startegi
Pebelajaran Aktif Tipe Question Student Have Melalui Pendekatan Kontekstual
pada Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP N 5 Padang Panjang oleh
Rezy Puspita Afriyeti (2014), pembelajaran Question Student Have meningkatkan
hasil belajar siswa. Dengan demikian strategi Question Student Have
memberikan pengaruh yang baik terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.
Namun belum diketahui bagaimana pengaruhnya terhadap keterampilan bertanya
siswa ketika diterapkan strategi Question Student Have khususnya pada mata
pelajaran fisika.
Setelah dilakukan observasi, sebagain besar siswa SMP N 1 Indralaya
Utara dalam proses belajar mengajar tidak ada yang bertanya ketika diberi
kesempatan oleh guru untuk bertanya. Para siswa titersebut tidak bertanya karena
takut ada juga yang malu untuk bertanya. Hal ini berdampak buruk terhadap
pemahaman materi dan hasil belajar, maka dari itu perlu dilakukan penelitian
untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa agar pemahaman dan hasil
belajar siswa menjadi lebih baik.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan
judul
Pengaruh
Strategi
Question
Student
Have
terhadap
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sains. Oleh karena itu, karakteristik
fisika pada dasarnya sama dengan karakteristik sains pada umumnya. Kaitannya
dalam pembelajaran fisika, objek yang diajarkan adalah fisika. Sedangkan fisika
pada dasarnya sama dengan karakteristik sains pada umumnya, maka dalam
belajar fisika tidak terlepas dari penguasaan konsep- konsep dasar fisika, teori,
atau masalah baru yang memerlukan jawaban melalui pemahaman sehingga ada
perubahan dalam diri siswa. Untuk mendapatkan suatu konsep maka diperlukan
suatu cara yaitu metode ilmiah atau scientific methods.
Menurut Percy Bridgmans (Supriyadi, 2010: 5) menyatakan bahwa
scientific methods lebih dari sekedar metode biasa dimana dengan metode ilmiah
ini kita dapat mengerjakan lebih dari satu pengertian dan tanpa adanya rintangan
untuk dapat menyelesaikan segala permasalahan yang timbul. Adanya masalah
akan muncul jawaban sementara atau hipotesa setelah adanya pemikiranpemikiran dari kajian teori atau pengalaman lainnya. Dengan melakukan
percobaan atau observasi, dan meneliti tentang fenomena maka akan mendapatkan
fakta yang akurat. Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah bahwa karakteristik
fisika tidak terlepas dari adanya karakteristik sains pada umumnya. Karakteristik
sains itu sendiri adalah penyelidikan berdasarkan masalah untuk memahami suatu
gejala alam sehingga didapatkan sebuah hukum, teori, konsep atau masalah baru
untuk diteliti lebih lanjut.
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam, jadi
peristiwa fisika dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari bersifat nyata dan
kontekstual. Fenomena-fenomena alam yang terjadi dapat dijelaskan dengan
fisika. Dengan fisika kita dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari, karena sifatnya yang kongkret maka sering kali timbul pertanyaanpertanyaan dari siswa yang seharusnya bisa dijelaskan secara fisika tentang
pengalaman mereka sehari-hari. Namun pertanyaa-pertanyaan tersebut sering kali
tidak tersampaikan karena siswa takut untuk bertanya, oleh sebab itu diperlukan
metode yang tepat agar siswa bisa menyampaikan pertanyaan mengenai hal-hal
yang mereka ingin ketahui.
2.2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah urut-urutan kegiatan yang dipilih untuk
menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan tertentu yang mencakup
ini
memberikan
kesempatan
bagi
siswa
untuk
saling
dapat disebabkan karena siap belum siap untuk mengajukan pertanyaan atau siswa
malu untuk bertanya karena takut pertanyaannya salah. Strategi Question Student
Have ini adalah petunjuk yang baik agar siswa lebih tertantang untuk membuat
pertanyaan yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami
materi pelajaran terlebih dahulu.
Berikut ini adalah prosedur dalam proses pemebelajaran menggunakan
strategi Question Student Have (QSH) yang diungkapkan oleh Siberman :
1. Berikan kartu indeks kosong kepada tiap siswa.
2. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki
tentang materi pelajaran atau sifat dari pelajaran yang mereka ikuti.
3. Bagikan kartu tersebut keseluruh kelompok searah jarum jam. Ketika
masing-masing kartu dibagikan kepada siswa berikutnya, dia harus
membacanya dan memberi tanda centang pada kartu itu jika berisis
pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi siswa yang
membacanya.
4. Ketika semua kartu siswa kembali kepada pemiliknya, tiap siswa harus
meninjau semua pertanyaan kelompok. Sampai disini kenali pertanyaan
yang menerima banyak suara (tanda centang). Berikan jawaban kepada
masing-masing pertanyaan dengan (a) memberikan jawaban langsung dan
singkat; (b) menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat; atau (c)
mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab
pertanyaan atau persoalan ini (janjikan jawaban secara pribadi jika
memungkinkan).
5. Perintahkan siswa untuk berbagi pertanyaan mereka secara sukarela,
sekalipun pertanyaan mereka itu tidak mendapatkan suara (tanda centang)
paling banyak.
6. Kumpulkan semua kartu. Kartu-kartu itu mungkin berisi pertanyaan yang
dapat anda jawab pada pelajaran atau pertemuan mendatang.
Question Student Have merupakan salah satu strategi dari model
pembelajaran kooperatif (coopertive learning) maka sintaks pembelajarannya
mengikuti model pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut :
FASE-FASE
Fase 1 : Present goals and set
Menyampaikan
PERILAKU GURU
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
tujuan
belajar
Mempresentasikan informasi kepada
Menyajkan informasi
Fase 3 : Organize student into
learning teams
peserta
didik
tentang
tim
kepada
tata
cara
belajar
dan
tim-tim belajar
membantu kelompok
Mengevaluasi
mengenai
berbagai
pembelajaran
kelompok
Fase 6 : Provide recognition
Memberikan
penghargaan
pengakuan
melakukan
atau
materi
kelompok-
mempresentasikan
hasil
kerjanya
Mempersiapkan cara untuk mengakui
atau usaha dan presentasi individu maupun
kelompok
dan
menemukan
lebih
banyak
informasi
(pengetahuan)
dan
yang
progresif.
Tingkatan-tingakatan
taksonomi
10
mengingat,
memahami,
mengaplikasikan,
menganalisis,
evalusai
dan
membuat/mencipta.
2.5 Taksonomi Bloom Revisis
Berikut adalah tabel taksonomi Bloom
Tabel 2.1 Ranah Kognitif-Pengetahuan
No
1
Kategori
Mengingat
Penjelasan
Kemampuan
menyebutkan kembali
informasi / pengetahuan
yang tersimpan dalam
ingatan.
Memahami
Kemampuan
memahami
instruksi
dan
menegaskan
pengertian/makna ide
atau konsep yang telah
diajarkan baik dalam
bentuk lisan, tertulis,
maupun grafik/diagram
Menerapkan
Kemampuan
melakukan sesuatu dan
mengaplikasikan
konsep dalam situasi
tetentu.
Contoh:
Melakukan
proses
pembayaran gaji sesuai
dengan sistem berlaku.
Mengevaluasi
Kemampuan
menetapkan
derajat
sesuatu
berdasarkan
norma, kriteria atau
patokan tertentu
Mencipta
Kemampuan
memadukan unsurunsur
menjadi sesuatu bentuk
baru yang utuh dan
koheren, atau membuat
sesuatu yang orisinil
Mengkaji
ulang,
mempertahankan,
menyeleksi,
mempertahankan,
mengevaluasi, mendukung,
menilai,
menjustifikasi,
mengecek,
mengkritik,
memprediksi,
membenarkan,
menyalahkan.
Merakit,
merancang,
menemukan, menciptakan,
memperoleh,
mengembangkan,
memformulasikan,
membangun, membentuk,
melengkapi,
membuat,
menyempurnakan,
melakukan
inovasi,
mendisain,
menghasilkan
karya.
Pada tingkatan mengingat, siswa bertanya seputar apa yang telah guru atau
orang lain ajarkan pada siswa. Siswa hanya ingin tahu lebih banyak tentang
pelajaran tersebut untuk menambah pengetahuannya. Bentuk pertanyaan yang
dibuat siswa pada tingkatan ini biasanya merupakan pertanyaan apa, siapa,
mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Pada tingkatan pemahaman, siswa
bertanya seputar apa yang telah ia pelajari dan ingin memahaminya lebih jauh.
Biasanya siswa pada tingkatan ini menayakan pengertian, maksud dan tujuan,
kegunaan, perbedaan dan persamaan, dan lain-lain. Pada tahapan aplikasi, siswa
bertanya seputar bagaimana cara menerapakan suatu pelajaran yang telah ia dapat
ke kehidupan nyata. Biasanya siswa bertanya tentang cara, langkah-langkah,
contoh, akibat, dan lain-lain. Pada tingkatan analisis, pertanyaan siswa merupakan
perwakilan dari pendapatnya tentang suatu pelajaran yang telah ia kritisi. Pada
tingkatan sintesis, siswa bertanya tentang bagaimana menghubungkan beberapa
informasi dan pengetahuan yang telah ia dapat untuk menyelesaikan suatu
masalah atau untuk menciptakan pengetahuan yang baru. Pada tingkatan evaluasi,
12
Variabel terikat
ini
memberikan
kesempatan
bagi
siswa
untuk
saling
bertanya
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
13
tentang materi yang dibahas dan sejauh mana keingintahuannya serta besar
kecilnya motivasi siswa untuk belajar.
3.3 Populasi Penelitian
Yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP N 1 Indralaya Utara sebanyak 3 kelas.
3.4 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh siswa kelas VIII.A
SMP N 1 Indralaya Utara yang berjumlah 32 orang.
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik
2015/2016 SMP N 1 Indralaya Utara.
3.6 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini akan digunakan motode deskriptif-kuantitatif dengan
eksperimen semu (quasi eksperiment) menggunakan desain one group pre-test
and post-tes design.
Pola :
01
02
Tahap persiapan
1. Menentukan sampel yang akan diteliti
2. Melakukan observasi awal
3. Menentukan kompetensi dasar yang akan diajarkan
4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5. Membuat instrumen penelitian seperti soal tes dan lembar observasi
6. Mengadakan validitas instrumen dengan dosen pebimbing dan guru
mata pelajaran di sekolah tersebut
14
3.7.2
Tahap pelaksanaan
1. Memberikan perlakuan kepada siswa dengan menerapkan strategi
Question Student Have langkah sebagai berikut :
a. Membagi kelas menjadi 4 kelompok
b. Membagikan kertas kosong kepada setiap peserta didik
c. Peserta didik diminta menuliskan pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang sedang dipelajari
d. Dalam tiap kelompok putarlah kertas tersebut searah dengan jarum
jam
e. Setiap anggota yang mendapatkan pertanyaan memberi tanda (v)
jika pertanyaan tersebut dianggap penting
f. Perputaran berhenti sampai kertas tersebut kembali pda pemiliknya
masing-masing
g. Pertanyaan yang mendapat suara terbanyak menjadi milik
kelompok
h. Setiap kelompok melaporkan pertanyaan yang mereka peroleh
i. Guru menyeleksi pertanyaan yang sama dari setiap kelompok
j. Pertanyaan yang sudah diseleksi dikembalikan kepada peserta didik
untuk dijawab.
2. Setiap KBM dilakukan observasi untuk mengamati aktivitas siswa
ketika mengikuti proses pebelajaran dengan strategi Question Student
Have
3. Memberikan post-test untuk mengetahui pemahaman konsep siswa
setelah diterapkan strategi Question Student Have
4. Mengolah data hasil post-test serta menganalisis hasil observasi.
3.7.3
Tahap Akhir
1. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data dan hasil observasi
2. Memberikan saran-saran terhadap aspek penelitian yang kurang
memadai
15
Perumusan masalah, survei pendahuluan, menentukan subjek penelitian, dan menentukan subjek penelitia
Persiapan
Menentukan dan menyusun instrumen RPP, Question Student Have, soal tes, dan le
Validitas
Validitas instrumen soal tes
Pelaksanaan penelitian
Pre-test
Treatment (Perlakuan)
Siswa diberi pengajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Questio
Post-test
Analisa data
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
16
Tes
Didalam penelitian ini dilakuakn dua kali test yaitu pre-test dan post-test.
Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa dan untuk mengetahui
dengan
menggunakan rumus:
X
Y
2
}{N Y 2 (Y ) }
2
X
{N
XY
N
r xy =
2
Dimana:
r xy =r hitung
X
Y
N
..........(3.1)
Arikunto
(2009:75),
kriteria
koefisien
korelasi
seperti
Kriteria
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat tinggi
18
Harga
r hitung
dibandingkan dengan
r tabel
22
..........(3.2)
(1+ r 1 1 )
22
Dimana :
r 11
r1 1
22
Kemudian harga
r 11 dibandingkan dengan
r tabel
3.10.1.3
Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Untuk mengetahui besar kecilnya angka indeks diskriminasi item dapat
digunakan rumus berikut :
D=
B A BB
=P A PB
J A JB
..........(3.3)
Dimana:
D
JA
JB
BA
: banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB
: banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
19
PA
PB
0,00 0,20
: jelek (poor)
D:
0,20 0,40
: cukup (satisfaktory)
D:
0,40 0,60
: baik (good)
D:
0,60 1,00
D:
negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D
negatif sebaiknya dibuang saja.
3.10.1.4
Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Rumus mencari P adalah:
P=
Dimana :
B
JS
..........(3.4)
: Taraf kesukaran
JS
Interpretasi
Soal sukar
Soal sedang
Soal mudah
3.10.1.5
Kualitas Pengecoh
Option atau alternatif yang digunakan berkisar antara tiga sampai lima
buah, dan dari kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu,
salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul, sedangkan sisanya adalah
merupakan jawaban salah. Distraktor menjalankan fungsinya dengan baik yaitu
20
3.11
Teknik Analisis Data
3.11.1 Uji Normalitas Data
Uji statistik parameter t atau uji t baru dapat digunakan jika data
terdistribusi secara normal. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji normal untuk
mengetahui apakah yang dianalisis normal atau tidak. Rumus yang digunakan
adalah rumus chi-kuadrat:
2
(f f )
X = 0 h
fh
2
Dimana :
f0
fh
..........(3.5)
Md
d
N (N1)
..........(3.6)
21
Dimana :
Xd
: banyak sampel
Dengan kriteria pengujian, terima Ho jika thitung < ttabel dan tolak Ho jika
thitung > ttabel. Namun, jika datanya ternyata tidak berdistribusi normal, maka uji
hipotesisnya menggunakan statistik nonparametris, yaitu uji Wilcoxon.
n( n+1)
4
z=
n(n1)(2 n+1)
24
T
Dimana :
..........(3.7)
Kriteria
Bila tidak ada satupun deskriptor yang tampak
Bila ada satu deskriptor yang tampak
Bila ada dua deskriptor yang tampak
Bila ada tiga deskriptor yang tampak
Data yang diperoleh melalui lembar observasi diberi skor 1-4. Sesuai dengan
penskoran di atas, maka setiap siswa mendapat skor maksimum 16 dan skor
minimum 4 pada setiap indikator. Setelah diperoleh data observasi, untuk melihat
persentase aktivitas siswa tersebut, maka data yang telah diperoleh dianalisis
menggunakan rumus :
22
..........(3.11)
Kelas
VIII
SMP
Padang
Panjang.
23
24